XII MIPA 2
Lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak pada masa remaja tidak
terbatas hanya pada kondisi di luar rumah saja, melainkan juga termasuk kondisi di rumah sang
anak itu sendiri. Beberapa pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja yaitu antara lain:
1. Pola Asuh
Lingkungan yang pertama kali menanamkan pengaruhnya kepada anak adalah dari
keluarganya sendiri, terutama orang tua. Peran keluarga dalam perkembangan remaja berasal dari
pola asuh dalam keluarga. Pola asuh yang diterapkan pada anak akan memberi pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan karakternya kelak. Sikap orang tua yang tidak memberi pola
asuh positif akan berdampak terhadap perkembangan anak ketika remaja, Contoh sikap mau
menang sendiri, terlalu mengatur, tidak mau mendengarkan pendapat anak dan kemauan anak,
akan membuat anak menjadi takut salah, tidak percaya diri, sehingga ia akan sulit bersosialisasi.
Sebaliknya jika orang tua terlalu permisif, maka anak akan tumbuh tanpa empati dan pengertian
terhadap orang lain, dan lain sebagainya.
2. Hubungan orang tua
Bentuk hubungan orang tua akan turut menjadi salah satu pengaruh lingkungan dalam
perkembangan remaja. Kedua orang tua yang hubungannya harmonis dengan satu sama lain akan
menciptakan iklim yang kondusif dalam pengasuhan anak. Sebaliknya jika orang tua selalu
bertengkar, maka anak dapat tumbuh menjadi anak yang merasa tidak aman secara psikologis dan
sulit mempercayai orang lain. Begitu juga dengan kondisi keluarga yang tidak lengkap akan
mempengaruhi perkembangan anak.
Pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja lainnya dapat berasal dari lingkungan
sekolah anak. Pada umumnya orang tua memilih sekolah untuk anak dengan harapan yang besar
bahwa sekolah dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang dan
pendidikan anak.
Diluar sekolah, anak akan bersosialisasi dengan teman dan masyarakat di sekitarnya.
Kedua golongan ini dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat, antara lain:
1. Membentuk rasa percaya diri anak remaja
Teman – teman merupakan lingkungan yang mempengaruhi keputusan yang akan
diambil oleh seorang remaja. Teman anak mungkin akan menantang satu sama lain untuk menjadi
individu yang lebih baik atau justru mempengaruhi satu sama lain untuk meniru perilaku yang
negatif. Pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja yang berasal dari teman mungkin juga
dapat mempengaruhi pencapaian prestasi akademik seorang remaja, kemampuan sosial dan
kemampuannya untuk membuat keputusan.
toxic sendiri berarti Racun, dengan istilah kata toxic itu berarti hubungan yang tidak
sehat. Tetapi, bagaimana jika kita tinggal di lingkungan yang toxic? untuk para remaja,
dimana mereka sedang mecari jati diri, dan salah pergaulan karena lingkunan yang toxic dan
efek pada diri mereka seperti apa setelah menuju kedewasaaRemaja
Bercanda Berlebihan
Dalam pertemanan, saling bercanda dan menggoda adalah, hal yang normal. Namun tau nga
sih, beberapa remaja melakukan hal tersebut secara berlebihan, dikarenakan efek salah bergaul
di lingkunganya.
Suka playing victim
Nah, hal ini yang sering terjadi di lingunkan para remaja, dimana ketika dihadapkan pada
kesalahan yang dilakukan, remaja toxic tersebut berusaha membalikan keadaan dengan
membuat kamu merasa kesal. Mereka belajar sejak dini, untuk memanipulatif emosi orang lain
untuk menghidari perasaan negative dalam diri mereka sendiri. Para korban yang terkena
dampak dari toxic ,remaja ini, mulai dari stress , menurunkan rasa percaya diri, bahkan sampai
Mengakhiri Hidup. Di saat umur para remaja tersebut memasuki 20 tahun, maka toxic di dalam
diri mereka mulai memudar bahkan ada yang menghilang, karena di umur 20 tahun seorang
remaja mulai memasuki fase kedewasaan, dimana remaja tersebut berfikir bahwa hidup dalam
toxic bisa menyebabkan seperti hal yang sudah di jelaskan di atas. Beberapa dari mereka mulai
merubah gaya hidup. Seperti berfikir dari berbagai aspek, bertanggung jawab dalam hal
apapun, meminta maaf jika salah.
Daftar Pustaka
https://dosenpsikologi.com/pengaruh-lingkungan-dalam-perkembangan-remaja
https://www.hipwee.com/narasi/pengaruh-lingkungan-masyarakat-yang-toxic-terhadap-konsep-diri-remaja/
Hildayani, R., Sugianto, M., Tarigan, R., & Handayani, E. (2014). Psikologi perkembangan anak.
Satriawan, N., & Karyanta, N. A. (2016). Hubungan antara Konsep Diri dengan Toxic Disinhibition Online
Effect pada Siswa SMK N 8 Surakarta. Wacana, 8(2).