Anda di halaman 1dari 6

PT.

PADI HIJAU BUANA


PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

Standar Operasional Prosedur


SUBMERGED MEMBRANE
PT. KRAKATAU TIRTA INDUSTRI

oleh:

PT. PADI HIJAU BUANA


Thamrin Square C-6, Lippo City Cikarang
Bekasi 17550, INDONESIA
PT
. PA AN
A Phone : (021) 8972329 Fax. : (021) 89907512
DI H I JAU BU
PT. PADI HIJAU BUANA
PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

BAGIAN I
PENDAHULUAN

1.1 Informasi Umum

Buku panduan ini adalah acuan secara umum dalam pengoperasian unit Submerged
Membran, yang secara teknis didisain dan dipasang oleh PT. PADI HIJAU BUANA.

Unit Instalasi yang terpasang adalah merupakan bagian integral dari seluruh sistem proses,
sehingga performanya dipengaruhi oleh sistem proses di hulu dan akan mempengaruhi
sistem proses di hilir. Sehingga bilamana ada masalah dalam hasil proses, perlu dilihat
secara menyeluruh.

1.2 Penggunaan Buku Panduan

Buku panduan operasi ini hanya merupakan gambaran prinsip pengoperasian unit dan
bukan merupakan panduan untuk teori, teknologi dan atau instrumentasi yang spesifik
untuk unit yang terpasang.

Manual ini menerangkan secara umum prinsip dasar latar belakang pemilihan,
pengoperasian, dan troubleshooting proses untuk unit Submerged Membran.
PT. PADI HIJAU BUANA
PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

BAGIAN II
PRINSIP DASAR

Submerged membrane adalah membrane yang berfungsi untuk menyaring suspended


solid atau lumpur dalam air dengan kadar TSS yang besar. Dengan penggunaan Submerged
membrane, proses bcakwash pada UF yang memakan waktu dapat diminimalisir. Untuk
tetap menjaga agar kondisi TSS pada bak Submerged Membran tidak semakin tinggi, maka
air di bak Submerged Membran bisa dibuang secara berkala, misalnya sekali sehari.

Jenis membran yang digunakan adalah PVDF. PVDF adalah membran dengan kekuatan
tinggi dan tahan terhadap banyak chemical cleaning. Membran dengan tipe PVDF mudah
menyerap air dan mudah dibersihkan sehingga cocok untuk dipakai di TSS yang cukup
tinggi.

Membran jenis ini juga dapat bekerja di range pH yang besar, yaitu 2-11. Hal ini membuat
kita mudah dalam memilih berbagai bahan kimia yang dapat dipakai untuk cleaning.
Membran ini dapat bertahan lama, terutama bila dilakukan perawatan yang baik.
Berikut dimensi membrannya:
PT. PADI HIJAU BUANA
PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

BAGIAN III
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Submerged Membran dapat dioperasikan dengan 2 cara, yaitu :


 Automatic adalah system operasi yang bekerja secara automatis (service dan
backwash) bekerja dengan menggunakan sequent waktu.
 Manual adalah system operasi yang bekerja secara manual (service dan backwash
manual). Biasanya dilakukan apabila akan cleaning atau sedang mengalami
masalah, baik masalah di bagian system maupun masalah dibagian mekanikal.

Sistem MBR untuk PT. Krakatau Tirta Industri ini terdiri dari 1 train. MBR
menggunakan 2 pompa (1 cadangan) yang digunakan untuk service dan backwash.
MBR dilengkapi dengan 4 valve auto yang bekerja sesuai dengan sekuen yang
sedang berjalan pada sistem tersebut.
Sekuen yang digunakan pada sistem MBR:
1. Service
a. Menggunakan valve CV-601 dan CV-603
2. Backwash
a. Menggunakan valve CV-602 dan CV-604
Sama seperti sistem UF, MBR juga berbasis waktu sesuai data yang diinput oleh
operator melalui Scada dengan cara:
1. Masuk ke halaman Highlight pada Wonderware
2. Cari tanda panah yang bertuliskan ‘From UF and MBR’
3. Tekan tulisan MBR untuk menginput data
Setelah selesai penginputan data, lakukan pengecekan pada valve yang bersangkutan
dengan cara yang sama dengan pengecekan valve pada UF.
Untuk pompa, lakukan cek pada pompa MBR Service Pump dengan cara yang sama
dengan pengecekan pada UF Feed Pump dan Backwash Pump.
Setelah semua data diinput dan sudah dicek ulang, sistem

siap dijalankan. Sekuen dapat berhenti dengan sendirinya

jika terjadi hal-hal berikut:

1. Pompa MBR Service berada dalam posisi trip


2. Level air pada tanki MBR A atau B dalam kondisi rendah (berhenti sementara
hingga keadaan kembali normal)
PT. PADI HIJAU BUANA
PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

3. Level air pada tanki hasil dalam kondisi penuh (berhenti sementara hingga
keadaan kembali normal)

Untuk maintenance, secara umum perlakuannya sama seperti yang dilakukan pada
Ultrafiltrasi. Namun perbedaannya terletak pada letak pompa. Pada Submerged
Membran, air dihasilkan dengan cara menyedot air bersih pada bak Submerged
Membran melalui membran PVDF. Sehingga tekanan yang terbaca adalah negatif.
Tekanan maksimum untuk membran jenis ini adalah -0,7 bar. Bila sudah melebihi angka
ini, maka membran harus segera dibersihkan.

Ada 2 metode pembersihannya

1. Cleaning Mekanik

Cleaning mekanik secara umum dapat dimengerti sebagai pembersihan membran tanpa
menggunakan chemical. Membran mengalami mampet karena kondisi dalam bak
umpan yang cukup ekstrim. Kotoran menempel dan tidak dapat dilepaskan hanya
dengan cara backwash.

Tahapannya adalah sebagai berikut:

 Lakukan Backwash manual selama 1 menit


 Kosongkan (drain) bak Submerged membran
 Lakukan penyemprotan dari atas bak. Hal ini akan lebih efektif bila menggunakan mesin
semprot bertekanan.
 Lakukan penyemprotan hingga lumpur yang menempel pada membran terlepas
 Setelah membran bersih, pastikan air genangan lumpur terbuang semua keluar bak
 Isi kembali bak Submerged Membran dengan air umpan
 Setelah membran terisi penuh, sistem dapat dioperasikan kembali
2. Cleaning Chemical

Pengertian cleaning chemical adalah metoda pembersihan membran dengan cara


merendam membran dengan chemical tertentu, lalu dilanjutkan dengan cleaning
mekaninal.
Ada saatnya ketika cleaning mekaninal terlambat dilakukan dengan beberapa alasan.
Bila ini terjadi kotoran sudah menjadi cloging ke dalam pori membran. Tentunya
kotoran seperti ini tidak akan bisa lepas hanya dengan melakukan penyemprotan saja.
PT. PADI HIJAU BUANA
PT
. PA
D I H I JAU BUAN
A
Water and Waste Water Treatment Specialist

Ada dua golongan chemical secara umum yang dipakai di sini, yaitu:

1. Chemical Asam
Chemical yang dipakai adalah HCl dengan kadar pemakaian untuk perendaman adalah
sebesar 0,1%
2. Chemical Basa
Chemical yang dipakai adalah campuran NaOH 0,1% dan NaOCl 200 ppm

Untuk Submerged membran kedua chemical di atas sebaiknya dipakai. Cara cleaningnya
adalah sebagai berikut :

 Lakukan Backwash manual selama 1 menit


 Kosongkan (drain) bak Submerged membran. Pastikan lumpur ikut terbuang dari bak
 Isi kembali dengan air umpan. Lakukan penambahan HCl sampai konsentrasi 0,1%. Jaga
pH larutan di Bak Submerged membran tidak kurang dari 2
 Lakukan perendaman selama 2 jam
 Lakukan Backwash manual selama 1 menit, untuk 3 kali berturut-turut
 Kosongkan (drain) bak Submerged membran. Pastikan lumpur ikut terbuang dari bak
 Isi kembali dengan air umpan. Lakukan penambahan NaOH sampai konsentrasi 0,1%.
Lalu tambahkan NaOCl sampai kadar di bak 200 ppm. Jaga pH larutan di Bak
Submerged membran tidak lebih dari 11
 Lakukan perendaman selama 2 jam
 Lakukan Backwash manual selama 1 menit, untuk 3 kali berturut-turut
 Buang air rendaman chemical. Pastikan lumpur ikut terbuang.
 Lakukan penyemprotan dari atas bak. Hal ini akan lebih efektif bila menggunakan mesin
semprot bertekanan.
 Lakukan penyemprotan hingga lumpur yang menempel pada membran terlepas
 Setelah membran bersih, pastikan air genangan lumpur terbuang semua keluar bak
 Isi kembali bak Submerged Membran dengan air umpan
 Setelah membran terisi penuh, sistem dapat dioperasikan kembali

Sebaiknya kurangi intensitas cleaning dengan menggunakan chemical, karena akan


sangat memakan waktu banyak. Cara menjaga membran adalah dengan
memperhatikan tekanan kerja dan melakukan cleaning mekanikal tepat waktu saat
tekanannya mencapai -0,7 bar.

Anda mungkin juga menyukai