Anda di halaman 1dari 1

Dilarang mencuri

Hari ini, aku pulang dari tempat kerja agak cepat karena ada sesuatu hal. Sekitar jam 15.30, aku
sampai rumah dengan selamat. Setibanya di rumah. Aku melihat ibu seperti sedikit panik dan
kebingungan. Aku langsung bertanya.
"Assalamualaikum Bu..."
"Waalaikumsalam Nak..."
"Ibu kenapa sih Bu? Kok keliatannya panik dan bingung gitu..?" Tanyaku sambil membuka
sepatu.
"Gini Nak, Ibu bingung nih, uang tukaran 100 ribu ibu yang di dalam dompet kok gak ada ya?
Kamu ada liat gak...?" tanya ibu penuh penasaran.
"Gak ada Bu, coba ingat-ingat lagi, siapa tahu ibu salah menaruh mungkin," jawabku.
"Enggak Nak, tadi Ibu menaruh di sini sebelum nyuci, tau-taunya sekarang udah gak ada lagi,"
tutur ibu.
"Ya udah deh Bu, ikhlaskan saja, mungkin belum rezeki kita. Ibu tenang aja, nanti aku ganti, aku
ngambil uang dulu ke BRILink sebentar ya..." ucapku seraya pergi.
Di perjalanan, aku melihat Risky, adikku paling kecil yang baru duduk di kelas 3 SD. Aku
melihat dia sedang main PS dengan teman-temannya. Aku langsung menghampirinya.
Kebetulan sekali, sesampainya di tempat Rental PS tersebut, aku melihat Risky memegang uang
tukaran 100 ribu, yang tidak mungkin uang dia. Aku pun langsung memanggilnya dan
menegurnya dengan baik-baik.
"Ky, itu uang siapa? Ayo jujur! Kamu ngambil uang ibu yang di dalam dompet kan..?" tanyaku.
"I..i..i..iya kak, aku mengambilnya, tapi buat bayar sewaan PS doang kok, cuman 2 ribu rupiah
aja..." jawabnya dengan terbata-bata.
"Ayo naik ke atas motor, nanti jelasin sama ibu..." ucapku sembari membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, dia langsung jujur dan menceritakan semuanya kepada ibu. Aku dan ibu
langsung menasihatinya sebaik mungkin karena telah dilakukan tindakan pencurian, dan itu
adalah perbuatan yang sangat dilarang.
Aku dan ibu juga menekankan kepadanya untuk tidak pernah mencuri lagi karena setiap hari
Risky juga selalu aku kasih uang belanja. Dia hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya
yang terpampang jelas dari wajahnya.
Setalah dinasihati, Risky mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku, serta benar-
benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai