Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan teknologi saat ini terus berkembang sangat cepat sehingga pada

saat ini kebutuhan digitalisasi serta era globalisasi yang terjadi membuat

kebutuhan akan permintaan bahan baku, suku cadang dan barang menjadi sangat

beragam. Untuk memenuhi jaringan distribusi global oleh sebab itu dibangun

sebuah sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk mendukung hal tersebut.

Jaringan distribusi yang efektif dan efisien tersebut dapat dikategorikan dengan

mempunyai beberapa indikator pembiayaan, distribusi fisik, pengambilan risiko,

penyelarasan barang, promosi serta penelitian akan perencanaan (Kotler, 2018).

Distribusi melalui transportasi memegang peranan penting dalam melakukan

bisnis perdagangan internasional dimana terjadi proses inbond dan outbond

logistik untuk menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen akhir.

Permasalahan transportasi tersebut mencakup kemudahan untuk mendapatkan

suatu produk kapan dan dimana saja apabila proses pendistribusiannya dilakukan

dengan baik. Kemudahan mendapatkan barang ini mengandung suatu opportunity

cost yaitu peluang memenangkan bisnis jasa transportasi pengiriman barang.

Untuk itu transportasi merupakan hal yang sangat penting yang menjadi bisnis inti

bagi perusahaan ekspedisi jasa pengangkutan barang.

Berdasarkan perkiraan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), pertumbuhan

e-commerce di Indonesia meningkat lebih dari 40 persen pada 2021. Peningkatan

ini sejalan dengan pergeseran gaya hidup masyarakat ke arah digital dan semakin

1
2

berkembangnya digitalisasi sistem pembayaran. Pertumbuhan e-commerce dari

2020 ke 2021 bertumbuh cukup signifikan, dua digit. Estimasi lebih dari 40

persen. Kita masih menunggu data finalnya tetapi kami yakin pertumbuhannya di

atas 40 persen year-on-year. Dari sisi ukuran dan pertumbuhan pasar, usaha

pengiriman jasa kurir mengalami peningkatan. Pendorong utamanya tak terlepas

dari lonjakan transaksi e-commerce dalam 3 tahun terakhir ini.

Volume transaksi dan perdagangan lewat e-commerce jelas memerlukan jasa

logistik, terutama jasa kurir. Bahkan transaksi e-commerce ini telah mencakup

hampir semua perdagangan barang konsumen (consumer goods), seperti pakaian,

peralatan rumah tangga, buku, aksesori, boneka dan mainan, kosmetik dan produk-

produk kesehatan, dan lain-lain. Selama masa pandemi Covid-19, yang diikuti

kebijakan pembatasan mobilitas orang, mendorong kebutuhan layanan pesan-antar

untuk berbagai barang-barang konsumen sehari-hari. Adanya peningkatan ukuran

dan pertumbuhan pasar jasa kurir ini mendorong pemain usaha jasa kurir baru

untuk memasuki bisnis ini. Baik perusahaan jasa kurir domestik maupun regional

atau internasional. Di sisi lain, dalam mendirikan dan menyelenggarakan usaha

jasa kurir, baik dari sisi perizinan, permodalan, dan persyaratan kompetensi usaha,

sangatlah mudah. Hal inilah yang menyebabkan tingkat persaingan usaha di sektor

jasa kurir semakin tinggi (Hafizha et al., 2019).

Hampir setiap perusahaan sejatinya memiliki tujuan untuk memperoleh laba

atau keuntungan yang maksimal. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut

perusahaan memerlukan perencanaan dan juga pengendalian biaya. Selain itu,

Perusahaan jasa pun memerlukan informasi mengenai biaya yang berkenaan


3

dengan suatu kegiatan untuk kebutuhan internal perusahaan. Informasi biaya

tersebut berguna bagi perusahaan dalam rangka mengelola dan menyusun suatu

perencanaan sumber ekonomi untuk menghasilkan suatu keluaran, bahkan

memberikan informasi untuk menilai kinerja bagian yang ditinjau dari efektifitas

dan efisiensi biaya bagian yang bersangkutan.

Informasi biaya mempunyai tiga tujuan pokok dalam mengelola sumber

ekonomi perusahaan, yaitu menentukan harga pokok, pengendalian biaya dan

pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan, umumnya kegiatan

perusahaan jasa sesuai dengan permintaan para pelanggan atau konsumen. Selain

biaya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa perlu melakukan

perhitungan dan juga penentuan harga pokok produksi.

Harga pokok produksi adalah biaya yang melekat pada suatu aktiva yang

belum dikonsumsi atau digunakan dalam upaya merealisasi pendapatan dalam

suatu periode dan akan dikonsumsi dikemudian hari, sedangkan penentuan harga

pokok produksi merupakan pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk

yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Adapun tahapan dalam menentukan

harga pokok produksi, yaitu: (1) pengumpulan biaya, (2) penggolongan biaya dan

(3) pengalokasian biaya. Penentuan harga pokok diperusahaan jasa pengiriman

barang sama halnya dengan penentuan harga pokok diperusahaan manufaktur,

namun dalam perhitungannya perusahaan jasa tidak melibatkan biaya bahan baku

(misalnya bahan baku kayu pada perusahaan mebel) (Wati Aris & Gyan, 2017)

Walaupun belakangan ini Indonesia diterpa dengan adanya pandemi covid19

yang menyebabkan penurunan pejualan dan pembelian serta aktivitas ekonomi di


4

berbagai sektor akan tetapi pada akhir tahun 2021 peningkatan ekonomi dalam

sektor pergudangan serta angkutannbarang mulai meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya. Hal ini secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa pertarungan

akan kualitas pelayanan jasa dalam pengiriman barang telah dimulai kembali

dengan berbagai kualitas dan jenis pelayanan yang ditawarkan kepada para

pelanggan, peningkatan perekonomian dalam sektor pergudangan dan jasa

angkutan dapat dilihat dapam tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Pergudangan dan Angkutan Barang

Sumber: Kata Data.Com

Berdasarkan data pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa telah terlihat

peningkatan usaha dalam sektor pegudangan dan jasa angkutan 2 sampai 3 persen.

Hal ini membuktikan bahwa persaingan usaha akan terus berjalan oleh karena itu

dibutuhkan perbedaan dalam pelayanan serta jenis tarif yang ditentukan kepada
5

setiap para pengguna jasa angkutan barang. Maka secara tidak langsung kreativitas

dari setiap perusahaan jasa pengiriman barang dibutuhkan dalam menghadapi

persaingan saat ini. Kreativitas dalam perusahaan jasa pengiriman barang salah

satunya yaitu bagaimana perusahaan dalam menentukan harga jasa

pengiriman/tarif pengiriman barang atau biasa dikenal dalam istilah perang tarif

antar kompetitor dengan jenis jasa yang sama (Juniariska et al., 2018).

Perang tarif antar sesama perusahaan jasa pengiriman barang terjadi biasanya

dikarenakan perbedaan jasa/kualitas pelayanan yang diberikan oleh setiap

perusahaan jasa pengiriman barang hal ini dapat dikategorikan seperti pengiriman

barang expres atau pengiriman barang standar. Dikarenakan adanya perbedaan

hari dalam hal ini kecepatan waktu pengiriman maka terjadilah perbedaan tarif

antar sesama perusahaan jasa pengiriman barang. Selain itu perbedaan tarif juga

diterjadi dikarenakan jangkauan atau aksesibilitas yang terjadi di wilayah tersebut

(wilayah pengiriman yang dituju) hal ini dapat dikarenakan belum adanya kantor

cabang/kantor yang berada di wilayah tujuan sehingga membutuhkan jasa

perusahaan lain dalam membantu pengiriman barang tersebut.

Hal ini dapat terjadi jika perusahaan jasa pengiriman barang tersebut masih

merintis atau perusahaan jasa pengiriman barang yang baru memulai usahanya.

Selain itu perbedaan tarif juga dapat dikebakan kenaikan harga Surat Muatan

Udara (SMU) yang diterapkan empat maskapai penerbangan hal ini pernah terjadi

pada tahun 2018 sehingga harga jasa pengiriman barang khususnya bagi via udara

meningkat hampir 20% dari harga biasanya (Nova et al., 2016). Oleh sebab itu hal

ini juga dapat terjadi secara keseluruhan perusahaan jasa pengiriman barang
6

dikarenakan sistem yang telah merubah hal tersebut. Oleh sebab itu dalam

sebaiknya para perusahan jasa pengiriman barang dalam menentukan tarif yang

sesuai dengan pelayanan yang diberikan diperlukanya riset terlebih dahulu akan

biaya-biaya yang akan dikeluarkan sehingga dapat menentukan tarif yang sesuai

dengan keinginan para pengguna jasa.

Salah satu perusahan jasa pengiriman barang yang ada di Indonesia adalah PT

Wahana Multi Logistik yang merupakan perusahaan yang perkembanganya sangat

pesat hal ini dikarenakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2001 ini dapat

menjangkau wilayah seluruh Indonesia dalam hal jasa pengiriman barang. Dengan

visi perusahaan logistik yang kuat dan mengutamakan keselamatan pelanggan dan

kepuasan sebagai prioritas utamanya maka hal ini ditunjang dengan misi

perusahaan yang sangat komplek yaitu salah satunya memberikan pelayanan

prima dengan harga yang kompetitif. Dengan penyediaan layanan pengiriman

barang berbagai jenis barang serta memiliki modal pelayanan tiga moda

transportasi yaitu laut, darat dan udara maka perusahaan ini mampu bersaing

dengan perusahaan lainnya dalam sektor jasa pengiriman barang.

Akan tetapi dengan bertambah dewasanya PT Wahana Multi Logistik maka

semakin banyak perusahaan yang menginginkan bekerja sama dalam sektor

pengiriman barang agar segala pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat

efektif dan efisien sehingga menimbulkan kepuasan kepada para pengguna jasa.

Seperti diketahui dalam pra penelitian yang dilakukan oleh penulis PT Wahana

Multi Logistik memiliki tiga mitra yang selalu membantu dalam melakukan

pelayanan jasa pengiriman barang untuk mencakup wilayah Indonesia. Akan tetapi
7

belakagan ini terdapat kenaikan dan penurunan harga pengiriman barang yang

terjadi sehingga Perusahaan juga perlu menyesuaikan tarif pengiriman barangnya

kepada para pengguna jasa.

Penyesuaian tarif pengiriman barang ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan

jasa pelayanan serta kualitas yang diberikan kepada para pengguna jasa sehingga

para pengguna jasa tetap memilih menggunakan jasa pengiriman barangnya

kepada PT Wahana Multi Logistik. Oleh sebab itu PT Wahana Multi Logistik

perlu dapat menghitung seberapa besar perbedaan tarif yang ditawarkan oleh para

perusahaan yang ingin membantu dalam melakukan pengiriman barang tersebut.

Terlebih hal ini akan berakibat dalam menentuan tarif jasa perusahaan.

Menurut (Lupiyoadi, 2019) menerangkan bahwa tarif jasa adalah sejumlah

uang (ditambah beberapa produk lain jika perlu) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari jasa pelayanan. Dalam menentukan tarif

jasa biasanya perusahaan jasa harus memperhatikan tujuanya yaitu bertahan,

memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, prestise, Return on Investment,

pendapatan, kapasitas dan pendapatan. Sehingga delapan hal ini menjadi tolak

ukur penting Ketika sebuah perusahaan jasa menentukan tarif yang akan di

berikan kepada para pengguna jasa.

Maka, persaingan penetapan tarif ini dapat diminimalisir dengan adanya

kreativitas dari sisi perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat dalam

memilih partnet (mitra) kerja sehingga penetapan tarif dan kualitas pelayaan yang

diberikan kepada para pengguna jasa telah sesuai dengan keinginan para pengguna

jasa dan tetap memberikan kepuasan pelanggan. Akan tetapi tetap memperhatikan
8

persaingan usaha dan keuntungan dalam kegiatan perusahaan agar perusahaan

dapat berjalan sebagaimana mestinya (Harini, 2018). Maka sudah sepatutnya

dilakukan sebuah terobosan dalam melakukan sebuah keputusan dalam penetapan

tarif jasa yang diberlakukan oleh perusahaan dan melihat dari berbagai aspek

operasional dan administrasi sehingga jasa tersebut tetap efektif dan efisien dalam

berbagai sisi. Berdasarkan fenomena penelitian dan masalah yang telah penulis

uraikan diatas penulis merasa akan melakukan kajian lebih dalam mengenai hal

tersebut dalam berbentuk Tesis Penelitian yang berkaitan dengan persaingan tarif

pengiriman barang, kualitas pelayanan yang diberikan serta alur keputusan dalam

penentuan tarif tersebut di PT Wahana Multi Logistik, penulis mengangkat judul

penelitian yaitu “Analisis Persaingan Tarif Pengiriman Barang Berdasarkan

Kualitas Pelayanan Pada Jasa Angkutan Barang di PT Wahana Multi

Logistik Tahun 2022”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuarikan diatas, maka penulis

dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam fenomena penelitian tersebut

yaitu sebagai berikut:

1. Semakin banyak perusahaan yang bergerak dibidang ekspedisi yang

bermunculan

2. Terjadinya persaingan tarif pengiriman barang dalam perusahaan jasa

pengiriman barang

3. Terdapatnya keluhan pelanggan dikarenakan perbedaan tarif pengiriman

barang dengan perusahaan jasa pengiriman lain


9

4. Sulitnya menentukan vendor/mitra kerja yang tepat dalam menetapkan standar

pelayanan pengiriman barang oleh perusahaan

5. Menurunnya tingkat penggunaan jasa pengiriman barang oleh para pengguna

jasa di perusahaan

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang,

dan identifikasi masalah maka tidak semua identifikasi masalah tersebut akan

penulis kaji dan dalami sebagaimana mestinya. Penulis mengangkat judul analisis

persaingan tarif pengiriman barang berdasarkan kualitas pelayanan pada jasa

angkutan barang di PT Wahana Multi Logistik tahun 2022. Maka, penulis akan

membatasi pembahasan hanya dalam persaingan tarif jasa pengiriman barang yang

diukur melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pengguna jasa.

Hal ini sejalan bahwa apa yang dibayar oleh pengguna jasa maka pelayanan

yang akan diberikan juga sesuai dengan tarif yang ditentukan. Akan tetapi penulis

menggaris bawahi bagaimana menentuan tarif jasa pengiriman barang tersebut

sehingga penulis merasa hal ini perlu di jabarkan agar setiap pengguna jasa

mengetahui mengapa tarif pengiriman barang tersebut dengan harga seperti itu.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta batasan penelitian yang telah

disampaikan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan di bahas

didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:


10

1. Bagaimana persaingan tarif jasa pengiriman barang dapat terjadi di PT

Wahana Multi Logistik?

2. Bagaimana penentuan tarif pengiriman barang di PT Wahana Multi Logistik?

3. Bagaimana pemilihan vendor/mitra kerja dalam jasa pengiriman barang oleh

PT Wahana Multi Logistik?

4. Bagaimana kesesuaian tarif jasa pengiriman barang dengan kualitas pelayanan

yang di berikan oleh PT Wahana Multi Logistik?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian yang telah diuraikan diatas maka,

tujuan dan manfaat dari dilakukanya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis persaingan tarif jasa pengiriman barang

dapat terjadi di PT Wahana Multi Logistik.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis penentuan tarif pengiriman barang di PT

Wahana Multi Logistik.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pemilihan vendor/mitra kerja dalam jasa

pengiriman barang oleh PT Wahana Multi Logistik.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian tarif jasa pengiriman barang

dengan kualitas pelayanan yang di berikan oleh PT Wahana Multi Logistik.

Selanjutnya, setelah mengetahui tujuan penelitian ini maka, penulis

menguraikan manfaat yang akan dirasakan atau dihasdilkan dari dilakukan sebuah

penelitian yang berhubungan dengan persaingan tarif jasa pengiriman barang serta

kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh

perusahaan yaitu sebagai berikut:


11

1. Manfaat Teoritis

Sebagai persyaratan menempuh jenjang akhir kuliah Program Studi

Magister Manajemen Transportasi di Institut Transportasi dan Logistik

Trisakti, serta menambah pengetahuan teoritis dibidang ilmu pengetahuan

berkaitan dengan persaingan tarif pengiriman barang berdasarkan kualitas

pelayanan pada jasa angkutan barang di PT Wahana Multi Logistik.

2. Manfaat Praktis

Sebagai informasi tambahan dan sumbangan ilmu pengetahuan dari

penulis mengenai persaingan tarif pengiriman barang berdasarkan kualitas

pelayanan pada jasa angkutan barang di PT Wahana Multi Logistik. Serta

sebagai bahan masukan atau informasi kepada Pimpinan Perusahaan yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan sebagai bahan evaluasi untuk

peningkatan kualitas dan mutu kinerja agar mencapai target yang

direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai