Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Kelompok 3:
Limpat Wibowo Aji / 23052050025
Johan Wahyudi / 23052050020
S3 Ilmu Teknik
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Dhoriva Urwatul Wustqa M.S.

Tugas 1: “Statistika”

Topik : “Perbandingan vector mean sampel independent, dan pos hoc”

Contoh Kasus:
Hasil pengujian kuat lentur Baja balok Vierendeel/Badan terbuka berdimensi (120x120) mm
Panjang bentang 3000 mm digunakan tumpuan sederhana (sendi-rol) dan diberikan beban yang
terletak sepertiga bagian Panjang. Secara bertahap balok badan terbuka diberi kenaikan beban
sebedar 250 kg (2,5 kN), kemudian pada setiap tahap pembebanan lendutan yang terjadi
dicatat. Pada pengujian ini diberi perlakuan Baja balok Vierendeel/Badan terbuka dengan
perkuatan tulangan D16 dan D19, kemudian dilakukan perbandingan nilai
kelendutan/kelenturan dan kekakuan untuk membuktikan perbedaan dari hasil pengujian
tersebut.
Tabel Nilai Pengujian Kelenturan dan Kekakuan
Lendutan (Δ) Kekakuan (P/Δ) Lendutan (Δ) Kekakuan (P/Δ)
Beban mm kN/m mm kN/m
(P) balok Vierendeel balok Vierendeel balok Vierendeel balok Vierendeel
kN (120x120x300) mm (120x120x300) mm (120x120x300) mm (120x120x300) mm
D16 D16 D19 D19
10.0 8.01 433.09 7.25 542.43
12.5 8.33 468.33 7.75 562.14
15.0 8.54 483.01 8.23 583.93
17.5 8.86 498.92 8.65 592.47
20.0 9.01 503.08 8.95 612.83
22.5 9.33 533.12 9.20 624.88
25.0 9.67 567.07 9.45 662.34
27.5 9.94 579.05 9.75 681.54
30.0 10.47 593.67 10.02 683.62
32.5 10.53 601.07 10.25 702.73

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 1


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Hipotesis:
Rata-rata lendutan dan kekakuan pada tulangan
𝜇11 𝜇21 D16 sama dengan rata-rata lendutan dan
𝐻0 ∶ [𝜇 ] = [𝜇 ]
12 22 kekakuan pada tulangan D19
Uji Vektor Mean
Rata-rata lendutan dan kekakuan pada tulangan
𝜇11 𝜇21 D16 tidak sama dengan rata-rata lendutan dan
𝐻1 ∶ [𝜇 ] ≠ [𝜇 ]
12 22 kekakuan pada tulangan D19
Rata-rata lendutan pada tulangan D19 ≤ pada
𝐻0 ∶ 𝜇21 ≤ 𝜇12
Lendutan tulangan D16
Rata-rata lendutan pada tulangan D19 > pada
𝐻1 ∶ 𝜇21 > 𝜇11
tulangan D16
Rata-rata Kekakuan pada tulangan D19 ≤ pada
𝐻0 ∶ 𝜇22 ≤ 𝜇12
Kekakuan tulangan D16
Rata-rata Kekakuan pada tulangan D19 > pada
𝐻1 ∶ 𝜇22 > 𝜇11
tulangan D16
Keterangan:
𝜇11 : Rata-rata Lendutan pada tulangan D16; 𝜇12 : Rata-rata Kekakuan pada tulangan D16
𝜇21 : Rata-rata Lendutan pada tulangan D19; 𝜇22 : Rata-rata Kekakuan pada tulangan D19

Selanjutnya diinput dalam program SPSS:


Benda_Uji Lendutan (L) Kekakuan (K)
D16/1 8.01 433.09
D16/1 8.33 468.33
D16/1 8.54 483.01
D16/1 8.86 498.92
D16/1 9.01 503.08
D16/1 9.33 533.12
D16/1 9.67 567.07
D16/1 9.94 579.05
D16/1 10.47 593.67
D16/1 10.53 601.07
D19/2 7.25 542.43
D19/2 7.75 562.14
D19/2 8.23 583.93
D19/2 8.65 592.47
D19/2 8.95 612.83
D19/2 9.20 624.88
D19/2 9.45 662.34
D19/2 9.75 681.54
D19/2 10.02 683.62
D19/2 10.25 702.73

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 2


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Perhitungan menggunakan Program IBM SPSS Statistic 20.0


Tahap 1 : Memasukkan nilai data ke program IBM SPSS Statistic 20.0
Variable View

Data View

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 3


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Tahap 2: Pengujian Hipotesis


Klik → Analyze → General Linear Model → Multivariate

Tahap 3. Setting pada jendela Multivariate


Pada “Dependent Variables” masukkan variable Lendutan (L) dan Kekakuan (K)
Pada “Fixed Factor (s)” masukkan Benda_Uji → Klik “OK”

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 4


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Hasil Analisis IBM SPSS Statistic 20.0

Dari hasil output SPSS di atas diperoleh nilai: 𝑆ig < 0.05∶𝐻0 ditolak.

Kesimpulan
Dari data SPSS ini dibuktikan bahwa dengan taraf signifikansi 0.05, rata-rata Lendutan
(L) dan Kekakuan (K) pada Benda_Uji balok Vierendeel (120x120x300) mm/D16 dan balok
Vierendeel (120x120x300) mm/D19 tidak sama.

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 5


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Hasil Uji Post Hoc


Buka Program SPSS →Analyze → Compare mean → Independent-Samples T-test

Pada “Test Variable (s)” masukkan Lendutan (L) dan Kekakuan (K)
Pada “Grouping Variable” masukkan Benda_Uji

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 6


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA |”Statistika”

Klik “Define Groups” → use specified values → masukkak angka 1 pada Group 1
dan masukkan angka 2 pada Group 2 → continue → OK

Dari hasil output SPSS diperoleh nilai sebagai berikut:

Kesimpulan
- Nilai signifikansi 0.454/2 = 0.227 < 0.05 sehingga H0 diterima. Pada lendutan tidak ada
perbedaan rata-rata antara tulangan D16 dan D19
- Nilai signifikansi 0.001/2 = 0.0005 < 0.05 dan nilai t hitungnya = 3.909 > 0 sehingga
H0 ditolak. Pada kekakuan rata-rata pada tulangan D19 > D16

Limpat Wibowo Aji & Johan Wahyudi 7

Anda mungkin juga menyukai