Disusun Oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Project Based Assessment (PBA) oleh :
Nama : Aninda Bella Prasvianingrum (XI TKJ 1)
Laporan Project Based Assessment (PBA) ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing dan Kepala SMK Negeri 3 Kudus
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG
TANAMAN
Oleh :
TIM PENGUJI :
Kudus, …………………..2023
Mengetahui
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan Project Based Assessment (PBA) ini tidak disusun seorang diri. Banyak
pihak yang terlibat, baik yang berupa materil maupun moril. Maka dari itu, kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatnya sehingga penulis masih diberi
kesempatan untuk melaksanakan Project Based Assessment (PBA).
2. Kedua orang tua yang selalu meberi mendukungan dan motivasi.
3. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T., selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus.
4. Ibu Dwi Arinny Susilo, S.Kom.,M.Pd.., selaku Kaproli Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi yang selalu memberikan support kepada kami.
5. Ibu Fellyna Susanti, S.Pd., selaku Pembimbing Project Based Assessment (PBA)
dengan sepenuh hati.
6. Bapak Tomi Tri Setiawan, S.Pd., selaku Wali Kelas XI TKJ 1 yang telah
mengarahkan dukungan.
7. Bapak/Ibu guru SMK Negeri 3 Kudus yang telah memberikan partisipasinya.
8. Dan juga teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat, do'a, dan
dukungan dalam pelaksanaan.
9. Dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Project Based
Assessment (PBA) ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
iv
MOTTO
" Yakinlah Apa Yang Tidak Mungkin Terjadi Bila Di Tekuni Maka Akan Terjadi "
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Pendidikan Nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga-tenaga yang
siap bekerja. Wujud kebijakan Pendidikan Nasional diantaranya mempersiapkan dan
melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang berbentuk Project Based Assessment
(PBA) di SMK Negeri 3 Kudus.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima kasih
sebesar besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Aries Budiyono, S.Pd.,M.T, selaku Kepala SMK Negeri 3 Kudus yang telah
memotivasi penulis dalam melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang
berbentuk Project Based Assessment (PBA).
2. Ibu Fellyna Susanti, S.Pd selaku Pembimbing Penilaian Akhir Semester Gasal
berbentuk Project Based Assessment (PBA) SMK Negeri 3 Kudus yang telah
membimbing dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan.
3. Teman-Teman Kelompok yang telah berbagi pengetahuan dan yang saling memberi
support selama melaksanakan Penilaian Akhir Semester Gasal yang berbentuk
Project Based Assessment (PBA).
Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, Penulis berharap mudah-
mudahan laporan ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan semua pihak.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SIDANG...............................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................................
MOTTO....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1 LATAR
BELAKANG.............................................................................................1
1.2 TUJUAN
PROYEK..................................................................................................1
1.3 MANFAAT
PROYEK.............................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................................
2.1 PENGERTIAN...............................................................................................................
2.1.1 Kajian Islam...............................................................................................................
2.1.2 Pengertian Prototipe..................................................................................................
2.1.3 Pengertian
IoT...........................................................................................................3
2.1.4 Pengertian System
Monitoring..................................................................................4
2.1.5 Pengertian Smart
Garden..........................................................................................4
2.1.6 Pengertian
Optimalisasi.............................................................................................5
2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN
IOT..........................................................................5
2.2.1 Asal
Mula.................................................................................................................5
2.2.2 Evolusi
Teknologi....................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................
3.1 ANALISIS PROJECT...............................................................................................
vii
3.2 REALISASI PELAKSANAAN................................................................................
3.3 PEMBUATAN PROJECT......................................................................................10
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................24
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................24
3.2 SARAN....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................................26
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Kajian Islam
Tanaman dipelihara dan dirawat untuk diambil manfaat atau dipanen ketika
sudah sampai waktu tertentu. Tanaman sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan berkembangnya di era pembangunan ini teknologi mendorong
masyarakat untuk terus berpikir inovatif, tidak hanya untuk mengeksplorasi penemuan-
penemuan baru, tetapi juga memaksimalkan kinerja teknologi yang sudah ada untuk
menunjang pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Padatnya aktivitas manusia
yang memaksa mereka berhari-hari jauh dari rumah menyebabkan kurangnya waktu
untuk menyiram tanaman, yang menyebabkan tanaman kekurangan air, yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ketika mereka kembali
ke rumah, mereka menemukan bahwa tanaman telah mengering dan sering mati. Untuk
itu dalam memelihara tumbuhan haruslah dengan baik dan benar, yaitu dengan
melakukan penyiraman air secara konsisten dan sesuai dengan kebutuhan agar tumbuhan
tidak kekeringan ataupun kelebihan air. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan air dari
proses budidaya tanaman sangat penting, seperti yang tercantum dalam ayat Al-Qur’an
surat AZ-Zumar ayat 21 yang berbunyi:
َاَلْم َتَر َاَّن َهّٰللا َاْنَز َل ِم َن الَّس َم ۤا ِء َم ۤا ًء َفَس َلَكٗه َيَناِبْيَع ِفى اَاْلْر ِض ُثَّم ُيْخ ِر ُج ِبٖه َزْر ًعا ُّم ْخ َتِلًفا َاْلَو اُنٗه ُثَّم َيِهْيُج
َفَتٰر ىُه ُم ْص َفًّر ا ُثَّم َيْج َع ُلٗه ُح َطاًم ۗا ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك َلِذ ْك ٰر ى ُاِلوِلى اَاْلْلَباِࣖب
Artinya: “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari
langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu
ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi
kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikanNya hancur
berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal sehat.” (Az-Zumar: 21)
2
2.1.2 Pengertian Prototipe
Menurut Krisyanti dalam Fakhrurozi (2019), prototipe adalah tipe yang asli,
bentuk, atau contoh dari sesuatu yang dipakai sebagai contoh yang khas, dasar, atau
standar untuk hal-hal lain dari kategori yang sama.
3
Sebagai implementasi IoT, berbagai macam perangkat Embedded System
digunakan dalam mengendalikan alat elektronik dengan ditambahkannya bahasa
pemrograman C untuk membuat alur pemrograman yang ditanamkan pada
mikrokontroler sehingga alat yang kita buat dapat berjalan seperti yang diinginkan.
Smart Garden merupakan bahasa yang berasal dari kata bahasa Inggris yang
artinya perkebunan pintar, yang mengacu pada perkebunan dengan sistem yang di-
bangun untuk mempermudah pekerjaan dalam berkebun. Smart Garden dapat di-
artikan sebagai sebuah sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengatasi
hal-hal permasalahan dalam bidang pertanian (Romli, Hugo, dan Afriantoro, 2021).
Karena sebagian orang yang membudidayakan tanaman tidak mengetahui atau tidak
bisa membedakan tanah mana yang baik untuk ditanami tanaman tertentu dan tanah
mana yang tidak baik. Banyak masyarakat awam yang berkebun tanamannya gagal
tumbuh karena layu dan mati, maka dikembangkanlah Smart Garden dalam hal ini.
Smart Garden yang dikembangkan berupa pengelolaan dalam manajemen air, seperti
mengukur kadar air dalam tanah atau kelembabannya. Namaun bukan itu sa- ja yang
dikembangkan pada Smart Garden ini ada juga penambahan Misting yang dapat
menjaga suhu yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Seperti diketahui IoT dan
4
Smart Garden mempunyai kesamaan serupa dimana memiliki mekanisme yang
memungkinkan mesin terhubung satu sama lainnya, sehingga dapat berinteraksi,
berkomunikasi, dan berbagi data yang sering disebut dengan komunikasi Machine to
Machine (M2M).
5
2.2.2 Evolusi Teknologi
Tahun 1999, Kevin Ashton menciptakan The Internet of Things, direktur
eksekutif Auto IDCentre, MIT. Mereka juga menemukan peralatan berbasis RFID
(Radio Frequency Identification) global yang sistem identifikasi pada tahun yang sama.
Penemuan ini disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam commercializing IoT.
Tahun 2000 LG (Lucky and Goldstar) yang merupakan perusahaan
multinasional dari korea selatan mengumumkan rencananya menciptakan kulkas pintar
yang akan menentukan sendiri apakah bisa atau tidak makanan yang tersimpan di
dalamnya diisi ulang.
Pada tahun 2003 RFID mulai ditempatkan pada tingkat besar besaran di militer
AS di Program Savi mereka. Pada tahun yang sama melihat raksasa ritel Walmart untuk
menyebarkan RFID di semua toko toko di seluruh dunia untuk lebih besar batas.
Pada tahun 2005 arus publikasi utama seperti The Guardian, Amerika ilmiah dan
Boston Globe mengutip banyak artikel tentang IOT.
Pada tahun 2008 kelompok perusahaan meluncurkan IPSO Alliance untuk
mempromosikan penggunaan Internet Protocol (IP) dalam jaringan dari “Smart object”
dan untuk mengaktifkan Internet of Things.
Pada tahun 2008 FCC menyetujui penggunaan “white space spectrum”.
Akhirnya peluncuran IPv6 di tahun 2011 memicu pertumbuhan besar di bidang Internet
of Things, perkembangan ini didukung oleh perusahaan besar seperti Cisco, IBM,
Ericson mengambil inisiatif banyak dari pendidikan dan komersial dengan IOT
teknologi dapat hanya dijelaskan sebagai hubungan antara manusia dan komputer.
6
Gambar 2.1 Timelane perkembangan IoT
7
III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS PROJECT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu
melalui analisis :
3.1.1 Kekuatan (Strength)
a) Efisiensi Operasional
Otomatisasi tugas rutin dan pemantauan real-time dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi waktu dan biaya.
b) Peningkatan Produktivitas
Pemantauan dan pengelolaan perangkat secara otomatis dapat mengurangi
downtime, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas produksi.
c) Mengurangi Biaya Operasional
Otomatisasi yang tepat waktu dan pengelolaan inventaris yang efisien dapat
mengurangi biaya produksi dan logistik.
8
Dalam tren yang berkembang, kebutuhan akan solusi yang mendukung pertanian
perkotaan dan keberlanjutan dapat membuka peluang pasar yang besar.
b) Peningkatan Efisiensi Pertanian
Peningkatan efisiensi dapat mengarah pada penghematan biaya, peningkatan
hasil panen, dan dampak positif pada keberlanjutan pertanian.
c) Kemitraan dan Kolaborasi
Kerjasama dengan perusahaan IoT lain atau ahli pertanian dapat meningkatkan
fungsionalitas dan daya tarik kebun pintar.
3.1.4 Ancaman (Threat)
a) Ketergantungan pada Koneksi Internet
Gangguan koneksi internet dapat menyebabkan kegagalan pemantauan dan
kontrol yang akurat.
b) Kesulitan Penggunaan
Antarmuka yang rumit atau kurangnya pelatihan dapat menghambat adopsi
Pengguna.
c) Harga dan Biaya Operasional
Biaya yang tinggi dapat menyulitkan pemasaran dan adopsi oleh konsumen atau
pihak berkepentingan.
9
3.3 PEMBUATAN PROJECT
Cara pembuatan Aplikasi Manajemen Keuangan Assa Digital Berbasis Website di
SMK Negeri 3 Kudus, untuk alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
1. Alat dan Bahan
1) NodeMCU ESP8266 + base plate board
NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan
kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet
(WiFi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi
sebuah aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek IOT.
2) DHT 11
DHT11 adalah sensor suhu dan kelembapan digital kabel tunggal, yang
menyediakan nilai suhu dan kelembapan secara serial menggunakan protokol
satu-kabel. DHT11 merupakan sensor yang memberikan nilai kelembapan
relatif dalam bentuk prosentase (20 hingga 90% RH) dan nilai suhu dalam
derajat Celsius (0 hingga 50°C).
10
3) Soil Sensor
Soil sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam
tanah. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah,
kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat
kelembaban.Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan
listrik (resistansi besar).
4) Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan
oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas
akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga
kontak saklar akan menutup.
5) Submersible Pump
Pompa submersible adalah jenis pompa air yang dirancang khusus untuk
digunakan di bawah permukaan air. Pompa submersible umumnya digunakan
untuk mengangkut air dari kedalaman yang dalam ke permukaan. Mereka dapat
11
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti untuk akuarium, sistem pengairan
tanaman hidroponik, robotika, perangkat output mikrokontroler, dan lain
sebagainya.
6) Kabel Jumper
Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang mempunyai pin konektor di setiap
ujungnya dan memungkinkan untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya, kegunaan kabel jumper
ini digunakan sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.
12
8) Adaptor 12V 2A
Adaptor adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mendukung kinerja
perangkat elektronik lainnya dengan memungkinkan mereka terhubung secara
langsung. Adaptor memungkinkan pengguna untuk tetap menggunakan
perangkat lama ketika teknologi baru sedang dilakukan integrasi.
9) Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah perangkat lunak
yang digunakan untuk memprogram dan mengunggah kode ke papan Arduino.
Arduino IDE berfungsi sebagai pembuatan source code untuk board Arduino.
Software ini dapat ditulis menggunakan bahasa pemrograman C sebagai
dasarnya.
13
10) Blynk App
Blynk adalah platform yang memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi
seluler yang dapat berinteraksi dengan perangkat IoT (Internet of Things).
Blynk app juga memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat IoT
mereka melalui ponsel atau tablet.
11) Laptop/PC
14
12) Smartphone
13) Tanaman
15
15) Tempat Air
16
Gambar 3.1 Tabel Untuk Virtual pin
17
Gambar 3.4 Menu Datastream
18
Gambar 3.7 Menu Device
19
Pilih yang IOT Smart Garden
7) Buat Tombol pada blynk, 3 tombol gauge untuk V1,V2,V3 dan 1 tombol
button. Seperti pada gambar dibawah, lalu save.
20
21
9) Hubungkan ESP8266 ke PC/laptop, kemudian flash NodeMCU
10) Masukkan SSID dan Password di Arduino
11) Hubungkan ESP8266 ke PC/laptop menggunakan kabel Micro USB
12) Download Driver NodeMCU.rar. Kemudian install CH34SER
13) Select board ketik NodeMCU 1.0 (ESP-12E Module). Lalu pilih port C66
14) Setting Password hotspot di smartphone sama seperti di Arduino
15) Masuk Blynk di smartphone kemudian tambahkan 3 Radial Gauge untuk
V1, V2, V3 dan 1 Button
16) Untuk Button ubah push menjadi switch agar bisa menjadi sebuah saklar
1. Hasil Project
Hasil project kami berupa 1 paket IoT System Monitoring
22
Gambar4.0 Hasil Projek
2. Pembiayaan
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai
berikut: Biaya pembelian bahan Rp. 330.000,00
NodeMCU
Rp.150.000, Rp.135.000,
1 + base plate 1 unit
- -
board
DHT11
2 Rp.20.000,- 1 unit Rp.20.000,-
Sensor
Relay
4 Rp.10.000,- 1 unit Rp.10.000,-
channel
Submersibl
5 Rp.15.000,- 1 unit Rp.15.000,-
e Pump
Kabel
6 Rp.40.000,- 1 pack Rp.40.000,-
jumper
Kabel
7 Rp.60.000,- 1 unit Rp.65.000,-
Micro USB
Adaptor
8 Rp. 15.000,- 1 unit Rp.15.000,-
12V 2A
Jumlah Rp.330.000,
23
-
IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dengan siswa Teknik Komputer Jaringan melaksanakan sumatif akhir semester
satu dalam bentuk Project Based Assessment (PBA) dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, mengembangkan keterampilan dasar program keahlian teknik komputer
jaringan serta menjadikan siswa lebih aktif dalam bekerja sama.
Prototipe IoT merupakan desain produk berbasis teknologi internet yang
memiliki konsep mengirimkan data menggunakan jaringan tanpa bantuan manusia
melainkan menggunakan gadget dalam mempermudah pekerjaan manusia agar cepat
selesai.
System monitoring smart garden merupakan salah satu alternatif sistem pertanian
berbasis teknologi jarak jauh dengan memanfaatkan sensor suhu, kelembaban tanah serta
penyiraman air pada tanaman.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa system smart garden
ini dirancang dengan menggunakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak.
Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat mengontrol kelembaban, suhu, dan
penyiraman tanaman dengan lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan
kualitas tanaman.
4.2 SARAN
Untuk pengembangan selanjutnya diperlukan masukan yang berupa saran agar
nantinya produk hasil penelitian semakin baik dari segi bentuk maupun sistem untuk
mencapai kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan.
24
3. Dapat ditambahkan fitur-fitur lain dalam bidang pertanian untuk kegiatan
pemupukan sehingga pemberian nutrisi pada tanaman akan sangat mudah dikelola
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Reza, A., Chabir, A., & Kunang, S. O. (n.d.). Bina Darma Conference on Engineering
Science PROTOTYPE SMART GARDEN BERBASIS MIKROKONTROLER
Bina Darma Conference on Engineering since, 10-19.diakses di
https://ojs.unud.ac.id/index.php/spektrum/article/download/85405/44007/ [pada
tanggal 20 November 2023, pukul 14.20 WIB].
25
26
LAMPIRAN
27
Gambar4.3 Setting Blynk
28