Anda di halaman 1dari 30

JIK: Jurnal Ilmu Komputer

Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx p-ISSN: 2527-9653


DOI: 10.47007/komp.v7i01.xxxxx e-ISSN: 2797-8389

PERANCANGAN ENTERPRISE ARSITEKTUR PADA PT. YAMAHA INDONESIA


DENGAN METODE MENGGUNAKAN TOGAF ADM
Adi Widiantono S.Kom, M.Kom*1, Rini Kristin Tindaon2 ,…
1
Adi Widiantono S.Kom, M.Kom
2
Rini Kristin Tindaon
3
Baby Anjeli
4
Daniel Christanto
Email: 1
2
Rinikristin26@gmail.com
3
Babyanjeli48@student.esaunggul.ac.id
4
danielchristanto30@ student.esaunggul.ac.id

Abstrak

Kemajuan teknologi yang semakin pesat di segala bidang kehidupan, membawa dampak yang besar bagi dunia
industry. Beragam teknologi informasi kini digunakan untuk meningkatkan produktifitas produksi di setiap
perusahaan, seperti penggunaan robot dalam proses produksi. Dalam prosesnya, robot serta mesin – mesin
produksi tersebut membutuhkan listrik, listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat, namun
dapat dirasakan. Dalam penggunaannya, perusahaan berusaha menggalakan karyawannya agar selalu hemat
listrik, selain akan berdampak pemanasan global, listrik juga mampu menurunkan keuntungan perusahaan.
Pemakaian listrik yang berlebihan dapat mengakibatkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan setiap
bulannya menjadi semakin besar. PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sebagai perusahaan otomotif
yang sedang berkembang di Indonesia, dan perusahaan sudah mengimplementasikan teknologi dalam
menjalankan proses bisnis tersebut perusahaan masih menemukan kendala dalam menjalankan proses Sistem
Informasi dan Teknik Informasi dalam memutuskan untuk menganalisis proses bisnis pada perusahaan.
Enterprise Architecture merupakan arsitektur yang dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mendefinisikan
kebutuhan sistem sehingga dapat digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem yang kompleks, sulit
menjadi lebih sederhana dan mudah untuk digunakan, dengan menggunakan salah satu enterprise architecture.

Kata kunci: PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, teknologi informasi, electrical, Architecture

Abstract
The rapid advancement of technology in all areas of life has a major impact on the industrial world. Various
information technologies are now used to increase production productivity in each company, such as the use of
robots in the production process. In the process, robots and production machines require electricity, electricity
is a form of energy that cannot be seen, but can be felt. In its use, the company tries to encourage its employees
to always save electricity, besides having an impact on global warming, electricity can also reduce company
profits. Excessive use of electricity can result in costs that must be incurred by the company every month
becomes increasingly large. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing as a growing automotive company in
Indonesia, and the company has implemented technology in running the business process, the company still
finds obstacles in running the Information Systems and Information Engineering process in deciding to analyze
business processes at the company. Enterprise Architecture is the architecture needed by an organization to
define system requirements so that it can be used to design and develop complex, difficult systems to be simpler
and easier to use, using one of the enterprise architectures.

Keywords: PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, information technologies, electrical, Architecture

1
2 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang semakin pesat di
Gambar 1.1 Metode TOGAF-ADM
segala bidang kehidupan, membawa dampak yang
besar bagi dunia industry. Beragam teknologi
informasi kini digunakan untuk meningkatkan
produktifitas produksi di setiap perusahaan, seperti
penggunaan robot dalam proses produksi. Dalam
prosesnya, robot serta mesin – mesin produksi
tersebut membutuhkan listrik, listrik adalah salah
satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat, namun
dapat dirasakan. Dalam penggunaannya, perusahaan
berusaha menggalakan karyawannya agar selalu
hemat listrik, selain akan berdampak pemanasan
globalPT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
(YIMM) adalah anak perusahaan dari Yamaha
Motor Co., Ltd, perusahaan asal Jepang yang
terkenal dalam industri sepeda motor. YIMM
didirikan pada tahun 1974 dan beroperasi di 2.1 Preliminary Phase
Indonesia. Yamaha Motor Co., Ltd sendiri Perumusan Tujuan dan Cakupan dengan
merupakan salah satu produsen sepeda motor Identifikasi tujuan bisnis Yamaha, tantangan, dan
terkemuka di dunia.. peluang yang ingin dicapai melalui perancangan
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing arsitektur.
didirikan pada tahun 1974 dan bermarkas di Pulo
Gadung, Jakarta. Sejak itu, perusahaan telah menjadi 2.1.1 Identifikasi Tujuan Bisnis Yamaha
salah satu pemimpin dalam industri sepeda motor di
Indonesia. Yamaha Indonesia fokus pada produksi 1. Penguasaan Pasar dengan meningkatkan
sepeda motor, skuter, dan sepeda motor sport. Merek pangsa pasar dalam industri sepeda motor,
ini dikenal dengan produk-produk inovatif dan musik, dan produk lainnya.
berkualitas tinggi. Selain memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri, Yamaha Indonesia juga aktif dalam 2. Inovasi Produk dengan mengembangkan
ekspor produk-produknya ke berbagai negara. dan memperkenalkan produk inovatif,
Yamaha memiliki jaringan distribusi yang luas di seperti sepeda motor listrik atau alat musik
seluruh Indonesia. dengan teknologi terbaru.
Yamaha Indonesia memiliki pabrik produksi di 3. Keberlanjutan dan Efisiensi dengan
Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini dilengkapi dengan mengurangi dampak lingkungan dengan
teknologi mutakhir untuk memastikan kualitas tinggi mengintegrasikan praktik bisnis yang lebih
dan efisiensi dalam proses produksi. Yamaha berkelanjutan dan efisien.
dikenal sebagai perusahaan yang terus menerus
berinovasi dalam pengembangan produk. Mereka
4. Peningkatan Layanan Pelanggan dengan
sering kali memperkenalkan model-model terbaru
meningkatkan pengalaman pelanggan
dengan fitur-fitur canggih dan desain yang menarik.
melalui layanan purna jual yang lebih baik,
Yamaha Indonesia juga terlibat dalam berbagai
dukungan teknis, dan solusi yang ramah
kegiatan CSR, termasuk program-program
pengguna.
lingkungan, pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat. Yamaha Indonesia telah meraih 2.1.2 Identifikasi Tantangan Yamaha
berbagai penghargaan dan prestasi dalam industri
otomotif di Indonesia, mencerminkan kualitas dan 1. Persaingan Sengit, menghadapi persaingan
kontribusinya dalam pengembangan sepeda motor. yang ketat di industri sepeda motor dan
musik.
Metode TOGAF-ADM (The Open Group
Architecture Framework Architecture Development 2. Teknologi dan Inovasi, menanggapi
Method), dapat diterapkan untuk menganalisis perubahan cepat dalam teknologi dan
enterprise architecture pada sebuah perusahaan. memastikan terus berinovasi.
Contohnya Yamaha.
Satu, dkk, Judul singkat … 3

3. Perubahan Regulasi, mengatasi dampak 2. Pemasok, pemasok utama yang dapat


perubahan regulasi terkait emisi, memberikan perspektif pada rantai pasokan
keselamatan, dan ketentuan industri dan ketersediaan teknologi terbaru.
lainnya.
3. Ahli Industri, memberikan wawasan terkini
4. Supply Chain dan Logistik, mengelola tentang tren industri.
kompleksitas rantai pasok global dan
2.1.3 Membuat Visi Arsitektur Yamaha
logistik yang mungkin mempengaruhi
produksi dan distribusi produk.
a. Analisis Eksternal
2.1.3 Identifikasi Peluang Yamaha Menganalisis tren industri, persaingan,
dan faktor eksternal yang dapat
1. Pasar yang Berkembang, memanfaatkan mempengaruhi Yamaha.
pasar yang berkembang untuk sepeda
b. Analisis Internal
motor, produk musik, dan sejenisnya di
berbagai wilayah. Melakukan tinjauan menyeluruh
terhadap infrastruktur IT, proses bisnis, dan
2. Inovasi Teknologi, menggunakan teknologi arsitektur teknologi yang ada.
baru untuk menciptakan produk inovatif c. Identifikasi Peluang dan Tantangan
yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengidentifikasi peluang
pertumbuhan, inovasi, dan mengatasi
3. Pertumbuhan Industri Otomotif Elektrik,
tantangan bisnis.
menangkap peluang di pasar sepeda motor
listrik dengan pertumbuhan yang cepat. d. Menetapkan Nilai Strategis
Menetapkan nilai dan prinsip-prinsip
4. Ekspansi Global, mengeksplorasi dan strategis yang akan membimbing
memperluas kehadiran global untuk perancangan arsitektur.
meningkatkan pangsa pasar di berbagai e. Definisi Tujuan Bisnis
negara. Mengartikulasikan tujuan bisnis jangka
2.2 Phase A - Architecture Vision pendek dan jangka panjang yang ingin
Membentuk Tim Arsitektur dengan dicapai melalui perancangan arsitektur.
menetapkan tim arsitektur yang terdiri dari f. Pengembangan Visi
pemangku kepentingan internal dan eksternal. Membuat narasi yang jelas dan
inspiratif mengenai bagaimana arsitektur
2.2.1 Pemangku Kepentingan Internal
akan mendukung pencapaian tujuan dan
1. Eksekutif Utama: CEO dan manajemen visi bisnis Yamaha.
eksekutif yang memiliki visi strategis untuk g. Validasi
perusahaan. Menguji dan memvalidasi visi
arsitektur dengan pemangku kepentingan
2. Manajemen TI: CTO (Chief Technology internal dan eksternal.
Officer) dan kepala TI yang akan
membawa wawasan teknis ke dalam tim. 2.2. Phase B - Business Architecture
2.2.1 Analisis Bisnis
3. Manajemen Operasional: Kepala 1. Mendokumentasikan Model Bisnis Yamaha:
operasional yang memahami proses bisnis a) Proses Bisnis:
operasional Yamaha.  Manufaktur Sepeda Motor
4. Manajemen Produk: Product managers  Penjualan dan Pelayanan Pelanggan
untuk membawa perspektif produk dan  Inovasi Produk
kebutuhan pasar.
b) Nilai Tambah:
2.1.2 Pemangku Kepentingan Eksternal  Inovasi Teknologi: Pengembangan
teknologi baru untuk meningkatkan kualitas
1. Pelanggan, mendengarkan suara pelanggan
untuk memahami kebutuhan dan harapan dan performa produk.
mereka.  Pengalaman Pelanggan: Fokus pada
pengalaman pelanggan yang superior
melalui layanan dan produk berkualitas.
4 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

 Ketahanan Lingkungan: Integrasi praktik  Manajemen Kualitas: Sistem untuk


bisnis berkelanjutan untuk mengurangi memastikan kualitas produk sesuai
dampak lingkungan. standar.
b. Sistem Penjualan dan Pelayanan Pelanggan:
c) Struktur Organisasi:  Sistem CRM: Pemeliharaan
 Divisi Manufaktur, bertanggung jawab atas informasi pelanggan, catatan
produksi dan kualitas sepeda motor. interaksi, dan manajemen hubungan
 Divisi Penjualan dan Pemasaran, fokus pelanggan.
pada penjualan, pemasaran, dan dukungan  E-commerce Platform: Sistem
pelanggan. penjualan online yang terintegrasi
 Divisi R&D, melakukan penelitian dan dengan manajemen inventaris.
pengembangan produk dan teknologi. c. Sistem R&D:
Kolaborasi Tim R&D: Aplikasi yang
2.2.2 Identifikasi Arsitektur Referensi
a) Infrastruktur IT: memfasilitasi kolaborasi dan manajemen
 Sistem Informasi Manufaktur: Sistem proyek dalam tim penelitian dan
otomasi untuk memantau dan pengembangan.
mengoptimalkan produksi.
2.3.2 Kebutuhan Data dan Aplikasi
 CRM (Customer Relationship a. Kebutuhan Data:
Management): Mengelola data pelanggan
 Data Produksi: Kumpulan data
dan interaksi pelanggan.
produksi untuk analisis dan
 PLM (Product Lifecycle Management): perencanaan.
Mendukung manajemen siklus hidup
 Data Pelanggan: Informasi
produk dari konsep hingga penghapusan.
pelanggan untuk personalisasi
b) Aplikasi Bisnis: layanan dan strategi pemasaran.
 E-commerce Platform: Mendukung b. Kebutuhan Aplikasi:
penjualan online dan pengelolaan  Aplikasi Manufaktur: Sistem
inventaris. otomasi produksi, perencanaan
 Sistem R&D: Membantu kolaborasi dalam persediaan, dan manajemen kualitas.
tim R&D untuk pengembangan produk.  Aplikasi Penjualan: E-commerce,
sistem penjualan, dan aplikasi
c) Keamanan: layanan pelanggan.
 Keamanan Sistem Produksi: Menjamin  Pengembangan Arsitektur Sistem
keamanan sistem produksi dan data Informasi: Membangun arsitektur
manufaktur. sistem informasi yang mendukung
 Keamanan Data Pelanggan: Perlindungan kebutuhan bisnis dan teknologi.
data pelanggan dan informasi transaksi.

d) Arsitektur Teknologi: 2.4 Phase D - Technology Architecture


 Cloud Computing: Menggunakan layanan
cloud untuk skalabilitas dan fleksibilitas. 2.4.1 Analisis Arsitektur Teknologi
 IoT (Internet of Things): Integrasi sensor Mengevaluasi Teknologi yang Ada:
dan teknologi IoT untuk memantau dan a. Infrastruktur Teknologi:
mengumpulkan data dari sepeda motor. a. Server dan Data Center: Evaluasi
2.3 Phase C - Information Systems Architecture performa dan kehandalan server
fisik dan pusat data yang ada.
2.3.1 Analisis Sistem Informasi b. Cloud Services: Menilai layanan
a. Sistem Manufaktur: cloud yang dapat mendukung
 Pantauan Produksi: Sistem otomasi kebutuhan komputasi dan
untuk memantau dan mengelola penyimpanan.
jalannya produksi sepeda motor. b. Jaringan:
a. Kecepatan dan Ketersediaan:
Mengevaluasi kecepatan dan
Satu, dkk, Judul singkat … 5

ketersediaan jaringan untuk 2.5 Phase E - Opportunities & Solutions


mendukung komunikasi internal 2.5.1 Identifikasi dan Mengevaluasi Peluang dan
dan eksternal. Solusi
a) Peluang untuk Meningkatkan
b. Keamanan Jaringan: Memastikan
Arsitektur:
keamanan dan integritas data
• Peluang: Mengidentifikasi
melalui protokol keamanan.
peluang untuk mengembangkan
c. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak:
produk inovatif seperti sepeda
a. Pembaruan dan Upgrade:
motor listrik atau produk musik
Melakukan evaluasi terhadap
dengan teknologi terbaru.
perangkat keras dan perangkat
• Solusi: Membentuk tim R&D
lunak yang ada, dan merencanakan
yang fokus pada penelitian dan
pembaruan atau upgrade yang
pengembangan produk inovatif.
diperlukan.
b) Peningkatan Proses Bisnis:
b. Pemantauan dan Manajemen
• Peluang: Meningkatkan efisiensi
Sistem: Memastikan keberlanjutan
dan responsibilitas melalui
operasional dengan menggunakan
perbaikan proses bisnis.
solusi pemantauan dan manajemen
• Solusi: Melakukan pemodelan
sistem.
dan analisis proses bisnis untuk
2.4.2 Pengembangan Arsitektur Teknologi mengidentifikasi area yang
Membangun arsitektur teknologi yang mendukung dapat ditingkatkan, dan
arsitektur bisnis dan sistem informasi. menerapkan solusi otomatisasi
 Infrastruktur Teknologi: atau revisi proses yang
o Transisi ke Cloud: Merencanakan diperlukan.
transisi lebih lanjut ke layanan c) Peluang untuk Peningkatan Layanan
cloud untuk meningkatkan Pelanggan:
skalabilitas dan fleksibilitas. • Peluang: Memberikan layanan
o Infrastruktur Hyper-Converged: purna jual yang lebih baik untuk
Pertimbangkan solusi infrastruktur meningkatkan kepuasan
hyper-converged untuk integrasi pelanggan.
sumber daya yang lebih efisien. • Solusi: Implementasi sistem
 Jaringan: CRM yang lebih canggih untuk
o Jaringan 5G: Mengevaluasi mengelola catatan interaksi
penggunaan teknologi jaringan 5G pelanggan, memberikan
untuk meningkatkan kecepatan dukungan yang lebih efektif,
dan konektivitas. dan mempersonalisasi
o Keamanan Jaringan: Menguatkan pengalaman pelanggan.
langkah-langkah keamanan d) Penggunaan Teknologi untuk
jaringan dengan solusi yang lebih Pelayanan Pelanggan:
canggih. • Peluang: Memanfaatkan
 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak: teknologi seperti chatbot atau
o Penggunaan Teknologi Terbaru: platform self-service untuk
Mengeksplorasi teknologi terbaru meningkatkan layanan
seperti kecerdasan buatan (AI), pelanggan.
Internet of Things (IoT), dan • Solusi: Mengimplementasikan
blockchain untuk meningkatkan platform komunikasi digital
efisiensi. yang memanfaatkan kecerdasan
o Pengelolaan Perangkat Lunak: buatan untuk memberikan
Implementasikan strategi yang jawaban cepat dan solusi
efektif untuk pengelolaan lisensi otomatis kepada pelanggan.
dan pembaruan perangkat lunak.
2.6 Phase F - Migration Planning
2.6.1 Evaluasi Arsitektur
6 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

a. Infrastruktur Teknologi: Berikut adalah beberapa langkah dan


• Pemetaan Sumber Daya: Identifikasi komponen yang dapat diambil dalam mendirikan
dan dokumentasikan seluruh sumber governance dan struktur implementasi:
1. Komite Implementasi Arsitektur:
daya teknologi yang digunakan,
1. Pembentukan Tim Implementasi:
termasuk server, perangkat keras, dan
Membentuk komite implementasi arsitektur
perangkat lunak.
yang terdiri dari pemangku kepentingan
• Evaluasi Kinerja: Analisis kinerja dari
kunci dari berbagai departemen, termasuk
seluruh infrastruktur untuk
IT, operasional, dan manajemen eksekutif.
menentukan aspek mana yang
2. Peran dan Tanggung Jawab: Menetapkan
memerlukan perhatian khusus selama
peran dan tanggung jawab setiap anggota
migrasi.
tim implementasi, termasuk kepala proyek,
b. Sistem Informasi:
manajer departemen terkait, dan pemimpin
• Inventarisasi Aplikasi: Catat semua
teknis.
aplikasi yang digunakan dan
identifikasi ketergantungan 2. Struktur Organisasi Implementasi:
antaraplikasi. 1. Pembentukan Unit Implementasi:
• Pemetaan Basis Data: Identifikasi dan Membentuk unit atau tim khusus yang
analisis basis data yang digunakan bertanggung jawab atas implementasi
untuk menyimpan data perusahaan. arsitektur.
c. Teknologi Lingkungan: 2. Integrasi dengan Struktur Organisasi:
• Evaluasi Teknologi Lingkungan: Memastikan integrasi yang baik dengan
Tinjau teknologi lingkungan yang struktur organisasi yang ada, termasuk
digunakan untuk memonitor dampak kolaborasi yang erat dengan departemen
lingkungan dan potensi perbaikan. terkait.

2.6.2 Identifikasi Kebutuhan Migrasi 3. Proses Pengambilan Keputusan:


a. Kebutuhan Bisnis: 1. Meja Bundar Pengambilan Keputusan:
• Pemahaman Kebutuhan Bisnis: Menjadwalkan pertemuan rutin atau meja
Diskusikan dengan pemangku bundar untuk pengambilan keputusan
kepentingan untuk memahami strategis seputar implementasi arsitektur.
kebutuhan bisnis yang memotivasi 2. Kriteria Pengambilan Keputusan:
migrasi. Menetapkan kriteria pengambilan
• Tujuan Migrasi: Tetapkan tujuan keputusan yang jelas, seperti dampak
spesifik untuk migrasi, misalnya, bisnis, keamanan, dan kepatuhan.
peningkatan efisiensi operasional,
peningkatan layanan pelanggan, atau 4. Komunikasi dan Keterlibatan Pemangku
keberlanjutan. Kepentingan:
1. Strategi Komunikasi: Mengembangkan
b. Kebutuhan Teknologi: strategi komunikasi yang terperinci untuk
• Identifikasi Teknologi Baru: Tentukan memberitahu pemangku kepentingan
teknologi baru yang akan diterapkan tentang perubahan arsitektur dan tujuannya.
dan bagaimana teknologi ini 2. Keterlibatan Pemangku Kepentingan:
mendukung tujuan bisnis. Melibatkan pemangku kepentingan secara
• Ketergantungan Aplikasi: Identifikasi aktif dalam proses implementasi, termasuk
ketergantungan antara aplikasi dan mendengarkan umpan balik dan
pastikan bahwa integrasi dapat kekhawatiran mereka.
dipertahankan selama migrasi.
5. Manajemen Risiko dan Mitigasi:
2.7 Phase G - Implementation Governance 1. Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi
Implementasi governance dan struktur potensi risiko yang terkait dengan
implementasi adalah langkah kritis untuk implementasi arsitektur.
memastikan keberhasilan dan konsistensi dalam 2. Strategi Mitigasi: Menetapkan strategi
menerapkan perubahan arsitektur di perusahaan
Yamaha. mitigasi untuk setiap risiko yang
diidentifikasi.
Satu, dkk, Judul singkat … 7

6. Pengelolaan Perubahan: infrastruktur teknologi, dan sistem


1. Strategi Pengelolaan Perubahan: informasi.
Menetapkan strategi pengelolaan perubahan  Penilaian dan Persetujuan: Tim
untuk membantu karyawan beradaptasi Penilaian Perubahan: Bentuk tim
dengan perubahan arsitektur. penilaian perubahan yang terdiri dari
2. Pelatihan dan Dukungan: Menyediakan ahli arsitektur, pemimpin bisnis, dan
pelatihan yang diperlukan dan dukungan pemangku kepentingan kunci.
untuk karyawan agar dapat menguasai  Proses Persetujuan: Tetapkan proses
teknologi baru atau proses bisnis yang formal untuk mendapatkan persetujuan
diperkenalkan. perubahan arsitektur sebelum
implementasi.
7. Pengukuran Kinerja:
1. Indikator Kinerja Utama (KPI):
b) Perencanaan dan Rencana Migrasi:
Menetapkan KPI yang akan digunakan
untuk mengukur keberhasilan implementasi  Perencanaan Migrasi: Rencanakan
arsitektur. dengan cermat implementasi perubahan
2. Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi arsitektur, termasuk tahap-tahap migrasi
berkala terhadap implementasi untuk dan jadwal waktu yang sesuai.
memastikan bahwa tujuan bisnis dan  Pengelolaan Risiko: Identifikasi dan
arsitektur tercapai. kelola risiko yang terkait dengan
perubahan arsitektur untuk
8. Audit dan Pemeriksaan: meminimalkan dampak yang tidak
1. Proses Audit Internal: Membentuk proses diinginkan.
audit internal yang dapat memberikan c) Implementasi Perubahan
pandangan independen terhadap kemajuan  Tim Implementasi, bentuk tim
implementasi. implementasi yang memiliki keahlian
2. Pemeriksaan Keamanan: Melibatkan teknis dan pemahaman mendalam
pemeriksaan keamanan secara berkala tentang arsitektur yang diubah.
untuk memastikan sistem dan data tetap
aman.  Pemantauan Real-time, Monitor
implementasi secara real-time untuk
9. Pengelolaan Anggaran:
mengidentifikasi masalah dan
1. Penetapan Anggaran: Menetapkan anggaran
memastikan bahwa perubahan
yang cukup untuk implementasi arsitektur,
dilakukan sesuai rencana.
termasuk biaya pelatihan, pengembangan,
dan pemeriksaan Product. d) Pelatihan dan Pengembangan
2. Pemantauan Pengeluaran: Memantau dan
mengelola pengeluaran secara rutin untuk  Program Pelatihan: Sediakan program
memastikan anggaran tetap terkendali. pelatihan untuk karyawan yang
terpengaruh oleh perubahan arsitektur.
2.8 Phase H - Architecture Change Management
 Dukungan Pengguna: Sediakan
a) Identifikasi dan Pemahaman Perubahan: dukungan untuk membantu pengguna
 Proses Identifikasi Perubahan: Tetapkan beradaptasi dengan teknologi atau
proses formal untuk mengidentifikasi proses baru.
perubahan arsitektur yang diusulkan. e) Komunikasi Efektif:
Hal ini dapat melibatkan pengumpulan
umpan balik dari pemangku  Strategi Komunikasi: Tetapkan strategi
kepentingan, analisis tren industri, dan komunikasi yang efektif untuk
evaluasi kebutuhan bisnis yang menjelaskan alasan di balik perubahan,
berkembang. manfaat yang diharapkan, dan cara
 Analisis Dampak: Evaluasi dampak karyawan dapat berkontribusi.
perubahan terhadap arsitektur yang ada,  Umpan Balik Terbuka: Berikan saluran
termasuk efeknya pada proses bisnis, umpan balik terbuka untuk memungkinkan
8 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

karyawan menyampaikan kekhawatiran TOGAF-ADM adalah pendekatan yang


atau pertanyaan mereka. sistematis untuk merancang, merencanakan, dan
mengelola enterprise architecture. Proses ini
f) Manajemen Penyesuaian: memberikan landasan bagi perusahaan seperti
 Proses Penyesuaian: Tetapkan proses Yamaha untuk mengembangkan arsitektur yang
untuk menanggapi masalah atau tantangan mendukung tujuan bisnis dan beradaptasi dengan
perubahan dalam lingkungan bisnisnya.
yang muncul selama atau setelah
implementasi perubahan arsitektur. Dalam rangka mengembangkan Enterprise
 Pembaruan Dokumentasi: Perbarui Architecture di PT. Yamaha dibutuhkan beberapa
dokumentasi arsitektur dan panduan tahapan pengerjaan yang mengacu pada stuktur
pengguna sesuai dengan perubahan yang dasar TOGAF-ADM. Tahapan tersebut dituangkan
telah diterapkan. dalam sebuah diagram alir yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
g) Audit dan Evaluasi:
 Proses Audit: Bentuk proses audit yang 3.1 Kerangka Penelitian
berkala untuk memastikan bahwa
perubahan arsitektur dilaksanakan sesuai
dengan standar dan kebijakan yang
ditetapkan.
 Evaluasi Keberlanjutan: Lakukan evaluasi
keberlanjutan terhadap perubahan
arsitektur.

h) Requirements Management:
Manajemen Kebutuhan memastikan bahwa
kebutuhan bisnis terus dikelola dan diperbaharui
sesuai perubahan di perusahaan atau lingkungan
eksternal.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1.2 Kerangka Penelitian.

3.1.1 Studi Literatur


Studi literatur dilakukan dengan
mengumpulkan data dan informasi yang dijadikan
sebagai referensi dalam perancangan arsitektur
enterprise. Referensi – referensi tersebut berasal dari
buku-buku pegangan maupun publikasi hasil
penelitian, artikel, situs internet serta sumber
informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.1.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilaksanakan melalui sumber data primer dengan
menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Wawancara (Interview)
Peneliti melakukan wawancara secara
langsung dengan karyawan di berbagai bagian
perusahaan otomotif Yamaha yang terkait dengan
departemen Teknologi Informasi (TI) dan
Multimedia, Program, Data dan Informasi, serta
pihak-pihak lain yang memiliki relevansi dengan
topik penelitian.
Satu, dkk, Judul singkat … 9

2. Pengamatan Langsung (Observasi) pembangunan sistem di lingkungan perusahaan


Peneliti melakukan observasi langsung Yamaha.
dengan mengamati kegiatan operasional di berbagai
bagian perusahaan otomotif Yamaha. Observasi ini 3.1.8 Information System Architecture
mencakup pemantauan terhadap struktur teknologi Fase ini menekankan pada bagaimana
informasi, termasuk hardware, software, dan arsitektur sistem informasi dibangun, termasuk
jaringan yang digunakan oleh perusahaan. arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan
digunakan oleh perusahaan otomotif Yamaha. Pada
3.1.3 Identifikasi Awal arsitektur data, dilakukan analisis celah (gap)
Tahapan ini dilakukan sebagai upaya awal terhadap arsitektur data dan identifikasi komponen
untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang data yang akan digunakan oleh sistem.
terkait dengan penelitian melalui observasi dan studi Pada arsitektur aplikasi, dilakukan analisis
dokumen. Langkah - langkahnya mencakup (gap) terhadap arsitektur aplikasi yang diperlukan
pengumpulan data terkait visi dan misi, tujuan, dan dalam perancangan serta identifikasi di data aplikasi.
struktur organisasi perusahaan otomotif Yamaha.
3.1.9 Technology Architecture
3.1.4 Preliminary: Framework dan Principles Pada fase ini, didefinisikan kebutuhan
Fase ini merupakan tahap persiapan dan teknologi untuk mengolah data di perusahaan
permulaan untuk menentukan kerangka dan prinsip- otomotif Yamaha. Langkah awal melibatkan analisis
prinsip yang bertujuan untuk mengkonfirmasi celah (gap) terhadap arsitektur teknologi, kemudian
komitmen dari stakeholder, menetapkan framework, menentukan usulan perancangan arsitektur teknologi
dan metodologi detail yang akan digunakan pada yang akan digunakan untuk menghasilkan
pengembangan arsitektur enterprise perusahaan perancangan sistem informasi.
Yamaha.
3.1.10 Opportunities and Solutions
3.1.5 Requirements Management Pada fase ini, perhatian difokuskan pada
Pada fase Requirements Management manfaat yang dapat diperoleh dari arsitektur
dilakukan penggalian kebutuhan organisasi serta enterprise. Identifikasi peluang yang muncul dan
dokumentasi kebutuhan di perusahaan otomotif dapat diraih oleh perusahaan otomotif Yamaha
Yamaha. Tujuan dari fase ini adalah menyediakan dilakukan, dengan menggabungkan serta mengulas
data hasil observasi terkait pengidentifikasian hasil analisis gap dan solusi dari arsitektur bisnis,
arsitektur Sistem Informasi/Teknologi Informasi saat sistem informasi, dan teknologi.
ini yang akan digunakan pada siklus TOGAF ADM.
Proses ini dilakukan untuk setiap tahapan dari 3.1.11 Migration Planning
kerangka kerja TOGAF ADM tahap A (Architecture Tahapan ini merencanakan proses peralihan
Vision) hingga F (Migration Planning). dari sistem yang lama ke sistem yang baru agar
penerapan sistem informasi yang dibangun menjadi
3.1.6 Architecture Vision terarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi ini
Tahapan ini bertujuan untuk mendefinisikan melibatkan penentuan prioritas proyek, sumber daya
lingkungan bisnis dan lingkungan teknologi yang dibutuhkan, estimasi biaya, dan roadmap yang
perusahaan otomotif Yamaha guna mencapai visi digunakan untuk pembangunan sistem di perusahaan
arsitektur yang diinginkan. otomotif Yamaha.
Penggunaan skenario bisnis diperlukan untuk 4. PERANCANGAN ENTERPRISE
menghasilkan kebutuhan bisnis dengan ARCHITECTURE
mengidentifikasi masalah yang ada, lingkungan
bisnis dan teknologi, aktor (manusia dan komputer) 4.1 Pendefinisian Ruang Lingkup Dan Penentuan
yang terlibat, serta peran dan tanggung jawab. Key Stakeholder
Hasil dari skenario bisnis adalah solusi dari 4.1.1 Pendefinisian Ruang Lingkup
masalah yang ada, disesuaikan dengan memenuhi Ruang lingkup proyek mencakup semua
prinsip arsitektur yang diterapkan pada langkah pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
sebelumnya.
tertentu. Ini mencakup produk atau layanan yang
3.1.7 Business Architecture akan dihasilkan, kegiatan yang harus dilakukan,
Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap serta sumber daya yang diperlukan. Dalam
proses bisnis saat ini, sasaran, dan penentuan celah menentukan ruang lingkup, langkah-langkah seperti
(gap) terhadap proses bisnis. Fase ini melibatkan identifikasi kebutuhan, definisi tujuan, dan
pendefinisian kondisi awal arsitektur bisnis yang pembatasan kriteria digunakan. Identifikasi
mendukung visi arsitektur serta menentukan usulan kebutuhan melibatkan pengumpulan informasi dari
perancangan arsitektur bisnis yang diperlukan untuk
pemangku kepentingan, sementara definisi tujuan
10 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

menetapkan hasil yang diharapkan. Pembatasan dan TI telah menjadi bagian penting dalam
kriteria ditetapkan untuk memandu proyek, enterprise, terutama bagi enterprise yang bisnisnya
mencakup batasan waktu, anggaran, dan sumber berorientasi profit. Saat ini, infrastruktur bisnis tidak
daya. dapat dipisahkan dari TI. Infrastruktur TI tersebut
Penentuan ruang lingkup membantu memungkinkan para pelaku bisnis untuk
menghindari ambiguitas, mengelola harapan berkomunikasi dan melakukan transaksi dengan
pemangku kepentingan, dan memberikan dasar bagi pelanggan, pemesan, juga dengan para stakeholder.
perencanaan dan pelaksanaan proyek. Memahami Infrastruktur tersebut, sering disebut sebagai
batasan dan kriteria proyek juga membantu portofolio teknologi informasi. Perencanaan
mengurangi ketidakpastian. Proses ini bukan hanya Arsitektur Enterprise merupakan proses
tentang menetapkan apa yang akan dilakukan, tetapi mendefinisikan arsitektur-arsitektur untuk
juga tentang menggambarkan dengan jelas apa yang penggunaan informasi yang mendukung bisnis dan
tidak akan dilakukan. Dengan demikian, ruang juga mencakup rencana untuk
lingkup berfungsi sebagai panduan untuk semua mengimplementasikan arsitektur tersebut.
pihak terlibat, memberikan landasan yang kuat untuk Arsitektur enterprise adalah metodologi yang
kolaborasi dan pengambilan keputusan selama siklus bertujuan menyediakan kerangka kerja bagi
hidup proyek. perusahaan untuk kegunaan informasi dalam proses
Dokumen seperti deklarasi ruang lingkup dan bisnis sehingga dapat mendukung strategi bisnis,
struktur pembagian kerja (WBS) digunakan untuk menyediakan penyelarasan antara strategi bisnis dan
secara formal mendokumentasikan dan teknologi informasi. Enterprise architecture adalah
mengkomunikasikan ruang lingkup proyek. Ini deskripsi dari misi stakeholder yang didalamnya
membantu memastikan bahwa semua pemangku termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi
kepentingan memiliki pemahaman yang seragam organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur
tentang apa yang diharapkan dari proyek dan enterprise menggambarkan rencana untuk
bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Dengan mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan
memiliki ruang lingkup yang jelas, proyek memiliki sistem.
dasar yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan Sementara menurut MIT Center for Information
menghindari potensi hambatan yang dapat muncul Systems Research mendefinisikan Arsitektur
akibat ketidakjelasan. Enterprise adalah: “Enterprise Architecture is the
Ruang lingkup penelitian ini adalah (1) organizing logic for business processes and IT
menggunakan Value Chain untuk pemetaan bisnis infrastructure reflecting the integration and
utama dan bisnis pendukung pada enterprise; (2) standardization requirements of the firm’s operating
menggunakan Kerangka Kerja Zachman untuk model”. Sedangkan John Zachman mendefinisikan
pengembangan blueprint Enterprise Architecture; Arsitektur Enterprise adalah: “The set of primitive,
dan (3) pengembangan Arsitektur Enterprise pada descriptive artifacts that constitute the knowledge
PT. Yamaha saat ini baru dilakukan pada bagian infrastructure of the enterprise.” Sedangkan
penjualan motor, untuk bagian lainnya dilakukan menurut Federal CIO Council memberikan definisi
secara bertahap. tentang Arsitektur Enterprise adalah: “A strategic
information asset base, which defines the mission,
4.1.1.1 Arsitektur Enterprise the information necessary to perform the mission
Penggunaan kata arsitektur bukan saja digunakan and the technologies necessary to perform the
pada bidang rancang bangun suatu bagunan atau mission, and the transitional processes for
gedung, namun sudah mulai meluas penggunaannya, implementing new technologies in response to the
di kalangan TI/SI penggunaan kata arsitektur mulai changing mission needs. An enterprise architecture
digunakan. Pada suatu enterprise dalam era industri includes a baseline architecture, target architecture,
4.0 ini sudah mulai memikirkan mengenai Arsitektur and a sequencing plan.”
Enterprise sebagai blueprint. Dari blueprint ini para
stakeholder dapat merencanakan dengan baik untuk
investasi teknologi yang mendukung proses bisnis
yang berjalan pada suatu enterprise. Enterprise dapat
dimaknai sebagai perusahaan/organisasi.
Satu, dkk, Judul singkat … 11

Gambar 4.2 Proses arsitektur enterprise

4.1.1.4 Zachman Framework


Gambar 4.1 Proses arsitektur enterprise Beberapa kerangka kerja yang dapat digunakan
untuk menyediakan panduan atau metode untuk
Hasil akhir dari pengembangan arsitektur menyusun arsitektur enterprise, antara lain Zachman
Arsitektur Enterprise dapat berupa dokumen Framework, The Open Group Architectural
blueprint yang dapat berisi: gambar, diagram, tabel, Framework (TOGAF), Department of Defense
model, metode, yang menggambarkan dan Architecture Framework (DoDAF), Federal
menjelaskan komunikasi yang diperlukan oleh Enterprise Architecture Framework (FEAF), dan
enterprise. Untuk menyelaraskan antara bisnis dan CIM Open System Architecture (CIMOSA).
TI pada enterprise dapat menggunakan kerangka Beberapa contoh kerangka ini merupakan arsitektur
kerja Arsitektur Enterprise. Dalam pengembangan enterprise yang paling sering digunakan pada
Arsitektur Enterprise yang menjadi fokus berbagai perusahaan dan pemerintahan.
pemetaannya adalah: Arsitektur Data, Arsitektur Kerangka kerja Zachman merupakan salah satu
Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi. dari framework yang dapat digunakan untuk
mengembangkan arsitektur enterprise. Pada
4.1.1.2 Value Chain kerangka kerja Zachman terdiri matrik ukuran 6x6,
Suatu enterprise tentunya memiliki bagian/unit seperti tampilan pada Gambar 3.
kerja/departemen yang tersebar satu sama lain.
Pemetaan proses bisnis yang ada pada suatu
enterprise oleh para praktisi pengembang arsitektur
enterprise mengadopsi value chain yang
dikemukakan oleh Michael Porter. Dengan
menggunakan value chain para pengembang
arsitektur enterprise memetakan bagian-bagian yang
ada pada bisnis utama, dan bagian-bagian yang ada
pada bisnis pendukung. Dengan terpetakannya
bagian-bagian yang ada pada bisnis utama dan bisnis
pendukung sangat membantu dalam pemetaan
Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Gambar 4.3 Zachman Framework
Teknologi yang nantinya akan didukung dan
diintegrasikan dengan TI. Sebagaimana yang Enam kolom pada kerangka kerja Zachman
dikatakan oleh David R Fred, “Analisis rantai nilai berbicara tentang: What, How, Where, Who, When,
(Value Chain Analysis-VCA) mengacu pada proses Why, dan enam baris pada Zachman Framework
yang dengannya perusahaan menentukan biaya yang berbicara tentang: Scope Contexts, Business
terkait dengan aktivitas organisasional dari Concepts, System Logic, Technology Physics,
pembelian bahan mentah sampai produksi dan Component Assemblies, Operations Classes.
pemasaran produk tersebut.” Value chain yang Kerangka Kerja Zachman merupakan salah satu
dikemukakan oleh Porter seperti tampilan pada dari kerangka kerja arsitektur yang banyak
Gambar 2. digunakan untuk pengembangan Arsitektur
12 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

Enterprise oleh para pengembang Arsitektur 5. When (Waktu): kejadian, siklus, jadwal (time
Enterprise. Para praktisi dan akademisi di bidang periods).
Arsitektur Enterprise menggunakan framework ini 6. Why (Tujuan): tujuan, motivasi dan inisiatif
semenjak diperkenalkan oleh John A Zachman di (motivation reason).
IBM System Journal sekitar tahun 1987 dan pada Setiap sel pada matrik yang merupakan
tahun 1992 dikembangkan (disempurnakan) dengan persimpangan antara perspektif dan fokus harus khas
tujuan untuk menyediakan struktur dasar organisasi dan unik. Pada Gambar 3 menggambarkan setiap sel
yang mendukung akses, integrasi, interpretasi, yang ada pada Kerangka Kerja Zachman
pengembangan, pengelolaan, dan perubahan mempunyai target tertentu.
perangkat arsitektur dari sistem informasi enterprise.
Pada Gambar 3 merupakan Zachman Framework 4.1.1.1.5 Four Stage Life Cycle
yang merupakan sebuah matrik 6×6 yang Four stage life cycle sering juga dikenal
merepresentasikan interseksi dari dua skema sebagai siklus hidup sumber daya, four stage life
klasifikasi–arsitektur sistem dua dimensi. Pada cycle digunakan untuk dekomposisi fungsi bisnis
dimensi pertama, Zachman menggambarkannya yang terkait dengan layanan fungsi bisnis.
sebagai baris yang terdiri dari 6 perspektif yaitu:
1. The Planner Perspective (Scope Context):
Daftar lingkup penjelasan unsur bisnis.
2. The Owner Perspective (Business Concept):
Model semantik keterhubungan bisnis antara
komponen-komponen bisnis yang
didefinisikan sebagai pemilik.
3. The Designer Perspective (System Logic):
Model logika yang lebih rinci yang berisi
kebutuhan dan desain batasan sistem.
4. The Builder Perspective (Technology
Physics): Model fisik yang mengoptimalkan
desain untuk kebutuhan spesifik dalam 4.4 Model siklus hidup sumber daya
batasan teknologi spesifik, orang, biaya dan
lingkup waktu. Ada empat siklus atau tahapan yang digunakan
5. The Implementer Perspective (Component dalam siklus hidup sumber daya (four stage life
Assemblies): Teknologi khusus, tentang cycle) yaitu: 1. Tahap I Kebutuhan: merupakan
bagaimana komponen dirakit dan kegiatan untuk menentukan berapa banyak produk
dioperasikan. yang dibutuhkan untuk memperoleh pengukuran
6. The Participant Perspective (Operation serta kontrol terkait dengan rencana.
Classes): Kejadian-kejadian sistem berfungsi 2. Tahap II Akuisisi: merupakan kegiatan untuk
nyata yang digunakan. pengembangan produk untuk memperoleh sumber
daya yang digunakan pada kegiatan pengembangan.
Pada dimensi kedua, setiap isu perspektif
3. Tahap III Pemeliharaan: merupakan kegiatan
membutuhkan cara yang berbeda untuk menjawab
pertanyaan fundamental: who, what, why, when, untuk membentuk dukungan sumber daya dan untuk
where dan how. Setiap pertanyaan membutuhkan menelusuri produk.
jawaban dalam format yang berbeda. Zachman 4. Tahap IV Disposisi: merupakan kegiatan
menggambarkan setiap pertanyaan fundamental tanggung jawab organisasi pada suatu produk yang
dalam bentuk kolom/fokus: menyatakan akhir dari penggunaan sumber daya.
1. What (Data): material yang digunakan untuk 4.1.2 Penentuan key stakeholder
membangun sistem (inventory set). Dalam konteks manajemen proyek, penentuan
2. How (Fungsi): melaksanakan aktivitas (process key stakeholder memainkan peran kunci dalam
transformations). membentuk landasan yang kuat untuk kesuksesan
3. Where (Jaringan): lokasi, topografi dan teknologi proyek. Pemangku kepentingan (stakeholder) adalah
(network nodes). pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau
4. Who (Orang): aturan dan organisasi (organization terpengaruh oleh hasil proyek, dan penentuan key
group). stakeholder melibatkan serangkaian langkah penting.
Satu, dkk, Judul singkat … 13

1. Identifikasi Pemangku Kepentingan: Penentuan key stakeholder bukan hanya


Tahap awal penentuan key stakeholder tentang mengidentifikasi pihak-pihak yang relevan
melibatkan identifikasi menyeluruh tetapi juga tentang memahami dinamika hubungan
terhadap semua pihak yang mungkin dan kebutuhan mereka. Dengan melibatkan
memiliki keterlibatan atau kepentingan pemangku kepentingan utama sejak awal, proyek
dalam proyek. Ini mencakup pihak internal memiliki peluang yang lebih baik untuk
seperti anggota tim proyek dan manajemen mendapatkan dukungan yang diperlukan, mengelola
organisasi, serta pihak eksternal seperti ekspektasi, dan menghindari hambatan yang
pelanggan, mitra bisnis, atau pihak mungkin muncul akibat kurangnya keterlibatan
berkepentingan pemerintah. mereka. Kesuksesan proyek seringkali sangat
2. Analisis Kepentingan dan Pengaruh: tergantung pada bagaimana pemangku kepentingan
Setelah identifikasi, langkah berikutnya dipahami, dielola, dan terlibat sepanjang siklus
adalah melakukan analisis mendalam hidup proyek.
terhadap tingkat kepentingan dan pengaruh Komitmen manajemen sangat penting dan
setiap pemangku kepentingan. Pemangku diperlukan dalam proses pembangunan enterprise
kepentingan yang memiliki kepentingan architecture. Komitmen ini dijadikan langkah awal
tinggi dan tingkat pengaruh yang besar dalam pembangunan enterprise architecture dan
dianggap sebagai "key stakeholder." dikeluarkan oleh presiden direktur selaku pemegang
Pengaruh ini dapat melibatkan kemampuan jabatan tertinggi kepada setiap kepala divisi dan key
mereka untuk memengaruhi keputusan, user di masingmasing divisi yang bersangkutan.
sumber daya, atau dukungan yang dapat Divisi-divisi inilah yang menjadi nara sumber baik
mereka berikan. melalui interview, diskusi dan dokumen-dokumen
3. Klasifikasi dan Prioritisasi: yang menjelaskan bisnis proses dan kendala-kendala
Berdasarkan hasil analisis, pemangku yang ditemui saat menjalankan bisnis proses
kepentingan dapat dikelompokkan tersebut. Divisi yang manjadi nara sumber untuk
berdasarkan karakteristik atau jenis enterprise architecture yaitu dari direktorat
hubungan mereka dengan proyek. marketing yang meliputi Divisi Marketing, Divisi
Selanjutnya, prioritas dapat ditetapkan Service, Divisi Parts dan Divisi customer care
berdasarkan tingkat kepentingan dan center. Sedangkan dari direktorat administration dan
pengaruh mereka. Ini membantu dalam finance yaitu Divisi IT. Untuk Divisi Accounting
menentukan fokus dan upaya khusus untuk dan Finance juga dilibatkan di nara sumber karena
berinteraksi dengan pemangku kepentingan ada kebutuhan pengumpulan data sizing sales unit
tertentu. motor, service dan parts. Sedangkan dari Divisi
4. Strategi Komunikasi dan Keterlibatan: Human Resources dan General Affairs dibutuhkan
Penentuan key stakeholder melibatkan terkait pengumpulan data standart operating
pengembangan strategi komunikasi yang Procedure (SOP) dan CPM perusahaan.
efektif untuk berinteraksi dengan 4.1.3 Definisi TOGAF
pemangku kepentingan utama. Ini The Open Group Architecture Framework
melibatkan pemahaman bagaimana, kapan, (TOGAF) adalah suatu framework yang suatu
dan dalam bentuk apa komunikasi terbaik framework yang banyak digunakan dalam
dapat dilakukan untuk memastikan pengembangan aristektur perusahaan TOGAF
pemangku kepentingan tetap terinformasi menyediakan metode dan tools untuk membangun,
dan terlibat. mengelola dan mengimplementasikan serta
5. Memantau Perubahan Stakeholder: pemeliharaan arsitektur enterprise dan sistem
Lingkungan proyek dan kepentingan informasi.
pemangku kepentingan dapat berubah
seiring waktu. Oleh karena itu, penting
untuk secara teratur memantau perubahan
dalam kepentingan dan pengaruh
pemangku kepentingan. Ini memungkinkan
proyek untuk merespons perubahan dengan
cepat dan secara fleksibel.
14 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

 Phase D: Technology Architecture -


Menentukan teknologi dan perangkat lunak
yang akan digunakan dalam membantu
pengimplementasian teknologi informasi
dalam Perusahaan
 Phase E: Opportunities and Solutions -
dalam tahapan ini menjabarkan hasil
pembentukan Blueprint dari Information
System Architecture sampai Technology
Architecture untuk menganalisa gap antara
system lama dan system baru
 Phase F: Migration Planning - Pada fase ini
akan dilakukan analisis resiko dan biaya
 Phase G: Implementation Governance - fase
ini menganalisa keefektifan dan efisiensi
dari pengimplementasian system yang telah
dibangun.
 Phase H: Architecture Change Management
Gambar 4.5 Fase ADM - pada fase ini melakukan penyusunan
prosedur – prosedur yang akan diggunakan
Elemen penting dari TOGAF adalah untuk menjalankan system baru yang telah
Architecture Development Method (ADM) yang dibuat
menjelaskan secara detail proses bisnis perusahaan  Requirement Management - menguji proses
dan menentukan kebutuhan Enterprise Architecture pengelolaan architecture requirements
sesuai dengan kebutuhan. Siklus pengembangan sepanjang siklus ADM berlangsung.
TOGAF ADM merupakan metodologi logis yang
terdiri dari delapan fase utama untuk pengembangan 4.2 Penggambaran arsitektur saat ini dan
dan pemeliharaan yang terdiri dari business arsitektur target
architecture, data architecture, application Saat ini, arsitektur sistem kami mencerminkan
architecture, dan technical architecture dari hasil evolusi organik dari pertumbuhan perangkat
organisasi. Pada Gambar 1 Fase ADM menjelaskan lunak seiring waktu. Arsitektur yang ada dirancang
Fase TOGAF ADM. untuk mengakomodasi kebutuhan awal, namun,
 Preliminary Phase – dalam fase ini seiring kompleksitas tugas dan permintaan
menjelaskan aktivitas persiapan untuk pelanggan yang semakin meningkat, beberapa
menentukan ruang lingkup arsitektur tantangan telah muncul. Saat ini, kami menghadapi
TOGAF dan mendefinisikan struktur kendala dalam skalabilitas, kinerja, dan fleksibilitas.
organisasi dalam perusahaan. Arsitektur saat ini terdiri dari monolithik dengan
 Phase A: Architecture Vision - fase ini modul terintegrasi yang erat, menyebabkan
menguraikan kondisi infrastruktur TI dalam ketergantungan yang tinggi dan kesulitan dalam
perusahaan dan mengidentifikasikan memperbarui atau menambahkan fitur baru tanpa
Stakeholder, visi dan misi dalam mengganggu seluruh sistem.
perancangan arsitektur Arsitektur target yang diinginkan
 Phase B: Business Architecture – dalam mencerminkan transformasi fundamental dalam cara
fase ini menguraikan pengembangan kami mendekati pengembangan perangkat lunak.
arsitektur bisnis yang telah di definisikan Kami bermaksud untuk beralih dari pendekatan
dalam visi arsitektur yang akan diggunakan monolithik menjadi arsitektur mikroservis yang
dalam pmengembangkan proses bisnis modular dan dapat diskalakan secara horizontal.
perusahaan. Arsitektur target ini akan memungkinkan kami
 Phase C: Information System Architecture - untuk mengisolasi fungsionalitas yang berbeda ke
Pada tahapan ini mengembangkan sistem dalam layanan independen yang dapat dikelola dan
informasi mandiri yang di kembangkan diimplementasikan secara terpisah. Selain itu, kami
berdasarkan kebutuhan perusahaan. berencana untuk memanfaatkan teknologi kontainer
Satu, dkk, Judul singkat … 15

dan orkestrasi wadah untuk meningkatkan inisiatif pelatihan yang komprehensif untuk
kemudahan implementasi dan manajemen sumber memastikan bahwa tim memiliki pemahaman yang
daya. mendalam tentang teknologi baru dan praktik terbaik
Dalam arsitektur target, kami juga dalam konteks arsitektur yang lebih modern.
mengusahakan penerapan prinsip-prinsip desain Arsitektur target tidak hanya ditujukan untuk
yang mendukung ketahanan, elastisitas, dan meningkatkan kinerja sistem dan skalabilitas, tetapi
kemudahan pemeliharaan. Kami berfokus pada juga untuk meningkatkan kecepatan waktu-to-
penggunaan teknologi awan untuk meningkatkan market. Dengan adopsi metodologi pengembangan
fleksibilitas dan skalabilitas, memungkinkan kami yang lebih responsif, kami berharap untuk
menanggapi fluktuasi beban dengan lebih adaptif. mengurangi waktu siklus pengembangan,
Selain itu, keamanan data dan privasi pengguna mempercepat peluncuran produk baru, dan
menjadi fokus utama dalam desain arsitektur target, merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.
dengan lapisan perlindungan tambahan dan kontrol Dalam gambaran menyeluruh, arsitektur target
akses yang lebih ketat. bukan hanya tentang transformasi teknologi, tetapi
Transformasi ini tidak hanya melibatkan juga tentang perubahan budaya, keamanan yang
perubahan teknologi tetapi juga memerlukan lebih baik, dan kesiapan untuk inovasi di masa
perubahan budaya dalam pengembangan perangkat depan. Melalui langkah-langkah ini, kami bertujuan
lunak. Kami berkomitmen untuk menerapkan untuk membangun landasan yang kuat untuk
praktik pengembangan berbasis DevOps, dengan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis kami.
integrasi CI/CD yang lebih kuat untuk memastikan Selama merancang reference architecture dan
pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat, current architecture, perlu dilakukan fase
responsif, dan dapat diandalkan. Dengan arsitektur Requirement management. Tujuan tahapan ini untuk
target ini, kami berharap untuk meningkatkan daya menentukan kebutuhan proses untuk identifikasi
tanggap sistem kami terhadap perubahan pasar dan arsitektur dan untuk mempertajam rencana strategis
kebutuhan pelanggan, serta memberikan pengalaman dan kebijakan manajemen.
pengguna yang lebih baik melalui aplikasi yang
lebih inovatif dan dapat diandalkan. 4.2.1 Pemodelan Proses Bisnis
Saat ini, manajemen data dalam arsitektur Tahapan-tahapan yang dilakukan pada
eksisting menghadapi tantangan dalam skala dan pemodelan proses bisnis adalah: pemetaan proses
integrasi data yang kompleks. Data tersebar di bisnis utama dan pendukung dengan menggunakan
beberapa bagian sistem, menyulitkan analisis dan value chain (rantai nilai).
pelaporan yang efisien. Dalam arsitektur target,
kami membidik integrasi data yang lebih baik
dengan menerapkan pendekatan data terpusat. Kami
berencana untuk menggunakan platform data
terdistribusi dan menyelaraskan model data agar
konsisten di seluruh sistem, memungkinkan analisis
yang lebih holistik dan pengambilan keputusan yang
lebih cerdas.
Aspek keamanan dan ketahanan dalam
arsitektur target menjadi fokus utama. Kami akan
menerapkan model keamanan yang lebih
Gambar 4.6 Rantai Nilai (Value Chain)
terdistribusi dan ketat, termasuk otentikasi ganda,
enkripsi data end-to-end, dan pemantauan keamanan
Rantai nilai (value chain) merupakan sebuah
real-time. Keberlanjutan dan ketahanan sistem metode yang dapat digunakan untuk memetakan
terhadap serangan siber menjadi perhatian utama, seluruh kegiatan yang ada pada enterprise serta
dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk mengetahui interaksi sumber kegiatan yang ada pada
deteksi dini dan respons cepat terhadap ancaman enterprise. Penggunaan value chain memperoleh
menjadi bagian integral dari desain arsitektur target. hasil untuk mengidentifikasi pemanfaatan TI/SI
Perubahan arsitektur ini juga akan menuntut yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.
Value chain juga dapat digunakan untuk memetakan
pembaruan keahlian dan pengetahuan tim
bisnis utama dan bisnis pendukung yang ada pada
pengembangan. Oleh karena itu, kami merencanakan
16 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

enterprise. Value chain yang ada pada dealer motor Dengan mengetahui letak value chain,
PT. Yamaha seperti pada Gambar 7. organisasi dapat mengidentifikasi titik-titik
Pada business focus area akan ditentukan bagian yang dapat ditingkatkan atau dioptimalkan
– bagian perusahaan yang akan dikembangkan oleh melalui penerapan teknologi.
EA yaitu bagian – bagian yang terlibat pada core 5. Penentuan Keunggulan Kompetitif:
business atau primary activities perusahaan. Core
business yang dimaksud yaitu menjual dan Hasil dari pemodelan value chain adalah
mendistribusikan motor merk Y di wilayah jawa penentuan keunggulan kompetitif. Dengan
timur. Dengan menggunakan value chain Michael memahami secara rinci proses bisnis dan
porter maka memperjelas aktivitas mana yang melibatkan TI/SI secara strategis,
termasuk dalam core business atau aktivitas utama organisasi dapat menciptakan diferensiasi
dan mana yang termasuk dalam aktivitas pendukung. yang dapat meningkatkan posisi
Tahapan-tahapan Pemodelan Proses Bisnis kompetitifnya di pasar.
dengan Menggunakan Value Chain: 6. Pemetaan Value Chain pada Organisasi
Pemodelan proses bisnis dengan menggunakan Tertentu:
value chain (rantai nilai) melibatkan serangkaian
langkah yang sistematis untuk memahami, Penerapan konsep value chain dapat
memetakan, dan meningkatkan proses bisnis dalam disesuaikan dengan karakteristik dan
suatu organisasi. Tahapan-tahapan tersebut konteks organisasi tertentu. Pemetaan ini
melibatkan pemetaan proses bisnis utama dan mencakup kegiatan-kegiatan spesifik dan
pendukung dengan memanfaatkan konsep value interaksi sumber daya dalam rantai nilai
chain. Berikut adalah penjelasan lebih rinci organisasi, seperti yang tergambar pada
mengenai tahapan-tahapan tersebut: Gambar 4.6 Rantai Nilai (Value Chain)
1. Identifikasi Proses Bisnis Utama dan pada dealer motor PT. Yamaha.
Pendukung:
7. Perbandingan Antara Rantai Nilai Saat Ini
Langkah awal adalah mengidentifikasi dan Rantai Nilai Target:
seluruh proses bisnis yang ada dalam
organisasi. Proses bisnis dapat dibagi Setelah memahami rantai nilai saat ini,
menjadi dua kategori utama: bisnis utama
langkah selanjutnya adalah merancang
yang langsung terlibat dalam menciptakan,
menghasilkan, dan memberikan nilai rantai nilai target. Perbandingan antara
kepada pelanggan, dan bisnis pendukung keduanya membantu dalam
yang mendukung operasional bisnis utama. mengidentifikasi perbedaan utama, peluang
2. Pemetaan Proses dengan Value Chain: perbaikan, dan langkah-langkah
transformasi yang diperlukan. Ini membuka
Value chain digunakan sebagai kerangka pintu bagi perubahan proaktif untuk
kerja untuk memetakan proses bisnis.
meningkatkan kinerja organisasi.
Proses bisnis utama dan pendukung
diposisikan dalam value chain,
menciptakan visualisasi yang jelas tentang 8. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja:
bagaimana nilai ditambahkan dari hulu ke
hilir. Ini membantu dalam memahami Implementasi pemodelan value chain tidak
interaksi dan keterkaitan antar proses. hanya menghasilkan gambaran visual,
3. Analisis Interaksi Sumber Daya dan tetapi juga memungkinkan organisasi untuk
Aktivitas: mengukur dan mengevaluasi kinerja proses
bisnis. Pengukuran ini dapat mencakup
Melalui pemetaan value chain, dilakukan
analisis mendalam terhadap interaksi antar efisiensi, efektivitas, dan dampak keputusan
sumber daya (resources) dan aktivitas yang penggunaan TI/SI pada rantai nilai.
terlibat dalam setiap langkah proses. Hal ini
membantu mengidentifikasi titik-titik 9. Siklus Umpan Balik dan Pembaruan:
kekuatan dan potensi perbaikan.
4. Identifikasi Pemanfaatan TI/SI Pemodelan proses bisnis dengan value
chain adalah suatu proses yang iteratif.
Salah satu tujuan utama pemodelan ini
Siklus umpan balik perlu dimasukkan untuk
adalah mengidentifikasi potensi
pemanfaatan Teknologi Informasi/Sistem memastikan bahwa perubahan dan
Informasi (TI/SI) untuk meningkatkan peningkatan terus diimplementasikan dan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis. dioptimalkan. Pembaruan perlu dilakukan
Satu, dkk, Judul singkat … 17

sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis Enterprise pada penelitian ini menggunakan
dan teknologi. kerangka kerja Zachman. Dalam pengembangan
Arsitektur Enterprise pada PT. Yamaha saat ini
10. Pelibatan Pemangku Kepentingan: difokuskan pada bagian penjualan motor. Sehingga
data, aplikasi dan teknologi yang ada pada bagian
Tahapan ini melibatkan pemangku penjualan dapat terintegrasi dengan baik, yang
kepentingan kunci dalam pemodelan value nantinya akan ditindaklanjuti oleh para pemangku
chain. Melibatkan pihak-pihak yang terkait, kebijakan untuk berinvestasi TI/SI dalam menunjang
seperti manajemen tingkat atas, tim TI, dan jalannya proses bisnis yang bersinergi dengan visi
pengguna akhir, memastikan bahwa dan misi.
pemodelan mencerminkan pandangan Pada tahapan awal pengembangan aplikasi di
holistik organisasi dan mendukung visi dan suatu enterprise, fase Requirement Management
strategi keseluruhan. menjadi pondasi krusial dalam merancang sistem
yang memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi
11. Pengembangan Rencana Implementasi: secara efektif. Langkah-langkah ini membentuk
dasar perencanaan dan pengembangan yang matang
Berdasarkan hasil analisis dan pemahaman sebelum memasuki tahap implementasi. Dalam
yang diperoleh dari pemodelan value chain, konteks PT. Yamaha, fokus pada pengembangan
organisasi perlu mengembangkan rencana
Arsitektur Enterprise, terutama pada aspek penjualan
implementasi. Rencana ini mencakup motor, memberikan landasan yang kuat untuk
langkah-langkah konkret untuk menerapkan mendukung strategi bisnis.
perubahan yang diperlukan dan 1. Peran Arsitektur Enterprise:
mengintegrasikan solusi TI/SI.
 Arsitektur Enterprise diimplementasikan
sebagai metode panduan dalam
12. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan:
perencanaan pengembangan aplikasi.
Dengan menggunakan kerangka kerja
Setelah implementasi, pemantauan dan
Zachman, organisasi dapat menggambarkan
evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk
secara holistik struktur bisnisnya, termasuk
memastikan bahwa perubahan memberikan
data, proses, aplikasi, dan teknologi yang
nilai tambah yang diharapkan. Evaluasi ini
terlibat dalam penjualan motor. Ini
mencakup respons pemangku kepentingan,
menciptakan pemahaman yang
kinerja operasional, dan dampak positif
komprehensif terhadap lingkungan bisnis
pada keunggulan kompetitif.
dan teknologi yang bersangkutan.
Melalui serangkaian tahapan ini, pemodelan 2. Penggunaan Kerangka Kerja Zachman:
value chain bukan hanya menjadi alat analisis, tetapi  Penggunaan kerangka kerja Zachman
juga landasan untuk transformasi dan inovasi bisnis. membantu dalam mengeksplorasi enam
Penerapan yang cermat dan terus-menerus dari dimensi, yaitu "What," "How," "Where,"
pemodelan ini dapat membantu organisasi untuk "Who," "When," dan "Why." Ini membawa
tetap kompetitif dan responsif terhadap perubahan pemahaman yang mendalam tentang
pasar dan teknologi. kebutuhan bisnis dan teknologi pada tingkat
abstraksi yang berbeda, mulai dari konsep
4.2.2 Fase Requirement Management hingga detail implementasi. Melalui
Pada suatu enterprise pembuatan aplikasi tidak pendekatan ini, Arsitektur Enterprise dapat
bisa langsung dibuat dengan sepotong-sepotong, ditempatkan sebagai landasan yang
namun dibangun dari suatu perencanaan yang terintegrasi untuk mengelola kebutuhan dan
matang. Dewasa ini untuk memetakan kebutuhan tuntutan proyek.
aplikasi yang ada pada suatu enterprise memerlukan 3. Fokus pada Penjualan Motor:
blueprint yang menggambarkan keadaan yang  Dalam konteks PT. Yamaha, pilihan untuk
berjalan pada suatu enterprise. Untuk memfokuskan pengembangan Arsitektur
mengembangkan blueprint pengembangan aplikasi Enterprise pada bagian penjualan motor
pada suatu enterprise, maka diperlukan Arsitektur adalah langkah strategis. Ini
Enterprise. Hasil dari Arsitektur Enterprise adalah memungkinkan pemetaan yang mendalam
berupa blueprint. Untuk pengembangan Arsitektur
18 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

terhadap proses bisnis, aplikasi, dan yang kemudian digambarkan dalam arsitektur.
teknologi yang terlibat dalam menjual Pengumpulan data melalui proses interview
produk utama perusahaan. Fokus ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi perusahaan
memungkinkan integrasi yang baik antara secara aktual. Hasil interview dengan user akan
data, aplikasi, dan teknologi untuk dirangkum dalam interview summary yang akan
meningkatkan efisiensi operasional dan divalidasi kembali oleh user yang bersangkutan.
memberikan pengalaman pelanggan yang Data tersebut akan menjadi acuan untuk
lebih baik. penggambaran EA perusahaan saat ini dimana
4. Integrasi Data, Aplikasi, dan Teknologi: pemetaan arsitektur akan mulai dilakukan. Selain
 Tujuan utama dari Arsitektur Enterprise pengumpulan data melalui proses interview,
adalah menghasilkan blueprint yang dilakukan pula pengumpulan data pendukung
memastikan integrasi yang baik antara data, perusahaan yang telah ada seperti data arsitektur IT,
aplikasi, dan teknologi. Dalam konteks IT Governance dan sebagainya. Hasil akhir dari
penjualan motor, ini mencakup pemahaman pengumpulan data ini adalah rancangan arsitektur
yang mendalam tentang bagaimana data aktual perusahaan saat ini dan pemaparan masalah
pelanggan diintegrasikan, bagaimana yang terjadi.
aplikasi penjualan dirancang untuk
meningkatkan pengalaman pelanggan, dan 4.2.2.1 Pengumpulan Informasi
bagaimana teknologi dapat mendukung Pengumpulan informasi merupakan tahap
proses penjualan dengan lebih efektif. esensial dalam berbagai konteks, dimulai dari
5. Sinkronisasi dengan Visi dan Misi: penelitian hingga pengembangan proyek. Metode-
 Setiap langkah dalam pengembangan metode yang diterapkan untuk mengumpulkan data
Arsitektur Enterprise diarahkan untuk memainkan peran kunci dalam membentuk
bersinergi dengan visi dan misi perusahaan. pemahaman yang komprehensif. Wawancara,
Proses ini memastikan bahwa setiap elemen sebagai salah satu metode utama, memfasilitasi
arsitektur mendukung tujuan bisnis secara pertukaran langsung informasi antara pihak terlibat.
keseluruhan dan memberikan nilai tambah Sementara itu, observasi memberikan kesempatan
yang sesuai dengan strategi organisasi. untuk mengamati perilaku dan kejadian secara
6. Persiapan Investasi TI/SI: langsung, baik dengan keterlibatan langsung atau
 Hasil dari Arsitektur Enterprise sebagai pengamat independen. Survei, melalui
memberikan landasan yang konkret untuk kuesioner atau pertanyaan tertulis, memberikan cara
para pemangku kebijakan dalam sistematis untuk mendapatkan data dari sejumlah
mengambil keputusan investasi TI/SI. responden.
Blueprint yang dihasilkan memungkinkan Di sisi lain, studi kasus menyediakan landasan
identifikasi titik-titik investasi yang paling untuk analisis mendalam terhadap situasi tertentu,
strategis untuk meningkatkan efisiensi, mengungkapkan kompleksitas dan dinamika yang
inovasi, dan daya saing di pasar. mungkin terlewatkan dalam pendekatan yang lebih
Pengembangan Arsitektur Enterprise pada PT. umum. Pemetaan proses, dengan menggunakan
Yamaha, khususnya pada bagian penjualan motor, diagram atau grafik, membantu menggambarkan
tidak hanya menciptakan perencanaan yang matang, alur dan interaksi dalam suatu konteks, membantu
tetapi juga menciptakan landasan yang solid untuk dalam pemahaman yang lebih baik tentang
memahami, menyusun, dan mengelola kebutuhan bagaimana informasi bergerak dan diolah.
proyek secara holistik. Dengan fokus pada integrasi Gabungan metode-metode ini menciptakan
dan strategi bisnis yang bersinergi, organisasi kerangka kerja holistik untuk pengumpulan
memiliki pandangan yang jelas menuju investasi informasi, memungkinkan pemahaman mendalam
yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang tentang pandangan, pengalaman, dan konteks yang
berkelanjutan. relevan. Dengan mengadaptasi metode yang tepat
Pada tahapan ini aktifitas dimulai dari untuk tujuan spesifik, proses pengumpulan informasi
pengumpulan data tentang kondisi aktual dapat menghasilkan data yang akurat dan relevan,
perusahaan, melalui proses Interview dan diskusi. menjadi landasan yang kokoh untuk pengambilan
Kemudian dilanjutkan dengan proses analisa dan keputusan dan tindakan selanjutnya.
desain arsitektur yang menjadi harapan kedepannya
Satu, dkk, Judul singkat … 19

Dalam pengumpulan informasi, keberagaman IT. Hasil interview kemudian akan divalidasi oleh
metode memberikan keunggulan dalam memperoleh nara sumber melalui Interview Summary.
pemahaman yang komprehensif. Metode
pengumpulan informasi dapat pula saling
melengkapi, meningkatkan validitas dan reliabilitas 4.2.2.2 Technology Architecture
data. Kombinasi wawancara, observasi, survei, studi Pada fase ini menggambarkan struktur
kasus, dan pemetaan proses menciptakan pendekatan teknologi yang dibutuhkan oleh PT.Yamaha
yang holistik, memungkinkan peneliti atau praktisi Samudra dimulai dari penentuan teknologi yang
memahami konteks dan dinamika sebuah situasi dibutuhkan seperti perangkat keras dan perangkat.
dengan lebih mendalam. Dan juga memperimbangkan alternatif – alternatif
Wawancara sebagai interaksi langsung dalam pemilihan teknologi Pada saat ini perangkat
memungkinkan penggalian pandangan subjektif dan keras yang diggunakan pada setiap divisi
pengalaman pribadi. Di sisi lain, observasi menggunakan computer dengan spesifikasi yang
menawarkan gambaran real-time dari perilaku dan bisa menunjang rekomendasi aplikasi yang
dinamika, seringkali mengungkapkan aspek yang diperlukan Teknologi yang diusulkan adalah ada nya
tidak bisa diakses melalui wawancara saja. Survei penambahan Personal Computer yang akan
memberikan pandangan lebih luas dengan digunakan sebagai Databasse dan dalam perangkat
melibatkan sejumlah responden, memungkinkan lunak yang digunakan sebagai sistem Database yaitu
analisis statistik untuk mendukung temuan. Studi Aplikasi Database Management MySql Database
kasus, dengan pendekatan mendalamnya, yang akan di implementasikan berguna untuk sistem
menciptakan kesempatan untuk memahami konteks penyimpanan data pada perusahaan yang akan
unik dan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi terintegrasi dengan semua divisi hal ini dapat
keadaan tersebut. mempermudah perusahaan dalam mengurangi kertas
Pemetaan proses memberikan gambaran visual dan menjaga data agar lebih aman. Berikut ini
yang membantu dalam mengidentifikasi tahapan- adalah kondisi teknologi yang telah di
tahapan kritis dan hubungan antar unsur-unsur yang implementasikan pada PT.Yamaha:
terlibat. Integrasi metode-metode ini menciptakan • Dalam pengaksesan internet perusahaan
kerangka kerja yang menyeluruh, mendukung memakai jasa orang ketiga dan sistem
pengambilan keputusan berbasis bukti, dan yang di implementasikan masih
memastikan bahwa informasi yang terkumpul menggunakan Wifi dan belum terintegrasi
relevan dengan kebutuhan dan tujuan yang satu sama lain nya
ditentukan. Keseluruhan proses pengumpulan • Sistem operasi yang dipakai oleh semua
informasi, dengan pendekatan yang terstruktur dan PC dalam perusahaan adalah Microsoft
terencana, menjadi fondasi yang solid untuk windows 10
pengembangan solusi atau perencanaan tindakan • Laporan administrasi yang akan diproses
selanjutnya. masih dikirimkan melalui E-mail atau
Perancangan arsitektur yang sesuai dengan Flashdisk
membutuhkan tidak hanya data dari user, namun • Masing – masing divisi masih menyimpan
membutuhkan pula data aktual perusahaan untuk data – data di dalam computer pribadi nya
mengetahui kondisi perusahaan secara langsung. karena tidak ada nya Database
Selain itu agar mempercepat proses perancangan
arsitektur, maka dibutuhkan adanya pengumpulan Melihat kondisi saat ini pengintegrasian sistem
informasi awal sebagai bahan analisa. informasi di dalam perusahaan menjadi sasaran
Selain data aktual perusahaan juga dilakukan utama dalam melakukan pengembangan cetak biru
Interview narasumber dengan tujuan mempertajam yang di lakukan pada penelitian ini karena hal itu
pengumpulan data untuk kepentingan pembuatan berikut ini adalah kondisi teknologi arsitektur yang
Reference Architecture dan Current Architecture. diharapkan :
Adapun narasumber yang di-interview berasal dari  Jaringan terintegrasi antara satu sama lain
divisi atau departemen yang berperan dalam proses yang memudahkan perusahaan dalam
bisnis perusahaan, yaitu Board of Directors (BOD), melakukan pengiriman laporan administrasi
direktorat Marketing, Administration & Finance dan dan juga keamanan data yang lebih baik
 Pembangunan Database yang diggunakan
untuk penyimpanan data di dalam
20 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

perusahaan agar data lebih tertata dengan diinginkan. Blueprint ini menjadi panduan untuk
baik dan mengurangi kehilangan data. memperbaiki atau mengimplementasikan sistem
yang sedang berjalan. Dalam hal ini, beberapa faktor
Peluang dan solusi pada PT.Yamaha Samudra dan harapan yang dijelaskan sebagai berikut:
untuk menghasilkan pemodelan arsitektur yang Peluang dan Solusi:
bertujuan untuk membuat sebuah Blueprint  Jaringan Terintegrasi: Menciptakan
arsitektur yang diggunakan perusahaan sebagai jaringan yang terintegrasi antar divisi untuk
acuan untuk memperbaiki atau mengimplementasi memfasilitasi pengiriman laporan
sistem saati ini dalam perusahaan Dalam menunjang administrasi dan meningkatkan keamanan
proses implementasi ada beberapa hal yang harus di data.
perhatikan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil  Pembangunan Database Terpusat:
resiko kegagalan dalam implementasi nya. Menyusun dan membangun database yang
terpusat untuk menyimpan data perusahaan
4.2.2.3 Current Architecture secara terstruktur dan mengurangi risiko
kehilangan data.
Current architecture adalah suatu arsitektur yang Cetak Biru (Blueprint) Arsitektur yang Diinginkan:
sedang dijalankan dalam hal kebutuhan bisnis PT.
 Business Architecture:
Yamaha. Dalan hal ini Current Architecture terdiri
 Overview yang mencakup visi dan
dari Business Architecture, Information
strategi bisnis yang diinginkan.
Architecture, Application Architecture, dan
 Peta alur nilai (Value Stream)
Infrastrcture Architecture. Scope dari Current
yang menunjukkan proses bisnis
Architecture menggambarkan proses keadaan bisnis
yang terintegrasi.
dan information technology yang sedang berjalan
 Distribusi Peta Layanan Bisnis
pada saat ini di PT. Yamaha, dimana proses bisnis
(Business Service MAP) yang
yang sedang berjalan ini sudah didukung oleh IT.
mencerminkan integrasi antar
Namun masih memiliki beberapa kekurangan dalam
divisi.
melengkapi struktur secara keseluruhan. Maka dari
 Information Architecture:
itu diperlukan beberapa masukan atau saran dalam
hal melengkapi struktur secara keseluruhan.  DB Core untuk data inti yang
Cakupan Enterprise Architecture akan difokuskan dibutuhkan secara kritis.
pada Current IT Architecture. Secara umum, Current  DB Noncore untuk data yang tidak
IT Architecture akan dijelaskan dari sudut pandang kritis tetapi tetap diperlukan.
landscape dan technology arsitektur. Di bawah ini  Warehouse & Business
adalah komponen-komponen Architecture yang akan Intelligence (BI) untuk analisis
dibahas : data dan pengambilan keputusan
o Business Architecture yang lebih baik.
 Overview  Application Architecture:
 Value Stream  Kebijakan dan Tata Kelola IT
 Business Service MAP Distribution untuk memastikan keamanan dan
o Information Architecture kepatuhan.
 DB Core  Lanskap Aplikasi yang mencakup
 DB Noncore aplikasi-aplikasi yang mendukung
operasional.
 Warehouse & Business Intelligence (BI)
o Application Architecture  Detail Arsitektur Aplikasi IT yang
memberikan gambaran mendalam
 IT Policy & Governance
tentang struktur aplikasi.
 Application Landscape
 Infrastructure Architecture:
 Detail IT Application Architecture
 Lanskap dan arsitektur teknologi
o Infrastructure Architecture
yang mendukung keberlanjutan
Dalam mencapai visi pengembangan sistem
operasional.
informasi yang lebih terintegrasi, PT. Yamaha
Proses Implementasi dan Perhatian Khusus:
Samudra memfokuskan upayanya pada
pengembangan Blueprint Arsitektur yang  Proses Implementasi: Mengintegrasikan
sistem informasi di dalam perusahaan
Satu, dkk, Judul singkat … 21

memerlukan perencanaan dan implementasi 6. Pengelolaan Risiko:


yang cermat. Proses ini harus dipandu oleh  Identifikasi potensi risiko dan persiapkan
Blueprint Arsitektur yang diinginkan, rencana pengelolaan risiko yang memadai.
melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Ini dapat mencakup risiko teknis, keamanan
dan memperhitungkan risiko serta data, atau resistensi dari pengguna akhir.
keamanan data. 7. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan:
 Pemantauan dan Evaluasi: Setelah  Setelah implementasi, perlu dilakukan
implementasi, pemantauan dan evaluasi pemantauan dan evaluasi berkelanjutan
berkelanjutan perlu dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa Blueprint
mencakup penilaian kinerja sistem, Arsitektur berfungsi sebagaimana mestinya.
keamanan data, dan respons pemangku Respon terhadap umpan balik dari
kepentingan terhadap perubahan. pengguna akhir dapat digunakan untuk
Dalam merancang implementasi Blueprint melakukan perbaikan dan penyesuaian yang
Arsitektur yang diinginkan, PT. Yamaha Samudra diperlukan.
perlu mempertimbangkan strategi implementasi 8. Tim Proyek dan Koordinasi:
yang efektif dan tata kelola perubahan untuk  Bentuk tim proyek yang terampil dan
meminimalkan resistensi dan memastikan berkoordinasi dengan baik. Koordinasi
kesuksesan proyek. Berikut adalah beberapa langkah yang efektif antar tim dan pemangku
dan pertimbangan yang perlu diperhatikan: kepentingan membantu memastikan bahwa
1. Penetapan Prioritas dan Tahapan Implementasi: semua aspek implementasi berjalan lancar.
 Identifikasi elemen-elemen kritis dalam 9. Skalabilitas dan Fleksibilitas:
Blueprint Arsitektur dan tentukan prioritas  Pastikan bahwa solusi yang
implementasi. Membagi implementasi ke diimplementasikan bersifat skalabel dan
dalam tahapan-tahapan yang dapat dikelola fleksibel untuk dapat menyesuaikan diri
membantu mengurangi dampak dan dengan perubahan kebutuhan bisnis dan
memastikan fokus yang tepat. teknologi di masa depan.
2. Pemangku Kepentingan dan Komunikasi: Dengan merencanakan dan melaksanakan
 Identifikasi semua pemangku kepentingan strategi implementasi yang cermat, PT. Yamaha
yang terlibat, termasuk pihak internal dan Samudra dapat mencapai sukses dalam mewujudkan
eksternal. Komunikasi yang efektif tentang Blueprint Arsitektur yang diinginkan, membawa
perubahan yang akan terjadi dan manfaat dampak positif pada efisiensi operasional dan
yang diharapkan merupakan kunci untuk kinerja bisnis keseluruhan.
mendapatkan dukungan.
3. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: 4.2.3 Prinsip Arsitektur
 Pastikan bahwa tim yang terlibat memiliki Prinsip-prinsip yang digunakan dalam
keterampilan dan pengetahuan yang cukup pembangunan enterprise architecture akan
untuk mengelola dan menggunakan mempengaruhi model arsitektur yang dihasilkan.
teknologi baru. Program pelatihan yang Prinsip - prinsip berikut diambil dari prinsip
efektif dapat membantu mengatasi arsitektur yang ada di PT. Yamaha. Prinsip - prinsip
hambatan adaptasi. yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan
4. Pengelolaan Perubahan Budaya: adalah sebagai berikut :
 Pengenalan perubahan teknologi seringkali 1. Shortened process
memerlukan perubahan budaya di dalam Proses bisnis yang dipersingkat agar lebih efektif
organisasi. Fokus pada nilai-nilai yang merupakan salah satu langkah untuk mempermudah
mendukung inovasi dan kolaborasi dapat kerumitan sistem. Proses yang lebih singkat juga
membantu membentuk budaya yang lebih akan membantu meningkatkan performansi
terbuka terhadap perubahan. perusahaan, seperti contohnya proses pelayanan
5. Pengujian dan Evaluasi: konsumen yang dipersingkat akan mempercepat
 Lakukan uji coba secara menyeluruh proses pelayanan
sebelum implementasi penuh. Evaluasi 2. No Duplication Process
hasil uji coba ini memungkinkan perbaikan Proses bisnis yang dilakukan berulang-ulang
sebelum diterapkannya secara menyeluruh. merupakan suatu pemborosan waktu dan tenaga,
22 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

dimana tenaga kerja harus mengulang pekerjaan mempermudah user untuk melakukan pekerjaan
yang sama berulang kali untuk menyelesaikan suatu mereka
proses. Integrasi sistem dan pengerjaan dalam sekali 8. Integration standards Software dan hardware
waktu akan sangat membantu dalam menghadapi harus sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk
kendala ini. mendukung integrasi data, aplikasi dan teknologi.
3. Increase Control Setelah prinsip - prinsip tersebut ditetapkan, maka
Pengontrolan proses bisnis dan sistem yang ketat akan dikelompokan menjadi 4 prinsip dalam
merupakan salah satu cara untuk memperkecil principal catalog, yang akan menjadi arahan yang
kemungkinan terjadinya penyelewengan. Sistem dan mempengaruhi model arsitektur yang dihasilkan.
proses bisnis yang tidak terkontrol dapat Principle catalog dapat dilihat pada tabel 4.1
menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak principles catalog, yang dikelompokan menjadi 4
diinginkan, yang dapat menimbulkan masalah baru prinsip yaitu prinsip bisnis, prinsip data, prinsip
ke depannya seperti pencurian data, pemalsuan data, aplikasi dan prinsip teknologi.
penyalah gunaan hak akses, dan sebagainya.
4. Central Processing
Proses yang tersentralisasi merupakan proses yang
dikendalikan sepenuhnya oleh sistem pusat.
Sentralisasi proses bertujuan untuk mempermudah
pengontrolan sistem, mempermudah pemeriksaan
sistem, serta mempermudah rekaman sistem. Sistem
yang digunakan di PT. Yamaha saat ini belum
tersentralisasi dengan baik.
5. Consolidated Platform
Dalam menjalankan sistem dan proses operasional,
terdapat beberapa platform yang digunakan.
Platform-platform tersebut berdiri masing-masing
sehingga dalam membuat program terkadang
menyebabkan tidak matangnya program tersebut.
Dengan adanya platform yang terkonsolidasi maka
program yang dikembangkan dapat menjadi lebih
matang dan mempercepat proses pengembangan,
sebab sudah sesuai dengan standar.
6. Integrated System
Proses operasional membutuhkan beberapa sistem
untuk mendukung jalannya proses tersebut.
Perpindahan data antar sistem terkadang
menyulitkan sebab bisa saja terjadi error. Sistem
yang terintegrasi adalah solusi untuk permasalahan
tersebut, sebab sistem yang terintegrasi akan
menyambungkan semua sistem sehingga tidak
diperlukan perpindahan data antar sistem secara
manual lagi.
7. User Friendly
Sistem maupun aplikasi yang rumit, sulit dipahami,
dan menyulitkan user selalu menghambat proses
operasional sehari-hari. Proses operasional yang
terhambat akan berdampak pada turunnya
performansi perusahaan, oleh sebab itu sangat
penting untuk membuat sistem dan aplikasi yang
user friendly, dimana user dapat dengan mudah
menggunakan sistem/aplikasi tersebut, tidak
bermasalah dalam melakukan pengambilan data, dan
Satu, dkk, Judul singkat … 23

4.2.4 Solution concept


Setiap permasalahan pasti mempunyai solusi. Gambar 4.7 Solustion concept Diagram
Namun tidak semua solusi dapat menyelesaikan
permasalahan, sebab bisa saja solusi tersebut tidak Modularity merupakan karakteristik sistem
cukup efektif dalam menyelesaikan permasalahan dimana sebuah sistem besar dapat dikembangkan
tersebut. Solusi yang baik adalah solusi yang sesuai menjadi program-program kecil yang disebut modul.
dengan kebutuhan dan bisa meminimalisasi Modul-modul tersebut bisa dijalankan perbagian.
permasalahan tanpa menimbulkan permasalahan Selain itu pembagian program besar menjadi modul-
baru. Perancangan Enterprise Architecture harus modul kecil juga akan memberikan kemudahan bagi
mengakomodasi solusi – solusi yang baik untuk user, apabila mengalami kendala terkait modul
permasalahan yang terjadi di PT Yamaha. tertentu, perbaikan yang dilakukan akan terfokus
Solution concept adalah hasil dari pada satu modul tersebut. Integrated atau integrasi
pengembangan teknologi yang akan menjadi solusi adalah penyambungan semua sistem, aplikasi,
bagi permasalahan yang dihadapi oleh user. Solution maupun server, sehingga pengambilan data akan
concept tidak semata-mata dibentuk begitu saja, menjadi lebih mudah. Standardize platform adalah
melainkan berangkat dari masalah yang terjadi di standarisasi platform yang akan digunakan.
perusahaan. Solusi yang dibutuhkan oleh perusahaan Standarisasi platform berguna untuk mempermudah
adalah solusi untuk mengatasi masalah terkait proses development dan maintenance platform,
sistem. Perbaikan teknologi yang dapat dilakukan sehingga proses development dan maintenance akan
adalah modularity improvement, integrated system lebih terfokus.
improvement, standardize platform dan service Solution platform yang diusulkan akan berbeda
oriented. Berikut adalah detil solution concept dapat di setiap bagiannya. Pada bagian front-end, platform
dilihat pada gambar. yang diusulkan adalah Single Sign-On, LDAP
(merupakan protokol komunikasi dengan Active
Directory), Single Portal, Report & Dashboard.
Untuk bagian middleware, platform yang diusulkan
adalah service oriented architecture (SOA), Data
Virtualization, Messaging, dan extract transform
load (ETL). Pada bagian process integration,
platform yang diusulkan adalah ERP, BPM, CRM,
dan Automation Engine. Pada bagian back-end,
platform yang diusulkan adalah Core System
Database, Data Warehouse, IDM, Master Data
Management dan Business Intelligence. Pada bagian
infrastructure, platform yang diusulkan adalah
Server Virtualization, Storage Consolidation, Server
24 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

Consolidation, dan Network Virtualization. Solution binis organisasi dalam menilai, merubah, dan
platform merupakan solusi usulan yang diberikan merancang bisnis. Selain itu arsitektur bisnis juga
namun pada kenyataannya tidak semua teknologi menunjukkan relasi atau hubungan antara : aktivitas,
tersebut dapat diterapkan di PT. Yamaha, sehingga kemampuan, fungsi, proses, waktu, urutan proses,
belum tentu semua teknologi tersebut akan sumber daya, orang, ketergantungan, kebutuhan,
digunakan. kolaborasi, organisasi, lokasi, batasan, data,
Single Sign-On merupakan sebuah teknologi peralatan, biaya, control, keputusan, rules, alur
yang memungkinkan pengguna jaringan untuk bisnis, aktivitas manual & otomatis, transaksi,
mengakses seluruh jaringan tersebut melalui satu perbedaaan dan kemungkinan. Business service
akun pengguna saja. Teknologi ini sangat berguna yang telah dimiliki oleh perusahaan saat ini akan
untuk jaringan yang sangat besar. LDAP digambarkan dan dikembangkan oleh arsitektur
(Lightweight Directory Access Protocol) merupakan bisnis. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi
protokol perangkat lunak untuk memungkinkan masalah-masalah yang sering terjadi di lapangan dan
semua orang mencari informasi terkait organisasi, memasukkan harapan dari para user yang sering
perorangan dan lainnya, seperti file atau printer di mengalami kesulitan dalam melakukan
dalam jaringan baik di internet atau intranet. Selain pekerjaannya.
itu, LDAP dapat digunakan juga sebagai sumber Business architecture memiliki peran sentral
otentikasi aplikasi jaringan seperti otentikasi mail dalam menata dan mengoptimalkan kinerja bisnis di
server, vpn server, file server, dan layanan server dalam dan di luar organisasi. Ini mencakup
lainnya yang mendukung LDAP. Pada sistem kumpulan aktivitas bisnis, data, dan informasi yang
keamanan PT. Yamaha, sudah menggunakan Active menjadi inti dari lingkungan organisasi, baik itu
Directory yang berfungsi seperti LDAP. internal maupun eksternal. Arsitektur bisnis tidak
Portal adalah situs web yang menyediakan hanya sekadar representasi formal, tetapi juga
kemampuan tertentu yang dibuat sedemikian rupa menjadi alat dan sumber informasi bagi para
sesuai dengan kebutuhan para pengunjungnya. profesional bisnis dalam upaya menilai, merubah,
Single portal berarti setiap akses ke portal yang dan merancang ulang struktur bisnis.
dilakukan hanya dapat melalui satu halaman utama Arsitektur bisnis menyajikan gambaran yang
saja sehingga semua aktivitas di internet dapat komprehensif tentang aktivitas-aktivitas bisnis dan
terekam dengan lengkap. Report & Dashboard menunjukkan hubungan yang kompleks antara
merupakan fitur untuk menampilkan laporan harian berbagai elemen, seperti aktivitas, kemampuan,
yang dapat sekaligus dituangkan dalam bentuk fungsi, proses, waktu, urutan proses, sumber daya,
diagram atau tabel pada dashboard. Semua fitur orang, ketergantungan, kebutuhan, kolaborasi,
yang diusulkan pada platform ini mendukung organisasi, lokasi, batasan, data, peralatan, biaya,
pengguna yang berada di bagian front-end, sebab kontrol, keputusan, aturan, alur bisnis, aktivitas
pengguna front-end membutuhkan akses yang cepat, manual dan otomatis, transaksi, perbedaan, dan
dan tepat dalam melayani konsumen. kemungkinan.
SOA (Service Oriented Architecture) adalah Arsitektur bisnis tidak hanya menciptakan
arsitektur yang membuat dan menggunakan proses representasi statis dari bisnis, tetapi juga menangkap
bisnis namun berorientasi pada layanan atau service. dinamika yang terjadi seiring waktu. Ini membantu
Arsitektur ini juga menentukan teknologi informasi organisasi dalam mengidentifikasi peluang
yang dapat menunjang berbagai aplikasi yang dapat perbaikan, menanggapi perubahan pasar, dan
mendukung proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak merespons tuntutan pelanggan dengan lebih adaptif.
terikat dengan sistem operasi dan bahasa Salah satu aspek penting dari arsitektur bisnis
pemograman yang mendasari aplikasi-aplikasi adalah pemodelan business service. Business service
tersebut. yang dimiliki oleh perusahaan saat ini akan
dianalisis, digambarkan, dan dikembangkan untuk
4.2.5 Business Architecture memastikan bahwa seluruh aspek bisnis
Business architecture menggambarkan terdokumentasi dengan baik. Dengan cara ini,
kumpulan aktivitas bisnis, data dan informasi yang organisasi dapat meminimalkan masalah operasional
ada dalam lingkungan internal dan eksternal yang sering terjadi di lapangan dan
organisasi. Arsitektur bisnis adalah representasi mengintegrasikan harapan dari pengguna, yang
formal dan tools serta informasi bagi profesional
Satu, dkk, Judul singkat … 25

sering mengalami kesulitan dalam menjalankan proses bisnis namun tidak menghasilkan barang
tugas sehari-hari mereka. secara fisik. Dengan kata lain, business service dapat
Dengan penerapan arsitektur bisnis yang solid, dikatakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan
perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional, oleh suatu fungsi perusahaan untuk mendukung
meningkatkan responsibilitas terhadap perubahan, proses bisnis perusahaan. Business service juga
dan mempercepat inovasi dalam lingkungan yang harus didukung oleh sistem IT yang baik sehingga
semakin dinamis. Selain itu, pemahaman yang lebih teknologi yang digunakan tersebut dapat mendukung
baik tentang ketergantungan dan hubungan antar pula kegiatan bisnis perusahaan. Pada bagian ini,
elemen bisnis memberikan dasar yang kokoh untuk akan ditampilkan salah satu contoh business service
pengambilan keputusan yang terinformasi dan pada area core business marketing communication,
strategi bisnis yang lebih baik. yang telah dimiliki oleh PT. Yamaha. Sedangkan
Arsitektur bisnis juga memiliki peran strategis untuk business service pada semua area core
dalam menyelaraskan tujuan bisnis dengan teknologi business yang telah dimiliki oleh PT. Yamaha dapat
informasi. Dengan memahami kebutuhan dan dilihat pada lampiran 2. Berikut ini business service
harapan pelanggan serta dinamika pasar, arsitektur pada area core business marketing communication:
bisnis dapat membimbing keputusan investasi Marketing communication
teknologi untuk mendukung pertumbuhan dan Saat ini marketing communication mempunyai
keunggulan kompetitif. business service yang dapat dilihat pada gambar 4.9
Business service divisi marketing Communication
Pentingnya mencermati aktivitas bisnis secara
dan terdiri dari:
holistik dalam arsitektur bisnis adalah untuk
 Marketing Management yaitu pengelolaan
mengidentifikasi potensi kelemahan, redundansi,
aktivitas marketing yang berhubungan dengan
atau hambatan yang dapat memperlambat operasi.
komunikasi ke konsumen.
Dengan menangkap proses bisnis secara
 Development and manage promotional
menyeluruh, organisasi dapat merancang solusi yang
program dimana bagian ini mengembangkan atau
lebih efektif dan efisien.
mengelola program-program yang bersifat
Penerapan arsitektur bisnis juga
promosi.
memungkinkan perusahaan untuk memahami
 Development media campaign dimana bagian
perubahan dalam ekosistem bisnisnya. Dengan
ini mengembangkan dan mengelola media -
melibatkan pemangku kepentingan dan
media yang dapat digunakan untuk promosi.
mendokumentasikan aspek-aspek kritis dari bisnis,
 Manage marketing content yaitu mengelola isi
organisasi dapat lebih siap untuk menghadapi
marketing sesuai dengan jenis produk.
transformasi dan inovasi.
 Manage social media yaitu mengelola media
Sementara itu, fokus pada ketergantungan,
sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram
kontrol, dan aturan bisnis dalam arsitektur
dengan tujuan sebagai media promosi.
membantu mengoptimalkan operasional sehari-hari.
Ini menciptakan landasan yang kuat untuk  Company website yaitu pengelolaan website
pemantauan dan evaluasi kinerja, memungkinkan perusahaan.
organisasi untuk secara proaktif mengatasi  Develop and execute customer loyalty
perubahan kondisi dan menyesuaikan strategi sesuai programs yaitu mengembangkan dan
kebutuhan. menjalankan program untuk meningkatkan
Dengan memanfaatkan arsitektur bisnis sebagai loyalitas konsumen.
panduan, perusahaan dapat membangun fondasi
yang tangguh untuk pertumbuhan berkelanjutan dan
adaptasi yang diperlukan dalam era bisnis yang terus
berkembang. Seiring waktu, arsitektur bisnis dapat
diperbarui dan disesuaikan untuk tetap relevan
dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dan
teknologi.
Gambar 4.8 Business service divisi marketing
4.2.6 Business Service Communication
Business service adalah suatu istilah untuk
Untuk area di kolom SOP yang berwarna abu-
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang mendukung
abu dengan keterangan not available (N/A) adalah
26 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

area yang menunjukkan bahwa business service Pentingnya business service dalam mendukung
tersebut belum didukung SOP. Sedangkan untuk proses bisnis menekankan peran integral sistem
area di kolom SOP yang berwarna abu-abu dengan informasi untuk menjaga kelancaran dan efisiensi
keterangan need improvement adalah area yang operasional. Dengan memastikan setiap business
menunjukkan bahwa SOP business service tersebut service didukung oleh SOP yang baik, PT. Yamaha
membutuhkan improvement menyesuaikan dengan dapat meningkatkan kontrol, ketepatan, dan
kebutuhan bisnis. Sedangkan area di kolom SOP konsistensi dalam menjalankan aktivitas-aktivitas
yang berwarna putih adalah area yang menunjukkan kritis di dalam divisi marketing communication dan
bahwa business service tersebut sudah didukung area bisnis inti lainnya.
SOP. Business service pada area core business
Business service menjadi tulang punggung bagi marketing communication di PT. Yamaha
berbagai aktivitas yang mendukung proses bisnis di memberikan kontribusi vital dalam membangun citra
PT. Yamaha. Istilah ini merujuk pada kegiatan- perusahaan dan meraih dukungan konsumen. Secara
kegiatan yang, meskipun tidak menghasilkan barang rinci, beberapa elemen business service tersebut
fisik, memiliki dampak signifikan terhadap dapat diuraikan sebagai berikut:
efektivitas dan kesuksesan operasional perusahaan.  Marketing Management: Melalui
Business service tidak hanya bergantung pada aspek manajemen pemasaran, divisi ini dapat
manusia, melainkan juga memerlukan dukungan mengoordinasikan aktivitas komunikasi
sistem informasi yang solid guna mengoptimalkan dengan konsumen, memastikan pesan-
kinerja. pesan pemasaran sesuai dengan strategi
Sebagai contoh, pada bagian marketing perusahaan.
communication, business service menjadi pondasi  Development and Manage Promotional
utama dalam memastikan komunikasi pemasaran Program: Pengembangan dan pengelolaan
yang efektif. Beberapa business service kunci di program promosi membantu meningkatkan
dalam divisi ini termasuk: kesadaran dan daya tarik terhadap produk,
 Marketing Management: Pengelolaan dengan memberikan insentif dan penawaran
aktivitas pemasaran yang berfokus pada khusus kepada konsumen.
komunikasi dengan konsumen.  Development Media Campaign: Melalui
 Development and Manage Promotional pengembangan dan pengelolaan kampanye
Program: Pengembangan dan pengelolaan media, divisi ini dapat memaksimalkan
program promosi untuk meningkatkan pemanfaatan berbagai saluran komunikasi
visibilitas produk. untuk mencapai target audiens dengan
 Development Media Campaign: efektif.
Pengembangan dan pengelolaan berbagai  Manage Marketing Content: Pengelolaan
media untuk keperluan promosi. konten pemasaran memastikan bahwa
 Manage Marketing Content: Pengelolaan informasi yang disampaikan kepada
konten pemasaran sesuai dengan jenis konsumen sesuai dengan karakteristik dan
produk. keunggulan produk, menciptakan pesan
 Manage Social Media: Pengelolaan media yang konsisten dan menarik.
sosial sebagai platform promosi, termasuk  Manage Social Media: Pengelolaan media
Facebook, Twitter, Path, dan Instagram. sosial memungkinkan interaksi langsung
 Company Website: Pengelolaan dan dengan konsumen, membuka jalur
pemeliharaan website perusahaan sebagai komunikasi dua arah, serta membangun dan
saluran informasi dan interaksi dengan memelihara hubungan positif dengan
konsumen. pelanggan melalui platform-platform
 Develop and Execute Customer Loyalty tersebut.
Programs: Pengembangan dan pelaksanaan  Company Website: Pengelolaan website
program untuk meningkatkan loyalitas perusahaan menjadi pintu gerbang digital
konsumen. yang memberikan informasi yang terperinci
Gambar 4.8 menunjukkan representasi visual dan akses mudah bagi konsumen untuk
dari business service di divisi marketing memahami produk dan layanan yang
communication, dengan area SOP yang ditawarkan.
menunjukkan tingkat dukungan dari Standard  Develop and Execute Customer Loyalty
Operating Procedures (SOP). Area yang ditandai Programs: Pengembangan dan pelaksanaan
dengan "Not Available (N/A)" menunjukkan bahwa program loyalitas konsumen dapat
business service tersebut belum memiliki dukungan meningkatkan retensi pelanggan,
SOP, sementara yang ditandai dengan "Need meningkatkan keterlibatan, dan
Improvement" menunjukkan bahwa perlu memberikan insentif bagi konsumen untuk
peningkatan SOP sesuai dengan kebutuhan bisnis. tetap setia pada merek Yamaha.
Satu, dkk, Judul singkat … 27

Dengan business service yang didukung oleh  Lakukan pemodelan pengembalian


SOP, perusahaan dapat mencapai standar investasi untuk menilai sejauh mana
operasional yang konsisten, memastikan kualitas investasi dalam implementasi Blueprint
pelayanan yang tinggi, dan merespon dengan cepat
Arsitektur akan memberikan nilai tambah
terhadap perubahan kondisi bisnis. Analisis SOP
yang menyatakan "Not Available (N/A)" dan "Need pada perusahaan. Hitung potensi
Improvement" memberikan pedoman untuk penghematan, peningkatan efisiensi, dan
peningkatan dan penyempurnaan, menjadikan setiap manfaat bisnis lainnya.
elemen business service sebagai aset strategis dalam 4. Alternatif dan Analisis Cost-Benefit:
mencapai kesuksesan bisnis.  Pertimbangkan alternatif-alternatif
teknologi dan lakukan analisis cost-benefit
4.3 Biaya
untuk memastikan bahwa teknologi yang
Pada fase ini menggambarkan struktur teknologi
dipilih memberikan nilai terbaik bagi
yang dibutuhkan oleh PT.Yamaha Samudra dimulai
perusahaan. Evaluasi keuntungan jangka
dari penentuan teknologi yang dibutuhkan seperti
panjang dan pendek serta dampaknya
perangkat keras dan perangkat. Dan juga
terhadap biaya operasional.
memperimbangkan alternatif – alternatif dalam
5. Keberlanjutan dan Biaya Operasional:
pemilihan teknologi.Faktor ekonomis sangat
 Tinjau biaya operasional jangka panjang
berperan Karena perusahaan harus menghitung
yang terkait dengan pemeliharaan,
keuntungan yang didapat dari pengimplmentasian
dukungan, dan pengembangan sistem.
sistem yang akan berjalan dan harus sesuai dengan
Pastikan bahwa perusahaan memiliki
biaya yang dikeluarkan. Pada kasus pada
sumber daya dan strategi untuk menjaga
PT.Gadingputra Samudra Sistem dan aplikasi yang
keberlanjutan dan mengelola biaya
dirancang perusahaan memerlukan tambahan
operasional secara efisien.
Personal Computer yang akan diggunakan sebagai
6. Ketersediaan Dana dan Sumber Daya:
tempat penyimpanan Database dan perusahaan perlu
 Pastikan bahwa dana yang cukup tersedia
untuk membeli atau membuat derapa aplikasi yang
untuk menutupi biaya implementasi dan
direkomendasikan untuk di implementasikan pada
operasional. Sumber daya manusia dan
beberapa divisi di dalam perusahaan.
teknis yang dibutuhkan juga perlu
Dalam pengembangan Blueprint Arsitektur
diidentifikasi dan disiapkan.
yang diinginkan, faktor biaya memainkan peran
7. Penyusunan Rencana Pengelolaan Keuangan:
kunci dalam menilai kelayakan dan keberlanjutan
 Susun rencana pengelolaan keuangan yang
implementasi. PT. Yamaha Samudra perlu
melibatkan pemantauan berkala, evaluasi,
memperhitungkan berbagai aspek keuangan untuk
dan penyesuaian sesuai kebutuhan. Ini
memastikan bahwa investasi ini memberikan nilai
mencakup juga rencana cadangan untuk
tambah yang sesuai dengan tujuan bisnis. Berikut
penanganan situasi darurat atau keadaan tak
adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
terduga.
1. Perkiraan Biaya Implementasi:
8. Manfaat Jangka Panjang:
 Identifikasi dan kalkulasikan biaya
 Selain melihat biaya, identifikasi juga
implementasi secara rinci. Ini mencakup
manfaat jangka panjang dari implementasi
biaya perangkat keras baru, perangkat
Blueprint Arsitektur. Ini dapat mencakup
lunak, pelatihan personel, konsultan, dan
peningkatan produktivitas, kepuasan
semua elemen lain yang terlibat dalam
pelanggan, dan kemampuan untuk bersaing
implementasi Blueprint Arsitektur.
di pasar.
2. Pengelolaan Anggaran:
9. Mitigasi Risiko Finansial:
 Tentukan anggaran yang sesuai untuk
 Identifikasi potensi risiko finansial dan
implementasi, dan tetapkan sistem
susun strategi mitigasi untuk mengurangi
pengelolaan anggaran yang efektif.
dampak negatifnya. Ini termasuk risiko
Monitoring dan pengendalian anggaran
perubahan harga, fluktuasi nilai tukar, atau
selama seluruh tahap implementasi penting
perubahan kondisi pasar.
untuk mencegah pengeluaran yang tidak
Dengan memperhatikan semua aspek keuangan
terkendali.
ini, PT. Yamaha Samudra dapat mengambil
3. Pemodelan Pengembalian Investasi (ROI):
keputusan yang terinformasi, mengelola anggaran
28 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

dengan efisien, dan memastikan bahwa Pentingnya peran Divisi IT setelah


implementasi Blueprint Arsitektur tidak hanya implementasi sistem baru menuntut penyelarasan
memberikan solusi teknologi yang unggul tetapi arah kerja mereka dengan tujuan bisnis perusahaan.
juga memberikan nilai ekonomis yang positif bagi Dengan adanya sistem arsitektur yang baru,
perusahaan. perusahaan berharap Divisi IT dapat bekerja dengan
maksimal, memaksimalkan kontribusi mereka
4.4 Training SDM terhadap efisiensi operasional dan memastikan
Dengan sumber daya manusia yang sedikit keberlanjutan sistem. Dalam keseluruhan,
dalam PT.Yamaha perusahaan harus bisa pengelolaan risiko, pelatihan SDM, dan optimalisasi
memanfaatkan SDM nya sebaik mungkin agar Divisi IT menjadi elemen penting dalam
proses bisnis berjalan dengan lancer Karena itu memastikan kesuksesan implementasi sistem
setelah dilakukan nya pengimpementasian aplikasi arsitektur baru di PT. Yamaha.
dan sistem arsitektur dalam perusahaan. Akan Dengan mengimplementasikan sistem baru ada
dilakukan Training pada bagian – bagian divisi resiko kegagalan jika tidak di implementasikan
mengenai penggunaan aplikasi yang di dengan baik karena itu utuk mengutrangi resiko
implementasikan Dalam hal ini divisi IT kegagalan sistem perlu dilakukan:
bertanggung jawab atas Maintenance pada aplikasi • Melakukan testing pada setiap aplikasi dan
dan bertanggunga jawab dalam melakukan semua modul – modul nya untuk melihat
Maintenance pada Hardware – Hardware pendukung suatu Bug yang ada di dalam aplikasi dan
dalam perusahaan. Saat ini divisi IT belum bisa segera memperbaiki nya.
dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan dan arah • Mendokumentasikan sistem informasi secara
kerja dari divisi IT belum jelas akan mengarah menyeluruh dengan terstruktur sehingga jika
kemana. Karena itu dengan ada nya sistem arsitektur terjadi suatu kesalahan bisa di lacak dengan
yang baru dan pengimplemetasian aplikasi pada mudah
divisi – divisi diharapkan bagian IT mampu bekerja • Melakukan migrasi data jika ada
dengan maksimal. Dalam menghadapi tantangan pengimplementasian aplikasi sebelum nya
sumber daya manusia yang terbatas di PT. Yamaha, • Melakukan training pada semua bagian divisi
perusahaan berfokus pada pengoptimalan Sumber • Melakukan sosialisasi untuk semua
Daya Manusia (SDM) untuk mendukung kelancaran Stakeholder dalam perusahaan.
proses bisnis pasca-implementasi sistem arsitektur
baru. Training SDM menjadi langkah kunci dalam Pada tahap implementasi sistem arsitektur baru di
memastikan bahwa personel memiliki pengetahuan PT. Yamaha, manajemen sumber daya manusia
(SDM) menjadi kunci keberhasilan. Dengan sumber
dan keterampilan yang diperlukan terkait daya manusia yang terbatas, optimalisasi
penggunaan aplikasi yang baru diimplementasikan. penggunaan SDM dan peningkatan kemampuan
Di samping itu, Divisi IT, yang sebelumnya belum mereka melalui pelatihan adalah langkah yang
sepenuhnya dimanfaatkan, akan bertanggung jawab strategis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut
atas pemeliharaan aplikasi dan hardware pendukung. mengenai training SDM dan pengelolaan risiko
Dalam pengelolaan risiko implementasi, implementasi:
**1. Optimalisasi Sumber Daya Manusia:
langkah-langkah preventif diterapkan untuk
 Peningkatan produktivitas dan keterampilan
meminimalkan risiko kegagalan sistem. Hal ini
SDM melibatkan evaluasi peran dan
melibatkan pengujian komprehensif pada setiap tanggung jawab setiap anggota tim IT.
aplikasi dan modulnya untuk mendeteksi dan Pemahaman yang jelas tentang arah kerja
memperbaiki bug sebelum implementasi. divisi IT dan penempatan SDM sesuai
Dokumentasi sistem yang terstruktur dihasilkan dengan keahlian dan minat mereka dapat
untuk memudahkan identifikasi dan perbaikan meningkatkan efisiensi.
masalah serta menjadi panduan pemeliharaan dan **2. Training Pengguna Aplikasi:
 Divisi IT bertanggung jawab atas
pengembangan lebih lanjut. Migrasi data, training
pelaksanaan training pada pengguna
menyeluruh di semua bagian divisi, dan sosialisasi aplikasi yang diimplementasikan. Pelatihan
kepada semua stakeholder di perusahaan juga ini harus mencakup penggunaan aplikasi,
menjadi langkah kunci dalam mengurangi risiko fungsionalitas, dan pemecahan masalah
kegagalan implementasi. dasar. Dengan melibatkan pengguna akhir
dari awal, adopsi sistem akan lebih lancar.
**3. Peran Divisi IT dalam Maintenance:
Satu, dkk, Judul singkat … 29

 Divisi IT harus memiliki peran yang jelas merupakan penerapan fase opportunities and
dalam pemeliharaan aplikasi dan hardware solution.
pendukung. Hal ini mencakup pemantauan 5.1 Pendefinisian ruang lingkup dan penentuan key
performa sistem, penanganan permasalahan stakeholder
teknis, dan memastikan keamanan dan
Pada tahap pendefinisian ruang lingkup dan
ketersediaan infrastruktur IT.
**4. Penyelarasan Arah Kerja Divisi IT: penentuan key stakeholder merupakan tahap yang
 Setelah implementasi sistem arsitektur ada di tahap persiapan (preliminary phase) dan
baru, divisi IT perlu menyusun rencana architecture vision.
jangka panjang dan menyelaraskan arah 5.1.1 Pendefinisian ruang lingkup
kerja mereka dengan tujuan bisnis Pada tahap ini, akan dikumpulkan aspek –
perusahaan. Hal ini dapat melibatkan aspek yang dapat dijadikan Batasan atau ruang
pengembangan roadmap teknologi dan
lingkup dalam pembangunan Enterprise
inisiatif inovatif.
**5. Pengelolaan Risiko Implementasi: Architecture.
Risiko kegagalan sistem dapat diminimalkan dengan 5.1.2 Business Architecture
melakukan langkah-langkah pencegahan dan Tahap ini dimulai dari analisi terhadap
mitigasi, seperti: bisnis saat ini sehingga dapat diketahui masalah
 Testing Komprehensif: Melakukan uji coba yang terjadi dan ingin dicapai oleh PT. Yamaha
menyeluruh pada setiap aplikasi dan Indonesia Manufacturing
modulnya untuk mendeteksi dan
Gap analysis arsitektur bisnis yang
memperbaiki bug sebelum implementasi.
dibangun didasarkan pada masalah yang ada pada
 Dokumentasi Sistem: Mendokumentasikan proses bisnis saat ini dan akan digunakan untuk
sistem informasi secara terstruktur pencapaian visi pembangunan arsitektur enterprise
memudahkan identifikasi dan perbaikan dengan dilandasi prinsip arsitektur. Untuk
masalah. Dokumentasi juga berperan mencapai pencapaian tersebut diperlukan analisis
sebagai panduan untuk pemeliharaan dan gap pada kondisi arsitektur bisnis saat dan target
pengembangan lebih lanjut. yang harus dicapai.
 Migrasi Data: Jika ada pengimplementasian
aplikasi sebelumnya, perlu dilakukan 7. KESIMPULAN
migrasi data dengan hati-hati untuk
memastikan kelancaran proses dan 1. TOGAF adalah suatu kerangka kerja
keberlanjutan operasional. pengembangan, penerapan dan pengelolaan
 Pelatihan dan Sosialisasi: Pelatihan arsitektur TI organisasi / perusahaan
menyeluruh pada semua bagian divisi untuk 2. Dalam perancangannya dengan
memastikan pemahaman yang baik menggunakan TOGAF ADM, ada beberapa
terhadap penggunaan aplikasi baru. blueprint/ artifak yang dihasilkan diantaranya adalah
Sosialisasi juga diperlukan untuk architecture principles, stakeholder map matrix,
memastikan semua pemangku kepentingan solusion concep, usecase diagram dan technology
dalam perusahaan memahami perubahan architecture.
yang terjadi.

8. ACKNOWLEDGEMENTS (huruf besar,


6. HASIL DAN PENELITIAN 10pt, tebal)
Kumpulkan ucapan terima kasih dibagian
Analisis dan perancangan enterprise architecture
terpisah di akhir artikel sebelum referensi dan, oleh
yang dilakukan PT. Yamaha Indonesia karena itu, jangan sertakan dihalaman judul, sebagai
Manufacturing dengan menggunakan framework footnote atau lainnya. Cantumkan pada bagian ini
TOGAF ADM. Tahapan yang dilakukan mulai orang-orang yang memberikan bantuan selama
pendefinisian ruang lingkup dan penentuan key penelitian (misalnya, memberikan bantuan bahasa,
stakeholder yang meliputi fase preliminary dan bantuan menulis atau proof reading artike, dll)
architecture vision. Kemudian akan dilanjutkan
9. REFERENCES (huruf besar, 10pt, tebal)
penggambaran arsitektur target dan arsitektur saat
ini. Tahap selanjutnya dilakukan gap analisis. [1] Perancangan Arsitektur Informasi Listrik di
Penggambaran arsitektur ini meliputi 3 area di PT. Yamaha Indonesia Manufacturing Plant3
TOGAF yaitu business architecture, information Menggunakan Framework TOGAF ADM
system architecture dan teknologi architecture. [2] International journal of advance Research
Langkah terakhir adalah pembuatan roadmap yang and Publications Design of Architecture Enterprise
Model Information System Academic and Student
30 Jurnal Ilmu Komputer (JIK), Vol. xx, No. x, Bulan Tahun, pp. xx~xx, hlm. x-y

Administration Bureau Using Togaf Adm.


International Journal of Advanced Research and
Publications,
[3] Systematic Literature Review on Enterprise
Architecture in the Public Sector. The Electronic
Journal of E-Government
[4] Wallgren, L., & Jonsson, S. (2011).
Enterprise architecture–A literature review. In 2011
45th Hawaii International Conference on System
Sciences (pp. 1-10). IEEE.
[5] TOGAF® Standard, Version 9.2. (2018).
The Open Group.
[6] Lankhorst, M. M. Enterprise architecture at
work: Modelling, communication, and analysis.
Springer Science & Business Media.
[7] Andry, J. F. (2020). Perancangan Enterprise
Architecture Pada Pt. Gadingputra Samudra
Menggunakan Framework Togaf Adm. Jurnal
Teknoinfo, 14(2), 71-80.
[8] Suryantara, I. G. N., & Ginting, J. A.
(2020). Arsitektur enterprise penjualan mobil pada
dealer dengan Zachman framework bagi stakeholder
dalam investasi teknologi informasi di era industri
4.0. Go-Integratif: Jurnal Teknik Sistem Dan
Industri, 1(01), 53-68.

Anda mungkin juga menyukai