BBPPMPV-BMTI BANDUNG
DISUSUN OLEH:
ABDI SUBAGJA
NIS: 21220143
Darsono, S.Pd
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Dengan judul:
SISTEM KELISTRIKAN BODI
Mengetahui
Kepala SMK Yasmi Gebang
Darsono, S.Pd
i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Dengan judul:
SISTEM KELISTRIKAN BODI
iii
KATA PENGANTAR
iv
10. Ayah dan ibu tercinta yang telah membantu baik secara moral maupun
material sehingga laporan ini dapat diselesaikan denganbaik, dan seluruh
pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.
11. Serta teman-teman yang telah membantu saya dalam penyelesaian
pembuatan laporan.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun
laporanPraktik Kerja Lapangan (PKL).
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi SMK Yasmi Gebang. Sekali lagi, penyusun mengucapkan terima
kasihkepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusun laporan ini.
Penulis
v
IDENTITAS PERUSAHAAN
(...........................)
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari
pembelajaran akademik yang dilalui oleh siswa agar bisa meningkatkan
kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.
1
1. Tujuan PKL adalah membina mentalitas dan
profesionalitas mahasiswa yang sejalan dengan
disiplin keilmuan program studi sesuai
keilmuannya.
2. Tujuan PKL adalah melatih kemampuan manajerial
dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tangkap mahasiswa dalam
menjalankan tugas dan kewajiban yang diembankan
kepadanya.
3. Tujuan PKL adalah melatih siswa untuk
berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional
di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak
merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profesional.
4. Tujuan PKL adalah membentuk etos kerja yang
baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan
berkualitas.
5. Tujuan PKL adalah dapat menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Keterampilan
Manfaat PKL yang kedua yakni untuk menambah keterampilan, pengetahuan,
gagasan-gagasan tentang dunia usaha serta industri yang professional.
3. Keterampilan
Manfaat PKL yang ketiga yakni dapat membantu mengasah keterampilan
yang sebelumnya telah diberikan di sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL,
diharapkan keterampilan para siswa dapat semakin terasah.
2
4. Menjalin Kerja Sama
Manfaat PKL yang kelima adalah dapat menjalin kerja sama. Kegiatan PKL
tidak hanya bermanfaat bagi para siswa, namun sekolah pun juga dapat
merasakan manfaatnya. Dengan adanya kegiatan PKL, dapat menciptakan
kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam dunia
usaha maupun dunia industri.
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
4
PPPG TEKNOLOGI BANDUNG
5
Bandung, untuk mendukung peningkatan mutu guru teknik pada
proyek-proyek STM Pembangunan dan BLPT
2. Perkembangan Kelembagaan
6
Teknologi Bandung. Beberapa orang dari mereka yang berperanan
aktif dan menonjol, antara lain ; Achmad Suwarna, M. Bukit,
Soenarno, R. Sitorus, Hadi Moelyono, dan Soekandar.
7
penguasaan keterampilan mencapai tingkat kompetensi
profesional, tetapi ditekankan pada pembentukan sikap profesional
yang harus dapat diukur melalui “Conduct” dan produktivitasnya.
Misi telah memaksa PPPG Teknologi Bandung menyajikan
program yang berkualitas profesional atas dukungan manajemen
yang berperforma profesional.
5. Pemindahan Kampus
8
Bandung dikerahkan ikut berperanan aktif, sehingga proses
pemindahan itu sendiri sekaligus berperanan meningkatkan rasa
percaya diri dan membangun kekompakan kerja antar staf,
mahasiswa, dan peserta penataran.
9
terbuka kesempatan bagi PPPG Teknologi Bandung
mengembangkan programnya sebagai salah satu sub sistem yang
sangat vital dalam sistem pembangunan pendidikan menengah
teknologi di Indonesia.
10
tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi. Dalam Perpres
Misi :
11
2.1.3 Struktur organisasi perusahaan
12
h. Menerapkan distributor agar sesuai dengan F.O (Firing Order)
i. Melakukan perwatan pada sistem rem kendaraan
j. Rem Cakram
k. Rem Tromol
l. Mengenal kompone komponen kelistrikan
m. Sistem stater
n. Sistem pengisian
13
BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN
3.1 Teori Dasar
3.1.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Sistem kelistrikan body adalah semua instalasi listrik yang terletak
pada body kendaraan. Sistem ini berfungsi sebagai komponen tambahan untuk
melengkapi fungsionalitas sebuah mobil.
14
Gambar 1.2 Baterai
2. Saklar
Saklar digunakan untuk mengatur kapan skema krlistrikan aktif
dan kapan skema kelistrikan non-aktif. Pada kelistrikan body, ada dua
macam saklar yakni;
a) Saklar manual
Saklar manual harus diaktifkan secara manual oleh pengemudi
melalui sebuah tombol. Contohnya pada lampu sein dan klakson.
b) Sakalar Otomatis
Saklar otomatis tidak perlu perlakukan dari pengemudi untuk
mengaktifkan skema kelistrkan. Biasanya skema akan aktif lada
kondisi tertentu contoh lampu kepala sepeda motor yang otomatis
aktif saat mesin menyala.
15
3. Fuse Dan Relay
Fuse dan relay bisa disebut sebagai komponen pengaman
rangkaian. Fuse akan mencegah terjadinya aliran arus berlebih ke
rangkaian yang dapat membakar rangkaian kelistrikan. Sementara relay
akan memperpendek aliran arus sehingga potensi kerugian arus listrik
akan dikurangi.
4. Wiring
Wiring adalah susunan kabel-kabel kelistrikan yang dirangkai
menjadi satu kesatuan. Wiring ini akan membentang dari aki, menuju
fuse lalu keluar dari fuse, wiring akan memiliki banyak cabang yang
menuju semua komponen kelistrikan. Dengan adanya wiring, maka
kabel pada mobil akan lebih aman dan rapi. Selain itu, proses
identifikasi juga lebih mudah karena kabel-kabel tersebut memiliki
kombinasi warna yang berbeda-beda.
5. Beban
kelistrikan yang dapat adalah komponen aktuator mengubah
energi Beban listrik ke bentuk energi lain. Apabila dikelompokan beban
kendaraan di bagi menjadi 3 bagian yakni;
1. Sistem penerangan
(a) Lowbeam
16
Lampu dekat adalah lampu penerangan utama mobil yang
memiliki jangkauan jarak dekat. Fungsi low beam adalah sebagai
lampu penerangan saat mobil melintas daerah perumahan atau
daerah ramai.
(b) High beam
Lampu jauh atau high beam adalah penerangan utama
kendaraan dengan jangkauan cahaya lebih jauh. Lampu ini cocok
digunakan pada daerah sepi (hutan, jalan tol, pegunungan) yang
sepi.
(c) Fog lamp
Fog lamp atau biasa disebut sebagai lampu kabut adalah
lampu yang akan menembus tebalnya kabut agar jarak pandang
pengemudi tidak terhalang. Lampu ini terletak di bagian bumper
bawah berdekatan dengan permukaan jalan agar sinar
lampumaksimal menerangi permukaan jalan.
2. Sistem Peringatan
17
berhenti. Lampu belakang/taillamp digunakan sebagai penanda
ke pengguna jalan lain bahwa ada kendaraan didepannya. Saat
rem ditekan maka intensitas lampu tail akan lebih terang. Ini
akan memberi sinyal ke mobil dibelakangnya bahwa kita sedang
mengerem. Sehingga mobil dibelakang bisa menyesuaikan.
(d) Klakson
Klakson adalah skema kelistrikan untuk mengubah energi
listrik menjadi suara. Suara ini dijadikan penanda bagi pengguna
jalan lain terhadap posisi kendaraan kita.
(e) Lampu Dim/Tembak
Lampu DIM memiliki fungsi yang hampir sama dengan
klakson, namun peringatan yang digunakan berupa tembakan
lampu. Lampu DIM biasa dipakai saat saling berhadapan sesama
kendaraan dalam kecepatan tinggi.
18
3.2 Temuan Studi
3.2.1. Cara memeriksa hubungan pada relay
Alat Dan Bahan
1. Avometer
2. Relay
Jika skala pada avometer naik maka ada hubungan pada kumparan relay
jika tdak ada maka relay bisa dikatakan rusak karena tidak ada hubungan pada
kumparan relay sehingga relay perlu diganti.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
4.2 Saran-Saran
4.3.1 Saran Untuk Sekolah
1. Pihak sekolah terus menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan
pihak tempat PRAKERIN sehingga diharapkan terciptanya
kerjasama yang lebih baik.
2. Para pembimbing PRAKERIN lebih berperan aktif dalam
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan guna
menjalin hubungan yang baik serta aktif dalam mendampingi siswa
PRAKERIN.
3. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran,
hendaknya dipraktekkan secara langsung, sehingga memberi
kematangan pada siswa dalam praktek kerja.
20
4.3.2 Saran Untuk BBPPMPV BMTI
1. Tingkatkan sosialisasi atau kerjasama antara pimpinan, pegawai,
dan siswa-siswi SMK YASMI Gebang, sehingga dengan demikian
mampu menumbuhkan hubungan kekeluargaan yang harmonis dan
baik.
2. Kedislipinan dan tata tertib mesti lebih ditingkatkan agar kerapihan
dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
3. Tingkatkan semangat/etos kerja, guna pencampaian kerja lebih
efisefisien.
4. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswa-siswi SMK
YASMI Gebang.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
23