PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
TEKNIK OTOMOTIF
Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : Juli 2022
Menyetujui,
Ketua Komite Sekolah, Kepala SMK BINATAMA
Disahkan di : Bekasi
Pada Tanggal : Juli 2022
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat
Sumarno, M. Pd
NIP. 197109152008011003
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini terasa sekali pengaruhnya dalam
peningkatan dan perkembangan proses belajar mengajar yang terjadi di institusi pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, SMK BINATAMA Bekasi berupaya semaksimal mungkin untuk
mengikuti perkembangan yang ada dan berupaya pula melakukan inovasi dan kreativitas
dalam pelaksanaannya. Penyusunan Kurikulum Operasional SMK BINATAMA Bekasi
dilakukan dengan merujuk pada Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
034/H/KR/2022 Tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka
Pada Tahun Ajaran 2022/2023. Penyusunan dokumen Kurikulum Operasional SMK
BINATAMA Bekasi dilakukan sepenuhnya oleh pihak sekolah Bersama komite sekolah dan
merupakan aktualisasi pengembangan kemampuan professional guru dalam pengembangan
kurikulum. Namun kurikulum ini masih harus terus disempurnakan sesuai dengan
perkembangan dunia kerja, perkembangan fasilitas yang dimiliki sekolah, perkembangan
kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sebagai orientasi Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
Besar harapan kami Kurikulum Operasional Sekolah ini diharapkan dapat menjadi panduan
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan khususnya oleh para guru di lingkungan SMK
BINATAMA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN58
SMK BINATAMA didirikan pada tahun 2018. SMK BINATAMA telah memiliki
SK ijin operasional No. 503.15/11-I/SK-SMK/BPPT/2010. SMK BINATAMA berada di
bawah Yayasan Perisai Bangsa Bekasi
Berdirinya SMK Swasta diprakarsai oleh Ketua Yayasan Perisai Bangsa Bekasi
Samin SAputra, SE,MM besrta beberapa tokoh masyarakat dan orang tua murid pada
waktu itu dengan mendapat restu dari Kepala Daerah. Selain itu sambutan masyarakat
Bekasi dan sekitarnya terhadap didirikannya SMK BINATAMA cukup besar. Hal itu
dapat dimengerti mengingat bahwa masyarakat Bekasi dan sekitarnya mempunyai tata
hidup ekonomi yang banyak diwarnai oleh kegiatan-kegiatan perdagangan dan industri.
SMK BINATAMA secara geografis administratif berada di Desa Cibening,,
Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi. Perekonomian di Kecamatan Setu terus berkembang,
terutama di Desa Cibening. Hal ini ditandai dengan letak sekolah yang terbilang dekat
dengan kawasan Industri MM2100.
SMK BINATAMA memiliki dua program keahlian, yakni Teknik Komputer dan
Informatika dan teknik Otomotif.
A. Visi
Visi SMK BINATAMA yaitu :
“Mewujudkan dan terciptanya Lulusan yang menguasai bidang keahliannya
serta terserap di dunia industri”.
B. MISI
Untuk menunjang visi tersebut, SMK Karya Guna Jaya menerapkan misi sebagai
berikut :
1) Menciptakan Kurikulum perubahan dan dipadukan dengan kurikulum muatan
Lokal
2) Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan aman kepada siswa
3) Mengadakan MOU dengan Dunia Industri (Dunia Kerja) sehingga para lulusan
dapat terserap di dunia insutri.
Setelah Peserta Didik memiliki Kompetensi Keahlian Tersebut, Diharapkan Peserta Didik :
a) Mampu Berwirausaha Mandiri
b) Mampu Berkompetisi dan Bekerja di DU/DI Sesuai Dengan Kompetensi
Keahliannya dan Atau Melanjutkan Ke Pendidikan Yang Lebih Tinggi Sehingga Mampu
Meningkatkan dan Mengembangkan Potensi Diri Guna Mencapai Kesejahteraan Diri
A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Multimedia
KELAS
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
1. Sistem Komputer 2 2 - - - -
3. Pemrograman Dasar 3 3 - - - -
3. Animasi 2D dan 3D - - 12 12 - -
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
2. Struktur Kurikulum
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
KELAS
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
KELAS
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasardasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) yang diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami proses bisnis di bidang industri Multimedia;
2) Mampu mengembangkan wawasan tentang perkembangan teknologi dan isu-isu
global bidang Multimedia;
3) Memahami profesi dan kewirausahan (job profile dan technopreneurship) serta
peluang usaha di bidang industry ;
4) Memahami lingkup kerja bidang Pengembangan multimedia;
5) . memahami pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi obyek.
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat dasar
yang harus dimiliki oleh tenaga pengembang IT, programmer, database administrator,
web engineer (merancang dan membangun website), Animasi,dan jabatan lain sesuai
dengan perkembangan dunia kerja. Selain itu peserta didik diberikan pemahaman
tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
entrepreneur profile, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi. Pengembangan
soft skills pada mata pelajaran ini sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam
membangun etos kerja, meliputi komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan
kreativitas. Mata pelajaran ini membangun soft skills yang menjadi pondasi dalam
pengembangan hard skills seperti pemodelan, implementasi, dokumentasi serta testing
perangkat lunak.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang
tepat mengenai program keahlian yang dipilihnya melalui penguatan Wawasan Dunia Kerja
dan Kewirausahaan. Capaian pembelajaran berikutnya adalah penguasaan elemen-elemen
pembelajaran lainnya sehingga dapat menumbuhkan passion dan vision yang dapat
memotivasi dalam merencanakan, dan melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun
fase berikutnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran ini bertujuan membekali peserta didik dengan dasardasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) yang diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami proses bisnis di bidang industri Otomotif;
2) Mampu mengembangkan wawasan tentang perkembangan teknologi dan isu-
isu global bidang Otomotif;
3) Memahami profesi dan kewirausahan (job profile dan technopreneurship)
serta peluang usaha di bidang industry ;
C. Karakteristik
Pada hakikatnya mata pelajaran ini berfokus pada kompetensi bersifat dasar
yang harus dimiliki oleh tenaga oomotif dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan
dunia kerja. Selain itu peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis,
perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, entrepreneur profile, job profile,
peluang usaha dan pekerjaan/profesi. Pengembangan soft skills pada mata pelajaran
ini sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja, meliputi
komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran ini
membangun soft skills yang menjadi pondasi dalam pengembangan hard skills seperti
pemodelan, implementasi, dokumentasi serta testing perangkat lunak.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran ini adalah sebagai berikut:
Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu
berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan melalui
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk kegiatan intra-kurikuler,
penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui implementasi softskills pada saat
pembelajaran berlangsung, baik teori maupun praktik. Untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila di luar pembelajaran dilakukan melalui berbagai macam kegiatan, seperti:
• Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah;
• Perkemahan;
• Kegiatan keagamaan;
• Kunjungan ke panti jompo maupun anak yatim;
• Kegiatan bakti sosial;
• Kegiatan kesamaptaan/ketarunaan;
• Kegiatan proyek kreatif di sekolah.
1) Paskibra
2) FUTSAL
3) Bola Voli
4) Seni Tari
5) PMR
A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK BINATAMA memuat peraturan akademik tentang
persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.
1. Pemilihan Konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi yang ada di sekolah. SMK
BINATAMA saat ini memiliki 2 Program Keahlian, yaitu Teknik Informasi dan
Komunikasi, dan teknik Otomotif. Kompetensi Keahlian yang akan dikembangkan di SMK
BINATAMA untuk masing-maisng Program Keahlian adalah sebagai berikut :
a) Program Keahlian Teknik Informasi dan Komunikasi terdiri dari 1 kompetensi
Keahlian yaitu : Multimedia
b) Program Keahlian Teknik Otomotif terdiri dari 2 kompetensi keahlian,
diantaranya :
1) Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
2) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
2. Sistem Penilaian (Asesmen)
Sistem penilaian dilakukan dengan mengkombinasikan dua asesmen yaitu asesmen formatif
dan asesmen sumatif. Pada pelaksanaannya bobot nilai asesmen formatif lebih besar
disbanding dengan asesmen sumatif. Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan
asesmen oleh Pendidikan dan sekolah sebagai berikut :
a) Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1) Asesmen metode dan teknik asesmen mengacu kepada Capaian Pembelajaran
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan teknik
asesmen serta ditelaah/divalidasikan oleh sejawat Pendidikan mata pelajaran yang
sama
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksible, menggunakan strategi, bentuk dan
teknik yang sesuai
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada setiap
penyelesaian proses belajar pada setiap unit kkompetensi. Hasil asesmen mandiri
diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya
b) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan Pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan Pendidikan dilakukan mengacu
kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyususnan instrument asesmen disesuiakan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
Pendidikan
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk, dan
teknik yang sesuia
4) Analisa hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningkatan mutu satuan Pendidikan
6) Pelaporan berbentuk profil kerja, profil satuan Pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi
7) Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrument, pelaksanaan
kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Procedure pengujian
dilakukan sesuai ketentuan Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1) SMK
BINATAMA. Secara umum procedure pengujian Uji Kompetensi Keahlian dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a) Perencanaan metode ddan teknik asesmen oleh LSP P1 mengacu kepada skema
sertifikasi
b) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi dilanjutkan
dengan asesmen mandiri
c) Penyusunan materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh LSP P1
d) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan
diujikan
10) Pelaporan hasil asesmen kepada LSP P1 untuk dirapatkan oleh tim yang ditunjuk.
11) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten.
12) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan untuk pemetaan mutu
program, dan perumusan kebijakan satuan pendidikan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 32/2013 bahwa peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
D. Kalender Akademik
b. Sistem blok
Pelaksanaan sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi
pada alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu
pembelajaran per tahun.
2. Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada pelajar, SMK BINATAMA
menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru dalam
masing-masing mata pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan disusun
berdasarkan prinsip untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan
melibatkan pemahaman semua bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama
lain. Strategi ini diharapkan membuat pembelajaran bersifat aktif, konstruktif, dan
melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran. Adapun standar strategi pembelajaran
yang ditetapkan oleh SMK BINATAMA adalah sebagai berikut:
3. Model Pembelajaran
Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMK BINATAMA dipilih
berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan
kontekstual dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar
model pembelajaran SMK BINATAMA tersebut adalah:
4. Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, SMK BINATAMA menetapkan
standar media pembelajaran yang akan digunakan. Standar media pembelajaran yang
ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan
memberi pengalaman belajar yang kaya pada pelajar.
Standar media pembelajaran SMK BINATAMA baik yang wajib atau yang
pilihan dapat dilihat di tabel berikut :
No Jenis Media Keterangan
1. Wajib 1. LMS Google Pembelajran
Classroom dilaksanakan secara
2. Konten belajar digital digital dan paperless
3. Gadget/gawai/laptop
2. Pilihan 1. Alat peraga Disesuaikan kebutuhan
2. LCD Projector/TV pembelajaran
Plasma
3. Papan Tulis
4. Laboratorium
5. Aplikasi Video
Conference Zoom
6. Internet
A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional di SMK BINATAMA
dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan. Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif
dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur.
Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh kepala SMK
BINATAMA berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi akademik dan
supervisi klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan
kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Supervisi akademis diharapkan dapat
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Melalui kegiatan
supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru melaksanakan tugas mengajar
mereka dengan baik dan siswa menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Melalui
supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan
kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini
dapat dicapai bila guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap
semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan pembelajaran. Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik
tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga
pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi
(motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan berbasis
permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan tatap muka
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru. Fokus
pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi guru yang
disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala
sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru
sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK BINATAMA dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap hari
membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan,
bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar,
bagaimana persepsi DUDIKA. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual
maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan
dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit
pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum
pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim
melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi yang dapat
digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen: hasil asesmen
Kepala Sekolah; karya yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan
pameran karya hasil belajar peserta didik. Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi
kurikulum operasional sekolah dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri;
melakukan asesmen berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria kesuksesan
yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), Profil Pelajar Pancasila); focus group discussion dan dialog data per level ajar;
melakukan diskusi secara berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki pada
catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk
menganalisa masalah dan menarik kesimpulan, persepsi DUDIKA, serta mengambil
keputusan untuk melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan persepsi
peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai
hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik
terhadap perkembangan belajar peserta didik.
C. Pengembangan Profesional
SMK BINATAMA dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan berbagai
program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga
diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi
PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang
secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan
kompetensinya. Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan
kompetensi guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan
pendanaan sekolah dan kemitraan dengan DUDIKA. Beberapa DUDIKA mitra
sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru kejuruan. Biaya magang
yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi, yaitu: (1)
magang dengan biaya penuh dari DUDIKA; dan (2) magang dengan sharing