Puji syukur atas kehadirat Alloh Swt. Yang telah memberiakan kita Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalh kami ini yg berjudul “ Apa Itu Aliran
ASY’ARIYAH ”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah “ AKIDAH
AKHLAK “. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu ,kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
Aliran Asy'ariyah merupakan suatu reaksi terhadap aliran muktazilah dan ajaran
pokok dalam aliran ini terdiri dari zat dan sifat-sifat Tuhan, kebebesan dalam
berkehendak, akal dan wahyu, kebaikan dan keburukan serta qadimnya kalam Allah
SWT, Wujud Allah, keadilan, dan kebaruan alam dan kedudukan orang yang berbuat
dosa.
2.2 Alasan Abu Hasan meninggalkan Aliran MU’TAZILAH
Merujuk artikel bertajuk “ Kajian Historis dan Pengaruh Aliran Kalam
Asy’Ariyah “ karya Hadi Rafitra Hasibuan yang terbit dalam Jurnal Al Hadi: Aliran
Asy’Ariyah (2017:434), perdebatan dengan sang guru tersebut berdampak serius terhadap
pemikiran Abu Hasan. Ia sampai tidak keluar dari rumah selama 15 hari untuk
merenungkan perdebatannya dengan Abu Ali Al-Jubbai.
1. Abu hasan ditemui oleh Rasululloh SAW dalam 3 waktu yaitu pada malam
10, 20, dan 30 bulan Ramadhan. Dalam pertemuan dalam mimpi tersebut,
Rasulullah SAW mengingatkan kepada Abu Hasan untuk meninggalkan
paham MU’TAZILAH.
2. Abu Hasan tidak puas dengan konsepsi teologis dalam paham aliran
MU’TAZILAH.
3. Apabila Abu Hasan tidak keluar dari MU’TAZILAH maka akan terjadi
peperangan antar umat.
1. Sifat Tuhan
Pandangan aliran Asy’Ariyah mengenai sifat ketuhanan ialah mengakui Zat
Alloh SWT berbeda dari mahkluk. Contoh, Alloh Maha Mendengar. Sifat itu
berbeda dengan manusia yang bisa mendengar.
2. Kekuasaan Tuhan dan Perbuatan Manusia
Aliran Asy’Ariyah meyakini manusia tidak memiliki kekuasaan untuk
menciptakan sesuatu, kecuali dengan adanya daya dan upaya dari Alloh SWT.
3. Keadilan Tuhan
Aliran Asy’Ariyah meyakini mausia tidak memiliki kekuasaan untuk
menciptakan sesuatu , kecuali dengan adanya daya dan upaya dari Alloh
SWT.
4. Melihat Tuhan di Akhirat
Paham aliran Asy’ariyah memuat keyakinan bahwa melihat Zat Tuhan adalah
kegembiraan paling tinggi bagi manusia di akhirat kelak. Perihal bagaimana
manusia bisa melihat Zat Tuhan ketika di akhirat kelak, aliran Asy’Ariyah
menganggap itu menjadi hak Alloh SWT untuk menentukan.
5. Dosa Besar
Aliran Asy’Ariyah meyakini bahwa orang islam yang melakukan dosa besar
layak disebut fasik, dan soal kemungkinan ia masih mungkin menerima
ampunan atau tidak, tergantung kepada kehendak Alloh SWT.
Jika seorang muslim masuk golongan orang fasik maka ia akan di masukkan
ke neraka.Sedangkan jika ia mendapatkan pengampunan dari Alloh SWT, ia
akan dimasukan ke surga-Nya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aliran Asy’ariyah adalah salah satu aliran dalam teologi islam yang lahir pada
dasawarsa kedua abad ke-10 (awal abad ke-4) dan di bangun oleh Abu Hasain Ali bin
Ismail Al-Asyari. Aliran ini merupakan salah satu dari beberapa nama corak pemikiran
dalam ilmu kalam dan disebut Asy’Ariyah sebagai nisbat kepada Al-Asyari yang
pertama kali memunculkan dan mengembangakan pemahaman tersebut. Aliran
Asy’Ariyah bersama pengikut Maturudiyah dan Salafiyah, mengaku termasuk golongan
ahlus sunnah wal jama’ah. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham Muktazialah
yang berkembang pada saat itu dan memiliki pandangan tersendiri mengenai masalah-
masalah teologis seperti qdimnya al-Quran.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN………………………………………………………..
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………..
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………….
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………………
2. PEMBAHASAN…………………………………………………………
2.1 PENGERTIAN ALIRAN ASY’ARIYAH…………………………...
2.2 ALASAN ABU HASAN
MENINGGALKAN
ALIRAN MU’TAZILAH……………………………………………
2.3 POKOK POKOK PEMIKIRAN
DALAM AJARAN ASY’ARIYAH…………………………………
3. PENUTUP………………………………………………………………..
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………