Anda di halaman 1dari 1

Abraham yang waktu itu masih bernama Abram, memenuhi panggilan Allah.

Tanpa tanya, apalagi


protes. Dia mengikuti semua perintah Allah sepenuh hati dalam kepasrahan pada kehendak-Nya.
Petunjuk dari Allah tentang tujuannya adalah: _"negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu."_
Abraham percaya saja. Dia hanya berpegang pada janji Allah. Bahwa Allah sekali-kali tidak akan
meninggalkan Dia. Malah Allah akan memberkati Dia dan membuat semuanya berhasil karena kuat
tangan Tuhan beserta Dia dan keluarganya.
Janji Tuhan: _"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau
serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat._
_Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang
mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kej 12:1-3)_
Itulah janji jaminan Allah bagi Abraham. Abraham sempat bertanya tentang keturunannya. Sebab
ketika itu dia memiliki Istri Sarai yang mandul. Hingga masa tuanya, dia tidak melahirkan. Dia
bertanya kepada Allah apakah Eliezer orang kepercayaannya yang akan mewarisi segala
kepunyaannya? Allah menjawab, bukan tapi anak kandungnya sendiri.
Proses mendapatkan anak kandung juga lama. Sampai dia mendapatkan anak dari pembantunya,
dan sempat pasrah untuk menjadikan dia sebagai pewaris.
Namun Allah akhirnya menyatakan mujizat-Nya dengan menghadirkan Ishak di masa uzur umur
mereka, Abraham 100 tahun dan Sara 90 tahun. Itupun Allah masih menguji dengan
memersembahkan anak tunggalnya itu kepada-Nyq. Tanpa protes, Abrahampun menjalaninya.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul RENUNGAN HARIAN - Kejadian 15:1
Berpegang pada Janji Tuhan Tanpa
Memprotes, https://manado.tribunnews.com/2022/11/01/renungan-harian-kejadian-151-
berpegang-pada-janji-tuhan-tanpa-memprotes.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang

Anda mungkin juga menyukai