Anda di halaman 1dari 21

KERJASAMA ANTAR DESA

DALAM MENDUKUNG
PENGEMBANGAN DAN
PENINGKATAN
PEREKONOMIAN DESA

HARIS KUNAIFI
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL ( TPP )
KABUPATEN BANYUWANGI
Permendagri No. 44 Permendes No. 21
Th. 2016 – Th. 2020 -
Pedoman Umum Pembangunan
Kewenangan Desa Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa

KERANGKA
YURIDIS
Pergub Permendes No. 5
Kerja Sama Th. 2016 - KERJA
Desa Pembangunan SAMA DESA
Kawasan
pedesaan

Perda

Permendagri No. 96 Th.


Perbup 2017 - Tata Cara Kerja
Sama Desa Di Bidang
Pemerintahan Desa
KERJA
KERJA SAMA DESA
ADALAH KESEPAKATAN SAMA
BERSAMAANTAR DESA ANTAR-
DAN/ ATAU DENGAN DESA
PIHAK KETIGA YANG
DIBUAT SECARA RUANG
TERTULIS UNTUK LINGKUP
MENGERJAKAN BIDANG
PEMERINTAHAN, KERJA
PEMBANGUNAN, SAMA
PEMBINAAN DESA KERJA
KEMASYARAKATAN, DAN SAMA
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT YANG DESA
MENJADI POTENSI DAN DENGAN
KEWENANGAN DESA PIHAK
SERTA MENIMBULKAN
HAK DAN KEWAJIBAN KETIGA
PARA PIHAK
KERJA SAMA ANTAR DESA
DILAKUKAN ANTARA
Pasal
a. DesadenganDesalaindalam1(satu) Kecamatan
24

b. DesadenganDesalain antar Kecamatan dalam1(satu) daerah


Kabupaten/Kota

Catatan:
Apabila DesadenganDesadi lain DaerahKabupaten/Kota dalam1(satu)
daerahProvinsimengadakankerjasama, makaharusmengikuti ketentuan
kerja samaantar daerah.
KETENTUAN DASAR
KERJASAMA

o Kerja sama antar Desa dan Kerja sama


dengan Pihak Ketiga dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan Desa dan
kemampuan APBDesa
o Camat atas nama Bupati/Wali Kota
memfasilitasi pelaksanaan Kerja sama antar
Desa ataupun Kerja sama dengan Pihak
Ketiga
BADAN KERJA
SAMA ANTAR DESA
(BKAD)
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA
(BKAD)
Pasal
24

Adalah badan yang dibentuk atas dasar


kesepakatan antar-Desa untuk membantu
kepala Desa dalam melaksanakan kerja sama
antar-Desa.

BKAD dibentuk sesuai dengan


kebutuhan Desa melalui mekanisme
Musyawarah antar-Desa
MEKANISME PEMBENTUKAN
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA
(BKAD)
1. PRA MUSYAWARAH ANTAR-DESA
1. 5 (lima) orang perwakilan masing-masing desa ( Pemdes, BPD,
LKD, Lembaga Desa Lain, Tokoh Masyarakat ) membahas
rencana kerja sama antar-Desa, sebelum penyelenggaraan
Musyawarah Antar-Desa;
2. Pihak Kecamatan dapat memfasilitasi pembahasan kerja sama
antar-Desa. Para Pendamping Desa dapat melakukan asistensi
terhadap proses pembahasan kerja sama antar-Desa;
3. Agenda pembahasan fokus pada kebutuhan yang menjadi
peluang setiap Desa untuk melakukan pengembangan kerja
sama antar-desa berdasarkan pemetaan potensi yang telah
dilakukan;
4. ................
4. Pembahasan pra MAD berupa :
a. Usulan rencana kerja sama antar-Desa, yang dapat berupa :
1) pelaksanaan program pemerintah dan pemerintah daerah
yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama antar- Desa;
2) Perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program
pembangunan antar-Desa;
3) Rencana kerja sama antar-Desa berdasarkan hasil pemetaan
potensi desa; dan/atau
4) Kegiatan lainnya yang dapat diselenggarakan melalui kerja
sama antar-Desa.
b. Usulan tata kerja BKAD;
c. Usulan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerja
Sama Antar-Desa;
d. Usulan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Pembentukan BKAD;
e. Usulan rancangan Keputusan Bersama Kepala Desa tentang
Penetapan Pengurus BKAD.

Usulan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerja Sama Antar-
Desa, wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa masing-masing melalui
Musyawarah Desa, sebelum dibawa dalam forum Musyawarah Antar-Desa.
MEKANISME PEMBENTUKAN
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA (BKAD)
2. MUSYAWARAH ANTAR-DESA
AGENDA MUSYAWARAH ANTAR-DESA antara lain membahas :
1. Usulan rencana kerja sama antar-Desa;
2. Usulan Tata Kerja BKAD:
a. Usulan pemilihan, penetapan dan/atau pemberhentian
kepengurusan BKAD;
b. BKAD dapat membentuk kelompok/lembaga/Unit kerja
sesuai kebutuhan atau bidang kegiatan antar-Desa;
c. Kelompok/lembaga/Unit kerja BKAD hanya menjalankan
program kerja BKAD dan bukan menjadi pihak yang
menetapkan kerja sama;
d. Kelompok/lembaga/Unit kerja bertanggungjawab kepada
pengurus BKAD; 3. ........
3. Usulan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerja Sama
Antar-Desa;
4. Usulan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Pembentukan BKAD;
5. Usulan rancangan Keputusan Bersama Kepala Desa tentang Penetapan
Pengurus BKAD.

Berdasarkan berita acara musyawarah antar-desa,


selanjutnya dilakukan konsultasi dan penetapan :
1. Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerja Sama Antar-
Desa;
2. Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Pembentukan BKAD;
3. Keputusan Bersama Kepala Desa tentang Penetapan
Pengurus BKAD.
Produk hukum tersebut selanjutnya disampaikan kepada Camat
sebagai laporan
TUGAS BKAD :
Mengelola kerja sama antar-Desa,
meliputi mempersiapkan, melaksanakan
dan melaporkan hasil pelaksanaan kerja
sama.
FUNGSI POKOK
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA (BKAD)

1. Perumusan rencana kerjasama antar-Desa


2. Penyiapan bahan rancangan produk hukum desa
terkait kerjasama antar-Desa;
3. Penjabaran Peraturan Bersama Kepala Desa tentang
Kerja Sama Desa ke dalam program dan
rencana kerja BKAD;
4. Pelaksanaan program dan rencana kerja BKAD;
5. Memberikan masukan dan saran kepada Kepala
Desa masing-masing mengenai langkah-langkah yang
harus dilakukan apabila ada permasalahan;
6. Penanganan masalah-masalah akibat pelaksanaan
kerjasama antar Desa;
7. Pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
kerjasama antar Desa;
BADAN KERJA SAMA
ANTAR-DESA
BKAD terdiri atas : (BKAD)
a. Pemerintah Desa
b. Anggota BPD
c. Lembaga Kemasyarakatan Desa
d. Lembaga Desa lainnya
e. Tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan
gender.

 BKAD bertanggungjawab kepada masing-masing Kepala


Desa
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA (BKAD)
 BKAD bertanggungjawab kepada masing-masing Kepala Desa
 BKAD ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa.
Permakades merupakan produk hukum yang diakui oleh UU Desa, sehingga
BKAD tidak perlu ditetapkan dengan Akte Notaris.
 BKAD bukanlah institusi yang bersifat eksklusif atau berada
diatas institusi Desa, sehingga BKAD tidak perlu menjadi organisasi
berbadan hukum privat seperti Perkumpulan Badan Hukum dan lain
sebagainya. Dalam praktek hukum, AD/ART Perkumpulan Badan Hukum
hanya mengenal rapat anggota, sedangkan BKAD tunduk kepada
Musyawarah Antar-Desa dan pertanggungjawabannya kepada Kepala
Desa.
 Ketentuan AD/ART badan hukum privat tidak kompatible dengan BKAD
yang diatur dalam UU Desa, sesuai asas hukum Lex Posterior Derogat Legi
Priori (Peraturan perundang- undangan yang lebih baru,
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih lama)
 Susunan pengurus Badan Kerjasama Antar-Desa, paling
sedikit terdiri atas:
– Ketua; Pasal
– Sekretaris; 24

– Bendahara;
– Kelompok/Bidang/Unit Kerja sesuai dengan objek
yang dikerjasamakan.
 Keanggotaan dan masa bhakti Badan Kerjasama Antar-
Desa ditetapkan dalam Keputusan Bersama Kepala Desa.
 Anggota Badan Kerjasama yang berhenti sebelum masa
bhaktinya berakhir digantikan status keanggotaannya
oleh calon pengganti berdasarkan hasil musyawarah
antar-desa.
TATA KERJA BKAD
Pelaksanaan kerjasama antar Desa yang dilaksanakan oleh Badan Kerjasama
Antar Desa diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Kerjasama Antar Desa;
• Anggaran Dasar paling sedikit memuat:
– Nama, tempat kedudukan, wilayah kerja dan jangka waktu;
– Azas dan prinsip;
– Visi, misi dan tujuan;
– Pendirian keanggotaan;
– Kegiatan usaha;
– Aset dan sumber pendanaan;
– Kelembagaan, tatacara pengangkatan, pemberhentian dan masa bhakti;
– Bentuk kelembagaan operasional;
– Hubungan antar kelembagaan;
– Jaringan Kerjasama;
– Pertanggungjawaban;
– Perselisihan;
– Pembubaran;
– Penutup.
KUALIFIKASI ANGGOTA
BADAN KERJA SAMA ANTAR-DESA (BKAD)
1. Jujur;
2. Bertanggungjawab;
3. Mempunyai jiwa kader dan pengabdian kepada
masyarakat;
4. Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi;
5. Mempunyai bakat kepemimpinan lokal;
6. Mempunyai visi dan perspektif membangun masyarakat;
7. Mempunyai keterampilan komunikasi dan fasilitasi;
8. Mempunyai kemampuan/keterampilan dalam melakukan
penyelesaian masalah;
9. Mempunyai motivasi untuk mengembangkan
lembaga/organisasi.
PEMBIAYAAN BKAD

• Pengurus Badan Kerjasama Antar-Desa dapat


diberikan biaya operasional yang besarnya
dicantumkan dalam Keputusan Bersama Kepala
Desa.
• Biaya operasional BKAD dicantumkan dalam
Peraturan Desa tentang APBDes masing-masing
desa.
PELAPORAN KERJASAMA ANTAR DESA

• BKAD wajib melaporkan hasil pelaksanaan Peraturan Bersama


Kepala Desa kepada Kepala Desa dalam forum Musyawarah
Antar-Desa;
• BKAD wajib melaporkan hasil pelaksanaan Peraturan Bersama
Kepala Desa kepada Kepala Desa dengan tembusan BPD dan
Bupati/Walikota melalui Camat;
• Laporan tersebut dilengkapi dengan dokumen terkait kerja sama desa;
• Berdasarkan laporan dari BKAD, Kepala Desa bersama BPD
melakukan evaluasi, hasil evaluasi diumumkan kepada
masyarakat;
• Kepala Desa melaporkan pelaksanaan kerja sama desa kepada
Bupati/Walikota dan Camat, yang termuat dalam Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai