Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Disusun Oleh :
Nurgita Fitria Rahmadhani (02220210295)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Lakukan Pengamatan
 Menurut kelompok anda Data apa saja yang dibutuhkan
 Menurut kelompok anda Informasi apa saja yang dihasilkan

Ulasan
 Menurut klasifikasi sistem termasuk dalam jenis apa
 Buat uraian terhadap informasi yang dihasilkan sistem tersebut menurut
fungsi informasi
 Kelompokan informasi yang dihasilkan menurut level manajemen
 Pengamatan mengidentifikasi sistem informasi manajemen rumah sakit
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu sistem
yang dirancang untuk membantu mengelola berbagai aspek operasional dan
administratif rumah sakit. Berikut adalah contoh komponen-komponen yang
umumnya ada dalam SIMRS:

1. Registrasi Pasien: Sistem ini memungkinkan pendaftaran pasien baru dan


mengumpulkan informasi dasar seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan
asuransi kesehatan.
2. Pendaftaran Rawat Inap dan Rawat Jalan : Mendaftarkan pasien untuk
perawatan rawat inap atau rawat jalan, mencatat informasi tanggal masuk dan
keluar, serta dokter yang merawat.
3. Rekam Medis Elektronik (EMR): Menyimpan dan mengelola catatan
medis pasien, termasuk riwayat penyakit, hasil tes, resep obat, dan catatan
lainnya.
4. Jadwal Dokter: Mengelola jadwal dokter, memungkinkan pasien dan staf
rumah sakit untuk melihat ketersediaan dan membuat janji.
5. Manajemen Inventaris: Mengelola persediaan obat-obatan, peralatan medis,
dan perlengkapan lainnya.
6. Manajemen Keuangan: Melacak biaya dan pendapatan rumah sakit, serta
mengelola tagihan dan pembayaran dari pasien dan perusahaan asuransi.
7. Manajemen SDM: Mengelola informasi staf rumah sakit, termasuk dokter,
perawat, dan karyawan lainnya, seperti data pribadi, jadwal kerja, dan riwayat
pekerjaan.
8. Manajemen Laboratorium dan Radiologi: Mengelola pesanan dan hasil
tes laboratorium serta hasil pemindaian radiologi.
9. Manajemen Operasi: Mengelola jadwal operasi, peralatan operasi, dan
informasi yang terkait dengan pasien yang menjalani operasi.
10.Manajemen Ruangan: Mengelola penugasan kamar rawat inap,
penjadwalan operasi, dan pemantauan ketersediaan tempat tidur.
11. Manajemen Asuransi: Mengelola informasi terkait dengan klaim asuransi
pasien dan persetujuan prabayar atau pasca bayar.
12. Pelaporan dan Analisis: Menghasilkan laporan yang dapat membantu
manajemen rumah sakit dalam mengambil keputusan strategis berdasarkan data
yang terkumpul dari berbagai departemen.
13. Keamanan Data: Melindungi data pasien dan informasi kesehatan pribadi
dengan keamanan yang ketat untuk mematuhi peraturan privasi kesehatan
seperti HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act).
14. Integrasi dengan Pihak Eksternal: Terhubung dengan perusahaan
asuransi, pusat pemrosesan klaim, apotek, laboratorium eksternal, dan penyedia
layanan kesehatan lainnya.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang efektif membantu
meningkatkan efisiensi operasional, kualitas perawatan pasien, dan kemampuan
manajemen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola rumah
sakit. Dalam implementasinya, sistem ini biasanya dikustomisasi sesuai dengan
kebutuhan spesifik rumah sakit.

 Klasifikasi sistem termasuk dalam jenis apa


Sistem informasi, termasuk Sistem Informasi Manajemen (SIM), dapat
diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan berbagai kriteria. Berikut
adalah beberapa jenis klasifikasi sistem informasi yang umum:

1. Klasifikasi berdasarkan Tujuan Utama:


- Sistem Informasi Manajemen (SIM) : Digunakan untuk mengelola data
dan informasi dalam konteks manajemen organisasi atau perusahaan.
- Sistem Informasi Akuntansi (SIA): Digunakan untuk mengelola data
keuangan dan akuntansi dalam organisasi.
- Sistem Informasi Pemasaran (SIP): Fokus pada pengumpulan dan analisis
data yang berkaitan dengan pemasaran produk atau layanan.
- Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM): Mengelola informasi
terkait dengan manajemen sumber daya manusia seperti data karyawan, gaji,
dan rekrutmen.

2. Klasifikasi berdasarkan Skala atau Ruang Lingkup:


- Sistem Informasi Individu: Digunakan oleh individu untuk tujuan pribadi
atau pekerjaan mereka sendiri.
- Sistem Informasi Organisasi : Digunakan dalam lingkup organisasi atau
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan manajerial.
- Sistem Informasi Antarorganisasi: Terdiri dari sistem yang
memungkinkan pertukaran informasi antara organisasi atau perusahaan yang
berbeda.

3. Klasifikasi berdasarkan Fungsi:


- Sistem Transaksional: Digunakan untuk memproses transaksi rutin, seperti
penjualan, pembelian, atau pendaftaran.
- Sistem Pendukung Keputusan (SPK): Dirancang untuk membantu
pengambilan keputusan dengan menyediakan analisis data dan laporan yang
relevan.
- Sistem Pendukung Pengetahuan (SPP): Menyediakan akses dan
manajemen pengetahuan dalam organisasi.
- Sistem Eksperimen: Digunakan untuk eksperimen ilmiah, pengujian
produk, atau pengembangan baru.

4. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Hierarki dalam Organisasi:


- Sistem Operasional: Dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas sehari-hari
dalam organisasi.
- Sistem Manajemen Tengah: Menyediakan informasi kepada manajemen
tingkat menengah untuk pengambilan keputusan taktis.
- Sistem Manajemen Puncak: Mendukung manajemen tingkat eksekutif
dalam pengambilan keputusan strategis.

5. Klasifikasi berdasarkan Lingkungan Operasi:


- Sistem Tertutup: Tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan
beroperasi secara mandiri.
- Sistem Terbuka: Berinteraksi dengan lingkungan eksternal, seperti
pertukaran data dengan pihak eksternal.

Klasifikasi sistem informasi ini membantu untuk memahami peran dan


fungsi berbagai jenis sistem dalam organisasi dan lingkungan mereka.
Pemilihan jenis sistem yang tepat akan sangat tergantung pada tujuan dan
kebutuhan organisasi atau individu yang menggunakannya.

 Kelompok informasi yang dihasilkan menurut level manajemen


Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikelompokkan
berdasarkan level manajemen yang memanfaatkannya. Terdapat tiga tingkatan
utama dalam klasifikasi ini:

1. Tingkat Manajemen Operasional:


- Informasi Operasional: Ini adalah informasi yang digunakan oleh tingkat
manajemen operasional dalam organisasi sehari-hari. Informasi ini cenderung
sangat terperinci dan bersifat taktis. Contoh termasuk laporan harian tentang
kehadiran karyawan, laporan stok persediaan, atau laporan penjualan harian.
Informasi ini membantu manajer operasional dalam pengambilan keputusan sehari-
hari.
2. Tingkat Manajemen Menengah:
- Informasi Taktis: Informasi ini digunakan oleh manajer tingkat menengah
untuk merencanakan dan mengelola operasi dalam jangka menengah. Ini
mencakup laporan yang memberikan gambaran tentang kinerja jangka menengah,
seperti analisis penjualan bulanan, perkiraan produksi triwulanan, atau analisis tren
keuangan tahunan. Informasi ini membantu manajer tingkat menengah dalam
merencanakan dan mengambil keputusan taktis.

3. Tingkat Manajemen Puncak:


- Informasi Strategis: Ini adalah informasi yang digunakan oleh eksekutif atau
manajemen puncak untuk mengambil keputusan strategis yang mempengaruhi arah
keseluruhan organisasi. Informasi ini cenderung bersifat ringkasan dan
mengarahkan arah organisasi dalam jangka panjang. Contoh informasi ini
mencakup laporan keuangan tahunan, analisis tren pasar jangka panjang, dan
perencanaan strategis jangka panjang. Informasi ini membantu manajemen puncak
dalam merumuskan strategi bisnis dan mengambil keputusan besar yang dapat
memengaruhi arah keseluruhan perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa setiap tingkat manajemen membutuhkan jenis
informasi yang berbeda sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka dalam
organisasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang baik dirancang untuk
menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan setiap tingkat manajemen,
sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien di
semua tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai