Anda di halaman 1dari 21

1

11 15

BAB – VII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
2

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
3

I. SPESIFIKASI TEKNIS

A. SYARAT – SYARAT UMUM


B.
Cakupan pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pekerjaan pembangunan (pekerjaan baru dan/ atau
pekerjaan perbaikan/rehab) prasarana fisik lingkungan pemukiman yang antara lain adalah
pekerjaan Bidang – Arsitektur, yang berpedoman pada :
a. Peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini adalah :
 Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB) tahun 1956
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961
 Peraturan Konstruksi Baja Indonesia
 Peraturan Instalasi Listrik Indonesia
 Peraturan-peraturan Pemerintah setempat menyangkut pekerjaan ini.
b. Jika terdapat ketidak cocokan antara peraturan-peraturan tersebut dalam pasal “3 point
a” dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran, maka harus
dikonsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.

Pasal – A.1
PENETAPAN SITE UKURAN – UKURAN DAN PERSIAPAN

a. Kontraktor harus membuat Gudang Bahan untuk penyimpanan Bahan dan Alat, sesuai
kebutuhan hingga s elesainya pekerjaan.
b. Kontraktor harus menyiapkan kotak P3K di kantor Direksi.
c. Kontraktor harus menyediakan Konsumsi Direksi Pengawas selama masa pelaksanaan
Kegiatan, dan sewaktu-waktu Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kuasa Pengguna
Anggaran meninjau pekerjaan atau tamu yang berkepentingan atas pelaksanaan
pekerjaan.
d. Kontraktor bertanggungjawab atas tepatnya pekerjaan, bentuk, ukuran–ukuran dan
mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pekerjaan.
e. Peil nol (0,00) ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan keinginan pada
waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan dalam Berita Acara Peninjauan
Lapangan.
f. Kontraktor diwajibkan menyediakan air bersih yang memenuhi syarat untuk kontruksi
hingga selesainya pekerjaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Pasal – A.2
PERSIAPAN PEKERJAAN

Setelah diterbitkannya SPK, Kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan


yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur yang ada dan melaporkannya kepada
Direksi Teknik tidak lebih dari 7 (tujuh) hari setelah Penyerahan Lapangan oleh Pengguna
Anggaran kepada Kontraktor. Berdasarakan hasil survey tersebut Direksi Teknik akan
melakukan peninjauan kembali rancangan pekerjaan yang akan dilaksanakan secara lengkap,
yang memperhitungkan informasi paling baru mengenai kondisi fisik dan struktur dari pekerjaan
yang ada. Peninjauan kembali tersebut dapat mengakibatkan dikeluarkannya revisi cakupan
kuantitas untuk setiap mata pembayaran yang ada dalam kontrak kepada Kontraktor melalui
“Change Order”. Revisi perkiraan kuantitas tidak akan merubah nilai kontrak yang ada.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
4

PERMULAAN PEKERJAAN

a. Selambat - lambatnya dalam waktu dua minggu (14 hari) terhitung sejak menerima
Dokumen Pengadaan, maka Penyedia jasa harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan.
b. Apabila ketentuan tersebut diatas tidak dipenuhi, maka Penyedia Jasa dianggap tidak siap
melaksanakan pekerjaan dan selanjutnya paket pekerjaan dimaksud ditarik kembali dan
diberikan kepada Calon Penyedia Jasa lain yang belum mendapat pekerjaan dari
Pemerintah Kecamatan Semarang Barat.

Pasal – A.3
KONTRAK – SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

Lampiran – Lampiran :
1. Surat Penawaran beserta lampirannya
2. Dokumen Pengadaan (RKS)
3. Gambar Kerja
4. Berita Acara Penjelasan Dokumen (Aanwijzing)
5. Surat Penunjukan Penyedia barang/jasa (SPPBJ)
6. Surat Penetapan Penyedia barang/jasa
7. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
8. Berita Acara Hasil Pelelangan
9. Berita Acara Evaluasi Penawaran
10. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran
11. Dokumen Isian Kualifikasi.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
5

C. PENGGUNAAN SYARAT – SYARAT DAN TEKNIS

Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis ini adalah :


a. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan Gambar Kerja,
maka yang berlaku adalah ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) dengan persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Jika ada perbedaan pada gambar-gambar atau ukuran-ukuran maka gambar dalam
skala besar yang harus diikuti, atau ada kemungkinan lain suatu pengecualian dengan
Persetujuan Direksi.
c. Gambar Detail dan gambar penjelasan lainnya yang memungkinkan diperlukan pada
pelaksanaan pekerjaan ini harus dibuat oleh Kontraktor.
d. Untuk hal-hal yang menyangkut masalah Teknis yang belum jelas, Kontraktor diwajibkan
berkonsultasi dengan pihak Direksi dan tidak diperkenankan mengambil keputusan tanpa
persetujuan Direksi.

B–1
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
a. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan Pembersihan/-Mengupas
Lapisan tanah permukaan, meliputi segala macam tumbuhan dan tanaman, sampahdan
bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan.
b. Untuktanahbekasgalianpondasidapatdigunakanpadatimbunankembali.
c. Pekerjaan Uruganmeliputi :
 Urugan tanah dibawah Lantai setebal ± 60 CM
 Urugan pasir dibawah Lantai setebal ± 25 CM atau disesuaikan Gambar Kerja
sesuai timbunan dari ketinggian rencana Peil Nol dari Bangunan.
 Urugan tanah untuk halaman setebal ± 50 cm
 Urugansirtuuntukjalan/halaman±10cm
d. Bahan dasar urugan pasir dari sungai/ kali yang sudah bersih dan bebas dari zat organic
lainnya dan lumpur.
e. Pekerjaan pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi lapis maksimum 20
CM, dengan menggunakan mesin Soil Compactor (mesin stamper atau alat sederhana
yang disetujui oleh Pengawas) dan dibantu dengan air pada saat pemadatan.

B–2
PEKERJAAN GALIAN PONDASI
a. Pekerjaan Galian Pondasi harus mengikuti kedalaman yang sesuai dengan Gambar.
b. Sebelum pekerjaan galian dimulai, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan AS
Galian, letak bangunan dengan bangunan sekitarnya, Siku bangunan dan lain-lain
bersama-sama dengan Pengawas Lapangan dan Konsultan Perencana.

B–3
PEKERJAAN PASANGAN PONDASI
a. Sebelum pemasangan Pondasi, Kontraktor harus mengecek ulang posisi
Bouwplank/patok tetap, Kontraktor juga mengontrol - menimbang dengan alat sederhana
seperti benang (dan selang+air) dan control Siku dengan alat sederhana dari mistar
segitiga yang dibuat dengan komposisi (100x80x60) CM.
b. Kontraktor harus betul- etul memperhatikan siku bangunan dan harus disetujui oleh
Direksi.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
6

c. Sebelum memasang Batu Kosong, Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan


Pengawas/Direksi tentang benarnya kedalaman/lebar galian pondasi sesuai gambar.
d. Batu Gunung/Kali yang akan digunakan harus dibersihkan dari kotoran tanah dan
Lumpur sebelum digunakan/dipasang.
e. Batu Gunung/Kali yang diizinkan untuk digunakan dengan ukuran maximum 15-25 CM.
f. Apabila menggunakan batu kali/sungai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
dipecahkan agar permukaan batu tersebut tidak licin.

B–4
PEKERJAAN BETON
1. Material Bahan Beton
a. Semen
Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merkd an Mutu yang baik atas
persetujuan Direksi, ditetapkan harus memakai produk Lokal (Ex.Tonasa) atau yang
setara.
Kemudian Semen yang tidak boleh digunakan adalah :
 Semen yang telah mengeras sebahagian maupun seluruhnya
 Kantong Zaknya telah sobek
 Semen yang tertumpah
 Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam
 Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari.
Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
bebas dari kelembaban lantai dan percikan air.
b. Pasir Beton
 Pasir Urugan dan Pasir Pasangan yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik
serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran dan bahan Organis
lainnya.
 Pasir berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat-alat pemecah
batu.
 Pasir untuk campuran Beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih dari lumpur serta
bahan organis lainnya.
 Pasir harus terhindar dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir halus bersifat kekal,
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
 Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering).
 Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus
memenuhi syarat-syarat PBI 71 Bab. 3.3

c. Krikil/Batu Pecah Beton


 Krikil dapat berupa krikil alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari pemecahan
batu.
 Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari
bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.
 Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971
Bab 3.
 Krikil harus disimpan diatas permukaan besih dan keras serta dihindarkan terjadinya
pengotoran serta tercampur adukan.
 Bahan untuk batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harus sesuai dengan PUBB
1977 NI-3.
 Batu gunung/kali yang digunakan berukuran sesuai standar kebutuhan untuk
Pondasi dan untuk pasangan batu kosong bawah pondasi harus berstruktur cukup
kuat awet serta tidak keropos.
 Krikil/Batu Pecah beton, sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih.
Penumpukan bahan krikil/batu pecah beton harus dipisahkan dengan material lain.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
7

d. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung
minyak, asam, garam, alcohol atau bahan lain yang dapat merusak beton.
e. Takaran Material Beton
 Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya
menggunakan skop/diperkirakan saja. Takaran yang diperbolehkan adalah
ukuran dan bahan yang sama, antara lain seperti : ember, drum plastic atau
tong dari kayu dengan standar yang telah ditentukan yakni dengan ukuran
K.175 atau K.225.
 Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab.4.7 termasuk slump test
maupun compression test. Bilamana beton tidak memenuhi slump test maka
seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus dibuang keluar site oleh
Kontraktor.
 Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI 1971 untuk
perbaikan beton yang harus dilakukan. Mutu beton harus K.225 pemboran
harus membuat mixed design untuk ditujukan dan disetujui Direksi sebelum
mulai dengan pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan
agregat.

f. Besi Beton
 Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan
kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu Baja dengan mutu U-24 sesuai PBI
1971.
 Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-
cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat dan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
 Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan
petunjuk gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII) memenuhi batas toleransi
minimal seperti yang dipersyaratkan PBI 1971.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi dan
Biaya menjadi tanggungan Kontraktor.
 Batang Baja/Besi Beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk.
Harus disimpan terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka
untuk jangka waktu panjang.
 Besi Beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas dari cacat seperti
retak, bengkok-bengkok dan lain-lain sebagainya serta harus berpenampang
bulat & memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

2. Pekerjaan Pembesian Beton

a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja
dan diukur dengan mm (melimeter )untuk besaran diameternya ditetapkan
berdasarkan Alat ukur SIGMA.
b. Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat
selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam PBI 1971.
c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi tersebut.
d. Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan
standar PBI 1971 adalah minimal 2,5 CM antara besi.
e. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI1
971
f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam waktu 1x24 jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
8

3. Jenis dan Mutu Beton


a. Beton Bertulang K175, digunakan pada beton praktis seperti, Kolom praktis,
Ring- balk, kuda-kuda beton dan Plat atap, plat strip dan Beton K225,
digunakan untuk Pondasi Poer Plat, Kolom Utama,Sloef, Balok Lantai, Plat
Lantai dan Tangga.
b. Beton tidak bertulang 1Pc:3Ps:5Kr, digunakan untuk lantai kerja Poer Plat,
Rabat beton bawah overstek keliling bangunan.
c. Mutu beton yang digunakan adalah sesuai dipersyaratkan dengan standar
komposisi bahan.

4. Pengecoran dan Perawatan Beton

a. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan Kapasitas diatas 250 L lebih
disukai molem yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan
pengaduk berdasarkan volume, maka Kontraktor harus menghitung perbandingan
material dalam volume dengan membagi berat tiap bahan oleh obsorpsiair dan
kadar kelembaban.
b. Angker Untuk Dinding
Semua sambungan vertikalan atara kolom beton dengan tembok harus dilengkapi
dengan batang-batang baja dia. 10 mm panjang 25 Cm ditekuk pada satu
ujungnya dan dimasukkan kedalam beton, yang lainnya dibiarkan berupa stok
panjang 25 CM
Untuk penyambungan dengan dinding, Angker-angker tersebut dipasang pada jarak
50–150 CM diatas sloef pondasi atau plat.
c. Lubang-lubang serta Klos Kayu dan lain-lain
Kontraktor harus menentukan tempat serta membuat lobang-lobang, klos-klos kayu,
angker-angker dan sebagaimana yang diperlukan untuk jalan pipa, pemasangan
alat- alat penyambung dan sebagainya. Apabila kemudian ternyata tempatnya tidak
sesuai maka harus dipindahkan sesuai dengan petunjuk Direksi dan perlengkapan
lainnya harus dilakukan agar dicapai tujuan yang disyaratkan.
d. Toleransi
1) Toleransi untuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 CM dengan
syarat toleransi ini tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian –0,3 dan +0,5 CM
2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 CM untuk penempatan bagian-bagian dan antara
0,00 dan 0,2 CM untuk ukuran-ukuran bagian.
Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 CM
penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus dalam batas 1 % tetapi
toleransi ini tidak boleh komulatif.
e Pemberitahuan sebelum pengecoran
Sebelum pengecoran beton untuk bagian-bagian yang penting Kontraktor
diwajibkan memberitahukan Direksi serta mendapatkan perstujuan.
Apabila ha lini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui
oleh Direksi, maka Kontraktor diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor
dengan biaya sendiri.
f. Pengangkutan dan pengecoran beton
Beton harus diangkut dengan menghindari terjadinya penguraian dari komponen-
komponennya serta tidak diperkenangkan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2M
kecuali disetujui Direksi.
Pada kolom yang panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada bekesting
dalam menghindari hal tersebut.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
9

Semua kotoran dan lain-lain harus dibersihkan sebelum pengecoran dimulai.


Permukaan bekesting yang menghadap beton harus dibasahi dengan air bersih
segera sebelum pengecoran.
Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras,
lunak dan sebagainya.

g. Pengecoran beton
Pengecoran Beton dalam bekesting harus diselesaikan sebelum beton mengeras,
yaitu sebelum 30 menit pada keadaan normal.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, dan
pemberhentian pengecoran tidak dibenarkan tanpa persetujuan Direksi.
Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan
didalam PBI 1997. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan kecuali
apabila Kontraktor telah mengadakan persiapan- persiapan untuk itu serta disetujui
oleh Direksi.

5. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan
mempu- nyai frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang
boleh dipadatkan lebihdari 20 detik, kecuali disarankan oleh Direksi.
Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung maupun
melalui penulangan.
Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI 1971.

6. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan
sampa beton tersebut mengeras secara wajar dan menghidarkan pengeringan yang
terlalu cepat dengan cara sebagai berikut :
a. Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara
teratur sampai dibongkar.
b. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2 (dua)
minggu setelah pengecoran.
c. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan
memberi penutup yang basah.
d. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton
yang menurut Direksi belum cukup mengeras.

7. Pembongkaran Bekisting
a. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting sebelum mencapai kekuatan sesuai
PBI 1977 Bab 5 ayat 8 (hal51).
b. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton
mendapat tekanan melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk
membongkarnya untuk jangka waktu selama keadaan itu berlangsung.
c. Harus ditekankan bahwa tanggungjawab terhadap keamanan beton sepenuhnya
pada Kontraktor serta harus memenuhi peraturan mengenai pembongkaran
bekisting pada PBI 1971.
d. Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting
bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan
Direksi, tetapi hal ini tidak mengurangi tanggungjawab atas hal tersebut.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
10

e. Pembongkaran bekisting/mall beton dapat dibongkar setelah berumur 3 (tiga)


minggu, kecuali beton praktis, bila dianggap perlu dapat dibongkar setelah berumur
3–7 hari dengan persetujuan Direksi.

B–5
PEKERJAAN DINDING

Pasangan Tembok
a. Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50x100x200 MM yang
berkualitas baik, terbakar matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-
pecah melebihi 5%, mempunyai kekuatan tekan 60–80K g/CM
b. Pasangan trasram dengan campuran 1Pc:3Ps, digunakan untuk kaki tembok mu- lai dari
pasangan diatas sloef beton sampai 20 CM diatas permukaan lantai dan semua
pasangan batu bata yang berhubungan langsung dengan tanah.
c. Pasangan tembok adukan 1Pc:5Ps, digunakan untuk pasangan tembok yang tidak
termasuk pada point “2” tersebut diatas.
d. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan pemasangan.
e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan
dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm
diatas pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh digunakan.
f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk tegak,
kecuali jika ditentukan lain.
g. Setiap pasangan seluas 9 m 2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom prak- tis
berukuran 12x12cm; demikian juga halnya dengan pertemuan antara pasangan atau
pada dinding yang berdiri bebas.

B–6
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

1. Plesteran adukan 1Pc:3Ps, digunakan untuk :


a. Tembok trasram pada point “2” pasal 9 diatas.
b. Sloef luar, Kolom dan Balok beton yang nampak dan muncul.
c. Atap plat beton, Lesplank beton dan Sunscreen.
d. Pondasi yang muncul diatas permukaan tanah
2. Plester anadukan 1Pc:5Ps, digunakan untuk seluruh pasangan tembok termasuk
kolom dan balok beton yang rata dengan tembok/dinding.
3. Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteranter lebih dahulu diadakan penyiraman
sampai jenuh pada daerah yang akan diplester.
4. Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok bagian dalam
dengan campuran : 1Pc : 8Pc putih atau A Plus. Diaci dan digosok hingga
permukaannya licin dan rata, untuk tembok bagian luar diaci dengan adonan Portland
Cemen.

B–7
PEKERJAAN KOSEN PINTU/ JENDELA DAN KACA

1. Lingkup pekerjaan:
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
11

 Pekerjaan pembuatan kosen Aluminium meliputi seluruh detail yang dinyatakan


dalam gambar.

2. Bahan-bahan:
 Bahan kosen dari Aluminium berkualitas baik (KW 1).
 Ukuran kosen sesuai dengan gambar rencana.
 Mutu dan ualitias Aluminium yang dipakai sesuai persyaratan dalam SNI, lurus, siku
dan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak maupun cacat lainnya.

3. Pelaksanaan :
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana wajib meneliti gambar rencana.
 Sambungan Aluminium harus kuat sesuai dengan detail sambungan yang ada pada
gambar rencana.
 Kosen Aluminium harus siku serta sambungan-sambungan harus rapat.
 Kontraktor harus meneliti perletakan dan bukaan-bukaan pintu/jendela pada gambar
kerja sebelum melaksanakan pekerjaan baik perakitan, pengadaan maupun
pemasangan kosen tersebut dan bila terdapat kelainan/ kesalahan seperti
perletakan, bukaan serta ukuran-ukuran segera dikonsultasikan dengan
Direksi/Pengawas Lapangan.
Atas kelalaian Kontraktor maka kontraktor diwajibkan memperbaiki atau mengganti
sesuai dengan gambar kerja atau kebutuhan.
 Pemasangan kosen harus siku baik Horizontal maupun Vertikal dengan memakai
alat Waterpass dan Benang serta harus dikontrol dengan dinding untuk
mendapatkan hasil yang rata setelah dinding diplester.
 Semua pengujian kosen harus dipastikan kokoh sebelum pekerjaan selesai.

4. Macam Pekerjaan.
Konstruksi dan macam-macam pekerjaan lainnya menggunakan jenis Aluminium seperti
dibawah ini.
a. Semua kosen-kosen yang ditentukan dalam gambar
b. Daun pintu Kaca
c. Bingkai jendela kaca
d. Semua ukuran yang terdapat dalam gambar kerja adalah ukuran jadi.

5. Pekerjaan Kaca
 Kaca Reflektif warna biru tebal 5MM digunakan semua pemakaian kaca pintu dan
jendela bagian luar.
 Kaca Bening tebal 5MM digunakan untuk pemakaian kaca pintu dan jendela bagian
dalam.
 Kaca Buram tebal 5MM digunakan untuk kaca pintu Kamar Mandi dan Pintu Shap.
Kaca-kaca tersebut tidak boleh ada retak dan cacat dengan ukuran seperti tertera
pada gambar, dipasang pada rangka yang telah siap, ukuran dan bentuk seperti
pada gambar kerja.

B–8
PEKERJAAN RANGKA KUDA - KUDA, GORDING DAN LESPLANK
1. Pekerjaan Rangka Kuda-kuda dan Gording
a. Jenis pekerjaan rangka kuda-kuda menggunakan Kayu KOME A dengan rincian
pemakaian ukuran sebagai berikut :
Kuda- 6 C
Balokn
ku 6 / C M
ok
Gordin
da 5 /1 C M
g 1
/2 M
2
1
Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
0
Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
12

 Jepitan-jepitan 5/7 CM
 Skoor angin 5/7CM
 Lesplank papan bayam 2x2,5/30 CM (susun)
b. Pasangan kuda-kuda dan gording harus vertikal dan horizontal serta sesuai
kemiringan yang telah ditetapkan dalam gambar kerja.

2. Cara Pelaksanaan :
 Penyambungan balok-balok sesuai dengan persyaratan teknis tentang kayu dit-
ambah dengan menggunakan bout/mur dan beugel.
 Besi plat untuk beugel yang digunakan pada kuda-kuda menggunakan besi
Ketebalan minimal 3MM dan lebar secukupnya, bout/mur yang digunakan diameter
12MM (sesuai gambar kerja)
 Pasangan gording setelah kuda-kuda dan skor angin serta konsol-konsol telah
terpasang
 Untuk menjaga kestabilan, maka gording harus memakai klos pada bagian bawah
dan diikat dengan paku pada kaki kuda-kuda.
 Jarak gording sesuai ukuran dalam gambar detail (jenis atap yang digunakan).
 Pasangan gording harus rata sesuai dengan rencana kemiringan atap.

B–9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP,TALANG DAN NOK

1. Bahan Penutup Atap; Spandex (KW1) yang mempunyai permukaan rata dan halus dan
berkualitas baik, sistim pemasangannya bedasarkan gambar kerja dan petunjuk dari
pabrik Spandex tersebut.
2. Bubungan atap digunakan dari jenis Plat Aluminium.
3. Talang atap atau jurai dalam menggunakan landasan papan 2X2/25 jenis Papan kelas I
Bayam dengan pelapis Seng Plat Aluminium dibentuk sedemikian rupa sehingga air
yang tumpah tidak mudah keluar dari jalur talang.
4. Sedapat mungkin tidak melakukan penyambungan pada setiap lajurnya.
5. Sistim pemasangan :
 Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek/
ditimbang (elevasi) rata dan tidak bergelombang pada permukaan.
 Sambungan antara atap yang saling bersinggungan harus sesuai dengan petunjuk
Teknis pemasangan jenis atap yang digunakan.
6. Pekerjaan atap dianggap selesai apabila semua bekas-bekas guntingan telah
dibersihkan.

B – 10
PEKERJAAN PLAFOND

1. Rangka plafon dari bahan Kayu Kelas II (Meranti) berkualitas baik (lurus, tidak bermata,
berlubang serta cukup tua) dan ukuran kayu 4/6 CM dan 3/5 CM untuk balok bagi, pada
daerah tertentu menggunakan 5/7 CM (bila diperlukan).
2. Plafond / langit-langit dari bahan :
 Kalsiboard tebal 3.5 MM, berkualitas baik, ukuran rangka 0,6X1.20 M digunakan
untuk seluruh plafond lantai satu dan plafond luar untuk lantai dua sebagimana
telah ditetapkan dalam gambar kerja.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
13

 Gypsun board tebal 9 MM, berkualitas baik, ukuran rangka 0.6X1.20 M digunakan
untuk Ruang rapat dan Musallah
3. Cara pelaksanaan :
 Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan
menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang digunakan.
 Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu kayu tersebut dipersiapkan dan
bagian bawahnya harus diserut halus, kemdian diresidu pada seluruh permukaan
rangka.
 Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian
tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus
diperhatikan dengan menggantungkan pada gording dan kuda-kuda atau pada stek
besi bila pemasangan plafond dibawah plat beton.
 Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.
 Sisi plafond dengan dinding, kolom dan lesplank digunakan penutup dari bahan
kayu les profil ukuran 4/4 CM, dipasang dengan rapih dans ambungan harus rapat.
 Sisi plafond & tembok bagn dalam menggunakan les profil Gypsum 15/15 cm.

B – 11
PEKERJAAN LANTAI
Lingkup pekerjaan ini adalah permukaan lantai seluruh bangunan sebagai-mana yang
dinyatakan dalam gambar kerja.
1. Bahan lantai dan dinding lainnya menggunakan Tegel Kramik yang berkualitas baik,
siku, rata serta tidak pecah dan warna ditentukan kemudian.
2. Lantai ruang kerja dan Ruang Rapat mengunakan tegel Kramik 50X50 CM berwarna.
3. Lantai luar, Teras menggunakanTegel Kramik 40x40 permukaan kasar
4. Tangga menggunakanTegel Kramik Anti Slip 30x60 CM
5. Lantai KM/WC menggunakan tegel kramik 20X20 CM
6. Dinding KM/WC dan Kas menggunakan tegel kramik 20X25 CM setinggi 2 M.
7. Plint lantai menggunakan tegel kramik 10X50 CM dipasang pada pertemuan antara
lantai dan dinding tembok.
8. Untuk pemasangan lantai kramik baru menggunakan alas kramik (screed) dari
campuran 1Pc:5Ps tebal 3 CM setelah pasir urug dipadatkan.
9. Nat tegel kramik yang diizinkan adalah 1MM harus rata dan lurus dan pemasangannya
harus dileveling dengan memakai waterpass.
10. SemuakramikyangdigunakanadalahproduksidalamNegeriyangsekualitasdengan
produksi ASIAatau INA(KW1).
11. Cara pemasangan tegel kramik :
a. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan
yang baik terutama pemadatan pasir urug yang menggunakan mesin stamper
dengan baik. Permukaan yang akan dipasang kramik harus bersih, cukup kering
dan rata air dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, baik control rencana
peil lantai yang di- inginkan maupun leveling.
b. Tentukan patokan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai
yang telah direncanakan.
c. Sebelum tegel kramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air.
d. Setiap jalur pemasangan kramik sebaiknya ditarik benang dan rata air.
e. Adukan semen kental untuk permukaan dasar kramik harus penuh dan rata.
f. Perbandingan adukan yang dianjurkan untuk lantai 1Pc:3Ps dengan ketebalan rata-
rata 0,5–1,5 CM diatas lantai.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
14

g. Adukan pengisi Nat dari semen tegel special hingga terisi penuh dan dioles dengan
jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus agar permukaan
menjadi mulus dan mengkilap.
h. Pemasangan semen nat,dilaksanakan paling cepat 24 jam setelah pemasangan
kramik lantai.
i. Pemotongan tegel kramik sedapat mungkin dihindari, bila terpaksa harus dipotong,
maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran tegel. Pemotongan harus
dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.
j. Penggunaan Tegel Kramik dari setiap unit bangunan berdasarkan RAB dan Gambar
k. Apabila mutu dan cara pemasangan tegel kramik tersebut tidak memenuhi mutu
standar atau contoh yang telah disepakati, maka Direksi/Pengawaswajib melakukan
Perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana Kontraktor dilapangan.

B – 12
PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR
A. Sanitair
1. KM/WC menggunakan Closet Duduk dan Closet Jongkok yang berkualitas baik
setara dengan Merk KIA/Amerikan Standar, Kran-kran air kamar mandi
menggunakan Stain- less Steel lengkap dengan floordrain/pembuangan pada sisi
dalam. Kemudian pada sisi luar dibungkus dengan pasangan batu bata, sesuai
gambar detail.
2. Nat sambungan kramik baik vertical maupun horizontal memakai ukuran serapat
mung kin sekitar 2 MM agar member kesan bersih.
3. Washtafel,Urinoir dan tempat sabun, yang berkualitas baik setara dengan Merk Toto
atau KIA/AmerikanStandar warna ditentukan kemudian dan sistim pemasangannya
berdasarkan gambar detail dan petunjuk teknis pemasangan dari pabrik.
4. Septiktank memakai bahan pasangan batu bata, yang diplester licin dengan
campuran kedap air dan menggunakan perembesan/peresapan sesuai penjelasan
pada gambar detail.
5. Beerfut menggunakan bahan Gorong-gorong beton, bentuk dan ukuran sesuai
gambar.
6. Saluran keliling bangunan yang dilengkapi bak control dengan menggunakan bahan
dari pasangan batu bata campuran 1Pc : 3Ps yang diplester licin, bentuk dan
ukurannya sesuai gambar kerja.
Jika dibutuhkan penutup saluran, maka digunakan plat beton cor dengan campuran
1Pc:2Ps:3Kr. Tebal 10 CM ketinggian peil disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Instalasi air terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut:


1. Air Bersih
a. Semua Instalasi air bersih maupun sambungan-sambungannya menggunakan
Pipa PVC yang berkualitas AW, dan setara dengan produksi Maspion atau
Wavin.
b. Pipa PVC diameter ½“ untuk daerah KM/WC dan tertanam, Untukpipa PVC
diameter ¾” dan 1“ digunakan pada pipa distribusi dan suplay air bersih.
c. Sedangkan untuk pembuangan washtafel, dan air kotor cair menggunakan pipa
PVC diameter2” dengan sistim sambunganLem.
d. Penggunaan lem pada sambungan pipa PVC memakai bahan EX Jepang
dalam kaleng.

2. Air Kotor/Air Buangan


Instalasi air kotor terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu air Padat da nair buangan cair
dengan uraian sebagai berikut:

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
15

a. Instalasiairkotorpadat
 Instalasi air kotor padat menggunakan pipa PVC diameter 4” dengan
standar ketebalan “D” dan sambungan menggunakan ketebalan “AW”.
 Penggunaan lem pada sambungan, pemasangannya seperti uraian pada
pipa air Bersih (point1).
b. Instalasi air kotor cair
 Instalasi untuk KM/WC baik vertical maupun horizontal menggunakan pipa
PVC diameter 2.5” dengan standar ketebalan “D” dan sambungan
menggunakan ketebalan “AW”.
3. Seluruh instalasi tersebut diatas harus ditempatkan pada jalur yang telah ditetapkan
(Shap) dan memperhatikan kemiringan serta arah buangan air tersebut sesuai
petunjuk Direksi/Pengawas.

B – 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela,
selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.
2. Persyaratan Bahan
a. Engsel-engsel dari Kuningan H–777, POMEL 4” atau 5”
b. Kunci pintu dipasang merek Yale, Union 2 (dua) slag (dua kali putar) atau yang
setara.
c. Grendel (sloot), tarikan jendela dan hak angin berkwalitas baik.
d. Grensel panjang merek alpha atau setara
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slag yang berkwalitas baik.
b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan
dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke
pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan
dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan
menempel kuat ke-kayu yang dipasang.
c. Untuk alat-alat tersebut diatas, sebelum dipasang Kontraktor wajib memperlihatkan
contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Konsultan pengawas.
d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Konsultan pengawas berhak untuk menyuruh bongkar kembali
dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.
e. Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela. Pasangan
harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut ke
daun jendela harus menggunakan mur.
f. Grendel panjang dipasang pada daun pintu buka dua (dua lembar daun pintu pada
satu pintu.

B – 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Umum
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan, baik dalam
spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana bahan-bahan dan
peralatan yg dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka merupakan kewajiban pemborong untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal
ini tanpa ada ketentuan tambahan biaya.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
16

2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
b. Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah:
 Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya.
 Pentanahan/Grounding.
 Pengadaan dan Pemasangan kabel- kabel serta instalasi yang ter-tanam
dalam tembok, plat beton, plafond dan lain-lain.
 Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar.
c. Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala.

3. Jenis Bahan
a. Panel tegangan rendah
1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti
peraturan IEC dan PUIL.
2) Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di
Zinchromat diduco 2 kali dengan cat bakar, warna abu-abu, pintu dari Panel
tersebut harus dilengkapi dengan Master Key.
3) Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen-komponen harus diatur
Sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan
penyambungan komponen-komponen yang dimaksud dapat dengan mudah
dillaksanakan tanpa mengganggu komponen yang lainnya.
4) Setiap Panel harus mempunyai 5 (lima) Busbar Copper yang terdiri dari 3 (tiga)
Busbar Phase K-S-T1 (satu) Busbar Netral dan 1(satu) Busbar Grounding.
Besarnya Busbar harus diperhitungkan besar arus yang akan mengalir dalam
Busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu lebih dari 65 derajat Celcius. Setiap
Busbar Copper harus diberi warna sesuai peraturan dari pihak PLN.
5) Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus sesuai
dengan gambar.
b. Kabel-kabel
- Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal
0,6 KA dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang
diizinkan.
- Pada perinsipnya, kabel - kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM
dan NYA untuk kabel penerangan.
- Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuanterlebihdahulupadaDireksi.
- Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM.
c. Sakelar dan Stop kontak
 Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah type
pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding
sesuai gambar.
 Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10A dan mengikuti
Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1(satu) Phase (inbow),
mempunyai rating 15A.
 Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) hrs mempunyai rating minimal 15 A.
 Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 CM dari permukaan
lantai.
d. Grouding
 Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC=Bare Copper
Condector).
 Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk (incoming feeder).

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
17

 Electrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized dengan


diameter minimal 1”. Diujung pipa tsb dipasang Copper Rod sepanjang 0,5 M.
Electrode Pentanahan dipantek kedalam tanah, minimal sedalam 6 M atau sam-
pai menyentuh permukaan air tanah.

4. Persyaratan Teknis Pemasangan


a. Panel-panel
 Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya
dan rata secara horizontal.
 Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari
Karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
 Panelharusdi-tanah-kan.
b. Kabel-kabel
 Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang
jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.
 SetiapKabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi phasenya dengan PUIL.
 Kabel Daya yang dipasang harus diKlem dan disusun dengan rapih
 Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya penyambungan, kecauli pada
kabel penerangan.
 Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus
dibuatkan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali penampang
kabel.
c. Lampu-lampu penerangan
 Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond
dan artistic serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
 Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rangka plafond.
 Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.
d. Pentanahan
 Semua bagian dari sistim listrik harus ditanahkan.
 Elektroda pentanahan harus ditanam dengan kedalaman sesuai standar.
 Tahanan pentanahan maksimum adalah 2O hm.
e. Pengujian
 Sebelum semua peralatan utama dari sistim listrik itu dipasang, terlebih dahulu
harus diadakan pengujian secara individual.
 Peralatan tersebut dapat dipasang setelah dilengkapi dengan Sertifikat
Pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta Instansi
lain yang berwenang untuk itu.
 Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa system tersebut berfungsi
dengan baik.

B – 15
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Ketentuan Umum
a. Sebelum memulai pekerjaan, bidang-bidang yang akan dilapisi/dicat terlebih dahulu
disiapkan dengan baik.
Bidang harus mempunyai permukaan yang rata dan lurus atau mempunyai kemiringan
sesuai dengan gambar rencana, bebas dari segala macam kotoran, tidak retak atau
pecah dan tidak lembab.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
18

b. Pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah bagian tersebut diperiksa oleh
Pengawas dan diizinkan pelaksanaannya.
c. Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh Pengawas.
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui dan dalam
keadaan baru, dikemas dalam kaleng-kaleng yang masih disegel serta tidak pecah
atau bocor.
d. Pelaksana harus memberikan jaminan tertulis bahwa hasil pekerjaan pengecatan
tidak menggelembung, mengelupas dan cacat-cacat lainnya selama 2 tahun sesudah
penyerahan pekerjaan.
2. Pengecatan Kayu
a. Semua sambungan-sambungan kayu, penampang ujung balok bagian yang akan
melekat pada tembok, harus dicat meni dengan kualitas setara dengan produksi
Glotex.
b. Cat kayu mengkilat digunakan merk Glotex., Avian atau berkualitas setara dan
sebelumnya harus menggunakan cat Dasar, Palmur dan Dempul. Tatalaksana
pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk dari Pabrik.
c. Bagian - bagian yang akan dicat Kayu adalah:
 List-list profil kayu plafon
 Lesplank papan, konsol-konsol dan segala pekerjaan yang nampak.
 Realing tangga
d. Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2(dua) kali jalan, kemudian diplamur dan di
ampelas lagi sampai rata sehingga lubang-lubang serat kayu sudah tertutup.
Pengecatan akhir dilakukan minimal 3(tiga) kali dengan selang waktu minimal
6(enam) jam sampai didapat permukaan tanpa cacat.
3. Pengecatan Tembok dan Plafond
a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat berkualitas setara dengan
produksi Mowilex, Dulux (Ex.Indonesia) dan tatalaksana pengecatan harus
mengikuti patent atau petunjuk Pabrik.
b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamur dengan plamur tembok
kemudian diamplas hingga halus, selanjutnya dilakukan pengecatan.
c. Bagian yang akan dicat tembok adalah:
 Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah diaci dengan rata.
 Seluruh plafond kalsiboard maupun Gypsum board dan lesnya
 Seluruh permukaan beton yang nampak (kolom, balok, sunscreen, bagian
bawah plat lantai, ringbalk) dan lain-lain
d. Pengecatan 2 atau 3 kali sampai merata, warna yang digunakan harus disetujui oleh
Direksi atau Pengawas Lapangan.

B – 16
PEKERJAAN LAIN – LAIN DAN PEMBERSIHAN

1. Setelah pelaksanaan pembangunan selesai dikerjakan, maka Kontraktor harus


membersihkan semua kotoran/ sisa-sisa material akibat pelaksanaan kegiatan.
2. Memperbaiki kembali semua kerusakan-kerusakan, baik jalanan, maupun fasilitas lainnya
akibat pekerjaan ini.
3. Dalam masa Pemeliharaan, pembersihan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai
Serah Terima Kedua.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
19

B – 17
KETENTUAN TAMBAHAN

1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan Administrasi, Pemeriksaan
Bahan dan Mutu Pelaksanaan serta Ketentuan Lain dari pemeriksaan yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi dan
ditaati.
2. Semua bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi dengan terlebih
dahulu menunjukkan contohnya atau menggunakan Surat Keterangan Persetujuan
terutama bahan-bahan Produksi Industri yang mempunyai banyak jenis Merk.
3. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan yang keliru, menjadi tanggungjawab Kontraktor.

II. GAMBAR (Terlampir)

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
20

C. LAIN – LAIN

a. Papan nama proyek lengkap dengan tulisan


b. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dijelaskan didalam Aanwijzing dari atau akan
diberikan petunujuk oleh Direksi Teknik.
c. Apabila jenis pekerjaan yang telah tercantum didalam contoh daftar RAB ternyata terdapat
kekurangan, maka kekurangannya tersebut dapat ditambahkan menurut pos-posnya
masing-masing dengan cara menambah huruf alphabet pada nomor terakhir dari pos yang
bersangkutan, misalnya: pos persiapan nomor terakhir 4, maka penambahannya bukan
nomor 5 tetapi nomor 4a, 4b, 4c dan seterusnya.
d. Contoh RAB yang diberikan, Volume Mengikat.

D. P E N U T U P

1. Dalam rangka serah terima pekerjaan, akan diadakan peninjauan bersama – sama
kelapangan. Serah terima pekerjaan dilaksanakan untuk memastikan bahwa semua
pekerjaan telah selesai dilaksanakan dengan baik oelh Kontraktor dan memenuhi syarat,
2. Jika dalam proses serah terima pekerjaan masih terdapat bagian pekerjaan yang belum
baik/ lengkap maka adalah merupakan kewajiban Kontraktor untuk memperbaiki dengan
biaya dan tanggungan Kontakror.
3. Pada saat serah terima pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
 Dokumen – dokumen sesuai yang disyaratkan (Berita Acara, Dokumentasi/ Foto : 0 %,
50 %, dan 100 %, Laporan Harian dan Mingguan, dll.).
4. Sehubungan dengan persyaratan – persyaratan dan ketentuan tersebut di atas, maka
kontraktor diwajibkan untuk mempelajari dan memahami termasuk gambar/ bestek, daftar
kuantitas barang serta dokumen lainnya agar dapat memberikan penawaran yang baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.

Lampiran dan gambar – gambar yang termasuk lingkup pekerjaan ini tetapi belum masuk dalam
uraian ini adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini, dan harus diikuti/
dilakasanakan oleh Kontraktor sebagai bagian dari penawarannya, agar diperoleh penyelesaian
pekerjaan yang baik dan memenuhi persyaratan.

Semarang, Februari 2019

Ditetapkan oleh : Dibuat oleh :


Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pejabat Pengadaan Kecamatan Semarang Barat,
Kecamatan Semarang Barat, T. A. 2019 Tahun Anggaran – 2019

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023
21

................................................... ....................................................
NIP. 196 . NIP. 197..........................................

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Administrasi dan dokumentasi 1,00 ls

: PEKERJAAN TUTUP GRILL SALURAN TAMBAKHARJO RT. 002 RW. 002 KELURAHAN TAMBAKHARJO
II. PEKERJAAN SALURAN
1 Bongkar 1 m3 beton secara konvensional 0,93 m3
2 Bongkar pasangan batu 0,29 m3
3 Plesteran tebal 1,5 cm, dengan campuran 1 PC:4 PP ( tanpa acian ) 6,82 m2
4 Acian 6,82 m2
5 Bekisting untuk permukaan beton biasa dengan multiplex 0,9 cm - kaso kayu sengon (tanpa perancah) 8,53 m2
6 Pekerjaan 1 m3 beton mutu f'c = 14,5 MPa (K175)slump (12±2) cm, w/c = 0,66 (Molen) 2,39 m3
7 Pasang baja siku 685,61 kg
8 Pembesian dengan baja tulangan ulir U-32 496,97 kg
9 Pengecatan 1 m2 permukaan baja dengan Menie 20,46 m2

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, T. A. – 2023

Anda mungkin juga menyukai