Anda di halaman 1dari 11

52

Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil


terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban
(The Effect of Peppermint and Ginger Blended Aromatherapy Oils on Nausea
at the First Trimester Gravida in Puskesmas Rengel-Tuban District)

Dwi Rukma Santi


STIKES Nahdlatul Ulama, Tuban

ABSTRAK
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Seratus dari seribu kehamilan, gejala mual
dapat menjadi berat bila tidak ditatalaksana dengan baik. Jumlah kunjungan ibu hamil di Puskesmas Rengel didapatkan 58,14%
mengeluhkan mual. Oleh karena itu, perlu dilakukan terapi nonfarmakologi yang bersifat noninstruktif, noninfasif, murah, sederhana,
efektif, dan tanpa efek samping yang merugikan berupa aromaterapi blended peppermint dan ginger oil untuk menurunkan rasa mual
pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual
pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan
desain One Group Pre-Post Test Design. Populasi adalah seluruh ibu hamil trimester satu periode Bulan September sampai Oktober
Tahun 2013 di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban. Besar sampel adalah 41 orang dengan teknik sampling Purposive Sampling.
Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui observasi. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank
Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p= 0,0001 (p < 0,05), maka H 1 diterima dan H0 ditolak artinya terdapat pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel Kabupaten
Tuban. Saat ini penggunaan aromaterapi blended peppermint dan ginger oil oleh ibu hamil trimester satu adalah salah satu cara
alternatif untuk menurunkan frekuensi rasa mual karena terbukti penggunaannya mudah, sederhana, efektif, dan tanpa efek samping
serta tidak merugikan kondisi ibu dan calon bayi.

Kata kunci: mual, aromaterapi campuran peppermint dan ginger oil, ibu hamil muda

ABSTRACT
Nausea and vomiting occur in 60-80% primigravidity and 40-60% multigravidity. Hundred of thousand of pregnancy, symptoms
of nausea can be severe if not administered properly. Number of pregnant women in Puskesmas Rengel obtained 58.14% complained
of nausea. Therefore, it is necessary to nonpharmacological therapies that are noninstructif, noninfasif, cheap, simple, effective, and
without adverse side effects such as peppermint and ginger blended aromatherapy oils to reduce nausea in pregnant women. This
study aims to prove the effect of peppermint and ginger oils blended aromatherapy to nausea in pregnant women trimester one period
in Puskesmas Rengel Tuban. This study is a pre- experimental design with One Group Pre - Post Test Design. The population is all
pregnant women trimester one period in September and October in 2013 in Puskesmas Rengel Tuban. Sample size is 41 people with
sampling purposive sampling technique. Data collection is done directly through observation. Statistical analysis of the data using
the Wilcoxon Sign Rank test. The results showed that the value of p = 0.0001 ( p < 0.05 ), then H1 is accepted and H0 is rejected it
means there are influences of peppermint and ginger oils blended aromatherapy to nausea in pregnant women trimester one period in
Puskesmas Rengel Tuban. Today the use of peppermint and ginger oils blended aromatherapy on pregnant women trimester one of the
alternative ways to reduce the frequency of nausea because it proved easy to use, simple, effective, and without side effects and does not
harm the baby and the mother's condition.

Key words: nausea, peppermint and ginger oils blended aromatherapy, first semester pregnant women

PENDAHULUAN Data dari Dinas Kesehatan tentang rekapitulasi


laporan bulanan data kesakitan Puskesmas se-Kabupaten
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida Tuban pada penyakit hiperemesis tahun 2010 berjumlah
dan 40-60% multigravida. Seratus dari seribu kehamilan, 406 jiwa, tahun 2011 berjumlah 547 jiwa dan tahun
gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini 2012 sampai Bulan Maret berjumlah 96 jiwa. Data dari
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon Puskesmas Rengel tentang hiperemesis tahun 2010 hanya
estrogen dan hCG dalam serum. Pengaruh fisiologik 1 kasus dari 736 sasaran ibu hamil, tahun 2011 ada 4
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem kasus hiperemesis dari 709 sasaran ibu hamil sedangkan
saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.1 Bulan Januari sampai November tahun 2012 berjumlah
Santi: Pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil 53

22 kasus dari 598 sasaran ibu hamil. Data tentang aromaterapi blended peppermint dan ginger oil,
keluhan-keluhan yang dialami oleh ibu hamil trimester 1 b. Mengidentifikasi rasa mual pada ibu hamil trimester
di Puskesmas Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun satu setelah diberikan aromaterapi blended peppermint
2012 didapatkan 50 orang mengeluhkan mual (58,14%). dan ginger oil, c. Menganalisis pengaruh aromaterapi
Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan blended peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual
tergantung pada beratnya gejala. Pengobatan pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas Rengel
dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun Kabupaten Tuban.
nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan dengan
pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, METODE PENELITIAN
dan kortikosteroid. Terapi nonfarmakologi dilakukan
dengan cara pengaturan diet, dukungan emosional, Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
akupuntur, dan jahe.2 Jahe direkomendasikan sebagai desain "One Group Pre test Post test Designs". Instrumen
obat untuk morning sickness dengan cara jahe (setengah penelitian menggunakan lembar observasi, Populasi
sendok teh) direndam dengan air panas selama lima penelitian adalah Seluruh ibu hamil trimester satu periode
menit kemudian diminum empat kali sehari. Rasa mual Bulan September sampai Oktober di Puskesmas Rengel
pada awal kehamilan dapat juga ditanggulangi dengan Kabupaten Tuban. Teknik sampling dengan menggunakan
menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan Purposive Sampling. Besar sampel sejumlah 41
aromaterapi campuran (blended) antara peppermint dan responden.
ginger oil. Aromaterapi memberikan ragam efek bagi Variabel bebas pada penelitian ini adalah aromaterapi
penghirupnya. Seperti ketenangan, kesegaran, bahkan blended peppermint dan ginger oil. Sedangkan untuk
bisa membantu ibu hamil mengatasi mual.3 variabel terikat adalah rasa mual ibu hamil trimester satu.
Aromaterapi dapat digunakan sebagai solusi untuk Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank
mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester
Test.8
pertama. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik
dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat
untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga HASIL PENELITIAN
menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki
Data Umum
efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri,
antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan merangsang a. Umur Responden
adrenal. Ketika minyak essensial dihirup, molekul masuk Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umumnya
ke rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak. responden berumur 26 tahun, dengan umur termuda 18
Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi tahun dan umur tertua 41 tahun. Sebagian besar (87,8%)
dan memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, responden adalah kelompok umur risiko rendah (20–35
kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang tahun).
mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess, memori,
keseimbangan hormon, dan pernafasan. 2 Begitu banyak b. Kehamilan Responden
jenis minyak essensial yang ada. Jenis minyak essensial Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar (73,2%)
yang biasa digunakan adalah peppermint, spearmint (tiga responden adalah primigravida (hamil pertama).
tetes), lemon dan jahe (dua tetes).4
Mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama Data Khusus
di masyarakat masih terjadi dan cara penanggulangannya
a. Data Rasa Mual Responden Sebelum Diberikan
sebagian besar masih menggunakan terapi farmakologis.
Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
Akan lebih baik jika ibu hamil mampu mengatasi masalah
mual pada awal kehamilan dengan menggunakan terapi Tabel 3 menunjukkan bahwa pada umumnya
pelengkap nonfarmakologis terlebih dahulu. Karena terapi responden sebelum diberikan aromaterapi mengalami
pelengkap nonfarmakologis bersifat noninstruktif, mual muntah dalam sehari sebanyak 3-4 kali, dengan
noninfasif, murah, sederhana, efektif, dan tanpa efek
samping yang merugikan.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di
Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober
TUJUAN PENELITIAN 2013
No. Umur f %
Tujuan penelitian ini adalah: Membuktikan pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap 1 < 20 tahun 2 4,9
rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas 2 20– 35 tahun 36 87,8
Rengel Kabupaten Tuban, a. Mengidentifikasi rasa 2 > 35 tahun 3 7,3
Jumlah 41 100
mual pada ibu hamil trimester satu sebelum diberikan
54 Jurnal Sain Med, Vol. 5. No. 2 Desember 2013: 52–55

merasakan mual paling sedikit 1 kali/hari dan terbanyak mual muntah dalam sehari sebanyak 1-2 kali, dan paling
8 kali/hari. Sebagian besar (61,0%) responden mengalami rendah tidak ada yang mengalami mual serta terbanyak
mual ringan. 4 kali/hari. Hanya setengah (58,5%) dari responden
mengalami mual ringan.
b. Data Rasa Mual Responden Setelah Diberikan
Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil
c. Data Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada umumnya dan Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Ibu Hamil
responden setelah diberikan aromaterapi mengalami Trimester Satu
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa perbandingan rasa
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kehamilan Responden di mual pre dan post test pemberian aromaterapi blended
Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober peppermint dan ginger oil. Terdapat 30 orang dengan
2013 hasil rasa mual sesudah pemberian perlakuan lebih rendah
dari pada sebelum perlakuan, 11 orang tetap,
No. Kehamilan f % dan tidak ada orang dengan rasa mual lebih tinggi dari
1 Primigravida 30 73,2 sebelum perlakuan.
2 Multigravida 10 24,4 Berdasarkan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan
2 Grandemultigravida 1 2,4  = 0,05, diperoleh nilai p = 0,0001 (p < 0,05), maka
Jumlah 41 100 H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh
aromaterapi blended peppermint dan ginger oil terhadap
Mean = 26,6 Median = 25 Min = 18 Max = 41
rasa mual pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas
Rengel Kabupaten Tuban.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Rasa Mual Responden
Sebelum Diberikan Aromaterapi Blended
Peppermint dan Ginger Oil di Puskesmas Rengel PEMBAHASAN
Bulan September – Oktober 2013
Dari 41 ibu hamil trimester satu yang mengalami
No. Rasa Mual f %
keluhan rasa mual dapat diketahui bahwa lebih banyak
1 Tidak Mual 0 0
pada primigravida dari pada multigravida. Hal ini sesuai
2 Ringan 25 61,0 dengan teori yang ada bahwa mual dan muntah terjadi
3 Sedang 13 31,7 pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.
4 Berat 3 7,3 1 Namun jika dikaji dari tingkatan rasa mual, pada
Jumlah 41 100 multigravida cenderung lebih banyak yang mengalami
Mean = 3,41 Median = 3 Min = 1 Max = 8 rasa mual sedang dari pada primigravida.
Setiap essential oils merupakan sari dari hasil
penyaringan satu jenis tumbuhan. Sebuah essential oils
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Rasa Mual Responden
dapat digunakan bersamaan dengan essential oils yang
Setelah Diberikan Aromaterapi Blended
Peppermint dan Ginger Oil di Puskesmas Rengel
Bulan September – Oktober 2013 Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon

No. Rasa Mual f % Test Statisticsb


1 Tidak Mual 15 36,6 Kategori mual post tes -
2 Ringan 24 58,5 Kategori mual pre
3 Sedang 2 4,9 Z -5.324a
4 Berat 0 0 Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Jumlah 41 100 a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Mean = 1,37 Median = 1 Min = 0 Max = 4

Tabel 5. Distribusi Silang Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil Terhadap Rasa Mual Ibu Hamil
Trimester Satu di Puskesmas Rengel Bulan September – Oktober 2013

Rasa Mual
Jumlah
Aromaterapi Tidak mual Ringan Sedang Berat
f % f % f % f % f %
Sebelum diberikan 0 0 25 61,0 13 31,7 3 7,3 41 100
Setelah diberikan 15 36,6 24 58,5 2 4,9 0 0 41 100
Negative Rank = 30 Positive Rank = 0 Ties = 11 p = 0,0001  = 0,05
Santi: Pengaruh aromaterapi blended peppermint dan ginger oil 55

lain dan campuran ini dinamakan synergy. Synergy lebih KESIMPULAN


efektif dari pada satu jenis essential oils. Begitu banyak
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
jenis minyak essensial yang ada. Jenis minyak essensial
diambil kesimpulan sebagai berikut:
yang biasa digunakan untuk mengatasi morning sickness
1. Sebagian besar ibu hamil trimester satu di Puskesmas
adalah peppermint, spearmint (tiga tetes), lemon dan jahe
Rengel Kabupaten Tuban pada Bulan September
(dua tetes).4 Menurut Rahmi Fitria (pengelola rumah
sampai Oktober Tahun 2013 mengalami rasa mual
marun spa), minyak atsiri blended peppermint dan ginger
ringan sebelum diberikan aromaterapi blended
dapat digunakan untuk menurunkan rasa mual pada ibu
peppermint dan ginger oil.
hamil dengan alasan aroma yang dihasilkan lebih kuat
2. Hampir setengah dari ibu hamil trimester satu tidak
sehingga lebih efektif untuk menurunkan rasa mual pada
mengalami rasa mual setelah diberikan aromaterapi
ibu hamil.
blended peppermint dan ginger oil. Akan tetapi
Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh
ada setengah dari ibu hamil trimester satu setelah
jurnal obstetrik & Ginekologi, jahe (ginger) dapat
diberikan aromaterapi blended peppermint dan
membantu para wanita hamil mengatasi derita morning
ginger oil masih mengalami rasa mual ringan, namun
sickness tanpa menimbulkan efek samping yang
frekuensi mualnya berkurang.
membahayakan janin di dalam kandungannya.2 Selain
3. Ada pengaruh aromaterapi blended peppermint dan
jahe, peppermint juga punya khasiat untuk mengatasi
ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester
mual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan
satu di Puskesmas Rengel Kabupaten Tuban.
kandungan menthol (50%) dan methone (10-30%) yang
tinggi (Muchdi, Naniek, 2009). Peppermint telah lama
dikenal memberi efek karminatif dan antispasmodik, SARAN
secara khusus bekerja di otot halus saluran gastrointestinal
dan saluran empedu.5 1. Pelaksana/provider (tenaga kesehatan) dapat
Manfaat dari minyak essensial dapat dirasakan meningkatkan keterampilannya dalam penatalaksanaan
apabila kita dapat mengetahui kualitas dari minyak masalah rasa mual pada gravida trimester satu.
tersebut. Untuk menentukan bagus/jeleknya kualitas 2. Perlu dikembangkan terapi alternatif yang lain
dari minyak essensial dapat diketahui dari bahasa latin/ misalnya akupuntur dan akupresur.
nama botaniknya sehingga tahu dari tanaman apa minyak 3. Penelitian ini dapat dikembangkan dalam memberikan
essensial tersebut diambil, kemasannya dalam botol asuhan kebidanan pada ibu hamil serta peningkatan
kaca gelap (karena minyak essensial sangat sensitif pada pelayanan Antenatal Care.
panas, sinar, dan udara), dan harganya (harga murah = 4. Untuk kedepannya metode penanganan rasa mual
kualitas rendah, beda minyak maka beda harganya).6 secara sederhana ini dapat selalu diaplikasikan
Berbeda dengan obat kimiawi sintesis, pemakaian baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang
minyak essensial tumbuhan tidak dianggap benda asing membutuhkan.
di dalam tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ
tubuh. Menurut Dietrich Gumbel, penulis buku Principles
of Holistic Skin Therapy with Herbal Essence, tumbuhan DAFTAR RUJUKAN
memiliki komposisi yang sama persis dengan manusia.7
1. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Para peneliti dalam dunia kedokteran naturopati Pusaka Sarwono Prawirohardjo.
pernah pula meneliti akumulasi kandungan kimia minyak 2. Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
essensial di dalam tubuh. Hasil penelitian ini pernah Hiperemesis Gravidarum: Penerapan Konsep dan Teori Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
diterbitkan dalam sebuah jurnal kedokteran naturopati.
3. Fazriyati, Wardah. 28 Oktober 2010. Atasi Mual Saat Hamil dengan
Katanya dalam penelitian tersebut terbukti bahwa minyak Aromaterapi.http://female.kompas.com/read/2010/10/28/10111288/
essensial tidak terakumulasi di dalam tubuh. Terungkap atasi.mual.saat.hamil.dengan.aromaterapi (diakses tanggal 12 Agustus
dalam sebuah penelitiannya bahwa minyak lavender yang 2013 jam 11.50)
4. Ana, Soumy. 2010. Trimester Pertama Kehamilan Anda: Fase-Fase
dioleskan ke kulit akan terbuang empat jam kemudian
Paling Mendebarkan. Yogyakarta: Buku Biru.
lewat air seni. Ada pula yang dikeluarkan lewat keringat, 5. Tiran, Denise. 2008. Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta:
anus, dan mulut.7 Penerbit Buku Kedokteran EGC. http://books.google.co.id/
Saat ini penggunaan aromaterapi blended peppermint books?id=FBqoL6o6I-4C&pg=PA274&dq=mual+dan+muntah+ke
hamilan&hl=en&redir_esc=y#v=onepage&q=mual%20dan%20mu
dan ginger oil oleh ibu hamil trimester satu di Puskesmas
ntah%20kehamilan&f=false. Diakses tanggal 15 Agustus 2013 jam
Rengel Kabupaten Tuban adalah salah satu cara alternatif 10.41.
untuk menurunkan frekuensi rasa mual karena terbukti 6. Poerwadi, Rina. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian
penggunaannya mudah, sederhana, efektif, dan tanpa efek Rakyat.
7. Triarsari, Diyah. 2009. Aromaterapi, Pengobatan Kuno yang Populer
samping serta tidak merugikan kondisi ibu dan calon bayi.
Kembali.http://health.kompas.com/read/2009/12/21/08120771/
Aromaterapi.Pengobatan.Kuno.yang. Populer.Kembali. (diakses
tanggal 31 Oktober 2013 jam 11.50 WIB).
8. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Pengaruh Aromaterapi Blended Peppermint dan Ginger Oil terhadap Rasa Mual pada Ibu

Hamil Trimester Satu

Metode : Aromaterapi campuran (blended) antara peppermint dan ginger oil.

Peppermint dan ginger oil dicampur untuk dijadikan minyak

essensial/essensial oil. Metodenya adalah minyak essensial dihirup untuk

menimbulkan efek yang diharapkan.

Mekanisme kerja : Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan

minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan

psikologi sehingga menjadi lebih baik. Setiap minyak essensial memiliki

efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik,

vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal. Ketika minyak essensial

dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan merangsang sistem limbik

di otak. Sistem limbik adalah daerah yang memengaruhi emosi dan

memori serta secara langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis,

hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan

darah, stess, memori, keseimbangan hormon, dan pernafasan. Kandungan

jahe (ginger) dalam essensial oil dapat membantu para wanita hamil mengatasi

derita morning sickness tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan

janin di dalam kandungannya. Selain jahe, peppermint juga punya khasiat untuk

mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini dikarenakan kandungan

menthol (50%) dan methone (10-30%) yang tinggi.

Hasil : Blended peppermint dan ginger oil oleh ibu hamil trimester satu

menurunkan frekuensi rasa mual karena terbukti penggunaannya mudah,

sederhana, efektif, dan tanpa efek samping serta tidak merugikan kondisi

ibu dan calon bayi.


Lavender Aromatherapy Improve Quality of Sleep in Eldery People
Aromaterapi Bunga Lavender Memperbaiki Kualitas Tidur pada Lansia

Anggraini Dwi Kurnia*, Viera Wardhani**, Kuswantoro Tri Rusca*


*Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
**Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRACT
Sleep is a basic human need, characterized by minimal physical activity, change in physiological process
of the body and decrease respon from external stimulus. Most of the elderly have high risk to suffer sleep
problem because of some factors. Aromatherapy is a therapy using essential oil which produces
comfortable effect, more steady emotion and feeling, calmer thought and feeling. This research was aimed
to identify the effectivity of Lavender (Lavendula L) Aromatherapy in improving quality of sleep of the
elderly in Panti Werdha Malang. A quasi experiment study was implemented with randomized control
group pretest posttest using 18 subjects divided into two groups.and treatment. The sleep quality was
measured by interview developed based on PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). The data were then
analyzed using Wilcoxon test and Mann-Whitney test. A significant improvement of sleep quality score
was identified in treatment group (3,89, p= 0,07) but not in the control group (0,78;p=0,317). These
improvement is significantly different between the two groups (p=.0,001). It can be concluded that
Lavender aromatherapy is significantly improve the quality of sleep in elderly people
Keywords: Lavander (Lavendula L ), aromatherapy, quality of sleep, elderly

PENDAHULUAN
Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 % dari total
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang jumlah penduduk. Di Indonesia pada kelompok usia
ditandai dengan aktivitas fisik yang minimal, empat puluh tahun hanya dijumpai 7% yang
penurunan kesadaran, perubahan proses fisiologi mengeluh masalah tidur. Sedangkan pada kelompok
tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan usia tujuh puluh tahun dijumpai 22% mengalami
dari luar. Tidur mempunyai manfaat besar bagi t u b gangguan tidur waktu malam hari (3).
uh.Manfaattidurantaralaindapat
Gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan
mengembalikan kesimbangan dan aktivitas saraf
pada kemampuan intelektual, motivasi yang
pusat pada level normal. Tidur juga bermanfaat untuk
rendah, ketidakstabilan emosional, depresi bahkan
sintesis protein yang memungkinkan terjadinya
resiko gangguan penyalahgunaan zat. Pilihan
proses perbaikan (1). Memperoleh kualitas tidur
untuk mengatasinya antara lain latihan tidur
terbaik penting untuk peningkatan kesehatan dan
higienis, latihan relaksasi dan terapi pengontrolan
pemulihan individu yang sakit (2).
stimulus yang kesemuanya dapat dipadukan
Sebagian besar lansia mempunyai risiko tinggi dengan pengobatan bila diindikasikan. Beberapa
mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. golongan obat yang memiliki kemampuan untuk
Luce dan Segal mengungkapkan bahwa faktor memodifikasi irama sirkardian meliputi kolinergik,
usia merupakan faktor terpenting yang kortikosteroid, antidepresan, anti manik dan agen
berpengaruh terhadap kualitas tidur (3). Dikatakan anastesi, seperti anastesi lokal dan hipnotis (4).
bahwa keluhan terhadap kualitas tidur meningkat Penggunaan obat-obatan untuk induksi tidur memiliki
seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia di kerugian atau keterbatasan, meliputi harga, efek
atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara samping dan toleransi terhadap obat tidur
alamiah yang menimbulkan masalah fisik, mental, berkembang dengan cepat (4). Trisiklik antidepresan
sosial, ekonomi, dan psikologis. Orang lanjut usia
dan benzodiazepine biasanya diberikan untuk
yang sehat sering mengalami perubahan pada
mengatasi gangguan tidur, tetapi memiliki efek
pola tidurnya yaitu memerlukan waktu yang lama
menurunkan slow wave dan fase REM pada tidur (5).
untuk dapat tidur. Mereka menyadari lebih sering
Penggunaan Flurazepam yang merupakan obat
terbangun dan hanya sedikit waktu yang dapat
golongan hipnotik meningkatkan insiden efek
digunakan untuk tahap tidur dalam sehingga
samping toksik dengan bertambahnya usia. Obat
mereka tidak puas terhadap kualitas tidurnya (3).
antidepresan meskipun menjadi yang paling berefek
Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia dan paling sering digunakan untuk mengatasi
diperkirakan ada 500 juta dengan usia ratarata 60 gangguan tidur pada depresi adalah kolinergik yang
tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan paling kuat dan seharusnya dihindari oleh sebagian
mencapai 1,2 milyar (3). Pada tahun 2010 besar pasien lansia (5).
diperkirakan jumlah penduduk lanjut usia di
Banyak cara yang dapat digunakan untuk
menanggulangi masalah tidur. Salah satunya
Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV, No. 2, Agustus adalah terapi relaksasi yang termasuk terapi
2009; Korespondensi: Anggraini Dwi Kurnia, Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas nonfarmakologi. Terapi relaksasi dapat dilakukan
Brawijaya, Jln. Veteran Malang, Tel.0341-569117 untuk jangka waktu yang terbatas dan biasanya
tidak memiliki efek samping (2). Aromaterapi
83
84 Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV No. 2, Agustus 2009

merupakan salah satu bentuk terapi relaksasi. HASIL


Aromaterapi merupakan proses penyembuhan k u n
Dari 18 responden yang memenuhi kriteria inklusi
oyangmenggunakansaritumbuhana
didapatkan hasil 50% responden yang kualitas tidur
romaterapimurniyangbertujuanunt
buruk yaitu berusia antara 60-69, dan semua
u k meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini
tubuh, pikiran dan jiwa (6). Beberapa minyak sari
dikarenakan sebagian besar penghuni kedua Panti
yang umum digunakan dalam aromaterapi karena
Wreda berjenis kelamin perempuan. Sedangkan
sifatnya yang serbaguna adalah Langon kleri,
pendidikan terakhir responden paling banyak
eukaliptus, geranium, lavender, lemon, peppermint,
dijumpai sekolah dasar (50%). Wiraswasta
petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-ylang (7)
merupakan pekerjaan yang paling banyak dilakukan
Berbagai penelitian sudah membuktikan manfaat responden (45%) sebelum menghuni panti, diikuti
ganda dari minyak aroma. Penelitian medis pada tidak bekerja (33%). Setelah satu minggu perlakuan,
tahun belakangan telah mengungkapkan kenyataan keseluruhan subyek pada kelompok kontrol tetap
bahwa bau yang terhirup memiliki dampak signifikan mengalami kualitas tidur buruk. Sedangkan subyek
terhadap perasaan. Baubauan berpengaruh secara pada kelompok perlakuan sebanyak 4 orang (44%)
langsung terhadap otak (7). Penelitian sebelumnya mengalami kualitas tidur b a i k d a n s i s a n y a t e t
juga menyatakan bahwa ada perubahan tingkat a p . H a s i l p e n e l i t i a n menunjukkan data skor
kecemasan setelah diberi aromaterapi (8). kualitas tidur pada kelompok kontrol sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi bunga lavender
Menghirup lavender meningkatkan frekuensi selama satu minggu menunjukkan penurunan yang
gelombang alfa dan keadaan ini diasosiasikan sangat sedikit (0,78) dan tidak signifikan (p=0,317).
dengan bersantai (relaksasi). Selain itu lavender Sebaliknya pada kelompok perlakuan menunjukkan
juga berguna untuk menenangkan rasa nyaman, penurunan yang signifikan (3,89, p=0.007).
keterbukaan, keyakinan, cinta kasih, mengurangi
sakit kepala, stres, frustasi, mengobati kepanikan,
mereda histeria, serta mengobati insomnia (9).
Lavender juga membantu penyembuhan depresi, Tabel 1. Perbedaan Rerata Skor Kualitas Tidur
gelisah, susah tidur dan sakit kepala (8). Penelitian Skor Kualitas Kontrol Perlakuan
ini ditujukan untuk mengkaji efek penggunaan a r o
materapiLavenderpadaLansiaya Sebelum 7.67 9.33
n g mengalami gangguan tidur. Hasil penelitian d i Sesudah 7.33 5.44
harapkandapatmenjadidasardala Penurunan 0.78 3.89
m mengembangkan manajemen gangguan tidur p 0.317 0.007
yang bersifat jangka panjang.
Perubahan kualitas tidur sesudah satu minggu
METODE perlakuan pada kedua kelompok menunjukkan
perbedaan yang signifikan (p=0,001).
Penelitian dilakukan dengan desain quasy
experimental dengan randomized control group
pretest posttest design. Penelitian dilakukan di panti DISKUSI
Werdha Griya Asih Lawang dan Usia Tresno Mukti Sebagian besar lansia beresiko tinggi mengalami
Turen Malang. Mulai tanggal 17 Desember 2008-24 gangguan tidur akibat berbagai faktor. Proses
Januari 2009. Pengambilan subyek dengan tehnik patologis terkait usia dapat menyebabkan perubahan
purposive sampling kepada semua populasi yang pola tidur (9). Menurut teori penuaan biologi, lansia
mempunyai kualitas tidur yang buruk. Subyek mengalami penurunan fungsi dan struktur atau
dialokasikan secara random pada kedua kelompok mengalami proses degeneratif. Hal ini
yaitu kelompok perlakuan (9 orang) dan kontrol (9 mengakibatkan perubahan sistem saraf pusat, antara
orang). Kelompok perlakuan diberikan aromaterapi lain perubahan gelombang otak dan siklus sirkadian.
bunga lavender dan plasebo berupa aquabidest yang Perubahan tersebut menyebabkan terganggunya
diteteskan pada sapu tangan diberikan pada pusat pengaturan tidur yang ditandai dengan
kelompok kontrol selama 7 hari berturut-turut menurunnya aktivitas gelombang alfa dan juga waktu
sebelum tidur malam (waktu tidur sesuai dengan tidur menjadi lebih pendek. Mekanisme tersebut juga
kebiasaan responden), dengan waktu 1 menit yang berpengaruh pada pengaturan mekanisme SAR
dilakukan oleh perawat yang dilatih sebelumnya. (Sistem Aktivasi Retikular), yang mempengaruhi
Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah proses keterjagaan dan BSR
PSQI (The Pittsburg Sleep Quality Index). Analisa (B u l b a r S y n c h r o n i z i n g R e g i o n ) , s e
data menggunakan perhitungan statistik dengan uji h i n g g a mempengaruhi proses tidur. Akibatnya
Wilcoxon signed ranks test dan Mann-Whitney. Uji gangguan tidur seperti insomnia (yang sering
Wilcoxon signed ranks test digunakan untuk ditemui), parasomnia, narkolepsi bisa terjadi dan
menganalisa perbedaan kualitas tidur antara menjadikan kualitas tidur pada lansia berkurang.
pengukuran awal dan akhir pada kedua kelompok
subyek penelitian. Sedangkan Mann-Whitney Gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup dan
digunakan untuk membedakan penurunan kualitas berhubungan dengan angka mortalitas yang lebih
tidur pada dua kelompok penelitian. tinggi. Selama penuaan, pola tidur mengalami
perubahan khas yang membedakan dari orang yang
Kurnia, Aromaterapi Bunga Lavender Memperbaiki...85

lebih muda. Perubahan tersebut mencakup lavender berkhasiat menenangkan, sedatif dan
kelatenan tidur, terbangun pada dini hari, dan membantu meregulasikan sistem saraf pusat (9).
peningkatan jumlah tidur siang (9). Penurunan Bau lavender yang berasal dari molekul linalyl
kualitas tidur bisa menyebabkan bangun pagi ester dapat berpengaruh dalam memberikan efek
terasa tak segar, siang hari mengalami kelelahan rileks pada sistem saraf pusat dengan
dan lebih sering tertidur sejenak, waktu tidur menstimulasi saraf olfaktori sehingga membuat
malam tampak lebih kurang sehingga merasa kualitas tidur menjadi baik Linalyl ester biasanya
mengantuk sepanjang hari. Keluhan tidur terdapat pada lavender sebagai wewangian (10).
merupakan hal yang umum terjadi pada orang
lanjut usia (9). Studi yang dilakukan Jichi Medical Hasil penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi
University di Jepang menemukan, bahwa tidur bunga lavender ( Lavendula L) mempengaruhi
kurang dari 7,5 jam sehari bisa meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Hasil ini sependapat
risiko penyakit jantung pada lansia (10). dengan teori yang mengatakan bahwa menghirup
lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa
Subyek penelitian dengan usia antara 60-69 tahun dan keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai
banyak mengalami kualitas tidur yang buruk. Hal (rileksasi) dan dapat mengobati insomnia (10).
ini dikarenakan usia 60-69 tahun paling banyak Hasil temuan juga sependapat dengan teori yang
sebagai penghuni panti. Jumlah total tidur tidak mengatakan bahwa lavender juga membantu
berubah sesuai pertambahan usia, akan tetapi penyembuhan depresi, gelisah dan susah tidur
kualitas tidur kelihatan menjadi berubah pada (11). Hal tersebut telah dibuktikan dalam penelitian
kebanyakan lansia. Terdapat penurunan yang yang menggunakan hewan coba dalam kondisi
progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4; laboratorium (12).
beberapa lansia hampir tidak memiliki tahap 4,
atau tidur yang dalam (7). Sedangkan subyek KESIMPULAN
berdasarkan jenis kelamin, dari hasil penelitian
didapatkan semuanya berjenis kelamin Pemberian aromaterapi Lavender memberikan
perempuan, Hal ini juga disebabkan karena perbaikan kualitas tidur yang besar dan signifikan
sebagian besar penghuni panti adalah perempuan. pada lansia yang mengalami gangguan kualitas
Temuan ini sesuai dengan teori yang mengatakan tidur. Penelitian klinis lanjutan perlu dilakukan
insomnia lebih banyak terjadi pada wanita untuk mengkaji efek samping pemakaian
dibandingkan dengan pria dengan rasio 3 : 2 (7). aromaterapi lavender dalam jangka panjang.
Kemungkinan penggunaan aromaterapi secara
Terapi relaksasi yang merupakan salah satu terapi n mandiri dan mudah juga perlu dikaji.
onfarmakologidapatdigunakanuntu
k menanggulangi masalah tidur. Aromaterapi
DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu bentuk terapi relaksasi.
Mekanisme aromaterapi ini dimulai dari aromaterapi 1. Kozier , Barbara. Fundamental of nursing
bunga lavender yang dihirup memasuki hidung dan concept, process, and practice. 7th edition. New
berhubungan dengan silia, bulubulu halus di dalam Jersey : Pearson Education Inc; 2004.
lapisan dalam hidung. Penerimapenerima di dalam
2. Perry dan Potter. Buku ajar fundamental
silia dihubungkan dengan alat penghirup yang
keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Edisi
berada di ujung saluran bau. Ujung saluran ini
4. Jakarta : EGC; 2005.
selanjutnya dihubungkan dengan otak itu sendiri.
Bau-bauan diubah oleh silia menjadi impuls listrik 3. Nugroho, Wahjudi. Keperawatan gerontik. Edisi
yang dipancarkan ke otak melaui sistem penghirup. 2. Jakarta : EGC; 2000.
Semua impulsi mencapai sistem limbik di 4. Mahajan , Bharti. Clinical pharmacology
hipotalamus. Selanjutnya akan meningkatkan
ramelton : A new melatonin receptor agonist.
gelombanggelombang alfa di dalam otak dan justru
Anaesth Clin Pharmacol Journal. 2008; 24(4):
gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa
463-465.
rilek (7). Posisi rileks inilah yang menurunkan
stimulus ke Sistem aktivasi retikular (SAR), dimana 5. Bourne RS. Sleep disruption in critically ill
(SAR) yang berlokasi pada batang otak teratas yang p a t i e n t s - p h a r m a c o l o g i c a l c o n s i d e r a t i o ns .
dapat mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. Anaesthesia Journal. 2004; 59 (4) : 374-384.
Dengan demikian akan diambil alih oleh bagian otak
6. Goel , Namni, Kim, Hyungsoo and Lao, Raymund
yang lain yang disebut BSR (bulbar synchronizing
P. An olfactory stimulus modifies nighttime sleep
region) yang fungsinya berkebalikan dengan SAR,
in young men and women, Chronobiology
sehingga bisa menyebabkan tidur yang diharapkan
International.2005; 22(5): 889 - 904.
akan dapat meningkatkan kualitas tidur (2).
7. National Academy of Sciences. Report of a study :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
sleeping pills, insomnia and medical practice.
aromaterapi bunga Lavender (Lavendula L). Minyak Washington D.C: Institute of Medicine; 1979.
lavender dihasilkan dari pucuk bunga segar dari
tanaman lavender dengan proses destilasi, dengan 8. Wahyuni ES. Pengaruh aromaterapi bunga
komponen utama lynalil ester dan linalool (11). mawar terhadap tingkat kecemasan pada klien
Terdapat 40% kandungan linalyl ester dalam bunga preoperasi benign prostate hyperplasia (BPH)
86 Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXV No. 2, Agustus 2009

di ruang 19 RSSA Malang. Tidak diterbitkan.


Malang: Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
2006.
9 Wheatley, David. Medicinal plants for insomnia: a
review of their pharmacology, efficacy and
t o l e r a b i l i t y . J o u r n a l o f
Psychopharmacology.2005; 19(4): 414-421
11 Surburg. Common fragrance and flavor
materials: preparation, properties and uses.
Ed.5. Vanchouver : Wiley ; 2006.
10 Stanley, Mickey. Buku ajar keperawatan
gerontik. Ed.2. Jakarta : EGC; 2006.
12 Snow LA, Hovanec L, Brandt J. A controlled trial
of aromatherapy for agitation in nursing home
patients with dementia. The Journal Of
Alternative And Complementary Medicine.
2004;10(3): 431437
Lavender Aromatherapy Improve Quality of Sleep in Eldery People
Aromaterapi Bunga Lavender Memperbaiki Kualitas Tidur pada Lansia

Metode : Minyak lavender dihasilkan dari pucuk bunga segar dari tanaman

lavender dengan proses destilasi, dengan komponen utama lynalil ester

dan linalool. Terdapat 40% kandungan linalyl ester dalam bunga lavender

berkhasiat menenangkan, sedatif dan membantu meregulasikan sistem

saraf pusat. Metode penggunaan aromaterapi ini dengan dihirup.

Mekanisme kerja : Mekanisme aromaterapi ini dimulai dari aromaterapi bunga lavender

yang dihirup memasuki hidung dan berhubungan dengan silia, bulu bulu

halus di dalam lapisan dalam hidung. Penerimapenerima di dalam silia

dihubungkan dengan alat penghirup yang berada di ujung saluran bau.

Ujung saluran ini selanjutnya dihubungkan dengan otak itu sendiri. Bau-

bauan diubah oleh silia menjadi impuls listrik yang dipancarkan ke otak

melaui sistem penghirup. Semua impulsi mencapai sistem limbik di

hipotalamus. Selanjutnya akan meningkatkan gelombanggelombang alfa

di dalam otak dan justru gelombang inilah yang membantu kita untuk

merasa rilek. Posisi rileks inilah yang menurunkan stimulus ke Sistem

aktivasi retikular (SAR), dimana (SAR) yang berlokasi pada batang otak

teratas yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. Dengan

demikian akan diambil alih oleh bagian otak yang lain yang disebut BSR

(bulbar synchronizing region) yang fungsinya berkebalikan dengan SAR,

sehingga bisa menyebabkan tidur yang diharapkan akan dapat

meningkatkan kualitas tidur.


Hasil : Pemberian aromaterapi Lavender memberikan perbaikan kualitas tidur

yang besar dan signifikan pada lansia yang mengalami gangguan kualitas

tidur. Penelitian klinis lanjutan perlu dilakukan untuk mengkaji efek

samping pemakaian aromaterapi lavender dalam jangka panjang.

Kemungkinan penggunaan aromaterapi secara mandiri dan mudah juga

perlu dikaji.

Telaah Jurnal Ini Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Krisnadini Bunaini Santoso 17613102

2. Priesca Della Octa Carolline 17613105

3. Sinta Ratnasari 17613106

4. Muhammad Hadi Iskandar 17613013

5. Devi Aprelia Ningtyas 17613019

6. Adelia Putri Yuniardi 17613098

Anda mungkin juga menyukai