Anda di halaman 1dari 17

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

SOSIALISASI PERSIAPAN
PELAKSANAAN
TIME RELEASE STUDY EKSPOR
Semarang, 06 November 2018

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
APA ITU TRS ?

Suatu metode standar dan sistematis untuk mengukur


waktu rata-rata yang diperlukan untuk penyelesaian
ekspor barang. Dimulai sejak pengurusan dokumen
ekspor (PEB) atau perijinan lartas (jika ada) hingga
keberangkatan sarana pengangkut, termasuk setiap
detail kegiatan di dalamnya.

2 2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Tujuan TRS
 Mengidentifikasi adanya hambatan dalam proses penyelesaian
ekspor barang
 Menilai prosedur yang sudah ada sekarang
 Menyusun dasar pengukuran performa fasilitasi/perijinan ekspor
 Mengidentifikasi adanya kemungkinan untuk mengembangkan
fasilitasi/perijinan ekspor

 Dwelling Time
 Logistics Performance Index (LPI) PENILAIAN
 Ease of Doing Business – Indikator
Trading Across Border
EKSPOR ???
Tools Penilaian

3 3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DB 2019: SNAPSHOT KEMUDAHAN BERUSAHA DI INDONESIA

DB 2018 DB 2019
DTF Score 66,54 67,96 POSISI INDONESIA:
Indikator EODB
RANKING KE-73 DARI 190 NEGARA YANG
1. Starting a Business 77,93 81,22 DILAKUKAN SURVEY
2. Dealing with Construction Permits 66,08 66,57
Walaupun Indonesia secara keseluruhan
3. Registering Property
tercatat telah mengalami kemajuan
59,01 61,67
penambahan skor DTF 1.42, yang berarti
4. Getting Electricity 83,87 86,38
semakin mendekati posisi negara berkinerja
5. Paying Taxes 68,04 68,03 terbaik dalam hal kemudahan berusaha
6. Getting Credit 65,00 70,00 (distance to frontier score), namun posisi
7. Protecting Minority Investors 63,33 63,33 Indonesia turun 1 peringkat dibandingkan
8. Trading Across Borders 67,27 67,27 tahun lalu (DB 2018 Peringkat ke-72 dari 190
9. Enforcing Contracts 47,23 47,23
negara).
10. Resolving Insolvency 67,61 67,89
* Ada penyesuaian skor DTF Indonesia untuk DB 2018

4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
REFORMASI DAN PERGERAKAN DATA DALAM LAPORAN DB 2019:
6. TRADING ACROSS BORDERS

Perbaikan Skor untuk Waktu Impor: Documentary Compliance Skor DTF relative sama

↓13

Data Revisi
 Penghapusan SSPCP (Surat Setoran Pabean Cukai dan Pajak) sebagai dokumen prasyarat impor
Perbaikan Yang Tidak Memenuhi Kualifikasi Untuk Tercatat Sebagai Reformasi (Dampak Kurang Dari 10%)
 Penurunan waktu dan biaya transportasi domestik untuk impor dan ekspor karena telah beroperasinya tol akses Tanjung Priok
 Penurunan waktu karena SPPB diterbitkan secara elektronik di Jakarta dan Surabaya (meski masih harus dicetak dan memperoleh
stempel dari petugas Bea Cukai)

* Kriteria dan asumsi dasar Survey EODB-TAB detail, hasil penilaian pada indikator Trading Across Border sulit
digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala di lapangan dan menentukan area mana yang dapat
dilakukan perbaikan.

5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
GUIDANCE TRS

1994 WCO TRS Handbook

2001 WCO TRS Guide

2005 WCO TRS Software

2011 WCO TRS Guide Version II

6 6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Manfaat TRS

7 7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Manfaat TRS
Prosedur, Proses dan Regulasi
 Mendiagnosa efisiensi prosedur kepabeanan
 Adanya pengukuran TRS diharapkan dapat
meningkatkan kepatuhan masing-masing pihak
(internal maupun eksternal) sesuai dengan tugas
dan fungsinya
 Simplifikasi dan harmonisasi prosedur kepabeanan
 Otomasi proses kepabeanan
 Usulan perubahan atau penyusunan peraturan
kepabeanan atau peraturan lain

8 8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Manfaat TRS
Organisasi
 Realokasi pegawai dan sumber daya agar lebih
optimal
 Reformasi kelembagaan

Pengukuran performa pelabuhan


 Dapat digunakan sebagai quality assurance
mechanism
 Meningkatkan transparansi DJBC
 Dapat digunakan bersama dengan stakeholders
untuk peningkatan performa pelabuhan

9 9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TRS DI INDONESIA

2010: Pelaksanaan TRS ke-1 di Bitung dan Entikong


2011: the 4th BIMP-EAGA Heads of Customs Meeting
menyepakati untuk melaksanakan TRS dua tahun sekali
2012 : TRS ke-2 di Bitung dan Entikong
2014 : TRS ke-3 di Bitung, Nunukan dan Tarakan
2015 : TRS ke-4 di Semarang, Makassar, Pontianak, Tanjung
Perak, Belawan)

1010 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TRS in Exportation
Appendix 7
Guide To Measure The Time Required for The Release of Goods - WCO, 2011 -

The TRS methodology is applicable to the Outright Exportation Customs regime. TRS in Export may be useful for
those countries which have not yet introduced modern Customs export procedures, while many Customs
administrations provides release status within a few minutes after the registration of the Goods Declaration for
export through an automated Customs clearance system. The Export TRS from registration of the Goods
Declaration to release may be meaningful for some countries which impose export Customs duties, since the
assessment of duties and risk management could take time.

11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TRS in Exportation
TRS Export – New Zealand (2009)

NZCS is one of the first WCO Members to undertake a TRS in exportation based on the WCO TRS Guide. NZCS
requires all export goods, apart from exemptions, to be cleared before the loading. The export entry (Goods
declaration for export) has to be lodged with Customs no later than 48 hours before loading of sea cargo so that
the cargo can be loaded on the scheduled vessel. Declarants are able to also lodge an export entry after that time
line, however NZCS does not guarantee the cargo will be loaded as scheduled. Export cargo can be delivered to the
port or terminal before the lodging of the entry. Based on this export procedure NZCS undertook a TRS.

12 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Waktu Ekspor
Waktu Ekspor adalah:
Waktu berapa lama pengurusan dokumen ekspor sampai dengan keberangkatan sarana pengangkut.
Waktu Ekspor terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu Pre-Clearance, Clearance, dan Post-Clearance.

PRE- CLEARANCE CLEARANCE POST- CLEARANCE

Waktu yang diperlukan sejak Waktu yang dibutuhkan dari Waktu yang dibutuhkan sarana
pengurusan perijinan ekspor;
sejak barang masuk ke pengangkut keluar dari
penyiapan barang ekspor; submit
Kawasan Pabean (Gate in) Kawasan Pelabuhan.
Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB) ke Bea Cukai sampai dengan
sampai dengan proses

penerbitan NPE pemuatan ke atas kapal

Faktor Penentu: Faktor Penentu: Faktor Penentu:


1. Proses penerbitan lartas
2. Proses submit PEB
1. Proses kesiapan TPS dan pihak 1. Proses penerbitan SPB;
3. Penelitian lartas oleh Analyzing Point lain untuk memfasilitasi 2. Proses kepanduan
4. Proses pemeriksaan fisik, untuk barang yang pemasukan barang yang telah
terkena pemeriksaan terbit NPE ke TPS, dan pemuatan
5. Proses pembetulan PEB
6. Penarikan kontainer dari gudang eksportir ke ke kapal.
TPS. 2. Proses pemeriksaan fisik (PEB
Jalur Merah)

13 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Arus Barang dan Dokumen dalam
Time Release Study Ekspor

Warehouse Gate In Loading

Flow of
Goods n Documents :
Warehouse Customs Clearance Gate In Stacking in CY Customs Loading (ship Departure
Clearance transhipment)
 OGA  PEB at Customs  CMS (Container  EIR(Equipment  LHP (Merah)  Pemuatan  SPB (Surat
Recom/Permit  Billing (jika kena BK) at Movement Slip)-Catatan Interchange  NPE (Merah) barang dari Persetujuan
 Invoice, P/L Bank waktu masuk gate Receipt)  Pihak (Customs truk ke SP Berlayar)
 Submit PEB  OGA Recom/Permit  Pihak (Exporter/PPJK;  Pihak (Terminal Exporter;  Catatan  Kepanduan
 Shipping Examine (AP) Customs; Terminal Operator; Cust.Broker Pemuatan ?
Instruction  NPE/PKBE/PPB/ Contoh Operator; Trucking; Shipping Line; (PPJK);  Pihak (Terminal
 Pihak (Customs; 3D/Contoh 3G at Security) Loader Co.; Terminal Operator;
Exporter; Cust. Customs  Jika merah, proses pre- Forwader; Operator) Shipping Line;
Br (PPJK))  Pihak (Customs; clearance sampai pada Exporter) Loader Co.;
Exporter; Cust.Broker proses celarance Trucking;
(PPJK); Bank + OGA) Forwader)

Customs Clearance? Post-


CLEARANCE
PRE-CLEARANCE (Barang)

Customs Clearance? CLEARANCE


(Dokumen)

14
Scope/Ruang Lingkup
No. Uraian Keterangan
1 a. Jenis prosedur yang • Ekspor dengan PEB (BC 3.0)
diukur • FCL
• Sarana Pengangkut Laut.
b. Pengecualian Ekspor Konsolidasi, Ekspor sementara, dan Reekspor

2 Titik awal pengukuran Saat mulai pengurusan ijin (apabila ekspor memerlukan izin) atau saat
submit/pengajuan PEB (apabila ekspor tidak memerlukan izin)
3 Titik akhir pengukuran Saat keberangkatan Sarana Pengangkut tujuan Ekspor (Lepas Tambat) (data
diperoleh dari Inaportnet/TPS)
4 Metode sampling Jumlah sample :
• sesuai rumus Slovin dengan margin of error 5%.
• Proporsional pada penjaluran (Jalur merah dan jalur hijau) dan pada jenis
ekspor (KITE, TPB dan Umum) sesuai data ekspor masing-masing kantor
pada 6 bulan terakhir.
5 Durasi studi • Sosialisasi : Minggu I Nov
• Uji Coba : Minggu I Nov
• Pelaksanaan : Mulai minggu II Nov
Sample diambil dari PEB dengan Nopen tgl 19-25 Nov 2018
• Alowance untuk post clearance adalah 1 minggu (s.d. 2 Desember)

15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Scope/Ruang Lingkup
No. Uraian Keterangan
6 Metode Studi • Pengumpulan data secara manual melalui pengisian kuesioner dan
penarikan data elektronik dari SKP (CEISA) dan dari unit lain (Inaportnet,
TPS).
• Kuesioner dibagikan kepada eksportir atau PPJK yang ditunjuk dengan
meminta mengisi data untuk periode tertentu (Misal mulai H-7 Periode TRS)
• Dari kuesioner yang kembali dari responden, ditarik data terkait dari CEISA
atau unit terkait lainnya
• Data ekspor diluar cakupan dieliminasi dan sisanya menjadi data TRS untuk
dikelola.

7 Pengumpulan Data • Pengumpulan data, validasi data serta pengolahan data dalam format Excel
oleh masing-masing KPUBC/KPPBC. Kemudian masing-masing KPUBC/KPPBC
membuat analisa dan rekomendasi untuk diplenokan di Kantor Pusat.
• Data yang telah divalidasi paling lambat dikirim ke DTK minggu I Desember.
• Data yang telah divalidasi, analisa dan rekomendasi paling lambat dikirim ke
DTK minggu II Desember.

8 Uji Coba 1-2 PEB Periksa Fisik


Masukan berdasarkan hasil ujicoba disampaikan ke DTK paling lambat 12 Nov
2018

16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


2018

www.beacukai.go.id @beacukaiRI
@beacukaiRI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai @beacukaiRI humaskpdjbc@gmail.com
17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI Kementerian Keuangan RI

Anda mungkin juga menyukai