Anda di halaman 1dari 14

Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental Santri Qodrun Nada

MOHAMAD MAHDI ALFATONI

NIS 1920010524

NISN 0042775500

PROGRAM PENGABDIAN SANTRI

PONDOK PESANTREN MODERN AL ISLAM CIREBON

2023 M/1443 H
Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental Santri Qodrun Nada

KARYA ILMIAH

Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar MM

di Pondok Pesantren Modern Al Islam Cirebon

MOHAMAD MAHDI ALFATONI

NIS 1920010524

NISN 0042775500

PROGRAM PENGABDIAN SANTRI

PONDOK PESANTREN MODERN AL ISLAM CIREBON


2023 M/1443 H

PERSETUJUAN PEMBIMBING

KARYA ILMIAH yang berjudul “Dampak bullying terhadap Kesehatan Mental Santri
Qodrun Nada” yang disusun oleh :

Nama : Mohamad Mahdi Alfatoni

NIS :1920010524

NISN :0042775500

telah diujikan pada tanggal 13 Juni 2023 dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Mujahid Haqqo di Pondok Pesantren Modern Al Islam Cirebon telah
disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dalam ujian tertutup pada Program Pengabdian
Santri di Pondok Pesantren Modern Al Islam Cirebon.

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing

Mengetahui, Cirebon, ……….. 2023

Pimpinan pondok, Pembimbing KTI

Dr. K.H Syafriadi Noor, M.HI Ust. Yusri Inulayamidinna S,Pd.


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim.

Dengan ini saya menyatakan bahwa KARYA ILMIAH yang berjudul “Dampak Bullying
terhadap Kesehatan Mental Santri Qodrun Nada” yang disusun oleh :

Nama :Mohamad Mahdi Alfatoni

NIS :1920010524

NISN :0042775500

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.

Jakarta, 13 Juni 2023

Yang membuat pernyataan,

MOHAMAD MAHDI ALFATONI


NISN. 0042775500
ABSTRAK
Mohamad Mahdi Alfatoni, 2023. Konflik Penyimpangan
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Illah yang maha ghafur, karena berkat
karunianya lah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak
Penyimpangan Sosial terhadap Generasi Muda”.

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya karya ilmiah ini disampaikan untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar MM di Pondok Pesantren Modern Al Islam Cirebon. Selama penelitian
dan penulisan karya tulis ilmiah ini banyak sekali hambatan yang penulis alami. Namun
berkat bantuan dan bimbingan dari segala pihak, alhamdulillah karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penulis beranggapan bahwa karya tulis ilmiah ini karya terbaik yang dapat penulis
persembahkan. Tetapi tidak menutup kemungkinan di dalamnya terdapat kekurangan-
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun teramat sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta,13 Juni 2023


Penulis,

Mohamad Mahdi Alfatoni


Pedoman Transliterasi Arab – Indonesia

Arab Latin Arab Latin Arab Latin

‫ا‬ a ‫س‬ s ‫ل‬ l


‫ب‬ b ‫ش‬ sy ‫م‬ m
‫ت‬ t ‫ص‬ sh ‫ن‬ n
‫ث‬ ts ‫ض‬ d ‫و‬ w
‫ج‬ j ‫ط‬ t ‫ه‬ h
‫ح‬ h ‫ظ‬ z ‫ء‬ ‘
‫خ‬ kh ‫ع‬ ‘ ‫ي‬ y
‫د‬ d ‫غ‬ gh
‫ذ‬ dz ‫ف‬ f
‫ر‬ r ‫ق‬ q
‫ز‬ z ‫ك‬ k

Catatan :

1. Konsonan bersyaddah ditulis rangkap, seperti kata: “ ‫“ َر َّبَنا‬, ditulis = Rabbanâ.


2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris di bawah) dan dhammah (baris di
depan), ditulis a, i, u, misalnya kata:
‫ َاْلَم َس اِكْيُن‬ditulis : al-masâkîn

‫ َاْلُم ْفِلُحْو َن‬ditulis : al-muflihûn.

3. Diftong ditulis : ‫ = َأْو‬au, ‫ = ُأْو‬u, ‫ = َأْي‬ai , ‫ = ِإْي‬i

4. Kata sandang alif dan lam ( ‫) ال‬, baik diikuti oleh huruf Qamariyah maupun huruf Syamsiyah,
ditulis “al” di awalnya, misal :

‫ َاْلِنَس اُء‬ditulis : al-Nisâ’.

‫َاْلُم ْؤ ِم ُن‬ ditulis : al-mu’min.

5. Ta’ al-marbuthah ( ‫ ) ة‬bila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti ditulis : al-Baqarah. Bila
terletak di tengah kalimat, ditulis “ t “, misalnya : ‫ ْالَم اِل َزَكاُة‬ditulis : zakât al-mâl.
6. Penulisan kalimat Arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut tulisannya, misal : ‫َر اِزِقْيَنل َخ ْيُر‬
‫ َو ُهَو‬ditulis : wa huwa khair al-râziqîn

DAFTAR ISI

Contents
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................................................III
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................................................................................................4
ABSTRAK................................................................................................................................................5
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................6
Pedoman Transliterasi Arab – Indonesia................................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Sedang marak-maraknya di zaman ini tentang bullying yang
merupakan Tindakan yang keluar dari norma-norma manusiawi.
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara terus menerus
oleh satu atau lebih orang terhadap korban yang lebih lemah.
Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk disekolah,
tempat kerja, dan bahkan di sosial media. Bullying dapat berupa
tindakan fisik, verbal, atau psikologi , seperti mengancam,
mengintimidasi, atau melakukan korban. Bullying dapat
menyebabkan dampak psikologi yang serius pada korban, seperti
kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri. Oleh karena itu, penting
untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
bullying dan bagaimana mencegahnya. Beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya bullying antara lain lingkungan sosial,
factor individu, dan faktor keluarga. Pencegahan bullying dapat
dilakukan melalui edukasi,pengawasan, dan intervensi yang tepat.

Al-Qur'an dan ajaran Nabi Muhammad (saw) menekankan

pentingnya memperlakukan orang lain dengan hormat dan

bermartabat. Muslim didorong untuk berbelas kasih, pemaaf, dan

untuk mempromosikan harmoni dalam komunitas mereka. Nabi

Muhammad bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu

sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk

dirinya sendiri.” Dalam hadist lain Nabi Muhammad bersabda,

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Jangan kalian menakut-nakuti

[intimidasi] seorang Muslim karena tindakan menakut-nakuti

[intimidasi] seorang Muslim adalah sebuah kezaliman besar,’” HR

Al-Bazzar dan At-Thabarani.


1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, Sebagai berikut:

1. Apa saja bentuk perilaku bullying?.


2. Apa saja faktor yang dapat memicu terjadinya bullying?.
3. Apa saja dampak yang disebabkan dari bullying? Bagaimana islam
menanggapi perilaku tersebut?.

1.3. Tujuan Penelitian


Sebagaimana rumusan masalah diatas, Maka penulis memiliki tujuan
dalam penelitian, Antara lain:

1. Untuk mengatahui seluruh aspek perilaku bullying dan mengurangi perilaku


bullying.
2. Untuk menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memicu bullying.
3. Agar memahami dampak-dampak dari bullying dan menanggulangi masalah
bullying dari sudut pandang islam.

1.4. Manfaat Penelitian


Terbagi dua manfaat dari penelitian ini, antara lain:
1. Manfaat bagi penulis :
i. Melatih susunan kosa kata, menulis dan penerapan istilah sesuai
dalam KBBI.
ii. Untuk memenuhi syarat kelulusan Pondok Pesantren Modern Al-
Islam.
2. Manfaat bagi masyarakat :
i. Menyadarkan masyarakat untuk menindak lanjuti perilaku bullying
sesuai ajaran islam.
ii. Penelitian dapat membantu memahami penyebab dan faktor
penyebab bullying.

1.5.Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
Intimidasi merupakan salah satu istilah mengenai bentuk
perilaku yang banyak dipelajari dalam ilmu sosial hingga psikologi.
Secara tidak langsung, intimidasi merupakan perilaku yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok untuk mencapai tujuannya.
Tujuan individu atau kelompok tersebut tentu saja dapat
berupa positif ataupun negatif. Intimidasi sendiri dapat menimbulkan
sejumlah akibat psikis yang dapat dirasakan oleh korbannya.
Tak jarang, istilah intimidasi tersebut seringkali diasosiasikan sebagai
salah satu perilaku yang merujuk pada kekerasan atau sesuatu hal
yang tidak menyenangkan. Akibatnya, banyak korban yang merasa
tak nyaman hingga berujung pada ranah meja hijau.
Berdasarkan ilmu yang mempelajari seluk beluknya,
intimidasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai jenis. Sementara
itu, para ahli di bidang ilmu sosial pun juga memberikan sejumlah
tanda-tanda atau ciri saat seseorang tengah melakukan intimidasi.

Intimidasi sebagai
bentuk perilaku agresif yang
tidak diinginkan korbannya.
Inti dari intimidasi adalah
ketidakseimbangan kekuatan
baik yang dirasakan atau
yang sebenarnya dari status sosial, kekayaan, kekuatan fisik.
Penindasan dapat diulangi selama periode waktu tertentu, yang
mengakibatkan kerugian fisik, psikologis, sosial, atau pendidikan.
Bullying bisa memiliki dampak gangguan mental seseorang
dan terus-menerus. Bullying juga dapat mempengaruhi kesehatan
mental, fisik dan emosional selama masa sekolah dan proses menjadi
dewasa. Ini dapat menyebabkan cedera fisik, masalah sosial atau
emosional dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian.
2.1. Pengertian Bullying
Bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang dapat
ditunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik secara
verbal, fisik, maupun psikislogi, sehingga menyebabkan korban
merasa tertindas, trauma, dan tidak berdaya. Bullying adalah perilaku
berulang yang bertujuan untuk mengganggu atau menyakiti seseorang
yang lebih lemah dari perilaku intimidasi. Ada beberapa jenis
intimidasi verbal, intimidasi fisik, agresirelasional, dan cyberbullying.
Bullying dapat terjadi di berbagai setting, namun umumnya
ditemukan di sekolah-sekolah, di mana siswa yang berbeda dari
mayoritas sering menjadi sasaran. Bullying dapat memiliki efek
negatif pada mental korban, termasuk depresi, kecemasan, dan rendah
diri. Penting untuk memahami definisi bullying dan jenisnya untuk
mencegahnya terjadi dan untuk memberi dukungan kepada para
korban.

2.1.2. pengertian bullying menurut para ahli

Menurut (Akella,2016) intimidasi di tempat kerja juga


didefinisikan sebagai perilaku negatif yang menyakitkan dan berulang
atau penindasan fisik, verbal atau psikologis termasuk kritik
menghina atau menghasilkan efek ketakutan, rasa sakit, atau bahaya
kepada orang lain.

Menurut (Olweus,1997) bullying adalah perilaku negatif yang


mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan
biasanya terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya
ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban.

Menurut (Wiyani,2012)Bullying dalam bahasa Indonesia


disebut “menyakat” yang artinya mengganggu, mengusik, dan
merintangi orang lain, atau secara etimologi kata bully berarti
penggertak, orang yang mengganggu orang lemah.

Menurut (Black dan Jackson 2007)Bullying adalah perilaku


agresif tipe proaktif yang didalamnya terdapat aspek kesengajaan
untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan adanya
ketidaksengajaan untuk mendominasi, menyakiti atau menyingkirkan,
adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara fisik, usia atau
kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta
dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak
terhadap anak lain.

2.2. Jenis-Jenis Bullying

Berdasarkan hasil pencarian yang diberikan, berikut adalah


beberapa bentuk bullying:

 Bullying Verbal: Bullying Verbal adalah bentuk intimidasi yang


melibatkan penggunaan kata-kata untuk menyakiti atau
mempermalukan korban. Itu bisa termasuk pemanggilan nama,
penghinaan, ejekan, dan ancaman.
 Bullying Fisik: Bullying Fisik adalah bentuk intimidasi yang
melibatkan penggunaan kekuatan fisik untuk menyakiti korban. Itu
bisa termasuk memukul, menendang, mendorong, dan bentuk
kekerasan fisik lainnya.
 Bullying Sosial: Bullying Sosial adalah bentuk intimidasi yang
melibatkan penggunaan kekuatan sosial untuk menyakiti atau
merugikan korban. Ini bisa termasuk mengucilkan korban dari
aktivitas sosial, menyebarkan desas-desus atau gosip dan
memanipulasi hubungan sosial.
 Bullying Emosional: Bullying Emosional adalah bentuk intimidasi
yang melibatkan penggunaan manipulasi emosional untuk menyakiti
korban. Itu bisa termasuk mengancam, mengintimidasi, atau
mempermalukan korban, dan dapat memiliki efek jangka panjang
pada kesehatan mental korban.
 Cyberbullying: Cyberbullying adalah bentuk intimidasi yang terjadi
secara online atau melalui komunikasi digital. Ini dapat mencangkup
pengiriman pesan yang mengancam atau menyakitkan, menyebarkan
desas-desus atau gosip, dan memposting konten yang
mempermalukan korban
Penting untuk mengenali berbagai bentuk intimidasi untuk
mencegahnya terjadi dan memberikan dukungan kepada para korban.

Anda mungkin juga menyukai