Anda di halaman 1dari 14

ALTERNATIF BAHAN IRIGASI

SALURAN AKAR BERBAHAN


HERBAL UNTUK
MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN
ENTEROCOCCUS FAECIALIS

KELOMPOK 19
Anggota Kelompok

1.MIRANDA SUCIHATINA (04031382126078)


2.RAIHAN IBADURROHMAN ROLIUS (04031382126079)
3. MUHAMMAD HAEKAL HAFID (04031382126080)
4. AGITA OKSELLA (04031382126081)
Latar Belakang
Pulpa adalah suatu jaringan lunak yang terletak dalam jaringan keras gigi yang terdiri dari
kamar pulpa dan saluran akar. Salah satu jenis bakteri yang sering ditemukan dalam infeksi
saluran akar adalah Enterococcus faecalis (E. faecalis). Enterococcus faecalis merupakan
bakteri Gram positif fakultatif anaerob yang termasuk flora normal dalam rongga mulut,
yang memiliki peran utama sebagai penyebab lesi periradikuler persisten setelah perawatan
saluran akar.
Bahan irigasi yang paling efektif dalam menghambat E. faecalis adalah Chlorhexidine
Gluconate (CHX) dan Sodium Hypochlorit (NaOCl) namun keduanya masih memiliki kekurangan.
Sampai saat ini upaya untuk mencari bahan irigasi yang memiliki kadar toksisitas rendah
tetapi mempunyai daya antibakteri yang baik satunya adalah dengan mengkaji tentang
bahan alamiah yang berasal dari tanaman, buah seperti Bawang putih (Allium sativum L.),
ekstrak kulit buah manggis (Garciana mangostana),kulit buah naga super merah (Hylocereus
costaricensis),dan Ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC).
Rumusan masalah Tujuan Penulisan

Bahan herbal apa saja yang dapat Untuk mengetahui alternatif bahan
herbal irigasi yang menghambat
menjadi alternatif untuk menghambat
pertumbuhan Bakteri Enterococcus
pertumbuhan bakteri Enterococcus facialis.
facialis ?
Kandungan Bahan
Herbal
kandungan pada bahan herbal yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri :
Allicin yang terdapat pada bawang putih dapat merusak dinding sel dan menghambat
sintesis protein.
Minyak atsiri yang terdapat pada bawang putih dan daun jeruk purut dapat merusak
membran sel bakteri.
Alkaloid yang terdapat pada bawang putih, daun jeruk purut dan kulit buah naga super
merah dapat mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada dinding sel bakteri,
sehingga menyebabkan lisis lapisan dinding sel dan menyebabkan kematian sel. Alkaloid
berperan dalam penghambatan pembentukan biofilm, dengan menghambat aktivitas
komunikasi antar sel.
Saponin yang terdapat pada bawang putih dan daun jeruk purut dapat mengganggu
permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan
menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein,
asam nukleat dan nukleotida.
Lanjutan

Tanin yang terdapat pada bawang putih, daun jeruk purut dan kulit buah manggis dapat
merusak membran sel bakteri dan merubah permeabilitas dinding sel.
Fenolik yang terdapat pada daun jeruk purut dapat mendenaturasi protein sel bakteri
sehingga aktivitas sel terganggu dan menyebabkan kematian sel.
Triterpenoid yang terdapat pada daun jeruk purut dan kulit buah naga super merah
dapat bereaksi dengan protein transmembran pada membran luar dinding sel bakteri
Enterococcus faecalis sehingga porin yang terdapat pada dinding luar bakteri rusak.
Flavonoid yang terdapat pada bawang putih, kulit buah naga super merah dan kulit buah
manggis dapat menghambat fungsi dari membran sitoplasma bakteri seperti
pengurangan fluiditas dari membran dalam dan membran luar sel bakteri sehingga tidak
terjadi perlekatan antara bakteri dengan substrat.
Xanton yang terdapat pada kulit buah manggis merupakan senyawa yang temasuk
golongan bioflavonoid. Mekanisme bioflavonoid sebagai anti bakteri adalah dengan
meracuni protoplasma, merusak dan menembus dinding sel sehingga menyebabkan
kebocoran sel.
Bawang Putih
Daun Jeruk Purut
Kulit Buah Naga Super
Merah
Kulit Buah Manggis
Kesimpulan
Perasan bawang putih pada konsentrasi 25 dan 50% 3. Ekstrak etanol kulit buah naga super
1 dapat menghambat pertumbuhan Enterococcus
faecalis dengan kategori lemah, dan pada konsentrasi
merah berpotensi menghambat 3
75 dan 100% dapat menghambat pertumbuhan pertumbuhan bakteri
Enterococcus faecalis dengan kategori sedang. Enterococcus faecalis dalam perawatan
saluran akar gigi.

Ekstrak etanol daun jeruk purut


2 konsentrasi 16% merupakan
Ekstrak kulit buah manggis 50%
memiliki potensi sebagai larutan anti
4
konsentrasi optimal menghambat bakteri untuk irigasi saluran akar.
pertumbuhan E. faecalis.
Daftar Pustaka
Soraya, C., Chismirina, S., & Novita, R. (2018). Pengaruh perasan bawang putih (Allium sativum L.)
sebagai bahan irigasi saluran akar dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis secara in
vitro. Cakradonya Dental Journal, 10(1), 1-9.
Wahyudi, H. E., Ardy, E. S., & Nawawi, A. P. (2019). Potensi Hambat Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia Mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan Enterococcus Faecalis. Medika Kartika: Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, 2(2), 123-134.
Widyasari, R., Halim, W. H., Sidiqa, A. N., & Wedagama, D. M. (2021). ANTIBACTERIAL
EFFECTIVENESS OF LIME LEAVES (Citrus hystrix DC) ETHANOL EXTRACT ON Enterococcus
faecalis BACTERIA: Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc)
Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (IJKG), 17(2), 89-96.
Yuslianti, E. R., Widyasari, R., & Farid, K. M. (2021). Potensi ekstrak etanol kulit buah naga super
merah (Hylocereus costaricensis) untuk menghambat bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 dalam
perawatan saluran akar gigi The potential of the ethanol extract of super red dragon fruit (Hylocereus
costaricensis) peel to inhibit Enterococcus faecalis ATCC 29212 in root canal treatment. Padjadjaran
Journal of Dental Researchers and Students, 5(1), 24-29.
Apa ada
pertanyaan?
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai