Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PROJECT BASED ASSESSMENT

PEMBUATAN PROTOTIPE IOT SYSTEM MONITORY SMART


GARDEN UNTUK OPTIMALISASI PERTUMBUHAN

Disusun Untuk Memenuhi Sumatif Akhir Semester Gasal


di SMK Negeri 3 Kudus
Tahun Ajaran 2023/2024

Disusun Oleh:

NAMA: ANINDA BELLA PRASVIANINGRUM


KELAS: XI TKJ 1
ABSEN: 04

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 3 KUDUS
Jl. Babalan-Prawoto, Kalirejo Undaan Telp. (0291) 4257006 Kudus 59372
Website: www.smk3kudus.sch.id Email : smk3_kds@gmail.com

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Project Based Assessment (PBA) oleh :
Nama : Aninda Bella Prasvianingrum (XI TKJ 1)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi


Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Dengan judul : Pembuatan Prototype IOT System Monitoring Smart
Garden untuk Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman

Laporan Project Based Assessment (PBA) ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing dan Kepala SMK Negeri 3 Kudus

Disahkan di : Kudus, 2023


Pembimbing Ketua Panitia
Project Based Assessment Project Based Assessment

Fellyna Susanti,S.Pd. Nurkhaeni, S.Pd.,M.Pd.


NIP 19870606 202221 2 015 NIP 19680818 200701 2 028

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 3 Kudus Ka.Program Keahlian


TJKT

Aries Budiyono, S.Pd.,M.T. Dwi Arinny S, S.Kom.,M.Pd.


NIP 19760711 200312 1 006 NIP 19851003 200903 2 011

ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG

LAPORAN PROJECT BASED ASSESSMENT

PEMBUATAN PROTOTIPE IoT SYSTEM MONITORING SMART

GARDEN UNTUK OPTIMALISASI PERUMBUHAN

TANAMAN

Oleh :

Aninda Bella Prasvianingrum XI TKJ 1


Laporan Project Based Assessment (PBA) ini telah dinyatakan LULUS oleh
Penguji Pada Sidang Laporan Project Based Assessment (PBA)
Bidang Keahlian Teknologi Informasi
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
SMK Negeri 3 Kudus
Pada Hari/ Tanggal : ……….. / ……….. 2023

TIM PENGUJI :

Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3

Anton Prasetiyono, S.Kom Lia Fadillah, S.Pd. Drs. Adi Wibowo

Kudus, …………………..2023

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 3 Kudus

Aries Budiyono, S.Pd.,M.T.


NIP 19760711 200312 1 006

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Project Based Assessment (PBA) ini tidak disusun seorang diri. Banyak
pihak yang terlibat, baik yang berupa materil maupun moril. Maka dari itu, kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatnya sehingga penulis masih diberi
kesempatan untuk melaksanakan Project Based Assessment (PBA).
2. Kedua orang tua yang selalu meberi mendukungan dan motivasi.
3. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T., selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus.
4. Ibu Dwi Arinny Susilo, S.Kom.,M.Pd.., selaku Kaproli Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi yang selalu memberikan support kepada kami.
5. Ibu Fellyna Susanti, S.Pd., selaku Pembimbing Project Based Assessment (PBA)
dengan sepenuh hati.
6. Bapak Tomi Tri Setiawan, S.Pd., selaku Wali Kelas XI TKJ 1 yang telah
mengarahkan dukungan.
7. Bapak/Ibu guru SMK Negeri 3 Kudus yang telah memberikan partisipasinya.
8. Dan juga teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat, do'a, dan
dukungan dalam pelaksanaan.
9. Dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Project Based
Assessment (PBA) ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

iv
MOTTO

" Yakinlah Apa Yang Tidak Mungkin Terjadi Bila Di Tekuni Maka Akan Terjadi "

v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Pendidikan Nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga-tenaga yang
siap bekerja. Wujud kebijakan Pendidikan Nasional diantaranya mempersiapkan dan
melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang berbentuk Project Based Assessment
(PBA) di SMK Negeri 3 Kudus.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima kasih
sebesar besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T, selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus yang telah
memotivasi penulis dalam melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang
berbentuk Project Based Assessment (PBA).
2. Ibu Fellyna Susanti, S.Pd selaku Pembimbing Penilaian Akhir Semester Gasal
berbentuk Project Based Assessment (PBA) SMK Negeri 3 Kudus yang telah
membimbing dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan.
3. Teman-Teman Kelompok yang telah berbagi pengetahuan dan yang saling memberi
support selama melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang berbentuk
Project Based Assessment (PBA).
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, Penulis berharap mudah-
mudahan laporan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.

Kudus, Oktober 2023


Penulis

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG...............................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................................
MOTTO....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 LATAR
BELAKANG.............................................................................................1
1.2 TUJUAN
PROYEK..................................................................................................1
1.3 MANFAAT
PROYEK.............................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................................
2.1 PENGERTIAN...............................................................................................................
2.1.1 Kajian Islam...............................................................................................................
2.1.2 Pengertian Prototipe..................................................................................................
2.1.3 Pengertian
IoT...........................................................................................................3
2.1.4 Pengertian System
Monitoring..................................................................................4
2.1.5 Pengertian Smart
Garden..........................................................................................4
2.1.6 Pengertian
Optimalisasi.............................................................................................5
2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN
IOT..........................................................................5
2.2.1 Asal
Mula.................................................................................................................5
2.2.2 Evolusi
Teknologi....................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................
3.1 ANALISIS PROJECT...............................................................................................

vii
3.2 REALISASI PELAKSANAAN................................................................................
3.3 PEMBUATAN PROJECT......................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................24
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................24
3.2 SARAN....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................................26

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam bidang teknologi terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam
berbagai aspek kehidupan ,dalam segala bidang teknologi menjadi peran penting
dalam proses kinerja suatu pekerjaan agar lebih efisien salah satunya di bidang
pertanian yang sudah mengalami banyak kemajuan dan perkembangan.Salah satu
contohnya proses penyiraman tanaman yang harus rutin dilakukan setiap hari dan
dalam kondisi yang benar agar tanaman dapat hidup dengan baik dan bisa
menghasilkan, harus dilakukan benar kalau tidak maka tanaman akan mati dan
taman akan rusak. Konsep taman di ruang tertutup ( indoor) perlu adanya
perawatan yang canggih dari mulai penyiraman,pengisian tangki penampungan
air secara otomatis dan buka serta tutup atap secara otomatis.

1.2 TUJUAN PROJEK


a. Mengetahui cara mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan system
monitoring smart garden berbasis prototipe IoT.
b. Menambah pengetahuan dalam mengkaji tanaman cerdas dan sistem irigasi
otomatis
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang manfaat smart garden
dalam Budidaya tanaman.

1.3 MANFAAT PROJEK


a. Menambah pengetahuan tentang pembuatan prototipe IoT System monitoring
smart garden.
b. Menambah pengalaman tentang pembuatan prototipe IoT System monitoring
smart garden.
c. Menjadi referensi bagi pembaca tentang mekanisme System monitoring Smart
Garden.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Kajian Islam
Tanaman dipelihara dan dirawat untuk diambil manfaat atau dipanen ketika
sudah sampai waktu tertentu. Tanaman sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan berkembangnya di era pembangunan ini teknologi mendorong
masyarakat untuk terus berpikir inovatif, tidak hanya untuk mengeksplorasi penemuan-
penemuan baru, tetapi juga memaksimalkan kinerja teknologi yang sudah ada untuk
menunjang pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Padatnya aktivitas manusia
yang memaksa mereka berhari-hari jauh dari rumah menyebabkan kurangnya waktu
untuk menyiram tanaman, yang menyebabkan tanaman kekurangan air, yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ketika mereka kembali
ke rumah, mereka menemukan bahwa tanaman telah mengering dan sering mati. Untuk
itu dalam memelihara tumbuhan haruslah dengan baik dan benar, yaitu dengan
melakukan penyiraman air secara konsisten dan sesuai dengan kebutuhan agar tumbuhan
tidak kekeringan ataupun kelebihan air. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan air dari
proses budidaya tanaman sangat penting, seperti yang tercantum dalam ayat Al-Qur’an
surat AZ-Zumar ayat 21 yang berbunyi:

‫َاَلْم َتَر َاَّن َهّٰللا َاْنَز َل ِم َن الَّس َم ۤا ِء َم ۤا ًء َفَس َلَكٗه َيَناِبْيَع ِفى اَاْلْر ِض ُثَّم ُيْخ ِر ُج ِبٖه َزْر ًعا ُّم ْخ َتِلًفا َاْلَو اُنٗه ُثَّم َيِهْيُج‬
‫َفَتٰر ىُه ُم ْص َفًّر ا ُثَّم َيْج َع ُلٗه ُح َطاًم ۗا ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك َلِذ ْك ٰر ى ُاِلوِلى اَاْلْلَباِࣖب‬

Artinya: “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari
langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu
ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi
kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikanNya hancur
berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal sehat.” (Az-Zumar: 21)

2
2.1.2 Pengertian Prototipe
Menurut Krisyanti dalam Fakhrurozi (2019), prototipe adalah tipe yang asli,
bentuk, atau contoh dari sesuatu yang dipakai sebagai contoh yang khas, dasar, atau
standar untuk hal-hal lain dari kategori yang sama.

Prototipe atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk


dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep
atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya
akan diedarkan. Prototype dibuat untuk kebutuhan awal development software dan untuk
mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan
yang telah direncanakan. Sehingga pengembang produk dapat mengetahui kekurangan
dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan
merilis produk.

2.1.3 Pengertian IOT (Internet Of Things)


Menurut Casagras, seorang Coordinator and Support Action for Global RFID-
rRlated Activites and Standadisatuion atau Koordinator dan Aksi Dukungan untuk
Kegiatan dan Standardisasi Global yang terkait dengan RFID mendefinisikan
Internet of Things atau IOT adalah sebuah infrastruktur jaringan global, di mana,
mereka menggabungkan benda (berupa fisik dan virtual) melalui kemampuan
eksploitasi, rekaman serta komunikasi.
Menurut Kevin Ashton (2009), definisi IOT berdasarkan pernyataannya adalah
alat dengan dukungan kemampuan internet, di mana alat (Internet of Things) tersebut
memiliki potensi untuk mengubah sebuah dunia.
Secara umum IoT adalah sebuah kemampuan untuk menghubungkan dan atau
menanamkan suatu perangkat keras kedalam berbagai macam benda nyata sehingga
benda tersebut dapat berinteraksi dengan objek lain, lingkungan maupun dengan
peralatan komputasi cerdas lainnya melalui jaringan internet merupakan pengertian
dan konsep dasar dari Internet of Things atau yang sering disebut dengan IoT.

3
Sebagai implementasi IoT, berbagai macam perangkat Embedded System
digunakan dalam mengendalikan alat elektronik dengan ditambahkannya bahasa
pemrograman C untuk membuat alur pemrograman yang ditanamkan pada
mikrokontroler sehingga alat yang kita buat dapat berjalan seperti yang diinginkan.

2.1.4 Pengertian System Monitoring


Pengertian monitoring atau pemantauan menurut Fietri dan Ilham (2021:25)
Monitoring adalah sebuah siklus kegiatan yang meliputi proses pengumpulan,
peninjauan ulang pelaporan dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang
diimplementasikan. Monitoring adalah salah satu bagian dari proses pengumpulan
informasi maupun data yang bertujuan untuk menilai hasil yang dilakukan secara
berkelanjutan, objektif, meningkatkan efisiensi dan efektivitas program atau kegiatan
yang didasarkan pada satuan target dan aktivitas yang direncanakan

2.1.5 Smart Garden


Smart garden adalah aplikasi sistem kendali dan monitoring
penyiraman/perawatan tanaman yang memanfaatkan teknologi cerdas. Smart Garden
membantu menciptakan taman yang lebih efisien, hijau, dan mudah dikelola, sambil
mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Dengan adopsi teknologi ini, pemilik
taman dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan mengurangi pekerjaan manual
yang terkait dengan perawatan taman.

Smart Garden merupakan bahasa yang berasal dari kata bahasa Inggris yang
artinya perkebunan pintar, yang mengacu pada perkebunan dengan sistem yang di-
bangun untuk mempermudah pekerjaan dalam berkebun. Smart Garden dapat di-
artikan sebagai sebuah sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengatasi
hal-hal permasalahan dalam bidang pertanian (Romli, Hugo, dan Afriantoro, 2021).
Karena sebagian orang yang membudidayakan tanaman tidak mengetahui atau tidak
bisa membedakan tanah mana yang baik untuk ditanami tanaman tertentu dan tanah
mana yang tidak baik. Banyak masyarakat awam yang berkebun tanamannya gagal
tumbuh karena layu dan mati, maka dikembangkanlah Smart Garden dalam hal ini.
Smart Garden yang dikembangkan berupa pengelolaan dalam manajemen air, seperti
mengukur kadar air dalam tanah atau kelembabannya. Namaun bukan itu sa- ja yang
dikembangkan pada Smart Garden ini ada juga penambahan Misting yang dapat
menjaga suhu yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Seperti diketahui IoT dan

4
Smart Garden mempunyai kesamaan serupa dimana memiliki mekanisme yang
memungkinkan mesin terhubung satu sama lainnya, sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, dan berbagi data yang sering disebut dengan komunikasi Machine to
Machine (M2M).

2.1.6 Pengertian Optimalisasi


Menurut (Mohammad Nurul Huda, 2018) Optimalisasi berasal dari kata optimal
artinya terbaik atau tertinggi. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik atau
paling tinggi. Sedangkan optimalisasi adalah proses mengoptimalkan sesuatu, dengan
kata lain proses menjadikan sesuatu menjadi paling baik atau paling tinggi. Jadi
optimalisasi disini mempunyai arti berusaha secara optimal untuk hasil yang terbaik
untuk mencapai dalam penerapan manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang
sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah direncanakan.

2.2 Sejarah Perkembangan awal IoT


2.2.1 Asal Mula
Pada tahun 1999 istilah ‘internet of things‘ dikemukakan oleh Kevin Ashton.
Ashton menggunakan frasa tersebut sebagai judul presentasinya untuk proyek sensor
baru yang sedang dikerjakannya. Istilah IoT mulai berkembang hingga sekarang.
Meskipun istilah IoT muncul pada tahun 1999, sebenarnya konsep perangkat yang
terhubung (connected devices) sudah ada sejak tahun 1832. Ketika telegraf
elektromagnetik pertama dirancang, alat ini memungkinkan komunikasi langsung antara
dua mesin melalui transfer sinyal listrik. Namun, sejarah Internet of Things yang
sebenarnya dimulai dengan penemuan Internet pada akhir tahun 1960-an.
Pada tahun 1962, J.C.R. Licklider, kepala Badan Proyek Penelitian Lanjutan
Pertahanan (Defense Advanced Research Projects Agency yang disingkat DARPA) di
USA, membayangkan sebuah jaringan galaksi, terdiri dari sekumpulan komputer yang
saling berhubungan. Konsepnya kemudian berkembang menjadi Advanced Research
Projects Agency Network (ARPANET) pada tahun 1969. Pada tahun 1980, ARPANET
dikomersialkan untuk penggunaan umum, dan lahirlah internet.

5
2.2.2 Evolusi Teknologi
Tahun 1999, Kevin Ashton menciptakan The Internet of Things, direktur
eksekutif Auto IDCentre, MIT. Mereka juga menemukan peralatan berbasis RFID
(Radio Frequency Identification) global yang sistem identifikasi pada tahun yang sama.
Penemuan ini disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam commercializing IoT.
Tahun 2000 LG (Lucky and Goldstar) yang merupakan perusahaan
multinasional dari korea selatan mengumumkan rencananya menciptakan kulkas pintar
yang akan menentukan sendiri apakah bisa atau tidak makanan yang tersimpan di
dalamnya diisi ulang.
Pada tahun 2003 RFID mulai ditempatkan pada tingkat besar besaran di militer
AS di Program Savi mereka. Pada tahun yang sama melihat raksasa ritel Walmart untuk
menyebarkan RFID di semua toko toko di seluruh dunia untuk lebih besar batas.
Pada tahun 2005 arus publikasi utama seperti The Guardian, Amerika ilmiah dan
Boston Globe mengutip banyak artikel tentang IOT.
Pada tahun 2008 kelompok perusahaan meluncurkan IPSO Alliance untuk
mempromosikan penggunaan Internet Protocol (IP) dalam jaringan dari “Smart object”
dan untuk mengaktifkan Internet of Things.
Pada tahun 2008 FCC menyetujui penggunaan “white space spectrum”.
Akhirnya peluncuran IPv6 di tahun 2011 memicu pertumbuhan besar di bidang Internet
of Things, perkembangan ini didukung oleh perusahaan besar seperti Cisco, IBM,
Ericson mengambil inisiatif banyak dari pendidikan dan komersial dengan IOT
teknologi dapat hanya dijelaskan sebagai hubungan antara manusia dan komputer.

6
Gambar 2.1 Timelane perkembangan IoT

7
III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS PROJECT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu
melalui analisis :
3.1.1 Kekuatan (Strength)
a) Efisiensi Operasional
Otomatisasi tugas rutin dan pemantauan real-time dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi waktu dan biaya.
b) Peningkatan Produktivitas
Pemantauan dan pengelolaan perangkat secara otomatis dapat mengurangi
downtime, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas produksi.
c) Mengurangi Biaya Operasional
Otomatisasi yang tepat waktu dan pengelolaan inventaris yang efisien dapat
mengurangi biaya produksi dan logistik.

3.1.2 Kelemahan (Weakness)


a) Ketergantungan pada Koneksi Internet
Kesulitan dalam memonitor atau mengontrol keadaan taman pintar saat koneksi
internet terputus.
b) Kesulitan Pemeliharaan
Kesulitan pengguna dalam merawat perangkat atau memperbaiki masalah teknis
yang mungkin muncul.
c) Konsumsi Energi
Perangkat yang membutuhkan daya tinggi dapat mengakibatkan biaya energi
yang tinggi atau menggangu keberlanjutan proyek.

3.1.3 Peluang (Opportunity)


a) Peningkatan Permintaan Pasar

8
Dalam tren yang berkembang, kebutuhan akan solusi yang mendukung pertanian
perkotaan dan keberlanjutan dapat membuka peluang pasar yang besar.
b) Peningkatan Efisiensi Pertanian
Peningkatan efisiensi dapat mengarah pada penghematan biaya, peningkatan
hasil panen, dan dampak positif pada keberlanjutan pertanian.
c) Kemitraan dan Kolaborasi
Kerjasama dengan perusahaan IoT lain atau ahli pertanian dapat meningkatkan
fungsionalitas dan daya tarik kebun pintar.
3.1.4 Ancaman (Threat)
a) Ketergantungan pada Koneksi Internet
Gangguan koneksi internet dapat menyebabkan kegagalan pemantauan dan
kontrol yang akurat.
b) Kesulitan Penggunaan
Antarmuka yang rumit atau kurangnya pelatihan dapat menghambat adopsi
Pengguna.
c) Harga dan Biaya Operasional
Biaya yang tinggi dapat menyulitkan pemasaran dan adopsi oleh konsumen atau
pihak berkepentingan.

3.2 REALISASI PELAKSANAAN


1. Produk
Produk yang dibuat adalah “IoT Monitoring Smart Garden”.
2. Harga Jasa
Harga relatif lebih murah dari harga di pasaran, harga rata-rata secara umum
berkisar Rp 1.700.000.000,-(harga termasuk alat dan jasa pemasangan dengan
garansi 1 bulan)
3. Tempat Promosi
 WhatsApp
 Facebook
 Instragam
 Twitter
 Website

9
3.3 PEMBUATAN PROJECT
Cara pembuatan Aplikasi Manajemen Keuangan Assa Digital Berbasis Website di
SMK Negeri 3 Kudus, untuk alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
1. Alat dan Bahan
1) NodeMCU ESP8266 + base plate board
NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan
kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet
(WiFi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi
sebuah aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek IOT.

2) DHT 11
DHT11 adalah sensor suhu dan kelembapan digital kabel tunggal, yang
menyediakan nilai suhu dan kelembapan secara serial menggunakan protokol
satu-kabel. DHT11 merupakan sensor yang memberikan nilai kelembapan
relatif dalam bentuk prosentase (20 hingga 90% RH) dan nilai suhu dalam
derajat Celsius (0 hingga 50°C).

10
3) Soil Sensor
Soil sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam
tanah. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah,
kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat
kelembaban.Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan
listrik (resistansi besar).

4) Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan
oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas
akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga
kontak saklar akan menutup.

5) Submersible Pump
Pompa submersible adalah jenis pompa air yang dirancang khusus untuk
digunakan di bawah permukaan air. Pompa submersible umumnya digunakan
untuk mengangkut air dari kedalaman yang dalam ke permukaan. Mereka dapat

11
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti untuk akuarium, sistem pengairan
tanaman hidroponik, robotika, perangkat output mikrokontroler, dan lain
sebagainya.

6) Kabel Jumper
Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang mempunyai pin konektor di setiap
ujungnya dan memungkinkan untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya, kegunaan kabel jumper
ini digunakan sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.

7) Kabel Micro USB


Micro USB adalah versi mini dari antarmuka USB (Universal Serial Bus)
yang dikembangkan untuk menghubungkan perangkat kompak dan seluler
seperti ponsel cerdas, pemutar MP3, perangkat GPS, printer foto, dan
kamera digital.

12
8) Adaptor 12V 2A
Adaptor adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mendukung kinerja
perangkat elektronik lainnya dengan memungkinkan mereka terhubung secara
langsung. Adaptor memungkinkan pengguna untuk tetap menggunakan
perangkat lama ketika teknologi baru sedang dilakukan integrasi.

9) Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah perangkat lunak
yang digunakan untuk memprogram dan mengunggah kode ke papan Arduino.
Arduino IDE berfungsi sebagai pembuatan source code untuk board Arduino.
Software ini dapat ditulis menggunakan bahasa pemrograman C sebagai
dasarnya.

13
10) Blynk App
Blynk adalah platform yang memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi
seluler yang dapat berinteraksi dengan perangkat IoT (Internet of Things).
Blynk app juga memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat IoT
mereka melalui ponsel atau tablet.

11) Laptop/PC

14
12) Smartphone

13) Tanaman

14) Selang Air

15
15) Tempat Air

2) Hubungkan rangkaian sesuai gambar di bawah menggunakan kabel jumper

3) Siapkan aplikasi Blynk di smartphone.


4) Buat akun jika belum punya akun, lalu masuk.
5) Buat template baru lalu setting virtual pin sesuai table dibawah, untuk
warnanya sesuai keinginan. Jangan lupa di save.

16
Gambar 3.1 Tabel Untuk Virtual pin

Gambar 3.2 Menu Template

Gambar 3.3 Nama Project

17
Gambar 3.4 Menu Datastream

Gambar 3.6 Create Virtual Pin

6) Kemudian ke menu my device, buat new device

18
Gambar 3.7 Menu Device

Gambar 3.8 New Device

19
Pilih yang IOT Smart Garden

Gambar 3.9 Create New Device

7) Buat Tombol pada blynk, 3 tombol gauge untuk V1,V2,V3 dan 1 tombol
button. Seperti pada gambar dibawah, lalu save.

Gambar 4.0 Tampilan Tombol

8) Siapkan software Arduino IDE di laptop/PC dan masukkan codingan untuk


mengkonfigurasi.

20
21
9) Hubungkan ESP8266 ke PC/laptop, kemudian flash NodeMCU
10) Masukkan SSID dan Password di Arduino
11) Hubungkan ESP8266 ke PC/laptop menggunakan kabel Micro USB
12) Download Driver NodeMCU.rar. Kemudian install CH34SER
13) Select board ketik NodeMCU 1.0 (ESP-12E Module). Lalu pilih port C66
14) Setting Password hotspot di smartphone sama seperti di Arduino
15) Masuk Blynk di smartphone kemudian tambahkan 3 Radial Gauge untuk
V1, V2, V3 dan 1 Button
16) Untuk Button ubah push menjadi switch agar bisa menjadi sebuah saklar

Gambar3.9 Tampilan Tombol


17) Implementasikan pada tanaman

1. Hasil Project
Hasil project kami berupa 1 paket IoT System Monitoring

22
Gambar4.0 Hasil Projek

2. Pembiayaan
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai
berikut: Biaya pembelian bahan Rp. 330.000,00

N Harga Banyakny Keteranga Jumlah


Nama
o Satuan a n Harga

NodeMCU
Rp.150.000, Rp.135.000,
1 + base plate 1 unit
- -
board

DHT11
2 Rp.20.000,- 1 unit Rp.20.000,-
Sensor

3 Soil sensor Rp.10.000,- 1 unit Rp.10.000,-

Relay
4 Rp.10.000,- 1 unit Rp.10.000,-
channel

Submersibl
5 Rp.15.000,- 1 unit Rp.15.000,-
e Pump

Kabel
6 Rp.40.000,- 1 pack Rp.40.000,-
jumper

Kabel
7 Rp.60.000,- 1 unit Rp.65.000,-
Micro USB

Adaptor
8 Rp. 15.000,- 1 unit Rp.15.000,-
12V 2A

9 Selang air Rp.10.000,- 1 unit Rp.10.000,-

Jumlah Rp.330.000,

23
-

IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dengan siswa Teknik Komputer Jaringan melaksanakan sumatif akhir semester
satu dalam bentuk Project Based Assessment (PBA) dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, mengembangkan keterampilan dasar program keahlian teknik komputer
jaringan serta menjadikan siswa lebih aktif dalam bekerja sama.
Prototipe IoT merupakan desain produk berbasis teknologi internet yang
memiliki konsep mengirimkan data menggunakan jaringan tanpa bantuan manusia
melainkan menggunakan gadget dalam mempermudah pekerjaan manusia agar cepat
selesai.
System monitoring smart garden merupakan salah satu alternatif sistem pertanian
berbasis teknologi jarak jauh dengan memanfaatkan sensor suhu, kelembaban tanah serta
penyiraman air pada tanaman.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa system smart garden
ini dirancang dengan menggunakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak.
Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat mengontrol kelembaban, suhu, dan
penyiraman tanaman dengan lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan
kualitas tanaman.

4.2 SARAN
Untuk pengembangan selanjutnya diperlukan masukan yang berupa saran agar
nantinya produk hasil penelitian semakin baik dari segi bentuk maupun sistem untuk
mencapai kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan.

Adapun saran-saran yang bisa diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan sensor kimia untuk


memonitoring kepadatan dan ph air agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman dapat
tercukupi dengan baik.
2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan kamera sebagai monitoring
kondisi taman secara realtime.

24
3. Dapat ditambahkan fitur-fitur lain dalam bidang pertanian untuk kegiatan
pemupukan sehingga pemberian nutrisi pada tanaman akan sangat mudah dikelola
dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Omega, Venus., A. S. Sulistyo., Hartati, Sri. 2023. “SMART GARDEN BERBASIS


INTERNET OF THINGS”, Smart Garden Berbasis Internet of Things
(jurnal.unmaha.ac.id) [diakses pada tanggal 10 November 2023, pukul 08.10
WIB].

Reza, A., Chabir, A., & Kunang, S. O. (n.d.). Bina Darma Conference on Engineering
Science PROTOTYPE SMART GARDEN BERBASIS MIKROKONTROLER
Bina Darma Conference on Engineering since, 10-19.diakses di
https://ojs.unud.ac.id/index.php/spektrum/article/download/85405/44007/ [pada
tanggal 20 November 2023, pukul 14.20 WIB].

Yudhanto, Yudho., Azis, Abdul. 2019. “Pengantar Teknologi Internet Of Things”,


Pengantar Teknologi Internet Of Things (books.google.com) [diakses 11
November 2023, pukul 19.32 WIB].

Tanpa Nama. 2020 “Definifi Internet Of Things Berdasarkan Fungsi,Tujuan &


https://buat.web.id/definisi-internet-of-things-berdasarkan- fungsi-tujuan-
penerapannya/ [pada tanggal 7 November 2023, pukul 08:15 WIB].

Tanpa Nama. “PENGERTIAN SMART GARDEN” diakses di


https://repository.widyatama.ac.id/server/api/core/bitstreams/0d09f086-20d8-
4ee0-a19f-8f8815f77e36/content | [pada tanggal 5 November 2023, pukul 11:45
WIB].

25
26
LAMPIRAN

Gambar4.1 Proses Merangkai Alat

Gambar4.2 Coding di Arduino IDE

27
Gambar4.3 Setting Blynk

Gambar4.4 Pengujian Alat

Gambar4.5 Implementasi Pada Tanaman

28

Anda mungkin juga menyukai