Sebagai ilustrasi berikut akan diberikan beberapa contoh masalah dalam matematika
1. Contoh yang pertama dijelaskan oleh Garelick di dalam Third Education Goup Review /
Essays (2009:2). Masalah ini diberikan kepada kelas 8 di tingkat sekolah menengah, yaitu
permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat, walaupun mereka baru mengenal
persamaan kuadrat, tetapai siswa diharapkan bisa menemukan suatu persamaan yang agak
komplek. Mula-mula para siswa ditunjukan pada empat bentuk gambar seperti di bawah ini,
dimana ada beberapa titik yang membentuk pola gambar segitiga dan kita beritahu siswa, bahwa
jumlah titik yang membangun segitiga tersebut kita sebut sebagai “nomor segitiga”.
Berdasarkan pada pola dari ke empat nomor segitiga pada gambar di atas, kemudian siswa
diminta untuk menemukan nomor segitiga yang ke enam dan yang ke sepuluh, kemudian siswa
disuruh memberi penjelasan bagaimana cara untuk mendapatkan nomor segitiga yang ke-11 dan
ke-12 dengan menggunakan pola di atas dan dengan menggunakan tabel seperti di bawah ini:
Nomor Segitiga 1 2 3 4 5
Banyaknya titik
siswa diminta untuk mencari nomor segitiga yang ke-n, kemuadian buat suatu pola persamaan
atau rumus yang merepresentasikan nomor segitiga tersebut, lalu siswa diminta untuk
menjelaskanya dan memberi alasan terhadap apa yang telah mereka temukan. Persamaan yang
n(n+1)
dimaksud oleh guru adalah 2 tetapi tidak ada penjelasan bagaimana rumus tersebut
digunakan sampai n tak hingga, dan juga faktanya bahwa nomor segitiga yang ke-n sama halnya
dengan urutan bilangan dari1 sampai n yang tidak ada batasnya, dalam artian n adalah tak
hingga.
Para siswa kemudian diperkenalkan pada beberapa permasalahan lain yang berhubungan
dengan nomor segitiga di atas. Yang akhirnya sebuah pertanyaan akan membawa siswa pada
poin inti dari permasalahan nomor segitiga ini yang sama halnya dengan penjumlahan angka
berurutan dari 1 sampai n. Siswa mungkin akan bertanya, kenapa bapak/ibu tidak memberi tahu
kami rumus ini dari awal? Kita jawab bahwa jika siswa diberitahu dari awal bahwa ini bagian
dari pembahasan persamaan kuadrat dan langsung diberiakn rumus, maka siswa tidak punya
sistematik dari suatu metode untuk menyelesaikan suatu persamaan. Aktivitas di atas adalah
suatu rangkaian dari proses belajar di atas dan hasil akhirnya adalah menemukan suatu
persamaan kuadrat. Dalam kegiatan pembelajaran seperti di atas, siswa diarahkan untuk
menemukan sesuatu, merumuskan suatu hipotesa, menarik kesimpulan sendiri, dan kemudian
2. Contoh yang kedua dijelaskan oleh Polya di dalam Mathematical Discovery (1962:85),
mengenai banyaknya segitiga yang ada dalam setiap baris suatu bangun, yang akhirnya siswa
diharapkan mampu menemukan rumusnya sendiri. Diberikan gambar seperti di bawah ini:
Dari gambar di atas, siswa diminta untuk menghitung jumlah segitiga di baris pertama,
jumlah segitiga di baris pertama dan kedua, jumlah segitiga di baris pertama, kedua dan ketiga
dan seterusnya jumlah segitiga di baris pertama sampai baris ke-5, kemudian siswa diminta
untuk mencari banyaknya segitiga pada baris kesatu sampai baris ke-10, setelah itu siswa diminta
mencari banyaknya segitiga dari baris pertama sampai baris ke-n, lalu siswa diminta untuk
mencari formula atau rumus umumnya dan menjelaskanya atau memberi alasan terhadap apa
yang telah mereka temukan. Persamaan yang dimaksud oleh guru adalah , mungkin
siswa akan bertanya kepada guru, mengapa tidak langsung diberi tahu saja, maka kita jawab
bahwa bila langsung diberi tahu, maka siswa akan kehilangan kesempatan untuk mempeoleh
ilmu dengan menemukan sendiri, dengan mengexplorasi, mencoba, menemukan, dan akhirnya
pengetahuan yang diperoleh akan melekat pada ingatan siswa dan belajar lebih bermakna.
metode Discovery Learning atau metode penemuan, karena siswa dituntut menemukan konsep-
konsep dan prinsip melalui proses mentalnya sendiri, siswa membangun pengetahuan mereka
Misalkan segitiga warna merah di atas luasnya adalah satu (1) satuan, jika dibuat satu
segitiga dalam segitiga tersebut dengan panjang sisi adalah setengah dari panjang setiap sisi
Kemudian siswa diminta untuk mencari berapa luas segitiga yang berwarna merah? Berapa
banyaknya segitiga warna merah dan hijau muda pada gambar di atas? Kemudian siswa diminta
membuat lagi beberapa segitiga dengan ketentuan yang sama seperti di atas, yang hasilnya harus
Siswa juga diminta mencari berapa luas segitiga warna merah sekarang? Berapa banyaknya
segitiga warna merah dan hijau muda pada gambar di atas? Kemudian siswa diminta membuat
beberapa segitiga warna hijau muda dengan ketentuan seperti di atas, yang hasilnya harus seperti
di bawah ini :
Setelah siswa berhasil menggambarkanya, siswapun diminta mencari luas segitiga warna
merah, banyaknya segitiga warna merah dan warna hijau muda dari gambar di atas. Kemudian
untuk menjelaskan hasilnya, siswa diminta membuat tabel seperti di bawah ini :
Langkah ke- 1 2 3 4 5
Apakah ada keteraturan dari banyaknya segitiga merah dan hijau muda? Kalau ada, berapakah
banyaknya segitiga warna merah pada langkah ke-10? Berapa banyaknya segitiga warna merah
pada langkah ke-n? Buatlah rumusnya kemudian jelaskan dan beri alasan dari penemuan
tersebut.
Kemudian siswa diminta membuat tabel untuk menjelaskan hasil dari banyaknya segitiga
warna merah dan luas segitiga warna merah secara keseluruhan seperti di bawah ini :
Langkah ke- 1 2 3 4 5
keseluruhan segitiga tersebut? Berapakah luas daerah segitiga warna merah pada langkah ke-10
dan ke-n, buatlah polanya dan rumuskan, kemudian jelaskan dan berikan alasan secukupnya dari
hasil penemuan tersebut. Rumus yang dimaksud oleh guru untuk mencari banyaknya segitiga
warna merah pada langkah ke-n adalah dan untuk mencari luas daerah segitiga warna
Kemudian siswa juga diminta membuat tabel untuk menjelaskan hasil dari banyaknya
segitiga warna hijau muda dan luas segitiga warna hijau muda secara keseluruhan seperti di
bawah ini :
Langkah ke- 1 2 3 4 5
Apakah ada hubungan dan keteraturan antara banyaknya segitiga warna hijau muda dengn
luas keseluruhan segitiga tersebut? Berapakah luas daerah segitiga warna hijau muda pada
langkah ke-10 dan ke-n, buatlah polanya dan rumuskan, kemudian jelaskan dan berikan alasan
secukupnya dari hasil penemuan tersebut. Rumus yang dimaksud oleh guru untuk mencari
banyaknya segitiga warna hijau muda pada langkah ke-n adalah dan untuk mencari
luas daerah segitiga warna merah pada langkah ke-n adalah . Setelah siswa
perwakilan siswa diminta untuk menjelaskan hasil penemuanya beserta alasanya dan siswa yang
lainya diminta untuk mengomentarinya. Kemudian diakhir guru menjelaskna bahwa bilangan
Penyelesaian masalah seperti di atas adalah metode pembelajaran dengan menggunakan metode
Discovery Learning atau metode penemuan, karena siswa dituntut menemukan konsep-konsep
dan prinsip melalui proses mentalnya sendiri, siswa membangun pengetahuan mereka sendiri
tanpa pemberitahuan secara langsung, dengan mengadakan percobaan, mengamati,
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk membuat, mengintegrasikan, dan
menggeneralisasi pengetahuan kemudian mereka mengambil kesimpulan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar :
1. Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku
2. Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema
Pythagoras.
C. Indikator :
1. Menjelaskan dan menemukan teorema Pythagoras dan syarat berlakunya.
2. Menuliskan teorema Pythagoras untuk sisi-sisi segitiga.
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menemukan teorema Pythagoras dan menuliskan rumus teorema
Pythagoras
E. Materi Pembelajaran
Teorema Pythagoras
2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok belajar yang beranggotakan 4 atau 5
orang.
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk diselesaikan siswa secara berkelompok.
c. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang telah dibagikan.
d. Guru berkeliling ke tiap kelompok dan memonitor hasil pekerjaan siswa. Apabila siswa
mengalami kesulitan, guru dapat membimbing siswa melalui diskusi ataupun pertanyaan-
pertanyaan untuk memancing siswa menemukan suatu kesimpulan jawaban dari tugas
yang diberikan.
e. Guru meminta perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya untuk kemudian didiskusikan di dalam kelas.
f. Kegiatan refleksi, yaitu dengan tanya jawab guru menggali tentang apa-apa yang belum
dikuasai dengan baik oleh siswa dengan beberapa pertanyaan dari guru.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa menyimpulkan tentang teorema Pythagoras dan rumus yang berlaku
dalam segitiga siku-siku.
b. Guru memberikan tugas rumah jika diperlukan sebagai latihan bagi siswa agar lebih
memahami materi hari ini.
c. Guru menutup rangkaian kegiatan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa
untuk lebih giat lagi belajar.
I. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan cara observasi terhadap siswa pada saat :
1. Diskusi kelompok
2. Diskusi kelas
3. Membahas soal/latihan
4. Tugas jika ada.
A. BAGIAN PERTAMA
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
2. Informasi apa yang kamu dapat dari ketiga gambar di atas? Apa aja ya ?
3. Cari luas I, II, dan III dari masing-masing gambar di atas tanpa mengukurnya. Jelaskan
bagaimana caranya?
4. Jika soal nomor 3 sudah bisa menjawab, maka isilah tabel di bawah ini sebagaimana hasil di
atas!
Apa yang dapat kamu simpulkan dari hasil penemuan luas yang kamu peroleh?
B. Contoh soal
Gambar 4
2. Apakah segitiga pada gambar di atas merupakan segitiga siku-siku?
3. Buatlah tiga buah persegi diluar segitiga tersebut dengan sisi-sisi persegi masing-masing
merupakan sisi dari segitiga (seperti pada gambar 1, 2 dan 3), kemudian beri nama masing-
masing persegi I, II dan III!
4. Hitunglah luas persegi I, II dan III!
5. Apakah teorema Phytagoras berlaku untuk kasus di atas?
6. Kesimpulan apa yang kamu peroleh?
c
c
c
c
11. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh dari kegiatan di atas?