Anda di halaman 1dari 19

PT.

BUANA BIRU DECORINDO


PROYEK
PODOMORO CITY DELI - MEDAN

PT. BUANA BIRU DECORINDO


AKR Gallery West Office Tower Lt. 11 Unit. H
Jl. Panjang No.5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

+62 21 25673268, 22538447 info@water-decor.com / kusheri.2015@gmail.com www.water-decor.com


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuahn Yang Maha Esa karena dengan rahmat serta karunia-Nya
kami PT. BUANA BIRU DECORINDO telah dipercaya untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Water
Feature di proyek Podomoro City Deli – Medan, yang mana lokasi tersebut berada di lantai GF Drop
Off Mall dan instalasi sistem dan Ruang pompa berada di lantai Ramp 13.
Kami ucapkan terima kasih kepada PT. Sinar Menara Deli (Pemberi Tugas) dan PT. Jaya CM
(Manajemen Konstruksi) yang telah menjadi bagian dari keberhasilan kami dalam menjalankan dan
menyelesaikan pekerjaan pada proyek Podomoro City Deli – Medan.

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

Bab-1 Penjelasan Sistem


1.1 Water Feature Hal. 1
1.2 Sistem Water Feature Hal. 1
1.2.1 Sistem Sirkulasi Hal. 1
1.3 Equipment Water feature dan fungsi Hal. 3
1.3.1 Pompa Filter Water Feature Hal. 3
1.3.2 Pompa Nozzle Hal. 3
1.3.3 Pompa Over Flow Water Feature Hal. 3
1.3.4 Sand Filter Water Feature Hal. 3
1.3.5 Chemical Feeder Water Feature Hal. 6
1.3.6 Main Drain Hal. 7
1.3.7 Inlet Fitting Hal. 7
1.3.8 Floating Valve Hal. 7
1.3.9 Lampu/UW Hal. 8

Bab-2 Petunjuk Operasi


2.1 Petunjuk Operasi sand Filter Water Feature Hal. 9
2.2 Petunjuk Operasi Pompa Filter Water Feature Hal. 10
2.3 Petunjuk Operasi Pompa Nozzle Water Feature Hal. 11
2.4 Petunjuk Operasi Pompa Over Flow Hal. 11
2.5 Petunjuk Operasi Lampu/UWL Water Feature Hal. 12
2.6 Petunjuk Operasi Sistem Vacuum Hal. 12

ii
DAFTAR ISI

Bab-3 Perawatan Berkala


3.1 Penggunaan Sand Filter untuk pertama kali Hal. 13
3.2 Pemeriksaan Strainer Pompa Hal. 13
3.3 Troubleshooting Hal. 14
3.4 Panduan Kimia Air Kolam Hal. 15

iii
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Bab – 1
Penjelasan Sistem

1.1. Water Feature Drop Off


Water Feature
Water Feature , memiliki kedalaman air hingga ± 0,40 meter dengan volume air sebesar ± 8,5 m³
Sebagai asesoris sistem, dalam Pool terpasang 16 titik Nozzle, 13 titik water fall 2 titik Inlet (IF), 1
titik Vacuum Fitting (VC), 2 titik Pond Inlet, dan 3 titik Main Drain (MD Sementara untuk
pencahayaan dalam Pool terpasang 16 titik Lampu Nozzle dan 24 titik Lampu Water Fall

1.2. Sistem Water Feature

1.2.1 Sistem Sirkulasi

Water Feature sistem sirkulasinya menggunakan sistem Main Drain, sistem Maindrain ialah sistem
water feature yang menggunakan maindrain sebagai sarana untuk menjalankan sistem filtrasi water
feature, Pada Sistem Maindrain pompa menghisap Air kemudian dipompa kembali oleh Pompa

Sirkulasi melalui sistem pemipaan menuju Sand Filter untuk dilakukan proses Filtrasi hingga akhirnya
dikirim kembali ke Kolam water feature melalui Inlet Fitting.

1
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Single Line Diagram Water Feature

2
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

1.3. Equipment Water Feature dan Fungsi

1.3.1. Pompa Filter Water Feature

Pompa ini berfungsi sebagai pompa Filtrasi yang mensirkulasi atau memutar air kolam dengan
mengambil air dari main drain dan mengirimnya kembali ke kolam water feature setelah
melalui sand filter untuk proses filtrasi kemudian diteruskan melalui instalasi Inlet kolam
Water Feature. Operasinya 1 duty 1 Standby Manual dan otomatis dengan timer.

1.3.2. Pompa Nozzle

Pompa ini berfungsi sebagai pompa transfer/Supply dengan mengambil air dari kolam water
feature kemudian diteruskan ke masing-masing nozzle Operasinya all duty dan otomatis
dengan timer.

1.3.3. Pompa Over Flow

Pompa ini berfungsi sebagai pompa transfer/Supply dengan mengambil air dari kolam water
feature kemudian diteruskan melalui Pond Inlet Operasinya all duty dan otomatis dengan
timer.

1.3.4 Sand Filter Water Feature

Sand Filter berfungsi sebagai filter yang melakukan penyaringan terhadap air yang dikirim
oleh Pompa Sirkulasi menuju Kolam Water feature dari kotoran-kotoran dengan ukuran kecil
yang lolos dari strainer pompa. Media filtrasinya adalah Silica Sand.

Air kolam yang melimpah dan masuk ke dalam Balancing Tank melalui instalasi Gutter Drain
dipompa oleh Pompa Sirkulasi melalui instalasi pemipaan menuju Multyport valve yang akan
mengarahkan laju air menuju Tanki Filter sesuai dengan fungsi Konfigurasi Filter yang telah
disetting secara manual. Valve face pipe Filter tersebut dapat dikonfigurasi menjadi 5 fungsi
operasi

1. Operasi Filtrasi
Pada saat proses filtrasi, air dipompakan dari balancing tank melalui instalasi header Sand
Filter yang membaginya ke Face pipe Valve Filter . Air akan melalui Side Distributor yang akan
mendistribusikan air secara merata ke seluruh permukaan pasir.

3
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Air menelusuri lapisan pasir dimana partikel yang berukuran lebih besar dari 8 s/d 15 micron
tertahan pada lapisan pasir. Air yang jernih terus menembus lapisan pasir menuju
Underdrain Lateral yang berada di bagian bawah tangki. Air yang jernih ini kemudian
didorong keluar melalui instalasi pipa yang mengarahkan air jernih ini kembali menuju
kolam.

Petunjuk dalam melakukan konfigurasi operasi filtrasi kami jelaskan dalam Petunjuk Operasi
Sand Filter.

2. Operasi Backwash
Selama proses filtrasi berlangsung, partikel pengeruh yang tertahan oleh lapisan pasir di
dalam filter sudah barang tentu akan terakumulasi dan mengakibatkan naiknya tekanan yang
dapat di amati melalui selisih tekanan antara yang ditunjukkan oleh pressure gauge ketika
dalam kondisi normal (biasanya berkisar antara 1 – 1.5 kg/cm²) dengan tekanan yang
ditunjukan oleh pressure gauge ketika diperlukan proses Backwashing.
Apabila perbedaan pressure tersebut berkisar antara 0.5 hingga 0.7 kg/cm2 di atas
penunjukkan pada saat awal proses filtrasi berlangsung (kondisi normal setelah backwash),
itulah saatnya media dalam filter perlu di backwash.

Contoh : Tekanan pada kondisi normal = 1,5 kg/cm2


Selisih tekanan = 0.5 kg/cm2
Saatnya perlu dibackwash = 2.0 kg/cm2

Tidak ada larangan dan kerugian yang signifikan untuk melakukan backwash sebelum
saatnya diperlukan, selain berakibat akan terbuangnya air. Durasi kegiatan backwash ini
secara umum antara 3 s/d 6 menit, tergantung dari tingkat kekotoran media filter yang
dapat dimonitor melalui sight glass yang terpasang. Makin keruh air yang melewati sight
glass tersebut, makin lama pula durasi backwash yang diperlukan, semenjak acuannya
adalah kejernihan air yang melalui / terlihat di dalam sight glass.

Alur aliran air berlawanan dengan operasi filtrasi. Air dipompa menuju Face Pipe Valve yang
mengarahkan air bergerak melalui underdrain lateral menuju top distributor yang kemudian
keluar melalui face pipe Valve yang akan mengarahkan air ke instalasi drainase ke Saluran
Kota.

4
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Petunjuk dalam melakukan konfigurasi operasi backwash kami jelaskan dalam Petunjuk
Operasi Sand Filter.

3. Operasi Rinse
Operasi rinse (pembilasan) diperlukan segera setelah operasi backwash dilakukan, dengan
tujuan untuk membilas media filter dari sisa-sisa lumpur / kotoran yang masih tersisa di
dalam filter untuk menghindari kembalinya kotoran tersebut ke dalam kolam.

Petunjuk dalam melakukan konfigurasi operasi rinse kami jelaskan dalam Petunjuk Operasi
Sand Filter.

4. Operasi Recirculate (by-pass)


Pada operasi recirculate ini air yang dihisap dan didorong oleh pompa melalui face pipe
Valve filter tidak diteruskan ke media filter, melainkan langsung menuju ke instalasi Inlet
Kolam Renang. Air tidak mengalami proses filtrasi. Biasanya operasi recirculate ini
difungsikan pada saat dilakukan shock treatment air kolam, dengan tujuan agar bahan kimia
yang digunakan pada saat shock treatment tersebut tidak terakumulasi dengan media filter
untuk menghindari terjadinya gumpalan media filter di dalam filter.

Petunjuk dalam melakukan konfigurasi operasi recirculate kami jelaskan dalam Petunjuk
Operasi Sand Filter.

5. Operasi Waste (drain)


Operasi ini dapat digunakan untuk menguras kolam renang dengan membuka valve yang
terdapat pada instalasi main drain yang terhubung melalui instalasi header suction dan
menutup valve suction dari balancing tank.

5
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Petunjuk dalam melakukan konfigurasi operasi waste kami jelaskan dalam Petunjuk Operasi
Sand Filter.

MULTYPORT

1.3.5 Chemical Feeder

Chemical Feeder adalah yang berfungsi melakukan transfer atau penyuntikan bahan kimia
yang dipergunakan untuk menjaga kondisi air ke dalam Kolam water feature melalui
instalasi Inlet Operasinya Automatis.

6
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

1.3.6 Maindrain Water Feature

Maindrain mempunyai fungsi sebagai pengaman kotoran / pelindung pada saat proses
pengurasan dan ini berfungsi juga sebagai suction pada saat air Balancing Tank kosong atau
sedang ada perbaikan pada area gutter yang mana sitem overflow di non aktifkan.

Main Drain

1.3.7 Inlet Fitting Water Feature

Inlet Fitting mempunyai fungsi sebagai pemasok air ke Pool.

Inlet Fitting

1.3.8 Floating Valve

Floating Valve mempunyai fungsi sebagai pemasok air / Makeup water ke Balancing Tank
apabila terjadi kekurangan pada kolam.

7
BAB-1 PENJELASAN SISTEM

Floating Valve

1.3.9 Lampu/Under Water Light

Under Water Light ( UWL ) yang terpasang di Water Feature mempunyai daya 18W/12-
24VAC (Untuk Nozzle dan daya 3W/12-24VAC (Untuk waterfall) dimana seluruh lampu
tegangan PLN 220Volt diturunkan menjadi 24Volt .Pada lampu under water light system
pengaturannya dapat dilakukan dengan 2 ( Dua ) cara yaitu dengan cara manual dan
otomatis..

Keseluruhan pompa dapat dioperasikan secara manual dan otomatis baik dengan timer atau dengan
WLC.

8
BAB-2 PETUNJUK OPERASI

Bab – 2
Petunjuk Operasi

2.1 Petunjuk Operasi Filter Water Feature

Pressure Gauge

Sight Glass

MULTYPORT

1. Melakukan Operasi Filtrasi


- Pastikan pompa sirkulasi dalam keadaan mati dan selector switch di panel control pada
posisi OFF
- Pastikan valve suction dan discharge pompa sirkulasi dalam keadaan posisi terbuka
- Pastikan posisi valve di face pipe filter sudah sesuai dengan konfigurasi Filtrasi/FILTER
- Pastikan valve inlet kolam dalam keadaan terbuka
- Aktifkan pompa dengan memutar selector switch ke posisi ON

2. Melakukan Operasi Backwash


- Pastikan pompa sirkulasi dalam keadaan mati dan selector switch di panel control pada
posisi OFF
- Pastikan valve suction dan discharge pompa sirkulasi dalam keadaan posisi terbuka
- Pastikan posisi valve di face pipe filter sudah sesuai dengan konfigurasi BACKWASH

- Pastikan valve drain pada posisi terbuka


- Aktifkan pompa dengan memutar selector switch ke posisi ON
- Matikan kembali pompa jika air yang melalui sight glass sudah terlihat bening, atau jika
operasi backwash sudah dilakukan minimal selama 3-5 menit.

9
BAB-2 PETUNJUK OPERASI

3. Melakukan Operasi Rinse


- Pastikan pompa sirkulasi dalam keadaan mati dan selector switch di panel control pada
posisi OFF
- Pastikan valve suction dan discharge pompa sirkulasi dalam keadaan posisi terbuka
- Pastikan posisi valve di face pipe filter sudah sesuai dengan konfigurasi RINSE
- Pastikan valve drain pada posisi terbuka
- Aktifkan pompa dengan memutar selector switch ke posisi ON
- Matikan kembali pompa jika air yang melalui sight glass sudah terlihat bening.

4. Melakukan Operasi Recirculate


- Pastikan pompa sirkulasi dalam keadaan mati dan selector switch di panel control pada
posisi OFF
- Pastikan valve suction dan discharge pompa sirkulasi dalam keadaan posisi terbuka
- Pastikan posisi valve di face pipe filter sudah sesuai dengan konfigurasi RECIRCULATE
- Pastikan valve inlet kolam dalam keadaan terbuka
- Aktifkan pompa dengan memutar selector switch ke posisi ON

5. Melakukan Operasi Waste (drain)


- Pastikan pompa sirkulasi dalam keadaan mati dan selector switch di panel control pada
posisi OFF
- Pastikan valve suction dan discharge pompa sirkulasi dalam keadaan posisi terbuka
- Pastikan posisi valve di face pipe filter sudah sesuai dengan konfigurasi WASTE
- Pastikan valve drain pada posisi terbuka
- Aktifkan pompa dengan memutar selector switch ke posisi ON

2.2 Petunjuk Operasi Pompa Filter/Sirkulasi (Water Feature)


Berikut langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasikan Pompa Filter/Sirkulasi :

1. Pastikan bahwa pool water feature terisi penuh oleh air.


2. Pastikan bahwa Pompa Filter dalam keadaan tidak aktif.
3. Pastikan bahwa valve suction dan valve discharge Pompa dalam keadaan terbuka.
4. Pastikan bahwa Multiport Filter berada dalam kondisi salah satu konfigurasi (Filtrasi,
Backwash, Rinse, Resirkulasi, atau Waste).
5. Pastikan bahwa valve Inlet menuju kolam dalam posisi terbuka

10
BAB-2 PETUNJUK OPERASI

6. Lampu indikator ON di panel dalam keadaan mati dan lampu indikator OFF dalam keadaan
menyala.
7. Aktifkan Pompa dengan memutar Selector Switch pada panel kontrol ke posisi AUTO (jika
running otomatis) atau posisi MANUAL (jika running manual).
8. Tekan tombol ON pada panel control untuk menghidupkan pompa jika pompa dijalankan
secara manual.
9. Untuk mematikan pompa, cukup dengan memutar selector switch pada panel kontrol ke
posisi OFF (jika pompa running otomatis), atau dengan menekan tombol OFF pada panel (jika
pompa running manual)

2.3 Petunjuk Operasi Pompa Nozzle (Water Feature)


Berikut langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasikan Pompa :

1. Pastikan bahwa kolam water feature terisi penuh oleh air.


2. Pastikan bahwa Pompa Nozzle dalam keadaan tidak aktif.
3. Pastikan bahwa valve suction dan valve discharge Pompa dalam keadaan terbuka.
4. Lampu indikator ON di panel dalam keadaan mati dan lampu indikator OFF dalam keadaan
menyala.
5. Aktifkan Pompa dengan memutar Selector Switch pada panel kontrol ke posisi AUTO (jika
running otomatis) atau posisi MANUAL (jika running manual).
6. Tekan tombol ON pada panel control untuk menghidupkan pompa jika pompa dijalankan
secara manual.
7. Untuk mematikan pompa, cukup dengan memutar selector switch pada panel kontrol ke
posisi OFF (jika pompa running otomatis), atau dengan menekan tombol OFF pada panel (jika
pompa running manual)

2.4 Petunjuk Operasi Pompa Over Flow


Berikut langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasikan Pompa :

1. Pastikan bahwa kolam water feature terisi penuh oleh air.


2. Pastikan bahwa Pompa over flow dalam keadaan tidak aktif.
3. Pastikan bahwa valve suction dan valve discharge Pompa dalam keadaan terbuka.
4. Lampu indikator ON di panel dalam keadaan mati dan lampu indikator OFF dalam keadaan
menyala.

11
BAB-2 PETUNJUK OPERASI

5. Aktifkan Pompa dengan memutar Selector Switch pada panel kontrol ke posisi AUTO (jika
running otomatis) atau posisi MANUAL (jika running manual).
6. Tekan tombol ON pada panel control untuk menghidupkan pompa jika pompa dijalankan
secara manual.
7. Untuk mematikan pompa, cukup dengan memutar selector switch pada panel kontrol ke
posisi OFF (jika pompa running otomatis), atau dengan menekan tombol OFF pada panel (jika
pompa running manual)

2.5 Petunjuk Operasi Lampu/UWL (Water Feature)


Berikut langkah yang harus dilakukan dalam mengoperasikan Lampu/UWL :

1. Pastikan bahwa MCB yang berada didalam panel pada posisi ON.
2. Lampu indikator ON di panel dalam keadaan mati.
3. Aktifkan lampu/UWL dengan cara memutar selector switch ke kanan posisi auto atau ke kiri ke
posisi manual, Untuk mematikan lampu cukup dengan memutar selector switch ke posisi Off.

2.6 Petunjuk Penggunaan Sistem Vacuum


Dalam menggunakan sistem vacuum hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan antara lain :

1. Pastikan bahwa semua peralatan dan equipment dalam keadaan lengkap.


2. Pastikan valve instalasi pipa vacuum pada posisi terbuka.
3. Sambungkan Vacuum Head dengan Handle Stick.
4. Sambungkan salah satu ujung Vacuum Hose dengan Vacuum Head, dengan ujung yang satu
lagi disambungkan ke titik vacuum fitting.
5. Pastikan Vacuum Head, Handle Stick dan Vacuum Hose yang tadi telah disambung satu sama
lain ke dalam kolam dengan sisi Handle Stick masih berada di atas air.
6. tunggu beberapa saat hingga air mulai tersedot oleh pompa dengan stabil. Jika belum stabil.

Arahkan Vacuum Head ke area yang akan dibersihkan dari endapan dengan menggerakkan Handle
Stick secara lembut dan terpola agar didapatkan hasil yang baik dan rapih.

12
BAB-3 PERAWATAN BERKALA

Bab – 3
Perawatan Berkala

3.1 Penggunaan Sand Filter untuk pertama kali


1. Pastikan bahwa jumlah Pasir di dalam Tanki Filter sesuai dengan kebutuhan.
2. Pastikan bahwa Pompa Sirkulasi dalam keadaan mati.
3. Pastikan bahwa valve suction dan discharge Pompa Sirkulasi dalam keadaan terbuka.
4. Posisikan valvel di Face Pipe Filter pada posisi BACKWASH, dan atur bukaan valve untuk
mendapatkan kapasitas aliran yang diperlukan.
5. Hidupkan Pompa Sirkulasi secara manual dengan memutar Selector switch Pompa Sirkulasi ke
posisi MANUAL dan kemudian menekan tombol ON pada panel kontrol.
6. Matikan Pompa Sirkulasi jika air yang melalui Sight Glas sudah mulai jernih, lalu kemudian
arahkah tuas tuas Valve Filter ke posisi RINSE, dan atur bukaan valve.
7. Hidupkan kembali Pompa Sirkulasi, dan kemudian matikan kembali jika air yang melalui Sight
Glass sudah jernih.
8. Kembalikan posisi tuas multyport Valve Filter ke posisi FILTRASI, kemudian hidupkan kembali
Pompa Sirkulasi.
9. Harap diingat, bahwa setiap akan merubah posisi Valve Filter, Pompa Sirkulasi harus dalam
keadaan mati.
10. Untuk menghindari kerusakan Pompa maupun Sand Filter serta sistem secara umum, pastikan
untuk selalu melakukan pemeriksaan dan membersihkan Strainer secara berkala.

3.2 Pemeriksaan Strainer Pompa


Untuk melakukan pemeriksaan terhadap strainer pompa-pompa, perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa Pompa dalam keadaan mati.
2. Pastikan bahwa valve suction dan discharge Pompa dalam keadaan tertutup.
3. Buka tutup Strainer dengan membuka Baut menggunakan Kunci pas dan memutarnya
berlawanan arah jarum jam seperti membuka baut.
4. Angkat keranjang yang berada di dalam Strainer, lalu periksa, dan bersihkan dari kotoran atau
sampah yang tersangkut jika perlu.

13
BAB-3 PERAWATAN BERKALA

5. Periksa dasar Strainer terhadap sisa kotoran atau sampah yang tercecer. Jika sudah bersih,
kembalikan keranjang tadi ke dalam Strainer.
6. Isi kembali air dalam Strainer dengan membuka sedikit valve suction, dan tutup kembali valve
jika Strainer sudah terisi air penuh.
7. Pasang kembali tutup Strainer, dan kencangkan Baut dengan menggunakan Kunci pasi.
8. Buka kembali valve suction dan valve discharge pompa, kemudian check apakah ada
kebocoran dari Strainer. Jika ya, kencangkan kembali Baut tutup Strainer hingga tidak ada lagi
air keluar dari sela-sela antara badan dan tutup Strainer.
9. Hidupkan kembali pompa secara manual atau otomatis setelah langkah-langkah di atas telah
dilaksanakan dengan baik.

3.3 Troubleshooting
1. Aliran air ke kolam rendah
a. Periksa Strainer pompa, dan bersihkan jika ada kotoran.
b. Pastikan bahwa Pompa tidak kempos (biasanya ditandai dengan adanya gelembung udara
yang keluar melalui Inlet). Jika ya, periksa level air dalam Balancing Tank.
c. BACKWASH Filter.

2. Terlalu cepat BACKWASH


a. Periksa kualitas air dalam Balancing Tank, jika air berwarna dan terdapat banyak endapan,
lakukan kegiatan menguras Balancing Tank.
b. Periksa adanya lumut di dalam kolam dan lakukan Chlorinasi maksimum jika diperlukan.
c. Pastikan kadar Chlorine dan pH air dalam keadaan ideal.
d. Periksa permukaan pasir di dalam Sand Filter, jika terdapat gumpalan atau lengketnya
pasir, buang pasir Sand Filter setebal ± 1” jika diperlukan, dan ganti dengan yang baru.

3. Air kolam tidak bisa jernih (Water Feature)


a. Periksa kadar Chlorine, pH, dan alkali air kolam. Jika tidak dalam batas ideal, lakukan
pemberian chemical sesuai kebutuhan.
b. Pastikan bahwa Flow Rate air sesuai dengan kebutuhan.
c. Pastikan bahwa lama waktu Filtrasi adalah minimal 8 s/d 10 jam
d. Pastikan bahwa valve face pipe filter berada pada posisi konfigurasi FILTRASI.

4. Terdapat pasir filter di dalam kolam (Water Feature)


a. Periksa Lateral di dalam Sand Filter dengan mengeluarkan pasir di dalam filter. Jika lateral
pecah atau patah, ganti lateral tersebut.
14
BAB-3 PERAWATAN BERKALA

3.4 Panduan Kimia Air Kolam

15

Anda mungkin juga menyukai