Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PROJECT BASED ASSESSMENT


PEMBUATAN PROTOTIPE IOT SYSTEM MONITORING SMART
GARDEN UNTUK OPTIMALISASI PERTUMBUHAN TANAMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penilaian Sumatif Akhir Semester Satu


di SMK Negeri 3 Kudus
Tahun Ajaran 2023/2024

Disusun Oleh:

NAMA : NABILA YUMNA


KELAS : XI TKJ 1
NO : 22

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KUDUS
Jl. Babalan-Prawoto, Kalirejo Undaan
Telp. (0291) 4257006 Kudus 59372
Website: www.smk3kudus.sch.id Email : smk3_kds@gmail.com
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Project Based Assessment (PBA) oleh :
Nama : Nabila Yumna (XI TKJ 1)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi


Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Dengan judul : Pembuatan Prototipe IoT System Monitoring Smart Garden
untuk Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman

Laporan Project Based Assessment (PBA) ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing
dan Kepala SMK Negeri 3 Kudus

Disahkan di : Kudus, 2023


Pembimbing Ketua Panitia
Project Based Assessment Project Based Assessment

Anton Prasetiyo, S.Kom. Nurkhaeni, S.Pd.,M.Pd.


NIP 197705202022211004 NIP 196808182007012028

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 3 Kudus Ka.Program Keahlian TJKT

Aries Budiyono, S.Pd.,M.T. Dwi Arinny S, S.Kom.,M.Pd.


NIP 197607112003121006 NIP 198510032009032011

ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG

LAPORAN PROJECT BASED ASSESSMENT

PEMBUATAN PROTOTIPE IOT SIYSTEM MONITORING SMART


GARDEN UNTUK OPTIMALISASI PERTUMBUHAN TANAMAN
Oleh :

Nabila Yumna (XI TKJ 1)


Laporan Project Based Assessment (PBA) ini telah dinyatakan LULUS oleh
Penguji Pada Sidang Laporan Project Based Assessment (PBA)
Bidang Keahlian Teknologi Informasi
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
SMK Negeri 3 Kudus
Pada Hari/ Tanggal : ……….. / ……….. 2023

TIM PENGUJI :

Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3

Dwi Arinny S, S.Kom.,M.Pd. Lia Fadlilah, S.Pd. Tomi Tri Setiawan, S.Pd.
NIP 198510032009032011 NIP.197812022008012008 NIP.198209022009031009

Kudus, …………………..2023

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 3 Kudus

Aries Budiyono, S.Pd.,M.T.


NIP 197607112003121006

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Project Based Assessment (PBA) ini tidak disusun seorang diri. Banyak pihak
yang terlibat, baik yang berupa materi maupun moril. Maka dari itu, kami ucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatnya sehingga penulis masih diberi
kesempatan untuk melaksanakan Project Based Assessment (PBA).
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan motivasi.
3. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T. selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus.
4. Ibu Dwi Arinny Susilo, S.Kom., M.Pd. selaku Kaproli Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi yang selalu memberikan support kepada kami.
5. Bapak Anton Prasetiyono, S.Kom. selaku Pembimbing Project Based Assessment
(PBA) dengan sepenuh hati.
6. Bapak Tomi Tri Setiawan, S.Pd. selaku Wali Kelas XI TKJ 1 yang telah mengarahkan
dukungan.
7. Bapak/Ibu guru SMK Negeri 3 Kudus yang telah memberikan partisipasinya.
8. Dan juga teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat, do'a, dan
dukungan dalam pelaksanaan.
9. Dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Project Based Assessment
(PBA) ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis
harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

iv
MOTTO

“Tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi apa yang kamu impikan.”
(George Eliot)

“Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian.”


(Jim Rohn)

“Tuntutlah ilmu, tapi tidak melupakan ibadah. Kerjakanlah ibadah tapi tidak
boleh lupa pada ilmu.”
(Hassan Al Bashri)

Q.S. Ar-Rahman/55:33 Tentang Ilmu pengetahuan & Teknologi.

)٣٣( ٍۚ ‫س ْل ٰط ٍۚن‬
ُ ِ‫ض فَا ْنفُذُ ْو ۗا َْل تَ ْنفُذُ ْونَ ا َِّْل ب‬ َ ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اْل ْر‬ ِ ‫ار السَّمٰ ٰو‬
ِ ‫ط‬َ ‫ط ْعت ُ ْم ا َ ْن ت َ ْنفُذُ ْوا مِ ْن ا َ ْق‬ ِ ْ ‫ٰي َم ْعش ََر ْال ِج ِن َو‬
َ َ ‫اْل ْن ِس ا ِِن ا ْست‬

Artinya: “Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus )melintasi(
penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali
dengan kekuatan )dari Allah(.” )Q.S. Ar-Rahman/55:33).

v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Pendidikan Nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga-tenaga yang siap
bekerja. Wujud kebijakan Pendidikan Nasional diantaranya mempersiapkan dan
melaksanakan Penilaian Sumatif Akhir Semester Satu yang berbentuk Project Based
Assessment (PBA) di SMK Negeri 3 Kudus.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima kasih
sebesar besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T, selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus yang telah
memotivasi penulis dalam melaksanakan Penilaian Sumatif Akhir Semester Satu yang
berbentuk Project Based Assessment (PBA).
2. Bapak Anton Prasetiyono, S.Kom. selaku Pembimbing Penilaian Sumatif Akhir Semester
Satu berbentuk Project Based Assessment (PBA) SMK Negeri 3 Kudus yang telah
membimbing dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan.
3. Teman-Teman Kelompok yang telah berbagi pengetahuan dan yang saling memberi
support selama melaksanakan Penilaian Sumatif Akhir Semester Satu yang berbentuk
Project Based Assessment (PBA).
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, Penulis berharap mudah-
mudahan laporan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.

Kudus, Oktober 2023


Penulis

Nabila Yumna

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG .............................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO ...................................................................................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................................4
1.1 PENGERTIAN ..........................................................................................................4
1.2 TUJUAN PROJEK ....................................................................................................5
1.3 MANFAAT PROJEK................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................6
2.1 ANALISIS PROJECT ...............................................................................................6
2.2 REALISASI PELAKSANAAN ................................................................................7
2.3 PEMBUATAN PROJECT ........................................................................................8
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................16
3.2 SARAN ...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................................19

vii
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja.
Agar lulusan SMK diakui oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh karena itu, diadakan
suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Penilaian
Sumatif Akhir Semester Satu dalam bentuk Project Based Assessment (PBA) agar setiap
siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki
dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil pengamatan
dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK
belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan.
Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi Penilaian yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian profesional seseorang
tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi
harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Ada dua pihak yaitu, lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan
atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program
keahlian kejuruan.
Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab
mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan
penentuan kelulusan siswa.
Maka dari itu, SMK Negeri 3 Kudus menyelenggarakan Penilaian Sumatif Akhir
Semester Satu dalam bentuk Project Based Assessment (PBA), agar seluruh siswanya
dapat menjadi lulusan yang baik dan dapat diterima di banyak industri.
1. Alasan Pemilihan Project Based Assessment (PBA)
Dalam hal ini penulis memilih Project Based Assessment )PBA( dengan Tema “IoT
Smart Garden” dan membuat Judul “Pembuatan Prototipe IoT System Monitoring
Smart Garden untuk Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman” yang representatif untuk
tempat SMK Negeri 3 Kudus dan yang telah saya praktikkan. Adapun alasan
pemilihan Project tersebut adalah:
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
dalam penggunaan IoT yang semakin berkembang.

1
b. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertanian
berkelanjutan dan penggunaan teknologi dalam pertanian.
c. Agar Peserta didik dapat mengembangkan teknologi IoT Smart Garden dengan
cara memasarkan atau menjual produk tersebut kepada masyarakat sekitar.
d. Mengembangkan pengetahuan kecerdasan teknologi dalam bidang kejuruan
Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 3 Kudus
2. Pengertian Project Based Assessment (PBA)
Penilaian berbasis proyek Project Based Assessment (PBA) adalah metode
Penilaian yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, uji prestasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Penilaian berbasis proyek merupakan strategi tertentu dalam Penilaian yang
mengubah atau membalikkan wajah kelas tradisional. Maksudnya melalui Penilaian
ini, Penilaian di kelas yang umumnya menggunakan Penilaian konvensional menjadi
lebih inovatif. Dalam Penilaian berbasis proyek, peserta didik melakukan investigasi
(penyelidikan) melalui pertanyaan terbuka, menerapkan pengetahuan untuk
menghasilkan produk. Selain itu, dalam Penilaian ini “di setting” agar peserta didik
yang lebih aktif dalam Penilaian dengan bekerja sama dalam satu kelompok.
Fokus Penilaian berbasis proyek bertujuan agar peserta didik dalam Penilaian
dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui proses
penyelidikan yang terstruktur dan menghasilkan produk dan berbeda dengan Penilaian
tradisional yang umumnya sekadar mendapat teori-teori yang dihafal saja. Dengan
Penilaian berbasis proyek, peserta didik dapat pengetahuan dan keterampilan yang
bermakna jangka panjang.
3. Tujuan Project Based Assessment (PBA)
Tujuan Project Based Assessment (PBA), antara lain:
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah proyek.
b. Memperoleh kemampuan dan keterampilan baru dalam Penilaian.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang
kompleks dengan hasil produk nyata.

2
4. Manfaat Project Based Assessment (PBA)
Beberapa manfaat dari Penilaian berbasis proyek, antara lain sebagai berikut:
a. Penilaian berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Terbukti dari
beberapa laporan penelitian tentang Penilaian berbasis proyek menyatakan bahwa
siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa
lebih bergairah dalam Penilaian, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
b. Penilaian berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang
bersifat kompleks.
c. Penilaian berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari
dan mendapat informasi.
d. Penilaian berbasis proyek dapat mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Karena kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa,
pertukaran informasi Online merupakan aspek-aspek kolaboratif dari sebuah
proyek.
e. Penilaian berbasis proyek dapat membuat siswa dalam mengorganisasi proyek,
membuat alokasi waktu, dan sumber-sumber lain untuk menyelesaikan tugas.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
1.1 PENGERTIAN
Kemajuan teknologi di Indonesia tidak dapat dipungkiri, semakin berkembangnya
zaman kemajuan teknologi semakin pesat, khususnya pada teknologi yang berbasis
Internet of Things (IOT). dengan berkembangnya teknologi di era inj pembangunan
teknologi mendorong masyarakat untuk terus berpikir inovatif, tidak hanya untuk
mengeksplorasi penemuan-penemuan baru, tetapi juga memaksimalkan kinerja teknologi
yang sudah ada untuk menunjang pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Secara
khusus, komputer sangatlah maju dan menembus disemua bidang kehidupan. Hampir
semua aktivitas manusia sudah menggunakan teknologi modern, termasuk industri.
Pada bidang pertanian terdapat sebuah kendala bagi para petani maupun
penggemar tanaman, yaitu masalah penyiraman air pada tanaman yang masih
menggunakan cara manual. Akibatnya jumlah penggunaan air akan terbuang sia- sia.
Penggunaan air di lahan pertanian yang lebih atau kekurangan juga dapat menyebabkan
tanaman membusuk dan mengering. Petani menggunakan teknik manual untuk mengatur
pengairan tanaman dengan melakukan penyiraman air secara berkala. Terkadang proses
ini lebih banyak menghabiskan air atau jika terlambat menyiram maka tanaman menjadi
kering. Tanaman yang kekurangan air akan mengalami penurunan mulai dari tingkat
pertumbuhan melambat dan pertumbuhan tidak berkembang secara maksimal.
Dari masalah tersebut dibuatlah sebuah prototipe IoT dengan sistem monitoring
yang berbentuk smart garden. Prototipe adalah sebuah proses perancangan sistem dengan
cara membentuk contoh dan juga standar ukuran yang akan dikerjakan nantinya. Internet
of Things (IoT) adalah Menghubungkan perangkat fisik ke internet dan memungkinkan
mereka untuk berkomunikasi, bertukar data, serta melakukan tindakan otomatis. Sistem
monitoring merupakan sistem yang berfungsi untuk memantau aktivitas pada perangkat
jaringan. Smart Garden merupakan bahasa yang berasal dari kata bahasa Inggris yang
artinya perkebunan pintar, yang mengacu pada perkebunan dengan sistem yang dibangun
untuk mempermudah pekerjaan dalam berkebun. Smart Garden dapat diartikan sebagai
sebuah sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengatasi hal-hal permasalahan
dalam bidang pertanian. Jadi prototipe IoT sistem monitoring smart garden adalah
perancangan sebuah konsep menggunakan konektivitas internet untuk memantau aktivitas
penyiraman tanaman yang berproses secara otomatis.

4
Alat Smart Garden ini menggunakan sensor kelembaban tanah sebagai pendeteksi
kelembaban tanah, dan Mengirimkan perintah ke Arduino uno untuk menghidupkan
driver relay dan Membiarkan pompa secara otomatis menyiram air sesuai dengan
permintaan tanah. Dengan memanfaatkan sistem penyiraman tanaman otomatis ini. Untuk
mengembangkan sistem kontrolnya dengan menggunakan perangkat android
(smartphone), yaitu memanfaatkan koneksi internet sebagai kontrol dan monitoring
kondisi suhu, kelembaban udara dan kelembaban tanah pada penyiraman tanaman.
Dalam pembuatan alat smart garden ini menggunakan dua buah sensor yaitu
Capacitive Soil Moisture Sensor dan sensor DHT11, Capacitive Soil Moisture Sensor ini
digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban tanah, sedangkan sensor DHT11
berfungsi sebagai Pemantau nilai suhu udara dan kelembapan udara disekitar tanaman.
Prototipe pada Penelitian ini berbasis mikrokontroler NodeMCU dan aplikasi Blynk
sebagai Platform IoT yang diinstal di smartphone. Sehingga penyiraman tanaman dapat
dikontrol dan dimonitoring dari jarak jauh dan perawatan tanaman menjadi lebih efisien
dan efektif.

1.2 TUJUAN PROJEK


Mampu melakukan pengendalian atau pemantauan terhadap penyiraman tanaman
dari jarak jauh, Dapat Mengukur kelembapan/kadar air dalam tanah menggunakan sensor
soil moisture, Memudahkan Para petani serta penggemar tanaman dalam menyirami
tanaman, Untuk meningkatkan produktivitas tanaman melalui pemantauan secara real-
time dan Agar perawatan tanaman lebih efisien serta kesehatan tanaman yang optimal.

1.3 MANFAAT PROJEK


1. Meningkatkan produktivitas petani melalui pengontrolan kondisi kelembaban tanah
sehingga dapat membuat strategi tanam yang lebih baik
2. Menjadi sebuah inovasi baru bagi para pembaca, penggemar tanaman dan para petani
ataupun pemilik kebun.
3. Mengurangi kebutuhan untuk pemantauan manual, sehingga menghemat tenaga dan
waktu para petani atau pengusaha tanaman.
4. Memperbanyak pengetahuan dan pengalaman tentang pembuatan prototipe Iot
System Monitoring Smart Garden.
5
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 ANALISIS PROJECT
Setiap kegiatan untuk mengawalinya, maka hal-hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mengukur kemampuan alat yang akan dibuat terhadap lingkungan yang
akan dihadapi kedepannya, yaitu melalui analisis :
1. Kekuatan (Strength)
1) Kecanggihan Alat: IoT smart garden ini memiliki kecanggihan dapat mengetahui
dan mengukur kelembapan ataupun kadar air dalam tanah melalui sensor soil
moisture sehingga tanaman tumbuh dengan optimal.
2) Meningkatkan Produktivitas: IoT smart garden dapat melakukan pekerjaannya
saat penyiraman berlangsung, sehingga sumberdaya manusia bisa dialihkan untuk
pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kreatif dan keterampilan khusus.
2. Kelemahan (Weakness)
1) Keamanan Data: Seluruh data dengan mudah dapat diakses oleh IoT. Hal ini
membuat adanya kebocoran data dan dapat di hacking secara mudah. Untuk itu
IoT dapat diberi keamanan berupa password.
2) Memakan banyak Lahan: Penyiraman otomatis ini memakan banyak lahan
dikarenakan saat proses penyiraman air yang dikeluarkan dari keran mengarah
secara lebar hingga membutuhkan banyak lahan untuk menampungnya. Untuk itu
tenaga sistem dari alat IoT dapat dikurangi ataupun di setting supaya dapat
menyesuaaikan ukuran lahan yang akan dipakai.
3) Ketergantungan dengan Listrik: Seperti halnya komputer, teknologi IoT
bergantung pada listrik yang stabil dan memadai. Untuk itu petani harus
menyediakan genset untuk berjaga-jaga saat pemadaman atau mati listrik.
3. Peluang (Opportunity)
1) Area Monitoring: Dari sistem monitoring pada IoT smart garden sendiri
bermanfaat dalam mengontrol kelembapan tanah melalui sensor DHT11. Tanah
yang terkontrol kelembapannya memiliki berbagai unsur hara yang diperlukan
tanaman salah satunya sebagai faktor utama dalam pertumbuhan bunga, daun,
ataupun buah.

6
2) Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman: IoT dengan sistem monitoring berupa
penyiraman otomatis dapat berpeluang baik untuk memperbaiki pertumbuhan
tanaman menjadi lebih subur dan maksimal. Hal itu juga dapat menghasilkan
sebuah panen yang menguntungkan bagi petani atau pemilik tanaman.
4. Ancaman (Threat)
1) Ketergantungan pada Teknologi: Penggunaan teknologi membuat petani atau
pemilik kebun menjadi sangat tergantung pada teknologi ini. Untuk itu selain
kegiatan penyiraman secara otomatis, petani atau pemilik tanaman dapat
melakukan kegiatan perawatan lain pada tanaman secara manual. Seperti memberi
pupuk, melakukan penyemprotan pada tanaman untuk mencegah hama dan
berbagai penyakit.
2) Keterbatasan Koneksi Internet: IoT smart garden bergantung pada koneksi internet
yang stabil. Masalah dengan koneksi internet yang buruk dapat mengganggu
pemantauan dan kendali. Untuk itu harus memberi batasan pada WiFi yang
digunakan atau dikhususkan WiFi tersebut hanya untuk IoT supaya koneksi
internet bekerja dengan stabil.
3) Biaya Awal dan Perawatan: Pengadaan dan perawatan perangkat IoT smart garden
mungkin memerlukan investasi awal yang signifikan. Selain itu, perangkat
tersebut memerlukan pemeliharaan berkala, yang juga dapat memerlukan biaya
tambahan. Untuk solusi tersebut pemasangan alat IoT cukup membeli barang yang
spesifikasinya sesuai kebutuhan dan standar dengan harga pasaran, tidak perlu
yang mewah sampai spesifikasi yang tinggi. Untuk perawatannya sendiri
2.2 REALISASI PELAKSANAAN
1. Produk
Produk yang dibuat adalah "IoT Smart Garden"
2. Harga Jasa
Harga jasa relatif standar menyesuaikan biaya produksi, ongkos produksi atau
tenaga kerja, dan pendapatan setiap panen dari bertani untuk para petani. Untuk
harga alat dan sekaligus jasa Rp.500.000,00. Untuk koneksi internet pasang
sendiri.

7
3. Sasaran Pasar
Sasaran utama dari produk ini adalah petani ataupun pengusaha tanaman hingga
para produsen ekspor tanaman. Dan untuk penjualan, dijual secara online melalui
platfrom penjualan dimedia social.
3.1 PEMBUATAN PROJECT
Cara pembuatan IoT smart garden serta alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai
berikut:
1. Alat dan Bahan
● NodeMCU + Base Plate Board Esp8266

Esp8266 dan Baseboard


NodeMCU ESP8266 digunakan sebagai perangkat tambahan mikrokontroler
seperti Arduino, sehingga bisa terhubung langsung dengan Wi-Fi dan
membuat koneksi TCP/IP.
● Sensor DHT11

Sensor DHT11
Sensor DHT11 adalah sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu
dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah
lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.
● Sensor Soil Moisturre

Sensor Soil Moisture


Sensor soil moisture merupakan sebuah sensor yang dapat mengukur kadar air
atau kelembaban tanah yang dapat diakses menggunakan mikrokontroller
seperti Arduino.

8
● Relay 1 Channel

Relay 1 Channel
Relay 1 Channel adalah jenis relay yang memiliki satu saluran atau satu jalur
kontrol yang dapat digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
perangkat.
● Submersible Pump

Submersible Pump
Pompa air celup di gunakan untuk menyedot air kemudian di alirkan kearah
lain dan berfungsi sebagai alat irigasi air mini dan penyiraman tanaman.
● Kabel Jumper

Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap
ujungnya serta memungkinkan untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan arduino tanpa memerlukan solder dan jenis kabel yang sangat
cocok untuk membuat rangkaian elektronik di BaseBoard.
● Selang Air

Selang Air
Selang air merupakan salah satu perangkat penting dalam sistem distribusi air
untuk berbagai keperluan industri. Selang air digunakan untuk mengalirkan air
dari satu tempat ke tempat lain dengan aman dan efisien.

9
● Adaptor 12V 2A

Adaptor 12V 2A
Adaptor 12V 2A ini mampu untuk menerima tegangan input hingga sebesar
220 Volt.
● Kabel Micro USB

Kabel Micro USB


Kabel data Micro USB merupakan kabel multifungsi yang bisa digunakan
untuk mentransfer data dan mengisi baterai.
● Akrilik atau Papan Board

Akrilik
Akrilik merupakan plastik polimer transparan yang berbentuk lembaran.
Biasanya, bahan baku ini dijadikan sebagai bahan substitusi yang terbuat dari
kaca dengan bobot yang sangat ringan.
2. Kebutuhan Software
● Arduino IDE

Arduino IDE
Software Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah
Perangkat lunak yang memudahkan dalam mengembangkan aplikasi
mikrokontroler Mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload
hasil kompilasi, dan uji coba Secara terminal serial.
10
● Blynk

Blynk
Blynk merupakan sebuah platform Internet of Things (IoT) yang dapat
digunakan untuk menghubungkan perangkat keras IoT dengan sebuah
platform IoT. Dengan menggunakan platform ini kita dapat mengontrol dan
memonitor perangkat keras dari jarak jauh.
3. Langkah Pembuatan

Rangkaian atau skematik


Langkah Pembuatan yang dilakukan sangat mudah dan tidak membutuhkan
banyak waktu. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
1) Langkah pertama merangkai semua alat terlebih dahulu sesuai topologi.
WARNA KABEL PIN MCU PIN TUJUAN SENSOR

Merah VCC/3,3V/5V VCC

Hitam GND GND

Orange D1 IN 1 Relay

Kuning D2 Data DHT11

Hijau A0 A0 Soil Sensor

11
2) Setelah semua alat sudah dirangkai, selanjutnya login aplikasi Blynk di
browser dengan mengetik Blynk.cloud.
3) Kemudian klik create new template pada bagian beranda dan atur nama projek
setelah itu done.

4) Setelah create new template klik Datastream untuk membuat virtual pin.

5) Selanjutnya tambahkan new device dan pilih from template. Beri nama projek
untuk template dan device name lalu klik create.

Setelah itu akan keluar otomatis berupa kode template ID, Device Name, dan
Auth Token. Lalu salin kode tersebut dengan mengklik sekali saja.

12
6) Sesudah konfigurasi Blynk, download Arduino. Lalu selesai terinstal tampilan
beranda akan otomatis terdapat beberapa variable.

7) Tempel Salinan kode sebelumnya pada bagian atas.


#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPL6ykn_ZfJ7"
#define BLYNK_TEMPLATE_NAME "IOT SMART GARDEN"
#define BLYNK_AUTH_TOKEN "nlDnnVKNZ6wnlIJe1glDjPK69lz8_NR1"
8) Lalu masukkan kode SSID dan password pada bagian:

9) Kemudian sambungkan kabel USB type micro pada laptop ke Esp8266. Lalu
download driver NodeMCU.rar. Setelah terdownload install CH341SER. Lalu
buka device manager dan pilih port C66.

10) Lalu Pada bagian atas Select Board ketik NodeMCU 1.0 (ESP-12E Module)

11) Setelah itu pilih tools dan pilih port dan klik C66 pada bagian bar atas

Lalu klik centang dan upload.


12) Selanjutnya Beralih ke Blynk pada handphone untuk mengatur tombol IoT.
13) Pada bagian template pilih nama template projek yang dibuat sebelumnya.
Lalu tambahkan tiga Radial gauge dan satu button.
13
14) Kemudian pilih gauge yang pertama dan setting datastream sesuai jumlah
virtual pin. Dan dibagian desain beri label pada gauge dan button.
15) Untuk button rubah push menjadi switch agar bisa menjadi sebuah saklar.

16) Setelah itu setting SSID dan password internet pada handphone dengan SSID
yang telah dimasukkan pada Esp8266 sebelumnya yaitu “kelompok7” dan
untuk password “kelompok7” sebagai sumber internet untuk IoT nya.
17) Sesudah tersetting, sambungkan projek IoT yang telah dibuat sebelumnya
dengan handphone yang telah disetting.
18) Setelah itu, Tancapkan kabel adaptor pada stopkontak yang dialiri listrik dan
sambungkan ke Baseboard Esp8266.
19) Lalu siapkan tanah yang sudah ada tanaman hidupnya serta air untuk
menyiram.
20) Kemudian buka aplikasi Blynk dibagian template, klik on off pada tombol
button untuk mengimplementasikan secara lebih nyata.
4. Hasil Project

Hasil Project IoT Smart Garden ini berhasil mencapai semua tujuan yang
ditetapkan sebelum pembuatannya, dengan beberapa pencapaian dan keberhasilan
ini memberikan keyakinan dalam potensi teknologi IoT dalam pertanian serta
meningkatkan produktivitas tanaman secara signifikan.

14
5. Pembiayaan
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut
: Biaya pembelian bahan Rp.330.000,00
Harga Jumlah
No Nama Banyaknya Keterangan
Satuan Harga

NodeMCU
1 Rp.63.000 1 1 Unit Rp.63.000,00
Esp8266

2 BaseBoard Rp.30.000 1 1 Unit Rp.30.000,00

Sensor
3 Rp.25.000 1 1 Unit Rp.25.000,00
DHT11

Sensor soil
4 Rp.35.000 1 1 Unit Rp.35.000,00
moisture

Relay 1
5 Rp.35.000 1 1 Unit Rp.35.000,00
Channel

Kabel
6 Rp.25.000 1 pck 1 Set Rp.25.000,00
jumper

Kabel USB
7 Rp.15.000 1 1 Unit Rp.15.000,00
Type Micro

Adaptor 12V
8 Rp.25.000 1 1 Unit Rp.25.000,00
2A

Submersible
9 Rp.24.000 1 1 Unit Rp.24.000,00
Pump

10 Selang Air Rp.8.000 1 1 Unit Rp.8.000,00

Akrilik atau
11 Rp.45.000 1 1 Unit Rp.45.000,00
papan board

Jumlah Rp.330.000,00

15
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa smart garden telah
diterapkan di daerah pedesaan hingga perkotaan Sistem Smart Garden ini dirancang atau
disusun menggunakan perangkat lunak ataupun perangkat keras. Komponen perangkat
lunak seperti BLYNK App dan Arduino. Sementara itu, komponen perangkat keras yang
digunakan yakni sensor kelembaban tanah, sensor suhu, sensor cahaya, serta
mikrokontroler. Salah satu jenis sensor kelembaban tanah yang umum digunakan adalah
sensor soil moisture yang dapat mendeteksi kelembaban tanah
Dengan adanya sistem teknologi IoT smart garden ini dapat memudahkan
masyarakat serta para petani dalam menanam tanaman dan dapat memantau serta
menyirami tanaman dari jarak jauh. Sistem ini juga menghemat tenaga kerja dan
memanfaatkan sumber daya air secara efisien yang pada akhirnya menghasilkan banyak
keuntungan. Umpan balik yang diberikan oleh sistem akan meningkatkan pelaksanaan
proses berkebun dan tanaman dapat tumbuh secara sempurna.
3.2 SARAN
Dalam pembuatan Project Bassed Assessment IoT smart garden ini dengan
menggunakan aplikasi android yang berbasis Internet of Things (IoT) juga perlu
memperhatikan kemampuan dan sensitivitas nilai dari sensor DHT11 dan sensor soil
moisture untuk menetapkan nilai pada kode pemrograman agar alat smart garden bisa
berfungsi dengan baik dan adanya alat ini dapat membuat sistem Dengan skala lebih
besar dengan skala industri serta dapat memperlihatkan data secara real-time. Dengan
dibuatnya Project Bassed Assessment ini juga diharapkan adanya perkembangan dan
kemajuan lebih lanjut terhadap produk kedepannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] Darmawan, IWB, Kumara, INS, & Khrisne, DC (2022).“Smart Garden Sebagai
Implementasi Sistem Kontrol Dan Monitoring Tanaman Berbasis Teknologi
Cerdas”. Jurnal SPEKTRUM , 8 (4), 161.

[2] Alam, S., Tony2, H., & Darmawan, I. G. A. (1945). “Rancang Bangun Sistem Penyiraman
Otomatis”. 3(1), 44-57. http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.

[3] Okayama, T., & Miyawaki, K. (2013). “The smart garden system using augmented
reality”. In IFAC Proceedings Volumes (IFAC- PapersOnline) (Vol. 1, Issue PART
1). IFAC.https://doi.org/10.3182/20130327-3-jp- 3017.00070

[4] ANGGA SAPUTRA, - (2022) “Smart Gardening Wall Berbasis Internet Of Things (IOT)
pada Lahan Terbatas Pekarangan Rumah Perkantoran”
https://repository.uin-suska.ac.id/62658/

[5] Eveline, Sudjadi, & Drajat. (2018). “Rancang Bangun Prototipe Pengatur Kelembapan
Tanah Otomatis” Pada 168 Jurnal SPEKTRUM Vol. 8, No. 4 Desember 2021 Taman
Berbasis Mikrokontroler. Transient, 7(2), 495-499

[6] Venus Omega’, P. Sulistyo A.S., Sri Hartati Program Studi Teknik Informatika,
Universitas Mahakarya Asta
https://journal.unmaha.ac.id/index.php/jtim/article/view/244/210

[7] M. Faizal, “Penerapan Smart Home Untuk Pengontrolan Lampu Berbasis Internet Of
Things (IoT)”. (Studi Kasus : Perumahan Taman Cikarang Indah 2(,” 2020.
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJUBI/article/view/1974

[8] UIN Maulana Malik Ibrahim, "rancang bangun alat monitoring kualitas air kolam di uin
smart garden berbasis iot" http://etheses.uin-malang.ac.id/42634/1/17640039.pdf

17
[9] Rancang bangun smart garden system menggunakan sensor soil moisture dan ...
https://jurnal.polban.ac.id/proceeding/article/view/1065/867

[10] Baca artikel detikedu, "Apa Itu Prototype? Begini Pengertian dan Tahapan
Pembuatannya". https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6584919/apa-itu-
prototype-begini-pengertian-dan-tahapan-pembuatannya

[11] Budiman, EOP (2023). Pembuatan Alat Kendali dan Monitoring Kelembaban Tanah,
Level Udara, Konsumsi Energi pada Prototype Smart Garden Berbasis Arduino
dan IoT. Jurnal Teknik Energi , 11 (2), 30–36.
https://doi.org/10.35313/energi.v11i2.3930

[12] Krisna Affandi (2019). “Rancang Bangun Smart Garden Berbasis Internet of Thing
(IoT) Dengan Bot Telegram”.
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SENATIK/article/view/1105

[13] BAB I PENDAHULUAN 1.1. “Latar Belakang Dalam bidang teknologi terjadi ...”
https://repository.binadarma.ac.id/66/2/2.pdf

[14] “Smart Garden System With Android (IoT) Monitoring & Control Smart Garden
System With Arduino & Esp8266 via Android App”.
https://www.hestech.id/2020/04/monitoring-smart-garden-with-android-
thingspeak.html

[15] AHMAD SAIFUDDIN MUFID (2020). “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI


SMART GARDEN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)”.
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/163257/perancangan-dan-
implementasi-smart-garden-berbasis-internet-of-things-iot-.html

[16] Reivin Oktavianus; (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017). “Rancang bangun
dan analisis kinerja sistem smart garden memanfaatkan teknologi augmented
reality dan konsep internet of things” https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20457163

[17] Ain Sahara (2019). “Sistem Smart Garden dalam Ruang Berbasis Arduino UNO
Microcontroller”.
http://www.ejournal.sttmigas.ac.id/index.php/petrogas/article/viewFile/1/1

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai