Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Widyawati MN, dkk. Jurnal Keperawatan Belitung. Agustus 2016;2(4):48-57


Diterima: 12 Agustus 2016 http://
belitungraya.org/BRP/index.php/bnj/

© 2016 Penulis
Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Internasional Creative Commons
Attribution 4.0 yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi non-komersial tanpa batas dalam media apa
pun, asalkan karya asli dikutip dengan benar.

PENELITIAN ASLI ISSN: 2477-4073

PENGARUH PIJAT DAN AROMATERAPI TERHADAP STRES


DAN TINGKAT PROLAKTIN PADA IBU PUERPER PRIMIPA
DI SEMARANG JAWA TENGAH
INDONESIA

Melyana Nurul Widyawati1,2*, Soeharyo Hadisaputro1, Anies1, Ariawan Soejoenoes1

1ProgramDoktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Diponegoro, Semarang,


Indonesia
2Program Pascasarjana Kebidanan, Politeknik Kesehatan Semarang, Semarang, Indonesia

* Penulis yang sesuai:


Melyana Nurul Widyawati, S.SiT, M.Kes.
Program Pascasarjana Kebidanan, Politeknik Kesehatan Semarang, Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik,
Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia (50268). Surat: melyana_n@yahoo.com

ABSTRAK
Latar belakang:Pemberian ASI eksklusif di Kota Semarang selama lima tahun terakhir masih rendah. Hanya 20 hingga 64% ibu
yang memberikan ASI eksklusif pada tahun 2010-2012. Kejadian postpartum blues dilaporkan oleh 29,9% ibu dan sebagian
besar merupakan ibu primipara.
Objektif:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat kasih sayang, aromaterapi, serta kombinasi pijat
kasih sayang dan aromaterapi terhadap tingkat stres, dan perubahan kadar prolaktin pada ibu nifas primipara di
Semarang.
Metode:Sebuah penelitian eksperimental sejati dengan desain kelompok kontrol acak pretest-posttest. Cluster
random sampling digunakan untuk memilih 12 puskesmas dari 37 puskesmas yang ada di semarang. Penugasan
acak dengan amplop tertutup dilakukan untuk membagi peserta penelitian menjadi empat kelompok; kelompok
pijat kasih sayang, kelompok aromaterapi, dan kelompok kombinasi pijat kasih sayang dan aromaterapi, serta
kelompok kontrol. Sebanyak 52 ibu nifas primipara dilibatkan, dengan 13 ibu tersebar merata di setiap
kelompok. Hasil:Pijat penuh kasih, aromaterapi, dan kombinasi pijat penuh kasih dan aromaterapi secara efektif
mengubah tingkat stres dan prolaktin ibu. Efektivitas setiap perlakuan dinilai dari rata-rata perbedaan skor
sebelum dan sesudah perlakuan. Kombinasi pijat penuh kasih dan aromaterapi terbukti paling efektif dalam
menurunkan tingkat stres (11,61 ± 6,76), dan meningkatkan kadar prolaktin (83,13 ± 6,41 ng/ml).

Kesimpulan:Pemberian pijatan dan aromaterapi terbukti menurunkan tingkat stres, serta dapat meningkatkan kadar prolaktin
pada primipara pasca melahirkan. Oleh karena itu, disarankan untuk memberikan terapi pijat kasih sayang dan aromaterapi
kepada ibu primipara pasca melahirkan.

Kata kunci:pijatan penuh kasih, aromaterapi, stres, prolaktin

8
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016

Catatan Editor: Artikel ini telah diperbarui pada 11 Juni 2020 dalam hal ketersediaan kontribusi penulis dan pernyataan pendanaan & sedikit perubahan pada
format referensi. Pemutakhiran tersebut sesuai dengan Kebijakan BNJ mengenai koreksi pasal.
PERKENALAN Sering kali tak menentu pada ibu nifas bisa
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa- diperbaiki dengan menghirup minyak melati.
Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa memulai Selain itu, minyak foeniculum vulgare/adas/
pemberian makan pada hari pertama setelah minyak adas mengandung antioksidan, dapat
kelahiran dapat menurunkan risiko kematian membantu mengurangi kecemasan,
neonatal hingga 45%.1Selain itu, pemberian memperlancar aliran ASI, dan dapat digunakan
ASI eksklusif terbukti efektif mencegah sebagai galactagogue untuk meningkatkan
kematian bayi hingga 13% - 15%.2Namun, suplai ASI. Apalagi fitoestrogen yang terkandung
pada pengalaman pertamanya, ibu primipara dalam adas mampu mendukung pertumbuhan
rentan mengalami depresi pada masa nifas jaringan payudara.7
akibat tekanan kompleks berupa kecemasan Masa nifas diakui rentan
yang tinggi, perasaan labilitas, dan rasa terhadap gangguan afektif, khususnya
bersalah. Ibu nifas yang mengalami depresi depresi pasca melahirkan. Sebaliknya,
cenderung terlambat memulai menyusui atau prevalensi dan tingkat stres klinis serta
memilih berhenti menyusui sehingga produksi ASI selama masa nifas belum
cenderung memiliki kadar prolaktin yang banyak mendapat perhatian untuk
rendah, baik dalam ASI maupun serum.3 penelitian. Data menunjukkan bahwa
Rendahnya kadar hormon prolaktin gangguan obsesif-kompulsif, gangguan
memberikan efek kurang baik pada produksi stres dan kecemasan lebih tinggi pada
ASI.4,5 wanita pasca melahirkan dibandingkan
Wanita pasca melahirkan juga berisiko pada populasi umum.8Pijat kasih sayang
mengalami peradangan yang secara alami dan aromaterapi diharapkan dapat
meningkat mulai pada trimester terakhir membantu ibu nifas untuk memperoleh
kehamilan dan perubahan ini akan berlanjut perasaan rileks dan peningkatan
pada masa nifas. Sebuah penelitian kenyamanan yang dapat berdampak
menunjukkan bahwa ibu dengan depresi pada peningkatan produksi ASI serta
pasca melahirkan mengalami stres akut dan daya tahan tubuh ibu dan bayi. Interaksi
respon inflamasi menahan kegagalan, yang terjadi antar terapi ini mempunyai
memiliki kadar IL-6 dan TNF-α yang lebih efek yang saling sinergis karena antara
tinggi dalam menanggapi stresor akut keduanya dapat saling ditingkatkan
dibandingkan ibu pasca melahirkan yang tidak kerja terapinya tanpa menambah atau
mengalami depresi. Mereka juga kurang mengurangi efek buruknya.
sensitif terhadap glukokortikoid yang biasanya Penelitian ini bertujuan untuk
dapat mengatasi sistem respon inflamasi.3 mengetahui pengaruh pijat kasih sayang,
Penelitian juga menunjukkan bahwa terapi aromaterapi, serta kombinasi pijat kasih
pijat aromaterapi dapat mengurangi sayang dan aromaterapi terhadap tingkat
kecemasan dan stres, serta bermanfaat bagi stres, dan perubahan kadar prolaktin
sistem kekebalan tubuh.6 pada ibu nifas primipara di Semarang
Berdasarkan bukti penelitian yang diharapkan dapat meningkatkan
sebelumnya, penelitian ini menerapkan pijat cakupan ASI Eksklusif. Kebaruan
cinta dan campuran aromaterapi minyak penelitian ini dapat dilihat dari sifat
melati dan adas yang merupakan hasil perawatan yang diberikan: (1) teknik pijat
pengolahan lokal tanaman asli Indonesia. penuh kasih yang belum pernah diteliti
Studi melaporkan bahwa minyak melati sebelumnya merupakan modifikasi teknik
memiliki efek merangsang fungsi sistem pijat yang dirancang oleh peneliti dalam
saraf, meningkatkan emosi positif, dan penelitian ini. Tekniknya memadukan
meningkatkan mood. Suasana hati itu pijatan dengan teknik effleurage,

9
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
petrissage, akupresur, dan pijat cinta Kombinasi pengobatan dari
dengan konsep hubungan holistik pijat penuh kasih dan aromaterapi adas/adas
tubuh-pikiran melalui sentuhan; (2) dan melati/melati diberikan sebagai kombinasi
campuran aromaterapi adas dan melati pijat dengan durasi 50 menit, menggunakan
belum pernah diteliti sebelumnya; (3) minyak bunga matahari dengan tambahan
kombinasi pijatan dengan aromaterapi aromaterapi adas/adas dan melati/melati
pecinta adas dan melati belum pernah (masing-masing 3 tetes dalam 100 ml minyak
diteliti sebelumnya. bunga matahari) satu kali sehari minggu
selama empat minggu. Total pemberian
METODE pijatan sebanyak empat kali dimulai pada hari
Penelitian ini merupakan penelitian ke 7 setelah melahirkan, sampai dengan
eksperimental sejati dengan desain kelompok empat minggu pasca melahirkan. Kelompok
kontrol acak pretest-posttest. Cluster random kontrol diberikan pengobatan standar dalam
sampling digunakan untuk memilih 12 pelayanan nifas, meliputi pemeriksaan tanda –
Puskesmas dari 37 Puskesmas yang ada di tanda vital, diagnosis keluhan yang dirasakan
Semarang. Penugasan acak dengan amplop (demam, sesak nafas, nyeri perut, sakit kepala
tertutup dilakukan untuk membagi peserta hebat, pandangan kabur, nyeri payudara,
penelitian menjadi empat kelompok; kelompok bengkak pada payudara, puting terasa nyeri,
pijat kasih sayang, kelompok aromaterapi, bengkak pada tangan, bengkak pada wajah,
kelompok pijat kombinasi kasih sayang dan bengkak pada anggota badan, pendarahan
aromaterapi, dan kelompok kontrol. hebat, keputihan berbau), gizi, buang air
Subyek penelitian ini adalah ibu besar, berkemih, dan pola menyusui.
primipara nifas yang setuju untuk Pengambilan sampel darah pada kelompok
menerima pengobatan, dan telah kontrol dilakukan bersamaan dengan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kelompok perlakuan.
penelitian. Subyek diberikan perlakuan, Tingkat stres ibu dalam kelompok
masing-masing perlakuan dibagi perlakuan diukurmenggunakan DASS(skala
menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok depresi, kecemasan dan stres) pada hari ke
pijat kasih sayang, kelompok 7 pasca melahirkan sebelum perlakuan, dan
aromaterapi, kelompok aromaterapi setelah mendapat empat kali pengobatan
pijat kasih kombinasi, dan kelompok pada hari ke 28 pasca melahirkan. Demikian
kontrol. Sebanyak 52 ibu nifas primipara pula tingkat stres ibu pada kelompok
dilibatkan, dengan 13 ibu tersebar kontrol juga diukur menggunakan metode
merata di setiap kelompok. Tidak ada yang sama pada hari ke 7 pasca melahirkan
laporan drop out selama masa studi. dan 28 hari pasca melahirkan.
Perawatan pijat kasih dengan Serum prolaktin diukur
menggunakan minyak bunga matahari diberikan menggunakan DRG Prolactin ELISA, dan
dengan durasi 50 menit setiap seminggu sekali analisis laboratorium dilakukan di
selama empat minggu yang dimulai pada hari ke 7 Laboratorium GAKY Fakultas Kedokteran
setelah melahirkan, sampai dengan empat minggu Universitas Diponegoro Semarang.
pasca melahirkan. Perlakuan aromaterapi adas/adas Pengukuran kadar prolaktin pada kelompok
dan melati/melati (masing-masing 3 tetes dalam 100 perlakuan dan kontrol dilakukan pada hari
ml air) diberikan dengan cara dihirup menggunakan ke 7 pasca melahirkan pada pukul 10.00
diffuser selama 30 menit. Inhalasi aromaterapi WIB, dan setelah mendapat perlakuan pada
diberikan setiap minggu selama empat minggu, pukul 11.00 WIB. Analisis uji beda antar
dimulai pada hari ke 7 setelah melahirkan, sampai kelompok perlakuan dianalisis
dengan empat minggu pasca melahirkan.

0
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
oleh One Way Anova, dengan menyiapkanPnilai Komite Etik Penelitian Fakultas
> 0,05. Universitas Diponegoro Semarang.
Terapisnya adalah bidan yang telah
terlatih dalam memberikan pengobatan HASIL
pada ibu nifas primipara. Pengumpulan data Karakteristik responden
pada kelompok eksperimen diambil oleh Responden penelitian ini adalah
peneliti dibantu oleh sembilan orang bidan ibu primipara nifas yang setuju untuk
bersertifikat kompeten sebagai enumerator menerima pengobatan, dan
yang sebelumnya diberikan pelatihan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
khusus selama empat hari.Persetujuan etis penelitian. Mereka adalah wanita usia
dari penelitian ini diperoleh dari Medis subur 20-35 tahun dan primipara.

Tabel 1Karakteristik responden

Grup
Total
Variabel X1 X2 X3 C
F % F % F % F % F %
Usia
20-25 7 53.8 9 69.2 7 53.8 7 53.8 30 57.7
26-30 2 15.4 3 23.1 4 30.8 4 30.8 13 25.0
31-35 4 30.8 1 7.7 2 15.4 2 15.4 9 13.3
Total 13 100 13 100 13 100 13 100 52 100
Pendidikan
Utama 2 15.4 1 7.7 0 0,0 1 7.7 4 7.7
Sekunder pertama 2 15.4 1 7.7 2 15.4 3 23.1 8 15.4
Sekunder 8 61.5 8 61.5 10 76.9 7 53.8 33 63.5
Pendidikan yang lebih tinggi 1 7.7 3 23.1 1 7.7 2 15.4 7 13.5
Total 13 100 13 100 13 100 13 100 52 100
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 6 46.2 7 53.8 8 61.5 8 61.5 29 55.8
Karyawan swasta 6 46.2 5 38.5 3 23.1 4 30.8 18 34.6
Pegawai Negeri Sipil 1 7.7 1 7.7 1 7.7 0 0,0 3 5.8
Pemilik bisnis 0 0,0 0 0,0 1 7.7 1 7.7 2 3.8
Total 13 100 13 100 13 100 13 100 52 100
BMI
Berat badan kurang 0 0 2 15.4 0 0 1 7.7 3 5.8
Normal 6 46.2 3 23.1 6 46.2 8 61.5 23 44.2
Kegemukan 1 7.7 4 30.8 0 0 3 23.1 8 15.4
Gendut 6 46.2 4 30.8 7 53.8 1 7.7 18 34.6
Total 13 100 13 100 13 100 13 100 52 100

Tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari Dari segi pendidikan, sebagian besar
separuh (57 persen) ibu primipara berada responden (63 persen) mengenyam pendidikan
pada kelompok usia termuda (20-25). Di antara menengah. Proporsi ibu yang menyelesaikan
kelompok intervensi dan kontrol, ibu pada pendidikan menengah pada semua kelompok
kelompok kedua (yang diberikan intervensi juga berdistribusi merata karena sebagian besar
aromaterapi) memiliki proporsi ibu yang lebih ibu mempunyai latar belakang pendidikan yang
muda tertinggi dibandingkan kelompok sama. Namun demikian, perlu dicatat bahwa
lainnya. Ibu pada kelompok ketiga dan kontrol lebih banyak ibu pada kelompok ketiga dan
lebih cenderung merupakan ibu primipara kelompok kontrol (15
yang lebih tua.

1
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
dan 23 persen, masing-masing) hanya menyelesaikan persen). Hanya 7 persen ibu yang menjalani
sekolah menengah pertama. pengobatan aromaterapi dilaporkan
Selain pendidikan, latar belakang mengalami tingkat stres kronis.
sosial ekonomi ibu dalam penelitian ini dapat Sebelum berobat, ibu-ibu lebih banyak
dilihat dari pekerjaannya. Tabel 1 pada kelompok ketiga (kombinasi pijat penuh
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu pada kasih dan aromaterapi) menunjukkan tingkat
kelompok intervensi dan kontrol memiliki stres yang lebih parah dibandingkan dua
karakteristik yang sama dalam hal pekerjaan kelompok pertama. Lebih dari separuh (53
mereka. Mayoritas (55 persen) responden persen) subjek melaporkan tingkat stres akut,
adalah ibu rumah tangga dan pekerja swasta 30 persen dilaporkan berada pada tingkat
(35 persen). Dilihat dari sebaran proporsi stres sedang, dan 15 persen lainnya berada
pekerjaan pada keempat kelompok, terlihat dalam kondisi kronis. Setelah pengobatan,
bahwa kelompok ketiga dan kelompok kontrol sebagian besar ibu dalam kelompok ini (53
memiliki proporsi ibu rumah tangga yang lebih persen) melaporkan tidak ada gejala stres,
tinggi dibandingkan kelompok pertama dan sementara 30 persen mengalami tingkat stres
kedua. sedang. Hanya 7 persen ibu dalam kelompok
Ciri-ciri dasar lainnya itu ini yang melaporkan tingkat stres akut. Pada
yang relevan untuk dipertimbangkan dalam ibu kelompok kontrol, proporsi ibu yang
penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh atau BMI. mengalami stres tidak menunjukkan
Secara umum sebagian besar ibu (44 persen) perbedaan yang signifikan sebelum dan
tergolong memiliki BMI normal. Namun demikian, sesudah perlakuan.
perlu dicatat bahwa sekitar sepertiga ibu
mengalami obesitas. Ketika dilakukan perbandingan Kadar prolaktin
antara keempat kelompok, terlihat bahwa lebih Meja 3 menunjukkan itu berarti
banyak ibu pada kelompok ketiga yang mengalami perbedaan kadar prolaktin ibu pada
obesitas. kelompok intervensi. Sebelum intervensi,
tingkat rata-rata prolaktin bervariasi;
Level stres 197,65 ng/mL pada kelompok pijat penuh
Penelitian menemukan, di antara kasih; 209,70 ng/mL pada kelompok
ibu primipara yang menerima perawatan aromaterapi; 195,35 ng/mL pada
pijat penuh kasih, semuanya (13 orang) kombinasi aromaterapi dan pijat, dan
melaporkan tingkat stres sedang hingga 181,35 ng/mL pada kelompok kontrol.
berat (akut, kronis), seperti ditunjukkan Setelah perawatan, di antara mereka
pada Tabel 2. Setelah menerapkan yang menerima pijatan penuh kasih, rata-rata
perawatan pijat penuh kasih, proporsi ibu kadar prolaktin meningkat dari 197,65 menjadi
yang melaporkan stres akut dan kronis 248,79 ng/mL. Pada ibu yang mendapat
menurun, masing-masing dari 30,8 persen aromaterapi, kadar prolaktinnya sedikit
menjadi 15,4 dan 7,7 persen. meningkat dari 209,70 menjadi 200,68 ng/mL,
Demikian pula dari 13 ibu yang sedangkan kombinasi pijat penuh kasih dan
menerima aromaterapi, sekitar sepertiganya aromaterapi menghasilkan peningkatan kadar
mengalami tingkat stres sedang, sedangkan prolaktin dari 195,35 menjadi 278,48 ng/mL.
60 persen lainnya mengalami tingkat stres Ibu pada kelompok kontrol menunjukkan
akut dan kronis. Setelah pengobatan, penurunan kadar prolaktin dari 181,35
proporsi ibu yang mengalami gejala stres menjadi 168,54 ng/mL.
berat menurun secara signifikan menjadi Peningkatan rata-rata kadar
“tidak stres” (46 persen), sedang (30 persen), perbedaan hormon prolaktin tertinggi terjadi
dan akut (15 persen). pada kelompok kombinasi penyayang

2
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
pijat & aromaterapi (83,13 ± 6,41 ng/mL) ng/mL). Ini menyarankan itu itu
diikuti kelompok perlakuan pijat penuh Kombinasi perlakuan pijat & aromaterapi
kasih (69,14 ± 6,60 ng/mL), aromaterapi merupakan cara paling efektif untuk
(-9,01 ± 1,38 ng/mL), dan terakhir meningkatkan kadar prolaktin pada ibu
kelompok kontrol (-12,81 ± 5,14 nifas primipara.

Meja 2Tingkat stres ibu primipara nifas sebelum dan sesudah perlakuan

Kelompok Level stres Sebelum perawatan Setelah perawatan


F % F %
Pijat penuh kasih Bukan stres 0 0,0 4 30.8
Lembut 0 0,0 2 15.4
Sedang 5 38.5 4 30.8
Akut 4 30.8 2 15.4
Kronis 4 30.8 1 7.7
Total 13 100,0 13 100,0
Berarti 29.92 19.38
Perbedaan berarti - 10.54
SD 6.267
nilai p 0,001**
Aromaterapi Bukan stres 0 0,0 6 46.2
Lembut 0 0,0 0 0,0
Sedang 4 30.8 4 30.8
Akut 4 30.8 2 15.4
Kronis 5 38.5 1 7.7
Total 13 100,0 13 100,0
Berarti 30.77 19.31
Perbedaan berarti - 11.46
SD 8.521
nilai p 0,001**
Pijat penuh kasih Bukan stres 0 0,0 7 53.8
& Aromaterapi Lembut 0 0,0 1 7.7
Sedang 4 30.8 4 30.8
Akut 7 53.8 1 7.7
Kronis 2 15,4 0 0,0
Total 13 100,0 13 100,0
Berarti 28.54 16.92
Perbedaan berarti - 11.62
SD 6.764
nilai p 0,001**
Kontrol Bukan stres 0 0,0 0 0,0
Lembut 0 0,0 1 7.7
Sedang 4 30.8 5 38.5
Akut 6 46.2 5 38.5
Kronis 3 23.1 2 15.4
Total 13 100,0 13 100,0
Berarti 29.85 27.85
Perbedaan berarti -2
SD 2.025
nilai p 0,343

3
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
Tabel 3Perbedaan kadar prolaktin ibu primipara nifas sebelum dan
setelah perawatan

Kelompok N Tingkat prolaksi (ng/mL)


Berarti SD Minimal Maks
Pijat Penuh Kasih Sebelum 13 197,65 48.79 120.28 258.30
perlakuan 13 248.79 87.16 106.86 386.67
Setelah perawatan
Aromaterapi Sebelum 13 209.70 80.28 65.26 317.77
perlakuan 13 200,68 102.69 54.33 357.91
Setelah perawatan
Pijat Penuh Kasih & Sebelum 13 195.35 68.52 128.12 353.14
Aromaterapi perlakuan 13 278.48 58.93 176,78 377.21
Setelah perawatan
Kontrol Sebelum 13 181.35 60.48 52.38 259.83
perlakuan 13 168.54 73.22 36.08 272.59
Setelah perawatan

DISKUSI sistem limbik, termasuk struktur


Analisis statistik menunjukkan hal itu hipotalamus yang terlibat dalam
pijat penuh kasih yang diberikan sebanyak pengaturan sistem saraf otonom dan
empat kali dalam 4 minggu dengan durasi sekresi kortisol.
50 menit setiap sesinya berpengaruh nyata Kombinasi dari penuh kasih

terhadap penurunan tingkat stres dengan Pengaruh pijat dan aromaterapi semakin
selisih rata-rata (± SD) 10,54 ± 6,27 signifikan jika dilihat dari menurunnya
sedangkan pada kelompok kedua, ibu yang jumlah responden yang mengalami stres
diberikan intervensi aromaterapi dengan berat. Kombinasi mekanisme pijat dan
diffuser untuk 30 menit juga menunjukkan aromaterapi menurunkan hormon stres
penurunan tingkat stres rata-rata 11,46 ± yaitu kortisol dan aromaterapi, serta
8,52. Pada kelompok ketiga, ibu nifas merangsang produksi hormon endorfin
primipara yang mendapatkan kombinasi yang memberikan efek relaksasi untuk
intervensi pijat kasih sayang dan mengurangi stres lebih banyak
aromaterapi menunjukkan penurunan dibandingkan dengan perawatan pijat
tingkat stres secara signifikan dengan rata- atau aromaterapi saja.
rata selisih 11,61 ± 6,76. Berbeda dengan Aromaterapi yang digunakan pada
ibu pada kelompok intervensi, ibu pada penelitian ini adalah minyak atsiri adas dan
kelompok kontrol hanya mengalami sedikit melati. Minyak esensial melati merangsang
perbedaan tingkat stres selama masa tubuh melepaskan endorfin yang merupakan
penelitian. obat penghilang rasa sakit alami dan
Penurunan tingkat stres tertinggi penambah mood, sehingga membuat tubuh
ditemukan pada kelompok kombinasi yang menjadi rileks.9Mekanisme penurunan tingkat
menyukai pijat dan aromaterapi. Hal ini dapat stres mungkin berhubungan dengan modulasi
dipahami karena rangsangan terhadap reseptor sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
tekanan dipersarafi oleh serabut aferen vagal, Aromaterapi dapat menurunkan aktivitas
yang pada akhirnya bermuara pada sistem saraf simpatis

4
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
dan meningkatkan aktivitas sistem saraf rangsangan fisik. Studi menemukan, untuk
parasimpatis yang dapat menyebabkan merangsang kadar prolaktin, diperlukan
relaksasi tubuh dan menurunkan rangsangan melalui reseptor mekanis secara
tingkat stres.10 fisik melalui pemijatan langsung pada kulit
Pada kelompok kontrol, tingkat stres karena rangsangan melalui reseptor
ibu juga mengalami penurunan meskipun penciuman diduga kurang berdampak pada
dalam tingkat yang sangat minimal. peningkatan prolaktin.6Hal ini memerlukan
Hasilnya sesuai dengan penelitian yang penelitian lebih lanjut terkait perbandingan
melaporkan ibu yang tidak bekerja berisiko efektivitas rangsangan mekanis dan
mengalami depresi pasca melahirkan 10 kali rangsangan melalui reseptor penciuman
lebih besar dibandingkan ibu yang bekerja.3 untuk meningkatkan prolaktin.
Seluruh responden merupakan primipara Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang dalam hal ini penyesuaian diri hasil penelitian serupa pada ibu nifas yang
terhadap peran barunya lebih sulit dilakukan Pamuji pada tahun 201413
dibandingkan pada multipara. Tanpa mengenai pengaruh kombinasi metode pijat
adanya intervensi khusus pada perempuan woolwich dan pijat endorfin. Penelitian
baik yang berkaitan dengan fisik maupun menemukan, pengobatan yang diberikan
psikis, maka ibu akan cenderung lebih dapat meningkatkan kadar hormon
mudah stres.11Berdasarkan hasil tersebut, prolaktin dan volume ASI.13Berbagai
hipotesis cinta massa5A4ge, aromaterapi, penelitian juga menemukan bahwa
dan kombinasi aromaterapi pijat kasih stimulasi pelepasan prolaktin juga dapat
sayang dapat menurunkan tingkat stres dilakukan dengan pemijatan payudara,
pada nifas primipara dapat diterima. pembersihan puting, dan pemberian ASI
Di sisi lain, kombinasi pijat dan secara dini dan teratur.14,15Hormon prolaktin
aromaterapi terbukti memberikan merangsang sel-sel di alveoli untuk
pengaruh yang paling signifikan, memproduksi susu. Semakin banyak
karena mempengaruhi melalui tiga hormon prolaktin maka produksi ASI
saluran sistem tubuh secara semakin meningkat. Pada ibu menyusui,
bersamaan, yaitu kombinasi reseptor prolaktin akan menurun akibat stres,
mekanis secara fisik melalui pijatan pengaruh psikis, anestesi, dan pembedahan.
langsung pada kulit, mekanisme 16,17Dalam hal ini, kondisi psikologis ibu

aromaterapi melalui kulit. yang menyusui sangat menentukan keberhasilan


diserap oleh epidermis, dan pemberian ASI eksklusif. Karena kondisi
mekanisme kerja aromaterapi stres dapat menghambat produksi hormon
merangsang reseptor penciuman di prolaktin, maka beberapa terapi holistik
hidung melalui neurotransmitter yang yang memberikan sensasi relaksasi pada ibu
merangsang bagian otak.6,12 dapat disarankan: terapi pijat, akupunktur,
Berdasarkan hasil penelitian maka yoga, olahraga, relaksasi, hipnosis, terapi
hipotesis pijat kasih sayang dan kombinasi musik dan aromaterapi.18,19
aromaterapi pijat kasih sayang dapat Keterbatasan penelitian ini terkait
meningkatkan kadar prolaktin pada nifas dengan ancaman validitas internal:
primipara dapat diterima, namun hipotesis (1) Sejarah bias. Bahwa hal itu mungkin terjadi
aromaterapi dapat meningkatkan kadar sebagian responden pada masa nifas
prolaktin pada nifas primipara ditolak. primipara sudah sering mendapatkan terapi
Aromaterapi tidak berpengaruh signifikan pijat sebelum dilakukan intervensi sehingga
terhadap peningkatan kadar prolaktin dapat mempengaruhi variabel dependen. Oleh
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya karena itu, terjadi perubahan ketergantungan

5
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
Variabel tersebut tidak seluruhnya disebabkan Referensi
oleh perlakuan atau eksperimen, namun juga 1.UNICEF. ASI penyelamat hidup paling murah
dan efektif di dunia [Menyusui adalah
dipengaruhi oleh pengalaman subjek
cara hidup termurah dan paling efektif
penelitian sebelumnya dalam hal pijat dan di dunia]. Jakarta: UNICEF; 2012.
aromaterapi. 2. Mgongo M, Mosha MV, Uriyo JG, Msuya SE,
(2) Bias seleksi. Dalam hal ini, memang demikian Stray-Pedersen B. Prevalensi dan prediktor
terkait dengan pemilihan anggota pemberian ASI eksklusif di kalangan
wanita di wilayah Kilimanjaro, Tanzania
kelompok eksperimen dan kelompok Utara: studi cross-sectional berbasis
kontrol. Dengan kata lain perubahan populasi.Jurnal Menyusui Internasional.
variabel dependen bukan hanya karena 2013;8(1):1.
pengaruh pengobatan saja, namun juga 3. Kendall-Tackett KA.Depresi pada ibu
karena pengaruh pendidikan, BMI, baru: Penyebab, akibat, dan alternatif
pengobatan.New York:
umur, pekerjaan. rute; 2007.
Perlu dicatat bahwa kedua 4. Groer MW, Morgan K. Karakteristik
keterbatasan tersebut sebenarnya telah kekebalan, kesehatan dan endokrin ibu
diupayakan untuk dikendalikan, dan pemilihan pascapersalinan yang depresi.
responden diharapkan dapat disesuaikan Psikoneuroendokrinologi.
5. 2007;32(2):133-139. Kendall-Tackett K.
secara ideal untuk masing-masing kelompok.
Paradigma baru untuk depresi pada ibu
Mengingat kendala-kendala di atas, para baru: peran sentral peradangan dan
peneliti telah berusaha untuk menguji variabel bagaimana menyusui dan perawatan anti-
perancu dan menentukan kriteria inklusi inflamasi melindungi kesehatan mental
seketat mungkin. Oleh karena itu, hasil yang ibu.Jurnal Menyusui Internasional.
6. 2007;2(1):1. Kuriyama H, Watanabe S,
ditampilkan dalam makalah ini dapat
Nakaya T, dkk. Manfaat imunologis dan
diasumsikan sebagai hasil dari perawatan psikologis dari pijat aromaterapi.
yang telah diberikan. Pengobatan Komplementer dan Alternatif
Berbasis Bukti. 2005;2(2):179-184.
KESIMPULAN 7. Jamwal N, Kumar S, Rana A. Tinjauan
fitokimia dan farmakologi pada
Pijat penuh kasih dan aromaterapi terbukti
foeniculum vulgare.Jurnal Internasional
sebagai metode yang efektif untuk mengurangi Ilmu Farmasi.2013;4(3):327-341.
tingkat stres baik secara terpisah maupun
kombinasi. Studi tersebut mencatat aromaterapi 8. Ross LE, McLean LM, Psych C. Gangguan
saja tidak dapat meningkatkan kadar prolaktin. kecemasan selama kehamilan dan masa
nifas: tinjauan sistematis. Depresi.
Kombinasi pijatan penuh kasih dan aromaterapi
2006;6(9):1-14.
direkomendasikan untuk mengurangi stres secara 9. Badgujar SB, Patel VV, Bandivdekar AH.
signifikan dan meningkatkan hormon prolaktin, Foeniculum vulgare Mill: tinjauan botani,
yang pada akhirnya akan meningkatmeningkatkan fitokimia, farmakologi, penerapan
produksi ASI. kontemporer, dan toksikologi. Penelitian
BioMed Internasional.2014;2014.
10. Duan X, Tashiro M, Wu D, dkk. Fungsi saraf
Deklarasi Benturan Kepentingan
otonom dan lokalisasi aktivitas otak
Tidak ada konflik kepentingan yang diungkapkan dalam penelitian
selama perendaman aromatik lavender.
ini.
Teknologi dan Perawatan Kesehatan.
2007;15(2):69-78.
Pendanaan
11. Wahyuni S, Murwati M, Supiati S. Faktor internal
Penelitian ini didanai oleh Program Doktor Ilmu
dan eksternal yang mempengaruhi depresi
Kedokteran dan Kesehatan, Universitas
postpartum [Faktor internal dan eksternal
Diponegoro, Semarang, Indonesia.
yang mempengaruhi depresi postpartum].
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.2014;3(2).
Kontribusi Penulisan 12. Primadiati R.Aromaterapi: Perawatan alami
Semua penulis memberikan kontribusi yang sama dalam penelitian ini.
untuk sehat dan cantik [Aroma-

6
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016
terapi: Perawatan alami untuk sehat dan 17. Departemen Kesehatan.Manajemen laktasi:
cantik].Jakarta: Gramedia Pustaka buku pegangan bagi petugas kesehatan
Utama; 2002. [Manajemen laktasi: Buku pegangan bagi
13. Pamuji SEB, Rahayu S. Pengaruh kombinasi petugas kesehatan]. Jakarta: Departemen
metode pijat woolwich dan endorfin Kesehatan Indonesia; 2010.
terhadap kadar hormon prolaktin dan 18. Aula HG, Griffiths DL, McKenna LG.
volume asi (studi pada ibu nifas di Griya Penggunaan pengobatan komplementer
Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal) dan alternatif oleh ibu hamil: tinjauan
[Pengaruh kombinasi metode pijat literatur.Kebidanan.2011;27(6):817-824.
woolwich dan endorfin terhadap 19. Kinser PA, Goehler L, Taylor AG. Bagaimana
hormon prolaktin dan pemberian ASI yoga bisa membantu depresi? Perspektif
volume (studi kasus ibu nifas di Griya neurobiologis.Jelajahi (New York, NY).
Hamil Sehat Mejasem Kabupaten Tegal). 2012;8(2):118.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan.
2015;5(1). Kutip artikel ini sebagai:Widyawati MN,
14. Benson RC.Buku Pegangan Obstetri & Hadisaputro S, Anies, Soejoenoes A. Pengaruh pijat
Ginekologi. Jakarta: McGraw Hill; 2008. dan aromaterapi terhadap stres dan kadar prolaktin
15.Biancuzzo M.Menyusui bayi baru lahir: pada ibu nifas primipara di Semarang, Jawa Tengah,
Strategi klinis untuk perawat.Missouri: Indonesia.Jurnal Keperawatan Belitung.
Mosby Tergabung; 2003. 2016;2(4):48-57.https://doi.org/10.33546/bnj.19
16. Gartner LM, Morton J, Lawrence RA, dkk.
Menyusui dan penggunaan susu manusia.
Pediatri.2005;115(2):496-506.

7
Jurnal Keperawatan Belitung, Volume 2, Edisi 4, Juli-Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai