Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNOLOGI PERSENJATAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada
Mata Pelajaran Sejarah Minat

DISUSUN OLEH:
Nama : Aldiansyah Siregar
Kelas : XII. IPS. 2

GURU PEMBIMBING :
EDWAR WIJAYANTO, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MAN 1 PASAMAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sejarah minat. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca serta bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edwar Wijayanto. S.Pd selaku guru
pembimbing karena telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Sikaping, 11 September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perang Dunia ke-2 (1 September 1939 – 2 September 1945) secara sederhana
adalah perang terbesar yang pernah dicipta manusia sebagai hasil dari puncak
perselisihan yang tak terjembatani antara beberapa negara besar. Perselisihan itu sendiri
disebabkan oleh berbagai ketidakpuasan terhadap tatanan yang tersusun pasca Perang
Dunia ke-1 (1914-1918) ditambah berbagai konflik lama pra perang besar tersebut.
Tiga orang Fir’aun Modern dapat dikatakan sebagai penyebab terjadinya perang
besar tersebut. Mereka adalah Adolf Hittler kanselir Nazi Jerman, Josef Stalin Pemimpin
Komunis Uni Soviet dan Benito Mussolini Pemimpin Fasis Itali. Pada 1 September 1939
pasukan Jerman melintasi Polandia, tanggal tersebut dikenang sebagai awal Perang
Dunia ke-2 yang kelak menewaskan sekitar 50.000.000 orang.
Pada 3 September 1939, Perancis dan Persemakmuran Inggris menyatakan perang
dengan Jerman. Sesuai kesepakatan rahasia dengan Hitler, Josef Stalin menyerbu sisi
timur Polandia pada 17 September. Bulan November 1939 hingga Maret 1940, Uni
Soviet mencaplok Lithuania, Latvia dan Estonia serta sebagian Finlandia.
Antara April-Juni 1940 pasukan Jerman menyerbu Denmark, Norwegia, Belanda,
Belgia, Luxemburg dan Perancis. Pasukan Sekutu segera ditarik dari Eropa daratan dan
bertahan di Inggris.Italia bergabung dengan Jerman pada Juni 1940. Dari pangkalan di
Libya, pasukan Italia mencoba merebut Mesir dari Sekutu namun gagal.
Bulan Agustus 1940 Hitler mengirim sejumlah besar armada udaranya sebagai
persiapan menaklukan Inggris dan berkobarlah apa yang disebut Battle Of Britain.
Walaupun Jumlahnya lebih kecil, Sekutu mampu membendung angkatan udara Jerman
(Luftwaffe) yang berarti membendung ambisi Hitler menaklukan Inggris. Sejak itu
hingga menjelang usai perang, Jerman hanya rutin mampu membom negara pulau
tersebut.
Bulan April 1941, Hitler bergerak lagi bersama Italia, Bulgaria, Rumania dan
Hungaria dia menyerbu Yugoslavia dan Yunani. Tetapi mungkin proyek penaklukannya
yang terbesar adalah menyerbu Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Stalin walaupun sudah
menduga hal tersebut sempat dipaksa melepas wilayah luas negerinya dan bertahan pada
garis yang membentang dari Leningrad di utara hingga Stalingrad di
selatan.Demikianlah, pada pertengahan 1942 Jerman beserta rekan-rekannya lazim
disebut Poros menguasai hampir seluruh Eropa ditambah sebagian Afrika Utara.
Walaupun niat Hitler menguasai dunia telah mendapat beberapa teman di Eropa,
dia agaknya merasa belum cukup. Hitler menginginkan sekutu yang lebih kuat dan dia
mendapatkannya dari belahan dunia lain yaitu Jepang yang pada waktu itu dipimpin oleh
Jenderal Hideki Tojo. Pada 27 September 1940 Jerman, Italia dan Jepang mengikat diri
dengan fakta Tiga Negara.
B. Rumusan Masalah
Permasalahannya yaitu :
1. Adakah pengaruh perkembangan IPTEK terutama Teknologi Persenjataan terhadap
perang dunia Ke-II ?
C. Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perkebangan IPTEK pada perang dunia Ke-II
2. Menambah wawasan tentang perkembangan IPTEK dan perang dunia Ke-II
3. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah
4. Mengetahui Perkembangan Teknologi Persenjataan
5. Mengetahui Dampak Dari Teknologi Persenjataan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan IPTEK pada massa perang dunia Ke-II


Dengan adanya inovasi iptek dalam wujud kepentingan perang dan pesawat
terbang, roket, eksplorasi antariksa hingga tenaga atom menandai sebuah era baru
perkembangan iptek dunia. Dalam perang dunia II penggunaan teknologi untuk
kepentingan perang begitu menonjol. Penggunaan tank dalam pada konflik perang dunia
I dan bom atom pada perang dunia II tanda-tanda yang sama sebagai tanggapan dari
rangsangan kebutuhan militer yang mendesak. Selain itu inovasi pesawat terbang pun
menjadi prioritas tersendiri sebagai media fiktif untuk melakukan peperangan diudara.
Perang udara menjadi salah satu ciri dari inovasi teknologi yang telah mengubah pola
perang konvesional didarat dan laut.
Inovasi-inovasi teknologi tersebut telah mengubah karakter perang itu sendiri.
Dalam hal ini, temuan-temuan teknologi akan difokuskan pada perang dunia II. Salah
satu teknologi yang dikembangkan selama perang dunia II adalah roket. Perinsip daya
dorong roket sebagai alat untuk mencapai kecepatan melepaskan diri dari gravitasi bumi
telah ditunjukkan Konstantin Tsiolkovsky dan pakar amerika Robert H.Goddard.
Goddard membangun roket berbahan bakar gas cair pada tahun 1962.
a) Meningkatkan daya dorong roket
Peningkatan daya dorong roket dilakukan untuk menaruh satelit-satelit ke
dalam orbit dan pemeriksaan penggunaan satelit untuk keperluan komunikasi.
Fungsi lainnya untuk mengamati keadaan udara,memantau untuk keperluan militer,
dan survei topografis dan geografis.
b) Program pesawat angkasa berawak
Tahapan ini dia diawali oleh kosmonot Rusia Yuri Gagarin,pada tanggal 12
april 1961 dalam pesawat vostok I. Penerbangan ini memperhatikan penguasaan
masalah yang dapat membawa pesawat dan awaknya ke atmosfer bumi, yaitu awak
pesawat yang berjalan di luar angkasa.
c) Program menuju bulan
Bermula dengan pendekatan-pendekatan ke bulan dilanjutkan dengan survei
pendaratan berawak ke permukaan. NASA mendalami studi ruang angkasa,
sedangkan ARPANET dibawah departemen pertahanan DARPA (defence advence
research protect agency) mempromosikan ilmu komputer dan pemrosessan informasi
dalam pemusatan informasi.
B. Pengaruh Perang Dunia II terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perang dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat
manusia.Melibatkan banyak negara dan membawa korban yang tidak sedikit.
Medanperang digelar tidak hanya di Eropa tetapi juga di Asia, Afrika danPasifik. Perang
yang dipicu oleh semangat nasionalisme yang sempit danketidakpuasan atas hasil
perundingan yang mengakhiri perangdunia I, terutama oleh perjanjian tentang hasil
rampasan perang. NegaraItalia, Jerman dan Jepang berhadapan dengan kekuatan sekutu
Inggris, Perancis, Rusia. Amerika Serikat juga terlibat dalam perang di Eropadan Asia-
Pasifik.
Perang dunia II memang menimbulkan luka yang teramat dalam bagi seluruh umat
manusia. Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya, banyak tentara yang
mengalami trauma yang berkepanjangan. Semua sumber dayanegara habis digunakan
untuk kepentingan perang.
Persaingan hidup dan mati setiap negara yang terlibat mengharuskan
memanfaatkansemua sumber daya untuk memenangkan perang. Terbukti
bahwateknologi sudah maju yang dapat mengakhiri perang dunia II yaitu
dengandibuatnya bom atom (nuklir) yang dijatuhkan di Hiroshima dan NagasakiJepang.
Dari sini terlihat bahwa perang dunia II membawa dampak positif terhadap revolusi
pemikiran dan penemuan teknologi.
Dampak yang sangat terasa yaitu pada teknologi persenjataan untuk perang.Kalau
pada perang dunia I masih digunakan senjata manual, tetapi pada perang dunia II sudah
digunakan senjata otomatis dan semiotomatis.Penggunaan pesawat terbang dan kapal
perang sebagai senjata andalan juga menunjukan bahwa perkembangan ilmu tentang
pesawat dan perkapalan sangat cepat. Ilmu tentang roket peluncur juga mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat pula.
Setelah perang selesai perkembangan teknologi perang dapat diaplikasikan
untukkepentingan sipil demi kesejahteraan umat manusia. Dibuatnya pesawatyang
mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan dapat menempuhjarak yang
jauh serta kapal-kapal modern yang dapat mengarungi lautandengan daya jelajah tinggi
dan mampu mengangkut beban yang berat,merupakan salah satu manfaat yang dapat
diperoleh setelah perang. Alatangkutan darat dengan kemampuan besar juga diproduksi
untuk mengangkutbarang dan manusia, sehingga transportasi bisa diselenggarakan
denganaman, murah dan nyaman.
Teknologi roket yang pada awalnya sebagai alat untuk meluncurkan peluru
kendalilintas negara atau lintas benua merupakan cikal bakal proyek luarangkasa. Proyek
angkasa luar dipercepat dengan sudah ditemukannyaroket, sehingga dapat meluncurkan
modul ruang angkasa (pesawat ulangalik dan satelit) sampai mencapai orbit bumi. Lebih
dari itu teknologi roket juga mengilhami dibuatnya mesin jet, sehingga dapat
diciptakannya kendaraan yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan suara.
Ilmu kedokteran yang digunakan untuk perang juga mengalami perkembangan
sangat cepat. Penemuan obat dan prosedur medis modern telah diterapkandalam perang
dunia II, karena banyaknya korban yang berjatuhan dikedua belah pihak yang bertikai.
Ilmu tentang kejiwaan manusia digunakan untuk membuat seorang prajurit tidak
mengenal takut dan lelah demi bangsa dan negara. Teknik rekayasa genetika digunakan
untuk membuat seorang prajurit lebih hebat dan kuat di medan perang.
Master piece perkembangan teknologi pada PD II yaitu ditemukannya cara
pembuatan bom atom. Teknologi nuklir mengalami perkembangan yang sangat cepat.
Dampak yang terjadi antara uranium dan plutonium dalam suatu reaktor ternyata
menimbulkan energi yang sangat luar biasa. Setelah perang berakhir teknologi nuklir
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memenuhikebutuhan masyarakat, misalnya
untuk menggerakan turbin bagi PLTN,menggerakan mesin kapal terutama kapal selam,
serta bahan bakar untukpesawat ruang angkasa penjelajah alam semesta.
C. Perkembangan Teknologi Persenjataan
Persaingan yang paling mencolok dalam masa Perang Dingin adalah dalam
bidang militer, khususnya dalam hal persenjataan. Kedua negara adidaya itu saling
berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom.
Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Terorisme juga
melibatkan penggunaan bom. Bom umumnya terdiri atas wadah logam yang diisi dengan
bahan peledak atau bahan kimia. Bom melukai dan menewaskan orang serta merusakkan
gedung dan bangunan lain, kapal, pesawat terbang, ataupun sasaran lain. Salah satu
senjata yang paling menakutkan dan dapat membantu mengakhiri Perang Dunia II adalah
bom atom. Senjata yang disebut bom atom itu dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat
pada tanggal 16 Juli 1945 di Alamo Gardo, New Mexico. Bom atom itu kemudian
dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima pada tanggal 8 Agustus 1945 dan kota
Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Akibat pemboman itu Jepang menyerah dan berakhirlah Perang Dunia II. Bom
dalam bentuk apa pun apabila meledak akan menimbulkan kerugian pada manusia dan
alam sekitarnya. Tenaga atom yang ditimbulkan akan menimbulkan radiasi yang apabila
diterima dalam jumlah besar akan sangat fatal akibatnya. Debu radioaktif dan endapan
dari awan yang tertiup angin dan bertebaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan
pada tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan
bom atom akan mengakibatkan kematian serta kanker pada manusia, sedangkan
kerusakan genetis akan terlihat pada generasi-generasi berikutnya.
Keberhasilan Amerika Serikat dalam menciptakan bom atom, ternyata dalam
waktu yang tidak terlalu lama dapat diikuti oleh pesaingnya Uni Soviet. Pada tahun 1949
Uni Soviet berhasil melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Tentu saja keberhasilan
Uni Soviet itu menimbulkan kecemasan Amerika Serikat sehingga negara tersebut
berusaha mencari dan menciptakan bom tandingannya. Oleh karena itu, Amerika Serikat
segera melakukan penelitian tentang bom hidrogen.
Negara-negara sekutu Amerika Serikat dan satelit Uni Soviet tidak lepas dari
pengerahan teknologi persenjataan itu. Negara-negara mereka dibangun basis militer dan
pangkalan peluncuran rudal hanya untuk ambisi dua adidaya dunia. Namun, apabila
perang terbuka itu benar-benar terjadi karena terkena akibatnya. Bahkan, dapat menjadi
sasaran langsung penghancuran padahal mereka tidak tahu-menahu permasalahan. Oleh
karena itu, kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan merupakan kerja sama
yang paling mencolok dalam suasana Perang Dingin.
D. Pengaruh perkembangan Teknologi persenjataan Terhadap Perang Dunia II dan
Perang Dingin
Dipicu oleh teori peluruhan radioaktif ciptaan Ernest Rutherford dan Frederick
Soddy pada tahun 1902, para ahli fisika dunia berlomba-lomba menguak struktur atom
lebih mendalam, diantaranya 3 ilmuwan: Enrico Fermi (Italia), Niels Bohr (Denmark), dan
Arthur H. Compton (Amerika Serikat). Amerika Serikat tidak menyia-nyiakan temuan
para ahli tersebut dengan membuat Proyek Manhattan dengan merekrut tenaga mereka.
Selain mereka , ada pula Albert Einstein yang masuk Amerika Serikat dengan teori
Relativitas yang amat dahsyat, yaitu : E = mc2. Einstein berbicara teori ini murni dari hasil
perhitungan di atas kertas dan papan tulis, berbeda dengan para ilmuwan lainnya yang
berbicara atom dengan hasil percobaan di laboratorium.
1. Perkembangan Teknologi Persenjataan di Jerman
Tahun 1930-an Jerman mendahului negara lain dalam riset atom dan
kebanyakan ahli atom berasal dari Jerman atau Austria -> Otto Hahn, orang Jerman
pertama yang melakukan pemecahan atom pada tahun 1938. Pada saat kekuasaan
Hitler dalam menjalankan politik rasial, banyal ilmuwan Jerman keturunan Yahudi
yang melarikan diri keluar Jerman atau Austria, seperti: Albert Einstein, Lise
Meitner, dan Gustav Hertz. Hal ini berakibat penelitian nuklir di Jerman terhambat
karena terjadinya brain drain ke luar Jerman. Mereka diusir keluar bukan karena
keturunan Yahudi saja, tetapi juga siapa saja yang tidak sejalan dengan politik Nazi
dari Hitler.
Akhir tahun 1930-an Werner Heisenberg ilmuwan fisika Jerman yang terkenal
di dunia internasional karena karyanya dalam mekanika kuantum dan The
Uncentainty Principle. Hal ini membuatnya meraih hadiah Nobel tahun 1932. Walau
bukan anggota Nazi, ia adalah seorang patriot Jerman sepeti para perwira
militerlainnya. Maka ia ditunjuk memimpin Program pengadaan nuklir Jerman
dengan sponsor negara.
Tahun 1939 Perang Dunia meletus di Eropa, tentara Nazi menduduki
Norwegia dan merebut pabrik pembuatan air berat di Vermork, 160 km utara Oslo.
Air berat atau Deuterium sangat diperlukan Jerman untuk program nuklirnya. Pada
dasarnya sebuah reaktor atom beroperasi dengan menimbulkan reaksi berantai atom
dari masa uranium-238 yang ada didalam reaktor. Untuk memicu reaksi aliran
neutron di sekeliling isotop, radioaktif harus dimoderasikan dengan substansi lain
seperti graphite atau air berat. Para Ilmuwan Jerman ternyata memilih air berat yang
justru langka dan sulit membuatnya.
Jerman harus memiliki senjata pamungkas guna mempercepat rencana gila
Adolf Hitler untuk menguasai dunia. Maka memasuki tahun ketiga Perang Dunia II
para petinggi militer Jerman percaya pada kemampuan para ilmuwan fisika Jerman
untuk mengklasifikasikan fenomena fisika yang diungkapkan oleh beberapa
fisikawan senior seperti: Neil Bohr, J. Robert Oppenheimer, dan Albert Einstein.
Tahun 1942 pabrik di Vermork telah mampu memproduksi 10.000 pon air
berat/deuterium untuk keperluan Proyek Tim Heisenberg di Berlin dan Leipzig.
Inggris berusaha menggagalkan, tapi usaha pertamanya gagal, karena pesawat-
pesawat glidernya tertimpa badai salju dan jatuh di luar daerah sasaran. Akhirnya
aksi sabotase, intelejen Inggris berhasil menyusup dalam badai salju dan
meledakkan pabrik-pabrik air berat tersebut. Ketika Jerman mau memindahkan dari
Norwegia yang tidak amanpun berhasil digagalkan dengan menenggelamkan kapal-
kapal yang mengangkut air berat dengan bantuan gerilyawan Norwegia yang
memasang bom di kapal tersebut.
Jerman tidak menyerah atas kegagalan suplai air berat tersebut, para ilmuwan
fisika Jerman terus berusaha pengembangan pembuatan bom atom. Mereka telah
mencapai beberapa kesimpulan yang hampir sama dengan para ilmuwan Amerika
serikat dalm Proyek Manhattan-nya. Hanya para ilmuwan Jerman tidak pernah
mencapai konsep kerja untuk memproduksi secara nyata.
• Beberapa hal yang menyebabkan kekalahan Jerman dalam perlombaan
mengembangkan dan membuat bom ato, adalah sebagai berikut:
a) Politik Rasial:
Hal ini menyebabkan ahli fisika dan nuklir keturunan Yahudi melarikan diri
luar negeri atau keluar dari Jerman.
b) Kemampuan berorganisasi:
Jerman kurang mampu berorganisasi dalam mengembangkan Proyek
persenjataannya , karena terombang-ambingkan kebijakan yang berbeda
oleh beberapa kementerian, sedangkan Amerika Serikat punya Proyek
Manhattan-nya yang mantab dan efektif.
c) Sikap Kultur Rezim Nazi:
Kultural/kebudayaan Nazi menganggap bahwa para ilmuwan sejati adalah
mereka yang bekerja menciptakan roket dan jet, sedangkan lainnya hanya
sebagai pelengkap saja. Adolf Hitler sendiri digambarkan lebih percaya
pada kemampuan senjata konvensional.
2. Perkembangan Teknologi Persenjataan di Amerika Serikat
Tanggal 2 Agustus 1939 Albert Einstein mengirim surat kepada presiden USA
Franklin Delano Roosevelt, memberitahukan bahwa Nazi Jerman telah mampu
memurnikan Uranium-235 untuk dikembangkan menjadi bom atom yaitu bom baru
yang maha dahsyat dan mempunyai kekuatan berjuta-juta kali lipat disbanding
bahan peledak konvensional, seperti TNT atau dinamit. Karena bom tersebut dapat
menghancurkan sebuah kota hanya dengan hitungan detik saja.
Amerika Serikat segera membangun Mega-proyek rahasia yang bersandi
Manhattan – Project. Mega-proyek ini dapat bantuan dari Canada dan Inggris.
3. Pengaruh Perkembangan Teknologi Persenjataan terhadap Perang Dingin
a) Persaingan semakin Meluas.
b) Peredaan Ketegangan
c) Pasca Perang Dingin
d) Proliferas
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan IPTEK pada masa perang dunia Ke-II sangat berpengaruh karena
sebagai tanggapan dari rangsangan kebutuhan militer yang mendesak, seperti
digunakannya Bom Atom dan alat-alat perang lainnya sebagai alat pertahanan untuk
mempertahankan wilayah dari serangan musuh. Teknologi berperan penting dalam
menentukan hasil dari Perang Dunia II. Sebagian besardikembangkan selama bertahun-
tahun dari tahun 1940 – 1945, beberapa teknologi dikembangkan sebagai tanggapan
untuk pembelajaran berharga selama perang dan beberapa mulai dikembangkan sebagai
tanda berakhirnya peperangan.
DAFTAR PUSTAKA

 Mulyati, Tutik dan Suryandari.2010 Sejarah SMA / MA Kelas XII. Bandung : Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai