Anda di halaman 1dari 2

SOAL TAGIHAN SESI 1 PDGK4406

JAWABAN
a. Tahap enaktif:
Untuk menemukan 5 : 3 Kita akan menggunakan 5 pita dengan merah dengan ukuran yang
sama. Kertas tersebut dibagi kepada 3 siswa. Sehingga masing-masing anak akan mendapat
1 pita utuh. Akan ada sisa 2 pita merah. Masing-masing pita merah sisa kemudian dipotong
menjadi 3. Sehingga masing-masing anak akan mendapat 2 potongan pita lagi. Berikut pita
yang diperoleh oleh masing-masing anak yang menunjukkan 5 : 3.
Untuk menemukan 5/3
Ambil pita dengan warna biru dengan ukuran sama dengan pita merah. Bagi pita biru
menjadi 3 bagian sehingga akan diperoleh pecahan 1/3. Minta siswa untuk mengambil
potongan 1/3 sebanyak 5 buah untuk menunjukkan pecahan 5/3.
Untuk membandingkan 5 : 3 = 5/3
Minta siswa yang mendapat pita merah untuk menyambungkan pita yang didapat (5:3).
Kemudian minta siswa yang mengambil 5 pita biru yang menunjukkan 5/3 untuk
menyambungkan pita juga. Minta siswa untuk membandingkan panjang pita yang diperoleh.
Siswa akan menyimpulkan ternyata panjang 5 : 3 = 5/3 setelah membandingkan panjang
pita merah dengan pita biru.

b. Tahap Ikonik
Dalam tahap ikonik ini, siswa diminta untuk garis bilangan dengan panjang 5 satuan,
kemudian tentukan panjang 5 : 3 dalam garis bilangan tersebut.
Siswa diminta membuat garis bilangan di bawahnya dengan ukuran yang sama. Kemudian,
garis bilangan diisi pecahan 1/3, 2/3, 3/3, 4/3, dst sampai 15/3
Minta siswa membandingkan garis bilangan yang di atas (5 : 3) dengan yang dibawah
(5/3), mereka akan menemukan bahwa panjangnya sama.
c. Tahap Simbolik
Dalam tahap ini siswa diminta untuk menghitung dengan menggunakan angka
5 : 3 = 1 2/3
5/3 = 1 2/3
Dari sana siswa akan melihat bahwa 5 : 3 = 5/3.

Contoh–contoh Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Konstruktivisme.


Perhatikan dialog antara guru dan siswa dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Fitz
Simons (1992:79):
Guru : berapa 10 pangkat 3?
Siswa : 1000
Guru : dan 10 pangkat 2?
Siswa : 100
Guru : jadi 10 pangkat 1 menjadi berapa?
Siswa : 10
Siswa : berapa 10 pangkat 0? (siswa bertanya kepada guru )
Guru : mari kita cari berapa 10 pangkat 0?
kamu tahu bahwa pangkat 10 menurun satu persatu. Apa yang terjadi jika
10 pangkat 0?
Siswa : satu
Guru : berapa 10 pangkat -1?
Siswa : 0,1 atau 1/10
Dari dialog guru dan siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme guru mengajak siswa untuk mengemukakan pendapat, mencari
solusi atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga siswa diharapkan dapat
mengaplikasikan pemahaman dan mengkonstruksi sendiri tentang konsep bilangan pangkat n
yaitu 10 pangkat 3 atau 103 = 1000 dimana nilai n = 3.
Jadi 10n = …
Hal-hal yang harus dilakukan oleh guru agar dapat mengajarkan matematika dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme adalah memberikan kesempetan kepada siswa
untuk menyelesaikan masalah matematika dengan caranya sendiri dengan kemampuan yang
dimiliki dalam pikirannya, artinya siswa diberi kesempatan melakukan refleksi, interpretasi
dan mencari strateginya yang sesuai. Rekonstruksi terjadi bila siswa dalam aktivitasnya
melakukan refleksi, interprestasi, dan internalisasi, rekonstruksi ini dimungkinkan terjadi
dengan probabilitas yang lebih besar melalui diskusi, baik dalam kelompok kecil maupun
diskusi kelas atau berbagai bentuk interaksi dan negosiasi.
Keuntungan belajar matematika dengan pendekatan konstruktivisme adalah siswa dapat
membangun pengetahuannya sendiri sehingga siswa tidak mudah lupa dengan
pengetahuannya, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena menggunakan
realitas kehidupan sehingga siswa tidak cepat bosan untuk belajar matematika, siswa merasa
dihargai dan semakin terbuka karena setiap siswa ada nilai atas usahanya.

Anda mungkin juga menyukai