ABSTRAK
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Seratus dari seribu kehamilan, gejala mual
dapat menjadi berat bila tidak ditatalaksana dengan baik. Jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas Rengel didapatkan 58,14%
mengeluhkan mual. Oleh karena itu, perlu dilakukan terapi nonfarmakologi yang bersifat noninstruktif, noninfasif, murah, sederhana,
efektif, dan tanpa efek samping yang merugikan berupa aromaterapi blended peppermint dan ginger oil untuk menurunkan rasa mual
pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual
pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan
desain One Group Pre-Post Test Design. Populasi adalah seluruh ibu hamil trimester satu periode Bulan September sampai Oktober
Tahun 2013 di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Besar sampel adalah 41 orang dengan teknik sampling Purposive Sampling.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank
Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p= 0,0001 (p < 0,05), maka H 1 diterima dan H0 ditolak artinya terdapat pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel Kabupaten
Tuban. Saat ini penggunaan aromaterapi blended peppermint dan ginger oil oleh ibu hamil trimester satu adalah salah satu cara
alternatif untuk menurunkan frekuensi rasa mual karena terbukti penggunaannya mudah, sederhana, efektif, dan tanpa efek samping
serta tidak merugikan kondisi ibu dan calon bayi.
Kata kunci: mual, aromaterapi campuran peppermint dan ginger oil, ibu hamil muda
ABSTRACT
Nausea and vomiting occur in 60-80% primigravidity and 40-60% multigravidity. Hundred of thousand of pregnancy, symptoms
of nausea can be severe if not administered properly. Number of pregnant women in Puskesmas Rengel obtained 58.14% complained
of nausea. Therefore, it is necessary to nonpharmacological therapies that are noninstructif, noninfasif, cheap, simple, effective, and
without adverse side effects such as peppermint and ginger blended aromatherapy oils to reduce nausea in pregnant women. This
study aims to prove the effect of peppermint and ginger oils blended aromatherapy to nausea in pregnant women trimester one period
in Puskesmas Rengel Tuban. This study is a pre- experimental design with One Group Pre - Post Test Design. The population is all
pregnant women trimester one period in September and October in 2013 in Puskesmas Rengel Tuban. Sample size is 41 people with
sampling purposive sampling technique. Data collection is done directly through observation. Statistical analysis of the data using
the Wilcoxon Sign Rank test. The results showed that the value of p = 0.0001 ( p < 0.05 ), then H1 is accepted and H0 is rejected it
means there are influences of peppermint and ginger oils blended aromatherapy to nausea in pregnant women trimester one period in
Puskesmas Rengel Tuban. Today the use of peppermint and ginger oils blended aromatherapy on pregnant women trimester one of the
alternative ways to reduce the frequency of nausea because it proved easy to use, simple, effective, and without side effects and does not
harm the baby and the mother's condition.
Key words: nausea, peppermint and ginger oils blended aromatherapy, first semester pregnant women
22 kasus dari 598 sasaran ibu hamil. Data tentang aromaterapi blended peppermint dan ginger oil,
keluhan-keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester 1 b. Mengidentifikasi rasa mual pada ibu hamil trimester
di Puskesmas Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun satu setelah diberikan aromaterapi blended peppermint
2012 didapatkan 50 orang mengeluhkan mual (58,14%). dan ginger oil, c. Menganalisis pengaruh aromaterapi
Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual
tergantung pada beratnya gejala. Pengobatan pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel
dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun Kabupaten Tuban.
nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan
pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, METODE PENELITIAN
dan kortikosteroid. Terapi nonfarmakologi dilakukan
dengan cara pengaturan diet, dukungan emosional, Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
akupuntur, dan jahe.2 Jahe direkomendasikan sebagai desain "One Group Pre test Post test Designs". Instrumen
obat untuk morning sickness dengan cara jahe (setengah penelitian menggunakan lembar observasi, Populasi
sendok teh) direndam dengan air panas selama lima penelitian adalah Seluruh ibu hamil trimester satu periode
menit kemudian diminum empat kali sehari. Rasa mual Bulan September sampai Oktober di Puskesmas Rengel
pada awal kehamilan dapat juga ditanggulangi dengan Kabupaten Tuban. Teknik sampling dengan menggunakan
menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan Purposive Sampling. Besar sampel sejumlah 41
aromaterapi campuran (blended) antara peppermint dan responden.
ginger oil. Aromaterapi memberikan ragam efek bagi Variabel bebas pada penelitian ini adalah aromaterapi
penghirupnya. Seperti ketenangan, kesegaran, bahkan blended peppermint dan ginger oil. Sedangkan untuk
bisa membantu ibu hamil mengatasi mual.3 variabel terikat adalah rasa mual ibu hamil trimester satu.
Aromaterapi dapat digunakan sebagai solusi untuk Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank
mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester
Test.8
pertama. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik
dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat
untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga HASIL PENELITIAN
menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki
Data Umum
efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri,
antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang a. Umur Responden
adrenal. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umumnya
ke rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak. responden berumur 26 tahun, dengan umur termuda 18
Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi tahun dan umur tertua 41 tahun. Sebagian besar (87,8%)
dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, responden adalah kelompok umur risiko rendah (20–35
kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang tahun).
mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess, memori,
keseimbangan hormon, dan pernafasan. 2 Begitu banyak b. Kehamilan Responden
jenis minyak essensial yang ada. Jenis minyak essensial Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar (73,2%)
yang biasa digunakan adalah peppermint, spearmint (tiga responden adalah primigravida (hamil pertama).
tetes), lemon dan jahe (dua tetes).4
Mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama Data Khusus
di masyarakat masih terjadi dan cara penanggulangannya
a. Data Rasa Mual Responden Sebelum Diberikan
sebagian besar masih menggunakan terapi farmakologis.
Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
Akan lebih baik jika ibu hamil mampu mengatasi masalah
mual pada awal kehamilan dengan menggunakan terapi Tabel 3 menunjukkan bahwa pada umumnya
pelengkap nonfarmakologis terlebih dahulu. Karena terapi responden sebelum diberikan aromaterapi mengalami
pelengkap nonfarmakologis bersifat noninstruktif, mual muntah dalam sehari sebanyak 3-4 kali, dengan
noninfasif, murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek
samping yang merugikan.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di
Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober
TUJUAN PENELITIAN 2013
No. Umur f %
Tujuan penelitian ini adalah: Membuktikan pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap 1 < 20 tahun 2 4,9
rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas 2 20– 35 tahun 36 87,8
Rengel Kabupaten Tuban, a. Mengidentifikasi rasa 2 > 35 tahun 3 7,3
Jumlah 41 100
mual pada ibu hamil trimester satu sebelum diberikan
54 Jurnal Sain Med, Vol. 5. No. 2 Desember 2013: 52–55
merasakan mual paling sedikit 1 kali/hari dan terbanyak mual muntah dalam sehari sebanyak 1-2 kali, dan paling
8 kali/hari. Sebagian besar (61,0%) responden mengalami rendah tidak ada yang mengalami mual serta terbanyak
mual ringan. 4 kali/hari. Hanya setengah (58,5%) dari responden
mengalami mual ringan.
b. Data Rasa Mual Responden Setelah Diberikan
Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
c. Data Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada umumnya dan Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Ibu Hamil
responden setelah diberikan aromaterapi mengalami Trimester Satu
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa perbandingan rasa
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kehamilan Responden di mual pre dan post test pemberian aromaterapi blended
Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober peppermint dan ginger oil. Terdapat 30 orang dengan
2013 hasil rasa mual sesudah pemberian perlakuan lebih rendah
dari pada sebelum perlakuan, 11 orang tetap,
No. Kehamilan f % dan tidak ada orang dengan rasa mual lebih tinggi dari
1 Primigravida 30 73,2 sebelum perlakuan.
2 Multigravida 10 24,4 Berdasarkan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan
2 Grandemultigravida 1 2,4 = 0,05, diperoleh nilai p = 0,0001 (p < 0,05), maka
Jumlah 41 100 H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap
Mean = 26,6 Median = 25 Min = 18 Max = 41
rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Rasa Mual Responden
Sebelum Diberikan Aromaterapi Blended
Peppermint dan Ginger Oil di Puskesmas Rengel PEMBAHASAN
Bulan September – Oktober 2013
Dari 41 ibu hamil trimester satu yang mengalami
No. Rasa Mual f %
keluhan rasa mual dapat diketahui bahwa lebih banyak
1 Tidak Mual 0 0
pada primigravida dari pada multigravida. Hal ini sesuai
2 Ringan 25 61,0 dengan teori yang ada bahwa mual dan muntah terjadi
3 Sedang 13 31,7 pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
4 Berat 3 7,3 1 Namun jika dikaji dari tingkatan rasa mual, pada
Jumlah 41 100 multigravida cenderung lebih banyak yang mengalami
Mean = 3,41 Median = 3 Min = 1 Max = 8 rasa mual sedang dari pada primigravida.
Setiap essential oils merupakan sari dari hasil
penyaringan satu jenis tumbuhan. Sebuah essential oils
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Rasa Mual Responden
dapat digunakan bersamaan dengan essential oils yang
Setelah Diberikan Aromaterapi Blended
Peppermint dan Ginger Oil di Puskesmas Rengel
Bulan September – Oktober 2013 Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon
Tabel 5. Distribusi Silang Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Ibu Hamil
Trimester Satu di Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober 2013
Rasa Mual
Jumlah
Aromaterapi Tidak mual Ringan Sedang Berat
f % f % f % f % f %
Sebelum diberikan 0 0 25 61,0 13 31,7 3 7,3 41 100
Setelah diberikan 15 36,6 24 58,5 2 4,9 0 0 41 100
Negative Rank = 30 Positive Rank = 0 Ties = 11 p = 0,0001 = 0,05
Santi: Pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil 55
jahe (ginger) dalam essensial oil dapat membantu para wanita hamil mengatasi
janin di dalam kandungannya. Selain jahe, peppermint juga punya khasiat untuk
mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan kandungan
Hasil : Blended peppermint dan ginger oil oleh ibu hamil trimester satu
sederhana, efektif, dan tanpa efek samping serta tidak merugikan kondisi
ABSTRACT
Sleep is a basic human need, characterized by minimal physical activity, change in physiological process
of the body and decrease respon from external stimulus. Most of the elderly have high risk to suffer sleep
problem because of some factors. Aromatherapy is a therapy using essential oil which produces
comfortable effect, more steady emotion and feeling, calmer thought and feeling. This research was aimed
to identify the effectivity of Lavender (Lavendula L) Aromatherapy in improving quality of sleep of the
elderly in Panti Werdha Malang. A quasi experiment study was implemented with randomized control
group pretest posttest using 18 subjects divided into two groups.and treatment. The sleep quality was
measured by interview developed based on PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). The data were then
analyzed using Wilcoxon test and Mann-Whitney test. A significant improvement of sleep quality score
was identified in treatment group (3,89, p= 0,07) but not in the control group (0,78;p=0,317). These
improvement is significantly different between the two groups (p=.0,001). It can be concluded that
Lavender aromatherapy is significantly improve the quality of sleep in elderly people
Keywords: Lavander (Lavendula L ), aromatherapy, quality of sleep, elderly
PENDAHULUAN
Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 % dari total
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang jumlah penduduk. Di Indonesia pada kelompok usia
ditandai dengan aktivitas fisik yang minimal, empat puluh tahun hanya dijumpai 7% yang
penurunan kesadaran, perubahan proses fisiologi mengeluh masalah tidur. Sedangkan pada kelompok
tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan usia tujuh puluh tahun dijumpai 22% mengalami
dari luar. Tidur mempunyai manfaat besar bagi t u b gangguan tidur waktu malam hari (3).
uh.Manfaattidurantaralaindapat
Gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan
mengembalikan kesimbangan dan aktivitas saraf
pada kemampuan intelektual, motivasi yang
pusat pada level normal. Tidur juga bermanfaat untuk
rendah, ketidakstabilan emosional, depresi bahkan
sintesis protein yang memungkinkan terjadinya
resiko gangguan penyalahgunaan zat. Pilihan
proses perbaikan (1). Memperoleh kualitas tidur
untuk mengatasinya antara lain latihan tidur
terbaik penting untuk peningkatan kesehatan dan
higienis, latihan relaksasi dan terapi pengontrolan
pemulihan individu yang sakit (2).
stimulus yang kesemuanya dapat dipadukan
Sebagian besar lansia mempunyai risiko tinggi dengan pengobatan bila diindikasikan. Beberapa
mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. golongan obat yang memiliki kemampuan untuk
Luce dan Segal mengungkapkan bahwa faktor memodifikasi irama sirkardian meliputi kolinergik,
usia merupakan faktor terpenting yang kortikosteroid, antidepresan, anti manik dan agen
berpengaruh terhadap kualitas tidur (3). Dikatakan anastesi, seperti anastesi lokal dan hipnotis (4).
bahwa keluhan terhadap kualitas tidur meningkat Penggunaan obat-obatan untuk induksi tidur memiliki
seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia di kerugian atau keterbatasan, meliputi harga, efek
atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara samping dan toleransi terhadap obat tidur
alamiah yang menimbulkan masalah fisik, mental, berkembang dengan cepat (4). Trisiklik antidepresan
sosial, ekonomi, dan psikologis. Orang lanjut usia
dan benzodiazepine biasanya diberikan untuk
yang sehat sering mengalami perubahan pada
mengatasi gangguan tidur, tetapi memiliki efek
pola tidurnya yaitu memerlukan waktu yang lama
menurunkan slow wave dan fase REM pada tidur (5).
untuk dapat tidur. Mereka menyadari lebih sering
Penggunaan Flurazepam yang merupakan obat
terbangun dan hanya sedikit waktu yang dapat
golongan hipnotik meningkatkan insiden efek
digunakan untuk tahap tidur dalam sehingga
samping toksik dengan bertambahnya usia. Obat
mereka tidak puas terhadap kualitas tidurnya (3).
antidepresan meskipun menjadi yang paling berefek
Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia dan paling sering digunakan untuk mengatasi
diperkirakan ada 500 juta dengan usia ratarata 60 gangguan tidur pada depresi adalah kolinergik yang
tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan paling kuat dan seharusnya dihindari oleh sebagian
mencapai 1,2 milyar (3). Pada tahun 2010 besar pasien lansia (5).
diperkirakan jumlah penduduk lanjut usia di
Banyak cara yang dapat digunakan untuk
menanggulangi masalah tidur. Salah satunya
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV, No. 2, Agustus adalah terapi relaksasi yang termasuk terapi
2009; Korespondensi: Anggraini Dwi Kurnia, Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas nonfarmakologi. Terapi relaksasi dapat dilakukan
Brawijaya, Jln. Veteran Malang, Tel.0341-569117 untuk jangka waktu yang terbatas dan biasanya
tidak memiliki efek samping (2). Aromaterapi
83
84 Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV No. 2, Agustus 2009
lebih muda. Perubahan tersebut mencakup lavender berkhasiat menenangkan, sedatif dan
kelatenan tidur, terbangun pada dini hari, dan membantu meregulasikan sistem saraf pusat (9).
peningkatan jumlah tidur siang (9). Penurunan Bau lavender yang berasal dari molekul linalyl
kualitas tidur bisa menyebabkan bangun pagi ester dapat berpengaruh dalam memberikan efek
terasa tak segar, siang hari mengalami kelelahan rileks pada sistem saraf pusat dengan
dan lebih sering tertidur sejenak, waktu tidur menstimulasi saraf olfaktori sehingga membuat
malam tampak lebih kurang sehingga merasa kualitas tidur menjadi baik Linalyl ester biasanya
mengantuk sepanjang hari. Keluhan tidur terdapat pada lavender sebagai wewangian (10).
merupakan hal yang umum terjadi pada orang
lanjut usia (9). Studi yang dilakukan Jichi Medical Hasil penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi
University di Jepang menemukan, bahwa tidur bunga lavender ( Lavendula L) mempengaruhi
kurang dari 7,5 jam sehari bisa meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Hasil ini sependapat
risiko penyakit jantung pada lansia (10). dengan teori yang mengatakan bahwa menghirup
lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa
Subyek penelitian dengan usia antara 60-69 tahun dan keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai
banyak mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal (rileksasi) dan dapat mengobati insomnia (10).
ini dikarenakan usia 60-69 tahun paling banyak Hasil temuan juga sependapat dengan teori yang
sebagai penghuni panti. Jumlah total tidur tidak mengatakan bahwa lavender juga membantu
berubah sesuai pertambahan usia, akan tetapi penyembuhan depresi, gelisah dan susah tidur
kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada (11). Hal tersebut telah dibuktikan dalam penelitian
kebanyakan lansia. Terdapat penurunan yang yang menggunakan hewan coba dalam kondisi
progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4; laboratorium (12).
beberapa lansia hampir tidak memiliki tahap 4,
atau tidur yang dalam (7). Sedangkan subyek KESIMPULAN
berdasarkan jenis kelamin, dari hasil penelitian
didapatkan semuanya berjenis kelamin Pemberian aromaterapi Lavender memberikan
perempuan, Hal ini juga disebabkan karena perbaikan kualitas tidur yang besar dan signifikan
sebagian besar penghuni panti adalah perempuan. pada lansia yang mengalami gangguan kualitas
Temuan ini sesuai dengan teori yang mengatakan tidur. Penelitian klinis lanjutan perlu dilakukan
insomnia lebih banyak terjadi pada wanita untuk mengkaji efek samping pemakaian
dibandingkan dengan pria dengan rasio 3 : 2 (7). aromaterapi lavender dalam jangka panjang.
Kemungkinan penggunaan aromaterapi secara
Terapi relaksasi yang merupakan salah satu terapi n mandiri dan mudah juga perlu dikaji.
onfarmakologidapatdigunakanuntu
k menanggulangi masalah tidur. Aromaterapi
DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu bentuk terapi relaksasi.
Mekanisme aromaterapi ini dimulai dari aromaterapi 1. Kozier , Barbara. Fundamental of nursing
bunga lavender yang dihirup memasuki hidung dan concept, process, and practice. 7th edition. New
berhubungan dengan silia, bulubulu halus di dalam Jersey : Pearson Education Inc; 2004.
lapisan dalam hidung. Penerimapenerima di dalam
2. Perry dan Potter. Buku ajar fundamental
silia dihubungkan dengan alat penghirup yang
keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Edisi
berada di ujung saluran bau. Ujung saluran ini
4. Jakarta : EGC; 2005.
selanjutnya dihubungkan dengan otak itu sendiri.
Bau-bauan diubah oleh silia menjadi impuls listrik 3. Nugroho, Wahjudi. Keperawatan gerontik. Edisi
yang dipancarkan ke otak melaui sistem penghirup. 2. Jakarta : EGC; 2000.
Semua impulsi mencapai sistem limbik di 4. Mahajan , Bharti. Clinical pharmacology
hipotalamus. Selanjutnya akan meningkatkan
ramelton : A new melatonin receptor agonist.
gelombanggelombang alfa di dalam otak dan justru
Anaesth Clin Pharmacol Journal. 2008; 24(4):
gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa
463-465.
rilek (7). Posisi rileks inilah yang menurunkan
stimulus ke Sistem aktivasi retikular (SAR), dimana 5. Bourne RS. Sleep disruption in critically ill
(SAR) yang berlokasi pada batang otak teratas yang p a t i e n t s - p h a r m a c o l o g i c a l c o n s i d e r a t i o ns .
dapat mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. Anaesthesia Journal. 2004; 59 (4) : 374-384.
Dengan demikian akan diambil alih oleh bagian otak
6. Goel , Namni, Kim, Hyungsoo and Lao, Raymund
yang lain yang disebut BSR (bulbar synchronizing
P. An olfactory stimulus modifies nighttime sleep
region) yang fungsinya berkebalikan dengan SAR,
in young men and women, Chronobiology
sehingga bisa menyebabkan tidur yang diharapkan
International.2005; 22(5): 889 - 904.
akan dapat meningkatkan kualitas tidur (2).
7. National Academy of Sciences. Report of a study :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
sleeping pills, insomnia and medical practice.
aromaterapi bunga Lavender (Lavendula L). Minyak Washington D.C: Institute of Medicine; 1979.
lavender dihasilkan dari pucuk bunga segar dari
tanaman lavender dengan proses destilasi, dengan 8. Wahyuni ES. Pengaruh aromaterapi bunga
komponen utama lynalil ester dan linalool (11). mawar terhadap tingkat kecemasan pada klien
Terdapat 40% kandungan linalyl ester dalam bunga preoperasi benign prostate hyperplasia (BPH)
86 Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV No. 2, Agustus 2009
Metode : Minyak lavender dihasilkan dari pucuk bunga segar dari tanaman
dan linalool. Terdapat 40% kandungan linalyl ester dalam bunga lavender
Mekanisme kerja : Mekanisme aromaterapi ini dimulai dari aromaterapi bunga lavender
yang dihirup memasuki hidung dan berhubungan dengan silia, bulu bulu
Ujung saluran ini selanjutnya dihubungkan dengan otak itu sendiri. Bau-
bauan diubah oleh silia menjadi impuls listrik yang dipancarkan ke otak
di dalam otak dan justru gelombang inilah yang membantu kita untuk
aktivasi retikular (SAR), dimana (SAR) yang berlokasi pada batang otak
demikian akan diambil alih oleh bagian otak yang lain yang disebut BSR
yang besar dan signifikan pada lansia yang mengalami gangguan kualitas
perlu dikaji.