Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS RASIO

LAPORAN
KEUANGAN
Disusun oleh :
Muhammad Adit Setyawan
Muhammad Yusuf Faiz Arroyyan
Nauva Raishinta
PENGERTIAN ANALISIS RASIO
KEUANGAN
Analisis rasio keuangan adalah cara analisa
dengan menggunakan perhitungan-
perhitungan perbandingan atas data
kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca
maupun laba rugi dan antarlaporan.

Analisis rasio Analisis rasio Analisis rasio


neraca laporan laba rugi antarlaporan
FUNGSI ANALISIS RASIO
KEUANGAN

Manajer perusahaan Analis kredit Analis saham


MANFAAT ANALISIS RASIO
KEUANGAN
1. Alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan
2. Sebagai rujukan untuk membuat perencanaan
3. Alat untuk mengevaluasi kondisi suatu
perusahaan dari perspektif keuangan
4. Dapat digunakan untuk memperkirakan potensi
risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan
adanya jaminan kelangsungan pembayaran
bunga dan pengembalian pokok pinjaman
5. Dijadikan sebagai penilaian bagi pihak
stakeholder organisasi.
KEUNGGULAN ANALISIS RASIO
KEUANGAN
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar
statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
Rasio merupakan pengganti yang cukup
sederhana dari informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang pada dasarnya sangat
rinci dan rumit.
Rasio dapat mengidentifikasi posisi perusahaan
dalam industri.
KELEMAHAN ANALISIS RASIO
KEUANGAN
Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori
industri dari perusahaan yang dianalisis,
khususnya apabila perusahaan tersebut
bergerak di beberapa bidang usaha
Perbedaan dalam metode akuntansi akan
menghasilkan perhitungan rasio yang berbeda
pula, misalnya perbedaan dalam metode
penyusutan aset tetap atau metode penilaian
persediaan
JENIS JENIS ANALISIS RASIO
KEUANGAN
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas/Leverage
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
Rasio penilaian atau ukuran pasar
RASIO LIKUIDITAS

1.Rasio Lancar (Current Ratio)


Rumus: Current Ratio = Aset Lancar / Kewajiban
Lancar

2.Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rumus: Quick Ratio = (Aset Lancar - Persediaan) /
Kewajiban Lancar

3.Rasio Kas (Cash Ratio)


Rumus: Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban
Lancar
RASIO LIKUIDITAS

Contoh soal
Perusahaan ABC memiliki informasi keuangan
sebagai berikut:
Aset Lancar: $50,000
Persediaan: $10,000
Kas: $8,000
Setara Kas: $2,000
Kewajiban Lancar: $25,000
Menggunakan informasi di atas, kita dapat
menghitung rasio-rasio likuiditas:
RASIO LIKUIDITAS

1. Rasio Lancar: Current Ratio = $50,000 / $25,000 = 2


2. Rasio Cepat: Quick Ratio = ($50,000 - $10,000) / $25,000 = 1.6
3. Rasio Kas: Cash Ratio = ($8,000 + $2,000) / $25,000 = 0.4
Jadi, rasio likuiditas perusahaan ABC adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar: 2
Rasio Cepat: 1.6
Rasio Kas: 0.4
RASIO SOLVABILITAS/LEVERAGE

1. Rasio Utang.
2. Rasio Utang Terhadap Modal.
3. Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas.
4. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan.
5. Rasio Laba Operasional Terhadap Kewajiban.
RASIO SOLVABILITAS/LEVERAGE

Contoh soal
PT ABC memiliki laporan keuangan sebagai
berikut:
Total Utang: Rp 500.000.000
Modal Saham: Rp 1.000.000.000
Utang Jangka Panjang: Rp 300.000.000
Bunga yang dibayarkan: Rp 60.000.000
Laba Operasional: Rp 200.000.000
RASIO SOLVABILITAS/LEVERAGE

1. Rasio Utang (Debt Ratio)


Rumus: Debt Ratio = Total Utang / Total Aset Hasil Debt Ratio
= Rp 500.000.000 / (Rp 1.000.000.000) = 0,5 atau 50%

2.Rasio Utang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)


Rumus: Debt to Equity Ratio = Total Utang / Modal Saham
= Rp 500.000.000 / (Rp 1.000.000.000) = 0,5 atau 50%
RASIO SOLVABILITAS/LEVERAGE

3. Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas (Long-Term Debt to Equity


Ratio)
Rumus: Long-Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang / Modal
Saham
= Rp 300.000.000 / (Rp 1.000.000.000) = 0,3 atau 30%

4. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Interest Coverage Ratio)


Rumus: Interest Coverage Ratio = Laba Operasional / Bunga yang
Dibayarkan
= Rp 200.000.000 / Rp 60.000.000 = 3,33
RASIO SOLVABILITAS/LEVERAGE

5. Rasio Laba Operasional Terhadap Kewajiban (Operating Income to


Debt Ratio)
Rumus: Operating Income to Debt Ratio = Laba Operasional / Total Utang
= Rp 200.000.000 / Rp 500.000.000 = 0,4 atau 40%
RASIO AKTIVITAS

1. Perputaran piutang usaha


2.Perputaran persediaan
3.Perputaran modal kerja
4.Perputaran aset tetap
5.Perputaran total aset
RASIO AKTIVITAS

Contoh soal
PTABC memiliki data keuangan sebagai berikut:
Piutang Usaha Awal Tahun: Rp 50.000.000
Penjualan Kredit selama Tahun: Rp 300.000.000
Persediaan Awal Tahun: Rp 40.000.000
Persediaan Akhir Tahun: Rp 30.000.000
Aset Tetap Awal Tahun: Rp 200.000.000
Modal Kerja Awal Tahun: Rp 80.000.000
Total Aset Awal Tahun: Rp 400.000.000
RASIO AKTIVITAS

1.Perputaran Piutang Usaha


Rumus
Perputaran Piutang Usaha = Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang Usaha
Rata-rata piutang Usaha = (Piutang Awal Tahun + Piutang Akhir Tahun) / 2
Rata-rata Piutang Usaha = (Rp 50.000.000 + 0) / 2 = Rp 25.000.000
Perputaran Piutang Usaha = Rp 300.000.000 / Rp 25.000.000 = 12
RASIO AKTIVITAS

2.Perputaran Persediaan
Rumus: Perputaran Persediaan = Harga Penjualan Bersih / Rata-rata
Persediaan
Harga Penjualan Bersih = Penjualan Kredit - Penurunan Piutang
Harga Penjualan Bersih = Rp 300.000.000
Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal Tahun + Persediaan Akhir Tahun)
/2
Rata-rata Persediaan = (Rp 40.000.000 + Rp 30.000.000) / 2 = Rp
35.000.000
Perputaran Persediaan = Rp 300.000.000 / Rp 35.000.000 = 8.57
RASIO AKTIVITAS

3. Perputaran Modal Kerja


Rumus: Perputaran Modal Kerja = Penjualan Kredit / Modal Kerja Rata-rata
Perputaran Modal Kerja = Rp 300.000.000 / Rp 80.000.000 = 3.75

4. Perputaran Aset Tetap


Rumus: Perputaran Aset Tetap = Penjualan Kredit / Aset Tetap Rata-rata
Aset Tetap Rata-rata = (Aset Tetap Awal Tahun + Aset Tetap Akhir Tahun) /
2
Aset Tetap Rata-rata = (Rp 200.000.000 + 0) / 2 = Rp 100.000.000
RASIO AKTIVITAS

3. Perputaran Modal Kerja


Rumus: Perputaran Modal Kerja = Penjualan Kredit / Modal Kerja Rata-rata
Perputaran Modal Kerja = Rp 300.000.000 / Rp 80.000.000 = 3.75

4. Perputaran Aset Tetap


Rumus: Perputaran Aset Tetap = Penjualan Kredit / Aset Tetap Rata-rata
Aset Tetap Rata-rata = (Aset Tetap Awal Tahun + Aset Tetap Akhir Tahun) /
2
Aset Tetap Rata-rata = (Rp 200.000.000 + 0) / 2 = Rp 100.000.000
RASIO AKTIVITAS

5.Perputaran Total Aset


Rumus: Perputaran Total Aset = Penjualan Kredit / Total Aset Rata-rata
Total Aset Rata-rata = (Total Aset Awal Tahun + Total Aset Akhir Tahun) / 2
Total Aset Rata-rata = (Rp 400.000.000 + 0) / 2 = Rp 200.000.000
Perputaran Total Aset = Rp 300.000.000 / Rp 200.000.000 = 1.5
RASIO PROFITABILITAS

1. Hasil pengembalian atas aset


2. Hasil pengembalian atas ekuitas
3.Marjin laba kotor
4.Marjin laba operasional
5.Marjin laba bersih
RASIO AKTIVITAS

Contoh soal
Perusahaan ABC memiliki laporan keuangan sebagai berikut:
Pendapatan Penjualan: Rp 500.000.000
Harga Pokok Penjualan: Rp 300.000.000
Laba Kotor: Rp 200.000.000
Beban Operasional: Rp 50.000.000
Laba Operasional: Rp 150.000.000
Beban Bunga: Rp 20.000.000
Laba Sebelum Pajak: Rp 130.000.000
Pajak Penghasilan: Rp 30.000.000
Laba Bersih: Rp 100.000.000
Total Aset: Rp 1.000.000.000
Ekuitas: Rp 500.000.000
RASIO AKTIVITAS

1. Rasio Pengembalian atas Aset (Return on Assets - ROA)


Rumus
ROA = Laba Bersih / Total Aset
ROA = Rp 100.000.000 / Rp 1.000.000.000 = 0,10 atau 10%

2. Rasio Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity - ROE)


Rumus
ROE = Laba Bersih / Ekuitas
ROE = Rp 100.000.000 / Rp 500.000.000 = 0,20 atau 20%
RASIO AKTIVITAS

3. Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Marjin Laba Kotor = (Laba Kotor / Pendapatan Penjualan) x 100%
Marjin Laba Kotor = (Rp 200.000.000 / Rp 500.000.000) x 100% = 40%

4.Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin)


Marjin Laba Operasional = (Laba Operasional / Pendapatan Penjualan) x
100%
Marjin Laba Operasional = (Rp 150.000.000 / Rp 500.000.000) x 100% = 30%

5. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Marjin Laba Bersih = (Laba Bersih / Pendapatan Penjualan) x 100%
Marjin Laba Bersih = (Rp 100.000.000 / Rp 500.000.000) x 100% = 20%
RASIO PENILAIAN/UKURAN PASAR

1. Rasio penilaian
2. Rasio Harga terhadap Laba
3. Imbal hasil deviden
4. Rasio Pembayaran deviden
5. Rasio Terhadap nilai buku
Metode menganalisis Rasio
Keuangan

Analisis Analisis The du pont


horizontal vertikal chart
KESIMPULAN
Rasio keuangan adalah salah satu alat analisis
keuangan yang dapat menjadi tolak ukur atau
parameter dalam menilai kinerja suatu
perusahaan, khususnya dalam efisiensi
penggunaan sumber daya serta pengelolaan
keuangan. Rasio keuangan dihitung melalui
beberapa komponen penting yang ada pada
laporan keuangan, seperti laba rugi, arus kas,
neraca, dan sebagainya. Selain menjadi tolak ukur
dalam menilai kinerja perusahaan atau bisnis,
rasio keuangan yang disebut juga sebagai
finansial rasio (financial ratio) sering kali
digunakan sebagai data pendukung dalam
pengambilan keputusan
Terima Kasih

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai