Anda di halaman 1dari 35

Gambaran Umum

Penelitian
-Metode Penelitian Materi 1-

Rani Bastari Alkam, ST., MT.


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa

mampu memahami konsep berpikir secara ilmiah,

merencanakan, melaksanakan, dan menyusun laporan

penelitian berikut mampu mempresentasikan karya

penelitian ilmiah di bidang teknik sipil.


Outline Perkuliahan
Jadwal Materi
Kuliah Ke-1 Pengantar
Kuliah Ke-2 Gambaran Umum Penelitian
Kuliah Ke-3 Jenis-Jenis Penelitian
Kuliah Ke-4 Rencana Penelitian (Research Plan)
Kuliah Ke-5 Penyusunan Tinjauan Pustaka
Kuliah Ke-6 Kerangka Berpikir & Hipotesis
Kuliah Ke-7 Penulisan Usulan (Proposal) Penelitian
Kuliah Ke-8 - Ujian Tengah Semester-
Outline Perkuliahan
Jadwal Materi
Kuliah Ke-9 Variabel Penelitian
Kuliah Ke-10 Instrumen Penelitian
Kuliah Ke-11 Subjek Penelitian
Kuliah Ke-12 Data dan Penyajiannya
Kuliah Ke-13 Analisis dan Interpretasi Data
Kuliah Ke-14 Penulisan Daftar Pustaka dan Lampiran
Kuliah Ke-15 Penulisan Laporan Penelitian
Kuliah Ke-16 - Ujian Akhir Semester-
Materi Ujian Tengah Semester

Gambaran Umum Jenis-Jenis Penelitian Rencana Penelitian


Penelitian (Research Plan)

Penulisan Usulan Kerangka Berpikir & Penyusunan


(Proposal) Penelitian Hipotesis Tinjauan Pustaka
Gambaran Umum Penelitian
Ilmu Pengetahuan dan Komponennya

Konsep Dasar Penelitian

Penelitian dalam Ajaran Islam

Kriteria dan Syarat Penelitian yang Baik

Etika Penelitian
1 Ilmu
Pengetahuan dan
Komponennya
Par t
1
Ilmu Pengetahuan dan Komponennya
Seluruh informasi tentang kejadian yang terjadi di
alam empirik (alam yang dapat ditangkap oleh
panca indra kita) yang diperoleh melalui proses
pengamatan (observasi) atas kejadian yang ada
di alam nyata, dan kemudian didefinisikan dalam
bentuk klasifikasi, sehingga dalam ilmu terbagi
menjadi ilmu alam (natural) dan ilmu sosial.

Pengetahuan?
Ilmu?
Pengetahuan
Reaksi dari manusia atas Ingatan atas bahan-bahan
rangsangannya oleh yang telah dipelajari dan
Segala sesuatu yang alam sekitar melalui menyangkut tentang
diketahui; kepandaian; persentuhan melalui mengikat kembali
atau segala sesuatu objek dengan indera. sekumpulan bahan yang
yang diketahui Pengetahuan merupakan luas dari hal-hal yang
berkenaan dengan hal hasil yang terjadi setelah terperinci oleh teori, tetapi
orang melakukan apa yang diberikan
(mata pelajaran) menggunakan ingatan akan
penginderaan sebuah
objek tertentu keterangan yang sesuai

Menurut Kamus Besar Pudjawidjana


Bahasa Indonesia
Ngatimin (1990)
(KBBI) Daring (1983)

Pengetahuan adalah pembentukan


Hasil dari tahu setelah orang
melakukan penginderaan terhadap
pemikiran asosiatif yang menghubungkan
objek tertentu. Penginderaan terjadi atau menjalin sebuah pikiran dengan
melalui panca indera manusia, yakni kenyataan atau dengan pikiran lain
indera penglihatan, pendengaran, berdasarkan pengalaman yang berulang-
penciuman, rasa dan raba. Sebagian ulang tanpa pemahaman mengenai
besar pengetahuan manusia diperoleh kausalitas (sebab-akibat) yang hakiki dan
melalui mata dan telinga.
universal.
Notoatmodjo (2007), (Soetriono dan Rita Hanafie, 2007)
Pengetahuan
Contoh:
- Orang yang belum pernah belajar tentang transportasi
kemudian orang tersebut melihat, membaca buku tentang
transportasi, dan akhirnya orang tersebut mempunyai
pengetahuan tentang transportasi
- Ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya,
la akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa dan
aroma masakan tersebut.
Ilmu
• Ilmu adalah pengetahuan, tetapi tidak semua
pengetahuan adalah tergolong ilmu
pengetahuan.
• Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan diperoleh secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu.
• Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk
karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu
Contoh:
- Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah pandangannya
dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu
alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
- Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika
lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari
perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab
apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Apakah perbedaan ilmu dan pengetahuan?
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum,
sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/ kelompok;
belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.

Contoh:
Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan sistematis. Kapan pun, di
mana pun, siapa pun; jika ingin belajar bahasa apa pun; harus melalui tahap
mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan sistematis yang
dijadikan dasar/acuan.
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang karena
sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu
dan didukung oleh kemampuan berpikir
secara logis.
Secara umum, ada dua pendekatan dalam proses berpikir untuk
menghasilkan pengetahuan ilmiah sebagai suatu kesimpulan, yaitu proses
berpikir DEDUKTIF dan INDUKTIF.

Proses berpikir Proses berpikir


INDUKTIF:
DEDUKTIF:
Berangkat dari observasi
yang khusus, kemudian Di mulai dari hal-hal
berusaha untuk yang umum untuk
menemukan pola-pola selanjutnya
dan keteraturan yang dihubungkan dengan
tetap, untuk bagian-bagian yang
menghasilkan
kesimpulan umum khusus.
sebagai dasar teori.
Komponen Ilmu Pengetahuan:
A.J. Bahm dalam Axiology: The Science of
Values mengatakan, ilmu pengetahuan terkait
dengan masalah. Masalah adalah bagian dari
ilmu pengetahuan. Jika tidak ada masalah, maka
tidak akan muncul ilmu pengetahuan.

Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari pemecahan


masalah ilmiah. Jika tidak ada masalah, maka tidak
ada pemecahan masalah, dengan demikian tidak
ada pengetahuan ilmiah. Untuk menjadi ilmiah,
maka seseorang harus memiliki kemauan untuk
mencoba memecahkan masalah.
Komponen Ilmu Pengetahuan
Menurut Bahm, ilmu pengetahuan setidaknya melibatkan enam komponen
penting:

1. Masalah (Problems) 2. Sikap (Attitude) 3. Metode (Method)

4. Aktivitas (Activity) 5. Kesimpulan (Conclusion) 6. Pengaruh (Impact)


Komponen Ilmu Pengetahuan
Masalah Sikap Metode Aktivitas Kesimpulan Pengaruh
Bisa Keingintahuan Memahami Observasi Bersifat Pengaruh
Dikomunikasi masalah Sementara terhadap
kan dan Tidak teknologi dan
Pasti industri
Sikap Ilmiah Spekulatif dalam Menguji Membuat Pengaruh
menguji Masalah Hipotesis terhadap
hipotesis peradaban
manusia
Metode Objektif Menyiapkan Menguji
Ilmiah Solusi Observasi dan
Hipotesis
Terbuka Menguji
Hipotesis
Menangguhkan Memecahka
Penilaian sampai n Masalah
semua bukti
terkumpul
Bersifat
Sementara
2 Konsep Dasar
Penelitian
Par t
2
Definisi Penelitian
• Secara Etimologi, PENELITIAN berasal dari bahasa Inggris
RESEARCH (RE berarti kembali, dan SEARCH berarti
mencari). Sehingga Research berarti Mencari Kembali.
• Tuckman mendefinisikan Penelitian (Research) is “A
Systematic Attempt To Provide Answer To Question” yaitu
Suatu Usaha Yang Sistematis Untuk Menemukan Jawaban
Ilmiah Terhadap Suatu Masalah. Sistematis artinya
mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
• Webster's New Collegiate Dictionary mengatakan bahwa
PENELITIAN adalah "Penyidikan atau pemeriksaan
bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau
eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan
fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima".
Definisi Penelitian
• T.Hillway (1964) dalam buku Introduction to Research,
menambahkan bahwa PENELITIAN adalah "Studi yang
dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati
dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut".
• Parson (1946) menyebut bahwa PENELITIAN merupakan
Pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

PENELITIAN adalah Proses penemuan jawaban yang ilmiah atas


masalah yang terjadi melalui pendekatan yang sistematis, logis,
kritis yang terkontrol oleh bukti empiris untuk mencapai
kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah
Konsep Dasar Penelitian
Penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis,
rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga penggunaan
Metode Ilmiah (Scientific Method) adalah hal tepat dalam
penelitian.
Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan
dan dipahami dengan indera rnanusia. Penelitian yang
menggunakan Metode Ilmiah disebut dengan Penelitian
Ilmiah (Scientific Research).

Hasil penelitian pada sektor apapun dibutuhkan sebagai dasar


untuk membuat keputusan (decision making) oleh para
pengambil keputusan (decision maker) untuk menetapkan
strategi atau langkah yang perlu dilakukan.

Keputusan tidak boleh didasarkan hanya mengandalkan


“intuisi” (kebetulan belaka), karena cukup rawan dengan risiko.
Konsep Dasar Penelitian

Riset adalah pekerjaan yang mengandung


unsur anatara lain:
• Berpikir (teori yang sudah ada dan
fenomena sosial)
• Melihat (Fenomena Alam)
• Mendengar (Kelompok sasaran)
• Membaca (hasil temuan)
3 Penelitian
dalam Ajaran
Islam Par t
3
Penelitian dalam Ajaran Islam
Ajaran Tersurat
(melalui Nabi Kebenaran
Wahyu MUTLAK
dan Rasulullah
SAW)
Ajaran Ayat qauliyah ( ayat dalam
Allah SWT. bentuk hukum normatif)
Kepada
Manusia
terdiri dari dua Ayat kauniyah ( ayat yang tidak terucap
kategori yang merupakan indikasi kebesaran
Allah, sunatllah, hukum alam, dan hukum
Ajaran Tersirat kausalitas
(kepada seluruh Ilham Kebenaran
umat manusia) TENTATIF
Diperoleh dengan berbagai jalan
salah satunya dengan RISET
Penelitian dalam Ajaran Islam

Dilihat dari perspektif Islam, surah dalam Al-qur’an yang berkaitan dengan
riset, yakni:
“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Tujuan dari ayat ini adalah sebagai pembuktian tentang tauhid, keesaan, dan kekuasaan Allah Swt.
Hukum-hukum alam yang melahirkan kebiasaan-kebiasaan pada hakikatnya ditetapkan dan diatur oleh
Allah Swt Yang Maha Hidup lagi Qayyum (Maha Menguasai dan Maha Mengelola segala sesuatu) hal ini
dapat dipahami dengan adanya undangan kepada manusia untuk berpikir, karena sesungguhnya dalam
penciptaan, yakni kejadian benda-benda angkasa seperti matahari, bulan, dan jutaan gugusan bintang –
bintang yang terdapat di langit, atau dalam pengaturan sistem kerja langit yang sangat teliti, terdapat
tanda-tanda kemahakuasaan allah bagi ulul yakni orang-orang yang memiliki akal yang murni.
Penelitian dalam Ajaran Islam

Dilihat dari perspektif Islam, surah dalam Al-qur’an yang berkaitan dengan
riset, yakni:

“Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai
tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang
dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar?
Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian
lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)". (Q.S Al-
A’raf ayat 195)

Ayat ini mengajak untuk melihat para kaum kafir yang saat itu masih menyembah berhala sebagai
tuhannya. Lihatlah bahwa berhala-berhala itu, tidak hanya sama dengan kalian, bahkan lebih rendah,
karena walaupun semua membutuhkan tuhan dan tunduk kepadanya, tetapi berhala-berhala itu tidak
memiliki jiwa dan akal, bahkan lebih rendah dari kalian dari aspek ciptaan dan bentuk.
Penelitian dalam Ajaran Islam

Dilihat dari perspektif Islam, surah dalam Al-qur’an yang berkaitan


dengan riset, yakni:

 Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, (QS. Al-


’Alaq :1)
 Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, (QS. Al-’Alaq :3)
 Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (QS. Al-’Alaq :4)

Kata iqro’ digunakan dalam arti membaca, menelaah, meneliti,


menyampaikan, mengimpun, dsb terhadap segala yang dapat terjangkau,
baik ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Perintah iqro’
mencakup telaah terhadap alam raya, masyarakat, dan diri sendiri serta
bacaan tertulis baik suci maupun tidak.
4 Kriteria dan
Syarat Penelitian
yang Baik
Par t
4
Ciri Penelitian yang baik menurut metode atau kaidah ilmiah:
1. Bersifat kritis dan analitis (critical dan analytical)
2. Memuat konsep dan teori
3. Menggunakan istilah yang tepat dan definisi yang uniform
4. Rasional
5. Objektif
6. Konsistensi (consistency) dalam menguraikan, menjelaskan, dan
menggunakan kalimat atau istilah singkat padat dan tidak
berbelit-belit.
7. Koherensi (Coherency) yaitu saling kait mengkaitkan antara
bagian yang satu dengan lainnya, antar paragraf, atau antar satu
bab dengan lainnya.
Syarat Penelitian yang baik harus mengandung unsur:
1. Tujuan dan masalah penelitian harus digambarkan secara jelas, sehingga
tidak menimbulkan keraguan kepada pembaca.
2. Agar peneliti yang lain dapat mengulangi penelitian sebelumnya, maka
teknik dan prosedur dalam penelitian harus dijelaskan secara rinci.
3. Objektivitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkan bukti-bukti
mengenai sampel yanbg diambil
4. Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harus diinformasikan
secara jujur, dan menjelaskan dampak dari kekurangan tersebut terhadap
penelitian berikutnya.
5. Validitas dan kehandalan data harus diperiksa dengan cermat
6. Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan
ata penelitian dan tidak menggenalisir kesimpulan itu.
7. Fenomena yang diangkat dalam penelitian harus betul-betul sesuai dengan
kemampuan, pengalaman, dan motivasi yang kuat dari peneliti.
5 Etika
Penelitian
Par t
5
Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti antara lain:
1. Plagiarisme: tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui/
menyebutkan sumbernya. Merupakan dosa terbesar dalam dunia
akademik.
2. Manipulasi Penelitian: Meliputi tindakan peneliti yang memalsukan,
mengarang, atau menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan
peneliti. Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan
kenyataan ybs.
3. Identitas Pribadi dari Pelaku/Objek Penelitian: Identitas pribadi pelaku
pada objek yang diteliti perlu dirahasiakan demi melindungi karier,
pergaulan, privasi maupun status sosial ybs.
Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti antara lain:
4. Akses ke Objek penelitian
Jika objek yang diteliti menyangkut properti pribadi, maka izin dari pemilik properti
diperlukan demi menghormati hak milik orang lain. Dalam hal ini ada 2 jenis penelitian yakni
covert study dan Overt study. Covert study adalah penelitian yang dilakukan dengan
merahasiakan status peneliti dan aktivitas penelitian itu sendiri terhadap pelaku/objek
penelitian dengan tujuan memperoleh data yang lebih ilmiah. Overt study penelitian yang
dilakukan dengan atas sepengatahuan pelaku/objek yang diteliti.
5. Independensi Penelitian. Peneliti harus menjaga independensinya sebagai wujud
pertanggungjawaban profesionalnya.
6. Pelecehan terhadap Pelaku dari Objek Penelitian. Peneliti harus dapat menghindari
pelecehan, baik disengaja maupun tidak terhadap pelaku dari objek yang diteliti.
Thank You
Next: Jenis - Jenis Penelitian

Anda mungkin juga menyukai