Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH FARMAKOLOGI

NAMA : DINI MUTIARA SARI

NIM : 880205007

Kasus pasien : infeksi luka operasi

Diberikan terapi obat : antibiotic - ceftriaxon

Pemberian diberikan selama : 7 hari

Dengan dosis : Dosis ceftriaxone berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan
memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan
kondisi yang dialami pasien.

 Dewasa: 1–2 gram dengan suntikan IV ½ –2 jam sebelum operasi.


 Anak usia kurang dari 15 hari: 20–50 mg/kgBB dengan infus IV
selama 60 menit.
 Anak usia 15 hari – 12 tahun: 50–80 mg/kgBB dengan infus IV
selama 30 menit.

Kegunaan obat tersebut : Ceftriaxone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai
infeksi bakteri yang terjadi pada tubuh. Salah satu penyakit infeksi
bakteri yang bisa diatasi oleh cefriaxone adalah gonore. Obat ini
tersedia dalam bentuk suntik.

Cefriaxone merupakan obat antibiotik golongan sefalosporin yang


bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah
infeksi pada luka operasi. Obat ini tidak dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.

Efek Samping dan Bahaya Ceftriaxone : Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah
menggunakan ceftriaxone adalah:

 Nyeri perut
 Mual
 Muntah
 Diare
 Pusing
 Mengantuk
 Sakit kepala
 Bengkak dan iritasi pada area suntikan
 Muncul keringat berlebihan
penggunaan antibiotic profilaksis pada masa pra bedah di tujukan untuk menanggulangi infeksi agar
resiko pasca pembedahan dapat di tekan serendah mungkin. Dalam hal ini bila pembedahan di tunda,
biasanya infeksi diatasi dahulu dengan pemberian antibiotic profilkasis sehingga secara khusus antibiotic
di berikan dengan pencegahan infeksi prabedah. Apabila sebelum maupun setelah operasi psien
diberikan antibiotic maka pengobatan infeksi dapat dicegah agar tidak menjadi bahaya.

Penggunaaan yg sembarangan tidak dapat dibenarkan karena dapat mengarah pada sekunder infeksi
dari strain organisme resisten antibiotic dan reaksi hipersensifitas serius. Pada dasarnya.

Setelah saya bandingkan dengan jurnal yang berjudul “pengaruh pemberian antibiotik profilaksis
terhadap kejadian infeksi luka operasi” sebagian besar sama bahwa jenis antibiotic ceftriaxone
dapat mencegah luka operasi sebelum maupun setelah operasi karena antibiotic profilaksis dapat
mengurangi berkembangnya infeksi. Efektivitas penggunaan antibiotic profilaksis bedah sangat
tergantung pada dosis dan waktu pemberian antibiotic.
Kasus pasien : infeksi luka operasi

Diberikan terapi obat : analgetic - ketorolac

Pemberian diberikan selama : 7 hari

Dosis : Ketorolac suntik atau infus :

 Dosis awal 10–20 mg, diikuti dengan 10 mg setiap 4–6 jam. Jika
diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 40 mg per hari.
 Dosis maksimal 40 mg per hari.
 Pada pasien dengan berat <50 kg, dosis maksimal 60 mg per
hari.

Ketorolac tablet :

 Dosis awal 10–20 mg, diikuti dengan 10 mg setiap 4–6 jam. Jika
diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 40 mg per hari.
 Dosis maksimal 40 mg per hari.

Kegunaan obat tersebut : Ketorolac adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat
ini sering digunakan setelah operasi atau prosedur medis yang bisa
menyebabkan nyeri. Ketorolac merupakan obat golongan antiinflamasi
nonsteroid (OAINS) yang memiliki bentuk sediaan tablet dan suntik.

Ketorolac bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa kimia


yang bisa menyebabkan peradangan dan rasa nyeri. Ketorolac tidak
menimbulkan ketergantungan. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi
tunggal atau dikombinasikan dengan obat pereda nyeri lain, termasuk
obat pereda nyeri golongan opioid.

Efek Samping dan Bahaya Ketorolac : Ada beberapa efek samping yang dapat muncul saat
menggunakan ketorolac, di antaranya:

 Berat badan naik drastis


 Sakit perut
 Mual dan muntah
 Peningkatan tekanan darah
 Mulut kering
 Sariawan

Nyeri pasca operasi dirasakan oleh 80% dari total pasien. Salah satu prosedur operasi yang banyak

dilakukan adalah ortopedi. Ketorolak digunakan untuk penanganan nyeri pasca operasi

ortopedi. Penanganan nyeri pasca operasi yang tepat dengan pemberian analgetik yang adekuat akan

mempercepat penurunan rasa nyeri dan mempersingkat waktu rawat inap pasien di rumah sakit.
Obat ini berguna untuk memberikan analgesia pasca operatif baik sebagai obat dan sebagai
suplemen opioid. Ketorolac 30 mg IM menghasilkan analgesia yang setara dengan 10 mg morfin atau
100 mg meperidine.

Setelah saya baca jurnal dari Nurul Irna Windari1, Zullies Ikawati1*, Eni Purwaningtyastuti2

1. Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada yang berjudul “Perbedaan Luaran
Terapi Pemberian Analgetik Ketorolak dan Fentanyl Pada Pasien Pasca Operasi Ortopedi” Bahwa
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, perbedaan jenis analgetik meskipun dalam satu golongan
(opioid) kemungkinan akan menunjukkan hasil yang berbeda. Selain jenis analgetik yang diberikan,
terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi nyeri pasca operasi. Beberapa diantaranya
yaitu usia, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok. Dan Ketorolak diketahui dapat menurunkan nyeri
pasca operasi dan menunjukkan insidensi sedasi yang lebih rendah dibandingkan dengan petidin.

Anda mungkin juga menyukai