Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PEREDARAN DARAH

XI MIPA 6
Nama : Amiroh ‘Alimah Zuhairoh Azka / XI MIPA 6

A. JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS


1. Sistem peredaran darah manusia terkait erat dengan sistem respirasi dan sistem pencernaan.
Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!

A. Sistem Peredaran Darah:


 Sistem peredaran darah, yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah itu
sendiri, bertanggung jawab untuk mengalirkan oksigen, nutrisi, dan zat-zat lainnya ke
seluruh tubuh.
 Selain itu, sistem peredaran darah juga mengumpulkan produk sisa dan karbon dioksida
dari sel-sel tubuh untuk dibuang melalui organ-organ pengeluaran, seperti paru-paru
dan ginjal.
B. Sistem Respirasi:
 Sistem respirasi terlibat dalam pertukaran gas, terutama pertukaran oksigen dan karbon
dioksida.
 Paru-paru adalah organ utama dalam sistem respirasi yang mengambil oksigen dari
udara yang dihirup dan membuang karbon dioksida sebagai produk sisa metabolisme.
C. Sistem Pencernaan:
 Sistem pencernaan bertugas untuk mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat
diserap oleh tubuh.
 Nutrisi yang diserap, seperti glukosa dan asam amino, akan diangkut oleh darah menuju
sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi dan bahan bangunan.
Hubungan :
 Oksigen yang dihirup melalui sistem respirasi diangkut oleh darah dari paru-paru ke seluruh
tubuh melalui sistem peredaran darah.
 Nutrisi hasil pencernaan yang diserap oleh sistem pencernaan juga diangkut oleh darah ke
seluruh tubuh untuk mendukung kehidupan sel dan organ.

2. Define the terms:


A. hemoglobin
B. granulosit
C. fibrinogen
D. thrombin
A. Hemoglobin:
 Hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) yang bertanggung
jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ tubuh. Hemoglobin juga
membantu membawa karbon dioksida, produk sampingan metabolisme, dari jaringan kembali
ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui pernapasan.
B. Granulosit:
 Granulosit adalah jenis sel darah putih yang ditandai oleh keberadaan granula dalam
sitoplasmanya. Ada tiga jenis granulosit utama: neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sel-sel ini
memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, melindungi tubuh dari infeksi, dan
berpartisipasi dalam respons inflamasi.
C. Fibrinogen:
 Fibrinogen adalah protein plasma larut yang memainkan peran kunci dalam pembekuan darah
(koagulasi). Selama proses pembekuan, fibrinogen diubah menjadi serat fibrin yang tidak larut,
membentuk jaringan yang membantu menghentikan pendarahan dengan membentuk bekuan
darah. Proses ini sangat penting untuk penyembuhan luka dan mencegah kehilangan darah yang
berlebihan.
D. Trombin:
 Trombin adalah enzim dalam kaskade pembekuan darah yang memainkan peran sentral dalam
mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Konversi ini adalah langkah kritis dalam pembentukan
bekuan darah. Trombin dihasilkan dari prekursornya, prothrombin, melalui serangkaian reaksi
enzimatik yang dipicu oleh berbagai faktor dalam jalur koagulasi.

3. Bagaimana proses terjadinya proses pembekuan darah saat ada luka?

1. Vasokonstriksi:
Saat terjadi luka, pembuluh darah di sekitar area cedera menyempit, mengurangi aliran darah ke
wilayah tersebut. Ini disebut vasokonstriksi, dan bertujuan untuk meminimalkan kehilangan
darah.
2. Pelepasan Platelet (Trombosit):
Cedera pada pembuluh darah menyebabkan pelepasan platelet atau trombosit dari darah ke
area cedera. Trombosit ini berperan penting dalam pembentukan bekuan darah.
Penggumpalan Platelet:

Trombosit menempel pada tepi luka dan satu sama lain membentuk "trombus platelet,"
bertindak sebagai penutup sementara untuk menghentikan pendarahan.
3. Pelepasan Faktor Pembekuan:
Proses ini melibatkan pelepasan faktor pembekuan dari plasma darah. Faktor-faktor ini bekerja
secara berurutan dan membentuk serangkaian reaksi kimia yang menghasilkan trombin.
4. Konversi Fibrinogen Menjadi Fibrin:
Trombin mengubah fibrinogen (protein larut dalam darah) menjadi fibrin (serat yang tidak
larut). Serat-serat fibrin ini membentuk jaringan padat yang menyusun bekuan darah.
5. Pengerasan dan Penutupan Luka:
Jaringan fibrin membentuk jaringan padat seperti jala di sekitar area luka. Ini menguatkan
bekuan darah dan membentuk kerangka untuk sel-sel baru tumbuh. Pada akhirnya, bekuan
tersebut mengering dan membentuk kerak yang melindungi luka.
6. Kontraksi Pembuluh Darah (Retraksi):
Setelah bekuan terbentuk, pembuluh darah di sekitarnya akan berkontraksi atau mengalami
retraksi untuk membantu mengecilkan luka.

Proses penyembuhan yang lebih lanjut melibatkan regenerasi sel-sel dan jaringan di sekitar luka
untuk mengembalikan fungsi normal.

4. Mengapa dinding atrium lebih tipis dibanding dinding ventrikel.

Atrium memiliki dinding yang tipis karena tugasnya dalam memompa dan menerima darah tidak
berat seperti ventrikel sehingga dinding ventrikel lebih tebal dibanding atrium.
Tugas ruang jantung:
• atrium kiri => menerima darah dari paru-paru, dindingnya tipis
• atrium kanan => menerima darah dari seluruh tubuh sehingga berdinding tipis
• ventrikel kiri => memompa darah ke seluruh tubuh sehingga dindingnya menjadi paling tebal
karena kerjanya paling berat
• ventrikel kanan => memompa darah ke paru-paru sehingga berdinding tebal

5. Apa perbedaan antara pembuluh arteri dan vena?


Vena mempunyai tugas dalam mengembalikan darah yang merupakan hasil dari metabolisme
tubuh. Darah yang kembali ke jantung ini sudah mengandung oksigen. Sementara itu, arteri
adalah pembuluh darah yang menyalurkan darah dari jantung ke seluruh jaringan yang ada
dalam tubuh kita

Arteri:
1. Fungsi:
 Arteri membawa darah dari jantung ke berbagai bagian tubuh. Arteri umumnya
membawa darah kaya oksigen (kecuali arteri pulmonalis) dan nutrisi ke seluruh tubuh.
2. Oksigenasi Darah:
 Arteri umumnya membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis, yang
membawa darah ke paru-paru untuk dioksigenasi.
3. Warna Darah:
 Darah dalam arteri cenderung lebih cerah atau merah terang karena mengandung lebih
banyak oksigen.
4. Tekanan Darah:
 Arteri memiliki dinding yang tebal dan elastis yang dapat menahan tekanan darah tinggi
yang dihasilkan oleh pompa jantung selama kontraksi.
5. Struktur Dinding:
 Dinding arteri terdiri dari tiga lapisan: tunika intima (dalam), tunika media (tengah), dan
tunika adventitia (luar).

Vena:
1. Fungsi:
 Vena membawa darah dari berbagai bagian tubuh kembali ke jantung. Vena umumnya
membawa darah yang kaya karbon dioksida dan sisa metabolisme.
2. Oksigenasi Darah:
 Vena umumnya membawa darah yang kurang kaya oksigen, kecuali vena pulmonalis,
yang membawa darah yang baru dioksigenasi dari paru-paru.
3. Warna Darah:
 Darah dalam vena cenderung lebih gelap atau merah tua karena mengandung lebih
banyak karbon dioksida.
4. Tekanan Darah:
 Tekanan darah dalam vena lebih rendah daripada dalam arteri. Dinding vena tidak
sekuat dinding arteri dan tidak memiliki elastisitas yang sama.
5. Klaf (Katup):
 Beberapa vena memiliki klaf (katup) yang berfungsi mencegah aliran balik darah,
membantu memastikan aliran darah hanya menuju jantung.
6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berikan keterangan gambar di atas!

6. Seorang siswa mengamati suatu gambar seperti dibawah ini:

Menurut pengetahuanmu mengenai jantung dan fungsinya, terangkan apa saja yang terjadi, apa
yang terlibat/bagaimana prosesnya!

Klape atrioventrikular (AV) adalah sepasang klape yang terdapat antara atrium (ruang atas) dan
ventrikel (ruang bawah) jantung. Terdapat dua klape AV dalam jantung manusia:
A. Klape Tricuspid:
 Terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
B. Klape Bicuspid atau Mitral:
 Berada di antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
Fungsi Klape Atrioventrikular:
Fungsi utama dari klape atrioventrikular adalah mengatur aliran darah antara atrium dan
ventrikel.

Cara kerjanya:
1. Mencegah Aliran Balik:
Klape AV memastikan aliran darah satu arah. Ketika ventrikel berkontraksi (sistole),
klape AV menutup untuk mencegah aliran balik darah ke dalam atrium.
2. Membuka untuk Aliran Darah:
 Selama fase relaksasi jantung (diastole), klape AV terbuka untuk memungkinkan darah
mengalir dari atrium ke ventrikel. Ini memungkinkan ventrikel diisi dengan darah.
3. Menjaga Tekanan:
 Penutupan dan pembukaan klape AV disinkronkan dengan kontraksi dan relaksasi ruang
jantung. Ketika ventrikel berkontraksi, klape AV menutup untuk menjaga tekanan dan
memfasilitasi penyaluran darah ke arteri pulmonalis (dari ventrikel kanan) dan aorta
(dari ventrikel kiri).
4. Mencegah Regurgitasi:
 Dengan mencegah aliran balik darah, klape AV mencegah regurgitasi (aliran balik) darah
ke dalam atrium, memastikan bahwa darah dipompa dengan efisien ke paru-paru dan
ke seluruh tubuh.

7. Trace a drop of blood through one complete circuit of the circulatory system!

a) Atrium Kiri:
 Perjalanan dimulai di atrium kiri. Darah yang sudah mengandung oksigen, setelah
kembali dari paru-paru melalui vena pulmonalis, masuk ke atrium kiri.
b) Ventricle Kiri:
 Atrium kiri berkontraksi, mendorong darah melalui klape mitral atau bikuspid ke
ventrikel kiri.
c) Aorta:
 Ventrikel kiri berkontraksi, dan klape aorta terbuka. Darah yang mengandung oksigen
dipompa ke aorta, arteri terbesar, yang membawanya menjauh dari jantung.
d) Sirkulasi Sistemik:
 Darah yang mengandung oksigen mengalir melalui arteri sistemik, bercabang menjadi
arteri-arteri kecil dan arteriol, mencapai berbagai organ dan jaringan di seluruh tubuh.
e) Kapiler:
 Di kapiler, yang merupakan pembuluh darah kecil, oksigen dan nutrisi ditukar dengan
sel-sel tubuh, dan karbon dioksida serta produk limbah diambil oleh darah.
f) Vena Sistemik:
 Darah yang mengandung karbon dioksida, sekarang membawa produk limbah,
dikumpulkan oleh vena sistemik. Vena ini bertahap bergabung menjadi pembuluh yang
lebih besar saat mengembalikan darah menuju jantung.
g) Vena Cava Superior dan Inferior:
 Vena sistemik membawa darah yang mengandung karbon dioksida kembali ke atrium
kanan jantung melalui dua vena besar: vena cava superior (dari bagian atas tubuh) dan
vena cava inferior (dari bagian bawah tubuh).
h) Atrium Kanan:
 Atrium kanan berkontraksi, mendorong darah yang mengandung karbon dioksida
melalui klape trikuspid ke ventrikel kanan.
i) Arteri Pulmonalis:
 Ventrikel kanan berkontraksi, dan klape pulmonalis terbuka. Darah yang mengandung
karbon dioksida dipompa ke arteri pulmonalis, menuju paru-paru.
j) Sirkulasi Pulmonal:
 Di paru-paru, karbon dioksida ditukar dengan oksigen. Darah yang mengandung oksigen
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
k) Atrium Kiri (Lagi):
 Akhirnya, darah yang mengandung oksigen kembali ke atrium kiri, menyelesaikan satu
putaran lengkap sistem peredaran darah.

8. During coronary bypass surgery, a piece of vein is often removed from the patient’s leg and
surgically attached within the coronary circulatory system so that blood can detours through
that vein around an occluded coronary artery segments. Why must the patient wear – for an
extended period of time after surgery – an elastic support stocking on the limb from which the
vein was removed?

Setelah menjalani operasi bypass koroner di mana sebagian pembuluh darah diambil dari kaki, pasien
disarankan untuk mengenakan kaus kaki elastis atau kaus kaki kompresi untuk jangka waktu yang cukup
lama. Kaus kaki ini memiliki beberapa fungsi penting dalam pemulihan pascaoperasi. Pertama, mereka
membantu mengurangi pembengkakan (edema) yang mungkin terjadi di kaki sebagai akibat dari
pengambilan pembuluh darah. Dengan memberikan tekanan lembut pada kaki, kaus kaki kompresi
memfasilitasi sirkulasi darah yang lebih baik dan mencegah penumpukan cairan.

Selain itu, kaus kaki kompresi memberikan tekanan bertahap yang membantu meningkatkan sirkulasi
darah dari kaki ke jantung. Tekanan ini juga membantu mencegah pembekuan darah (trombosis vena
dalam), yang dapat meningkat setelah operasi. Selama periode pascaoperasi, di mana pasien cenderung
mengalami risiko pembentukan bekuan darah, kaus kaki kompresi menjadi kritis dalam menjaga sirkulasi
darah yang sehat.

Tidak hanya itu, kaus kaki kompresi juga dapat meredakan ketidaknyamanan dan nyeri pada kaki setelah
operasi, memberikan dukungan pada jaringan dan mengurangi sensasi berat atau nyeri. Dengan
membantu pemulihan pasien, kaus kaki kompresi juga berperan dalam proses penyembuhan dengan
meminimalkan stres pada kaki dan mempromosikan oksigenasi jaringan yang efisien.

Terakhir, kaus kaki kompresi membantu mencegah perkembangan atau memburuknya varises dengan
mendukung sistem vena dan mengurangi penumpukan darah di pembuluh darah. Dengan cara ini, kaus
kaki kompresi memainkan peran integral dalam perawatan pascaoperasi, membantu meminimalkan
komplikasi, dan mendukung pemulihan yang optimal bagi pasien setelah operasi bypass koroner.

9. What is a cardiac cycle? Menurutmu, apakah tekanan jantung di atrium dan ventrikel sama atau
berbeda? Jelaskan!

1. Cardiac Cycle:
 Siklus jantung adalah rangkaian peristiwa yang terjadi selama satu detak jantung lengkap.
Terdapat dua fase utama dalam siklus jantung: diastole dan sistole. Diastole adalah fase
relaksasi di mana jantung mengisi dengan darah, sementara sistole adalah fase kontraksi di
mana jantung memompa darah ke pembuluh darah.
2. Tekanan di Atrium dan Ventrikel:
 Tekanan di atrium dan ventrikel berbeda selama siklus jantung. Pada awal diastole, atrium
berkontraksi (atrial systole), mendorong darah ke dalam ventrikel. Tekanan di atrium meningkat,
tetapi masih lebih rendah daripada tekanan di ventrikel. Ketika ventrikel berkontraksi
(ventricular systole), tekanan di ventrikel meningkat secara signifikan, memaksa klape
atrioventrikular (AV) tertutup untuk mencegah aliran balik darah ke atrium.
 Selama diastole, ventrikel bersantai, dan tekanan di ventrikel turun. Pada awal diastole, tekanan
di atrium lebih tinggi daripada di ventrikel, membuka klape AV dan memungkinkan darah
mengalir ke ventrikel. Secara keseluruhan, tekanan di ventrikel cenderung lebih tinggi selama
sistole dan lebih rendah selama diastole.
 Perbedaan tekanan antara atrium dan ventrikel memastikan aliran darah yang searah melalui
jantung. Selama kontraksi ventrikel, tekanan yang lebih tinggi mendorong darah ke dalam arteri,
mengarah ke sirkulasi sistemik dan pulmonal.

Anda mungkin juga menyukai