Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Eva Dwi Shela I., S.Pd
Nama Sekolah : SMK Lemuria
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Semester : Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Fase E
2. Elemen : Bilangan
Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi
bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan
deret (aritmetika dan geometri)
3. Tujuan Pembelajaran
Menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan jumlah suku ke-n deret
aritmatika
4. Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan perbedaan antara barisan aritmatika dan barisan
geometri
2. Menentukan nilai suku ke-n barisan Aritmatika bersadarkan analisis atas
unsur yang diketahui
3. Menentukan jumlah suku ke-n dari deret Aritmatika
5. Konsep Utama
Menentukan suku ke-n dan rasio

C. KOMPENTENSI AWAL
Memahami konsep pola bilangan.

D. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Berpikir Kritis dalam menentukan penyelesaian dari permasalahan kontekstual
dan memilih metoden penyelesaian yang efisien.
 Kreatif dalam memodelkan situasi atau permasalahn kontekstual dalam bentuk
barisan dan deret.
 Gotong royong dengan berkolaborasi bersama teman sekelompok atau teman
sebangku untuk menyelesaikan suatu masalah dengan memodelkannya ke
dalam bentuk barisan dan deret (aritmatika ataupun geometri)
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bernalar kritis, inovatif,
mandiri dan berkebhinekaan global

E. SARANA DAN PRASARANA


LCD projector
Komputer
Lembar Kerja Peserta Didik
Spidol
Papan Tulis
F. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

G. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning dengan tatap muka

KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan perbedaan antara barisan aritmatika dan barisan geometri
2. Menentukan suku ke-n dan beda dari barisan aritmatika
3. Menentukan suku ke-n dan rasio dari barisan geometri
4. Menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep
barisan aritmatika dan barisan geometri

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
memecahkan masalah secara kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menjelaskan konsep
barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri, serta menerapkan dalam masalah
yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah barisan bilangan merupakan barisan aritmatika atau barisan geometri?
2. Bagaimana menentukan suku ke-n dari suatu barisan?
3. Bgaimana menentukan rumus dari suatau bilangan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan
1. Guru memberikan salam pembuka dan berdoa bersama
2. Guru melakukan pengecekan kebersihan ruang dan kelengkapan seragam siswa
3. Guru memeriksa kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan norma/teknik penilaian yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran.
6. Guru menyampaikan kompetensi dan indikator yang harus dicapai peserta didik.
7. Guru mengingatkan kembali mengenai materi bilangan pangkat yang telah
dipelajari di SMP serta memberikan gambaran pentingnya mempelajari materi ini

b. Inti
Mengamati
1) Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami barisan dan deret
bilangan, serta memberikan gambaran tentang aplikasi barisan dan deret bilangan
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa membentuk kelompok diskusi terdiri dari 2 sampai 4 siswa dengan
kemampuan yang heterogen.
3) Guru memberikan permasalahan tentang konsep barisan dan deret bilangan.
4) Guru memberikan pertanyaan, anjuran membaca buku dan aktivitas belajar untuk
merangsang siswa yang mengarah pada pemecahan masalah.
5) Dengan membaca buku diharapkan dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi
masalah.
6) Guru memberikan Lembar Kerja
7) Secara berkelompok siswa mencermati dan mengamati Lembar Kerja
8) Peserta didik dengan bekerjasama dalam kelompok berusaha untuk menyelesaikan
kegiatan yang ada pada LKS.

Menanya
1. Guru membimbing Siswa untuk bertanya mengenai kegiatan di Lembar Kerja

Mengumpulkan data
2. Guru membimbing siswa untuk menggali dan mencari informasi tentang barisan
dan deret bilangan
3. Secara berkelompok siswa mengkaji konsep barisan dan deret bilangan

Mengasosiasi
4. Siswa menyimpulkan dari hasil mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru

Mengkomunikasikan
5. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya dan saling menanya atau menangggapi
6. Guru menjembatani jika ada yang berbeda hasil kerja kelompok
7. Guru menilai hasil presentasi dan tanya jawab sebagai hasil belajar peserta didik.

c. Penutup
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang Sifat-sifat pangkat bulat positif.
2. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

E. ASESSMEN

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU

Kuis bentuk uraian (10 menit)

1 Lengkapailah susunan bilangan berikut berdasarkan pola yang ada:


3, 5, 9, 15, 23, . . . , 45, . .. . , . . . .

2 Susunan lantai dari beberapa buah persegi yang diarsir seperti pada gambar berikut. Susunan
persegi tersebut membentuk suatu pola tertentu. Berapakah banyak persegi yang berwarna
coklat pada pola ke -7 ?

3 a. Tuliskan 3 suku pertama dari barisan yang ditentukan oleh


b. Suku keberapakah dari barisan itu yang besarnya 191 ?
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Nomor Soal


Pembelajaran

Menentukan pola dari suatu Siswa dapat menentukan pola 1-3


barisan dari suatu barisan

Nomor Soal Contoh Produk Siswa Yang Skor Contoh Produk SIswa
Mencapai Tujuan Pembelajaran Yang Belum Mencapai
Tujuan Pembelajaran

1 Diketahui : 3, 5, 9, 15, 23, . . ., 45, . . ., . 3


..
Solusi :
Pola barisan : setiap suku berikutnya
ditambah bilangan genap mulai dari 2,
4, 6, 8, 10, 12, 14, 16
Jadi 9 cuku pertama barisannya adalah
3, 5, 9, 15, 23, 33, 45, 59,73

2 Diketahui: gambar susunan lantai 3

Solusi :
Jika banyak persegi coklat dibuat
barisan:
1,5,9, . . . (setiap suku berikutnya
ditambah 4), maka barisan menjadi 1, 5,
9, 13, 17, 21
Jadi banyak persegi coklat p[ola ke – 7
adalah 21

3 a. Diketahui:

Solusi:
Untuk n = 1, maka
Untuk n = 2, maka

Untuk n = 3, maka

b. Diketahui

Jadi, suku 191 adalah suku ke 8

Nilai Akhir = Jumlah skor x 10


1. Penilaian Sikap
//
2. Penilaian Pengetahuan

NILAI EVALUASI =
Pedoman Penilaian Pengetahuan :

Nilai Akhir =

3. Penilaian Keterampilan

//
////
Tes tertulis

1. Suku ke - 4 dan suku ke- 9 suatu barisan aritmetika berturut-turut adalah 16 dan
adalah 1. Tentukan nilai suku ke – 12 barisan tersebut !
2. Tentukan banyaknya suku dan jumlah dari deret aritmetika berikut:−3+1+5+ . .
.+73 !
3. Jika jumlah lima suku pertama suatu barisan aritmetika adalah 5 dan jumlah 9 suku
pertamanya adalah −15, tentukan suku pertama dan bedanya!
4. Suatu tiang akan dipancangkan ke dalam tanah. Biaya pemancangan untuk
kedalaman 1 meter pertama Rp 800.000,00, satu meter ke dua Rp 1.000.000,00
demikian seterusnya menurut barisan aritmatika, Berapakah biaya yang harus
dikeluarkan untuk memancangkan tiang sedalam 7 meter ?
5. Hitung jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua angka yang habis dibagi 3
tetapi tidak habis dibagi 4!

Kunci Jawaban dan pedoman penskoran


No Kunci Jawaban Skor
1. U4=16 maka a + 3b = 16 0-20
U9=1 maka a + 8b = 1
a + 3b = 16
a + 8b = 1 −
− 5b = 15 jadi b = −3
a = 25
U12 = a + 11b
U12 = 25 + 11(− 3) = −8
2. U1 = -3, b= 4 0-20
Un = a + (n-1)b
73 = -3 + (n-1)4
73 = -3 + 4n-4
73 = 4n-7
4n = 80
n = 20
n
Sn = ( a+Un)
2
20
= ( -3 + 73 )
2
= 10 (70) = 70
3. 5 0-20
S5 = 5, maka 5 = [ 2a + ( 5-1) b]
2
5
5 = [ 2a + 4 b]
2
10 = 10 a + 20 b .........i)
9
S9 = -15, maka -15 = [ 2a + ( 9-1) b]
2
9
-15 = [ 2a + 8 b]
2
- 30 = 18a + 72 b ......ii)
11 4
Dari i) dan ii) didapatkan a = dan b = -
3 3
4. 800.000 + 1000.000 + ....... 0-20
U1 = 800.000, b = 200.000
7
S7 = [ 2a + ( 7-1) b]
2
7
= [ 2. 800.000 + 6. 200.000]
2
7
= [ 1.600.000+ 1.200.000]
2
7
= [ 2.800.000]
2
= 9.800.000
Jadi biaya yang harus dikeluarkan untuk
memancangkan tiang sedalam 7 meter adalah
Rp9.800.000,00

5. A = jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua 0-20


angka yang habis dibagi 3
= 12 + 15 + ........+ 99
Un = a + (n-1)b
99 = 12 + (n-1)3
99 = 12 + 3n -3
3n = 90
n = 30
n
Sn = [ a + Un]
2
30
S30 = (12 + 99)
2
= 15 ( 111 )
= 1.665
B = jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua
angka yang habis dibagi 4
= 12 + 24 + .........+ 96
Un = a + (n-1)b
96 = 12 + (n-1)12
96 = 12 + 12n – 12
96 = 12n
n=8
8
S8 = (12 + 96)
2
= 4 (108) = 432
Jadi jumlah semua bilangan asli yang terdiri dari dua
angka yang habis dibagi 3 tetapi tidak habis dibagi 4
adalah 1.665 – 432 = 1233
Total Skor 0-100
PEDOMAN PENSKORAN UMUM UNTUK SEMUA SOAL
a. Bila jawaban benar dan setiap langkah sesuai dengan alternatif jawaban, skor diberikan sesuai
dengan skor setiap langkah pada alternatif jawaban dan norma penskoran.
b. Bila cara yang digunakan sama seperti pada alternatif jawaban dan langkah-langkahnya sesuai,
tetapi tidak ditulis secara lengkap dan hasil akhirnya benar, maka tetap diberi skor penuh.
c. Bila cara yang digunakan tidak sama dengan pada alternatif jawaban, tetapi menunjukkan cara
berpikir yang benar dan hasil akhirnya benar, tetap diberi skor penuh.
d. Bila cara yang digunakan benar, tetapi terjadi kesalahan hitung sehingga menyebabkan jawaban
akhir salah, skor diberikan sesuai pedoman penskoran.
e. Setiap kesalahan pada langkah yang dilakukan, skor dikurangi sesuai dengan skor yang diberikan
untuk setiap langkah pada alternatif jawaban dan norma penskoran.
f. Bila dikerjakan dan langkah sesuai dengan alternatif jawaban, tetapi cara yang digunakan
menunjukkan cara berpikir yang salah dan hasil akhir benar, maka diberi skor setengah dari nilai
maksimum skor soal.
g. Bila tidak dikerjakan diberi skor 0.

F. REMIDIAL DAN PENGAYAAN


Pengayaan
Pada bagian pengayaan, siswa diharapkan dapat melihat pengaruh terhadap suatu barisan geometri jika
nilai rasio, suku pertama, dan jumlah banyak suku diubah-ubah.
Sebelum menentukan barisan geometri sendiri, siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang
siswa. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk membuat barisan geometri dengan aturan yang
berbeda di tiap kelompok.
Contoh:

Kelompok 1:
tiap siswa anggota kelompok memilih suku pertama yang berbeda-beda, dengan rasio
dan banyak suku sama.
Kelompok 2:
tiap siswa anggota kelompok memilih rasio yang berbeda-beda, dengan suku pertama
dan banyak suku sama.
Kelompok 3:
tiap siswa anggota kelompok memilih banyak yang berbeda-beda, dengan suku pertama
dan rasio sama.
Lalu, siswa diminta untuk membuka link aplikasi GeoGebra melalui komputer/ laptop/
handphone untuk melihat tampilan grafik dari barisan yang mereka buat.

Remedial

Apa yang terjadi pada suku-suku pada barisan tersebut setelah diubah nilai rasionya?
Jelaskan
G. REFLEKSI
Refleksi Guru:
Tutup pembelajaran dengan meminta siswa melakukan refleksi terhadap apa yang sudah
mereka pelajari dengan menjawab pertanyaan refleksi.
Alternatif jawaban pertanyaan pada refleksi:
• Perbedaan deret aritmetika dan deret geometri yaitu pada beda dan rasio dari deret
tersebut. Lalu, deret merupakan penjumlahan dari suatu barisan, maka suku-suku
pada deret bilangan dipisahkan tanda (+) atau operasi penjumlahan, sedangkan
barisan tidak.
• Deret tak hingga konvergen merupakan deret tak hingga yang jumlahnya masih
terbatas, sedangkan deret divergen adalah deret tak hingga yang jumlahnya tak
terbatas sehingga dinyatakan dengan (∞)

Refleksi Peserta Didik:


Pada subbab 2.1, kalian telah belajar mengenai barisan aritmetika dan geometri.
1. Apa perbedaan antara barisan aritmetika dan geometri?
2. Bagaimana kalian mengetahui suatu barisan merupakan barisan aritmetika
atau geometri?

Kelompok 1:
tiap siswa anggota kelompok
memilih suku pertama yang
berbeda-beda, dengan rasio
dan banyak suku sama.
Kelompok 2:
tiap siswa anggota kelompok
memilih rasio yang berbeda-beda,
dengan suku pertama
dan banyak suku sama.
Kelompok 3:
tiap siswa anggota kelompok
memilih banyak yang berbeda-beda,
dengan suku pertama
dan rasio sama.
Lalu, siswa diminta untuk
membuka link aplikasi GeoGebra
melalui komputer/ laptop/
handphone untuk melihat tampilan
grafik dari barisan yang mereka
buat.
Remedial
Apa yang terjadi pada suku-suku
pada barisan tersebut setelah diubah
nilai rasionya?
Jelaskan.
G. REFLEKSI GURU DAN
PESERTA DIDIK
RefleksiGuru:
Tutup pembelajaran dengan
meminta siswa melakukan refleksi
terhadap apa yang sudah
mereka pelajari dengan menjawab
pertanyaan refleksi.
Alternatif jawaban pertanyaan pada
refleksi:
• Perbedaan deret aritmetika dan
deret geometri yaitu pada beda dan
rasio dari deret
tersebut. Lalu, deret merupakan
penjumlahan dari suatu barisan,
maka suku-suku
pada deret bilangan dipisahkan
tanda (+) atau operasi
penjumlahan, sedangkan
barisan tidak.
• Deret tak hingga konvergen
merupakan deret tak hingga
yang jumlahnya masih
terbatas, sedangkan deret
divergen adalah deret tak
hingga yang jumlahnya tak
terbatas sehingga dinyatakan dengan
}∞.
Refleksi Peserta Didik:
Pada subbab 2.1, kalian telah belajar
mengenai barisan aritmetika dan
geometri.
1. Apa perbedaan antara barisan
aritmetika dan geometri?
2. Bagaimana kalian
mengetahui suatu barisan
merupakan barisan aritmetika
atau geometri?
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD )

Materi :
BARISAN
ARITMETIKA
DAN GEOMETRI

Kelas X
Nama : ………………………….........

Kelas : ………………………….........

Kelompok : ………………………………….

Tujuan Pembelajaran:

1. Menjelaskan pengertian pola bilangan, barisan dan deret aritmatika secara mandiri.
2. Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika dengan teliti.

Kegiatan 1
Kerjakan dengan berdiskusi. Ciptakan learning community (kelompok belajar). Jangan
ragu bertanya. Guru atau teman bisa menjadi model untuk kalian... 

Pada setiap hari senin, seluruh siswa SMA Ceria selalu melaksanakan upacara bendera.
Mereka semua berbaris secara rapi agar dapat mengikuti upacara bendera secara khidmat.
Setiap kelas di SMA Ceria terdiri dari 20 orang siswa. Pada kelas XI IPA, jumlah laki-laki
adalah 10 orang dan jumlah perempuan juga 10 orang. Formasi barisan barisan yang
dibentuk oleh tiap-tiap kelas adalah terdiri dari 2 baris yang sejajar, dimana baris pertama
diisi oleh siswa laki-laki dan baris kedua diisi oleh siswa perempuan. Berikut adalah data
siswa laki-laki beserta tinggi badannya di kelas XI IPA :
Coba kamu perhatikan data tinggi badan dari 10 siswa kelas XI IPA SMA Ceria seperti yang
terlihat pada table di atas.
a. Siapakah siswa tertinggi dan siswa terpendek dalam kelas tersebut ?
b. Coba kamu urutkan siswa-siswa tersebut dalam suatu barisan sesuai dengan tinggi
badan tiap-tiap siswa dari yang terpendek sampai yang tertinggi. Tuliskan hasilmu
dalam table berikut ini :

c. Siapakah siswa yang terletak pada urutan ke-5 dan ke-8, dan berapa tinggi siswa
tersebut ?
d. Menurutmu bagaimana aturan untuk mengurutkan kesepuluh siswa tersebut dalam
suatu barisan berdasarkan tinggi badannya ?

Informasi Utama !!

Urutan bilangan yang kalian temukan di atas disebut dengan barisan bilangan dengan
aturan/pola tertentu. Bilangan-bilangan yang terdapat dalam barisan tersebut
dikenal dengan nama suku. Secara umum suku-suku pada barisan bilangan dapat
dituliskan sebagai U1, U2, U3, ……, Un
Nama : ………………………….........

Kelas : ………………………….........

Kelompok : ………………………………….

Tujuan Pembelajaran:

1. Menjelaskan pengertian pola bilangan, barisan dan deret geometri secara mandiri.
2. Menentukan rumus suku ke-n barisan geometri dengan teliti.

Kegiatan 2
Masalah 1 :

Coba kamu amati susunan yang dibentuk dari batang korek api seperti pada gambar di
bawah !

Setelah itu lengkapilah tabel berikut :


a. Apakah selisih antara dua suku yang berurutan selalu sama/tetap ?
b. Menurutmu, berapakah banyak batang korek api yang diperlukan untuk membuat pola
ke-20 ? dapatkah kamu menentukannya ?
c. untuk menemukan banyak batang korek api pada pola ke-20, kalian harus menemukan

pola umum dari barisan di atas. Perhatikan langkah-langkah berikut :

pola ke-1 (U1) ada sebanyak 4 batang korek api, maka :

4 = 4 + (1 – 1) x 3

Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 7 batang korek api, maka :

7 = ….. + (2 – 1 ) x 3

Pola ke-3 (U…..) ada sebanyak ……. Batang korek api, maka :

…… = …… + (…… - 1) x 3

Pola ke-4 (U…..) ada sebanyak ……. Batang korek api, maka :

…… = ……. + (….. - ……) x …….

Pola ke-5 (U……) ada sebanyak ……. Batang korek api, maka :

…… = ……. + (….. - ……) x …….

Dan seterusnya, sehingga untuk pola ke-n (U……) kita peroleh :

Un = …….. + (……. - …….) x ……….

Informasi Utama

Dari kegiatan yang telah kamu lakukan, dapat kamu lihat bahwa susunan bilangan yang
menyatakan banyaknya batang korek api untuk membuat tiap -tiap susunan membentuk suatu
barisan yang disebut dengan barisan aritmetika. Selisih antara dua buah suku yang berurutan
selalu sama/tetap dan disebut dengan beda.

Secara umum, suatu barisan aritmetika dengan suku pertama U1 = a dan beda

antara dua suku yang berurutan adalah b, maka suku ke-n (Un) barisan aritmetika
Un = a + (n – 1) x b
tersebut adalah :
Nama : ………………………….........

Kelas : ………………………….........

Kelompok : ………………………………….

Kegiatan 3
Masalah 2 :

Pada kegiatan ini kamu diwajibkan untuk membawa satu lembar kertas hvs. Ikuti langkah-
langkah kegiatan di bawah ini :

1. Lipatlah satu lembar kertas yang telah kalian bawa sehingga menjadi 2 bagian yang
sama. Guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas ?
2. Susunlah semua potongan kertas tersebut sehingga saling menutup. Lipatlah
susunan kertas tersebut menjadi 2 bagian yang sama, kemudian guntinglah menurut
lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas sekarang ?
3. Lakukan kegiatan tersebut sampai 7 kali !
4. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel di bawah !

a. Apakah bilangan yang menyatakan banyak potongan kertas membentuk suatu pola
barisan bilangan ? …………………………………………………………………………………….
b. Apakah perbandingan antara dua suku yang berurutan selalu sama/tetap ?
…………………………………………………………………………………………………………………..

c. Dapatkah kamu menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25 ?


…………………………………………………………………………………………………………………..

d. Untuk dapat menentukan banyak potongan kertas pada pola ke-25, kalian harus
menemukan pola umum dari barisan di atas. Perhatikan langkah–langkah berikut ini :
Pola ke-1 (U1) ada sebanyak 2 potongan kertas, maka :

2 = 2 x 21 – 1 = 2 x 20
Pola ke-2 (U2) ada sebanyak 4 potongan kertas, maka :
4 = 2 x 2…. – 1 = 2 x 2…..
Pola ke-3 (U3) ada sebanyak ……. potongan kertas, maka :
…… = 2 x …..----- - 1 = 2 x …………..
Pola ke-4 (U4) ada sebanyak........potongan kertas, maka :
…….= ……X…………… - 1 = …….x…........
Dan seterusnya, dengan cara yang sama untuk pola ke-n (Un) kita peroleh :

Un = ……x……….. - ……

Informasi Utama

Dari kegiatan yang telah kamu lakukan, dapat kamu lihat bahwa susunan bilangan yang
menyatakan banyaknya potongan kertas pada tiap-tiap kegiatan melipat dan menggunting
kertas membentuk suatu barisan bilangan yang disebut barisan geometri. Perbandingan
antara dua buah suku yang berurutan selalu sama/tetap dan disebut dengan rasio.

Secara umum, suatu barisan geometri dengan suku pertama U1 = a, dan

perbandingan/rasio antara dua suku yang berurutan adalah r, maka suku ke-n
Un = a x r n - 1
(Un) dari barisan geometri tersebut adala
Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

Kegiatan 4
Petunjuk :

1. Tuliskan nama kelompok dan nama anggota kelompok pada lembar yang telah
disediakan.
2. Diskusilah soal-soal berikut dengan teman kelompok masing-masing.
3. Jawablah soal-soal berikut dengan benar.

Soal:
Masalah 3 :

1. Perhatikan gambar dibawah ini (10 menit)

Jika pada baris paling depan tersedia 3 kursi, baris kedua terdapat 6 kursi, dan baris ketiga
terdapat 9 kursi, maka :
a. Banyak kursi di baris ke 4 dan ke 5 adalah ….
b. Banyaknya kursi yang terdapat di baris ke n adalah …
c. Menurutmu berapa banyak jumlah seluruh kursi pada:
1. Barisan ke 1 = …..
2. Barisan ke 1 sampai ke 2 = ….
3. Barisan ke 1 sampai ke 3 = …..
d. Nyatakan barisan ke 5 dengan melibatkan barisan ke 3 dan
barisan ke 4! Jawab:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………

e. Berapa banyak seluruh kursi di dalam gedung tersebut sampai baris ke n ?


bagaimana cara menentukanya? Sebutkan!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………….

2. Jika U1 = a1 = 3 , U2 = a1 + 3 = 6, U3 = a1 + 6 = 9 (8 menit)

Maka tentukan S3 , S4, dan


Sn Jawab:
S3 =3 + 6 +9
S3 =9 + 6 +3 +
S3 = 12 + 12 + 12
= 3+9 + 3+9 + ….
= (a1 + U3) + ( a1 + …) + ( …… )
2S3 = 3( …… )
3 3(.......)
S =
….

U4 = a1 + …. = ….

S4 = 3 + 6 + 9 + 12
S4 = … + … + … +
… + 2S4 = 15 +
… + …. + …
= 3+12 + …. + …. + ….
= (a1 + U4) + (…….) + (…....) + (.......)
2S4 = ……

S4 = …….

Sn = a1 + (a1 + b) + (a1 +2b) + … + (Un – 2b) + (Un


– b) + Un Sn....................................................................................................... =
+

2Sn = …………………………………………………………….
= …………………………………………………………….
Sn = …………………………………………………………….

Jadi, rumus Sn adalah Sn =

*** SELAMAT BEKERJA***


H. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA
Buku Matematika kelas X (Buku Guru dan Buku Siswa)

I. GLOSARIUM
Eksponen, Akar, Fungsi, Pertumbuhan eksponen, Peluruhan eksponen

J. DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud, 2018. Matematika SMA / MA / SMK / MAK Kelas X : Buku Siswa.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai