Anda di halaman 1dari 28

Praktikum Kimia Dasar II

Tahun Akademik 2021-2022

KINETIKA KIMIA
I. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percoba
an tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
2. Memahami teori kolisi untuk menjelaskan faktor penentuan laju re
aksi dan orde reaksi, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-h
ari.
3. Terampil menentukan laju reaksi. Terampil cara menentukan faktor
faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari kecepatan reaks
i kimia dan mekanisme reaksi yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi kineti
ka kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil y
ang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi. Per
ubahan keseluruhan reaksi yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas beb
erapa reaksi yang berurutan, masing-masing reaksi merupakan suatu langka
h reaksi pembentukan hasil-hasil akhir. (Sastromidjojo., 2018).
Pengertian Laju Reaksi Kinetika Kimia adalah mempelajari laju berla
ngsungnya reaksi kimia dan energi yang terkait dengan proses reaksi terseb
ut, serta mekanisme berlangsungnya reaksi. Mekanisme reaksi merupakan s
erangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi berturut-turut selama prose
s perubahan reaktan menjadi produk, atau urutan langkah-Iangkah reaksi m
enuju tersusunnya reaksi total. Sedangkan laju reaksi merupakan laju pengu
rangan konsentrasi reaktan tiap satuan waktu, atau laju pembentukan produ
k tiap satuan waktu. (Is., 2015).
Singkatnya laju reaksi adalah perubahan konsentrasi dalam satuan waktu. S
ecara umum, bila A → B, maka laju reaksi (V) dapat dinyatakan dengan rum
us:

−d CA + d CB
v= atau v=
dt dt

(1)

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

Keterangan:
V = laju reaksi (M/s)

CA = konsentrasi A (M)

CB = konsentrasi B (M)

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


a) Sifat dan Keadaan Zat
Dalam reaksi kimia terjadi pemutusan dan pembentukan ikatan, dimana jeni
s ikatan yang dimiliki oleh reaktan dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain i
tu, luas permukaan zat-zat yang bereaksi sangat berpengaruh terhadap laju
reaksi, sehingga suatu zat dalam bentuk serbuk dan bongkahan/kepingan a
kan memiliki laju reaksi yang berbeda. Sebagai contoh, reaksi ion permanga
nat dalam larutan bersifat asam oleh ion ferro, terjadi sangat cepat. MnO 4- ak
an lenyap secepat penambahan larutan ferro sulfat, faktor yang mempengar
uhi adalah kecepatan bercampurnya larutan. Pada keadaan lain, reduksi ion
permanganat dalam larutan yang bersifat asam oleh asam oksalat berjalan ti
dak cepat. Warna ungu karakteristik dari MnO 4- tidak hilang setelah lama la
rutan-larutan dicampurkan.
b) Konsentrasi dan Luas Permukaan
Makin besar konsentrasi zat reaktan berarti besar kemungkinan terjadinya t
umbukan yang efektif, sehingga laju reaksinya akan semakin cepat. Tumbuk
an yang efektif adalah tumbukan antar molekul yang menghasilkan reaksi,
dan hanya dapat terjadi bila molekul yang bertumbukan tersebut memiliki e
nergi aktivasi yang cukup. Energi aktivasi adalah energi minimum yang di
miliki molekul agar tumbukannya menghasilkan reaksi.
Salah satu contoh adalah pengkaratan besi, yang merupakan reaksi h
eterogen yang meliputi satu fasa padatan, besi dan satu fasa gas oksigen. Pe
ngkaratan berjalan lambat bila permukaan kontak kecil, perkaratan berjalan
lebih cepat bila luas kontak lebih besar. Dalam larutan cairan konsentrasi da
ri pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan pereaksi atau pengambil
an pereaksi atau pengubahan volume dari sistem atau berdasarkan penamb
ahan atau pengurangan pelarut.

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

c) Temperatur
Menaikkan suhu berarti menambahkan energi, sehingga energi kinetik mole
kul-molekul akan meningkat. Akibatnya molekul-molekul yang bereaksi me
njadi lebih aktif mengadakan tumbukan. Dengan kata lain, kenaikan suhu m
enyebabkan gerakan molekul makin cepat sehingga kemungkinan tumbuka
n yang efektif makin banyak terjadi.
d) Katalisator
Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi. Adanya katalis akan menu
runkan energi aktivasi (Ea) dari suatu reaksi, sehingga lebih mudah dilampa
ui oleh molekul-molekul reaktan akibatnya reaksi berlangsung lebih cepat.
Ada beberapa reaksi dapat dipercepat oleh adanya senyawa-senyawa yang
mereka sendiri tetap tak berubah setelah bereaksi inilah yang disebut katalis
ator dan pengaruh mereka disebut katalisis. Sebagai contoh dalam reaksi pe
rmanganat dan asam oksalat Mn2+ yang dihasilkan mengkatalisis reaksi. Hal
ini dapat diamati dengan mencampurkan larutan-larutan kalium permanga
nat, asam sulfat, dan asam oksalat. (Is., 2015).

2MnO4- + 5H2C2O4 + 6H2O → 2Mn2+ + 10CO2 + 14H2O


ungu tak berwarna

 Hukum Laju
Hukum laju merupakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi rea
ktan. Dalam penurunan hukum laju dikenal istilah orde reaksi atau tingkat r
eaksi, yaitu bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat d
engan laju reaksi. Harga ·orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui eksper
imen, sedangkan tahap penentu laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat
(Kristianingrum., 2003).
Beberapa metode yang dapaat digunakan untuk menetukan orde reaksi anta
ra lain:
a. Metode Isolasi
Dalam metode ini konsentrasi dari satu reaktan dibuat jauh lebih kecil darip
ada konsentrasi reaktan lain. Pada kondisi ini, semua konsentrasi reaktan ke
cuali salah saatu reaktan yang pada dasarnya konstan sehingga simulasi/pl

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

ot kinetika orde reaksi ke nol sederhana, pertama dan keduaa biasanya dapa
t digunakan untuk menafsirkan data konsentrasi waktu.
b. Metode Laju Awal Reaksi
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa reaksi bersifat tergantung secara
stoikiometri terhadap waktu reaksi. Oleh karena itu, konsentrasi reaktan pa
da suatu waktu tertentu untuk digunakan sebagai panduan penentuan orde
reaksi menimbulkan banyak kesalahan. Laju awal reaksi dipilih karena dapa
t menggambarkan kecendrungan pola dekomposissi reaktan untuk memben
tuk suatu produk secara komparatif pada dua atau lebih kondisi awal reaksi
yang berbeda.
c. Metode Integrasi
Pada reaksi: Reaktan → Produk
Persamannya ditulis sebagai:
−dC
= kdt
dC

(2)

C t
dC
-∫ n
= k∫ dt
C0 C 0

(3)

Secara umum, penyelesainnya untuk n bilangan cacah adalah:

1
(
(n−1) C
1
n−1
1
− n−1
C0 )( C
1
n−1

1
n−1
C0 )
= kt

(4)

d. Metode Waktu Fraksional


Metode waktu fraksional yang paling popular dalam penentuan orde reaksi
adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga
konsentrasi reaktan menjadi 1/2 kali konsentrasi mula-mula (Sastromidjojo.,
2018).

 Macam-Macam orde reaksi:

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

1. Reaksi orde nol


Hukum laju:
Kecepatan reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan.

v = k [A]0 Ao - At = k.t

(5)
2. Reaksi Orde Satu
Hukum laju:
Reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan den
gan satu.

v = k [A] In Ao/At = k.t

(6)

3. Reaksi Orde Dua


Hukum Laju:
Reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi reaktannya dipangkatkan
dua atau pada konsentrasi dua reaktan berbeda yang masing-masingnya dip
angkatkan satu.
1 1
v =k [A]2 - = kt
At Ao

(7)
 Penentuan Konstanta Laju
1) Dari Persamaan Hukum Laju
Persamaan hukum laju dapat digunakan untuk menentukan harga k dengan
menggambar grafik In [A] versus t, sehingga akan diperoleh gradien atau (t
g a), yaitu k dengan intersep ln A. Misalnya untuk reaksi orde satu: In At = I
n Ao - k t

2) Dari Persamaan Arrhenius Hubungan antara laju reaksi dengan


temperatur di dinyatakan dalam persamaan Arrhenius:

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

¿ A−Ea
In k =
RT

(8)

Keterangan:
k = konstanta laju reaksi
A = konstanta Arrhenius (tergantung frekuensi tumbukan)
Ea = Energi Aktivasi
R = tetapan gas umum
T = temperatur mutlak (K)

 Energi Aktivasi
Suatu reaksi terjadi bila energi tumbukan antara molekul-molekul reaktan m
elampaui energi pengaktifan (energi minimum yang harus dimiliki molekul
agar tumbukannya menghasilkan reaksi) dan orientasi molekul-molekul har
us sesuai untuk terjadinya reaksi. (Is., 2015).

 Teori Laju Reaksi


A. Teori Tumbukan
Reaksi terjadi karena adanya molekul-molekul yang saling bertumbukan sec
ara efektif, yaitu tumbukan antar molekul yang orientasinya sesuai dan me
mungkinkan untuk menghasilkan produk. Sebagai contoh, senyawa A berea
ksi dengan senyawa B. maka partikel-partikel A yang mungkin molekul-mol
ekul, ion ion, atau atom-atom mengadakan tumbukan dengan partikel-parti
kel B. Dalam tumbukan atom-atom dan elektron-elektron akan diatur kemba
li.
Secara kualitatif teori ini menerangkan adanya empat faktor yang mempeng
aruhi laju reaksi:
1) Kelajuan reaksi kimia bergantung pada sifat-sifat pereaksi-pereaksi,
karenaenergi aktivasi berbeda dari satu reaksi dengan reaksi lain.
2) Kelajuan reaksi bergantung pada konsentrasi pereaksi-pereaksi, k
arena jumlah tumbukan naik sesuai kenaikan konsentrasi.
3) Kelajuan reaksi kimia tergantung pada suhu, karena kenaikan suhu m
engakibatkan molekul bertumbukan lebih sering dan tumbukan tumbuk

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

an akan lebih cebat dan itulah yang menyebabkan reaksi.Tumbukan-tu


mbukan menjadi efektif pada suhu yang lebih tinggi.
4) Kelajuan reaksi tergantung pada adanya katalisator, karena dalam k
atalis tumbukan dibuat menjadi lebih efektif atau mengaktivasi di
buat lebih rendah. (Sastromidjojo., 2018).

B. Teori Keadaan
Transisi Bila terjadi tumbukan antar molekul reaktan akan diperoleh suatu k
eadaan transisi antara (intennediet) yang mempunyai energi sangat tinggi, s
ehingga menyebabkan molekul yang menghasilkan kompleks teraktivasi. K
ompleks ini tidak stabil dan dengan segera berubah menjadi produk.
(Is., 2015)

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsinya
1 Termometer Untuk mengukur suhu zat
2 Gelas ukur Untuk mengukur volume
3 Batang pengaduk Untuk memecahkan zat
4 Waterbath Untuk memanaskan cairan dengan direndam
air
5 Gelas piala Untuk wadah memanaskan cairan
6 Tabung reaksi Untuk tempat mereaksikan larutan

3.1.2 Bahan dan Kegunaannya

N Bahan Kegunaannya
o
1 H2SO4 0,1 N Sebagai pemberi suasana asam
2 KMnO4 0,1 N Sebagai larutan untuk melakukan uji laju
reaksi
3 Asam Oksalat 0,02 N Sebagai larutan untuk melakukan uji laju
reaksi

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Pembuatan Larutan Asam Oksalat

1. kristal H2C2O4 ditimbang dineraca analitik dengan kaca arloji


sebanyak 0,6350 gram.

2. Dilarutkan kedalam labu ukur 50 mL dan dihomogenkan.

3. Larutan H2C2O4 0,2N dipipet sebanyak 50 mL kedalam labu ukur


50mL.

4. Diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan.

3.2.2 Pembuatan Kalium Permanganat 0,01N

1. Larutan KMnO 4 0,1N dipipet sebanyak 5 ml kedalam labu ukur 50


ml.

2. Diencerkan sampai tanda batas dan dihomogenkan.

3.2.3 Efek Variasi Dalam Konsentrasi Larutan KMnO4

1. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 4 buah.

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

2. Larutan KMnO4 0,01N dimasukkan sebanyak 2 ml kedalam 2 buah


tabung reaksi yang berbeda dan diberi label X.

3. Larutan H2C2O4 0,2N dan 0,02N dimasukkan kedalam 2 buah tabung


reaksi dan diberi label Y1 dan Y2.

4. Larutan H2SO4 0,1N ditambahkan sebanyak 2 ml kedalam tabung


reaksi Y1 dan Y2.

5. Keempat tabung reaksi dipanaskan pada suhu 40°C dalam pemanas


air.

6. Ketika suhu telah mencapai 40°C keempat tabung reaksi dikeluarkan,


lalu larutan pada tabung reaksi X dicampurkan pada tabung reaksi Y,
kemudian diaduk dan waktu dihitung sampai warna larutan menjadi
bening.

3.2.4 Efek Variasi Suhu Reaksi

1. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 4 buah.

2. Larutan KMnO4 dimasukkan sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi


dan diberi label X1. Larutan H2C2O4 0,02N 6 ml ditambah H2SO4 2 ml
dimasukkan kedalam tabung reaksi dan diberi label Y1.

3. Kedua tabung reaksi dipanaskan pada suhu 40°C.

4. Larutan KMnO4 dimasukkan sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi


dan diberi label X2. Larutan H2C2O4 0,02N 6 ml ditambah H2SO4 2 ml
dimasukkan kedalam tabung reaksi dan diberi label Y2.

5. Kedua tabung reaksi dipanaskan pada suhu 50°C .

6. Setelah dipanaskan keempat tabung reaksi dipindahkan, lalu larutan


pada tabung reaksi X dicampurkan pada tabung reaksi Y, kemudian
diaduk dan waktu dihitung sampai warna larutan menjadi bening.

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.2.5 Efek Katalis Pada Laju Reasi

1. Tabung reaksi disiapkan sebanyak 4 buah.

2. Larutan KMnO4 0,01N dimasukkan sebanyak 2 ml kedalam 2 buah


tabung reaksi dan diberi label X1 dan X2.

3. Larutan H2C2O4 6 ml ditambah H2SO4 0,1N 2 ml dimasukkan kedalam


2 buah tabung reaksi dan diberi label Y1 dan Y2.

4. Keempat tabung reaksi dipanaskan pada suhu 40°C .

5. Keempat tabung reaksi dipindahkan.

6. 1 ml larutan produk eksperimental A ditambahkan ketabung reaksi


Y1, kemudian larutan pada 2 tabung reaksi X dicampurkan kedalam
tabung 2 reaksi Y, lalu diaduk dan waktu dihitung sampai warna
larutan menjadi bening.

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.3 Skema Kerja

3.3.1 Pembuatan Larutan Asam Oksalat

H2C2O4

- ditimbang di neraca analitik sebanyak 0,6350 gram


- dilarutkan dalam labu ukur 50 ml dan dihomogenkan

H2C2O4 O,2 N

- dipipet sebanyak 5 ml kedalam labu ukur 50 ml


- diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan

Hasil

3.3.2 Pembuatan Larutan Kalium Permanganat 0,01 N

KMnO4 0,1 N

- dipipet sebanyak 5 ml ke dalam labu ukur 50 ml.


- diencerkan sampai tanda batas dan dihomogenkan

Hasil

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.3.3 Efek variasi dalam konsentrasi larutan KMnO4

KMnO4 0,01 N H2C2O4

- dimasukkan sebanyak 2 - dimasukkan sebanyak 2


ml ke dalam 2 buah ml ke dalam 2 buah
tabung reaksi X tabung reaksi Y1 dan
Y2

H2SO4 0,1 N

- ditambahkan sebanyak
2 ml ke dalam tabung
reaksi Y1 dan Y2

- dipanaskan pada suhu 40°C


- dicampurkan larutan pada tabug reaksi X dan Y
- diaduk dan dihitung waktunya sampai larutan
menjadi bening

Hasil

3.3.4 Efek Suhu Pada Reaksi

KMnO4 0,01 N H2C2O4

- dimasukkan sebanyak 2 - dimasukkan


ml ke dalam tabung sebanyak 2 ml
reaksi X1dan X2 ke dalam tabung
Kinetika Kimia reaksi Y1dan Y2

H2SO4 0,1 N
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.3.5 Efek Katalis Pada Laju Reaksi

KMnO4 0,01 N H2C2O4

-dimasukkan
- dimasukkan sebanyak 2
sebanyak 2 ml ke
ml ke dalam tabung
dalam tabung reaksi
reaksi X1dan X2
Y1dan Y2

H2SO4 0,1 N

- ditambahkan
sebanyak 6 ml ke
dalam tabung
reaksi Y1 dan Y2
- dipanaskan pada suhu 40°C lalu dipindahkan
- ditambahkan 1 ml larutan produk eksperimen A ke
tabung Y1
- dicampurkan larutan pada 2 tabung reaksi X ke dalam
tabung reaksi Y
- diaduk dan dihitung hingga warna larutan menjadi
bening

Hasil

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

3.4 Skema Alat

4 3

1
2

6
Keterangan:

1. Tabung Reaksi
2. Gelas Ukur
3. Termometer
4. Batang Pengaduk

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

5. Gelas Piala
6. Waterbath

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
A. Efek Variasi Konsentrasi Larutan H2C2O4

No H2C2O4 (N) H2SO4 (mL) KMnO4(mL) T (menit)


1 0,2 2 2 6.17
2 0,02 2 2 9.37

B. Efek Variasi Suhu Reaksi

No H2C2O4 H2SO4 KMnO4 Suhu (oC) T (menit)


(mL) (mL) (mL)
1 6 2 2 40 9.37
2 6 2 2 50 8.35

C. Efek Katalis pada Laju Reaksi

No H2C2O4 H2SO4 KMnO4 Autokatalis (mL) T(menit)


(mL) (mL) (mL)
1 6 2 2 - 6.17
2 6 2 2 1 larutan produk 5.32
eksperimental A

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

4.2 Perhitungan

A. Efek Variasi Konsentrasi Larutan H2C2O4

Diketahui:

[H2C2O4]1 = 0,2 N = 0,1 M

[H2C2O4]2 = 0,02 N = 0,01 M

T1 = 377 detik

T2 = 577 detik

Laju Reaksi:

[ H 2C 2 O 4 ]x
v 1=
T1

x
[0 , 1 M ]
v 1= = 0,00026 M/s
377 S

[ H 2C 2 O 4 ]x
v 2=
T2

x
[0 , 01 M ]
v 2= = 0,000017 M/s
577 S

Orde reaksi:

v 1 [ H 2C 2 O 4 ]x❑
=
v 2 [ H 2C 2 O 4 ]x❑

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

x
0,00026 M /s [0 , 1 M ]❑
=
0,000017 M / s [0 , 01 M ]❑x

( )
x
0,00026 0,1
=
0,000017 0 , 01

x=¿ 1,18

B. Efek Variasi Suhu Reaksi


Diketahui:

1. T1 = 40 oC
Koefisien Laju Reaksi:

x
v 1=k [ H 2C 2O 4 ]

0,000017 ¿ k [0 , 01]1 , 18

0,000017 ¿ k 0 , 0044

0,00001 7
k 1=
0 , 00 44

k 1=0 , 00 39

2. T2 = 50 oC
Laju Reaksi:

x
[ H 2C 2 O 4 ]
v 3=
v3

[0 , 01 M ]x
v 3= = 0,000019 M/s
515 S

Orde Reaksi:

v1 x
[0 , 1]❑
=
v 3 [0 , 01]❑x

x
0,00026 M /s [0 , 1 M ]❑
=
0,00001 9 M / s [0 , 01 M ]❑x

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

( )
x
0,00026 0,1
=
0,00001 9 0 , 01

x=¿ 1,13

Koefisien Laju Reaksi:

x
v 2=k [ H 2C 2O 4 ]

0,000019 ¿ k [0 , 01]1 , 13

0,000019 ¿ k 0 , 00 55

0,00001 9
k 2=
0 ,00 55

k 2=0 , 0 034

Energi Aktivasi:

ln k 1 = E a 1 − 1
k2 R (T 1 T2 )
ln 0 , 00 39
0 , 0034
=
Ea 1
−(1
8,314 313 323 )
ln E a 0,000098
1 ,5=
8,314

Ea
0,4055 ¿ 0,000098
8,314

3,3713
E a=
0,000098

E a=34401 , 02 J /mol

E a=34 , 40 1 0 2 kJ /mol

C. Efek Katalis pada Laju Reaksi


Konsentrasi KMnO4:

0 ,01 N
[ KMnO4 ]= 3 mL
2 mL

[ KMnO4 ]=0,0067 N

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

a) Laju reaksi sebelum ditambah autokatalis:


[ KMnO 4 ]
v=
dt

0,0067 N
v= =0,0000178 N /s
377s

b) Laju reaksi setelah ditambah autokatalis:


[ KMnO 4 ]
v=
dt

0,0067 N
v= =0,0000202 N /s
332s

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Tabel Pengamatan
A. Efek variasi dalam konsentrasi larutan KMnO4
N Cara kerja Gambar Pengamatan
o
1 Dimasukkan larutan larutan KMnO4 bewarna ungu Lar
KMno4 dan larutan larutan asam oksalat 0,2 N dan unt
H2SO4 kedalam 2 0,02 N bewarna bening dip
tabung X dan asam
oksalat 0,2 N dan 0,02 N
kedalam tabung 2 Y
2 Kedua larutan X dan Y Suhu aquades 40°C Ked
dipanaskan didalam sup
aquades selama
beberapa saat
3 Kedua larutan diangkat Larutan Sete
dan dicampurkan lalu menjadi bening. Waktu untuk dar
dikocok sampai warna asam oksalat 0,2 N bereaksi ialah terb
KMnO4 menghilang. 6 menit 12 detik, kon
sedangkan untuk konsentrasi 0,02 dap
N dibutuhkan waktu selama 9 sem
menit 37 detik.

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022
B. Efek variasi suhu reaksi

No Cara kerja Gambar Pengamatan


1 Asam Oksalat 0,02 N Warna larutan asam oksalat
dipipet 6 ml dan bening dan warna larutan
dipanaskan diatas aquades KMnO4 ungu. Suhu aquades
dengan suhu 50°C 50°C
bersama larutan KMnO4
selama beberapa saat

2 Setelah dipanaskan kedua Warna larutan perlahan menjadi


larutan dicampurkan dan bening. Waktu yang dibutuhkan
dikocok sampai warna untuk kedua larutan bereaksi
KMnO4 menghilang adalah 8 menit 35 detik

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
C. Efek katalis pada laju reaksi Tahun Akademik 2021-2022

No Cara kerja Gambar Pengamatan


1 Larutan eksperimen A Larutan eksperimen A
diambil lalu dipanaskan bewarna ungu
bersama larutan KMnO4
pada suhu 40°C Larutan KMnO4 bewarna
ungu

2 Setelah dipanaskan kedua Warna larutan perlahan


larutan dicampurkan dan menghilang dan menjadi
dikocok sampai warna bening. Waktu yang
larutan menjadi bening dibutuhkan ialah 5 menit 32
detik

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

5.2 Pembahasan

Pada praktikum kinetika kimia kali ini bertujuan untuk mengetahui faktor
faktor yang mempengaruhi laju reaksi suatu zat. Pada praktikum ini
dilakukan percobaan kinetika kimia dengan 3 macam percobaan yaitu
pengaruh laju reaksi terhadap: konsentrasi, suhu dan katalis. Terlebih
dahulu dilakukan pengenceran. Pengenceran ini bertujuan untuk
mempermudah pengamatan waktu dalam kaitannya dengan laju
reaksi. Dalam proses pengenceran juga menyebabkan kepekatan
larutan berkurang atau kepekatan larutan menjadi lebih kecil
dibanding volume sebelumnya. Pengenceran yang dilakukan yang
dilakukan adalah H2C2O4 0,20 N dan H2C2O4 0.02 N.
Pada percobaan pertama yaitu pengaruh konsentrasi larutan
H2C2O4 terhadap laju reaksi pada konsentrasi sebanyak 0,2 N (sudah
diencerkan) didapatkan waktu 6 menit 17 detik. Pada konsentrasi 0.02
N didapatkan waktun 12 menit 55 detik. Dengan ini dapat ditemkan
bahwa makin tinggi atau makin banyak konsentrasi yang digunakan
maka semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan laju reaksinya
semakin meningkat.
Pada percobaan kedua adalah efek variasi suhu reaksi. Larutan
KMnO4 dicamnpur dengan H2SO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi x
dan y. kemudian asam oksalat dimasukkan ke tabung reaksi x dan y.
Keduanya dipanaskan, kemudian setelah mencapai suhu yang
diinginkan tabung reaksi x dan y dicampurkan dan dikocok. Sehingga

diperoleh hasil perubahan warna menjadi bening. Pada suhu 400C

didapatkan waktu 12 menit 55 detik dan pada suhu 500C didapatkan


waktu 10 menit 9 detik. kenaikan temperatur dapat menyebabkan energi ki
netik reaktan meningkat, sehingga tumbukan yang terjadi juga lebih banyak.
Hal inilah yang menyebabkan laju reaksi meningkat.
Pada percobaan terakhir yaitu efek katalis pada laju reaksi.
Secara teori, penggunaan katalis dapat mempercepat laju reaksi.
Larutan KMnO4 dan H2SO4 dicampur dengan asam oksalat dan air,
kemudian ditambahkan dengan autokatalis (larutan produk

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

eksperimental A). Kemudian bandingkan dengan waktu perubahan


warna antara larutan yang diberi katalis 5 menit 32 detik sedangkan
yang tidak diberi katalis didapat 6 menit 17 detik. Jadi dapat
disimpulkan waktu larutan yang diberi katalis akan semakin cepat dari
larutan yang tidak diberi katalis. Ini karena katalis dapat menurunkan
energi aktivitas sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis ikut
mengalami reaksi kimia, namun dihasilkan kembali di akhir reaksi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi reaktan atau produk p


er satuan waktu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah: Sifat dan K
eadaan Zat, Konsentrasi dan Luas Permukaan, Temperatur, Katalisat
or
3. Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi karena semakin banyak p
artikel yangdihasilkan, dengan demikian kemungkinan bertumbukan a
kan semakin sering, sehingga laju reaksi semakin cepat.
4. Luas permukaan mempengaruhi laju reaksi karena semakin luas p
ermukaan, partikel-partikel lebih mudah bertemu sehingga tumbuk
an antar partikel semakin sering terjadi.
5. Semakin tinggi temperatur maka semakin cepat laju reaksi berlangs
ungkarena semakin cepat partikel bergerak sehingga energi kinetik p
artikel semakin besar.
6. Katalis dapat mempercepat laju reaksi karena dapat menurunkan e
nergi aktivasi reaksi.

6.2 Saran
Beberapa saran untuk percobaan selanjutnya adalah:
1. Teliti dan berhati-hati dalam membuat larutan
2. Teliti dalam menentukan batas atas atau batas bawah dalam menguk
ur volume larutan
3. Teliti dan berhati-hati dalam memanaskan zat
4. Teliti dan berhati-hati dalam mencuci atau membersihkan alat setelah
eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

[1] Kristianingrum, Susila. 2003. Chemical Kinetics. Proceedings of the


Chemistry Study Teacher Workshop. Sidoarjo: 23-24 May 2003.
Pages 1-4.
[2] Is, Fatimah 2015. Chemical Physics. Yogyakarta: Deepublish,
[3] Sastroamidjojo, Hardjono, 2018. Basic chemistry. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Tugas Sebelum Praktikum

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

1. Tulislah definisi laju reaksi, orde reaksi.


Jawab:
Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi produk atau reaktan persatu
an waktu
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jawab:
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu
 Sifat kimia kekuatan ikatan serta reaktifitas reaktan mempengaruhi la
ju reaksi, semakin reaktif reaktan maka laju reaksi akan semakin ce
pat.
 Keadaan fisik zat luas permukaan zat yang bereaksi mempengaruhi
laju reaksi, semakin besar luas permukaan zat, maka kemungkinan
untuk bertumbukan semakin besar. Hal ini menyebabkan reaksi b
erjalan lebih cepat.
 Konsentrasi reaktan semakin besar konsentrasi reaktan, maka laju re
aksi akan semakin cepat.
 Temperatur orde 2 kenaikan temperatur dapat menyebabkan energi
kinetik reaktan meningkat, sehingga tumbukan yang terjadi juga le
bih banyak. Hal ini menyebabkan laju reaksi meningkat.
 Katalis katalis dapat mencarikan jalur reaksi dengan energi aktivasi y
ang lebih rendah, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. Katalis ik
ut mengalami reaksi kimia, namun dihasilkan kembali di akhir re
aksi
3. Buatlah contoh reaksi orde nol, orde satu dan orde dua.
Jawab:
 Orde nol: laju reaksinya independen dari konsentrasi reaktan se
hingga perubahan konsentrasi tidak mengubah laju reaksi
Contoh: berbagai dikatalis oleh asalkan konsentrasi reaktan lebih b
esardaripada konsentrasi enzim yang mengandalkan lajunya
 Orde satu: laju bergantung pada reaktan dan jumlah eksponennya sa
tu

Kinetika Kimia
Praktikum Kimia Dasar II
Tahun Akademik 2021-2022

Contoh: dalam reaksi ion arildiazonium dengan nukleofil dalam larut


an berair
ArN2+ + X− ArX + N2
persamaannya adalah
r = k[ArN2+]
 Orde dua: laju reaksi orde dua mungkin proposional

Contoh : reaksi kimia antara raksa (II) klorida dengan ion oksalat:

2HgCl2 + C2O42- 2Cl- + 2CO2 + Hg2Cl2

Persamaan laju reaksinya adalah


r = k[HgCl2]1[C2O42−]2

4. Jelaskan metoda –metoda apa saja yang dapat digunakan untuk m


enentukan laju reaksi Beri contoh reaksinya
Jawab:
 Metoda laju awal: dengan melibatkan pengukuran laju reaksi pada a
wal reaksi untuk beberapa konsentrasi awal zat zat pereaksi
Contoh: A + B produk

 Metode Reaksi: konsentrasi dari pereaksi dibuat

Kinetika Kimia

Anda mungkin juga menyukai