Anda di halaman 1dari 16

Hubungan Pengetahuan Tenaga Kesehatan

Dalam Skrining MTBS Pneumonia Sebagai Upaya


Meningkatkatkan Ukm UPTD Puskesmas Damai
Tahun 2023
Disampaikan Oleh dr. Taufik Nazar
Pendamping dr. Auliansyah Aldisela Januar Sukamto
Latar belakang
Setiap tahun > 12 juta anak di negara berkembang
meninggal sebelum ulang tahunnya yang kelima.

Kematian tersebut 70% diantaranya disebabkan karena


pneumonia, diare, malaria, campak, gizi buruk atau
kombinasi dari keadaan tersebut di atas.

BAB I
Pada 2015, WHO melaporkan hampir 6 juta anak balita
meninggal dunia, 16 persen dari jumlah tersebut
disebabkan pneumonia

Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk diterapkan dan direplikasikan di


negara-negara yang mempunyai AKB di atas 40 per 1000
kelahiran hidup.

MTBS dilaksanakan untuk meningkatkan sistem pelayanan


kesehatan; pengetahuan dan keterampilan ibu serta pengasuh anak
dalam perawatan anak serta pencarian pertolongan kesehatan; dan
kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani
balita sakit.
Latar belakang Tahun 2019 di 27 Puskesmas se Kota
Balikpapan berdasarkan kasus baru.
Persentase Kabupaten Kota yang 50% Puskesmas yang ISPA menduduki urutan pertama
melaksanakan Tatalaksana Pneumonia di Indonesia yang dengan jumlah kasus sebanyak
sesuai standar MTBS/Program ISPA
36.283 jumlah kasus pneumonia
tahun 2022 sebesar 64.40% dari 52% target. 2.159.
Sedangkan pada Cakupan penemuan kasus Pneumonia Balita masih
sebesar 31,41% dari 65% target nasional.
Dari hasil SPM UPTD Puskesmas Damai dalam upaya pelayanan kesehatan
balita terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, 87.96% tahun 2022
dan 58,57% Tahun 2023
Balita Yang Mendapatkan Pelayanan Standar Balita Dengan
Pneumonia Yaitu 20.34% Dari Target 100%.
Latar belakang
02 03

01
04

80% 60% 50% 40%

Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat


01 Hubungan 02 Untuk 03 a. Melakukan upgreading
skill tenaga kesehatan
04 1. Meningkat kemampuan
pengetahuan tenaga meningkatkan NAKES dalam deteksi
kesehatan dalam tentang program dini pneumonia pada
Capaian UKM skring MTBS
skrining Mtbs PUSKESMAS balita
b. Meningkatkan jumlah
Pneumonia Sebagai 2. Meningkatkan capaian
DAMAI melalui SDM yang mampu
Upaya mengenali tanda UKM Puskesmas Damai
program skring 3. Detiksi dini pneuomonia
Meningkatkatkan pneumonia pada
Ukm UPTD MTBS BALITA lebih cepat di lingkungan
Puskesmas Damai c. Meningkatkan UKM masyarakat
Tahun 2023 Puskesmas Damai
Landasan Teori…
MTBS merupakan metode standar dalam
menangani pasien berumur balita yang
penerapannya difokuskan pada unit rawat
jalan fasilitas kesehatan dasar seperti
Materi MTBS terdiri dari langkah
puskesmas serta jaringannya (Kemenkes,
2015). Definisi penilaian, klasifikasi penyakit,
identifikasi tindakan, pengobatan,
konseling, perawatan di rumah
dan kapan kembali.
Tiap klsifikasi mempunyai warna
Kegiatan MTBS merupakan upaya dasar, yaitu merah, kuning, dan
yang ditujukan untuk menurunkan hijau.
secara signifikan angka kesakitan dan
kematian global yang berkaitan Tujuan Alur MTBS

dengan penyebab utama penyakit


pada balita
Kerangka Konsep MTBS

4 Keluhan
Utama
Tanda Bayaha
Keluhan Ibu (batuk/sesak,
Umum
diare, demam,
masalah telinga)

Tindak
Lanjut

Klasifikasi Status Riwayat Keluhan


Observasi
Penyakit Gizi Imunisasi Lain

Rujuk Tidak
Landasan Teori…
Pneumonia
Definisi

❑Inflamasi akut jaringan paru akibat infeksi


dan non infeksi
❑Tergolong ke dalam : IRA, ISPA saluran
pernafasan bagian bawah
❑Penyebab terbanyak : bakteri
(Streptococcus pneumoniae, H. influenzae,
Staffilococcus aureus, Atipicall mycoplasma
Patofisiologi

Mikroorganisme → paru-paru → udema →


konsolidasi → hepatisasi merah → hepatisasi
kelabu → resolusi
Landasan Teori…
Pneumonia
Klasifikasi
Pneumonia pada anak dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia),
pneumonia interstisialis.

kelompok Umur kriteria Pneumonia Gejala klinis


tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian
Batuk Bukan Pneumonia bawah
2 bulan - < 5 tahun adanya nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian
Pneumonia bawah ke dalam
Pneumonia Berat adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian
Bukan Pneumonia bawah ke dalam yang kuat
< 2 bulan
adanya nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian
Pneumonia Berat bawah ke dalam yang kuat
Sumber; Ditjen P2PL, Depkes RI. 2007. Bimbingan Keterampilan Tatalaksana Pneumonia Balita
Landasan Teori…
Pneumonia
Gambaran Klinis

Gejala Umum
Demam, Sakit kepala, Gelisah,
Malaise, Nafsu makan , Kelainan
gastrointestinal

Gejala dan Gangguan Respiratorik


Batuk, Sesak, Retraksi, Takipnoe,
Napas cuping hidung, Merintih,
sianosis
Landasan Teori…
Pneumonia
Determint Pneumonia

Faktor agent Adalah penyebab dari penyakit pneumonia berupa


bakteri, virus, jamur, dan protozoa (sejenis parasit).
penyebab Lingkungan
Faktor Host usia, jenis kelamin,berat badan lahir,status imunisasi (Agent), (Environment)
campak, pemberian ASI eksklusif, status pemberian vitamin A,
BBLR.

Faktor Lingkungan yang dapat menjadi risiko terjadinya pneumonia


pada anak balita meliputi kepadatan hunian, paparan asap rokok,
keberadaan sirkulasi udara (jendela) didalam rumah,pengetahuan
dan pendidikan ibu Manusia
(Host)
Landasan Teori…
Diagnosis Pneumonia

Pedoman diagnosis WHO


▪ Napas cepat
Gambaran Klinis ▪ Sesak (ada tarikan dinding dada)
Diagnosi

▪ Ada tanda bahaya


▪ < 2 bl :
Pemeriksaan Fisik ▪ Malas minum
▪ Kejang
▪ Kesadaran 
▪ Stridor
Radiologis ▪ Mengi
▪ Perubahan suara napas
Analisis Masalah
Mencari Akar Penyebab Masalah menggunakan Fishbone Analysis
Tidak ada umpan balik dalam pencatatan dan
pelaporan kasus balita dengan pneumonia dari
Proses Petugas di MTBS pelayanan kesehatan lain seperti Rumah sakit
kurang maksimal dalam Rujukan.
Belum ada perencanaan kegiatan
pelaksanaan SOP
penyuluhan penyakit pneumonia
kepada masyarakat khususnya ibu
yang mempunyai balita

Masalah
Pelayanan Kesehatan
Balita Turun dari 87%
tahun 2022 menjadi
Material Money 58,57% tahun 2023

Tidak Ditemukan Tidak Ditemukan Environment

Machine
• Tidak semua masyarakat berobat ke
• Tidak tersedianya buku pedoman atau puskesmas, ada juga yang ke pelayanan
booklet khusus untuk penyakit kesehatan lain.
Man
ISPA/Pneumonia Metode • Tidak semua masyarakat mengikuti kegiatan
• Ketidakpatuhan petugas MTBS
• Tidak terdapat media promosi tentang posyandu di masyrakat
terhadap SOP ISPA/Pneumonia • Belum adanya SOP
pneumonia untuk masyarakat ISPA dan SOP • Masih ada masyarakat yang percaya
• Masih kurangnya pengetahuan dari
Pneumonia di pengobatan tradisional
tenaga Kesehatan dan orangtua
Puskesmas Damai • Kurangnya pengetahuan masyarakat
Input mengenai penyakit ISPA Pneumonia
dan non-Pneumonia.
mengenai pneumonia
Analisis Masalah
Tabel USG Penyebab Kurangnya Capaian SPM Pelayanan Kesehatan Balita Turun Tahun 2023

Masalah U S G
Proses Belum ada perencanaan kegiatan penyuluhan penyakit 2 3 3
pneumonia kepada masyarakat khususnya ibu dan kader
posyandu
Petugas MTBS kurang maksimal dalam pelaksanaan SOP 5 5 5
Sampai saat ini proses pencatatan MTBS hanya di isi oleh 5 5 5
PJ program
Man Masih kurangnya pengetahuan dari tenaga Kesehatan dan 5 5 5
orangtua mengenai penyakit ISPA Pneumonia dan non-
Pneumonia.
Environtment Tidak semua masyarakat berobat ke puskesmas, ada juga 5 4 4
yang ke pelayanan kesehatan lain.
Analisis Masalah
Prioritas Masalah
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1. Belum ada perencanaan kegiatan Kurangnya media informasi dan Mengaktifkan sosial media puskesmas,
penyuluhan penyakit pneumonia keterbatasan SDM penyuluh di membuat layanan call service 24/7 jam.
kepada masyarakat khususnya ibu puskesmas Membuat booklet berupa panduan
dan kader posyandu sosialisasi bahaya pneumonia pada balita
di masyarkat
2. Petugas MTBS kurang maksimal Petugas MTBS memiliki tanggung Membuat alur kunjungan MTBS di depan
dalam pelaksanaan SOP jawab lebih dari satu poli anak
3. Sampai saat ini proses pencatatan Kurangnya pemahaman tentang Skrining Membuat pelatihan kepada nakes UPTD
MTBS hanya di ISI oleh PJ Program PKM Damai dengan materi lebih
MTBS dan Kekurangan SDM saat
atau Bidan sederhana
pelayanan
4. Masih kurangnya pengetahuan dari Kurangnya sosialisasi oleh nakes Melakukan kegitan pelatihan offline dan
tenaga kesehatan mengenai penyakit kepada kader posyandu atau ibu online
ISPA Pneumonia dan non- balita
Pneumonia.
5. Tidak semua masyarakat berobat ke Petugas Kesehatan tidak punya hak Melakukan sosialisasi bahaya pneumonia
puskesmas, ada juga yang ke untuk melarang pasien berobat di pada balita
pelayanan kesehatan lain. manapun
Analisis Masalah
Rekomendasi Intervensi
Judul UPGREADING SKLIL TENAGA KESEHATAN UPTD PUSKESMAS DAMAI
Rumusan Masalah Kurangnya pengetahuan tenaga Kesehatan tentang skring MTBS Pneumonia
Penyebab Masalah Tidak ada pelatiihan khusus yang diberikan kepada Nakes tentang Skrining MTBS Pneumonia
Tujuan Peningkatan pelayanan balita sakit di lingkungan UPTD Puskesmas Damai

Rincian Kegiatan - Koordinasi dengan PJ Program terkait kegiatan


- Pembuatan materi pelatihan yang akan sampaikan kepada peserta
- Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat melakukan penyuluhan
- Melakukan pre tes dan post tes kepada peserta sebelum dan setelah kegiatan pelatihan
- Merumuskan alur curiga pneumonia pada balita
- Membuat booklet MTBS Pneumonia UPTD PKM Damai
Tempat Ruang Rapat UPTD Puskesmas Damai
Waktu Oktober 2023- Januari 2024
Indikator Keberhasilan Seluruh petugas Kesehatan di UPTD Puskesmas Damai Mampu dalam mengelola MTBS
Kegiatan Pneumonia
Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai