b. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik
• Mendeskripsikan ciri-ciri reaksi kimia,
• Mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia,
• Mendeskripsikan cara menuliskan persamaan reaksi kimia,
• Menganalisis konsep dan hitungan empat hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum
proust, hukum dalton, dan hukum gay lussac), dan
• Menerapkan hukum dasar kimia untuk menyelesaikan kasus dalam Kehidupan sehari-hari.
2. Pengetahuan Prasyarat
Sebelum mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan sudah mampu:
menggambarkan bagaimana susunan partikel berubah seiring berubahnya fasa suatu
zatdengan bantuan tabel periodik unsur peserta didik mampu menuliskan molekul dan
senyawa,mampu melakukan perhitungan dasar matematika
3. Pemahaman Bermakna
Tidak hanya pemahaman, untuk mempelajari kimia peserta didik juga perlu kemampuan
menghitung. Namun diperlukan pemahaman yang baik mengenai hukum dasar kimia agar
dapat melakukan perhitungan karena perrhitungan kimia adalah aplikasi dari hukum-
hukum dasar kimia. Melalui perhitungan kimia, peserta didik akan dapat menghitung
jumlah zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi.
4. Pertanyaan Pemantik
Apa yang peserta didk ketahui dari pernyataan “massa dapat berubah bentuk akan tetapi
tidak bisa diciptakan ataupun di musnahkan”, kaitkan dengan beberapa reaksi kimia seperti
pembakaran kayu, pembuatan kue ,proses kimi di dalam tubuh saat mencerna makanan,
dan besi berkarat.
Contoh Pada Konteks Kayu Bakar:
Pada pembakaran kayu pada api unggun hingga yang tertinggal hanya seonggok abu.
Selama pembakaran, asap, panas dan cahaya dilepaskan. Mudah dilihat bahwa terjadi suatu
perubahan kimia. Mula-mula anda mungkin berfikir bahwa terjadi kehilangan zat selama
perubahan tersebut karena onggokan abunya terlihat begitu sedikit dibandingkan kayunya.
Namun misalkan selama pembakaran anda dapat mengumpulkan semua oksigen di udara
yang bercampur dengan kayu. Dan misalkan anda dapat mengumpulkan asap dan gas yang
terlepas dari kayu yang terbakar, serta mengukur massanya. Barulah anda akan dapati
bahwa tidak ada massa yang hilang selama pembakaran. Tidak saja pada proses
pembakaran, pada semua perubahan kimia tidak ada massa yang hilang atau terbentuk.
Dengan kata lain, zat tidak terbentuk atau hilang selama suatu perubahan kimia. Hukum
Kekekalan Massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789) berbunyi: “tidak ada penambahan
atau pengurangan massa zat dalam reaksi (massa zat kekal/tetap), sehingga massa zat-zat
hasil reaksi sama dengan massa zat- zat yang bereaksi”.
(Faridah, 2012)
“Energi matahari itu datangnya dari mana, ya?”. Nah, di sinilah persamaan Einstein
dipakai. Energi matahari itu datang dari reaksi Fusi, atom-atom hidrogen bergabung
menjadi atom helium. Pada reaksi itu, atom-atom tersebut kehilangan sebagian dari
massanya. Massa yang hilang itu menjadi apa? Ya, menjadi energi dalam bentuk sinar
matahari. Sinar itulah yang bisa sampai ke bumi dan membantu reaksi fotosintesis tadi.
Setiap detik, matahari kehilangan 4.260.000.000 kg massanya gara-gara reaksi fusi ini.
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2 JPx 45’)
Tujuan:
Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian ciri-ciri reaksi kimia, Mendeskripsikan
pengertian jenis reaksi kimia serta mampu mendeskripsikan cara menulis persamaan reaksi
kimia setara.
a) Persiapan Pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran,peserta didik sudah membaca dan memahami dari
bab sebelumnya mengenai macam-macam reaksi kimia dan penulisan persamaan
reaksi kimia yang setara
b) Kegiatan Pembelajaran (2 JP)
1) Pembukaan ( 15 Menit)
a. Guru membuka kelas dengan salam,memeriksa kehadiran peserta didik( untuk
kelas dengan PJJ), melakukan ibadah/renungan pagi sebelum memulai
pembelajaran.
b. Peserta didik melakukan pre-test
c. Guru memberikan apresepsi kepada peserta didik dan mengajukan bebrapa
pertanyaan seperti:
• Apakah yang timbul dalam benak Kalian setelah mencermati gambar
• pada cover bab?
• Apakah Kalian pernah melakukan kegiatan seperti pada gambar itu?
• Reaksi kimia apakah yang timbul pada gambar itu?
• Arahkan bahwa reaksi pembakaran adalah dasar mengenal hukum-
hukum dasar kimia dimulai dari hukum kekekalan massa.
d. Guru membagikan LKPD yang akan di gunakan dalam pembelajaran
(terlampir) dengan menggunakan kelompok
2) Kegiatan Inti
a. Pemberian stimulus
Untuk meningkatkan pemahan peserta didik, guru memberikan contoh
reaksi kimia dalam kehidupan yaitu menayangkan video bagaimana proses
terjadinya reaksi pembakaran kembang api dengan link berikut
(https://youtube.com/watch?v=VUOB4gkRi1c&si=EnSIkaIECMiOmarE),
lalu persilahkan peserta didik untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang
muncul ketika penayangan video.
b. Identifikasi masalah
• Guru mengelompokan peserta didik sebanyak 3-4 orang setiap
kelompok
• Setelah memnonton video yang di tayangkan, guru memberi bacaan
artikel yang di muat di buku dan mengkaitakan dengan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
• Lalu selama membaca artikel peserta didik membuat pertanyaan-
pertanyaan yang ingin di tanyakan, guru mengarahkan peserta didik
untuk memilih 3 pertanyaan paling penting yang berhubungan dengan
tujuan pembelajaran
• Guru akan mengutarakan bahwa pertanyaan terpilih tersebut akan di
cari jawabanya sendiri oleh kelompoknya sehingga menambah materi
wawasan mengerjakan LKPD yang sudah du bagikan siswa
c. Pengumpulan dan pengelolahan data
• Bapak/Ibu memberikan materi (terlampir) kepada peserta didik untuk
membantu menemukan jawaban dari pertanyaan.
• Bapak/Ibu membantu dan mengarahkan peserta didik menemukan
jawaban di setiap kelompok dengan memberikan jawaban-jawaban
tidak langsung.
• Berdasarkan hasil interaksi antar guru dan peserta didik, peserta didik
menyimpulkan jawaban dan mencatatnya di LKPD.
d. Pembuktian
• Hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dicatat dalam
LKPD, kemudian dikemukakan oleh peserta didik di kelas. Bapak/Ibu
mempersilahkan peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan,
persetujuan, ketidak setujuan, dan atau pertanyaan.
• Peserta didik yang tampil dibantu guru menanggapi respon teman-
temannya tersebut.
e. Menarik kesimpulan
Setelah mengerjakan LKPD peserta didik diarahkan untuk menuliskan
kesimpulan jawaban dari pertanyaan dan hasil diskusi dan di ajukan di
kegiatan di kelas.
3) Penutup
• Membuat kesimpulan
• Postest
• Penugasan
• Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya, lalu berikan materi yang ada dalam modul untuk
dipelajari oleh peserta didik. Berikan tugas membuat rangkuman materi
tersebut maksimal satu halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan
berikutnya.
• Refleksi
Refleksi untuk tingkat pemahaman Peserta didik
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah saya sudah mengerti ciri-ciri reaksi kimia?
2 Apakah saya sudah dapat menjelaskan pengertian
dari jenis-jenis reaksi kimia?
3 Apakah saya dapat memberi contoh reaksi kimia
dalam kehidupan sehari-hari?
4 Apakah saya dapat menulis persamaan reaksi kimia
setara?
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah 90% Peserta didik sudah mengerti ciri-ciri
reaksi kimia?
2 Apakah 90% Peserta didik sudah dapat menjelaskan
pengertian dari jenis-jenis reaksi kimia?
3 Apakah 90% Peserta didik dapat memberi contoh
reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari?
4 Apakah 90% Peserta didik dapat menulis persamaan
reaksi kimia setara?
Kesimpulkan Hasil Refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan apakah akan
lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu adanya pengulangan pembelajaran:
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
c. Perangkat Asesmen
1) Asesmen formatif (diberikan pada saat Pre-Test dan Pos-Test
Silahkan Anda pilih jawaban yang paling tepat! (setiap poin bernilai 20)
1. Berikut ini merupakan ciri-ciri terjadinya suatu reaksi kimia, kecuali ….
a. terbentuknya gas
b. terbentuknya endapan
c. terjadinya perubahan warna
d. tidak adanya perubahan suhu
2. Gas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran dalam tubuh manusia adalah ….
a. karbon monoksida
b. karbon dioksida
c. gas hidrogen
d. gas neon
3. Perhatikan persamaan reaksi di bawah ini.
2Al(s) + 6HCl(aq) ⇒ 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
Berdasarkan persamaan reaksi diatas maka pernyataan dibawah ini yang tidak tepat
adalah……….
a. Jumlah atom di kiri dan kanan tanda panah adalah sama
b. Terdapat 3 buah atom Cl di bagian kanan tanda panah
c. Koefisien reaksi untuk HCl adalah 6
d. Al yang bereaksi berwujud padat
4. Pada sebuah persamaan reaksi kimia, zat-zat yang ditulis di sebelah kanan tanda panah
dinamakan ….
a. reaktan
b. preaksi
c. elementer
d. produk
5. Dalam persamaan reaksi kimia, suatu senyawa yang berbentuk larutan dilambangkan
dengan huruf ….
a. s
b. l
c. g
d. aq
d. Asesmen Diskusi
Indikator:
1. Terdiri dari point-point penting yang akan disampaikan sesuai LKPD (adanya pertanyaan,
data, dan jawaban sesuai kesimpulan kelompok
2. Hasil original dari diskusi kelompok
Rubrik:
Score Deskriptor
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 2 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/2) x 10 = Nilai
Daftar Cek:
Indikator
No. Nama Peserta Didik Score Nilai
1 2
1.
2.
… … dst.
3. Asesmen Sikap
Indikator:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengidentifikasi dengan panca indera
3. Mengolah informasi dan gagasan
4. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Score Deskriptor
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai
b. Materi
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Seperti yang sudah diketahui, reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat
baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi
tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Namun, suatu zat hanya dapat
diatur ulang untuk membentuk zat lain yang baru. Zat baru ini bisa dalam bentuk materi
apapun. Berikut adalah tanda atau ciri-ciri dari perubahan kimia.
1. Perubahan Warna
Kamu mungkin pernah menyadari suatu barang yang berubah warnanya. Misalnya, sepeda
yang kamu letakkan di luar rumah akan berubah warna jika sering terkena air hujan dan panas
matahari. Sepeda yang tadinya memiliki warna yang mengkilap akan berubah menjadi pudar.
Terlebih lagi sepedamu akan memiliki karat. karat yang terbentuk pada sepeda merupakan
hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara. Ini membentuk senyawa baru
yang disebut oksida besi. Perubahan warna sepeda menjadi karat menunjukan bahwa telah
terjadi perubahan kimia.
2. Perubahan Suhu
Ciri kedua dari reaksi kimia adalah adanya perubahan suhu. Ketika energi diserap atau
dilepaskan, hal ini menandakan adanya perubahan kimia. Kembang api adalah salah satu
contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dan memancarkan cahaya.
Kembang api mengandung bahan bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah
bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai
panas.
3. Formasi Presipitasi
Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan membentuk zat padat dan
mengendap dari larutan. Selain itu, jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian melihat
zat padat di gelas kimia mu, maka telah terbukti bahwa adanya perubahan kimia.
Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air bisa dikonsumsi oleh manusia
secara aman. Fasilitas pemurnian air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat
menambahkan bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam air dan
mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang mengandung
kotoran.
4. Menghasilkan Gas
Produksi gas merupakan tanda yang jelas jika terjadi perubahan kimia. Salah satu contohnya
adalah ketika kamu memanggang kue. Saat kamu menggigit kue dan melihat lubang-lubang
kecil di kue, ini menandakan zat yang mengembang seperti soda kue atau baking
powder bereaksi dengan komponen asam kue untuk menciptakan karbon dioksida.
Gas inilah yang membantu kue mengembang ketika di oven. Namun hal ini berbeda ketika
kamu memasak air. Kamu mungkin saja melihat gelembung-gelembung ketika air sudah
mendidih, namun perlu diingat bahwa struktur kimianya belum berubah dan belum terbentuk
senyawa baru.
5. Emisi Cahaya
Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh yang sering kamu saksikan
ketika membengkokan ‘lightstick’. Ketika lightstick dibengkokkan akan memulai reaksi
antara hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan emisi cahaya.
c. Asesmen pengayaan
Rubrik dan indicator
Jumlah reaksi kimia yang di identifikasi
1-5 50
6-10 100
Remedial
Pemberian bimbingan secara individu yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan oleh peserta
didik.
d. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
Keterampilan berpikir ilmiah: Observasi, Membandingkan, Mengorganisasi, Menyimpulkan
1 Reaksi Pembakaran
Kegiatan yang pernah dilakukan/ 4 Reaksi Pengendapan
kejadian/berita yang pernah Kegiatan yang pernah dilakukan/
diamati terkait reaksi ini: kejadian/berita yang pernah
diamati terkait reaksi ini:
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
2. Materi
Reaksi kimia adalah bagian integral dari teknologi, budaya dan kehidupan manusia.
Melebur besi, membuat gelas, menyeduh teh serta membuat keju adalah beberapa contoh
kegiatan yang menggabungkan reaksi kimia yang telah digunakan selama ribuan tahun.
Reaksi kimia sangat banyak di bumi, atmosfer dan lautan.
Reaksi kimia atau perubahan kimia ada di sekitar kita, dari metabolisme makanan dalam
tubuh hingga bagaimana cahaya matahari bisa diserap oleh tubuh manusia. Ada dua jenis
perubahan yaitu perubahan kimia dan perubahan fisik.
Contohnya adalah lilin yang menyala. Seiring berjalannya waktu, lilin yang utuh akan
berubah menjadi parafin. Pembakaran dari sebuah lilin merupakan reaksi kimia atau
perubahan kimiawi sedangkan perubahan lilin menjadi sebuah parafin disebut dengan
perubahan fisik.
Reaksi kimia harus dibedakan dari perubahan fisik. perubahan fisik meliputi
perubahan keadaan seperti es batu mencair menjadi air, air menguap menjadi uap. Jika
terjadi perubahan fisik, maka sifat fisik dari suatu zat akan berubah tetapi identitas
kimianya akan tetap sama.
Tidak peduli bagaimana keadaan fisiknya, air (H2O) adalah senyawa yang sama. Namun,
jika air sebagai es, cairan atau uap bertemu dengan natrium (Na) maka akan berubah
menjadi (NaOH). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan kimia.
Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu
atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa
kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan untuk membuat zat yang berbeda.
Reaksi kimia umumnya terjadi dengan perubahan fisik, produksi panas, perubahan warna
dll. Laju dari perubahan reaksi bergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
tekanan dan suhu.
Karena banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita, nomenklatur
(penamaan dalam bidang ilmu) dikembangkan untuk menyederhanakan cara manusia
untuk mengekspresikan reaksi kimia dalam bentuk persamaan kimia. Persamaan kimia
adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan
sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi.
Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan
dihubungkan oleh anak panah. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini,
A+B→C+D
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa A dan B adalah sebuah reaktan yang bereaksi
dan membentuk produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan
dilambangkan dengan rumus kimianya. Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia
harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama. Kamu bisa lihat contohnya di
bawah ini.
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Dari persamaan kimia di atas dapat dilihat bahwa jumlah atom di sisi sebelah kiri memiliki
jumlah yang sama dengan jumlah atom di sebelah kanan.
3. Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa di akses di intenet m.aupun cetak
Puspaningsih,dkk,2021. Ilmu Pengetahuan Alam,ISBN 978-602-244-377-3
Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka.
6. Guru menjelaskan bahwa ikatan kimia terputus dan terbentuk lagi namun tidak ada atom-
atom kimia yang hilang dari reaksi.
7. Jika hasil pengamatan peserta didik tidak dapat membuktikan hukum kekekalan massa,
guru
melakukan demonstrasi percobaan yang serupa (apabila waktu memungkinkan) dengan
lebih hati-hati terhadap gas yang keluar atau massa yang habis terbakar).
Elaborate (Memperluas)
8. Peserta didik berdiskusi mengapa hasil pengamatannya tidak dapat membuktikan hukum
kekekalan massa. Guru memberikan contoh reaksi yang sulit dibuktikan juga seperti
pembakaran kayu (terdapat asap yang keluar dari system)
9. Guru memberikan penjelasan lebih lajut mengenai hukum dasar kimia yang lain seperti
hukum proust, Dalton, gay-lussac, dan Avogadro.
10. Agar lebih memberikan pemahaman pada peserta didik, guru dapat melakukan
demonstrasi/ percobaan hukum gay-lussac yang terlampir pada lampiran 2, hal ini akan
lebih
membuat pembelajaran lebih kontekstual, terutama untuk peserta didik yang memiliki
kesulitan belajar.
Evaluasi (Menilai)
11. Peserta didik diberikan soal Latihan untuk menguji kepahamannya.
12. Peserta didik menjelaskan ulang konsep hukum dasar kimia dengan kalimatnya sendiri.
Penutup (10 menit)
1. 3-5 peserta didik memberikan kesimpulan apa yang telah dipelajari dalam pertemuan ini
2. peserta didik memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap konsep yang belum
dipahami.
3. Guru memberikan kesimpulannya dan menutup kelas.
c. Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan praktikum dapat diganti dengan demonstrasi yang dilakukan dengan guru atau
menampilkan video praktikum jika pembelajaran dilakukan secara online, namun kegiatan
tanya
jawab dan diskusi tetap dilakukan agar terbentuk konsep pada peserta didik.
Kegiatan praktikum hukum kekekalan massa dengan bahan yang lebih sederhana adalah
dengan melarutkan 25 g gula pada 150 g air pada wadah apapun yang tersedia. Pastikan
peserta didik melihat proses penimbangan sebelum dan setelah dicampurkan. Diakhir
reaksi peserta didik akan melihat bahwa butiran gula akan menghilang (terlarut dalam air),
namun massa setelah bereaksi akan bertambah menjadi 175. Artinya, massa sebelum dan
setelah reaksi akan tetap sama dan membuktikan hukum kekekalan massa. Jika hasil tidak
sama, minta siswa untuk berdiskusi apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi,
mungkinkan ada gula yang tertinggal pada wadah sehingga tidak ikut terlarut atau
menempel pada dinding gelas.
d. Materi
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Seorang ilmuwan Perancis, Antoine Laurent Lavoisier (1743 – 1794) melakukan penelitian
tentang pengaruh pemanasan logam di tempat terbuka. Lavoisier melakukan percobaan
dengan membakar raksa (mercuri) cair berwarna putih keperakan dengan oksigen sehingga
menghasilkan mercuri oksida yang berwarna merah. Sebaliknya, jika mercuri oksida yang
berwarna merah dipanaskan,maka akan kembali dihasilkan mercuri cair yang berwarna
putih keperakan dan oksigen. Dari percobaan tersebut, diketahui bahwa massa oksigen
yang diperlukan pada proses pembakaran mercuri sama dengan massa oksigen yang
dihasilkan pada pemanasan mercuri oksida.
Ketika massa karbon dalam kedua senyawa itu sama, Dalton mendapati bahwa massa
oksigen dalamkedua senyawa tersebut akan memenuhi perbandingan tertentu. Perbandingan
massa oksigen pada senyawa CO dan CO2 yang diperoleh Dalton adalah4 : 8 = 1 : 2.
Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Seorang ilmuwan Perancis, Joseph Gay Lussac (1778 – 1850) meneliti tentang volume gas dalam
suatu reaksi kimia. Gay Lussac mendapati bahwa volume gas dapat berubah sesuai tekanan dan
temperaturnya. Akan tetapi, jika tekanan dan temperaturnya sama, maka volume gas juga sama.
Gay Lussac juga mendapati bahwa pada temperatur dan tekanan tertentu, ternyata 1 liter gas
nitrogen dapat bereaksi dengan 3 liter gas hidrogen sehingga menghasilkan 2 liter gas amonia.
Berdasarkan hal tersebut, didapatkan persamaan reaksi kimia berikut.
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas ammonia
N2 + 3H2 → 2NH3
Berdasarkan percobaan tersebut, Gay Lussac menyatakan bahwa “pada suhu dan tekanan yang
sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksinya merupakan bilangan bulat
dan sederhana”.
Hipotesis Avogadro
Tahun 1811, seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro (1776 – 1856) menyatakan bahwa
partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, tetapi juga dapat berbentuk molekul
unsur. Molekul unsur adalah gabungan dari beberapa atom sejenis, seperti H2, N2, O2, P4, dan
S8.Berdasarkan pemikirannya, Avogadro berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dengan
mengajukan hipotesis (sekarang disebut hukum Avogadro) yang berbunyi “pada suhu dan tekanan
yang sama,gas-gas yang volumenya sama akan memiliki jumlah molekul yang sama”.
e. Perangkat Asesmen
➢ Asesmen formatif
Soal
1. Sebanyak 21 gram besi direaksikan dengan belerang sehingga menghasilkan 33 gram
besi belerang. Tentukan massa belerang yang bereaksi!
2. Pembakaran 6 gram karbon memerlukan 16 gram oksigen. Tentukan massa gas karbon
dioksida yang terbentuk!
3. Sebanyak 32 gram belerang dibakar sehingga menghasilkan 80 gram belerang trioksida
(SO3). Tentukan massa gas oksigen yang diperlukan!
4. Sebanyak 12 gram karbon dibakar dengan 32 gram oksigen sehingga menghasilkansenyawa
karbon dioksida. Tentukan:
a. massa karbon dioksida yang terbentuk; serta
b. perbandingan massa unsur karbon dan oksigen.
5. Senyawa karbon dioksida dibentuk dari unsur karbon dan oksigen dengan perbandingan
massa karbon : oksigen = 3 : 8. Jika unsur karbon yang bereaksi sebanyak 1,5 gram maka
tentukan massa oksigen yang diperlukan serta massa karbon dioksida yang terbentuk!
Pembahasan
1.
4.
5.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan
berikut sebagai remedial.
Aktivitas
1) Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh
peserta didik.
2) Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang
dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
4) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.