Anda di halaman 1dari 8

1

PENGUJIAN PS-DAP SEBAGAI PENGONTROL ADSORPSI α-AMILASE


PADA FASA DIAM PS–DAP–βCD DI BAWAH PENGARUH
ION Ca2+ DAN Cu2+

TESTING PS-DAP AS α-AMILASE ADSORPTION CONTROL


IN THESTATIONARY PHASE OF PS-DAP-βCD UNDER THE INFLUENCE
OF Ca2 + AND Cu2 + ION

Ratu Fenny Muldiani, Sri Widarti


UP MKU Politeknik Negeri Bandung
ratu.fenny@polban.ac.id

ABSTRAK

α-Amilase adalah salah satu bioproduk yang sudah digunakan secara luas dalam
industri seperti industri gula, alkohol/bio-etanol, farmasi, deterjen, kertas, tekstil, dan bidang
bioteknologi. Enzim ini mengambil 25-30% pasar dunia dalam industri enzim. Agar dapat
dimanfaatkan, α-amilase harus dimurnikan dari campurannya terlebih dahulu. Karena masih
kompleknya sistem pemisahan dan pemurniaannya, harga α-amilase dalam keadaan relatif
murni masih mahal. Salah satu metode yang selektif dengan rangkaian pemisahan dan
pemurnian yang lebih pendek adalah kromatografi afinitas. Metode kromatografi afinitas
didasarkan interaksi secara spesifik dan reversibel antara ligan pada fasa diam di dalam kolom
dengan α-amilase. Fasa diam dalam kromatografi afinitas berbasis cyclodextrin terdiri atas tiga
komponen utama, yaitu padatan pendukung (Polistiren/PS), lengan penghubung
(Diaminopropana/DAP) dan ligan (β-Siklodextrin/βCD). Selain interaksi secara spesifik, α-
amilase pada ligan saat proses pemurnian dimungkinkan terjadi retensi α-amilase pada padatan
pendukung dan lengan penghubungnya. Di sisi lain, ion Ca2+ dan Cu2+diketahui dapat
menstimulasi interaksi α-amilase dengan substrat. Selain dapat menstimulasi interaksi antara α-
amilase dengan inhibitornya βCD pada permukaan PS–DAP–βCD di dalam kolom,ion-ion ini
diperkirakan juga dapat memengaruhi interaksi α-amilase dengan padatan pendukung dan
lengan penghubung (PS-DAP). Penelitian ini bertujuan untuk mengujiadsorpsi isotermal α-
amilase pada permukaan fasa diam tanpa ligan, PS−DAP di bawah pengaruh ion Ca2+ dan Cu2+.
Hasil pengujian digunakan sebagai pengontrol adsorpsi α-amilase pada fasa diam PS–DAP–
βCD. α-amilase dialirkan dengan kecepatan konstan pada berbagai volume umpan pada
konsentrasi tertentu dengan penambahan ion logam Ca2+ dan Cu2+ 1, 5, dan 9 mM mengikuti
model adsorpsi Langmuir.Dari data adsorpsi isotermal,ditunjukkanbahwa penambahan
konsentrasi ion Ca2+ dan Cu2+ pada volume umpan mampu mengurangi retensi αamylase pada
permukaan PS–DAP. Menurunnya tingkat retensi α-amilase pada permukaan PS-DAP
memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah α-amilase yang teradsorpsi oleh ligan. Selain
mengurangi retensi , Ca2+ dan Cu2+ juga secara umum menurunkan selektibilitas dan adsorpsi
maksimum α-amilase pada permukaan PS-DAP.

Kata kunci: α-amilase, kromatografi afinitas, PS–DAP


2 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

ABSTRACT

α-Amylase is one of the most widely used bioproducts in industries such as


sugar, alcohol / bio-ethanol, pharmaceutical products, detergent, paper, textile, and
biotechnology industries. This enzyme takes 25-30% of the world market in the enzyme
industry. In order to be utilized, α-amylase should be purified from the mixture first.
Because of the complexity of its separation and purification system, the price of pure α-
amylase is still expensive. One selective method with shorter separation and
purification sequences is affinity chromatography. The affinity chromatography method
is based on the specific and reversible interaction between the ligands in the stationary
phase in the column with α-amylase. The stationary phase in cyclodextrin-based affinity
chromatography consists of three main components, namely solid support (Polystyrene
/ PS), linkage (Diaminopropane / DAP) and ligands (β-Siklodextrin / βCD). Thus, in
addition to the specific interaction of α-amylase in the ligand during the purification
process, it may be possible to retain α-amylase in its solid support and the linkage. On
the other hand, Ca2 + and Cu2 + ions are known to stimulate the interaction of α-
amylase with the substrate. These ions are probably able to stimulate the interaction
between α-amylase and their βCD inhibitors on the PS-DAP-βCD surface in the
column and it is also able to affect the α-amylase interactions with the solid support
and linkage (PS-DAP) interactions. The study aimed to test the isothermal adsorption
of α-amylase on the surface of the stationary phase without ligand, PS-DAP under the
influence of Ca2 + and Cu2 + ions. The test results were used as an α-amylase
adsorption controller in the PS-DAP-βCD stationary phase. α-Amylase flowed at a
constant velocity at various feed volumes at a certain concentration with the addition of
Ca2 + and Cu2 + 1, 5, and 9 mM metal ions following the Langmuir adsorption model.
From the isothermal adsorption data it was shown that the addition of Ca2 + and Cu2
+ ions to the feed volume reduced the retention of α-amylase on the PS-DAP surface. A
decrease in the retention rate of α-amylase on the surface of PS-DAP allows an
increase in the amount of α-amylase adsorbed by the ligand. In addition to reducing the
retention of Ca2 + and Cu2 + ions, it also generally decrease the selectivity and
maximum adsorption of α-amylase on the PS-DAP surface.

Keywords: α-amilase, affinity chromatography, PS–DAP

PENDAHULUAN dunia dalam industri enzim(Lia dkk,


α-Amilase adalah salah satu 2016). α-Amilase (α-1,4-glukan-4-
bioproduk yang sudah digunakan secara glukanohidrolase, EC 3.2.1.1) adalah
luas dalam industri seperti industri gula, enzim yang bekerja sebagai katalis
alkohol/bio-etanol, farmasi, deterjen, dalam reaksi hidrolisis polisakarida
kertas, tekstil, dan bidang bioteknologi. menjadi oligosakarida.
Enzim ini mengambil 25-30% pasar
Pengujian PS-DAP Sebagai Pengontrol Adsorpsi α-amilase 3
Pada Fasa Diam PS–DAP–βCD Di Bawah Pengaruh
Ion Ca2+ dan Cu2+

α-Amilase membutuhkan Selain interaksi, secara spesifik produk


pemisahan dan pemurnian dari target pada ligan saat proses pemurnian
campurannya sebelum dapat digunakan. dimungkinkan terjadi retensi produk
Semakin kompleks rangkaian target pada padatan pendukung dan
pemisahan dan pemurnian, semakin lengan penghubung. Salah satu fasa
tinggi biaya produksi. Karena masih diam yang digunakan dalam pemurnian
kompleknya sistem pemisahan dan dan pemisahan α-amilase secara
pemurniaannya, harga α-Amilase dalam kromatografi afinitas adalah fasa diam
keadaan relatif murni masih mahal. berbasis cyclodextrin (CD), yaitu PS–
Berbagai metode telah dikembangkan DAP–βCD (Polistiren-diaminopropan-β
untuk memisahkan dan memurnikan α- siklodextrin).
amilase. Pada umumnya, metode yang Selektivitas dan banyaknya
digunakan adalah kombinasi beberapa enzim yang diperoleh kembali
teknik pemisahan protein. Salah satu (recovery) berbanding lurus dengan
metode pemisahan yang dapat parameter adsorpsinya pada permukaan
digunakan adalah kromatografi afinitas. fasa diam dalam kolom yaitu nilai
Dalam suatu campuran protein pengikatan maksimum (qm) dan
yang akan dipisahkan, terdapat enzim konstanta kesetimbangan (KA). Untuk
yang dapat berinteraksi secara spesifik mengetahui retensi α-amilase pada
dan reversibel dengan ligan tertentu setiap komponen fasa diam, perlu
yang diimobilisasi pada permukaan dihitung kapasitas adsorpsi α-amilase
padatan pendukung sebagai fasa diam. dalam setiap bagian kolom.
Jika campuran protein dialirkan ke Pada proses pemurnian α-
dalam kolom yang berisi ligan yang amilase, dimungkinkan terjadi retensi
terimobilisasi pada padatan pendukung, α-amilase pada padatan pendukung dan
enzim akan terikat pada ligan di dalam lengan penghubung PS−DAP. Retensi
kolom, sedangkan protein lain akan α-amilase yang terjadi pada PS−DAP
mengalir ke luar dari kolom. Enzim melalui ikatan hidrogen antara gugus
yang terikat pada ligan dapat dielusi amina primer bebas dan α-amilase dan
kembali menggunakan ligan, inhibitor, ikatan tidak spesifik antara α-amilase
dan larutan bufer (Pakiman dkk., 2012). dengan padatan pendukung. Telah
Metode kromatografi afinitas diketahui bahwa gugus amina primer
didasarkan interaksi secara spesifik dan bebas pada PS−DAP (lengan
reversibel antara ligan pada fasa diam penghubung adalah 1,2
di dalam kolom dengan produk target. diaminopropana) dapat berikatan
Fasa diam dalam kromatografi afinitas hidrogen dengan amina sekunder
terdiri atas tiga komponen utama, yaitu sehingga kemampuan amina primer
padatan pendukung, lengan berkurang ketika berikatan dengan α-
penghubung, dan ligan (Gambar 1). amilase (Widarti dkk, 2014).
4 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

Gambar 1. Pemisahan kromatografi afinitas. P=Protein lain, E=Enzim, L=Ligan

Beberapa ion logam diketahui METODE PENELITIAN


dapat menstimulasi aktivitas α-
amilase.Contohnya, ion Ca2+ dan Cu2+ Tahapan penelitian pengaruh
5mM menstimulasi aktivitas enzim, ion ionCa dan Cu2+dalam adsorpsi α-
2+

Ca2+ dapat meningkatkan stabilitas amilase pada permukaan fasa diam


termal enzim, ion K+, dan ion Mn2+ tanpa ligan PS–DAP adalah sebagai
menginhibisi aktivitas enzim. Ion Zn2+ berikut.
dan ion Mg2+ tidak berpengaruh pada Tahap Persiapan Alat dan Bahan
aktivitas α-amilase B. Pada tahap persiapan, dilakukan
Amyloliquefaciens (Gangadharan dkk., pengadaan α-amilase, Reagen Bradfort,
2009). Ion Ca2+ juga meningkatkan fasa diam dan kolom, setting alat (pompa,
keaktifan dan kestabilan termal kolom kromatografi, tempat
beberapa α-amilase rekombinan (Lia penampungan).
dkk, 2016).
Pada penelitian ini, diuji lebih Tahap Packing Fasa Diam ke dalam
lanjut pengaruh kehadiran ion Ca2+ dan Kolom
Cu2+pada fasa diam tanpa ligan, Pada tahap packing, sebanyak
PS−DAP. Peningkatan keaktifan dan 0,2 gram resin PS–DAP dikemas ke
kestabilan termal enzim α-amilase dalam kolom terbuat dari kaca,
dengan penambahan ion Ca2+ dan Cu2+ berdiameter dalam 2,5 mm, dan panjang
memungkinkan terjadinya perubahan 10 cm. Di bagian bawah kolom, diberi
jumlahα-amilase yang teretensi pada fritz yang terdiri atas kertas saring dan
padatan pendukung dan lengan kapas untuk kromatografi dan bagian
penghubung PS−DAP. Hasil penelitian bawah kolom ditutup dengan penutup
dapat digunakan sebagai pengontrol kolom. Pada saat pengemasan, 0,2 g
fasa diam PS–DAP–βCD pada adsorpsi resin kering diketuk perlahan agar tidak
α-amilase di bawah pengaruh ion Ca2+ ada ruang kosong di dalam kolom.
dan Cu2+. Setelah semua material masuk ke dalam
kolom, kapas kromatografi
ditambahkan sebagai fritz bagian atas
Pengujian PS-DAP Sebagai Pengontrol Adsorpsi α-amilase 5
Pada Fasa Diam PS–DAP–βCD Di Bawah Pengaruh
Ion Ca2+ dan Cu2+

dan kolom ditutup dengan penutup Tahap Penentuan Kapasitas Adsorpsi


kolom. Kolom disetimbangkan dengan α-amilase
air distilasi selama 3 jam dengan Banyaknya α-amilase yang
kecepatan alir air distilasi 0,25 teradsorpsi diukur dengan spektrometer
mL/menit kemudian disetimbangkan kemudian konsentrasinya dihitung
dengan buffer universal pH 7. Kolom dengan menggunakan kurva standar
yang sudah selesai digunakan dibilas protein lalu dikalikan dengan volume
dengan air distilasi dan disimpan di eluat yang ditampung. Untuk setiap
dalam kulkas bersuhu 2-5 oC. konsentrasi ionCa2+ dan ion Cu2+,
dibuat kurva V/q terhadap Vsehingga
Tahap Adsorpsi Isotermal akan diperoleh persamaan garis lurus
Kolom diumpan dengan larutan dengan V adalah volume umpan dan q
α-amilase dengan konsentrasi konstan adalah jumlah α-amilase (mg) yang
dalam berbagai volume. α-Amilase terserap.
dengan konsentrasi tertentu sebanyak Dari persamaan garis
100 μL dicampur dengan ion Ca2+ lurus,dapat ditentukan nilai Ka dan qm.
dengan konsentrasi 1 Mm lalu dialirkan 1/ qm = gradien garis sehingga qm = 1/
ke dalam kolom dengan kecepatan 0,25 gradien garis. Ka ditentukan dari titik
mL/menit. Kolom dikeringkan dengan potong persamaan garis, 1/(qm x K A) =
udara sampai tidak ada lagi cairan yang titik potong persamaan garis.
keluar dari kolom. α-amilase yang
teretensi di dalam kolom dielusi HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan bufer universal pH 7.
Eluat sebanyak 3 mL ditampung dan Untuk menentukan parameter
ditentukan konsentrasinya dengan adsorpsi, konsentrasi α-amilase
menggunakan metode Bradford ditentukan dengan metode Bradford
(Bradford, 1976). Pekerjaan diulangi yang menggunakan kurva standar
dengan volume umpan 50, 100, 200, protein Bovine Serum Albumin (BSA).
500, dan 600 μL (diperoleh satu kurva Kurva dibuat dengan mengalurkan
adsorpsi isotermal). Pekerjaan diulang absorbansi sebagai sumbuy dan
dengan mengganti konsentrasi ion konsentrasi BSA sebagai sumbux
Ca2+dengan 5 dan 9 mM, masing- (Gambar3). Kurva memperlihatkan
masing konsentrasi menghasilkan kurva rentang linier konsentrasi BSA 2,5-25
adsorpsi isotermal. Langkah selanjutnya μg/mL yang dinyatakan sebagai
adalah mengulang semua pekerjaan persamaan garis y = 0,0088 x + 0,0254
adsorpsi isotermal dengan mengganti dengan koefisien korelasi (R2) =
ion Ca2+ dengan ion Cu2+ sehingga 0,9607. Konsentrasi digunakan sebagai
diperoleh kurva adsorpsi isotermal pada dasar perhitungan massa α-amilase
setiap konsentrasi ion Cu2+. yang teradsorpsi(q).
6 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

Gambar 2. Kurva Standar BSA

Menurut model adsorpsi volume umpan dengan penambahan ion


Langmuir, jumlah kapasitas pengikatan Ca2+(Gambar 3).Cu2+ (Gambar 4)
maksimum (qm) dan tetapan mengindikasikan bahwa adsorbsi
kesetimbangan adsorpsi (KA) adalah isotermal yang terjadi mengikuti model
besaran yang menunjukkan parameter adsorbsi isotermal Langmuir. Pada
adsorpsi. Model kesetimbangan gambar3 dan 4,kurva menunjukkan ion
isotherm adsorpsi mengikuti model Ca2+dan Cu2+ memiliki pengaruh
kesetimbangan isotherm adsorpsi terhadap adsorpsi isotermal pada
Langmuir. Jumlah adsorbat yang permukaan PS–DAP. Terlihat dari
teradsorpsi (q)merupakan fungsi kurva adsorbsi bahwa peningkatan
konsentrasi adsorbat dalam umpan (C) konsentrasi Ca2+dan Cu2+ mampu
atau q = f (C) pada volume umpan yang menurunkan tingkat retensi α-amilase
tetap. Karena mol dapat berupa hasil pada permukaan PS-DAP. Dengan
kali konsentrasi (C) dengan volume (V) menurunnya tingkat retensi α-amilase
dan konsentrasi umpan dibuat konstan, pada permukaan PS-DAP,
kesetimbangan isotherm adsorpsi memungkinkan terjadinya peningkatan
menjadi q = f (V). jumlah α-amilase yang teradsorpsi oleh
Kurva hasil penelitian ligan.
menunjukkan hubungan antara q dan

Gambar 3. Adsorpsi αamylase pada PS–DAP dengan Penambahan ion Ca2+


Pengujian PS-DAP Sebagai Pengontrol Adsorpsi α-amilase 7
Pada Fasa Diam PS–DAP–βCD Di Bawah Pengaruh
Ion Ca2+ dan Cu2+

Gambar 4. Adsorpsi αamylase pada PS–DAP dengan Penambahan ion Cu2+

Dengan mengalurkan kurva potong garis dan nilai qm (titik potong =


antara V/q dengan volume umpan untuk 1/(qm x KA). Diperoleh nilai qm dan KA
masing-masing konsentrasi, dapat untuk berbagai konsentrasi ion Ca2+dan
dihitung nilai qm sebagai 1/kemiringan Cu2+(Gambar 5).
garis dan KA dihitung dari nilai titik

600 0.015

400 0.01
qm

Ka

200 0.005

0 0
Tanpa Ion 1 mM 5 mM 9 mM
Konsentrasi ion Ca

qm Ka

600 0.015
400 0.01
qm

Ka

200 0.005
0 0
Tanpa Ion 1 mM 5 mM 9 mM
Konsentrasi ion Ca

qm Ka

Gambar 5. Pengaruh konsentrasi ion Ca2+ dan Cu2+ terhadap nilai KA dan qm

Berdasarkan gambar 5, semakin pengikatan maksimum αamylase pada


bertambahnya konsentrasi ion Ca2+ dan permukaan PS–DAP. Demikian pula
Cu2+, semakin menurun kapasitas dengan laju adsorpsi yang menurun
8 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

dengan bertambahnya konsentrasi ion Quantitation of Microgram


Ca2+ dan Cu2+ kecuali pada konsentrasi Quantities of Protein Utilizing
ion Ca2+ 1 mM harga KA mencapai The Principle Dye Binding‖,
Analytical. Biochemistry, 72,
keadaan maksimum (0,01μL—1).
248–254.

SIMPULAN Gangadharan, D.; K.M. Nampoothiri; S.


Penambahan konsentrasi ion Sivarama krishnan, dan Ashok
Ca dan Cu2+ pada volume umpan
2+
Pandey. 2008. ―Biochemical
mampu mengurangi retensi αamylase Characterization of Raw-Starch-
Digesting Alpha Amylase
pada permukaan PS–DAP.
Purified from Bacillus
Menurunnya tingkat retensi α-amilase Amyloliquefaciens‖, Applied
pada permukaan PS-DAP Biochemistry and Biotechnology,
memungkinkan terjadinya peningkatan 158, 3, 653–662.
jumlah α-amilase yang teradsorpsi oleh
ligan. Selain mengurangi retensi ion Lia, Zhu; XuguoDuana dan Jing Wua.
Ca2+ dan Cu2+,,juga secara umum 2016. ―Improving The
Thermostability and Enhancing
menurunkan selektibilitas dan adsorpsi
The Ca2+ Binding of Themalto
maksimum α-amilasepada permukaan hexaose-Forming α-Amylase
PS-DAP. from Bacillus Stearo
Perlu penelitian lebih lanjut thermophilus‖, Journal of
untuk mendapatkan ion yang mampu Biotechnology, 222, 65–72.
mengurangi retensi αamylase lebih
Pakiman, N.; N. H.Isa, ; Abol Hassan,
besar pada permukaan PS–DAP namun
M.A.; J.K. Walter, dan N.
mampu meningkatkan recovery dan Abdullah. 2012. ―Comparison of
selektivitas αamylase oleh ligan Binding Capacity and Affinity
melalui peningkatan parameter of Monoclonal Antibody
adsorbsi, qm dan KA. Towards Different Affinity
Resin Using High-Throughput
Chromatography Methods‖,
UCAPAN TERIMA KASIH
Journal of Applied Sciences, 12,
Ucapan terima kasih 11, 1136–1141.
disampaikan kepada Politeknik Negeri
Bandung melalui UPPM yang telah Widarti, Sri, Z. Nurrachman; M.
membiayai penelitian ini yang Amran; Buchari B. 2014.
bersumber dari DIPA Politeknik Negeri ―Diaminoalkane as Spacer Arm
Bandung sesuai dengan Surat between Polystyrene and Β-
Cylodextrin in Affinity
Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan
Chromatography for Α-Amylase
Penelitian Mandiri No. 598.10/ Separation‖, International
PL1.R7/ LT/ 2016. Journal of Engineering
Research and Application, 4, 2,
DAFTAR PUSTAKA 709-714.
Bradford, M. 1976. ―Rapid and
Sensitive Method for The

Anda mungkin juga menyukai