Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM KELISTRIKAN BODI

BBPPMPV-BMTI BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan Kelas XII

Tahun Pelajaran 2022/2023

DISUSUN OLEH:
ABDI SUBAGJA
NIS: 21220143

PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN


TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
SMK YASMI GEBANG
2023
IDENTITAS SISWA

1) Nama : ABDI SUBAGJA


2) Nis : 21220143
3) Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 30 Maret 2006
4) Jenis Kelamin : Laki-Laki
5) No HP : 085155034922
6) Golongan Darah :O
7) Sekolah : SMK YASMI GEBANG
8) Alamat :Jl.Gebang-LosariDs.Melakasari
Kec.Gebang Kab.Cirebon 45194
9) Nomor Telephone : (0231)8832756
10) Catatan Kesehatan : Baik
11) Nama Orang Tua
a) Ayah : NUR ALAM
b) Ibu : ROSEKAH
12) Alamat Orang Tua : Desa Kalibuntu kec.Pabedilan Kab.Cirebon
13) No. Telp Orang Tua : 0881-3956-143

Cirebon, 3 Maret 2023


Kepala SMK Yasmi Gebang

Darsono, S.Pd

i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan kegiatan praktek kerja industri (PKL) yang disusun oleh:


Nama : ABDI SUBAGJA
NIS : 21220143
Program keahlian : Otomotif Keahlian
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Dengan judul:
SISTEM KELISTRIKAN BODI

Telah disahkan pada :


Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Maret 2023

Kepala Program Keahlian Pembimbing

Gina Lukistiawati, S.Pd. Gina Lukistiawati, S.Pd.

Mengetahui
Kepala SMK Yasmi Gebang

Darsono, S.Pd

i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan kegiatan praktek kerja industri (PKL) yang disusun oleh:


Nama : ABDI SUBAGJA
NIS : 21220143
Program keahlian : Otomotif Keahlian
Kompetensi keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Dengan judul:
SISTEM KELISTRIKAN BODI

Telah disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing DU/DI Pembimbing DU/DI

Supiyono,M.Si Ceceng Basyar, S.ST.

Pembimbing DU/DI Pembimbing DU/DI

Yunus, ST.MT. Ceceng Basyar, ST.

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


yangtelahmemberikan limpahan rezeki dan karunia kepada kita semua, sehingga
penulismampu menyelesaikKan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
dengan lancar.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan beribu terima
kasihpadasemua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
menyelesaikan LaporanPraktik Kerja Lapangan (PKL) ini, karena penulisan
laporan ini tidak akanmaksimal tanpa dukungan yang mereka berikan. Rasa
terima kasih itu penulis
Dalam kesempatan ini penyusunan ingin menyampaikan banyak terima
kasih kepada:
1. Ibu Tri Nurliana Martha, S.Si,M.MPD, selaku pembina pembina
Yayasan martha Indonesia.
2. Bapak Darsono,S.Pdi, selaku kepala SMK YASMI GEBANG Cirebon.
3. Bapak Dodi Iskandar, S.Pd selaku Waka Hubin SMK YASMI GEBANG
Cirebon.
4. Ibu Gina Lukistiawati, S.Pd selaku pembimbing laporan praktek kerja
industri.
5. Bapak Supriyono, M.Si. selaku kepala BBPPMPV BMTI Bandung
6. Bapak Ceceng Basyar,S.ST selaku pembimbing di BBPPMPV BMTI
Bandung.
7. Ibu Roimili, S.Pd selaku Wali Kelas XI TKROB
8. Ibu Gina Lukistiawati, S.Pd selaku Kepala Program TKRO di SMK
YASMI GEBANG.
9. Semua dewan guru SMK YASMI GEBANG yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman praktek kerja industri serta dalam
penyusunan laporan.

iv
10. Ayah dan ibu tercinta yang telah membantu baik secara moral maupun
material sehingga laporan ini dapat diselesaikan denganbaik, dan seluruh
pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.
11. Serta teman-teman yang telah membantu saya dalam penyelesaian
pembuatan laporan.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun
laporanPraktik Kerja Lapangan (PKL).

Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini


didasarkanataspengetahuan dan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di BBPPMPV-BMTI dan atas keterangandari pembimbing
serta pegawai di BPPMPV-BMTI.

Dalam penyusunan laporan, penulis sudah berusaha untukmenyelesaikannya


dengan cermat dan sempurna. Namun demikian, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan. Oleh sebab itu, kritikdansaran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi SMK Yasmi Gebang. Sekali lagi, penyusun mengucapkan terima
kasihkepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusun laporan ini.

Cirebon, 3 Maret 2023

Penulis

v
IDENTITAS PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : BBPPMPV BMTI Bandung


2. Jenis Usaha : Melayani diklat untuk guru-guru SMK
3. Alamat : Jl. Pesantren km2, Rw 2, Cibabat,
Kec.Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa
Barat
4. No. Telephone :(022)6652326 / (022)6654698
5. Nama Pemimpin : Supiyono,M.Si
6. Nama Pembimbing DU/DI : Ceceng Basyar,S.ST
7. Nama Pembimbing Sekolah : Gina Lukistiawati,S.Pd
8. Bagian Devisi/Lokasi : Ruang Standar Workshop

Bandung, Januari 2023


Pimpinan Perusahaan

(...........................)

vi
DAFTAR ISI

IDENTITAS SISWA ............................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ...................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan PKL ........................................................................... 1
1.3 Manfaat PKL .............................................................................................. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................. 4
2.1 Gambaran umum perusahaan ..................................................................... 4
2.1.1 Sejarah singkat perusahaan ................................................................... 4
2.1.2 Visi dan misi perusahaan .................................................................... 11
2.1.3 Struktur organisasi perusahaan ........................................................... 12
2.2 Uraian Kegiatan ........................................................................................ 12
2.3 Jadwal kegiatan ....................................................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN DAN TEMUAN ...................................................... 14
3.1 Teori Dasar ............................................................................................... 14
3.1.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Kelistrikan Body ................................ 14
3.1.2 Komponen Sistem Kelisrikan Body Dan Fungsinya ........................... 14
3.2 Temuan Studi ........................................................................................... 19
3.2.1. Cara memeriksa hubungan pada relay ............................................... 19
3.2.2. Langkah langkah pemeriksaan hubungan pada relay ......................... 19
Ada 2 cara memeriksa hubungan relay: ....................................................... 19
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 20
4.2 Saran-Saran .............................................................................................. 20
4.3.1 Saran Untuk Sekolah .......................................................................... 20
4.3.2 Saran Untuk BBPPMPV BMTI .......................................................... 21

vii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari
pembelajaran akademik yang dilalui oleh siswa agar bisa meningkatkan
kemampuannya menjadi seorang tenaga kerja.

Kegiatan ini diharapkan nantinya mampu untuk mengembangkan


serta meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa. Terutama dengan
tujuan untuk menjadikan siswa sebagai calon tenaga kerja yang berkualitas
dan bisa bersaing di dalam industri.

Siswa bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi


kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.

PKL dilaksanakan untuk membantu menghubungkan antara dunia


pendidikan dengan dunia industri untuk saling mendukung kemajuannya.

Terutama dari pengalaman yang didapatkan oleh siswa selama


menjalani masa PKL. Siswa bisa memenuhi kewajibannya dalam bidang
pendidikan sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja.

Siswa menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan saat masuk


ke dalam dunia kerja nantinya.

1.2 Maksud dan Tujuan PKL

Prakerin atau Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan pendidikan,


pelatihan, dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang
dilakukan di dunia usaha atau dunia industri yang berkaitan dengan kompetensi
siswa sesuai bidang yang digelutinya.
Prakerin SMK ini merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan mutu
siswa SMK sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjalani
pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan memasuki dunia kerja yang
persaingannya cukup ketat. Beberapa sekolah sudah mewajibkan program
prakerin bagi para siswa dalam jangka

1
1. Tujuan PKL adalah membina mentalitas dan
profesionalitas mahasiswa yang sejalan dengan
disiplin keilmuan program studi sesuai
keilmuannya.
2. Tujuan PKL adalah melatih kemampuan manajerial
dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tangkap mahasiswa dalam
menjalankan tugas dan kewajiban yang diembankan
kepadanya.
3. Tujuan PKL adalah melatih siswa untuk
berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional
di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak
merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profesional.
4. Tujuan PKL adalah membentuk etos kerja yang
baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan
berkualitas.
5. Tujuan PKL adalah dapat menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

1.3 Manfaat PKL

1. Mengenalkan Siswa Pada Pekerjaan Lapangan


Manfaat PKL yang pertama adalah untuk mengenalkan siswa pada lingkungan
kerja di dunia industri dan usaha. Dengan begitu, ketika mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung
dan dapat beradaptasi dengan cepat.

2. Keterampilan
Manfaat PKL yang kedua yakni untuk menambah keterampilan, pengetahuan,
gagasan-gagasan tentang dunia usaha serta industri yang professional.

3. Keterampilan
Manfaat PKL yang ketiga yakni dapat membantu mengasah keterampilan
yang sebelumnya telah diberikan di sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL,
diharapkan keterampilan para siswa dapat semakin terasah.

2
4. Menjalin Kerja Sama
Manfaat PKL yang kelima adalah dapat menjalin kerja sama. Kegiatan PKL
tidak hanya bermanfaat bagi para siswa, namun sekolah pun juga dapat
merasakan manfaatnya. Dengan adanya kegiatan PKL, dapat menciptakan
kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam dunia
usaha maupun dunia industri.

5. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga hasil


penelitian bertambah luas.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Gambaran umum perusahaan


Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang
Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan
Vokasi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pendiriannya mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
26 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. BBPPMPV BMTI memiliki tugas
melaksanakan pengembangan penjaminan mutu pendidikan di bidang mesin dan
teknik industri dan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;


2. Pelaksanaan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata
kelola pendidikan vokasi;
3. Pelaksanaan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri;
4. Pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan pada pendidikan vokasi;
5. Pengelolaan data dan informasi;
6. Pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi;
7. Pelaksanaan evaluasi pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;
dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi.

2.1.1 Sejarah singkat perusahaan


SEJARAH SINGKAT KELAHIRAN DAN
PERKEMBANGAN AWAL

4
PPPG TEKNOLOGI BANDUNG

1. Pembangunan Pendidikan Teknologi pada Pelita I (1969/1970


– 1974/1975)

Pemerintah Republik Indonesia telah menempatkan


pembangunan pendidikan teknologi sebagai bagian integral
rencana pembangunan lima tahun guna penyiapan tenaga kerja
teknisi untuk mengisi keperluan pembangunan itu sendiri.

Tahun pertama Pelita I (1969-1970) dimulai dengan


pembangunan 8 (delapan) STM Pembangunan, dengan
menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia sendiri
(dengan tenaga dan dana yang ada). Suatu hal yang penting untuk
dicatat, bahwa Direktorat Pendidikan Teknologi adalah satu-
satunya direktorat yang paling siap dengan paket proposal
pembangunan pada waktu itu. Sebelum Pelita 1 dimulai, Direktorat
Pendidikan Teknologi (dalam masa jabatan Kol. Amir
Gondokusumo sebagai Direktur), telah melakukan analisis
kebutuhan, analisis jabatan, sampai kepada analisis kemampuan
yang

kemudian dijabarkan dalam bentuk kurikulum STM


Pembangunan. Bertepatan dengan adanya program Pelita I, segera
program tersebut dapat direalisasikan.

Tahun kedua Pelita I (1970-1971), pembangunan pendidikan


teknik ditingkatkan lagi dengan pembangunan lima TTC
(TechnicalTraining Centre = BLPT, Balai Latihan Pendidikan
Teknik), dengan bantuan pinjaman dana dari World Bank, dan
bantuan tenaga ahli dari UNESCO dan dari pemerintah Inggris.

Tahun Keempat Pelita I (1972-1973), diadakan proyek


peningktan Mutu Pengajaran Teknik (PMPT), dengan pusat
penyelenggara di STM Instruktor (ex SGPT), Jl. Dr. Rum No. 9,

5
Bandung, untuk mendukung peningkatan mutu guru teknik pada
proyek-proyek STM Pembangunan dan BLPT

2. Perkembangan Kelembagaan

Sejalan dengan perkembangan yang semakin intensif


pembangunan pendidikan teknik, antara lain dengan penambahan 4
(empat) BLPT (menjadi sembilan) atas bantuan pinjaman dari
World Bank, dan rehabilitasi 27 STM atas bantuan pinjaman dari
pemerintah Belanda, maka mulai dirasakan perlunya pelembagaaan
proyek-proyek penataran guru teknik. Melalui bantuan tenaga ahli
Australia (Mr. Ian Scott, tahun 1972-1973, dan Mr. Ken Sharp,
tahun 1974-1975) dirumuskan satu bentuk kelembagaan, yang
waktu itu disebut TTUC (TechnicalTeacherUpgrading Centre) di
Jalan Dr. Rum No. 9 Bandung.

Sejak tahun 1975/1976, kegiatan-kegiatan penataran telah


mulai dioperasikan secara melembaga oleh TTUC, sekalipun
waktu itu masih berstatus proyek, dengan pemimpin proyek Drs.
E.M. Hidayat.

Perlu juga dicatat, bahwa pengakuan (recognition) terhadap


fungsi dan peranan pendidikan teknologi sebagai bagian integral
program pembangunan nasional (Repelita), mulai diperoleh pada
masa jabatan Drs. Soenaryo, M.Sc. sebagai Direktur Pendidikan
Menengah Kejuruan (dari tahun 1972 sampai dengan tahun 1979).
Pada masa itu juga sistem pendidikan menengah kejuruan
dirumuskan secara konsepsional.

Untuk mendukung upaya pelembagaan TTUC, atas bantuan


(grant) Pemerintah Australia, tahun 1976 dikirim sebanyak 6 orang
guru-guru teknik pilihan, dilatih selama 1 tahun di Australia.
Mereka inilah yang kemudian menjadi tenaga andalan
pelembagaan TTUC yang belakangan dikenal sebagai PPPG

6
Teknologi Bandung. Beberapa orang dari mereka yang berperanan
aktif dan menonjol, antara lain ; Achmad Suwarna, M. Bukit,
Soenarno, R. Sitorus, Hadi Moelyono, dan Soekandar.

3. Modal Awal Pelembagaan TTUC (TechnicalTeacherUpgrading


Centre)

Pada tahun 1979, STM Instruktur (yang kemudian bernama


STM Negeri 5 Bandung), pindah dari jalan Dr. Rum ke Jalan
Pajajaran 92 Bandung, dan sejak itu Kampus STM Instruktor di
Jalan Dr. Rum No. 9, secara penuh menjadi modal awal
pelembagaan TTUC. Modal awal tenaga instruktor berasal dari :

1) Tenaga yang telah dilatih di Australia;


2) Guru-guru STM Instruktur Bandung; dan
3) Guru-guru STM pilihan dari STM seluruh Indonesia yang
dicatat
berprestasi menonjol selama mengikuti penataran PMPT.

4. Pelaksanaan Program Diploma III Guru Kejuruan Teknologi

Pelaksanaan program penataran guru STM dalam bentuk


Program Diploma III Guru Kejuruan Teknologi yang dimulai bulan
Juli 1982, adalah suatu tantangan dan sekaligus sebagai
kesempatan untuk memantapkan organisasi dan manajemen PPPG
Teknologi Bandung.

Misi Pelaksanaan Program Diploma III Guru Kejuruan


Teknologi pada awalnya telah secara jelas digariskan oleh
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yaitu “menciptakan
guru STM menjadi guru profesional”. Tidak hanya dalam

7
penguasaan keterampilan mencapai tingkat kompetensi
profesional, tetapi ditekankan pada pembentukan sikap profesional
yang harus dapat diukur melalui “Conduct” dan produktivitasnya.
Misi telah memaksa PPPG Teknologi Bandung menyajikan
program yang berkualitas profesional atas dukungan manajemen
yang berperforma profesional.

Kajian pengembangan PPPG Teknologi Bandung dari fungsi


sekedar “ Pusat penataran “ menjadi “pusat pengembangan
pendidikan teknologi”, telah memberi inspirasi untuk memikirkan
pemindahan kampus PPPG Teknologi dari Jl. Dr. Rum No. 9
Bandung yang hanya memiliki area tanah sekitar 2,9 Ha, ke lokasi
yang lebih luas yang memungkinkan PPPG Teknologi
mengembangkan fungsinya menjadi pusat pengembangan

5. Pemindahan Kampus

Pada tahun 1982, Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan


(pada waktu itu Ir. Hadiwiratama, M.Sc.E) menetapkan rencana
pemindahan kampus PPPG Teknologi Bandung ke Desa Cibabat,
Cimahi Utara dengan penyediaan dana pengadaan tanah pada
Tahun anggaran 1982-1983. Pembangunan gedung beserta sarana
penunjang dilaksanakan pada tahun anggaran 1983-1984, 1984-
1985, dan 1985-1986.

Kejadian yang dirasakan cukup mengesankan, pada bulan


Juni 1986 saat permindahan PPPG Teknologi Bandung dari Jl. Dr.
Rum No.9 Bandung ke Jl. Pasantren, Kelurahan Cibabat,
Kecamatan Cimahi Utara. Pemindahan keseluruhan alat bengkel
dan perlengkapan PPPG Teknologi Bandung dilakukan hanya
dalam 1 minggu, dan proses pemasangan dan penataan kembali di
kampus baru diselesaikan dalam waktu 1 minggu berikutnya.
Seluruh staf, mahasiswa, dan peserta penataran PPPG Teknologi

8
Bandung dikerahkan ikut berperanan aktif, sehingga proses
pemindahan itu sendiri sekaligus berperanan meningkatkan rasa
percaya diri dan membangun kekompakan kerja antar staf,
mahasiswa, dan peserta penataran.

Pada bulan Desember 1987, enam orang angkatan terakhir


tenaga ahli Australia meninggalkan PPPG Teknologi Bandung,
sesuai dengan batas akhir Proyek Kerja Sama Indonesia-Australia
(IATEP).

6. Peresmian Pemakaian Kampus (Baru) PPPG Teknologi


Bandung

Pada tanggal 27 Juli 1988, peresmian pemakaian kampus


baru PPPG Teknologi Bandung, oleh bapak Fuad Hasan, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan. Acara peresmian dihadiri juga oleh
Duta Besar Australia, Mr. Bill Morrison. Hal yang sangat menarik
pada waktu itu, kedua belah pihak (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan serta Dubes Australia) menyampaikan pernyataan
bersama, bahwa : “PPPG Teknologi Bandung adalah Monumen
Keberhasilan Kerja Sama Indonesia-Australia”.

7. Organisasi PPPG Teknologi Bandung

Dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.


0529/O/1990, tanggal 14 Agustus 1990 diadakan perampingan
organisasi PPPG Teknologi. Dibalik perampingan organisasi ini,
terdapat kebijaksanaan yang sangat strategis, karena dalam SK
tersebut terdapat pengakuan fungsi dan peranan PPPG tidak hanya
sekedar pelaksana kegiatan penataran guru, tetapi sekaligus sebagai
pusat pengembangan pendidikan, suatu fungsi yang telah lama
dilaksanakan dan diperjuangkan oleh PPPG Teknologi Bandung.

Dalam masa jabatan Prof. Dr. Benny Soeprapto sebagai


Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (1988-1992), semakin

9
terbuka kesempatan bagi PPPG Teknologi Bandung
mengembangkan programnya sebagai salah satu sub sistem yang
sangat vital dalam sistem pembangunan pendidikan menengah
teknologi di Indonesia.

Sesuai dengan pengakuan dan realita peranan dan fungsi


PPPG Teknologi Bandung, maka sejak 26 September 1992, nama
Inggris TTUC Bandung dirubah menjadi TEDC
(TechnicalEducation Development Centre) Bandung. Peranan
sebagai TEDC terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh para
kepala pusat berikutnya yang pada saat itu yang memimpin adalah
Achmad Suwarna, BE. (1995-1998); Ir. Eddy Suwarni (1998-
1999); Dr. Masriam Bukit, M.Pd. (1999-2004); Plt. Kapus Drs.
Sutomo M.Ed. (2004-2006), Drs. Achmad Dasuki, MM.M.Pd.
(2006-2008) dan Dr. Murtoyo, MM. (2008-2010).

Dengan dikeluarkannya Permendiknas Nomor 8 Tahun 2007,


PPPG Teknologi Bandung mengalami reorganisasi menjadi Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI)
Bandung di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan tenaga Kependidikan yang merupakan pemekarandari Ditjen
Dikdasmen. Melalui reorganisasi ini peran sebagai TEDC tetap
dilakukan, bahkan semakin meningkatkan posisi PPPTK BMTI,
karena kegiatan pengembangan pendidikan teknik dilakukan dalam
kerangka pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pada
semua jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah (uraian
khusus tentang reorganisasi PPPG Teknologi Bandung lihat pada
bagian D).

Perubahan kembali terjadi pada akhir tahun 2010. Pada


tanggal 2 Desember 2010, terbit Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 67 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 24

10
tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi. Dalam Perpres

tersebut dijelaskan susunan organisasi eselon I Kementerian


Pendidikan Nasional, di antaranya adalah Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan. Perpres ini ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 134/M/2010 tentang Satuan Kerja
Kementerian Pendidikan Nasional. Menurut Keputusan ini,
kedudukan PPPPTK BMTI ada di bawah Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan.

2.1.2 Visi dan misi perusahaan


Visi :
Terwujudnya ekosistem pendidikan untuk membentuk pelajar
berkarakter pancasila melalui pengembangan mutu pendidikan
vokasi di Bidang Mesin dan Teknik Industri.

Misi :

1. Meningkatkan mutu peserta didik, sarana dan prasarana, dan


tata kelola pendidikan vokasi;
2. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada
pendidikan vokasi;
3. Meningkatkan ketersedian layanan fasilitasi pendidikan vokasi
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia isdustri; dan
4. Memperluas kerjasama di bidang pengembangan penjaminan
mutu pendidikan vokasi.

11
2.1.3 Struktur organisasi perusahaan

2.2 Uraian Kegiatan


1. Sebelumnya kita panjatkan puji dan syukkur kehadirat Allah SWT serta salam
kita curahkan dan limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,atas berkat
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesai kan tugas prakerin yang
dimulai tanggal 9 januari sampai 9 maret 2023.Dan selama prakerin penulis
di tempatkan bagian Workshop prakerin ini dilaksanakan di BMTI Bandung di
Jl. Pesantren, No.KM, RW.2,Cibabat.
2. Kegiatan praktek yang dikerjakan antara lain sebagai berikut.
a. Tune Up, penyetelan celah katup
b. Menempatkan ketepatan pengapian dengan mengatur distributor
c. Mengukur suatu benda pada mesin menggunakan Jangka sorong dan
Mikrometer
d. Mengukur Poros Nok mengunakan Dial gauge indikator
e. Mengukur lubang silinder menggunakan Cylinder bore gauge
f. Kelistrikan engine dan Kelistrikan body
g. Kompone komponen piston

12
h. Menerapkan distributor agar sesuai dengan F.O (Firing Order)
i. Melakukan perwatan pada sistem rem kendaraan
j. Rem Cakram
k. Rem Tromol
l. Mengenal kompone komponen kelistrikan
m. Sistem stater
n. Sistem pengisian

2.3 Jadwal kegiatan


Hari Masuk Jam Jam
Jam Pulang
Istirahat 1 Istirahat 2
Senin 07.20 10.00-10.30 12.00-13.30 16.00
Selasa 07.20 10.00-10.30 12.00-13.30 16.00
Rabu 07.20 10.00-10.30 12.00-13.30 16.00
Kamis 07.20 10.00-10.30 12.00-13.30 16.00
Jum’at 07.20 10.00-10.30 12.00-13.30 16.30
Sabtu - - - -
Minngu - - - -

13
BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN
3.1 Teori Dasar
3.1.1 Pengertian Dan Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Sistem kelistrikan body adalah semua instalasi listrik yang terletak
pada body kendaraan. Sistem ini berfungsi sebagai komponen tambahan untuk
melengkapi fungsionalitas sebuah mobil.

Rangkaian sisitem kelistrikan body tersebut antara lain sistem penerangan


lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor,
lamp rem, lampu mundur, dan klakson.

Sistem kelistrikan body ini memang tidak memiliki pengaruh apapun


terhadap performa kendaraan, namun sangat menunjang keselamatan berkendara.
Sehingga dengan adanya kelistrikan body mobil atau motor dapat berfungsi
dengan aman dan nyaman.

3.1.2 Komponen Sistem Kelisrikan Body Dan Fungsinya


1. Power supply (Baterai)
Power suply atau sumber arus adalah komponen yang
menyediakan sumber arus listrik yang akan digunakan untuk melakukan
serangkaian skema kelistrikan. Pada kendaraan, baterai atau aki
berperan sebagai sumber arus karena komponen ini dapat menyimpan
dan melepaskan arus listrik. Namun, baterai bukan sumber arus utama.
Sumber utama kelistrikan kendaraan itu ada pada sistem pengisian yang
mengubah energi gerak ke energi listrik.

14
Gambar 1.2 Baterai

2. Saklar
Saklar digunakan untuk mengatur kapan skema krlistrikan aktif
dan kapan skema kelistrikan non-aktif. Pada kelistrikan body, ada dua
macam saklar yakni;
a) Saklar manual
Saklar manual harus diaktifkan secara manual oleh pengemudi
melalui sebuah tombol. Contohnya pada lampu sein dan klakson.
b) Sakalar Otomatis
Saklar otomatis tidak perlu perlakukan dari pengemudi untuk
mengaktifkan skema kelistrkan. Biasanya skema akan aktif lada
kondisi tertentu contoh lampu kepala sepeda motor yang otomatis
aktif saat mesin menyala.

Gambar 1.3 Saklar

15
3. Fuse Dan Relay
Fuse dan relay bisa disebut sebagai komponen pengaman
rangkaian. Fuse akan mencegah terjadinya aliran arus berlebih ke
rangkaian yang dapat membakar rangkaian kelistrikan. Sementara relay
akan memperpendek aliran arus sehingga potensi kerugian arus listrik
akan dikurangi.

Gambar 1.4 Fuse dan Relay

4. Wiring
Wiring adalah susunan kabel-kabel kelistrikan yang dirangkai
menjadi satu kesatuan. Wiring ini akan membentang dari aki, menuju
fuse lalu keluar dari fuse, wiring akan memiliki banyak cabang yang
menuju semua komponen kelistrikan. Dengan adanya wiring, maka
kabel pada mobil akan lebih aman dan rapi. Selain itu, proses
identifikasi juga lebih mudah karena kabel-kabel tersebut memiliki
kombinasi warna yang berbeda-beda.
5. Beban
kelistrikan yang dapat adalah komponen aktuator mengubah
energi Beban listrik ke bentuk energi lain. Apabila dikelompokan beban
kendaraan di bagi menjadi 3 bagian yakni;

1. Sistem penerangan

(a) Lowbeam

16
Lampu dekat adalah lampu penerangan utama mobil yang
memiliki jangkauan jarak dekat. Fungsi low beam adalah sebagai
lampu penerangan saat mobil melintas daerah perumahan atau
daerah ramai.
(b) High beam
Lampu jauh atau high beam adalah penerangan utama
kendaraan dengan jangkauan cahaya lebih jauh. Lampu ini cocok
digunakan pada daerah sepi (hutan, jalan tol, pegunungan) yang
sepi.
(c) Fog lamp
Fog lamp atau biasa disebut sebagai lampu kabut adalah
lampu yang akan menembus tebalnya kabut agar jarak pandang
pengemudi tidak terhalang. Lampu ini terletak di bagian bumper
bawah berdekatan dengan permukaan jalan agar sinar
lampumaksimal menerangi permukaan jalan.

2. Sistem Peringatan

(a) Lampu sein


Lampu sein digunakan untuk memberi isyarat ke
pengguna jalan lain bahwa kita akan belok ke salah satu arah.
Dengan demikian, potensi misscommunication tidak terjadi.
(b) Lampu Hazzard
Lampu hazard adalah lampu yang menunjukan bahwa
kendaraan tersebut sedang dalam kondisi darurat. Lampu ini
pada dssarnya sama seperti lampu sein namun lampu hazard akan
mengedipkan semua lampu sein secara bersama-sama.

(c) Stop lamp


Lampu belakang mobil tidak masuk ke sistem penerangan
utama karena fungsi utamanya bukan untuk menerangi jalan.
Lihat saja warna lampu ini adalah merah yang menandakan

17
berhenti. Lampu belakang/taillamp digunakan sebagai penanda
ke pengguna jalan lain bahwa ada kendaraan didepannya. Saat
rem ditekan maka intensitas lampu tail akan lebih terang. Ini
akan memberi sinyal ke mobil dibelakangnya bahwa kita sedang
mengerem. Sehingga mobil dibelakang bisa menyesuaikan.
(d) Klakson
Klakson adalah skema kelistrikan untuk mengubah energi
listrik menjadi suara. Suara ini dijadikan penanda bagi pengguna
jalan lain terhadap posisi kendaraan kita.
(e) Lampu Dim/Tembak
Lampu DIM memiliki fungsi yang hampir sama dengan
klakson, namun peringatan yang digunakan berupa tembakan
lampu. Lampu DIM biasa dipakai saat saling berhadapan sesama
kendaraan dalam kecepatan tinggi.

3. Aksesoris Kelistrikan body

(a) Wiper Dan Washer


Fungsi dari wiper adalah untuk membersihkan kaca depan
mobil dan di bagian belakang pada beberapa kendaraan yang
memilikinya. Pembersihan ini dimaksudkan agar kotoran,
minyak, debu, air hujan serta lainnya yang menempel pada kaca
dapat dihilangkan. Fungsi washer adalah untuk membantu wiper.
Jadi tugasnya adalah menyemprotkan cairan pembersih pada
kaca mobil.
(b) Power Window
Power window sebenarnya adalah sebuah rangkaian
mekatronik, gabungan dari teknologi mekanik dan elektronik.
Kedua gabungan teknologi tersebut akan menciptakan energi
yang bisamenggerakkan kaca jendela mobil hanya dengan
menekan sebuah tombol atau switch.

18
3.2 Temuan Studi
3.2.1. Cara memeriksa hubungan pada relay
Alat Dan Bahan
1. Avometer
2. Relay

3.2.2. Langkah langkah pemeriksaan hubungan pada relay


Cara Kerja :

1. Siapkan Avometer dan Relay

2. Atur Avometer ke skala ohm x10

3. Hubungkan terminal 85 dengan 86 menggunakan avometer

4. Baca skala pada avometer

Jika skala pada avometer naik maka ada hubungan pada kumparan relay
jika tdak ada maka relay bisa dikatakan rusak karena tidak ada hubungan pada
kumparan relay sehingga relay perlu diganti.

Ada 2 cara memeriksa hubungan relay:


1. Pada saat switch off
a. Terminal 30---87 : Tidak Ada Hubungan
b. Terminal 85---86 : Ada Hubungan
2. Pada saat switch on
a. Terminal 30---87 : Ada Hubungan
b. Terminal 85---86 : Ada Hubungan

Gambar 1.5 Terminal relay

19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:

1. Kegiatan Praktek kerja Industri (prakerin) merupakan kegiatan


Belajarmempraktekkanapayang telah diperoleh dibangku sekolah
sertamendidik siswa untukbekerja sebagai bekal dimasa yang akan datang.
2. Kegiatan Praktek Kerja Industri dilaksanakan di BBPPMPV BMTI
Cimahi-Bandung, baik, dengan harapan mampu mengenal peralatan serta
komponen-komponen kendaraan.Kegiatan prakerin merupakan tempat
melatih kemandirian dan belajar dewasa.
3. Berdasarkan materi yang saya pilih SISTEM KELISTRIKAN BODI
merupakan suatu sistem yang di gunakan atau berfungsi untuk menjamin
keamanan dan kenikmatan saat berkendara.

4.2 Saran-Saran
4.3.1 Saran Untuk Sekolah
1. Pihak sekolah terus menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan
pihak tempat PRAKERIN sehingga diharapkan terciptanya
kerjasama yang lebih baik.
2. Para pembimbing PRAKERIN lebih berperan aktif dalam
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan guna
menjalin hubungan yang baik serta aktif dalam mendampingi siswa
PRAKERIN.
3. Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran,
hendaknya dipraktekkan secara langsung, sehingga memberi
kematangan pada siswa dalam praktek kerja.

20
4.3.2 Saran Untuk BBPPMPV BMTI
1. Tingkatkan sosialisasi atau kerjasama antara pimpinan, pegawai,
dan siswa-siswi SMK YASMI Gebang, sehingga dengan demikian
mampu menumbuhkan hubungan kekeluargaan yang harmonis dan
baik.
2. Kedislipinan dan tata tertib mesti lebih ditingkatkan agar kerapihan
dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
3. Tingkatkan semangat/etos kerja, guna pencampaian kerja lebih
efisefisien.
4. Memberikan suri tauladan yang baik kepada siswa-siswi SMK
YASMI Gebang.

21
DAFTAR PUSTAKA

Muchta, Amrie. 2018. “Sistem Kelistrikan Body - Fungsi, Komponen, dan


Rangkaian”. https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-kelistrikan-
body.html?m=1, diakses pada 26 februari 2023 pukul 18.14.

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai