(Versi Koplo)
Nada-nada itu
Nada-nada itu masih terlintas kawan
Nada Pa’Bele’ itu
Mengiringi Perahu Lataddampali
Mengibas Dengan Wise usang
Tersirat dengan aksara Lontraq
Berlayar melawan arus WalennaE
Mengenang RESI- RESI KESENJANGAN
Disini!
Kita disini kawan
Menyeruak daung Cemangi
Menyibak Anging,Bosi dan Falloriq
Menyapa Elong, Longi’, Ceppe, Kandea dan Alame
Bergurau dengan Eppa’ Sulafa’
Bergemakan Nada Lacaco’ yang sampai sekarang tak Terjumpa
Diantara keramaian Pusat Kota dan riuk Janji janji tak bertuah
Kilatan meriam yang berhembus tepat di atas kepala
Dan menjadikan Assisamaturuseng kami ladang tak bertuah
Bunga perawan yang dianggap sebagai dewa tak lagi bersenda gurau
Jam dinding tak berdetak hanya petir yang menyambar nyambar
Karena Unru nya yang berkobar
( ARFANDI WAHYU )