KAIDAH TURUNAN
a. al yakinu yuzalu bil yakini mistlih (apa yang yakin dapat hilang ketika ada bukti yang
lebih meyakinkan)
maknanya : apa yang telah kita yakini dapat hilang atau berubah jika ada bukti bukti yang
lebih meyakinkan
contoh : seorang pembeli dtg kesebuah toko dengan niat mengembalikan barang yang ia beli
karena barang tersebut cacat, tetapi penjual menolak perkataan pembeli, karena ia yakin
barang yang ia jual tidak ada yang cacat, maka penjual boleh menolak perkataan pembeli,
tetapi apabila pembeli tsbt menyertakan brng bukti maka penjual harus menggantikan brng
tsb dgn yang baru
b. idza taadzarol aslu yusoru ilal balad (apabila yang asli sulit untuk dikerjakan maka
berpindah kpd penggantinya)
maknanya : apabila suatu perkara sulit untuk dikerjakan maka diperbolehkan berpindah ke
perkara yang lain
contoh : ketika seseorang meminjam motor kpd kerabatnya, lalu motor tsb hilang, maka
orang itu harus mengganti dgn motor yang sama
c. at tabiu tabiun (pengikut adalah pihak yang mengikutinya)
maknanya : sesuatu yang keberadaanya mengikuti suatu yang lain, maka hukumnya tidak
bisa berdiri sendiri, akan tetapi mengikuti hukum pokok yang diikutinya
contoh : seseorang membeli seekor sapi namun sapi tsb sedang hamil, maka anak yg
dikandungnya termasuk yang dibeli
d. yatahamalu dhororulkhasu lidaf’i dhororilam (bahaya khusus harus ditempuh untuk
menolak bahaya umum)
maknanya : untuk menghilangkan bahaya tidak boleh dihilangkan dengan bahaya yang
serupa
contohnya : pemerintah boleh menaikan harga bahan pokok kpd pedagang pasar dgn
berbagai kebiajakan, tujuannya agar tidak terjadi kenaikan harga yang menyebabkan tidak
mampunya daya beli masyarakat ekonomi kebawah apabila pedagang bebas mempermainkan
harga
e. isti’malu nassi hujatuy yajibul a’malu biha (apa yang biasa diperbuat orang banyak
adalah hujjah yang wajib diamalkan)
makna (apa yang menjadi adat kebiasaan di masyarakat menjadi pegangan dan pedoman,
maka setiap anggota masyarakat harus menaatinya
contoh : sudah menjdi kebiasaan masyarakat jika membeli perabotan rumah tangga maka
biayanya pengiriman ditanggung oleh penjual sampai ke rumah pembeli
f. Idza Dhoqu Al-amru ittasa' “Apabila suatu perkara menjadi sempit maka hukumnya
meluas”
Maksudnya bahwa syariat Islam itu dibangun atas dasar jika sesuatu perkara itu sulit dan
sempit, maka menjadi luas..
Contoh Apabila seorang wanita tidakmemiliki atau kehilangan wali saat bepergian jauh, dan
pada waktu itu ada seorang laki-laki yang ingin menikahinya, maka dalam konteks ini
(kesulitan) wanita boleh mengangkat orang laki-laki lain yang bukan mahram untuk menjadi
walinya.