Anda di halaman 1dari 2

GULING

“wkwk bener banget” ucapku. Aku sedang menelepon teman ku. Kami mulai menelepon
saat jam 11 malam. Aku melirik jam dinding dikamar, sudah jam satu lewat. Terkadang,
ghibah bagi wanita itu menyenangkan, sehingga membuat lupa waktu. Aku teringat
dengan hari esok yang mengharuskan aku untuk bangun pagi karna sekolah.

“oi, udah dulu ya, besok sekolah takut bangun kesiangan” seruku. Lalu temanku
mengiyakan hal tersebut karna tau bahwa esok dirinya juga sekolah. “yaudah yaa
gulingku udah nungguin nih” candaku. Lalu dia berkata “hati hati sama ucapan kamu”
yang bermaksud untuk meledekku.

Setelah berpisah akhirnya sambungan telepon pun terputus. Aku membaringkan


tubuhku dikasur dan menarik selimut. Aku ingin bermain ponsel sebentar untuk
menyerang rasa kantukku. Lalu aku menutup seluruh badan hingga kepalaku dengan
selimut sembari memeluk guling empuk milikku dan menutup mata perlahan.

Eh?

Bau apa ini?

Aku mengendus, mencium aroma pandan yang kuat. Sejak kapan ada pandan dikamarku?
Pikirku saat itu.

Aku dengan malas membuka mata. Aih, bau ini sangat menyengat, mengganggu
pernapasanku.

Aku duduk ditepi kasur dengan gontai, berniat untuk minum air. Aku kembali ke kasur,
dan mencoba untuk tidur kembali. Namun, bau pandan itu semakin parah, dan entah
kenapa rasanya sedikit sesak. Seolah bau itu ada di dekatku.

Lalu aku menutup hidungku dengan guling dan menutup seluruh tubuhku dengan
selimut. Namun, rasa takut tiba-tiba menghantuiku dan sekujur badanku merasa
merinding dan kedinginan.

“gila bau banget sih?” kesalku.

Aku ingin memejamkan mataku lagi saat aku merasakan bulu kudukku berdiri. Pikiranku
mulai kalut, tidak tenang. Astaga aku harus berpikir positif dan tidak memikirkan hal
yang tidak-tidak.

Hawa dingin makin menusuk badanku terutama pada leherku. Entah mengapa aku
merasakan seperti ada yang memperhatikan dari jauh.
Aku berusaha bodo amat dan menutup seluruh tubuhku dengan selimut kembali.
Namun, tiba-tiba selimutku ditarik paksa oleh seseorang dan aku melihat sosok tinggi
seperti guling yang tersenyum lebar, memperlihatkan mata bolong,wajah
berdarah,bernanah, dan belatung dimana-mana.

Sosok itu tersenyum lebar dan terihat amat menakutkan. Aku yakin aku pingsan setelah
melihat sosok itu mengucapkan kalimat yang tak pernah kulupakan.

“aku juga nungguin dari tadi loh”

Anda mungkin juga menyukai