Anda di halaman 1dari 15

Analisa Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan mencakup beberapa


karakteristik rasio, yaitu : Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan
Aktivitas.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai dasar
perbandingan:
1. Basis Intracompany, Membadingkan suatu unsur dalam
laporan keuangan perusahaan dalam tahun yang sama atau
hubungan diantara unsur laporan keuangan satu tahun atau
lebih.
2. Rata-rata Industri, membandingkan suatu unsur dalam
laporan keuangan dengan rata-rata industri yang telah
dipublikasikan oleh penyusun peringkat (rating).
3. Basis Intercompany, membandingkan sebuah unsur laporan
keuangan dengan unsur lain dari satu atau lebih perusahaan
pesaing.
Analisa Laporan Keuangan

Terdapat beberapa cara yang biasa digunakan


untuk menganalisis laporan keuangan:
1. Analisis horisontal, menganalisis data laporan
keuangan lebih dari satu periode
2. Analisis vertikal, mengevaluasi data laporan
keuangan dengan cara menjelaskan setiap unsur
dalam laporan keuangan yang ditunjukkan
dengan nilai persentase.
3. Analisis rasio, menggambarkan hubungan
diantara unsur-unsur dalam laporan keuangan.
Analisis horisontal
Sering juga disebut analisis trend(kecenderungan) adalah
sebuah teknik untuk mengevaluasi sekumpulan data
laporan keuangan lebih dari satu periode akuntansi.
Tujuan adalah untuk menentukan kenaikan atau
penurunan yang telah terjadi. Perubahan tersebut
dapat berupa nilai nominal atau persentase.

Misal : Data mengenai penjualan bersih.

Tahun 2014 2013 2012 2011 2010


Penjualan 45.000 44.500 43.000 39.000 25.000
Bersih
% 180% 178% 172% 156% 100%
Analisis horisontal
Dapat dilakukan atas Laporan Posisi Keuangan
perbandingan untuk dua periode seperti tersebut
dalam contoh di bawah
2012 2011 Perubahan %
Cash / Kas 191.000 159.000 32.000 20,13%
Acct. Receivble / Piutang Usaha 12.000 15.000 -3.000 -20,00%
Inventories / Persediaan 130.000 160.000 -30.000 -18,75%
Prepaid Expense / Beban Dibayar Dimuka 6.000 8.000 -2.000 -25,00%
Land / Tanah 180.000 80.000 100.000 125,00%
Equipment / Peralatan 160.000 0 160.000 100,00%
Less Acc. Depreciation / Akumulasi Penyusutan -16.000 0 -16.000 100,00%
Total Assets 663.000 422.000 241.000 57,11%
Account Payable/ Hutang Usaha 52.000 60.000 -8.000 -13,33%
Accrued Expense / Beban yg masih hrs dibayar 15.000 20.000 -5.000 -25,00%
Income Tax Payable/Utang Pajak Pendapatan 12.000 0 12.000 100,00%
Bonds Payable / Hutang Obligasi 90.000 0 90.000 100,00%
Common Stock / Saham Biasa 400.000 300.000 100.000 33,33%
Retained Earning / Laba Ditahan 94.000 42.000 52.000 123,81%
Total liabilities dan Equity 663.000 422.000 241.000 57,11%
Analisis horisontal
Dapat dilakukan atas Laporan Laba Rugi perbandingan
untuk dua periode seperti tersebut dalam contoh di
bawah
2012 2011 Perubahan Persen
Penjualan(Bersih) 345.000 500.000 -155.000 -31,00%

Harga Pokok Penjualan 120.000 380.000 -260.000 -68,42%

Laba Kotor 225.000 120.000 105.000 87,50%

Beban Penjualan dan Umum 100.000 66.000 34.000 51,52%

Pendapatan Operasi 125.000 54.000 71.000 131,48%

Keuntungan Penjualan Peralatan 5.000 2.000 3.000 150,00%

Pendapatan sebelum pajak 130.000 56.000 74.000 132,14%

Beban Pajak Penghasilan 30.000 23.000 7.000 30,43%

Laba Bersih 100.000 33.000 67.000 203,03%


Analisis vertikal
Sering dinamakan common size analysis, ialah teknik mengevaluasi
data laporan keuangan yang menunjukkan bahwa setiap unsur
dalam laporan keuangan sebagai prosentase dari nilai dasar.
Contoh Laporan Posisi Keuangan perbandingan untuk dua
periode seperti tersebut bawah
ASSET 2012 Persen 2011 Persen
Cash / Kas 82.000 14,64% 40.000 8,51%
Acct. Receivable / Piutang Usaha 180.000 32,14% 150.000 31,91%
Inventories / Persediaan 170.000 30,36% 200.000 42,55%
Equipment / Peralatan Net 128.000 22,86% 80.000 17,02%
Total Assets 560.000 100,00% 470.000 100,00%
KEWAJIBAN DAN MODAL
Account Payable/ Hutang Usaha 100.000 17,86% 80.000 17,02%
Obligasi 100.000 17,86% 50.000 10,64%
Saham Biasa 250.000 44,64% 250.000 53,19%
Laba Ditahan 110.000 19,64% 90.000 19,15%
Total liabilities dan Equity 560.000 100,00% 470.000 100,00%
Analisis Vertikal
Dapat dilakukan atas Laporan Laba Rugi perbandingan
untuk dua periode seperti tersebut dalam contoh di
bawah
2012 Persen 2011 Persen
Penjualan(Bersih) 345.000 100,00% 500.000 100,00%

Harga Pokok Penjualan 120.000 34,78% 380.000 76,00%

Laba Kotor 225.000 65,22% 120.000 24,00%

Beban Penjualan dan Umum 100.000 28,99% 66.000 13,20%

Pendapatan Operasi 125.000 36,23% 54.000 10,80%

Keuntungan Penjualan Peralatan 5.000 1,45% 2.000 0,40%

Pendapatan sebelum pajak 130.000 37,68% 56.000 11,20%

Beban Pajak Penghasilan 30.000 8,70% 23.000 4,60%

Laba Bersih 100.000 28,99% 33.000 6,60%


Analisis Rasio
Analisis ini menggambarkan hubungan diantara unsur dalam
laporan keuangan. Rasio ini juga menggambarkan hubungan
matematis antara kuantitas yang satu dengan kuantitas yang
lain. Hubungan tersebut dapat berupa prosentase, tarif atau
proporsi. Analisis dalam laporan keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok rasio yaitu:

RASIO LIKUIDITAS
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenui
kewajiban jangka pendeknya.
No Nama Tujuan Rumus Contoh
Rasio
1 Rasio Lancar Mengukur Harta Lancar Jika Perusahaan memiliki
kemampuan Hutang Lancar CR 1,47X, artinya setiap Rp
1 kewajiban Lancar dijamin
melunasi kewajiban
pembayaran oleh 1,47 Aktiva
jangka pendek Lancar
2 Rasio cepat Mengevaluasi Kas +Piutang Usaha Jika Perusahaan memiliki
kemampuan Kewajiban Lancar RC 0,8X, artinya setiap Rp 1
kewajiban Lancar dijamin
membayar utang
pembayaran oleh Rp0,8 Kas
dalam jangka dan Piutang yang ada
pendek
RASIO PROFITABILITAS
bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas
hasil investasi melalui kegiatan perusahaan
N Nama Rasio Tujuan Rumus Contoh
o
1 Margin Laba Mengukur laba kotor yang Laba kotor Jika perusahaan mempunyai
kotor diperoleh dari penjualan Penjualan rasio 16,67% berarti bahwa dari
produk penjualan sebesar Rp.1
perusahaan memperoleh Laba
kotor Rp0,16
2 Margin Laba Mengukur laba bersih yang Laba Bersih Jika perusahaan mempunyai
bersih dihasilkan dari setiap nilai Penjualan Bersih rasio 3,33% berarti bahwa
penjualan penjualan sebesar Rp.1
perusahaan memperoleh Laba
Bersih Rp0,03
3 ROA Mengukur tingkat Laba Bersih Jika perusahaan mempunyai
pengembalian dari bisnis Total Harta rasio 4,88% berarti bahwa
atas seluruh aset yang ada perusahaan mampu mengelola
setiap aset Rp.1 untuk
menghasilkan keuntungan
sebesarRp0,05
4 ROE Mengukur tingkat Laba Bersih Jika perusahaan mempunyai
pengembalian dari bisnis Total Ekuitas rasio 16,67% hal itu berarti
atas seluruh modal yang bahwa perusahaaan mampu
ada mengelola modal sendiri sebesar
Rp 1 untuk menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 0,17

5 Laba per lembar Mengukur laba bersih dari Laba Bersih


saham setiap lembar saham biasa Lembar saham beredar
rata-rata tertimbang
RASIO LEVERAGE
bertujuan untuk menganalisis pembelanjaan yang dilakuakn berupa
komposisi utang dan modal serta kemampuan perusahaan membayar
bunga dan beban tetap lain

No Nama Tujuan Rumus Contoh


Rasio
1 Debt Rasio Mengukur Prosentase total Total kewajiban Jika perusahaan mempunyai debt
harta yang disediakan Total Aset rasio 71% artinya setiap Rp. 1
untuk kreditor aktiva dibiayai oleh utang sebesar
Rp.0,71
2 Financial Menunjukkan perbandingan Total Kewajiban Jika perusahaan mempunyai
Leverage Utang dan modal , Total Modal financial leverage 2,24X artinya
(DER) berkaitran dengan trading para kreditur menempatkan
equity dananya sebesar Rp 2,42 setiap
Rp 1 modal sendiri
3 Time Interest Mengukur kemampuan EBIT Jika perusahaan mempunyai TIER
Earning Ratio perusahaan yang berasal Biaya Bunga 2X, artinya biaya bunga seesar
dari EBIT/laba sebelum Rp1 dijamin pembayarannya oleh
bunga dan pajak untuk Rp 2 laba operasi
membayar bunga pinjaman (TIER >=1 artinya perusahaan
mampu penuhi kewajiban bayar
bunga)
RASIO AKTIVITAS
Rasio ini menggambarkan tingkat pendayagunaan harta atau sarana modal
yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain rasio ini bertujuan mengukur
efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana
No Rasio Tujuan Rumus Contoh
1 Perputaran Mengukur likuiditas Harga Pokok Jika perusahaan mempunyai rasio 5X
Persediaan persediaan Penjualan artinya dalam 1 tahun persediaan
Rata-Rata perusahaan berputar sebanyak 5X
Persediaan
2 Inventory Days Menunjukkan berapa lama 365 Jika perusahaan mempunyai rasio 72
persediaan disimpan Perputaran hari artinya rata-rata persediaan
sebelum dijual Persediaan tersimpan sebelum dapat dijual
selama 72 hari

3 Perputaran Mengukur tingkat likuiditas Penjualan Bersih Jika perusahaan mempunyai rasio 6X
Piutang piutang Piutang Usaha artinya dalam 1 tahun piutang usaha
berputar sebanyak 6X

4 Perputaran Mengukur berapa lama 365 Jika perusahaan mempunyai rasio 60


Piutang dalam piutang usaha dapat Perputaran Piutang artinya rata-rata penagihan piutang
hari ditagih/lamanya waktu berjalan/dilakukan selama 60 hari
menagih

5 Working Capital Menunjukkan kemampuan Penjualan Bersih Jika perusahaan mempunyai rasio 4,8
Turn Over modal kerja yang berputar Aktiva Lcr-Hutang X, hal itu menunjukkan bahwa dana
dalam suatu siklus kas dari Lcr yang tertanam dalam modal kerja
perusahaan berputar rata-rata 4,8 kali dalam
setahun
6 Aset Turn Over Menunjukkan kemampuan Penjualan Bersih Jika perusahaan mempunyai rasio
perusahaan dalam Total Aktiva 1,46 X, hal itu menunjukkan bahwa
mengelola seluruh perusahaan mampu memutar setiap
Keterbatasan Analisa Laporan Keuangan
1. Estimasi
Laporan keuangan banyak mengandung angka atau nilai yang
jumlahnya diperkirakan oleh manajemen
2. Cost
Laporan Keuangan tradisional mendasarkan pada cost, tidak
disesuaikan dengan adanya perubahan
3. Metode Akuntansi
Nilai/angka yang terdapat dalam laporan keuangan sangat
dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan oleh
manajemen
4. Keanekaragaman Perusahaan
Adanya perbedaan jenis perusahaan akan mempengaruhi
manfaat dari analisis laporan keuangan. Industri yang
beranekaragam cenderung bersifat konglomerasi akan sulit
dibandingkan dengan industri yang bersifat homogen
Tunggal Daya Corporation
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2012

Pendapatan
Penjualan(Bersih)
Penjualan Kredit 500.000.000
Penjualan Tunai 100.000.000 600.000.000
Laba Penjualan Aktiva Tetap 2.500.000
602.500.000
Beban-beban
Harga Pokok Penjualan 500.000.000
Beban-Beban Operasi 67.500.000
Beban Bunga 5.000.000
Beban Pajak 9.000.000 581.500.000
Laba Bersih 21.000.000
Berikut adalah data mengenai Tunggal Daya Corporation

Tunggal Daya Corporation


Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2012 dan 2011
ASSET 2012 2011
Cash / Kas 25.000.000 11.000.000
Acct. Receivable / Piutang Usaha 22.000.000 33.000.000
Inventories / Persediaan 20.000.000 29.000.000
Beban-beban Dibayar Dimuka 15.000.000 13.000.000
Tanah 40.000.000 40.000.000
Peralatan 210.000.000 225.000.000
Akumulasi Peralatan -55.000.000 -67.500.000
Total Assets 277.000.000 283.500.000
KEWAJIBAN DAN MODAL
Account Payable/ Hutang Usaha 20.500.000 26.000.000
Hutang Bunga 1.000.000 1.500.000
Hutang Pajak Penghasilan 3.000.000 2.000.000
Obligasi 50.000.000 80.000.000
Saham Biasa 125.000.000 105.000.000
Laba Ditahan 77.500.000 69.000.000
Total liabilities dan Equity 277.000.000 283.500.000
Diminta
1. Analisis Horizontal
2. Analisis Vertikal
3. Analisis Rasio
Dengan asumsi bahwa jumlah lembar saham biasa yang beredar
rata-rata tertimbang pada tahun 2012 sebesar 125.000 lembar
dan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi berdasarkan
laporan arus kas perusahaan tahun 2012 menunjukkan jumlah
Rp.38.000.000 hitunglah rasio-rasio berikut :
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
c. Debt Ratio
d. Financial Leverage
e. TIER
f. Perputaran Piutang (Receivable turnover)
g. Perputaran Persediaan(Inventory turnover)
h. Perputaran Harta (Asset turnover)
i. Rasio Hutang terhadap Total Asset
j. Gross Profit Margin

Anda mungkin juga menyukai