Anda di halaman 1dari 8

GKPA MANDALASENA

1
Di ambil pada tahun 19-juni-2023
2

2
Di ambil pada tahun 19-juni 2023
3

 Sejarah berdirinya

3
Di ambil pada tahun 19-juni 2023
Pada tahun 1980 di salah satu kampung yang di namai Sitodok awal
masuknya Pirman Tuhan oleh salah satu tokoh yaitu Leto padang
simamora dan dia lah yang mendirikan Gereja di kampung yang di
namai Sitodok dan begitu lah awal mula nya berdiri rumah Tuhan
pada saat itu. Namun seiiring berjalaan nya waktu pada Tahun 1936
ada yang menentang berdirinya rumah Tuhan(Gereja) dan sampai
merobohkan rumah tuhan tersebut tidak tau pasti apa alasan di
robohkan nya rumah Tuhan tersebut. Dan nama dari penentang
kekeristenan pada saat itu iyalah Jalenggang simamora dan si
Jalenggang ini adalah seorang Raja pada saat itu. Maka dari itu
Letopadang Simamora pun bersedih atas roboh nya Rumah Tuhan
pada saat itu dan setelah itu Leto padang simamora pun melaporkan
perbuatan si jalenggang tersebut ke Bunga Bondar di mana salah satu
kampung tersebut memiliki Pendeta pada saat itu. Setelah apa yang di
perbuat si jalenggang simamora ini di sampaikan oleh Leto padang
simamora, maka dari itu di panggil lah si jalenggang simamora ini ke
Bunga Bondar namun untuk panggilan pertama si jalenggang ini
menolaknya. Tidak sampai di situ panggilan kedua ini berasal dari
Sibolga dan dengan latar belakang(alasan) penerimaan
Pijoloit(Penghargaan) agar menjadi raja di padang bolak, dan di
panggilan kedua ini si jalenggang simamora pun datang ke Bunga
Bondar untuk menerima hal tersebut. Namun sesampai nya
jalenggang simamora di Bunga Bondar dia pun di tangkap oleh orang-
orang belanda dan selanjutnya tidak di ketahui pasti bagaimana cerita
si jalenggang simamora ini, namun si jalenggang simamora ini sampai
sekarang tidak pulang dari Bunga Bondar. Selanjutnya karena sudah
banyak yang menerima Pirman Tuhan
pada saat itu maka pada Tahun 1936 di dirikan lah Gereja di
Mandalasena kemudia semakin berkembang Gereja Yang di dirikan
di Mandalasena maka datanglah Para Pendeta ke Mandalasena dan
tujuan datangnya para Pendeta pada saat itu iyalah untuk mendirikan
Sekolah Jending di Mandalasena dan berdekataan dengan gereja
tersebut.
Maka setelah di dirikannya Sekolah Jending tersebut banyak
murit-murit yang bersekolah di Sekolah Jending tersebut dan bukan
hanya orang Kristen yang masuk menjadi murit pada saat itu
melainkan banyak jugak dari Agama Islam(Muslim) Namun harus
berdoa Memakai bahasa Kristen pada saat itu dan tidak hanya sampai
di situ seluruh murit juga harus tau 10 Titah yang ada di Keristen baik
dia Islam namun harus tau hal tersebut.
Setelah mengetahui hal tersebut maka mulai lah mereka ke
pengetahuan Umum seperti berhitung,membaca dan yang lainya dan
seiring nya waktu maka di dirikan lah sekolah di Janji Mauli. Itu lah
alasan mengapa orang-orang pada jaman itu pandai menyebut kan
Pengakuan Iman Rasuli, Titah ke 10, dan juga Doa Bapa Kami
baik dia Beragama Keristen maupun Islam. Setelah berdirinya sekolah
di Janji Mauli tersebut maka Para Pengajar Sekolah Jending pun
kembali ke pos nya masing-masing.
Maka kembali lagi ke Gereja GKPA di Mandalasena terdapat 3
Sintua yang melayani pada saat itu dan nama dari ke 3 sintua tersebut
yaitu yang pertam Guru Viktor Dongoran, dan yang kedua Guru
Artur Hasibuan, dan yang ke tiga Guru Penias Dongoran, dan
nama-nama yang di sebutkan tersebut tidak ada yang berasal dari
kampung ini melaikan asla mereka dari sebuah kampung yang di
namai Sunge Pining. Jadi karena mereka yang mengajar sebagai Guru
di Mandalasena maka di angkat atau di tunjuklah mereka sebagai
sintua di GKPA Mandalasena pada saat itu. Dan Guru viktor ini di
pilih sebagai Guru Parlagutan Di GKPA Mandalasena pertama kali.
Dan penghargaan juga di berikan pada saat itu kepada Guru Artur
Hasibuan ini dan penghargaan tersebut berupa di angkat menjadi
Pendeta dan itu lah ketiga Tokoh yang pertamakali menjadi sintua di
GKPA Mandalasena.
Dan generasi kedua setelah Ketiga Guru dari sunge pining itu
kembali maka di pilih lah beberapa sintua di Mandalasena di antara
nya yang pertama iyalah Sintua Jakeus simanjuntak dan juga yang
ke dua adalah Sintua Salem Simbolon(Di pilih menjadi Guru
parlagutan) dan tahun mereka Bertugas pada Saat itu iyalah Tahun
1953.
Dan ketika Sintua Salem Simbolon Masih menjadi ketua
Parlagutan maka di usulkan lah membuat Pesta Jubeleum Di GKPA
Mandalasena yang ke Seratus Tahun dan pesta nya tersebut di Tahun
1980.
Dan Pesta Jubeleum yang kedua memperingati 125 tahun dan
acara tersebut berada pada tahun 2005 dan pada saat itu ketua
parlagutan yang bernama St. Bungaran Dongoran.

 TOKOH PERTAMA MENERIMA PIRMAN TUHAN


TAHUN 1880
 LETO PADANG SIMAMORA

 PELAYAN GENERASI PERTAMA 1936


 Guru VIKTOR DONGORAN(GURU PARLAGUTAN)
 Guru ARTUR HASIBUAN
 Guru PENIAS DONGORAN

 PELAYAN GENERASI KE DUA TAHUN 1953


 SINTUA JAKEUS SIMANJUNTAK
 SINTUA SALEM SIMBOLON(GURU PARLAGUTAN 3X)
 SINTUA POLTAK DONGORAN
 SINTUA PINUS DONGORAN
 SINTUA TAON SIMBOLON

 PELAYAN GENERASI KE TIGA DAN SAMPAI


SEKARANG 1983-2023
 SINTUA HESKIEL SIMANJUNTAK
 SINTUA BOAS HARAHAP
 SINTUA TOGU HARAHAP
KE EMPAT
 SINTUA MARULI SIMANJUNTAK
 SINTUA ALPRET SIMANJUNTAK
 SINTUA HADAMEAN SIMANJUNTAK
 SINTUA BUNGARAN DONGORAN(GURU PARLAGUTAN
2005)
 SINTUA ROMEL DONGORAN(GURU PARLAGUTAN 2021)
 SINTUA RONAL SIMBOLON
 SINTUA LEDIMER SIMBOLON
 SINTUA ALPON SIMBOLON(GURU PARLAGUTAN 2015)

 KEJADIAN YANG TERCATAT DALAM SEJARAH


GKPA
 1O JULI, 2005 MARUJUNG NGOLU Pdt. HIERONIMUS
BONAR PARULIAN MATONDANG,STh (Ephorus GKPA).
Hatiha Mulak Sian Panghobasion Di GKPA Mandalasena Resot
Padang Bolak.

 PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH MINGGU


2022
 KETUA : SINTUA BUNGARAN DONGORAN
 SEKERTARIS : SINTUA LEDIMER SIMBOLON
 BENDAHARA : SINTUA ALPON SIMBOLON

NB: JANGAN PERNAH LUPAKAN SEJARAH.(JASMERAH)

Anda mungkin juga menyukai