Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan

Pada case kali ini, kami menggunakan metode Backward Differentiation Formula
(BDF) untuk menyelesaikan permasalah reaksi kinetic kimia dan membuat hasil plot
grafik hubungan konsentrasi terhadap waktu untuk tiap variable yang dibuat dan table
hasil untuk nilai konsentrasi untuk tiap waktu.
Metode BDF (Backward Differentiation Formula) digunakan untuk memecahkan
persamaan diferensial yang mewakili kinetika reaksi. Metode ini dipilih karena memiliki
akurasi tinggi dan stabilitas numerik yang penting dalam konteks pemodelan kinetika
reaksi. Dalam pemecahan ODE, metode BDF memperkirakan solusi pada waktu
berikutnya dengan mempertimbangkan solusi pada beberapa waktu sebelumnya. Hal ini
memungkinkan pendekatan solusi dengan orde tinggi dan menghasilkan solusi numerik
yang akurat. Dalam kasus kinetika reaksi, di mana konsentrasi komponen dapat
mengalami perubahan yang signifikan seiring waktu, stabilitas numerik menjadi faktor
kritis dalam mendapatkan hasil yang dapat diandalkan. Dengan menggunakan metode
BDF, kita dapat memperoleh solusi numerik yang stabil dan akurat untuk sistem
persamaan diferensial kinetika reaksi yang kompleks, sehingga memungkinkan analisis
yang lebih mendalam tentang perubahan konsentrasi seiring waktu.

Pada prosesnya kami menggunakan 3 set nilai konstanta berbeda dengan 3 variasi nilai
konstan untuk mengetahui pengaruh nilai konstanta pada konsentrasi terhadap waktu. Berikut
variasi 3 konstanta yang kami gunakan dalam proses perhitungan.
1. Percobaan 1
dc 1
=−0 ,5 c 1−250 c 1 c 3
dt
dc 2
=−50 c 2 c 3
dt
dc 3
=−0 ,5 c 1−250 c 1 c 3−50 c 2 c 3
dt

2. Percobaan 2

dc 1
=−1 , 0 c 1−500 c 1 c 3
dt
dc 2
=−75 c 2 c 3
dt
dc 3
=−1, 0 c 1−500 c 1 c 3−75 c 2 c 3
dt

3. Percobaan 3

dc 1
=−1 , 5 c 1−750 c 1 c 3
dt
dc 2
=−100 c 2 c 3
dt
dc 3
=−1, 5 c 1−750 c 1 c 3−100 c 2c 3
dt
Dimana, nilai c1(0)=c2(0)=1 dan c3(0)= 0 dengan t= 0-25.
Pada percobaan pertama kami mendapatkan hasil sebagai berikut.

Pada rentang waktu 0-5 detik, konsentrasi c1 mengalami penurunan yang signifikan
dari 1 M menjadi sekitar 0.4821 M. Konsentrasi c2 juga mengalami kenaikan dari 1 M
menjadi sekitar 1.5167 M. Sementara itu, konsentrasi c3 mulai muncul dengan nilai sekitar -
0.0012 M. Kemudian, pada rentang waktu 5-10 detik, konsentrasi c1 terus menurun secara
signifikan menjadi sekitar 0.1436 M. konsentrasi c2 terus mengalami kenaikan yang
signifikan menjadi sekitar 1.8559 M, sedangkan konsentrasi c3 juga mengalami kenaikan
yang tidak terlalu signifikan menjadi sekitar -0.0006 M.

Pada rentang waktu 10-15 detik, konsentrasi c1 terus menurun menjadi sekitar 0.0200
M. konsentrasi c2 terus naik menjadi sekitar 1.9799 M, sedangkan konsentrasi c3 tetap pada
nilai yang rendah yaitu sekitar 0.0001 M. Selanjutnya, pada rentang waktu 15-20 detik,
konsentrasi c1 masih mengalamai penurunan menjadi 0.0013 M. Konsentrasi c2 masih
mengalami peningkatan menjadi 1.9987 M. Konsentrasi c3 tetap pada nilai yang sangat
rendah, yaitu sekitar -0.0000 M. Terakhir, pada rentang waktu 20-25 detik, konsentrasi c1
berhenti menurun dan konstan pada nilai sekitar 0.0001 M, konsentrasi c2 berhenti
mengalami peningkat dan konstan pada nilai sekitar 1.9999 M. untuk konsentrasi c3 tetap
pada nilai yang sangat rendah, yaitu sekitar 0.0000 M.
Pada percobaan kedua kami mendapatkan hasil sebagai berikut.

Pada rentang waktu 0-5 detik, konsentrasi c1 mengalami penurunan yang signifikan
dari 1 M menjadi sekitar 0.2363 M. Konsentrasi c2 juga mengalami kenaikan dari 1 M
menjadi sekitar 1.7628 M. Sementara itu, konsentrasi c3 mulai muncul dengan nilai sekitar -
0.0009 M. Kemudian, pada rentang waktu 5-10 detik, konsentrasi c1 terus menurun secara
signifikan menjadi sekitar 0.0048 M. konsentrasi c2 terus mengalami kenaikan yang
signifikan menjadi sekitar 1.9952 M, sedangkan konsentrasi c3 mengalami kenaikan yang
relative kecil, yaitu menjadi sekitar -0.0000 M.
Pada rentang waktu 10-15 detik, konsentrasi c1 terus menurun menjadi sekitar 0.0000
M. konsentrasi c2 mengalami sedikit kenaikan menjadi sekitar 2.000 M, sedangkan
konsentrasi c3 tetap pada nilai yang rendah yaitu sekitar -0.0000 M. Selanjutnya, pada
rentang waktu 15-25 detik, konsentrasi c1 tidak mengalami perubahan dan konstan pada nilai
sekitar 0.000 M. Konsentrasi c2 tidak mengalami perubahan dan konstan pada nilai sekitar
2.0000 M. Konsentrasi c3 tetap pada nilai yang sangat rendah, yaitu sekitar -0.0000 M.
Pada percobaan kedua kami mendapatkan hasil sebagai berikut.

Pada rentang waktu 0-5 detik, konsentrasi c1 mengalami penurunan yang signifikan
dari 1 M menjadi sekitar 0.0692 M. Konsentrasi c2 juga mengalami kenaikan dari 1 M
menjadi sekitar 1.9304 M. Sementara itu, konsentrasi c3 mulai muncul dengan nilai sekitar -
0.0004 M. Kemudian, pada rentang waktu 5-10 detik, konsentrasi c1 terus menurun secara
signifikan menjadi sekitar 0.0001 M. konsentrasi c2 terus mengalami kenaikan yang
signifikan menjadi sekitar 1.9999 M, sedangkan konsentrasi c3 mengalami kenaikan yang
relative kecil, yaitu menjadi sekitar -0.0000 M.
Pada rentang waktu 10-15 detik, konsentrasi c1 terus menurun menjadi sekitar 0.0000
M. konsentrasi c2 mengalami sedikit kenaikan menjadi sekitar 2.000 M, sedangkan
konsentrasi c3 tetap pada nilai yang rendah yaitu sekitar -0.0000 M. Selanjutnya, pada
rentang waktu 15-25 detik, konsentrasi c1 tidak mengalami perubahan dan konstan pada nilai
sekitar 0.000 M. Konsentrasi c2 tidak mengalami perubahan dan konstan pada nilai sekitar
2.0000 M. Konsentrasi c3 tetap pada nilai yang sangat rendah, yaitu sekitar -0.0000 M.
Dapat dilihat dari hasil yang kami dapat dari ketiga set nilai variabel, untuk nilai c1
pada tiap tiap percobaan sama-sama mengalami penurunan untuk tiap rentang waktu. Namun,
yang membedakannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak nilai. Dimana
untuk percobaan 1 berada berkisar pada rentang ±15 s, percobaan ke 2 berapa berkisar pada
rentang ±9 s, dan pada percobaan 3 berkisar pada rentang ±8. Untuk c2 sama seperti c1 sama-
sama mengalami kenaikan untuk tiap rentang waktu. Namun, untuk waktu yang dibutuhkan
mencapai puncak nilai berbeda. Dimana untuk percobaan 1 berada berkisar pada rentang ±15
s, percobaan ke 2 berapa berkisar pada rentang ±9 s, dan pada percobaan 3 berkisar pada
rentang ±8. Sedangkan untuk nilai c3 relatif sama dimana hasil pada grafik maupun hasil
perhitungan tidak mengalami perubahan yang signifikan dan relative konstan.

Anda mungkin juga menyukai