Modul Ajar Bu Chalim
Modul Ajar Bu Chalim
1. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Siti Chalimatus Sa’diyah, S.Pd.
Instansi : SMP Negeri 50 Surabaya
Jenjang/Fase : SMP
Fase/ Kelas : D/8
Tahun Ajaran : 2023/2024
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Siswa melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta
kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Pemahaman Konsep IPA
Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan organ dengan fungsinya dan
kelainan/gangguan yang muncul pada organ sistem ekskresi serta memberikan solusi
b. Keterampilan Proses
Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil analisis di depan kelas dan
menyampaikannya dalam bentuk poster
4. DESKRIPSI UMUM
Peserta didik mempelajari kelainan/penyakit diabetes melitus pada organ ginjal melalui
kegiatan praktikum, analisis hasil praktikum, dan berliterasi.
5. KOMPETENSI AWAL
Proses pembentukan urine pada ginjal
6. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bernalar kritis dan gotong royong
7. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik memahami penyebab penyakit diabetes melitus dan menguhubungkannya
dengan rposes pembentukan urine pada ginjal serta dapat mengidentifikasi urine normal dan
urine penderita diabetes.
8. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Mengapa diabetes melitus diberi julukan kencing manis?
b. Apa yang menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus?
c. Mengapa urine mengandung glukosa berlebihan?
9. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang
dapat diderita seumur hidup (Sihotang, 2017). Diabetes melitus (DM) disebabkan oleh
gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan
gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena
menurunnya jumlah insulin dari pankreas. Penyakit DM dapat menimbulkan berbagai
komplikasi baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler. Penyakit DM dapat mengakibatkan
gangguan kardiovaskular yang dimana merupakan penyakit yang terbilang cukup serius jika
tidak secepatnya diberikan penanganan sehingga mampu meningkatkan penyakit hipertensi dan
infark jantung (Saputri, 2016).
b. Penyebab Penyakit Diabetes Melitus
Diabetes sering disebabkan oleh faktor genetik dan perilaku atau gaya hidup
seseorang. Selain itu faktor lingkungan sosial dan pemanfaatan pelayanan kesehatan juga
menimbulkan penyakit diabetes dan komplikasinya. Diabetes dapat memengaruhi
berbagai sistem organ tubuh manusia dalam jangka waktu tertentu, yang disebut
komplikasi. Komplikasi diabetes dapat dibagi menjadi pembuluh darah mikrovaskular
dan makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler termasuk kerusakan sistem saraf
(neuropati), kerusakan sistem ginjal (nefropati) dan kerusakan mata (retinopat) (Rosyada,
2013). Faktor risiko kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2 antara lain usia, aktivitas
fisik, terpapar asap, indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, stres, gaya hidup, adanya
riwayat keluarga, kolesterol HDL, trigliserida, DM kehamilan, riwayat ketidaknormalan
glukosa dan kelainan lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2012)
menyatakan bahwa riwayat keluarga, aktivitas fisik, umur, stres, tekanan darah serta nilai
kolesterol berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2, dan orang yang memiliki berat
badan dengan tingkat obesitas berisiko 7,14 kali terkena penyakit DM tipe dua jika
dibandingkan dengan orang yang berada pada berat badan ideal atau normal.
Sumber :
Lestari, et al. 2021. Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara
Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. Prosiding Biologi Achieving the
Sustainable Development Goals hal : 237-241. Diakses melalui https://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/psb
10. SARANA DAN PRASARANA
Laptop, LCD dan projektor, Gadget, Jaringan internet, LKPD, Buku siswa, Alat dan bahan
praktik, materi dalam bentuk PPT
Kegiatan Inti Orientasi Masalah 1. Peserta didik mengamati poster penderita 5 menit
diabetes yang ditampilkan melalui LCD
Urin B
E. Analisis Data
Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk analisis data hasil praktikum Uji Gula
Dalam Urine !
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, perubahan apa saja yang terjadi ketika
larutan gula ditetesi dengan reagen benedict?
2. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, perubahan apa saja yang terjadi ketika
urine A ditetesi dengan reagen benedict?
3. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, perubahan apa saja yang terjadi ketika
urine B ditetesi dengan reagen benedict?
4. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, sampel urine manakah yang merupakan
sampel urine yang mengandung gula?
5. Menurut pendapat kalian, kelainan apa yang mungkin terjadi ketikaa urine mengandung
gula?
6. Setelah mengetahui kelainan atau penyakit yang terjadi, upaya apa yang dapat kamu
lakukan untuk menjaga kesehatan terutama kesehatan ginjal?
F. Kesimpulan
Bentuk tes diagnostik berupa tes soal yang dijawab siswa pada buku tulis masing-masing!
Berikut soal tes diagnostik
Keterangan :
MB : Mulai Berkembang
SB : Sedang Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SAB : Sangat Berkembang
KETERAMPILAN PRESENTASI
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil analisis di depan kelas dan menyampaikannya
dalam bentuk poster
Bulan : …………………………………
NO NAMA SISWA KERJA SAMA KOMUNIKATIF TERSTRUKTUR TANYA JAWAB T N
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
KETERAMPILAN POSTER
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil analisis di depan kelas dan menyampaikannya
dalam bentuk poster
Bulan : …………………………………
NO NAMA SISWA ORISINALITAS KOMUNIKATIF TERSTRUKTUR KREATIF T N
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5