Anda di halaman 1dari 11

KELAS 10-7

IPS
Tugas Kelompok 3
LM. B INDO DAN SASTRA
OUR MEMBER

SALSABILLA ANGGRAINI DEWI (29)

ARESTA TAUFIQURAHMAN ( 5 )

ANINO PRTAMA ( 4 )

ABIL JANUAR ( 1 )

NAVA RIZKY IRAWAN ( 23 )


PENDAHULUAN

Abdoel Moeis,lahir di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, 3


Juli 1883 sampai meninggal di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni
1959 pada umur 75 tahun, ia adalah seorang sastrawan,
politikus, dan wartawan Indonesia. Beliau beragama Islam
Dia merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah
menjadi anggota Volksraad mewakili organisasi tersebut.
Abdul Muis dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional yang
pertama oleh Presiden RI,Soekarno, pada 30 Agustus 1959.
RIWAYAT
PENDIDIKAN
ABDOEL MOEIS
Abdoel Moeis sempat mengenyam pendidikan di Europees Lagere
School (ELS), dan Stovia (sekolah dokter) Jakarta. Namun, ia
hanya menjalani pendidikan di Stovia selama tiga tahun dan
keluar karena sakit. Setelah itu, Moeis mengikuti magang di
Departemen van Onderwijs en Eredienst, kementerian agama
dan pendidikan yang dipimpin oleh Abendanon. Karena sangat
pandai berbahasa Belanda, ia diangkat menjadi juru ketik di
departemen itu pada tahun 1903. Di kementerian itu, Moeis kerap
menunjukkan sikap patriotiknya kepada para pegawai Belanda.
Hal ini pun mengundang ketidaksukaan mereka hingga Moeis
memilih keluar pada 1905.
RIWAYAT PEKERJAAN
ABDOEL MOEIS
ADOEL MOEIS (BAHASA ARAB: ‫' عبد المعز‬ABD AL-MU'IZ) (3 JULI
1886 – 17 JUNI 1959) ADALAH SEORANG SASTRAWAN,
POLITIKUS, DAN WARTAWAN INDONESIA. DIA MERUPAKAN
PENGURUS BESAR SAREKAT ISLAM DAN PERNAH MENJADI
ANGGOTA VOLKSRAAD MEWAKILI ORGANISASI TERSEBUT.
ABDOEL MOEIS DIKUKUHKAN SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL
YANG PERTAMA OLEH PRESIDEN RI, SOEKARNO, PADA 30
AGUSTUS 1959.
KARYA KARYA YANG
DIHASILKAN OLEH TOKOH :

1950 1959 1928


Permasalahn Abdul Moeis lahir pada tanggal 3 Juni 1883 di
Tokoh Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia adalah putra
Abdoel Moeis Datuk Tumenggung Lareh, Sungai Puar. Seperti
halnya orang Minangkabau, Abdul Muis juga
memiliki jiwa petualang yang tinggi. Sejak masih
remaja, ia sudah berani meninggalkan kampung
halamannya, merantau ke Puiau Jawa. Bahkan,
masa tuanya pun dihabiskannya di perantauan.

Sastrawan yang sekaligus juga pejuang dan wartawan


ini meninggal dunia di Bandung pada tanggal 17 Juni 1959
dalam usia 76 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman
Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia meninggalkan 2 orang istri
dan 13 orang anak
HAL YANG DAPAT DI TELADANI DARI
TOKOH :

1. Mengoreksi karangan-karangan yang masuk ke penerbit untuk


diterbitkan.
2. Membaca karangan-karangan Belanda yang berisi penghinaan
terhadap bangsa Indonesia.
3. Menikahi seorang wartawati Pres Agenschap Hindie Timur.
4. Menulis karangan yang menangkis penghinaan penulis Belanda
terhadap bangsa Indonesia.
5. Memiliki pendidikan ELS dan Stovia di Jakarta dan bekerja di
“Preanger Bode”
SUMBER SUMBER
INFORMASI

Pria asal Bukittinggi, Sumatera Barat ini ditetapkan sebagai


Pahlawan Nasional pada tanggal 30 Agustus 1959.

Penetapan itu dilakukan oleh Presiden Soekarno, sekaligus


menjadikan Abdul Muis sebagai Pahlawan Nasional pertama
Indonesia.
KESIMPULAN

Abdul Muis memiliki peranan penting dalam dunia


politik Sarekat Islam pada masanya, yaitu menjabat
sebagai Wakil Ketua Sarekat Islam Afdeeling
Bandung (1912-1913), Abdul Muis sebagai Wakil
Ketua Central Sarekat Islam (1916) dan Masa Akhir
Kiprah Abdul Muis dalam Sarekat Islam (1927).
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai