Anda di halaman 1dari 1

Nama Anggota Kelompok:

Nina Ramadhani (17)


Tia Kurniawati (27)
Kelas : XII OTKP 1

Elpiji Tiga Kilo Langka di NTB Langka, Polisi Turun Tangan

Salah satu petugas sedang mengecek jumlah stok gas LPG,beberapa waktu lalu.
Ditreskrimsus Polda NTB telah mengecek adanya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram
bersubsidi. “Dari pantauan kami tidak ada kelangkaan gas,” kata kasubdit I Indagsi
Ditreskrimsus Polda NTB Kompol Gede Harimbawa.
Yang menyebabkan langka karena adanya permintaan gas bersubsidi dimasa pandemi
Covid-19. Banyak masyarakat yang membuka lapangan pekerjaan baru dan membutuhkan
gas bersubsidi sebagai penunjang usahanya. ‘Dari temuan lapangan biasanya 95 ribu gas
bersubsidi yang di drop ke agen perharinya. Tetapi, dimasa pandemi ini ditambah 52 ribu
tabung gas yang di drop ke agen,” jelasnya.
Yang menjadi catatan juga masih banyaknya pengusaha yang menggunakan gas bersubsidi.
Padahal, mereka harus menggunakan non subsidi. “Kita masih telusuri itu,” kata dia
Jika ada pengusaha yang menggunakan gas bersubsidi nanti bisa ditindaklanjuti dengan
peneguran. Jika masih membandel akan dilakukan langkah hukum. “Kita akan tindak
mereka.” Tegasnya
Berharap para pengusaha bisa memahami untuk tidak menggunakan gas bersubsidi
menjalankan bisnisnya. Hal itu untuk menurunkan permintaan gas bersubsidi. “Sehingga
penyaluran gas ke masyarakat tercover seluruhnya,” ujarnya
Terkait dengan harga masih normal. Dari pengecekan lapangan, agen menjual gas subsidi
berukuran 3 kilogram Rp 13,5 ribu ke pangkalan resmi. “Nantinya, pangkalan menjual ke
konsumen dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu. “ungkapnya.
Tim sudah turun ke lapangan. Tim memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan gas.
“Kita sudah cek, semuanya tersalurkan ke pangkalan dan konsumen,”
Mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun gas. Jika ada yang diketemukan melakukan
penimbunan, polisi akan menindak tegas. “Apalagi penimbunannya dilakukan disaat masa
pandemi.

Kalimat fakta
Dari temuan lapangan biasanya 95 ribu gas bersubsidi yang di drop ke agen perharinya.
Tetapi, di masa pandemi ini ditambah 52 ribu tabung gas yang didrop ke agen

Berikut ini adalah contoh-contoh opini yang terdapat dalam teks editorial di atas
Kritik Yang menjadi catatan juga masih banyaknya pengusaha yang
menggunakan gas bersubsidi. Padahal, mereka harus menggunakan
yang non subsidi.
Penilaian Jika ada pengusaha yang menggunakan gas bersubsidi nanti bisa
ditindaklanjuti dengan peneguran. Jika masih membandel akan
dilakukan langkah hukum.
Prediksi “Nantinya pangkalan menjual ke konsumen dengan harga Rp 15 ribu
hingga Rp 18 ribu” ungkapnya
Harapan Berharap para pengusaha bisa memahami untuk tidak menggunakan
gas bersubsidi untuk menjalankan bisnisnya. Hal ini untuk
menurunkan permintaan gas bersubsidi. “Sehingga penyaluran gas ke
masyarakat tercover seluruhnya.” ujarnya
Saran Mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun gas.

Anda mungkin juga menyukai