Anda di halaman 1dari 14

PERBUDAKAN, PENJAJAHAN, DAN PENCERAHAN EROPA

Pengaruh Pencerahan dan Revolusi Industri di Eropa Terhadap Perbudakan dan


Penjajahan

Oleh
Alif Rifqi Harwinsyah (210731610848) Off A
Email : alif.rifqi.2107316@students.um.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Malang
JL. Semarang No 5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145

Abstrak

Perkembangan teknologi yang tercipta pada abad ke-21 tak akan bisa lepas dari
perkembangannya di masa lalu. Terjadinya sebuah revolusi industri pada abad ke-19 dan
awal abad-20 serta beberapa pendorong sebelumnya seperti Renaissance pada abad ke-15 di
Eropa merupakan sebuah titik awal perubahan dunia. Namun dalam sejarahnya, revolusi
industri serta renaissance menyimpan sebuah catatan kelam, yaitu perbudakan. Penulisan
artikel ini bertujuan untuk mengungkap kembali tentang sejarah perbudakan dan penjajahan
yang memiliki dampak besar dalam majunya Eropa pada masa renaissance serta revolusi
industri.
Kata kunci : revolusi industri, renaissance, Eropa, perbudakan, penjajahan, peradaban.
Abstract

The development of technology created in the 21st century will not be separated from its
development in the past. The industrial revolution of the 19th and early 20th centuries and
some of the earlier drivers such as the Renaissance in 15th century Europe was a starting
point for world change. But in its history, the industrial revolution and the renaissance kept a
dark record, namely slavery. The writing of this article aims to re-reveal the history of slavery
and colonization that had a major impact in the progress of Europe during the renaissance and
the industrial revolution.

Keywords: industrial revolution, renaissance, Europe, slavery, colonization, civilization.

kehidupan manusia. Hal ini dijelaskan pula

PENDAHULUAN oleh

Dalam sejarahnya, peradaban manusia


selalu menciptakan sebuah penemuan-
Koentjaraningrat (2015) dalam bukunya
penemuan baru dalam alat bantu
yang berjudul pengantar ilmu antropologi,
beliau menjelaskan bahwa intinya dalam hanya mengenai dampaknya terhadap
setiap peradaban manusia di dunia selalu sosial, ekonomi, serta politik saja. Namun
ditemukan sebuah sistem teknologi yang hal ini merupakan sebuah kewajaran
memiliki fungsi sebagai alat bantu melihat tugas-tugas dari seorang sejarawan
manusia dalam melakukan berbagai yang hanya focus terhadap dampak-
aktifitas kehidupannya, pendapat ini juga dampak besar saja, termasuk dengan
menguatkan bahwa manusia memiliki penulisan artikel ini yang akan membahas
sebuah anugerah yang diberikan oleh sisi gelap dari revolusi industri.
tuhan berupa akal budi yang diperkuat
Sejak era prasejarah, manusia sendiri
dengan pendapat koentjaraningrat (2015),
dihadapkan dengan tantangan alam yang
bahwa manusia memiliki sebuah
mengerikan pada era pleistosen, terjadinya
kebudayaan dan kebudayaan sendiri
zaman es yang membekukan belahan utara
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
serta selatan bumi membuat manusia harus
buddhi atau akal.
berpikir panjang untuk menghadapi
Melalui akal tersebut menjadikan manusia dinginnya suhu udara kala itu dan
bisa bertahan hidup sejak awal pertama ditambah dengan persaingan oleh makhluk
kali manusia muncul sebagai organisme di hidup lainya seperti Elephantidae dan
muka bumi ini hingga masa sekarang ini. Felis Tigris yang menjadi musuh terbesar
Banyak sekali organisme pesaing manusia manusia kala itu. Persaingan makhluk
yang tidak kalah ganasnya, namun mereka hidup juga terjadi di wilayah tropis
punah karena tidak memiliki akal budi khususnya di dataran Sunda dan Sahul
seperti manusia kini. yang dibuktikan melalui ekskavasi di situs
sangiran dan ditemukan pula fosil-fosil
Temuan-temuan terbarukan ini juga dapat
hewan berupa Elephantidae, Felis Tigris,
menggerakan sebuah perubahan secara
Cervidae, Bovidae, Chelonidae, Cervus
besar-besaran dalam peradaban manusia,
Hipellapus, dan Axis Leydekkeri
temuan ini sering disebut dengan istilah
(Poesponegoro & Notosusanto, 2010).
teknologi. Dalam penulisan sejarah,
Dalam melawan ini semua manusia
teknologi sering kali dilupakan oleh
menggunakan akalnya untuk menciptakan
penulis sejarah karena sejarawan hanya
peralatan-peralatan sederhana seperti
focus terhadap hal-hal yang bersifat besar
kapak genggam, anak panah, serta pakaian
serta berada pada permukaan saja
tebal dari kulit hewan untuk menghadapi
(Kuntowijoyo, 2013). Dalam sejarah
tantangan diatas.
sendiri, penulisan tentang revolusi industri
Tentunya manusia terus berkembang pada kita melihat pada sejarah sebelum revolusi
masa-masa berikutnya di era prasejarah industri, perubahan besar mungkin hanya
hingga manusia menemukan sebuah aksara bersifat regional dan tidak memiliki
yang berfungsi sebagai alat komunikasi dampak yang begitu besar bagi wilayah
antara manusia satu dengan yang lainnya lainnya.
dan manusia masuk ke era sejarah.
Bila ditarik akar sejarahnya, revolusi
Perkembangan ini tidak berhenti hingga
industri adalah dampak dari adanya
saat ini kita hidup. Manusia masih terus
pencerahan di Eropa, dimulai dari
melakukan sebuah invensi dalam teknologi
reformasi gereja Eropa hingga
yang berguna bagi kehidupannya.
merkantilisme yang berujung pada
Sebuah perkembangan ini memang penjelajahan dan penaklukan negara-
merupakan bentuk kemajuan dari negara di luar Eropa oleh bangsa Eropa.
peradaban manusia, bagaimana tidak, Semua ini merupakan pemantik dari
manusia telah mampu untuk bertahan lahirnya sebuah revolusi industri.
hidup jutaan tahun lamanya serta
Penaklukan Afrika, perebutan Australia,
menghadapi berbagai ancaman zaman
serta Conquistador Amerika merupakan
yang begitu keras. Perkembangan
sebuah kemajuan sekaligus kemunduran
teknologi juga merupakan pertanda bahwa
dalam peradaban umat manusia di dunia
manusia merupakan makhluk yang spesial
yang juga sebagai pemicu dari revolusi
bila dibandingkan dengan mahkluk yang
industri. Ada banyak sekali penemuan-
lainnya, hal ini dikarenakan adanya akal
penemuan yang ditemukan namun juga
yang menjadikan manusia untuk
banyak sekali pengorbanan besar yang
melakukan sebuah perubahan besar dalam
dihasilkan melalui perbudakan. Kemajuan
kehidupannya.
industri juga akan mendorong sebuah
Sebuah perubahan yang paling besar di kebutuhan akan tenaga yang besar. Hal ini
bidang teknologi terjadi pada abad ke 19 sudah diantisipasi oleh negara penjajah
dan awal abad ke 20. Dimana pada masa mereka, dengan memanfaatkan penduduk
itu terjadi sebuah perubahan dengan cepat asli di negara koloni mereka yang dipaksa
yang disebut dengan revolusi industri. untuk menjadi pekerja atau bisa disebut
Terjadinya revolusi Industri merupakan sebagai budak.
sebuah titik perubahan yang sifatnya
METODE PENELITIAN
sangat meluas dan besar serta terjadi di
semua kebudayaan di seluruh dunia. Bila
Penulisan serta penelitian dalam menulis HASIL DAN PEMBAHASAN
artikel ini menggunakan jenis penelitian
Reformasi Gereja, Merkantilisme, dan
studi kepustakaan dengan sumber yang Kapitalisme. Awal dari segalanya.
diperoleh dari berbagai jurnal artikel serta Sebuah pembaharuan yang dilahirkan oleh
buku-buku yang berkaitan tentang para ilmuwan dan filsuf Eropa pada era
perbudakan, rasisme, serta sejarah revolusi renaissance telah berhasil merestorasi
industri. Menurut Nazir (1988; 111) studi sebuah kegemilangan yang ada pada era
kepustakaan merupakan sebuah teknik Yunani-Romawi kuno dan merubah aspek-
pengumpulan data dengan cara aspek kehidupan masyarakat Eropa serta
mengadakan sebuah studi penelaahan pandangan hidup masyarakat Eropa
terhadap buku-buku, litertur-literatur, terhadap dunia luar. Eropa menghadapi
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang tekanan yang luar biasa dari gereja Katolik
ada hubungannya dengan masalah yang Roma, aspek-aspek kehidupan manusia
akan dipecahkan. Serta dalam penulisan hampir seluruhnya dikuasai oleh aturan-
artikel ini penulis menggunakan sebuah aturan gereja yang mengekang rakyat.
pendekatan kualitatif. Kualitatif sendiri Semua ini dilakukan atas dasar keimanan
merupakan sebuah penelitian yang lebih yang semu. Hal tersebut membuat banyak
mengedepankan pada kondisi objek yang rakyat Eropa yang merasa muak akan
alamiah dengan peneliti sebagai alat utama segala tekanan yang menyulitkan mereka,
dalam penelitian, hasil penelitian kualitatif maka lahirlah berbagai upaya untuk
lebih mengedepankan makna mereformasi aturan-aturan gereja Katolik
dibandingkan generalisasi (Sugiyono, yang sudah banyak merugikan serta
2009). banyaknya tingkat immoralitas dari pada

Penelitian yang menggunakan metode petinggi agama Katolik Roma kala itu.

studi Pustaka kualitatif memiliki tujuan Lahirlah sebuah reformasi gereja yang

untuk meneliti sebuah fakta-fakta sejarah menjadi titik awal kebangkitan Eropa.

yang diperoleh dari sumber-sumber buku Salah satu peristiwa penting adalah

serta literatur terkait dan disampaikan penempelan 95 tesis yang ditulis oleh

dengan apa adanya sesuai dengan fakta Martin Luther pada pintu gereja di

sejarah yang tertulis di dalam sumber- Wittenberg, salah satu poin penting yang

sumber buku serta literatur yang ditentang oleh Martin Luther adalah

membahas permasalahan yang sama penolakan akan adanya Indulgensi atau

dengan judul artikel kami. surat pengakuan dosa (Luther, 2018).


Peristiwa ini menyebabkan lahirnya Eropa di mana raja dengan kekuasaan yang
berbagai aliran-aliran dalam ajaran bersifat absolut mengeluarkan sebuah
kekristenan di Eropa yang mulai lepas dari kebijakan yang tidak liberal dan berdasar
kontrol Papal States di Roma. kepada sebuah premis-premis palsu,
seperti proteksionisme, monopoli yang
Reformasi gereja mulai menyebabkan
meluas, kekayaan, uang, dan kekuasaan
pertumbuhan ekonomi yang pesat di Eropa
(Beuve, Brosseau, & Sgard, 2017).
Barat serta adanya perubahan aspek-aspek
didalam bidang-bidang seperti ekonomi Pemenuhan kekayaan serta praktik
serta ilmu politik dan sosiologi (Becker & monopoli yang dilakukan monarki-
dkk, 2016). Sistem perekonomian mulai monarki di Eropa menyebabkan masifnya
berubah setelah reformasi dari yang eksplorasi dan penjelajahan lintas benua
sifatnya self-sufficiency menjadi ekonomi yang dilakukan oleh Eropa. Peningkatan
yang lebih terbuka, orang sudah tidak lagi angkatan laut yang dilakukan oleh Inggris,
bekerja secara Cuma-Cuma atau hanya Belanda, Jerman, dan Perancis serta
diimingi oleh janji surga, di era ini mulai Conquistador Spanyol dan Portugal
muncul sebuah konsep pekerja yang merupakan sebuah awal dari penderitaan
diupah. Era ini ditandai dengan era yang dialami oleh kebanyakan bangsa-
pencerahan atau lebih dikenal sebagai era bangsa Afrika, Pribumi Amerika dan
Renaissance. Ekonomi lebih bersifat Australia, serta sebagian kerajaan-kerajaan
terbuka, walaupun pada periode berikutnya di Asia yang runtuh karena invasi dan
masih timbul sebuah monopoli yang penaklukan bangsa Eropa.
dilakukan oleh monarki maupun swasta.
Banyak bangsa-bangsa yang terjajah
Ekonomi yang terbuka memunculkan
karena perilaku Eropa yang serakah, ini
banyak keluarga konglomerat kaya di
menjadikan sebuah pertanda buruk serta
Eropa Barat, salah satu contohnya adalah
kegelapan bagi bangsa-bangsa non Eropa
keluarga Medici di Italia pada masa
di seluruh dunia.
Renaissance yang terkenal dengan bisnis
industri tekstil di Firenze. Merkantilisme merupakan sebuah titik
awal dari dimulainya penjajahan yang
Perkembangan ekonomi yang pesat mulai
berakibat pada perbudakan, masa-masa
memunculkan sebuah system yang disebut
perbudakan masih muncul hingga
dengan merkantilisme. Dalam sebuah
menjelang akhir masa revolusi industri
istilah, merkantilisme adalah sebuah
dimana dikeluarkan sebuah undang undang
periode yang merujuk pada era sejarah
penghapusan perbudakan pada tahun 1833 1998). Para pengusaha yang muncul
yang disahkan oleh parlemen Britania, karena kapitalisme ini memiliki
namun undang-undang ini dilakukan hanya keserakahan dan kecenderungan untuk
pada wilayah Britania Raya dan koloninya memonopoli ekonomi. Pada era ini
kecuali pada wilayah East India Company, persaingan dagang tidak lagi dialami oleh
Ceylon, dan Saint Helena. Pengecualian sesama monarki atau keluarga bankir
ini dihapus pada tahun 1843 dan undang- tertentu, namun juga dilakukan oleh
undang ini diterapkan di seluruh Inggris hampir semua masyarakat Eropa yang
dan koloninya. Namun pada kenyataannya, berbisnis. Semua orang menjadi semakin
undang-undang penghapusan perbudakan serakah karena pengaruh kapitalisme. Hal
ini tidak berarti bagi para mantan budak, ini juga semakin memperburuk
terutama pada keturunan Afrika yang perbudakan. Aktivitas industri yang besar
dimana mereka masih mendapatkan serta pengurangan anggaran produksi
berbagai perilaku rasial yang sangat seminimal mungkin juga akan
ekstrim dari orang kulit putih. Apartheid di memperburuk perbudakan dan perampasan
Afrika Selatan merupakan contoh dari tanah pribumi atau penjajahan.
perlakuan rasisme orang kulit putih
Penjajahan Afrika
terhadap kaum kulit hitam di Afrika
Selatan. Orang-orang pribumi yang Perbudakan lahir dari kebutuhan akan

mendapatkan perilaku rasisme di tanahnya pekerja yang didorong dari pesatnya

sendiri. aktifitas perindustrian serta pertanian yang


muncul di Eropa, serta negara-negara
Pada perkembangan revolusi industri
koloni diluar Eropa. Perebutan Afrika
sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda pada
mencapai puncaknya ketika negara-negara
masa merkantilisme. Munculnya
Eropa mulai membagi-bagi Afrika menjadi
kapitalisme yang menjadi dasar revolusi
wilayah-wilayah koloni milik negara-
industri masih tetap menyusahkan bagi
negara Eropa yang didasarkan pada
golongan proletary dan pribumi.
konferensi Berlin tahun 1884 (Mpofu,
Ekonomi kapitalisme sendiri merupakan 2013). Konferensi ini membuat bangsa-
sebuah cara produksi yang menekankan bangsa di Afrika menjadi sebuah bangsa
pada keuntungan yang besar dengan biaya yang lemah, terhina, serta hilang nilai-nilai
modal yang sedikit, cara-cara yang luhurnya. Semenjak era penaklukan
dilakukan dalam sistem kapitalisme ini Afrika pada era merkantilisme hingga
termasuk memangkas upah pekerja (Jenks, revolusi industri dimulai, banyak suku-
suku di Afrika yang dipaksa dan bahkan Walaupun dalam peristiwa Spartacus
diculik oleh para penjajah Eropa untuk terdapat budak dari berbagai etnis, namun
dijadikan budak yang dipekerjakan di peranan serta populasi budak Afrika
ladang perkebunan, pertambangan, sangatlah besar di Romawi, maka dapat
menjadi pembantu rumah tangga, serta disimpulkan bahwa pemberontakan budak
pada era revolusi industri banyak dari ini juga terdapat banyak pula budak Afrika
mereka yang menjadi pekerja serabutan di yang turut serta dalam pemberontakan
pabrik-pabrik tekstil dan industri budak.
manufaktur alat-alat besar dan kecil.
Dalam perkembangannya, perbudakan
Perbudakan terhadap bangsa Afrika menjadi semakin besar pada awal revolusi
sebenarnya tidak hanya terjadi pada industri. Inggris menjadikan para
revolusi industri saja, kita bisa melihat penduduk pribumi Afrika sebagai budak
jauh kebelakang ketika Republik Romawi yang dipekerjakan di perkebunan tebu
menguasai wilayah Afrika Utara. milik Inggris di Karibia dan Amerika
Perbudakan memiliki peranan yang sangat Selatan (Sheridan, 1969).
besar pada perkembangan pembangunan
Kebutuhan akan budak Afrika sebenarnya
pada peradaban Romawi kuno,
lebih terfokus kepada pembangunan koloni
pemerintahan Romawi memiliki sangat
di benua Amerika dari pada revolusi
banyak budak yang diantaranya berasal
industri yang berjalan di Eropa. Hal ini
dari Afrika dan dipekerjakan sebagai
tentunya didasari kepada perbudakan
tenaga kasar pada proyek-proyek
Afrika yang sudah muncul lebih dulu
pembangunan jalan serta instalasi
ketimbang revolusi industri sendiri serta
pemerintahan Romawi (Phillips, 1985).
terdapat sejumlah alasan mengapa budak
Bukti perbudakan di Romawi diperkuat Afrika lebih sedikit digunakan pada saat
dengan adanya sebuah pemberontakan revolusi industri di Eropa, hal ini karena
yang dilakukan oleh para budak, para budak Afrika memiliki kompetensi
menentang perlakuan negara yang serta etos kerja yang kurang baik. Bila
sewenang-wenang terhadap para budak, dibandingkan dengan budak yang
peristiwa ini terjadi pada tahun 73 SM di didatangkan dari Asia atau pekerja murah
Roma dan sekitarnya, peristiwa ini dikenal dari Eropa yang pada dasarnya memiliki
dengan Spartacus, atau pemberontakan etos kerja yang lebih baik dan kemampuan
budak (Shaw, 2001). kerja yang lebih mahir dalam menguasai
teknik dan cara pengoperasian mesin
pabrik. Hal ini disebabkan karena budak mengusir wabah; menghidupkan kembali
Afrika merupakan pekerja kasar yang tidak keinginan yang surut; memperbesar alat
memiliki kompetensi untuk menguasai kelamin pria; dan benih pemicu vitalitas
mesin-mesin industri, kebanyakan pekerja erotis yang berapi-api.
Afrika hanya diandalkan tenaganya saja.
Perebutan tanah Amerika oleh Spanyol
Penjajahan Afrika merupakan salah satu dan Portugal dari bangsa-bangsa pribumi
dari sekian banyak daftar hitam di dalam Amerika memiliki kesamaan satu sama
sejarah pencerahan Eropa serta revolusi lain, yaitu menggunakan taktik adu domba
industri. Sampai dengan saat ini banyak yang licik. Melalui perjanjian Saragosa
dari kaum nasionalis sayap kanan dan dan perjanjian Tordesillas yang membelah
supremasi ras kulit putih seperti Ku Klux wilayah penjelajahan bisa diibaratkan
Klan di Eropa dan Amerika yang sebagai sebuah perampokan terbesar yang
membanggakan prestasi nenek moyang secara resmi disahkan oleh negara.
mereka tentang revolusi industri dan
Penaklukan Amerika merupakan sebuah
bahkan perbudakan itu sendiri. Tanpa
kelicikan yang dilakukan oleh Spanyol
mereka sadari bahwa apa yang dilakukan
dalam menaklukan Kekaisaran Inca.
oleh leluhur mereka adalah sebuah
Pertengkaran raja Inca Atahualpa dengan
tindakan biadab yang tidak manusiawi.
saudaranya dimanfaatkan oleh Spanyol
Conquistador : Spanyol dan Portugal yang menggunakan Teknik adu domba.
Atahualpa ditawan oleh Spanyol dan
Pengaruh dari renaissance serta blokade
terjadilah pergolakan diantara mereka
jalur rempah oleh Arab dan dunia islam
karena banyak yang menganggap saudara
membuat dua negara, Portugal dan
raja Atahualpa yang menyandera. Spanyol
Spanyol mendapatkan restu oleh Paus
memanfaatkan pergolakan ini untuk
Roma untuk melakukan sebuah
menumbangkan kekuasaan Atahualpa,
penjelajahan keluar dari Eropa, tujuan
pada akhirnya sang kaisar Inca dibunuh
mereka adalah mencari sebuah rempah-
oleh Spanyol dan dimulailah penjajahan
rempah serta harta kekayaan lain yang
Spanyol di Amerika Selatan (Mukmin,
pada saat itu berharga.
1981). Sampai dengan saat ini masih
Dijelaskan oleh Turner (2011) bahwa banyak rakyat pribumi Amerika yang
rempah-rempah memiliki sebuah harus berjuang melawan diskriminasi dan
kelebihan yang dipercayai bisa mengusir perilaku rasial yang harus mereka terima
setan; menyembuhkan penyakit atau
dan mereka hadapi di tanah kelahirannya Munculnya Belanda sebagai kekuatan baru
sendiri, dampak dari pencerahan Eropa. pada era merkantilisme menyebabkan
naiknya persaingan di antara negara-
Dalam sebuah artikel yang dijelaskan oleh
negara besar lainnya seperti Spanyol,
Garraio (2019;1562) bahwa terdapat
Portugal, Inggris, Prancis, dan Romawi
sejumlah kekerasan seksual oleh kolonialis
Suci.
Portugal yang digambarkan dengan adanya
sebuah pameran yang menampilkan Belanda bisa juga dikatakan sebagai
kebudayaan masyarakat pribumi yang negara yang mempelopori merkantilisme,
hidup pada wilayah koloni Eropa. Salah hal ini didasari oleh ekonomi Belanda
satunya terdapat wanita yang berasal dari yang pesat pasca kemerdekaannya dari
etnis Bantu bernama “Rosita”. Dia Imperium Spanyol pada 1581 (Motley,
dipamerkan pada sebuah pameran yang 1856).
bertajuk “kelompok orang pribumi dari
Penjelajahan Belanda memang tidak
Guinea-Bissau” pada tahun 1934 . Dalam
semasif Spanyol dan Portugal, serta
pameran ini, Rosita dipamerkan dengan
wilayah jajahan Belanda juga tidak sebesar
setengah telanjang kepada para
dan seberagam Inggris yang memiliki
pengunjung pameran. (Garraio, 2019)
wilayah koloni yang sangat luas. Namun
Penaklukan Amerika oleh Spanyol dan hal tersebut tidak menjadikan Belanda
Portugal menghancurkan segala berbeda dengan negara Eropa lainnya, tipu
kebudayaan asli Amerika, semua yang daya serta kekerasan dan perbudakan
berhubungan dengan aspek-aspek masih tetap saja berlaku seperti negara
kehidupan masyarakat asli Amerika hilang Eropa lainnya.
begitu saja dan tergantikan dengan
Bagi Sebagian besar masyarakat
kebudayaan Eropa.
Indonesia, pasti sudah tidak asing lagi
Selain itu perpindahan besar-besaran yang dengan pahitnya penjajahan Belanda di
dilakukan oleh orang-orang Eropa ke masa lalu. Dapat dilihat melalui berbagai
Amerika turut serta dalam menyebarkan historiografi sejarah Indonesia yang
berbagai penyakit yang mengakibatkan menuliskan tentang sisi kejam Belanda
banyaknya jutaan warga pribumi yang dalam melakukan penjajahan serta
meninggal karena wabah penyakit bawaan bagaimana liciknya Belanda dalam
dari Eropa. mengadu domba satu dengan yang lainnya.

Gekoloniseerd : Imperium Belanda


Dalam berjalannya penjajahan di Hindia pada tahun 1888. Petani yang melakukan
Timur Belanda, rakyat sangat disusahkan pemberontakan didasari atas kebijakan
dengan kebijakan kolonialis berupa system upeti sebesar 20% hingga 33.3% serta
tanam paksa yang mengikat serta kerja rodi yang menyiksa masyarakat
merugikan para petani lokal (Kurniawan, (Wahid, 2019).
2014).
Penindasan yang dilakukan oleh
Menurut Kartodirdjo dan Suryo (1991;59) kolonialis Belanda merupakan sebuah
ada terdapat berbagai pelayanan yang kekejaman yang tidak dapat diampuni.
harus dilakukan oleh masyarakat pribumi, Kerja paksa dan perbudakan terus
yaitu; Heerendiensten, jenis pekerjaan ini dilakukan oleh Belanda sepanjang
mencakup pekerjaan yang sifatnya umum penjajahan berlangsung, penjajahan ini
seperti perbaikan dan pembuatan jalan, menimbulkan kesengsaraan yang harus
pembangunan gedung, dan penjagaan diderita oleh rakyat pribumi, terutama
tawanan/sipir. Pancendiensten, kerja paksa golongan petani dan pekerja kasar di
ini merupakan pekerjaan pelayanan Nusantara.
pertanian yang dipekerjakan pada tanah
Kerja paksa yang terjadi di Tapanuli
milik penguasa tanah pribumi.
Tengah merupakan keberlanjutan dari
Cultuurdiensten. kerja paksa ini dilakukan
sistem kerja paksa yang dilakukan hingga
untuk mengelola pertanian. Orang pribumi
decade tahun 1930an yang bahkan pada
yang melakukan pekerjaan ini akan
era itu sudah banyak diterapkan undang-
ditempatkan pada ladang-ladang sebagai
undang anti perbudakan, namun Belanda
buruh tani yang diawasi oleh Pribumi
masih memberlakukan rakyat pribumi
penguasa lahan serta staf dari Belanda.
sebagai budak dengan sistem kerja paksa.
Perolehan modal yang sangat besar oleh Banyak korban jiwa yang melayang dari
Belanda menunjukkan sebuah penindasan kerja paksa yang dilakukan Belanda pada
yang dilakukan oleh Belanda terhadap pembangunan jalan lintas Sibolga-
penduduk pribumi di Nusantara yang Taruntung pada kurun waktu 1930-1942
terjadi di Jawa pada rentang tahun 1830- (Situmorang, 2013).
1870 (Kurniawan, 2014).
Penjajahan Belanda di Indonesia
Penindasan Belanda terhadap pribumi menyebabkan banyaknya warga pribumi
Indonesia juga bisa ditunjukkan melalui yang harus menanggung kesulitan
peristiwa pemberontakan petani Banten ekonomi pada masa penjajahan. Serta
hilangnya jati diri bangsa-bangsa Inggris menjadikan negeri-negeri Melayu
Nusantara, hal ini ditunjukkan dengan kehilangan kedaulatannya dan
masih banyaknya mental terjajah yang menganggap bahwa orang melayu
timbul di Indonesia saat ini, banyak orang merupakan orang yang tertinggal (Rahim,
Indonesia yang masih menganggap bahwa dkk, 2018). Kekerasan yang terjadi pada
bangsa Eropa merupakan sebuah perang Perak 1875-1876 merupakan
peradaban yang maju dan wajib untuk sebuah kekejian yang dilakukan oleh
digandrungi. Inggris terhadap para pribumi Melayu.
Kekerasan dan kebiadaban Inggris di
Revolusi Industri : Imperium Britania
Perak merupakan sebuah hal yang
“The sun never sets in British Empire” dibenarkan oleh Inggris dengan menyebut
merupakan sebuah jargon yang sebagai keganasan penduduk asli yang
menggambarkan betapa luasnya wilayah pecah dan harus dijinakan (Gordon, 2018).
kekuasaan Imperium Britania kala itu.
Inggris juga terlibat dari kejahatan perang
Inggris merupakan sebuah negara yang
pada perang Inggris-Mesir dan Sudan
pertama kali memulai sebuah revolusi
tahun 1896-1899. Banyak dari Inggris
industri, penemuan mesin uap oleh
membunuh para tentara Sudan yang sudah
Thomas Savery yang didukung dengan
terluka pada pertempuran di tahun 1898
banyaknya cadangan batubara di
(Daly, 1986), hal ini merupakan sebuah
kepulauan Inggris menjadi alasan mengapa
kejahatan perang yang terus disangkal oleh
Inggris memulai revolusi industri lebih
pemerintahan Inggris dengan dalil
awal (Allen, 2011). Aktifitas
keamanan nasional.
pertambangan banyak dilakukan di daerah
Lanarkshire Skotlandia, pegunungan Peringatan hari Australia yang kita ketahui
Pennine Newcastle, Stafford dan Wales sebagai awal dari penemuan daratan
Selatan. Australia oleh Inggris juga bisa kita sebut
sebagai sebuah kekejaman yang dilakukan
Kegemilangan Britania mungkin menjadi
oleh Inggris terhadap para Aborigin.
sebuah kebanggaan bagi warga Inggris,
Inggris melakukan sebuah genosida untuk
khususnya orang-orang yang lahir atau
membasmi penduduk Aborigin di
memiliki warisan supremasi bangsa-
Australia (Moses, 2012). Namun dalam
bangsa Eropa, namun bagi kebanyakan
penulisan sejarah Inggris di Australia,
orang, kejayaan Inggris merupakan sebuah
sering kali sejarawan Inggris dan Australia
kutukan yang menyakitkan.
melupakan genosida yang faktanya Perbudakan serta penjajahan yang
memang terjadi (Howe, 2010). dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa yang
disebabkan oleh pencerahan Eropa serta
Kejahatan dan kekerasan yang dilakukan
revolusi industri masih bisa dirasakan
oleh Inggris merupakan sebuah fakta
dampaknya hingga saat ini. Konflik
kelam terbesar yang banyak diketahui oleh
perbatasan di banyak negara di Afrika,
banyak orang di dunia namun banyak pula
munculnya kemiskinan di negara-negara
yang menyangkal dengan alasan-alasan
bekas jajahan, serta hilangnya jati diri dan
yang tidak masuk akal seperti pembawa
kebudayaan di berbagai negara merupakan
kedamaian atau pelopor kemajuan. Kita
sebuah hasil dari penjajahan pada masa
bisa mengenali berbagai peristiwa seperti
lalu.
penindasan India, Perang Boer, dan
pembantaian Amritsar (Gordon M. , 2017) Revolusi industri yang digadang-gadang
sebagai sebuah kemajuan dalam peradaban
Pemberontakan teluk Morant di Jamaika
manusia sangat bertolak belakang bila kita
merupakan sebuah contoh dari perlakuan
melihat banyaknya dampak buruk seperti
buruk Inggris serta kemiskinan terhadap
perbudakan untuk memenuhi kebutuhan
para budak yang dipekerjakan di Jamaika.
tenaga industri, penjajahan untuk
Banyak dari para pemberontak yang
memenuhi sumber daya industri, dan
ditembak pada pemberontakan itu, bahkan
ditambah oleh pencemaran lingkungan
para tentara Inggris banyak membunuh
yang diakibatkan oleh aktivitas industri.
orang kulit hitam yang tidak bersalah,
termasuk anak-anak dan wanita (Kostal, Diperlukan kesadaran historis dalam
2008). melihat semua kejadian-kejadian yang
memilukan seperti perbudakan dan
Kemajuan Inggris bisa dibilang sebagai
penjajahan. Agar tidak ada lagi kejadian
sebuah kesengsaraan bagi bangsa-bangsa
serupa yang mengorbankan banyak bangsa
yang dijadikan sapi perah oleh Inggris,
demi kemajuan satu bangsa.
bahkan hingga saat ini masih banyak
masalah yang ditimbulkan dari DAFTAR PUSTAKA
kolonialisme Inggris, sebagai contohnya
partisi India yang berakibat kepada konflik
berkelanjutan hingga saat ini di perbatasan
India dan Pakistan.

KESIMPULAN
Allen, R. (2011). Why the industrial revolution was British: commerce, induced invention,
and the scientific revolution. The Economic History Review, 64(2), 357-384.
doi:https://doi.org/10.1111/j.1468-0289.2010.00532.x
Becker, O., & dkk. (2016). Causes and consequences of the Protestant Reformation.
Exploration in Economic History, 62, 1-16.
doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.eeh.2016.07.007
Beuve, J., Brosseau, E., & Sgard, J. (2017). Mercantilism and Bureaucratic Modernization in
Early Eighteenth-Century in France. Econimic History Review, 70(2), 529-558.
doi:https://doi.org/10.1111/ehr.12284
Daly, M. (1986). Empire on the Nile: The Anglo-Egyptian Sudan. Cambrigde: Cambridge
University Press.
Garraio, J. (2019). Framing Sexual Violence in Portuguese Colonialism: On Some Practices
of Contemporary Cultural Representation and Remembrance. Violence Againts
Women, 25(13), 1558-1577. doi:https://doi.org/10.1177%2F1077801219869547
Gordon, M. (2017). British Colonial Violence in Perak, Sierra Leone and the Sudan. Tesis
tidak diterbitkan, Royal Holloway, University of London, Departement of History,
London.
Gordon, M. (2018). The Dynamics of British Colonial Violence. Violence, Colonialism and
Empire in the Modern World, 153-174. doi:10.1007/978-3-319-62923-0_8
Howe, S. (2010). The New Imperial Histories Reader. London: Routledge.
Jenks, C. (1998). Core Sociological Dichotomies. Thousand Oaks: SAGE Publication.
Kartodirdjo, S., & Suryo, D. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia : Kajian Sosial
Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kostal, R. (2008). A Jurisprudence of Power: Victorian Empire and the Rule of Law. New
York: Oxford University Press.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kurniawan, H. (2014). Dampak Sistem Tanam Paksa terhadap Dinamika Perekonomian
Petani Jawa 1830-1870. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 11(2), 163-172.
doi:https://doi.org/10.21831/socia.v11i2.5301
Luther, M. (2018). The Ninenty-Five Theses : Disputation on the Power of Indulgences. (C.
H. Jacobs, & C. M. Jacobs, Penerj.) Prague: E-Artnow. 1517.
Moses, D. (2012). Genocide and SettlerGenocide and Settler Society: Frontier Violence and
Stolen Indigenous Children in Australian History. New York: Berghahn Books.
Motley, J. (1856). The Rise of the Dutch republic. New York: Harper & Brothers.
Mpofu, W. (2013). Coloniality in the scramble for African knowledge: A decolonial political
perspective. Africanus, 43(2), 105-117. Diambil kembali dari
https://hdl.handle.net/10520/EJC142694
Mukmin, H. (1981). Pergolakan di Amerika Latin dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Phillips, W. (1985). Slavery From Roman Times to the Transatlantic Trade. Manchester:
Manchester University Press.
Poesponegoro, M., & Notosusanto, N. (2010). Sejarah Nasional Indonesia (Vol. I). Jakarta:
Balai Pustaka.
Rahim, R., Jalal, A., Alias, A., & Ismail, H. (2018). PERBANDINGAN PENDEKATAN
PENJAJAHAN BRITISH DAN BELANDA. Jurnal Socio-Politica, 8(1), 111-126.
Diambil kembali dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/socio-politica/article/view/3496/2158
Shaw, B. (2001). Spartacus and the Slave Wars : A Brief History with Documents. New
York: Bedford/St. Martin's.
Sheridan, R. (1969). The Plantation Revolution and the Industrial Revolution, 1625-1775.
Caribbean Studies, 9(3), 5-25. Diambil kembali dari
http://www.jstor.org/stable/25612146
Situmorang, R. (2013). Perlawanan rakyat terhadap pelaksanaan kerja rodi di Tapanuli
1930-1939 . Disertasi tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Turner, J. (2011). Sejarah Rempah: Dari Erotisme sampai Imperialisme. Jakarta: Komunitas
Bambu.
Wahid, M. (2019). Membaca Kembali Pemberontakan Petani Banten 1888 dalam Strukturasi
Giddens. Dedikasi: Journal of Community Engagment, 1(2), 65-76.
doi:http://103.20.188.221/index.php/dedikasi/article/view/1739

Anda mungkin juga menyukai