Anda di halaman 1dari 41

Profil pelajar Pancasila ● Beriman, Model Inquiry learning, diskusi.

yang berkaitan bertakwa kepada pembelajaran


Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia.
● Bernalar kritis.

Fase F /Sem Ganjil Elemen Mapel/ Observasi dan Eksplorasi


Aktivitas

Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Kerajinan sebagai benda hias dan benda guna.

Sarana Prasarana Slide presentasi, contoh produk.

Target Peserta Didik Reguler.

Capaian Peserta didik mampu mengeksplorasi desain produk kerajinan nusantara dan
Pembelajaran mancanegara berdasarkan nilai ergonomis, ekonomis, teknik, prosedur, display
atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai sumber.

A. Tujuan Pembelajaran
● Mengidentifikasi desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan nilai
ergonomis, ekonomis, teknik, prosedur, display atau kemasan dan aspek pemasaran dari
berbagai sumber.

B. Asesmen
● LKS

C. Pemahaman Bermakna:
● Desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

D. Pertanyaan Pemantik
Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar istilah desain produk?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik.

● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

● Guru menjelaskan teknik penilaian.

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab.

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menjelaskan tentang pengertian desain produk kerajinan.
3. Guru menjelaskan tentang kerajinan nusantara dan mancanegara.
4. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode inquiry learning melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
● Guru membagi siswa ke dalam kelompok.

● Setiap kelompok melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan masalah


desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

Penutup
● Guru menyimpulkan pembelajaran bahwa desain produk adalah proses mulai dari
membayangkan sebuah desain, menciptakan, dan memperbaikinya yang dapat
menyelesaikan masalah dari penggunanya secara spesifik.
● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
● Apakah kamu memahami bahwa desain produk tidak sekedar indah tetapi juga harus
fungsional?

G. Lembar Kerja Siswa


Soal:
Lakukan pengamatan melalui berbagai literatur dan diskusikan masalah yang ditemui pada
desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan nilai ergonomis,
ekonomis, teknik, prosedur, display atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai
sumber serta solusi yang telah diberikan pada produk kerajinan nusantara tersebut.

No Produk Masalah yang ditemukan Solusi yang diberikan

1 Noken Papua Tas berjaring, dapat Menambahkan


menyebabkan barang lapisan kain di dalam
yang dimasukkan hilang. tas dan memberikan
ristleting sebagai
penutup.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Apa pendapatmu mengenai desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara yang
ada saat ini?
2. Adakah desain produk kerajinan yang kamu ingin memperbaikinya? Mengapa?

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Buku teks PKWU Panduan untuk Guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
● https://medium.com/swlh/what-is-product-design-and-what-do-product-designers-do-
25bf8abf8912
● https://www.ekrut.com/media/desain-produk

Lampiran
Desain Produk Kerajinan Nusantara
Desain produk tidak hanya indah tetapi juga harus fungsional
Contoh

https://bisnis.tempo.co/read/1142734/ini- https://jabar.tribunnews.com/2018/07/24/di-
alasan-ada-gerakan-bersama-untuk- jepang-sedotan-kertas-mulai-menggantikan-
tinggalkan-sedotan-plastik sedotan-plastik
https://my-best.id/44752

Desain produk adalah proses mulai dari membayangkan sebuah desain, menciptakan, dan
memperbaikinya yang dapat menyelesaikan masalah dari penggunanya secara spesifik. Kunci
keberhasilan sebuah desain produk adalah mengerti secara menyeluruh terkait user (pelanggan)
karena mereka yang akan menggunakan produk tersebut. Tanpa desain produk yang matang,
produk yang dihasilkan sebauh bisnis akan menjadi sia-sia karena tidak bisa digunakan oleh
pengguna yang dituju.
Dalam sebuah desain produk, kalian akan menggunakan kemampuan seperti empati dan
observasi yang digunakan untuk memahami user seutuhnya mulai dari kebiasaan, tingkah laku,
kebutuham dan keinginan. Selain itu, desain produk harus bermanfaat untuk kelangsungan bisnis
dalam jangka panjang.
Desain produk sangat berperan dalam pengembangan bisnis, seorang desain produk akan secara
konsisten memastikan bahwa produk tetap cocok dengan kondisi pasar saat ini. Kalian mungkin
sering mendengar peran dari UI/UX Designer yang berperan dalam integrasi produk keseluruhan
dan menghasilkan produk yang memuaskan untuk user. Namun, peran desain produk tidak hanya
itu, melainkan lebih luas yaitu memonitor posisi dari sebuah brand di pasar dari waktu ke waktu
untuk memastikan brand mampu berkompetisi.
Karena tujuannya yang cukup penting untuk pengembangan bisnis, maka desain produk tidak
hanya terbatas pada desain saja, melainkan ada beberapa hal lain yaitu ruang lingkup dari desain
produk itu sendiri, yaitu:
1. Riset user atau pengguna
Sebelum memutuskan melakukan desain produk, tentunya kamu ingin mengetahui solusi
apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh user. Kamu harus memahami motivasi, aspirasi,
dan tujuan yang dicapai oleh user. Untuk mencapai hasil riset terbaik, kamu harus
menentukan target user, dan masalah yang mereka hadapi.
2. Prototype dan desain
Membuat model produk. Pada tahap ini kalian akan menguji desain secara visual dan
bagaimana interaksinya dengan pengguna.
3. Uji coba
Uji coba dilakukan kepada user yang sesuai. Uji coba bisa dilakukan menggunakan survei,
interview, dll.
4. Desain produk lanjutan
Melalui feedback dan data dari user, kalian akan melakukan desain produk lanjutan. Hal
ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa produk dapat benar-benar menyelesaikan
masalah user saat peluncuran produk.
5. Launching dan monitoring
Setelah produk diluncurkan maka tim produk dan riset akan memonitoring dan
menyesuaikan kembali apakah desain produk perlu dimodifikasi atau diperbaharui.
Ruang lingkup desain produk ini saling berkaitan antara analisis, desain, meluncurkan
produk, monitoring dan mengembangkan kembali produk. Dimana, tujuan utama dari
desain produk adalah menyelesaikan masalah.

Perhatikan produk kerajinan berikut ini

https://www.merdeka.com/sumut/noken-papua-rajutan-alam-yang-kaya-makna.html

Ini adalah noken aksesoris khas dari Tanah Papua. Tas rajut ini sudah sangat menyatu dengan
kehidupan sehari-hari warga Papua. Noken memiliki makna yang mendalam, salah satu filosofinya
adalah simbol kehidupan yang baik dan kemakmuran. Noken dibuat dari bahan-bahan yang ada di
hutan dan dibuat untuk membawa hasil bumi dari hutan. Selain benang, bahan penyusun Noken
papua juga termasuk akar tanaman anggrek, beberapa jenis dedaunan, kulit kayu, bahkan ilalang.
Tangan-tangan Mama-mama papua dengan penuh cinta menghasilkan Noken yang menawan.
Noken papua telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak
benda pada tahun 2012. Tas cantik ini menjadi salah satu kerajinan tangan khas Papua yang selalu
diburu para wisatawan.
Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/noken-papua-rajutan-alam-yang-kaya-makna.html

Masalah apa yang dapat kamu temukan pada produk tas Noken?
Tas berjaring-jaring, sehingga menyulitkan user ketika akan menyimpan benda-benda. Solusi yang
ditawarkan agar produk tetap memiliki nilai estetika namun juga memiliki nilai kegunaan yang
lebih luas yaitu dengan menambah lapisan kain di dalam tas dan memberikan ristleting sebagai
penutup.
https://www.merdeka.com/sumut/noken-papua-rajutan-alam-yang-kaya-makna.html

https://travel.kompas.com/read/2021/09/04/083500927/noken-tas-khas-papua-simbol-
kedewasaan-perempuan?page=all
Profil pelajar Pancasila ● Beriman, Model Inquiry learning, diskusi.
yang berkaitan bertakwa kepada pembelajaran
Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia.
● Bernalar kritis.

Fase F /Sem Ganjil Elemen Mapel/ Observasi dan Eksplorasi


Aktivitas

Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Kerajinan dengan Inspirasi budaya lokal (benda dan nonbenda).

Sarana Prasarana Infokus

Target Peserta Didik Reguler.

Capaian Peserta didik mampu mengeksplorasi desain produk kerajinan nusantara dan
Pembelajaran mancanegara berdasarkan nilai ergonomis, ekonomis, teknik, prosedur, display
atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai sumber.

A. Tujuan Pembelajaran
● Menjelaskan desain produk kerajinan nusantara berdasarkan nilai ergonomis, ekonomis,
teknik, prosedur, display atau kemasan dan aspek pemasaran dari berbagai sumber.

B. Asesmen
● Performa dalam presentasi kelompok.

C. Pemahaman Bermakna:
● Desain produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

D. Pertanyaan Pemantik
Masih ingat apa itu desain produk?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik.
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

● Guru menjelaskan teknik penilaian.

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab.

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru melakukan curah-pendapat (brainstorming) untuk mengumpulkan gagasan dari
pertemuan sebelumnya.
3. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode inquiry learning melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja pada pertemuan sebelumnya.

● Memfasilitasi peserta didik memaparkan hasil pengamatan.

Penutup
● Guru menyimpulkan pembelajaran.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami bahwa desain produk kerajinan dapat dilihat dari berbagai
aspek?

G. Lembar Kerja Siswa


Soal:
Presentasikan hasil pengamatan yang telah dilakukan kelompokmu pada tugas sebelumnya.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Berikan pendapatmu, bagaimana desain produk kerajinan yang baik? Berikan
contohnya.

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Buku teks PKWU Panduan untuk Guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018.

● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
● https://medium.com/swlh/what-is-product-design-and-what-do-product-designers-do-
25bf8abf8912
● https://www.ekrut.com/media/desain-produk
Profil pelajar Pancasila ● Bernalar kritis. Model Project based learning
yang berkaitan ● Bergotong pembelajaran
royong.
● Kreatif.

Fase F /Sem Ganjil Elemen Mapel/ Desain/Perencanaan


Aktivitas

Alokasi Waktu 8 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Desain produk kerajinan.

Sarana Prasarana Slide presentasi.

Target Peserta Didik Reguler.

Capaian Peserta didik mampu membuat rancangan produk kerajinan nusantara dan
Pembelajaran mancanegara sesuai proposal berdasarkan kajian teknologi produksi/ergonomi,
studi kelayakan pasar serta potensi sumber daya yang tersedia

A. Tujuan Pembelajaran
● Menentukan masalah yang ditemukenali pada produk kerajinan nusantara dan
mancanegara melalui penerapan design thinking.

B. Asesmen
● Performa dalam proyek kelompok.

● Performa dalam presentasi kelompok.

C. Pemahaman Bermakna:
● Menemukenali masalah desain produk kerajinan.

D. Pertanyaan Pemantik
Apa yang kamu butuhkan untuk memulai sebuah bisnis?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik.
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

● Guru menjelaskan teknik penilaian.

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab.

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode project based learning melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok mengidentifikasi masalah desain produk kerajinan nusantara
dan mancanegara berdasarkan kajian teknologi produksi/ergonomi, studi
kelayakan pasar serta potensi sumber daya yang tersedia.
● Memfasilitasi peserta didik memaparkan hasil pengamatan.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami bahwa semua bisnis bermula dari adanya sebuah masalah?

G. Lembar Kerja Siswa


Tugas:
Alat dan bahan: kertas gambar, spidol warna-warni atau crayon, ATK dan lainnya.
1. Buatlah design thinking untuk produk kerajinan nusantara dan mancanegara dalam
bentuk grafis.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Jelaskan mengenai design thinking.
2. Sebutkan dan berikan contoh tahapan dalam design thinking.

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
● Startup Business Model. Hendry E. Ramdhan. Penebar Plus. 2016.

● The Business Book. Dorling Kindersley (DK). Sam Atkinson. 2014.

● The Infographic Guide for Entrepreneurs. Adams Media. 2019.


Lampiran
Design Thinking
Desain produk adalah sebuah proses dalam mengidentifikasi peluang pasar, mencari tahu
sumber permasalahan, menciptakan jalan keluar dari masalah tersebut, dan meminta validasi dari
audiens. Untuk menyelesaikan sebuah masalah, dibutuhkan sebuah metode yang disebut design
thinking.
David Kelley dan Tim Brown dari IDEO, sebagaimana dikutip dari Smashing Magazine
menyatakan bahwa design thinking adalah salah satu cara pendekatan yang paling populer dalam
menciptakan sebuah produk. Seorang desainer yang baik akan menerapkan design thinking dalam
sebuah produk desain baik itu produk digital maupun produk fisik. Hal ini dikarenakan desain
produk fokus terhadap end-to-end product development bukan hanya sekadar fase merancang
saja. Dalam design thinking, masalah yang relevan akan dipikirkan dan diproses untuk menjadi
sebuah solusi.
Design thinking sendiri sebenarnya adalah tool yang dikembangkan oleh Universitas Stanford
dalam kaitannya dengan bisnis agar proses penemuan ide atau solusi bisa dibuat secara scientific
dan ilmiah (He & Ortiz, 2021). Metode design thinking didasarkan pada penyelesaian kasus yang
terjadi di kehidupan nyata dan dianalisis melalui brainstorming, inovasi, ide kreatif dan analisis
kelompok (Nakata & Hwang, 2020). Teknik ini baik untuk mempersiapkan siswa di dunia nyata
dan melatih keterampilan analisis mereka.
Sejarah metode design sendiri bermula pada 1980, saat Prof Rolf Faste dari Stanford
University mengusung konsep design thinking sebagai metode tindakan kreatif. Atau dalam istilah
yang sederhana, design thinking adalah sebuah metode formal yang praktis, resolusi yang kreatif
dari masalah atau isu dengan maksud mendapatkan hasil yang lebih baik di masa depan
(Ramdhan, 2018).
Metode design thinking digunakan untuk merangsang cara berpikir yang menginspirasi
munculnya solusi dari sebuah permasalahan. Ada lima tahapan dalam melakukan design thinking,
yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test (Stanford, 2017). Melalui tahapan ini,
permasalahan dapat diungkapkan dan pertanyaan yang tepat dapat ditanyakan sehingga akan
menghasilkan banyak ide dan solusi. Dengan demikian solusi terbaik akan diperoleh. Kelima
tahapan tersebut dapat dilakukan secara simultan maupun berurutan dan dapat diulang.

Lima tahapan Design Thinking

Dokumentasi:
http://er.educause.edu/articles/2015/1/using-design-thinking-in-higher-education
1. Empati
Pelaku bisnis memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan yang akan menggunakan
produknya. Di sini, pelaku bisnis dapat berinteraksi dengan pelanggan yang ingin disasarnya.
2. Define
Pelaku bisnis diharapkan dapat menentukan akar permasalahan berdasarkan pengetahuan
yang didapat dari tahap empati sehingga bisa melahirkan wawasan baru. Di sini, pelaku
bisnis dapat menentukan hal-hal yang bisa dijadikan solusi.
3. Ideate
Pelaku bisnis dapat menggali berbagai ide-ide solusi terhadap masalah utama dari target
pasar. Tidak menjadi masalah apakah solusi tersebut dapat dijalankan atau tidak, fokus saja
pada solusi yang diharapkan bisa menjawab masalah. Selanjutnya, dari kumpulan solusi
tersebut prioritaskan kepada solusi yang memiliki value paling banyak dari sisi bisnis dengan
waktu yang paling sedikit.
4. Prototype
Pelaku bisnis membuat model produk. Model produk dapat dibuat dari tahapan pembuatan
sketsa, wireframe, hingga dalam bentuk 3D mockup.
5. Test
Terakhir adalah melakukan test, yaitu mencobakan produk ke pasar yang dituju. Selama
melakukan tes, buat evaluasi dengan cara mencatat. Tes dimaksudkan agar pelaku bisnis
dapat memperbaiki kesalahan yang ada sebelum produk atau aplikasi benar-benar
diluncurkan ke pasar.
Profil pelajar Pancasila ● Bernalar kritis. Model Project based learning
yang berkaitan ● Bergotong pembelajaran
royong.
● Kreatif.

Fase F /Sem Ganjil Elemen Mapel/ Desain/Perencanaan


Aktivitas

Alokasi Waktu 8 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Design thinking.

Sarana Prasarana Slide presentasi.

Target Peserta Didik Reguler.

Capaian c
Pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran
● Menyusun/membuat rancangan produk kerajinan nusantara dan mancanegara (visi, misi,
dan tujuan perusahaan; struktur organisasi; logo dan filosofi logo; BMC, Analisa SWOT)

B. Asesmen
● Performa dalam tugas kelompok.

C. Pemahaman Bermakna:
● Merancang visi, misi, tujuan perusahaan.

● Membuat struktur organisasi dan gambaran tugas setiap anggota kelompok.

● Merancang logo dan filosofi logo.

● Merancang bisnis menggunakan BMC.

● Menyusun strategi bisnis (SWOT).

D. Pertanyaan Pemantik
Apa yang perlu disiapkan agar sebuah bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas?
E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik.

● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

● Guru menjelaskan teknik penilaian.

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab.

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menjelaskan tentang struktur organisasi dan uraian tugas setiap kelompok.
3. Guru menjelaskan tentang visi, misi, dan tujuan perusahaan.
4. Guru menjelaskan tentang pengertian logo dan filosofi logo.
5. Guru menjelaskan tentang model bisnis kanvas (BMC).
6. Guru menjelaskan tentang analisa SWOT.
7. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode proyek based learning melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok menentukan struktur organisasi dan gambaran tugas setiap
anggota kelompok.
● Setiap kelompok menyusun visi, misi, dan tujuan perusahaan.

● Setiap kelompok merancang logo dan filosofi logo.

● Setiap kelompok merancang model bisnis menggunakan tool BMC,

● Setiap kelompok membuat analisa SWOT.

● Memfasilitasi peserta didik memaparkan hasil pengamatan.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?


● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil
pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami bahwa sebuah perusahaan pemula perlu melewati beberapa
fase perkembangan yang dimulai dari penemuan ide dan seterusnya?

G. Lembar Kerja Siswa


Tugas:
Alat dan bahan: kertas gambar, spidol warna-warni atau crayon, ATK dan lainnya.
1. Buat struktur organisasi dan uraian tugas setiap anggota kelompok.
2. Buat visi, misi, dan tujuan perusahaan di kertas gambar atau karton.
3. Buat logo dan filosofi logo. Hiasi dengan warna dan gambar.
4. Buat model kanvas bisnis.
5. Buat analisa SWOT dalam kertas gambar.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa perusahaan perlu membuat visi, misi, dan tujuan?
2. Sebutkan peranan logo dan filosofi logo pada sebuah bisnis.
3. Apa yang dimaksud dengan model kanvas bisnis?
4. Mengapa perusahaan perlu merancang strategi bisnis?

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
● Startup Business Model. Hendry E. Ramdhan. Penebar Plus. 2016.

● The Business Book. Dorling Kindersley (DK). Sam Atkinson. 2014.


● The Infographic Guide for Entrepreneurs. Adams Media. 2019.

Lampiran
Struktur Organisasi
Struktur organisasi terdiri dari:
CEO: Chief Executive Officer
CTO: Chief Technical Officer
CMO: Chief Marketing Officer
CFO: Chief Financial Officer

Jobdesk dan teori lainnya berkaitan dengan struktur organisasi dapat dilihat dari buku dan
internet

Visi, Misi, Tujuan Perusahaan


Visi dalam bisnis mendefinisikan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan mencerminkan
bagaimana perusahaan memandang dunia dan lingkungan bisnis di dalamnya. Visi juga
memegang peran penting untuk semua pengambilan keputusan strategis.

Visi bisa dituliskan secara singkat dalam bentuk frasa (kata) atau dalam kalimat panjang
(paragraf).
Visi merupakan sebuah motivasi, yang bisa sangat berarti bagi perusahaan dan orang-orang di
dalamnya. Misi bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengapa perusahaan Anda ada?

Menentukan visi sangat penting untuk kesuksesan sebuah perusahaan. Berikut ini adalah
langkah-langkah untuk menuliskan visi.
1. Menulis dari masa depan
Visi dimaksudkan untuk melihat ke depan. Bayangkan dirimu lima hingga sepuluh tahun
ke depan dan proyeksikan apa yang akan dicapai bisnismu. Gunakan bahasa yang singkat
dan jelas.
2. Tentukan value (nilai) utama
Apa yang penting bagimu? Bagaimana kamu melihat dunia? Visimu harus mencerminkan
pandangan dan nilai (value) mu.
3. Bermimpi besar
Visi harus ambisius. Buat visimu dengan semangat dan sepenuh hati.
4. Minta umpan balik
Setiap orang memiliki inner cycle (lingkaran dalam) yang terpercaya. Terima saran dan
arahan serta dengarkan baik-baik.

Jika kamu merasa kesulitan ketika menuliskan visi, buatlah daftar 10 merek yang kamu
kagumi dan teliti serta pelajari visi mereka. Kamu bisa mencari 10 brand perusahaan
tersebut melalui situs perusahaan atau media sosial yang ada.
Logo, Filosofi Logo
Logo adalah suatu tanda, lambang, atau simbol yang mempunyai arti tertentu dan digunakan
sebagai identitas untuk suatu entitas, seperti organisasi, perusahaan, produk, atau lembaga
tertentu.

kata logo itu sendiri diserap dari bahasa Yunani kuno, yakni Logos yang mempunyai arti pikiran,
budi, kata, akal, serta pembicaraan. Kata logo juga sebenarnya diambil dari kata logotype yang
mulanya digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama
entitas yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik lettering atau
menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik.

Jadi, pada mulanya logotype ini dibuat dengan hanya memanfaatkan suatu elemen tulisan saja.
Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang menggabungkan
beberapa elemen, seperti gambar, sketsa, dll.

Biasanya, suatu logo mengandung filosofi tertentu dan kerangka dasar berbentuk konsep yang
bertujuan guna menciptakan sifat mandiri. Selain itu, setiap bentuk logo juga wajib mempunyai
suatu ciri khas tertentu untuk membedakan logo yang satu dengan logo yang lainnya, baik itu dari
segi bentuk maupun warnanya.

Suatu logo yang digunakan akan menggambarkan kualitas seperti yang disimbolkan, seperti
adanya pendekatan budaya perusahaan, penempatan posisi penting, atau aspirasi dari
perusahaan itu sendiri.

Kesimpulannya, pengertian logo adalah suatu instrumen yang menggambarkan harga diri dimana
seluruh nilainya bisa mewujudkan citra yang baik dan mampu dipercaya. Suatu logo akan
membuat masyarakat mengingat dan mengenal suatu bentuk entitas tanpa harus membaca
deskripsi maupun penjelasan tentang entitas tersebut.

logo memiliki fungsi untuk menggambarkan identitas diri pada suatu entitas, kepemilikan,
jaminan kualitas, atau untuk menghindari adanya peniruan atau pembajakan. Namun, logo juga
memiliki fungsi lain, yaitu:

1. Branding
Logo adalah bentuk identitas atas suatu entitas kepada masyarakat umum. Untuk itu, suatu logo
harus menggambarkan karakteristik suatu organisasi atau produk yang diwakilinya. Jadi, nantinya
masyarakat akan mengingat dan mengenal suatu logo yang mewakili entitas tersebut.

2. Memberikan Informasi, Pengawasan, dan Kontrol


Sebuah logo memiliki kandungan informasi yang hendak disampaikan ke masyarakat. Informasi
tersebut dibuat untuk bisa mengendalikan pandangan atau kegiatan masyarakat atas
suatu brand. Sederhananya, logo akan menyampaikan informasi penting dan kesan yang
diinginkan perusahaan dari masyarakat. Sehingga, logo juga berfungsi sebagai suatu pengawas
dan pengontrol nilai perusahaan di mata masyarakat.

3. Memberikan Motivasi
Suatu logo juga digunakan untuk menyampaikan pesan motivasi kepada seluruh pihak yang sesuai
dengan tujuan brand tersebut. Contohnya, suatu desain produk pada sabun mandi akan mampu
memberikan motivasi kepada masyarakat untuk terus menjaga pola hidup bersih dan sehat.
4. Mengutarakan Emosi

Suatu logo juga bisa dijadikan sebagai sarana dalam mengutarakan emosi. Contohnya, suatu logo
yang terdapat pada produk ibu hamil dan menyusui akan menggambarkan kasih sayang seorang
ibu pada anaknya.

5. Untuk Presentasi dan Promosi


Logo juga sangat efektif untuk dijadikan sebagai sarana promosi dan presentasi. Seluruh informasi
atau pesan yang yang ingin disampaikan oleh perusahaan kepada publik akan lebih menarik dan
lebih mudah diingat dengan memanfaatkan gambar dan kata-kata yang persuasif pada suatu
logo.

Kriteria Logo yang Efektif


Saat ingin menciptakan logo, terdapat beberapa hal yang wajib dipertimbangkan agar nantinya
logo tersebut bisa mewakili suatu organisasi, beberapa kriteria logo yang efektif dan baik adalah
sebagai berikut:

1. Sederhana
Seperti yang sebelumnya sudah kita bahas, bahwa logo diciptakan untuk memberikan informasi
penting kepada masyarakat. Untuk itu, disarankan untuk membuat logo yang sederhana agar
lebih mudah dikenali dan juga diingat oleh masyarakat.

2. Unik
Sederhana saja tidaklah cukup, logo juga harus mempunyai ciri khas yang unik dan berbeda
dengan logo lainnya, terutama logo yang dimiliki oleh kompetitor. Jika suatu organisasi
mempunyai logo yang serupa dengan organisasi lain yang sudah hadir lebih dulu, maka tentu saja
akan terlihat aneh dan akan dinilai tidak profesional atau tidak mempunyai inovasi.

3. Mudah Diingat
Logo yang mampu memenuhi kriteria sederhana dan unik tentu saja akan lebih mudah teringat di
masyarakat. Hal ini akan membantu proses pemasaran serta meningkatkan penjualan secara
tidak langsung.

4. Serba Guna
Suatu logo yang harus bisa diterapkan ke berbagai media visual, seperti faktur, stempel, akrilik,
dll. Artinya, suatu logo harus bisa serba guna dan harus bisa ditempatkan pada berbagai kondisi
tanpa harus kehilangan bentuk aslinya.

5. Sesuai
Suatu logo juga harus mampu menggambarkan apa yang mampu ditawarkan oleh suatu entitas
serta nilai dari entitas tersebut di mata masyarakat, contohnya brand Asus tidak menggunakan
gambar laptop pada logonya, tapi masyarakat bisa tahu bahwa brand tersebut adalah salah
satu brand laptop terbaik.

6. Tahan Lama
Logo yang mampu tahan lama adalah logo yang bisa tetap sesuai dengan suatu brand dari waktu
ke waktu. Contohnya adalah logo KFC yang tidak berubah sejak didirikan hingga saat ini.
perubahan logo memang memungkinkan, tapi hal tersebut akan memakan biaya dan waktu yang
lebih banyak. Selain itu, adanya perubahan logo juga akan membuat masyarakat bingung dan
berpotensi kehilangan pelanggan.
Sumber: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-logo/
Model Bisnis Kanvas (BMC)
Lihat buku teks Prakarya dan Kewirausahaan untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat.
2018. Atau literatur dari internet.

Strategi Bisnis (SWOT)


SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-
kisi yang sederhana.

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan Anda.
hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di tim
Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis
atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat mengubahnya.
Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan
Fortune 500.

Ketika Anda melakukan analisis SWOT, Anda akan mempelajari strategi yang solid untuk
memprioritaskan pekerjaan yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis Anda.

Agar analisis SWOT efektif, pendiri dan pemimpin perusahaan perlu terlibat secara mendalam. Ini
bukan tugas yang bisa didelegasikan kepada orang lain. Tetapi, peimimpin perusahaan juga tidak
boleh melakukan pekerjaan sendiri. Untuk hasil terbaik, kumpulkan sekelompok orang yang
memiliki perspektif berbeda tentang perusahaan. Pilih orang yang dapat mewakili berbagai aspek
perusahaan Anda, mulai dari penjualan dan layanan pelanggan hingga pemasaran dan
pengembangan produk. Setiap orang harus memiliki bagian dalam hal ini.

Perusahaan yang inovatif bahkan melihat di luar jajaran internal mereka sendiri ketika mereka
melakukan analisis SWOT dan mendapatkan masukan dari pelanggan untuk menambahkan suara
unik mereka ke dalam pertimbangan keputusan bisnis.

Jika Anda memulai atau menjalankan bisnis sendiri, Anda masih dapat melakukan analisis SWOT.
Ambil sudut pandang tambahan dari teman yang tahu sedikit tentang bisnis Anda, akuntan Anda,
atau bahkan vendor dan pelanggan. Kuncinya adalah memiliki sudut pandang yang berbeda.

Bisnis yang menggunakan analisis SWOT untuk menilai situasi mereka saat ini dan menentukan
strategi untuk bergerak maju. Tetapi, ingatlah bahwa segala sesuatunya terus berubah dan Anda
perlu menilai kembali strategi Anda, dimulai dengan analisis SWOT baru setiap enam hingga 12
bulan.
Bagi pemula, analisis SWOT adalah bagian dari proses perencanaan bisnis. Ini akan membantu
menyusun strategi agar Anda memulai dengan langkah yang benar dan mengetahui arah yang
akan Anda tuju.

Cara Melakukan Analisis SWOT dengan Benar


Seperti yang kami bahas diatas, Anda harus mengumpulkan tim untuk melakukan analisa SWOT.
Anda tidak perlu melakukan analisa sepanjang hari, satu atau dua jam sudah cukup.

Kumpulkan orang-orang dari berbagai bagian perusahaan Anda dan pastikan Anda memiliki
perwakilan dari setiap bagian. Anda akan menemukan bahwa berbagai kelompok dalam
perusahaan Anda memiliki perspektif yang sama sekali berbed. Dan point ini sangat penting
untuk membuat analisis SWOT Anda berhasil.

Melakukan analisis SWOT mirip dengan pertemuan mendengerkan pendapat, untuk mengetahui
cara yang benar dan salah dalam menjalankan suatu hal. Disarankan untuk memminta setiap
orang mencatat dan minta setiap orang diam-diam menghasilkan ide untuk memulai sesuatu. Hal
ini untuk mencegah groupthink dan memastikan bahwa semua suara didengar.

Setelah melakukan brainstorming selama lima hingga 10 menit, letakkan semua catatan dan
tempel di dinding jangan lupa untuk mengelompokkan ide-ide serupa. Izinkan siapa pun
menambahkan catatan tambahan pada titik ini jika ide orang lain memicu pemikiran baru.

Setelah semua ide diorganisasikan, sekarang saatnya untuk menentukan peringkat ide. gunakan
sistem pemungutan suara di mana setiap orang mendapat lima atau sepuluh “suara” yang dapat
mereka bagikan dengan cara apa pun yang mereka suka. Membuat catatan dalam berbagai warna
berguna untuk latihan ini.

Berdasarkan latihan pemungutan suara, Anda harus memiliki daftar gagasan yang dapat
diprioritaskan. Tentu saja, daftar itu sebagai bahan untuk diskusi dan debat, dan seseorang di
ruangan itu harus dapat membuat keputusan terakhir pada prioritas. Ini biasanya CEO, tetapi bisa
didelegasikan kepada orang lain yang bertanggung jawab atas strategi bisnis.

Anda akan ingin mengikuti proses menghasilkan ide untuk masing-masing dari empat kuadran
dari analisis SWOT Anda: Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.

Contoh Pertanyaan yang dapat membantu menginspirasi analisis Anda


Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan kepada tim Anda ketika sedang
membangun analisis SWOT Anda. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu menjelaskan
setiap bagian dan memicu pemikiran kreatif pada tim.
Kekuatan (Strength)
Kekuatan atau Strength adalah poin internal dan positif dari perusahaan Anda. Ini adalah hal-hal
yang berada dalam kendali Anda. Contohnya adalah

● Proses bisnis apa yang berhasil?


● Aset apa yang Anda miliki di tim Anda, seperti pengetahuan, pendidikan, jaringan,
keterampilan, dan reputasi?
● Aset fisik apa yang Anda miliki, seperti pelanggan, peralatan, teknologi, pendanaan, dan
paten produk?
Apa keunggulan kompetitif yang Anda miliki dibandingkan pesaing Anda?

Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan Anda. Ini adalah hal-hal yang Anda
mungkin perlu tingkatkan agar menjadi lebnih kompetitif.

● Adakah hal-hal yang Anda perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif?
● Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?
● Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan Anda, seperti pendanaan atau
peralatan?
● Apakah ada celah di tim Anda?
● Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?
Peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan bisnis Anda yang cenderung berkontribusi pada
kesuksesan bisnis.

● Apakah market bisnis Anda berkembang dan apakah ada tren yang akan mendorong
orang untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda jual?
● Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan Anda dalam
menumbuhkan pengembangan bisnis?
● Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi perusahaan Anda secara
positif?
● Jika bisnis Anda terus erkembang, apakah itu berarti pelanggan membutuhkan produk
Anda?

Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tetap harus
mempertimbangkan hal ini untuk menempatkan rencana darurat dalam menangani masalah yang
terjadi.

● Apakah Anda memiliki pesaing potensial yang dapat memasuki pasar Anda?
● Apakah pemasok akan selalu dapat memasok bahan baku yang Anda butuhkan dengan
harga yang cocok
● Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah cara Anda melakukan
bisnis?
● Apakah perilaku konsumen berubah dengan cara yang dapat berdampak negatif bagi
bisnis Anda?
● Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman?

Contoh analisis SWOT


Untuk membantu Anda memahami dengan lebih baik seperti apa contoh SWOT sebenarnya, kami
akan memberikan contoh kasus yang bisa Anda pelajari

Gudeg Arini, restoran makanan khas Indonesia di sekitaran jogjakarta. Mereka menjual makanan
khas indonesia dan juga gudeg kalengan, serta bermacam-macam oleh-oleh khas jogja.

Restoran ini berencana untuk membuka cabang pertamanya di pusat kota solo dan sangat fokus
pada pengembangan model bisnis yang akan membuatnya mudah berkembang dengan cepat dan
membuka kemungkinan waralaba. Pada tabel terlihat seperti apa analisis SWOT mereka:

Strengths Weaknesses Opportunities Threats

Lokasi: Pusat Kekurangan Pertumbuhan Kompetisi:


kota yang sibuk modal: daerah: kota solo restoran serupa
Strengths Weaknesses Opportunities Threats

tumbuh sebesar
Persetujuan 8,5% setiap tahun,
memiliki
pinjaman dari dan sebagai kota
pelanggan setia
bank wisata sekaligus
kota pelajar

Keunikan:
Makanan Target
Masalah pada
tradisional pertumbuhan
Kurangnya saat pembukaan:
indonesia yang pasar: Pelajar,
reputasi: Bisnis pelanggan
sehat, dan oleh wisatawan, dan
belum stabil mungkin tidak
oleh untuk warga lokal yang
kembali lagi
wistawan lokal terus bertumbuh
dan asing

Masalah
Kurangnya alat pembuatan
Pengelolaan:
penunjang dalam laporan
Memiliki
bisnis: masih keuangan:
keterampilan
menggunakan belum
manajemen yang
proses akuntansi menggunakan
sudah mumpuni
manual software
akuntansi

Kesimpulan
Jika analisis SWOT Anda selesai, Anda siap untuk mengubahnya menjadi strategi nyata.
Bagaimanapun, latihan ini adalah tentang menghasilkan strategi yang dapat Anda kerjakan
selama beberapa bulan ke depan.

Langkah pertama adalah melihat kekuatan Anda dan mencari tahu bagaimana Anda dapat
menggunakan kekuatan itu untuk memanfaatkan peluang Anda. Lalu, lihat bagaimana kekuatan
Anda bisa menuntaskan ancaman yang ada di pasar. Gunakan analisis ini untuk menghasilkan
daftar tindakan yang dapat Anda lakukan.

Dengan daftar tindakan Anda, lihat kalender perusahaan Anda dan mulailah menempatkan target
pada tanggal tertentu. Apa yang ingin Anda capai dalam setiap beberapa bulan, misalnya.

Anda juga ingin melakukan ini dengan menganalisis bagaimana peluang eksternal dapat
membantu Anda mengatasi kelemahan internal Anda sendiri. Bisakah Anda juga meminimalkan
kelemahan itu sehingga Anda dapat menghindari ancaman yang Anda identifikasi?

Sekali lagi, Anda harus memiliki daftar tindakan yang ingin Anda prioritaskan dan jadwalkan.
Kembali ke contoh kasus Gudeg Arini: Berdasarkan analisis SWOT mereka, berikut adalah
beberapa strategi potensial untuk pertumbuhan untuk membantu Anda memikirkan bagaimana
menerjemahkan SWOT Anda ke dalam sasaran yang dapat ditindaklanjuti.

Restoran Gudeg Arini: Strategi potensial untuk pertumbuhan

● Pertimbangkan untuk mencari investor. Gudeg Arini dapat memilih opsi ini untuk
mendapatkan modal yang lebih besar.
● Buat rencana pemasaran. Karena Gudeg Arini ingin menjalankan strategi pemasaran
khusus, menargetkan mahasiswa, wisatawan, dan keluarga lokal dengan menekankan
bahwa pilihan makanan mereka sehat dan nyaman, tentunya restoran harus
mengembangkan rencana pemasaran yang lebih menarik.
● Rencanakan pembukaan perdana yang besar. Bagian penting dari rencana pemasaran itu
adalah pembukaan perdana toko, dan strategi promosi yang diperlukan untuk
mendapatkan target pasar tersendiri.
● Rencanakan menggunakan software akuntansi untuk memudahkan transaksi dan
mempercepat laporan keuangan yang minim kesalahan.

Dengan sasaran dan tindakan Anda yang tepat dalam pengelolaan bisnis, akan lebih mudah
menyelesaikan rencana strategis untuk bisnis Anda. Tindakan yang Anda hasilkan dari analisis
SWOT Anda akan cocok dengan bagian tonggak dari rencana pengembangan bisnis Anda dan
akan memberi Anda fondasi konkret pada bisnis.

Sumber: https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-analisis-swot/
Profil pelajar Pancasila ● Bergotong Model Project based learning
yang berkaitan royong. pembelajaran
● Kreatif.

Fase F/Sem Genap Elemen Mapel/ Produksi


Aktivitas

Alokasi Waktu 8 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

Sarana Prasarana Slide presentasi, contoh produk kerajinan

Target Reguler.

Capaian Peserta didik mampu mengembangkan produk kerajinan nusantara dan


Pembelajaran mancanegara berdasarkan proposal atau desain dan ditampilkan dalam bentuk
display atau kemasan yang menarik serta dipromosikan melalui berbagai media
informasi dan komunikasi secara verbal maupun visual.

A. Tujuan Pembelajaran
● Mengidentifikasi alat, bahan dan teknik produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

B. Asesmen
● Performa dalam proyek kelompok.

C. Pemahaman Bermakna:
● Membuat alur sistim produksi dalam bentuk grafis (alat, bahan, dan teknik pembuatan).

● Membuat atau memproduksi produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

D. Pertanyaan Pemantik
Kamu tentu sudah mengenal batik. Tahukah kamu cara pembuatan batik? Alat, bahan, dan
teknik apa yang digunakan dalam pembuatan batik?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik.

● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

● Guru menjelaskan teknik penilaian.

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab.

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menjelaskan pengertian sistim produksi dan komponen yang ada dalam sebuah
sistim produksi, seperti alat, bahan, dan teknik pembuatan.
3. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode discovery learning melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok melakukan kegiatan membuat alur sistim produksi untuk produk
kerajinan nusantara dan mancanegara dalam bentuk grafis.
● Setiap kelompok memproduksi produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapat kamu tentang materi pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami bahwa untuk memproduksi sebuah produk maka kamu
memerlukan pengetahuan mengenai alat, bahan, serta teknik pembuatan?
G. Lembar Kerja Siswa
Soal:
Alat dan bahan: kertas gambar, spidol warna-warni atau crayon, ATK lainnya.
1. Buatlah alur sistim produksi yang berisi alat, bahan, dan teknik dari pembuatan produk
kerajinan nusantara dan mancanegara.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Jelaskan sistim produksi untuk pembuatan produk batik cetak.

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
● Startup Business Model. Hendry E. Ramdhan. Penebar Plus. 2016.

● The Business Book. Dorling Kindersley (DK). Sam Atkinson. 2014.

● The Infographic Guide for Entrepreneurs. Adams Media. 2019.

Lampiran
Sistim Produksi
Lihat buku teks
Profil pelajar Pancasila ● Bergotong Model Project based learning
yang berkaitan royong. pembelajaran
● Kreatif,

Fase F/Sem Genap Elemen Mapel/ Produksi


Aktivitas

Alokasi Waktu 4 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Produk kerajinan nusantara dan mancanegara

Sarana Prasarana Slide presentasi

Target Reguler

Capaian Peserta didik mampu memberikan penilaian, argumentasi, dan rekomendasi


Pembelajaran produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan kajian teknologi
produksi/ergonomis dan dampaknya terhadap lingkungan/budaya secara lisan,
visual, dan grafis.

A. Tujuan Pembelajaran
● Menghitung HPP produk kerajinan nusantara dan mancanegara

B. Asesmen
● Performa dalam proyek kelompok

C. Pemahaman Bermakna:
● Menghitung HPP.

D. Pertanyaan Pemantik
Apakah kamu pernah membeli produk kerajinan nusantara dan mancanegara? Berapa harga
barang tersebut?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik

● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran


● Guru menjelaskan teknik penilaian

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menjelaskan tentang HPP.
3. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode project based learning melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok menyusun HPP untuk produk kerajinan nusantara dan
mancanegara.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapat kalian tentang materi pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami bagaimana cara menentukan harga pokok produk kerajinan?

G. Lembar Kerja Siswa


Soal:
1. Susunlah laporan keuangan untuk HPP dari produk kerajinan nusantara dan
mancanegara.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Sebutkan komponen yang ada dalam biaya tetap.

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
Profil pelajar Pancasila ● Bergotong Model Project based learning
yang berkaitan royong. pembelajaran
● Kreatif,

Fase F/Sem Genap Elemen Mapel/ Produksi


Aktivitas

Alokasi Waktu 4 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Produk kerajinan nusantara dan mancanegara

Sarana Prasarana Slide presentasi

Target Reguler

Capaian Peserta didik mampu memberikan penilaian, argumentasi, dan rekomendasi


Pembelajaran produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan kajian teknologi
produksi/ergonomis dan dampaknya terhadap lingkungan/budaya secara lisan,
visual, dan grafis.

A. Tujuan Pembelajaran
● Menunjukkan produk kerajinan nusantara (memasarkan atau mempromosikan)

B. Asesmen
● Performa dalam proyek kelompok

C. Pemahaman Bermakna:
● Memasarkan produk kerajinan nusantara dan mancanegara.

D. Pertanyaan Pemantik
Pernahkah kamu menemukan iklan yang memasarkan produk kerajinan? Apa tanggapanmu
terhadap cara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

● Guru menjelaskan teknik penilaian

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab

Inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru menerangkan tentang media informasi dan komunikasi baik verbal maupun visual.
3. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode project based learning melalui
langkah-langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok menentukan dan menyusun media informasi dan komunikasi
yang akan digunakan.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapat kalian tentang materi pelajaran hari ini?

● Apakah kamu memahami pemanfaatan media sosial branding?

G. Lembar Kerja Siswa


Soal:
1. Promosikan produkmu melalui media sosial dan buatlah dalam berbagai bentuk media
seperti infografis, flyer, dan lain-lain.
2. Buat blog/situs toko online.
H. Pengayaan dan Remedial
Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Sebutkan berbagai media sosial yang memberikan fitur iklan. Jelaskan penggunaan iklan
berbayar yang ada di dalam platform salah satu media sosial tersebut (Pilih satu saja).

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.
Profil pelajar Pancasila ● Bergotong Model Project based learning
yang berkaitan royong. pembelajaran
● Kreatif,

Fase F/Sem Genap Elemen Mapel/ Refleksi dan Evaluasi


Aktivitas

Alokasi Waktu 4 x 45 menit

Kompetensi Awal
● Produk kerajinan nusantara dan mancanegara

Sarana Prasarana Slide presentasi

Target Reguler

Capaian Peserta didik mampu memberikan penilaian, argumentasi, dan rekomendasi


Pembelajaran produk kerajinan nusantara dan mancanegara berdasarkan kajian teknologi
produksi/ergonomis dan dampaknya terhadap lingkungan/budaya secara lisan,
visual, dan grafis.

A. Tujuan Pembelajaran
● Menilai produk kerajinan nusantara dan mancanegara

B. Asesmen
● Performa dalam proyek kelompok

C. Pemahaman Bermakna:
● Memberikan penilaian, argumentasi dan rekomendasi produk kerajinan nusantara

D. Pertanyaan Pemantik
Apakah kamu sudah melihat produk kerajinan karya kawan-kawanmu? Bagaimana
menurutmu? Adakah saran yang ingin kamu sampaikan?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
● Guru memberikan salam dan memeriksa kesiapan peserta didik
● Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

● Guru menjelaskan teknik penilaian

● Guru memeriksa penugasan kompetensi awal dengan melakukan tanya jawab

Inti
4. Guru melakukan apersepsi.
5. Guru menjelaskan tentang etika di dalam memberikan penilaian (argumentasi dan
rekomendasi).
6. Guru melakukan pembelajaran menggunakan metode discovery learning melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
● Setiap kelompok membuat survei tanggapan pelanggan terhadap produk yang telah
diluncurkan (pelanggan dalam hal ini adalah kelompok lain).
● Guru bersama siswa akan mendiskusikan hasil kuesioner setiap kelompok. Kelompok
yang dinilai boleh memberikan argumentasi. Kelompok lainnya memberikan
rekomendasi untuk keberlanjutan produk.
● Memfasilitasi peserta didik memaparkan hasil pengamatan.

Penutup
● Guru menutup pertemuan dengan membuat kesimpulan.

● Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

● Berdoa menutup pembelajaran.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Guru
● Apakah yang menarik dari pembelajaran hari ini?

● Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?

● Apa yang ingin Anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil


pembelajaran?
● Apa yang harus Anda ingat ketika menyusun pembelajaran di masa depan?

● Apa masukan atau pengetahuan yang paling dominan dipelajari peserta didik Anda
selama unit ini berlangsung?

Peserta didik
● Apa pendapat kalian tentang materi pelajaran hari ini?
● Apa kesanmu terhadap aktivitas yang telah dilakukan?

● Apakah kamu sebagai peserta didik merasa puas dengan kegiatan ini? Mengapa?

● Apakah kamu memahami tujuan kegiatan dari penilaian antar kelompok?

G. Lembar Kerja Siswa


Soal:
Setiap kelompok membuat kuesioner yang berisi tanggapan responden (kelompok lain)
terhadap produk kerajinan nusantara dan mancanegara yang telah diluncurkan. Setiap
kelompok cukup diwakili oleh 1 anak sebagai perwakilan.

1. Buatlah tabel kelebihan, kekurangan serta rekomendasi dari hasil kuesioner.


2. Diskusikan bersama kelompok lain serta Bapak/Ibu Guru.

H. Pengayaan dan Remedial


Jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Apa saja komponen penilaian yang kamu ketahui?

I. Bahan Bacaan
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018.

J. Daftar pustaka
● Buku teks PKWU untuk Siswa SMA Kelas XI. Penerbit Srikandi Empat. Hindraswari Enggar,
dkk.
● Business Model Generation. Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. PT Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai