NIM : 123711022
A. TUJUAN
Mengetahui beberapa macam identifikasi dan sifat-sifat
umum protein.
B. DASAR TEORI
Protein merupakan termasuk persenyawaan penting
dalam makhluk hidup. Sesuai dengan namanya, kata
protein berasal dari bahasa yunani proteos yang artinya
pertama. Protein adalah poliamida, dan hidrolisis protein
menghasilkan asam-asam amino. 1
1. Asam Amino
Asam-asam amino yang terdapat dalam protein
adalah asam -aminokarboksilat. Variasi dalam struktur
monomer-monomer ini terjadi dalam rantai samping. 2
Asam-asam amino tersederhana adalah aminoasetat
(H2NCH2CO2H), yang disebut glisena (glysine) yang tidak
memiliki
rantai
samping,
dan
karena
itu
tidak
dalam
deret-L
artinya,
gugus-gugus
COO-
COOH
H2N
H2 N
H
R
protein.
Susunan
asam
amino
mengandung
dua
buah
gugus
amina
(-NH2).
Struktur
asam
amino
CH2
CH
CH2
COOH
NH2
sama.
dengan
yang
Perbedaan
lainnya
asam
terletak
amino
pada
satu
rantai
asparagin,
glutamin,
asam
asam
aspartat,
glutaamat,
glisin,
sistein,
histidin,
COOH NH2
COOH
CH3
H
Glisin
Alanin
karboksil
dan
amina,
keduanya
COO- + H+
COOH
NH2 + H+
NH3+
dengan
asam
maupun
basa
sehingga
disebut
bersifat
amfoter
atau
asam,
contohnya
adalah
asam
Ion Zwitter
Pada asam amino ada gugus yang
dapat melepaskan ion H+ dan ada gugus
yang dapat menerima ion H+. Akibatnya,
terbentuk molekul yang memiliki dua jenis
muatan, yaitu muatan positif dan muatan
negatif, dengan kata lain keragaman sifat
asam amino juga dapat diidentifikasi dari
gugus
fungsinya
yaitu
gugus
karboksilat
bahwa
ion
zwitter
bukan
suatu
ion,
COO H
H
H3N+
Ion zwitter
Optis Aktif
Semua asam amino kecuali glisin,
memiliki atom C asimetris atau atom C kiral,
yaitu atom C yang mengikat empat gugus
yang bebeda (gugus H, -COOH, -NH2, dan
R). Oleh karena itu, semua asam amino
kecuali glisin bersifat optis aktif. Artinya,
senyawa tersebut dapat memutar bidang
polarisasi cahaya.8
c. Titik isoelektrik
Titik isoelektrik
merupakan
keadaan
setimbang
COO -
Asam amino
atau
atau
berada
muatan
pada
listriknya
Jika
asam
berada
dalam
kesetimbangan
amino
berada
dalam
bentuk
listrik
atau
muaan
listriknya
sama
Konsentrasi
ion
yang
non
polar
hidrogen
Heterosiklik
dari
dengan
triptofan
air
tak
(Nitrogen
membentuk
adalah
sebagian
dari
awan
yang
amino
mengandung
(kedua)
pada
tambahan
posisi
di
gugus
rantai
asam
yang
amino
mempunyai
berbeda,
maka
pH
capuran
elektroforesis13,
mengukur
yaitu
perpindahan
ion
suatu
proses
dalam
suatu
N; 1,27 )
1,47 A
N
1,32 A
123o
C
C
Panjang Ikatan
C
C
114o
N
H
Sudut Ikatan
3. Protein
a. Klasifikasi Protein
Menurut klasifikasi asli yang dimodifikasi,
protein dapat dibagi menjadi 3 golongan : 17
Protein Serat
Protein Serat adalah bentuk protein
yang tidak larut yang ditemukan dalam kulit,
rambut, jaringan pengikat dan tulang. Protein
ini dapat dibagi lagi menjadi collagen yaitu
protein pokok dari jaringan pengikat, tulang,
gigi, dan tendon; dan keratin yaitu protein
beberapa
sub
bagian,
empat
yang
lain,
histon
dan
protein
seluruh
dibedakan
dari
asam
aminonya.
potamin
Histon
berdasarkan
nukleat.
Protein Gabungan
Protein Gabungan adalah protein yang
bergabung dengan senyawa bukan protein.
Misalnya
protein
dalam
hemoglobin
Fungsi Umum
Merubah energi kimia menjadi
kontraksi
Enzima
Hormon
Protein pelindung
energi mekanik
Katalisator biokimia
Membantu mengatur metabolisme
Mengenal dan menetralkan molekul
yang menyerang, membantu
Protein cadangan
memperbaiki sel
Menyimpan asam amino dalam
Protein struktural
b. Struktur Protein
Protein merupakan senyawa makromolekul
yang
terbentuk
kondensasi
dari
berbagai
hasil
asam
polimerisasi
amino.
Setiap
peptida.
berkaitan
Struktur
dengan
sekunder
protein
pelipatan
struktur
merupakan
ikatan
menstabilkan.
Ikatan
medium
dan
air
yang
tidak
yang
dapat
berarti
berperan
pada
untuk
hidrofobik
antara
rantai
samping
padat
yang
distabilkan
oleh
ikatan
antaraksi
hidrofob.
Struktur
kuartener
suatu
proses
yang
dapat
CuSO4
encer.
protein.
24
Dalam
larutan
basa
Cu2+
maksimum
pada
540nm.
Absorban
ini
dan
Telur mengandung
klorida adalah
larutan
akuatik
dari
komponen
utama
dalam asam
lambung.
juga
sifat
antimikrobial
sehingga
digunakan
strukturnya
memiliki
hidroksida,
adalah
dengan
sebuah senyawa
hidrasi
yang
berbeda-beda.
nitrat merupakan
sebuah senyawa
Tabung B
Lar.
Tabung C
Tabung D
aspartat
Ditambahkan dengan 2 ml
aquades.
Diamati kelarutan dan
keasaman masing masing
tabung.
Tabung A
Tabung B
Tabung C
Tabung D
Ditambahkan 1 ml NaOH 1%
.
Diamati
keasaman
kelrutan
dan
masing-masing
tabung.
Tabung A
Tabung B
Tabung C
Tabung D
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
Ditambahkan NaNO3
HASIL
Tabung B
0,1 gram glisin + 5 ml HCl 10 %
Pada suhu kamar
Ditambahkan NaNO3
HASIL
Tabung C
Lar. Putih telur + 5 ml HCl 10 %
Didinginkan sampai 00C
Ditambahkan NaNO3
HASIL
Tabung D
Lar. Putih telur + 5 ml HCl 10%
Pada suhu kamar.
Ditambahkan NaNO3
HASIL
3. Uji Biuret
0,5 gram urea
Diletakkan dalam tabung reaksi.
Dipanaskan hingga timbul padatan.
Didinginkan.
Dilarutkan dalam 3 ml aquades.
Tabung B
Tabung C
10 tetes asam L-
telur
aspartat
HASIL
Diambil 10 ml (masing-masing tabung
5 ml)
Tabung 1
Tabung 2
HASIL
+ 3 ml NaOH 10 % dan 2 tetes
+ 1 ml NaNO2 5 %
CuSO4
Dibandingkan
timbulnya
gas Dipanaskan
6.
dan
diamati
perubahannya
Denaturasi Protein
a. Denaturasi dengan ion logam berat
2 ml lar. Putih telur
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan larutan AgNO3 2%
tetes demi tetes.
Diamati perubahan yang terjadi
HASIL
b. Denaturasi dengan pemanasan
2 ml lar. Putih telur
Dimasukkan dalam tabung reaksi.
Dipanaskan.
Diamati perubahan yang terjadi
HASIL
E. HASIL PENGAMATAN
1. Sifat Amfoter dan Kelarutan
Tabung
Tabung
Tabung
Tabung
A (0,1 B
gram
(larutan
(larutan
Putih
glisin)
asam
tirosin)
telur)
Larut
(lar.
aspartat)
+ aquades
Kelarutan
Larut
Larut
sebagia
n
+ NaOH
Keasama
pH=6
pH=4
pH=2
(netral)
(asam)
Kelarutan
Larut
Larut
Larut
Keasama
pH=4
pH=4
pH=13
(asam)
(asam)
(Asam)
(basa)
A Tabung
(0,1 glisin)
Didinginka
B Tabung
(0,1 glisin)
Suhu kamar
n 00C
+
ml Larutan
HCl 10 %
C Tabung
(larutan
(lar.
putih telur)
telur)
D
Putih
Larutan
Terbentuk
Terbentuk
seperti
seperti
Larutan
gelatin
gelatin
tidak berbau
+ NaNO2
Larut,
Terbentuk
Terdapat
Larutan
endapan,
gumpalan,
tambah
atas
banyak,
berwarna
warna
2 Gumpalan
gumpalan
tidak enak
kuning
sedangkan
hijau muda,
gelembung
dan
lebih
warna putih
sedikit,
kuning
larutan
+ NaOH 10%
Larutan bening
+ CuSO4 2%
Larutan
berwarna Larutan
sedikit ungu
kental
berwarna ungu
4. Uji Xantoproteat
Tabung
(glisin)
(asam aspartat)
Didinginkan,
+ NaOH
matang
kental
Gelembung
Larutan bening
banyak, warna
larutan kuning
muda,
gumpalan
berwarna
kuning-putih
5. Hidrolisis Protein
Larutan albumin
Pemanasan / refluks
15 menit
45 menit
Menggumpal,
Coklat, menggumpal,
berbusa
dan
larutan
kekuningan
endapan
melayang-layang
6. Denaturasi Protein
Larutan allbumin + AgNO3 2%
Terbentuk larutan bening dan
terdapat gumpalan putih diatas
F. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan beberapa uji identifikasi protein
yang bertujuan untuk mengetahui beberapa macam identifikasi dan sifatsifat umum protein. Pada uji protein ini dilakukan beberapa uji, yaitu:
1. Sifat Amfoter dan Kelarutan
menyebar
Asam
amino
bersifat
kurang
basa
daripada
reaksi
asam-basa
internal
yang
dapat
bereaksi
dengan
asam
nitrit
dan
pada
ketika
suhu
0o
karena
suhu
juga
NH2
COOH
H
HO
R
N N
COOH
H
OH
COOH
H
H2O
3. Uji Biuret
Uji biuret bertujuan untuk membuktikan adanya molekulmolekul peptida dari protein. Uji ini dapat dilakukan dengan cara,
sampel yang diduga mengandung protein ditetesi dengan larutan
NaOH dan beberapa tetes larutan CuSO4 encer. Apabila larutan
berubah menjadi ungu maka larutan tersebut mengandung protein.
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa albumin
memiliki struktur yang lebih kompleks dan mengikat
dua atau lebih asam amino esensial, sehingga terbentuk
ikatan peptida. Sedangkan urea yang telah dicampur
NaOH kemudian ditetesi CuSO4, hasilnya membentuk
larutan warna ungu muda. Sehingga dapat disimpulkan,
semakin banyak ikatan peptida yang dimiliki, maka
warna ungu akan tampak semakin pekat.
4. Uji Xantropoteat
Uji xantropotear bertujuan untuk membuktikan adanya cincin
benzene pada protein. Uji ini dapat terjadi karena reaksi nitrasi pada
cincin benzena dari asam amino penyusun protein. Apabila larutan
berubah menjadi kuning maka larutan mengandung protein. Warna
kuning pada larutan ini disebabkan terbentuknya suatu senyawa
polinitrobenzena dari asam amino protein. Putih telur yang di
tambahkan NaOH berlebih memberikan hasil positif mengandung
protein dengan bukti adanya warna kuning.
5. Hidrolisis Protein
Protein merupakan poliamida. Hidrolisis protein
akan menghasilkan asam-asam amino penyusun protein
tersebut.
Asam-asam
amino
yang
terdapat
dalam
N
H
NH
R1
O
COY
H Y
R2
Adanya
asam
H
N
amino
COOH
CHR1
ini
H2N
diketahui
CHR2
dengan
ini
bertujuan
untuk
menguji
pembentukan
dimana
larutan
albumin
langsung
tersier
Koagulasi
dari
protein
albumin
terjadi
mengalami
karena
perubahan.
pemanasan
yang
Hardjono,
Sintesis
Bahan
Alam,
Wikipedia.
2013.
Tembaga(II)
Sulfat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)_sulfat.
Diakses
dari:
Pada tanggal 17
2013.
Perak
Nitrat.
Diakses
dari:
LAMPIRAN
Uji Biuret
Uji
Xantoproteat
(+HNO3,
dipanaskan)
Uji Xantoproteat
(pemanasan 15 menit)
(didinginkan, +NaOH)
Hidrolisis
Protein
Hidrolisis Protein
Hidrolisis Protein
Protein
(pemanasan 45 menit)(hasil refluks)
Denaturasi