Anda di halaman 1dari 21

WWTP PROSES

OPERASIONAL
di PT KOHLER
Dasar Perencanaan Operasional WWTP

 Mapping
 Baku Mutu Effluent
 Penetapan Basic Engineering Design
 System Selection
 Plan Layout (Pemahaman Layout)
 Pemahaman Equipment & Sistem Operasi
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU
MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI

3
1. INLET dari kegiatan plant produksi, semua limbah
FISIKAL Treatment yang berasal dari kegiatan produksi akan mengalir dan
dibuang melalui jalur ini; Cek Point yang dipantau pH ,
Turbidity, TSS, Kadar ion logam ( Al, Pb, Zn, Fe, Cr, Ni )
2.RETURN dari FILTER PRESS, air hasil proses filter
press ( Filtrate water ) dikembalikan ke bar screen,
tujuannya selain diproses agar memenuhi standar , juga
berfungsi untuk mengurangi kadar inlet ( pengencer )
3.BAR SCREEN atau penyaring kasar, berfungsi untuk
memisahkan sampah yg mungkin terbawa , dan kotoran
yang lainnya berukuran kasar.

4.AKTIFITAS ,Lakukan pemantauan visual terhadap


limbah yang masuk, kemudian lakukan secara manual
apabila ditemukan sampah atau kotoran yang tersangkut
di bar screen, komunikasikan ke bagian plant apabila
ditemukan banyak sampah atau kotoran di dalam air
limbah yang dibuang ke WWTP, agar dialkukan
pemisahan terlebih dahulu, hal ini juga mencegah
tersumbatnya pipa pembuangan 5
COLLECTION TANK

1.COLLECTION TANK CAP 300 m3, berfungsi


untuk menampung semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan produksi, disini dilengkapi dengan difusser
yang berfungsi sebagai equalisasi karakteristik limbah(
mencampur ) dan diharapkan semua limbah tercampur
homogen

2.DIFFUSER suplay , berfungsi mengaduk agar


homogen dengan bantuan compresor angin

3.SUMMERSIBLE MIXER , berfungsi untuk


menghomogenkan limbah

Sebelum menjalankan pompa proses pastikan kembali summersible mixer telah dijalankan, diffuser suplay telah
dibuka secukupkan untuk menghomogenkan limbah ( pengamatan visual ), lakukan juga JART TEST untuk
6
pedoman pemakaian chemicalsnya, untuk memastikan penambahan Ca(OH)2.
PROSES EQUALISASI

7
REACTION TANK 1 REACTION TANK 1, berfungsi untuk tahapan proses
selanjutnya dari collection tank, dimana terjadi penambahan
NaOH sebagai pengikat ion-ion logam berat dan sebagai
adjush ph , dilengkapi dengan mixer untuk
menghomogenkan karakteristik limbah yg masuk dalam
Tahapan ini.

2.MIXER , berfungsi mengaduk agar


homogen dengan bantuan motor.

3.AKTIFITAS, lakukan pengamatan secara


visual terhadap air limbah yang masuk ke
tangki reaktion ini, jaga jangan sampai luber
dengan mengatur flow rate max 25 m3/jam

8
CLARIFIER TANK

1.CLARIFIER TANK, berfungsi untuk


mengendapkan partikel-partitel halus yang tidak
mengendap di water basin, hal ini disebabkan
karena partikel-partikel halus tersebut memiliki
berat jenis yang hampir sama dengan berat
jenis air.

SLUDGE yang ada akan dipompa menuju unit


FILTER PRESS

AKTIFITAS, Secara berkala buka valve sludge


dan pompakan menuju unit filter press

9
10
REACTION TANK 2

1.REACTION TANK 2, berfungsi


untuk tahapan proses selanjutnya dari
clarifier tank, dimana ada penambahan
PAC sebagai koagulant yang berfungsi
untuk mengikat partikel atau kotoran
yang terkandung di dalam air limbah.

2.MIXER , berfungsi mengaduk PAC


dengan air limbah agar homogen dan
terbentuk flok - flok.

AKTIFITAS, Lakukan pengamatan


visual terbentuknya flok - flok , dan
lakukan pengamatan terhadap pH air
limbah
11
pH Conditioning

12
Koagulasi -Flokulasi

13
REACTION TANK 2

1.REACTION TANK 3, berfungsi untuk


tahapan proses selanjutnya dari reaction tank 2,
dimana ada penambahan polimer anionik yang
berfungsi untuk menjadikan partikel-partikel
yang telah berikatan menjadi gumpalan yang
mempunyai ukuran lebih besar sehingga akan
lebih mudah mengendap.
2.MIXER , berfungsi mengaduk polimer
anionik dengan air limbah agar flok - flok yang
terbentuk menjadi besar - besar dan mudah
mengendap.

AKTIFITAS, Lakukan pengamatan visual


terbentuknya flok - flok

14
Kecepatan mixer yang terpasang adalah + 100 rpm
15
LAMELLA SYSTEM

1.LAMELLA UNIT , Fungsi utama dari


Lamella Clarifier dalam pengolahan air
limbah adalah sebagai alat untuk
memisahkan partikel yang tercampur di
dalam air, setelah proses koagulasi-
flokulasi terjadi.
2.MIXER , berfungsi mengaduk koagulant
( PAC ) dan polimer anionik dengan air
limbah agar flok - flok yang terbentuk
menjadi besar - besar dan mudah
mengendap.

AKTIFITAS, Lakukan pengamatan visual


terhadap kejernihan air yang dihasilkan
dari lamella sytem ini, apabila terlihat tidak
jernih berarti proses koagulasi-flokulasinya
16
belum sempurna
CLARIFIER STORAGE TANK CAP 15 m3

1.CLARIFIER STORAGE TANK,


berfungsi untuk menampung air hasil
proses dari lamella unit, untuk kemudian
akan dialirkan menuju recycle water tank
melalui unit sand filter.

2.SAND FILTER , berfungsi untuk


menjernihkan dan menyaring air hasil
proses lamella agar lebih jernih dan stabil
karakteristiknya sebelum masuk ke recycle
water tank.

AKTIFITAS, lakukan tahapan proses


selanjutnya dengan menjalankan pompa
sandfilter agar air hasil proses WWTP bisa
ditransfer ke tangki recycle water sebagai
18
penampungan akhir.
RECYCLE WATER TANK CAP 150 m3

1.RECYCLE WATER TANK , berfungsi untuk


menampung air hasil akhir proses WWTP, yang
telah memenuhi standart proses.

2.PRESURE TANK , berfungsi untuk menjaga


kestabilan tekanan
AKTIFITAS, lakukan transfer air , untuk suplay
kegiatan produksi sebagai salah satu manfaat
dari air hasil pengolahan WWTP, catat setiap air
yang ditransfer untuk kegiatan . Ambil sampel air
ini secara berkala , dan lakukan analisa terhadap
kualitas sebagai kontrol pengelolaan lingkungan
hidup.

19
UNIT FILTER PRESS
FILTER PRESS , berfungsi untuk memproses lumpur / sludge yang ada di clarifier tank dan lamella sytem, dengan
penambahan polimer cationik sehingga terbentuk cake yang kering
21

Thanks!
Any questions?
KOMPLEK HARMONI MAS BLOK E NO 21, JL JEMBATAN DUA JAKARTA 14450
Telepon : 021 6618021, 6681632 FAX 021 6618021
Email: ptabc@anekabinacitra.co.id

Anda mungkin juga menyukai