Anda di halaman 1dari 1

DIPONEGORO MELIHAT TANDA-TANDA

Karya Chairil Anwar Karya Taufik Ismail


Di masa pembangunan ini
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan
Tuan hidup kembali dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Dan bara kagum menjadi api Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
tapi kini kita mulai merasakannya
Di depan sekali tuan menanti Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali. Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya
Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati. Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
MAJU Daun kehilangan dahan
Ini barisan tak bergenderang-berpalu Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksid itu
Kepercayaan tanda menyerbu menggilas paru-paru
Sekali berarti
Kita saksikan
Sudah itu mati Gunung membawa abu
MAJU Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Bagimu Negeri Lindu membawa longsor
Menyediakan api Longsor membawa air
Air membawa banjir
Punah di atas menghamba Banjir air mata
inasa di atas ditinda Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Biskah kita membaca tanda-tanda?
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai Allah
Jika hidup harus merasai Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Maju. Kami telah dihalau api dan hama
Serbu. Kami telah dihujani abu dan batu
Allah
Serang. Ampuni dosa-dosa kami
Terjang.
Beri kami kearifan membaca tanda-tanda
Februari 1943 Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari
tangan
akan meluncur lewat sela-sela jari
Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
tapi kini kami mulai merindukanya

Anda mungkin juga menyukai