Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 KUALA KAPUAS
Alamat : Jl. Pemuda Km. 2,5 Kuala Kapuas 73515 Telp.( 0513) 21607
Email : smk2_kualakapuas@yahoo.co.id

ENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Kuala Kapuas


Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI / 1 (Ganjil)
Materi Pokok : Proses kerja pembuatan prototype produk
Waktu : 7 JP x 45 Menit
Pertemuan : 1 x pertemuan

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis konsep desain /prototype dan 3.4.1 Menjelaskan konsep,tujuan
kemasan produk desain/contoh dan kemasan produk
barang/jasa
3.4.2 Memganalisis konsep desain/contoh dan
kemasan produk barang/jasa
3.4.3 Menerapka jenis dan bentuk desain jenis
dan bentuk desain serta kemasan
produk

4.4 Membuat desain/ prototype dan kemasan 4.4.1 Memilih desain/contoh dan kemasan
produk barang/jasa produk barang/jasa
4.4.2 Membuat desain/contoh dan kemasan
produk barang/jasa
4.4.3 Mempresentasekan hasil desain dan
kemasan produk barang/jasa

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi materi KD. 3.5 dan 4.5 dengan tema sikap dan perilaku
wirausaha diharapkan :
1. Peserta didik dapat menguraikan tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype produk
barang atau jasa dengan percaya diri, kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan, tanggung jawab,
berpenampilan menarik, memiliki communication skill
2. Peserta didik dapat menyusun skema alur dan proses kerja suatu produk dengan percaya diri,
kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan, tanggung jawab, berpenampilan menarik, memiliki
communication skill

C. MATERI PEMBELAJARAN
Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk

A. Pengertian prototype
B. Tahapan Proses Kerja Pembuatan Prototype
C. Alur dan Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang dan jasa

D. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Project based learning
3. Metode : Tugas mandiri, Diskusi kelompok, Tanya jawab, Presentase, praktek

E. MEDIA DAN BAHAN

Pertemuan Media Pembelajaran Alat dan bahan pembelajaran


1  Gambar limbah kardus  Laptop, infocus, Hp,
 Gambar kreasi kerajinan  Bahan bahan /alat untuk
pemanfaatan kardus Gunting,lem,pemggaris,
kegiatan kewirausahaan pensil, kain panel,
yang kreatif potensial kancing,manik,pita
 Video tutorial pembuatan
kotak tissue dari kardus

F. SUMBER BELAJAR
1. Sumber untuk guru
 Buku guru : Dody Kusmana, 2019, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Untuk SMK kelas XI,
Jakarta, Pustaka Mulia
 Modul Produk kreatif dan kewirausahaan kelas XI semester ganjil : TIM MGMP
PKK,Kurikulum 2013 edisi revisi 2017
 Modul PKK kelas XI : Natalia Fajar Pratiwi,SPd
 Internet

2. Sumber untuk peserta didik


 Buku siswa : Dody Kusmana, 2019, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Untuk SMK kelas
XI, Jakarta, Pustaka Mulia
 Modul Produk kreatif dan kewirausahaan kelas XI semester ganjil : TIM MGMP
PKK,Kurikulum 2013 edisi revisi 2017
 Modul PKK kelas XI : Natalia Fajar Pratiwi,SPd
 Hp, Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1 (7x45 menit)

 Menguraikan tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype produk barang atau jasa

 Menyusun skema alur dan proses kerja suatu produk

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Pra Pembelajaran 15 menit


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Subjek Guru dan Siswa

 Guru mengucapkan salam pada peserta didik.


 Guru meminta salah satu dari peserta didik untuk
memimpin doa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing. (melatih peserta didik untuk selalu
mendekatkan diri pada Tuhan)
 Guru meminta pada peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas (untuk melatih peserta didik menjaga
lingkungan selalu bersih/disiplin)
 Guru mengabsen kehadiran peserta didik
(menekankankan pentingnya sikap disiplin bagi
peserta didik yang bersekolah )
 Sebagai apersepsi, guru mengajukan pertanyaan
materi yang sudah dipelajari sebelumnya.Siapa yang
masih ingat apa pengertian wirausaha
(Jawaban: Wirausaha adalah seseorang yang memiliki
karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil,
pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas,
kreatif menghasilkan inovasi, serta berorentasi pada masa
depan )
 Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta
didik, berupa gambaran orang sukses diawali dengan
rajin dan giatnya belajar dan kreatif memanfaatkan
waktu dan mau mengembangkan potensi diri,kreatif
dan inovatif .
H. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, (TUJUAN
PEMBELAJARAN setelah kita mempelajari materi
hari ini Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk
Barang dan jasa
Setelah berdiskusi dan menggali informasi materi KD.
3.5 dan 4.5 dengan tema sikap dan perilaku wirausaha
diharapkan :
1. Peserta didik mampu menguraikan tahapan proses
kerja pembuatan instrumen prototype produk
barang atau jasa dengan percaya diri, kreatif,
memiliki jiwa kewirausahaan, tanggung jawab,
berpenampilan menarik, memiliki communication
skill
2. Peserta didik mampu menyusun skema alur dan
proses kerja suatu produk dengan percaya diri,
kreatif, memiliki jiwa kewirausahaan, tanggung
jawab, berpenampilan menarik, memiliki
communication skill )
 peserta didik menyimak dan mencatatnya.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
menginformasikan tentang proses pembelajaran yang
akan dilakukan termasuk aspek aspek yang dinilai
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

selama proses pembelajaran berlangsung


 Guru mengadakan pretest/pertanyaan/soal kepada
peserta didik mengenai pengertian barang / jasa

(jawaban : Pengertian produk menurut Alma


(2004:139) adalah seperangkat atribut baik berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna,
harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang
menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna
memuaskan keinginannya.

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Ginting


(2011:90), pengertian produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian,
penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk dalam arti yang luas
mencakup komponen fisik, jasa, orang, organisasi,
gagasan, atau gabungan dari semuanya.

Inti Fase-1: Penentuan Pertanyaan Mendasar 275 menit


Subjek Guru dan Siswa
 Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat
eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa
berdasarkan pengalaman belajarnya yang bermuara
pada penugasan peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas yang diharapkan. Dengan pertanyaa
sederhana : Usaha apa yang bahannya bisa
diggunakan dari barang barang limbah kardus?
(menanya) sambil menampilkan slide gambar limbah
kardus
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan
hasil ekplorasi pengetahuan dan pengalaman siswa
mengenai permasalahan yang diajukan guru
 Guru menayangkan gambar beraneka macam kreasi
kerajinan tangan yang bernilai ekonomi dengan
memanfaatkan kardus bekas yang bisa menjadi
peluang usaha.
 Guru menyajikan permasalahn terkait materi tahapan
proses kerja instrumen prototype produk barang atau
jasa dan berupaya melibatkan siswa untuk ikut dalam
menentukan proyek apa yang mereka pilih untuk
kegiatan project

Fase-2.Mendesain Perencanaan Proyek (Design a


Plan for the Project)

Subjek Siswa
 Peserta didik membuat kelompok-kelompok yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat


kognitif atau etnis
 Peserta didik dalam kelompok untuk menentukan
ketua dan sekretaris secara demokratis, dan
mendeskripsikan tugas masing-masing setiap
anggota kelompok
 Peserta didik mengamati video contoh alur skema
proses pembuatan kotak tisu dari kardus
menggunakan media internet dari hp

 Peserta siswa mencari sumber informasi terkait masalah


tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype
produk barang atau jasa Menyusun skema alur dan
proses kerja suatu produk menggunakan HP
 Peserta didik menggunakan berbagai sumber yang ada
baik media buku, dan internet untuk mendapatkan
informasi guna menjawab permasalahan.
 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok kecil
mereka tentang rencana proyek yang akan mereka buat
 Peserta didik bersama guru membicarakan aturan main
untuk disepakati bersama dalam proses penyelesaian
proyek. Hal-hal yang disepakati: pemilihan aktivitas,
waktu maksimal yang direncanakan, sansi yang
dijatuhkan pada pelanggaran aturan main, tempat
pelaksanaan proyek, hal-hal yang dilaporkan, serta
alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek

Fase-3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Subjek Siswa
 Peserta didik untuk membuat jadwal aktifitas yang
mengacu pada waktu maksimal yang disepakati untuk
membuat suatu prototype produk pilihan
 Peserta didik untuk menyusun langkah alternatif, jika
ada sub aktifitas yang molor dari waktu yang telah
dijadwalkan.
 Peserta didik dalam kelompok kelompok menuliskan
alasan setiap pilihan project yang telah dipilih.

Fase-4. Memonitor peserta didik dan kemajuan


proyek

Subjek Siswa

 Peserta didik melaporkan rencana yang akan


mereka buat dan meminta persetujuan dari guru
pilihan project , penentuan jadwal,waktu, bahan
bahan yang akan digunakan dan desain produk
barang / jasa project pilihan oleh masing masing
tim keompok
 Peserta didik melaporkan langkah-langkah kerja
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Tahapan Proses Kerja Pembuatan Prototype , alur dan


Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang dan
jasa project tim kelompok
 Peserta didik meminta masukan atau arahan tentang
tentang rencana dan langkah kerja dan desain produk
tim kelompok kepada guru
 Peserta didik meminta persetujuan rencana dan
tahapan tahapan kerja tim kelompok untuk disetujui
atau tidak disetuji oleh guru

Fase-5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Subjek Siswa

 Setiap tim kelompok mengerjakan project produk


masing masing tim kelompok yang sudah
disepakati/disetujui oleh guru

 Kelompok mengerjakan project produk sesuai demgan


tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype
produk barang sesuai alur dan proses kerja suatu
produk masing masing tim
Subjek Guru dan Siswa
 Guru memonitoring terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek dengan cara melakukan
skaffolding jika terdapat kelompok membuat langkah
yang tidak tepat dalam penyelesaian proyek.
 Guru memberi siswa waktu untuk memperbaiki
hasil project produk
 Peserta didik mengumpulkan hasil kerja produk
yang sudah diperbaiki

Fase-6. Mengevaluasi Pengalaman

Presentase Siswa
 Kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil
project produk masing masing kelompok
 Kelompok lain memberikan tanggapan kepada
kelompok yang melakukan presentasi
 Kelompok yang mempresentasikan menerima
tanggapan dari kelompok lain
Subjek Guru dan Siswa
 Peserta didik bersama guru memberikan
tanggapan tentang produk yang perlu diperbaiki
 peserta didik secara berkelompok melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Hal-hal yang direfleksi adalah kesulitan-
kesulitan yang dialami dan cara mengatasinya dan
perasaan yang dirasakan pada saat menemukan solusi
dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya kelompok lain
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

diminta menanggapi
 Guru melakukan penilaian selama monitoring
dilakukan dengan mengacu pada rubrik penilaian.yang
bertujuan: mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu pengajar dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.

 Guru menilai hasil produk setiap kelompok


 Guru membagikan LKPD tugas individu kepada peserta
didik dan meminta pesera didik mengerjakannya

Penutup  Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan 10 menit


hasil temuan barunya,
 Guru mengecek pemahaman siswa atas pencapaian
kompetensi secara lisan. (Mereview)
 Peserta didik beserta guru menyimpulkan materi
bersama
 Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana
tindak lanjut pembelajaran (rencana pembelajaran

pertemuan mendatang) yaitu Tahapan Kegiatan Desain


Produk .
 Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya
 Menutup pembelajaran dengan salam dan diakhiri
dengan berdoa

I. TEKNIK PENILAIAN
1. Penilaian Sikap:
a. Kehadiran belajar ( disiplin )
b. Ketepatan pengumpulan tugas (disiplin )
c. Kejujuran pekerjaan

a. Sikap Sosial
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Contoh Keterangan
Pelaksanaan Butir
Instrumen

1. Penilaian Sikap Observasi/ Saat siswa Jumlah


Pengamatan mengadakan skor aspek
diskusi yang
diamati
b. Pengetahuan
Teknik Penilaiannya : Tes Tertulis
Instrumen Penilaiannya : Soal tes tertulis

No. Teknik Bentuk Waktu Contoh Keterangan


Instrumen Pelaksanaan Butir
Instrumen

1.

c. Keterampilan
Penilaian Keterampilan:
Teknik Penilaiannya : Tes peragaan/unjuk kerja
Instrumen Penilaiannya : Lembar soal praktik dan lembar penilaian praktik
No. Teknik Bentuk Waktu Contoh Keterangan
Instrumen Pelaksanaan Butir
Instrumen

1. Diskusi  Menguraika Saat pelajaran Pengamata

n tahapan inti n Kinerja

proses kerja peserta

pembuatan didik

instrumen
prototype
produk
barang atau
jasa

2.  Menyusun Saat pelajaran Pengamata

skema alur Inti n Kinerja

dan proses peserta

kerja suatu didik

produk

1. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Terlampir
b. Penilaian Kognitif
Terlampir
c. Penilaian Psikomotor
Terlampir
J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Pembelajaran remedial dilakukan dalam bentuk pembelajaran ulang mengenai materi yang
belum tuntas dikuasai, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian kemudian diadakan penilaian ulang.

K. PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi)
melalui diskusi tentang klasifikasi materi.

Kuala Kapuas, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

HENNY,S.Kom LILY, SE
NIP. 19760126 200501 2 010 NIP. 19760515 201406 2 003
MATERI PELAJARAN

Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk

A. Pengertian Produk

Produk yang akan dipilih oleh seorang wirausahawan harus memperhatian kebutuhan pasar dan
keinginan serta selera dari masyarakat. Ole karena itu dalam menentukan suatu produk dan jasa arus
dilakukan reset atau melakukan penelitian terlebi dahulu, sehingga produk yang dihasilkan benarbenar
sesuai dengan keinginan pasar.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikan, diminta,
dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuan dan keinginan seseorang. Produk barang
terdapat dimanan-mana dan memiliki banyak varian pilihan karena dalam pembutan produk tersebut
selalu memperatikan mengutamakan kebutuhan:

• Selera masyarakat

• Permintaan masyarakat

• Trend dan perubahan yang teradi

• Kenamanan dan gaya produk

• Kemudahan dan keamanan

Membuat prototipe produk barang atau jasa membutuhkan ide cemerlang dan tangan dingin seorang
desainer. Tentu saja seorang desainer harus melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
merencanakan suatu produk, karena bagaiamanapun uga sebuah prototipe akan mewakili produk
barang atau jasa yang sebenarna. Sehingga dalam pembuatanyapun juga harus dilakukan dengan
cermat.

B. Tahapan Proses Kerja Pembuatan Prototype

Proses perancangan atau desain produk terdiri atas serangkaian kegiatan ang berurutan, sehingga
dikatakan sebagai proses kerja perancangan atau proses kerja pembuatan prototipe. Adapaun tahapan
ang perlu diperhatikan pada saat proses kegiatan desain produk adalah:

a. Memformulasikan hasil riset pasar Riset ini dilakukan untuk produk yang benar-benar baru maupun
untuk produk yang suda ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan mengasilkan sebuah
gagasan atau ide uuntuk membuat suatu produk, yang tentunya ide tersebut diperoleh dari data yang
didapatkan dari riset yang tela dilaksanakan.

Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan yang sudah ada, perusahaan harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Keinginan pelanggan dalam al kegunaan, kualitas, modal, dan warna dari produk dengan tidak
mengabaikan penentuan harga
2) Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan yang sudah ada apaka perusahaan
mampu untuk membayarnya

b. Mempertimbangkan Kemampuan Perusahaan

Tahapan berikutnya yaitu kemampuan perusahaan yang meliputi seberapa banyak tenaga kerja, mesin,
dan perlatan penunjang lainya. Hal tersebut akan berkaitan dengan kemampuan perusahaan yang
bersangkutan pada saat membuat produk pabrikan atau masal.

c. Membuat sketsa bentuk Dalam proses membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan
terlihat jelas satu dengan yang lainya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermuda dalam pembuatan
gambar kerja (blue print), sketsa dari masing-masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan
ukuran yang sebenarnya, akan tetapi dapat terlihat dalam sekala perbandingan.

d. Membuat Gambar Kerja Tahap akhir dalam kegiatan desain produk, yaitu gambar kerja . dalam
gambar kerja dapat digambarkan bentuk dan ukuran ang sebenarnya dalam skala perbandingan yang
lebih kecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan-bahan yang akan dipergunakan
dalam pembuatan produk tersebut. Gambar kera terdiri dari gambar semua komponen produk lengkap
dengan bentuk, dimensi, dan material. Selain itu, uga menampilkan gambar sususnan, sepesifikasi yang
memuat keterangan-keterangan yang tidak dapat dibuat pada gambar.

C. Alur dan Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang dan jasa

Sebelum sebuah produk dipasarkan, ada tahapan yang harus dilalui secara benar dalam kegiatan
produksi. Tentunya, seorang wirausaha terlebih dahulumembuat perencanaan sebelum sebuah produk
diproduksi. Setelah perencaan, saatnya seorang wirausaha menentukan alur produksi, mulai dari
pengolahan awal bahan baku, pembentukan, peyelesaian, hingga distribusi produk.

a. Diagram Alur Proses Produksi Sebelum memulai produksi, diagram alur arus dibuat terlebih dahulu,
berdasarkan diagram alur proses pengetasan dan montoring atas barang dalam proses produksi (work in
place) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana.

b. Prosedur Pengawasan Mutu Produk Pengawasan mutu adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin bahwa proses yang terjadi akan menghasildingkan produk yang sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Kegiatan pengawasan mutu adalah mengevaluasi kinerja nyata proses dengan tujuan.

Hal tersebut meliputi semua kegiatan dalam rangka pengawasan rutin mulai dari bahan baku, proses
produksi hingga produk akhir. Pengawasan mutu bertujuan untuk mencapai sasaran dikembangkanya
peraturan dibidang proses sehingga produk ang dihasilkan aman dan sesuai dengan keinginan
masyarakat dan konsumen (Puspitasari, 2004). Pengawasan atas mutu barang hasil produksi,
selayaknya meliputi pengetahuan hal-hal berikut:

1) Kerusakan dan Mutu Produk Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang (jasa) dibuat melalui suatu
proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin dihasilkan.
2) Mencegah atau menghindarkan terjadinya kerusakan barang (produk) kiat utama dari pencegahan
kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum
terjadi.

3) Kendali Mutu Terpadu Uraian di atas menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk
selama proses produksi, berarti mengadakan suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian
mutu. Bila ada pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan
(planning) mutu produk bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian
(organizing) dan pelaksanaan (actuating) harus disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran
bahwa manajemen mutu (quality management) meliputi berbagai apsek keikutsertaan (participation) dari
berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus
dikendalikan.

c. Jenis-jenis pengawasan mutu produk

1) Pemantauan Mutu Bahan-Bahan Apakahbahanbaku yang digunakansesuaidenganmutu yang


direncanakan? Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang,
penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan digunakan.

2) Pemantauan Proses Produksi Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses
dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja
peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesinmesin tersebut dipantau
agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan.

3) Pemantauan Produk Jadi Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk
sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah
selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan
mutu yang direncanakan maka produkproduk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan
(didistribusikan). Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau
remade dan mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara akurat.

4) Pemantauan Pengepakan Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam
kondisi sesuai dengan mutu.

d. Pemecahan masalah mutu dengan statistik Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama
dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian,
metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang
perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk
pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang (defect prevention). Alasan
digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi.

2) Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan (variasi
atau deviasi) dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-
penyimpangan tersebut. Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami
penyimpangan (deviasi), tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat
proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan
sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan (deviasi). Dalam hal yang terakhir inilah
peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan
produk akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel
yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak. Dari hal pengendalian
mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data
statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi
yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai
dengan standar mutu yang direncanakan.
e. Alat kendali mutu Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram
danhistogram.

1) Diagram Pengendati Mutu (Quality Control Chart) Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat
suatu rencana kerja pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Pada tahap ini Anda, membuat suatu control chart (diagram pengendali) yang dapat digunakan untuk
memperoleh gambar atau diagram sebab akibat (DSA) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Cause and Effect Diagram (CED).

2) Histogram Dari diagram kontrol (diagram kendali) yang dik:umpulkan secara statistik pada berbagai
tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila terdapat
penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang
menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau. perbaikan. 3)
Peranan Komputer Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian,
terutama pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu analisis.
Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia.
lEMBAR KERlA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

Kelas :

A. Capaian: Menganalisis proses kerja pembuatan instrument prototype barang/jasa


Menguraikan tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype produk /jasa
B. Diskusi:

1. Siswa membentuk kelompok 4-5 orang dan membuat grub kelompok


2. Mencari berbagai sumber belajar mengenai permasalahan pemanfaatan limbah kardus
menjadi kerajinan kreatif
3. Mendiskusikan dengan teman tentang kesepakatan pemilihan contoh produk yang akan
dijadikan project pembuatan protype
4. Mengindentifikasi alasan pilihan produk yang jadi pilihan project pembuatan prototype
produk
5. Mengindentifikasi bahan bahan dan alat alat yang diperlukan
6. Menguraikan langkah langkah dan alur kerja proses pembuatan prototype produk produk
pilihan dari bahan kardus dengan alur yang benar dan sesuai urutan kerjanya
7. Mempresentasekan hasil project pembuatan prototype produk

Tuangkan di kolom LKPD tersedia


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Nama Peserta didik :

Kelas :

C. Capaian: Menganalisis proses kerja pembuatan instrument prototype barang/jasa


Menguraikan tahapan proses kerja pembuatan instrumen prototype produk /jasa

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat !

1. Sebutkan manfaat dari prototipe!

2. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam desain kemasan?

3. Sebutkan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan prototipe!

Tuangkan di kolom LKPD tersedia jawabanmu!


Lampiran :

1.PenilaianSikap

a. Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik


sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
(contoh )
AspekPerilaku yang Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai Skor Sikap Nilai

TJ KS TS JJ

1 80 75 65 80 300 75,00 B

2 75 75 50 75 275 68,75 B

Keterangan :

TJ : Tanggung Jawab
100 : Mengerjakan tugas dengan senang hati, menyerahkan tugas tepat waktu
75 : Mengerjakan tugas dengan senang hati, menyerahkan tugas tidak tepat waktu
50 : Mengerjakan tugas tidak dengan senang hati, menyerahkan tugas tepat waktu
25 : Mengerjakan tugas tidak dengan senang hati, menyerahkan tugas tidak tepat
waktu

KS : Kerjasama
100 : Mengerjakan tugas kelompok diskusi dengan semua teman
50 : Mengerjakan tugas kelompok diskusi hanya dengan sebagian teman
50 : Mengerjakan tugas kelompok diskusi hanya dengan satu orang saja
25 : Tidak mau bergabung dan bekerjasama dalam kelompok diskusi

TS : Toleransi
100 : Menghargai pendapat teman dalam mengerjakan tugas
75 : Kurang menghargai pendapat teman dalam mengerjakan tugas
50 : sangat kurang menghargai pendapat teman dalam mengerjakan tugas
25 : Tidak menghargai pendapat teman dalam mengerjakan tugas

JJ : Jujur
100 : menyampaikan sesuatu sesuai keadaan sebenarnya,
bersediamengakuikekurangan
75 : menyampaikansesuatusesuaikeadaansebenarnya,
tidakbersediamengakuikekurangan
50 : menyampaikansesuatutidaksesuaikeadaansebenarnya,
bersediamengakuikekurangan
25 : menyampaikansesuatutidaksesuaikeadaansebenarnya,
tidakbersediamengakuikekurangan

Catatan :

i. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria :


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
ii. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
iii. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =

68,75

iv. Kode nilai / predikat :


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)


v. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

2. PenilaianPengetahuan LKPD dan Pengetahuan

Kisi-Kisi Soal

Rubrik Penilaian Soal Evaluasi

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat !

1. Sebutkan manfaat dari prototipe!

2. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam desain kemasan?

3. Sebutkan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan prototipe!

No Aspek Tidak Diisi, Diisi Diisi *)Catatan


penilaian Diisi tidak tepat tepat
tepat Waktu, waktu
waktu, tidak dan
tidak lengkap lengkap
lengkap

Skala 1 2 3 4

1 Soal No 1 20 50 75 100
2 Soal No 2 20 50 75 100

3 Soal No 3 20 50 75 100

Total Skor= =100

Rubrik Penilaian Diskusi

Tugas Kelompok Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.


Carilah informasi mengenai salah satu usaha penanfaatan kardus
bekas sebagai produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi. Informasi
bisa didapat dari berbagai sumber, baik internet. Tuliskan mengenai
proses produksi atau alur kerja pembuatan dari produk yang
dihasilkan. Presentasikan di depan kelas.

No Aspek Tidak Diisi, Diisi Diisi *)Catatan


penilaian Diisi tidak tepat tepat
tepat Waktu, waktu
waktu, tidak dan
tidak lengkap lengkap
lengkap

Skala 1 2 3 4

1 Soal No 1 20 50 75 100

2 Soal No 2 20 50 75 100

Total Skor= =100

• Sangat Bagus : 86 – 100


• Bagus : 76 - 85
• CukupBagus : 70 – 75
• Sedang : 60 – 69
• Kurang : < 60

3. PenilaianKetrampilan
Rubrik Penilaian keterampilan (Presentasi Kelompok)

Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok


Nama Komunikasi Mendengar Argumentasi Kontribusi
No 1–4 1–4 1–4 1–4 Skor
1 SLAMET NUGROHO 3 4 3 4 89

2 NURAINI 4 3 3 3 81

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan: 89-100= Memuaskan

80-88 = Baik
69-79 = Cukup
< 69 = Kurang
Keterangan ;

a. Menkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau


menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif

b. Mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong,
menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasanya

c. Berargumentasi menunjukan kemampuan peserta didik dalam melakukan argumentasi logis


ketika ada pihak yang bertanya atau menyantakan gagasannya

d. Berkontribusi ke mampuan peserta didik memberi masukan gagasan-gagasan yang


mendukung

Anda mungkin juga menyukai