Anda di halaman 1dari 1

1.

Hantu Kos

Saya akhirnya diizinkan untuk ngekost oleh orang tua saya pada semester tengah. Karena di
semester empat banyak kegiatan malam yang harus saya lakukan. Sebelum itu, saya tidak
pernah ngekost. Saya selalu berangkat dari rumah sendirian dengan mengendarai sepeda
motor karena rumah saya lumayan jauh dari kampus. Kostan yang saya pilih letaknya tidak
terlalu jauh dengan kampus.

Kira-kira hanya membutuhkan waktu sepuluh menit jika berjalan kaki. Saya satu kamar
dengan teman saya, Shahnaz namanya. Meskipun berbeda jurusan tapi bagi begitu dekat dan
akrab. Setelah merapikan barang saya, saya mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Saya
harus mulai beradaptasi. Tepatnya hari minggu, pertama kalinya saya menginap di kostan.

Pada malam hari, saya terbangun dari tidur saya. Saya melihat sesosok hantu berkepala tanpa
tubuh yang melayang di samping lemari saya. Saya sangat ketakutan dan ingin berteriak tapi
tidak bisa. Rasanya suara saya tercekat di tenggorokan. Saya ingin membangunkan Shafira,
tapi tangan ini tidak bisa bergerak.

Lalu saya putuskan untuk menutup mata dan berdoa. Setelah saya membuka mata,
Alhamdulillah hantu itu sudah tidak ada. Kemudian saya melanjutkan tidur sambil berdoa.
Saya merasa bersalah karena sebelum tidur tidak berdoa terlebih dahulu. Sejak saat itu saya
sering sholat dan mengaji bersama Shahnaz supaya kami tidak diganggu lagi oleh hantu yang
saya lihat.

Anda mungkin juga menyukai