Anda di halaman 1dari 5

https://fahum.umsu.ac.

id/pengertian-kdrt-bentuk-dan-hukumannya/ pengertian kdrt, bentuk dan


hukumannya

http://repository.iainkudus.ac.id/7635/5/5.%20BAB%20II.pdf

https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3464/3/101111049_Bab2.pdf pengertian kdrt

https://digilib.iainkendari.ac.id/213/2/BAB%20I.pdf menurut herkutanto pengertian kdrt

https://bunghatta.ac.id/artikel-226-tindak-kekerasan-dalam-rumah-tangga.html kdrt fakultas bung


hatta

file:///C:/Users/Hp/Downloads/unidajump2019,+101-
107+JSH+4(2)+Oktober2013+RSP+Fauziah+dan+RK+Rusli.pdf pengertian perkembangan sosial pada
remaja // Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013

https://piaud.fitk.uin-malang.ac.id/mengenal-perkembangan-sosial-emosional-anak-usia-dini/
perkembangan sosial anak

https://www.google.co.id/books/edition/Kekerasan_dalam_Rumah_Tangga/Db7QEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=dampak+kekerasan+dalam+rumah+tangga+terhadap+perkembangan+sosial+usia+re
maja&pg=PA34&printsec=frontcover buku nya yang ke 2

https://www.silabus.web.id/anak-usia-dini/ pengertian

https://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-perkembangan-sosial.html pengertian
perkembangan sosial

file:///C:/Users/Hp/Downloads/16029-35160-1-SM.pdf dampak kdrt

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kekerasan/ pengertian kkerasan

file:///C:/Users/Hp/Downloads/1177-Article%20Text-1740-2-10-20230206.pdf dampak KDRT thd


kesehatan mental anak

http://scholar.unand.ac.id/213633/7/Bab%201%20Pendahuluan.pdf data WHO

https://repository.upnjatim.ac.id/13462/2/19071010035_Bab_1.pdf data bab latbel

file:///C:/Users/Hp/Downloads/16029-35160-1-SM-4.pdf ortu yang melakukan kekerasan pada anak

file:///C:/Users/Hp/Downloads/16029-35160-1-SM-2.pdf sama dengan atas

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kekerasan/ pengertian kekerasan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu ingin mendeskripsikan bagaimana dampak


Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap permasalahan perkembangan sosial
dan emosional pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu studi kepustakaan, dimana penulis terlebih dahulu mengumpulkan data,
mengolah data kemudian dirumuskan ke dalam sebuah tulisan. Hasil penelitian
dampak KDRT terhadap perkembangan sosial anak menjadi pemurung, pendiam
dan terlihat kurang ekspresif sehingga ia menarik diri dari lingkungannya, melakukan
tindak kekerasan pada orang lain, pelaku kekerasan terhadap teman, gangguan
perilaku yang menyebabkan anak memiliki risiko tumbuh dengan perilaku yang tidak
wajar, hilangnya hubungan social dan sering terlihat menyendiri. Adapun dampak
KDRT pada aspek emosional yaitu murung atau depresi, mudah menangis, sering
gugup, takut yang berlebihan, cemas dan cepat marah.

http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/7887 google scholar

http://repository.uinsu.ac.id/14430/1/BUKU%20Pengembangan%20Sosial%20AUD.pdf perkembangan
anak usia dini benar pisan ini

http://e-journal.uajy.ac.id/7171/2/HK109055.pdf

https://www.journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/10208/4372 jurnal

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/86780/Dampak-Kekerasan-Dalam-Rumah-Tangga-Terhadap-
Perkembangan-Sosial-Emosional-pada-Anak-Dalam-Keluarga-di-Kota-Surakarta

Latar Belakang: Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Perkembangan


Sosial Anak Usia Dini

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah serius yang dapat berdampak
negatif pada anak-anak. Anak-anak usia dini, yang sedang dalam masa perkembangan
penting, sangat rentan terhadap pengaruh kekerasan yang terjadi di lingkungan
mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga dapat
mempengaruhi perkembangan sosial anak-anak usia dini.

Anak-anak yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga sering kali mengalami
kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka mungkin mengalami
kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan memiliki kemampuan
untuk membangun ikatan yang kuat. Kekerasan yang mereka saksikan atau alami di
rumah dapat mempengaruhi cara mereka memahami dan merespons situasi sosial.

Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga juga dapat memengaruhi keterlibatan anak
dalam kegiatan sosial di luar rumah, seperti di sekolah atau di masyarakat. Anak-anak
yang mengalami kekerasan mungkin cenderung menarik diri, merasa kesepian, atau
menunjukkan perilaku agresif. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk
membentuk hubungan yang baik dengan orang lain dan mengembangkan keterampilan
sosial yang penting.

Dampak kekerasan dalam rumah tangga juga dapat berdampak pada kemampuan
anak dalam mengatur emosi. Anak-anak yang terpapar kekerasan mungkin mengalami
kesulitan dalam mengungkapkan emosi mereka dengan sehat dan memahami norma
sosial yang benar. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang agresif atau menarik
diri secara emosional.

Penting untuk memahami dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap


perkembangan sosial anak usia dini agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk mencegah dan mengatasi dampak negatif tersebut. Dengan memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini yang terpapar
kekerasan, kita dapat mengembangkan tindakan yang efektif untuk membantu mereka
mengatasi dampak yang mungkin mereka alami. Upaya pencegahan dan intervensi
yang tepat dapat membantu anak-anak usia dini yang terkena dampak kekerasan
dalam rumah tangga untuk mengembangkan keterampilan sosial yang sehat dan
membangun hubungan yang positif dengan orang lain.
http://repository.iainbengkulu.ac.id/9419/1/SKRIPSI%20MITA%20SEPRIANTI.pdf

Pendahuluan atau latar belakang dari judul "Dampak Kekerasan dalam Perkembangan
Sosial Anak Usia Dini" akan membahas konteks dan relevansi dari topik tersebut.
Berikut adalah contoh pendahuluan atau latar belakang yang dapat Anda gunakan
sebagai panduan:

Pendahuluan:
Kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak
jangka panjang terhadap individu yang terlibat, terutama anak-anak. Anak usia dini,
yang berada dalam masa perkembangan yang kritis, rentan terhadap pengaruh
lingkungan mereka, termasuk kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga. Dalam
beberapa tahun terakhir, penelitian telah menyoroti dampak negatif yang signifikan dari
kekerasan dalam perkembangan sosial anak usia dini.

Latar Belakang:
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga
dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini. Anak-anak yang terpapar
kekerasan dalam rumah tangga cenderung mengalami kesulitan dalam berinteraksi
dengan teman sebaya, mengembangkan hubungan sosial yang sehat, dan
menunjukkan perilaku adaptif yang memadai. Mereka mungkin mengalami kesulitan
dalam mengatur emosi, mengungkapkan diri dengan benar, dan memahami norma
sosial yang tepat.

Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga juga dapat mempengaruhi keterlibatan anak
dalam kegiatan sosial seperti di sekolah atau di komunitas. Anak-anak yang mengalami
kekerasan dalam rumah tangga mungkin menunjukkan penarikan diri, isolasi sosial,
atau perilaku agresif sebagai mekanisme bertahan. Hal ini dapat menghambat
kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang positif dengan orang lain dan
mengembangkan keterampilan sosial yang penting.

Penting untuk memahami dampak kekerasan dalam perkembangan sosial anak usia
dini agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mencegah dan
mengatasi konsekuensi negatif tersebut. Dengan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini yang terpapar kekerasan, kita
dapat mengembangkan intervensi yang efektif dan mendukung mereka dalam
mengatasi dampak yang mungkin mereka alami.

Pendahuluan atau latar belakang ini memberikan gambaran umum tentang masalah
kekerasan dalam rumah tangga dan fokus pada dampaknya terhadap perkembangan
sosial anak usia dini. Anda dapat menggali lebih dalam dengan menyediakan
statistik yang relevan, tinjauan literatur yang mendalam, atau studi
penelitian yang mendukung pernyataan dalam latar belakang tersebut.
https://www.google.co.id/books/edition/PERNIKAHAN_DINI_DAN_KEKERASAN_DALAM_RUMA/
nOgSEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=dampak+kekerasan+rumah+tangga+terhadap+perkembangan+sosial+anak+usia+dini
&pg=PA33&printsec=frontcover google book pernikahan dini dan kdrt

http://digilib.uinsa.ac.id/10831/5/bab%202.pdf perkembangan sosial

https://core.ac.uk/download/pdf/230822747.pdf perkembangan sosial anak usia dini

https://repository.um-surabaya.ac.id/1821/3/BAB_2.pdf selma

https://core.ac.uk/download/pdf/230822747.pdf perkembangan untuk masa depan

Ada beragam pendapat tentang hal ini. Batasan tentang anak usia dini

antara lain disampaikan oleh NAEYC (National Association for The

Education of Young Children), yang mengatakan bahwa anak usia dini adalah

anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang tercakup dalam program

pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada keluarga (family

child care home), pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK,

dan SD (NAEYC, 1992). Sedangkan Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 ayat

14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Depdiknas,

A
1.4 Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini

2003). Sementara itu, UNESCO dengan persetujuan negara-negara

anggotanya membagi jenjang pendidikan menjadi 7 jenjang yang disebut

International Standard Classification of Education (ISDEC). Pada jenjang

yang ditetapkan UNESCO tersebut, pendidikan anak usia dini termasuk pada

level 0 atau jenjang prasekolah yaitu untuk anak usia 3-5 tahun. Dalam

implementasinya di beberapa negara, pendidikan usia dini menurut UNESCO

ini tidak selalu dilaksanakan sama seperti jenjang usianya. Di beberapa

negara ditemukan ada yang memulai pendidikan prasekolah ini lebih awal

yaitu pada usia 2 tahun, dan beberapa negara lain mengakhirinya pada usia 6

tahun. Bahkan beberapa negara lainnya lagi memasukkan pendidikan dasar

dalam jenjang pendidikan anak usia dini (Siskandar, 2003).

Pada Buku Materi Pokok ini, fokus pembahasan kita adalah anak usia

dini yang berada pada rentang usia di bawah 4 tahun saja

Anda mungkin juga menyukai